Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untukmeng konversi
suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu
rangkaian elektronik. Suhu adalah salah satu gejala alam yang diukur dalam
sebuah sistem kontrol. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat
sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah
hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. Sensor merupakan
peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah
sistem pengaturan otomatis. Salah satu jenis sensor suhu adalah

Sensor

thermistor. Thermistor merupakan komponen tahanan pasif yang sangat


sensitif terhadap perubahan temperatur. Salah satu jenis sensor thermistor
adalah NTC (NegativeTemperature Coefficient).
2.2 Tujuan
1. Mampu mengukur resistansi NTC
2. Mengetahui karateristik NTC
3. Mampu merancang interface dan signal conditioning sensor

BAB II

ISI
2.1 Thermistor
Thermistor adalah sejenis resistor yang nilai resistansinya berubah
terhadap temperature disekitarnya. Thermistor ini merupakan gabungan antara
katatermo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan). Pada thermistor NTC
resistansi akan turun seiring naiknya temperature, dengan kenaikan resistansi
secara exponential terhadap temperature. Thermistor sangat peka (perubahan
tahanan sebesar 5 % per C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan
kecil di dalam suhu. Termistor merupakan alat semikonduktor yang
berkelakuan sebagai tahanan dengan koefisien tahanan temperatur yang
tinggi, yang biasanya negatif. Umumnya tahanan termistor pada temperatur
ruang dapat berkurang 6% untuk setiap kenaikan temperatur sebesar

1 .

Kepekaan yang tinggi terhadap perubahan temperatur ini membuat termistor


sangat sesuai untuk pengukuran, pengontrolan dan kompensasi temperatur
secara presisi.
2.2 NTC
2.2.1 Pengertian NTC
NTC (Negative Temperature Coefisien) adalah salah satu jenis
Thermistor dengan koefisien temperatur negatif yang sangat tinggi. Termistor
jenis ini dibuat dari oksida dari kelompok elemen transisi besi ( misalnya
FE2O3, NiO CoO dan bahan NTC yang lain).

NTC (Negative Coefisien Temperature)

Oksida oksida ini mempunyai resistivitas yang sangat tinggi dalam


zat murni, tetapi bisa ditransformasikan kedalam semi konduktor dengan jalan
menambahkan sedikit ion ion lain yang valensinya berbeda. Harga nominal
biasanya ditetapkan pada temperatur 25 oC. Perubahan resistansi yang
diakibatkan oleh non linieritasnya ditunjukkan dalam bentuk diagram
resistansi dengan temperatur, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut
ini.

a. Bentuk fisik NTC


b. Simbol NTC
c. Grafik nilai tahanan NTC akibat suhu
2.2.2

Cara Mengukur Sensor NTC


Mengukur NTC dengan multimeter bertujuan untuk mengetahui

kondisi baik tidaknya NTC tersebut. NTC yang masih dalam kondisi baik dan
dapat digunakan adalah NTC yang dapat merspon perubahan suhu dengan
memberikan perubahan resistansi pada kedua terminal NTC tersebut. Berikut
cara mengukur NTC dengan multimeter

Cara Mengukur NTC Dengan Multimeter :


1. Atur atau posisikan multimeter sebagai Ohm meter
2. Hubungkan kedua terminal NTC dengan probe multimeter
3. Amati jarum atau display pada multimeter harus menunjuk suatu nilai
resistansi sesuai nilai yang tertera pada NTC tersebut (misal 10 KOhm)
4. Berikan perubahan suhu pada multimeter dengan benda panas seperti
solder pada body NTC, amati perubahan resistansinya. NTC yang baik
maka akan memberikan respon perubahan nilai resistansi yang ditunjukan
multimeter akan turun kurang dari 10 KOhm hingga beberapa Ohm.
Apabila pada langkah 3 tersebut multimeter menunjuk pada 0 Ohm
dengan kondisi pada suhu ruangan maka NTC tersebut rusak (short circuit)
dan apabila multi meter tidak menunjuk atau jarum tidak bergerak maka NTC
tersebut rusak dengan kondisi open circuit. Kemudian apabila pada langkah 4
multimeter tidak memberikan respon perubahan resistansi pada saat NTC
diberikan perubahan suhu maka NTC rusak dan tidak layak pakai.
2.3 Hasil Pengukuran Resistansi NTC
a. Hasil Pengukuran
Suhu (T)
28
30

Resistansi (R)
900
835

32
34
36
38
40
42
45

805
755
700
635
600
590
535

b. Grafik Pengukuran

Hubungan Resistansi dengan Tegangan


1000
900
900

835

805

800

755

700

700

635

600

600

590

535

Resistansi (R)

500
400
300
200
100
0
28

30

32

34

36

38

40

42

45

c. Persamaan Garis Lurus


- Untuk mencari persamaan antara Resistansi dan Suhu perlu kita tarik
garis lurus dari 2 titik
x 1=
y 1=900
Misal
28 ;

dan

x 2=

y=mx +B

m=

y y 2 y 1 560900 340
=
=
=
=20
x x 2x 1
4528
17

y=20 x+B

45 ;

y 2=560

Kita ambil salah satu nilai x dan y misal

x= 28 ;

y=900

900=20.28+ B
900=560+ B

B=900+560
B=1460

Kita masukkan nilai B pada persamaan y. Sehingga dapat kita ketahui


nilai persamaannya sebagai berikut :
y=20 x+B
y=20 x+1460

Anda mungkin juga menyukai