Anda di halaman 1dari 5

NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient.

Sifat komponen ini resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya naik. Komponen NTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.

Thermistor NTC (Negative Temperature Coeficient)


Thermistor adalah salah satu jenis sensor resistor yang nilai tahanannya dipengaruhi oleh perubahan suhu. Thermistor ada dua jenis yaitu thermistor PTC dan thermistor NTC. Gejala dari thermistor NTC jika semakin tinggi suhu ruangan maka akan semakin rendah nilai dari tahanan thermistor tersebut begitu juga sebaliknya. Sedangkan gejala dari thermistor PTC jika suhu ruangan semakin tinggi maka tahanan juga akan semakin tinggi begitu juga sebaliknya. Banyak produsen power supply menggunakan komponen NTC resistor secara seri dengan saluran. Sebuah resistor NTC menawarkan puluhan ohm perlawanan ketika dingin,dan akan menjadi semakin berkurang nilai tahanannya menuju satu ohm dengan meningkatnya suhu. Fungsi dari Thermistor adalah pelindung rangkaian dari lonjakan arus yang tiba-tiba tinggi. Fungsi utama dari NTC thermistor ini khususnya untuk melindungi komponen dioda jembatan dan capasitor Pengujian NTC thermistor menggunakan multimeter dengan arah knob pada ohmmeter X1K : 1. Pastikan NTC thermistor terlepas dari rangkaian 2. Colokkan kedua probe multimeter pada kedua kaki NTC thermistor (boleh bolak-balik). 3. Jika jarum bergerak menuju tahanan tertentu berarti NTC tersebut dalam keadaan baik 4. Jika jarum mununjuk pada tahanan yang tak terhingga, dimungkinkan NTC tersebut rusak Rangkaian power supply PC sebenarnya terdiri dari beberapa blok yaitu : transient filter (memotong arus berlebih), penyearah (mengubah tegangan ac menjadi tegangan DC, PFC (Power Factor Correction),

NTC adalah jenis resistor yang akan mengecil nilai resistansinya ketika terjadi kenaikan suhu Lingkungannya, sehingga dapat digunakan sebagai sensor untuk mengendalikan nyala heater (pemanas). NTC digunakan bersama resistor sebagai rangkaian pembagi tegangan. Ketika suhu di sekitar NTC naik, maka tegangan pada masukan inverting (-) akan ikut naik. A. Pengertian Sensor Suhu(PTC Dan NTC) Sensor adalah komponen yang dapat digunakan untuk mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik. Sensor merupakan komponen utama dari suatu tranduser, sedangkan tranduser merupakan sistem yang melengkapi agar

sensor tersebut mempunyai keluaran sesuai yang kita inginkan dan dapat langsung dibaca pada keluarannya. Suhu adalah salah satu gejala alam yang diukur dalam sebuah sistemkontrol. Derajat atau tingkat kepanasan sesuatu atau obyek yang diukur. Sehingga Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan

suhunya. Sensor adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Sensor suhu adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Pada percobaan ini kita menggunakan sensor suhu yang menggunakan termistor atau yang menggunakan resistor NTC atau PTC. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan). Sensor suhu termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficien). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika suhunya naik, sementara NTC justru kebalikannya. Termistor adalah salah satu jenis sensor suhu yang mempunyai koefisien temperatur yang tinggi.dimana komponen ini dapat mengubah nilai resistansi karena adanya perubahan temperatur. Dengan demikian dapat memudahkan kita untuk dijadikan sebagai mengubah energi panas menjadi energi listrik.termistor dibedakan dalam 3 jenis,yaitu termistor yang mempunyai koefisien negatif, yang disebut NTC ( Negative temperature Coefisient), temistor yang mempunyai koefisien positif, yang disebut PTC (positive Temperature Coefisient) dan termistor yang mempunyai tahanan kritis, yaitu CTR ( Critical Temperature Resistance). Metode Pembuatan Sensor Suhu 1. Menggunakan Bahan Logam Logam akan bertambah besar hambatannya terhadap arus listrik jika panasnya bertambah. Hal ini dapat dijelaskan dari sisi komponen penyusun logam. Logam dapat dikatakan sebagai muatan positif yang berada di dalam elektron yang bergerak bebas. Jika suhu bertambah, elektron-elektron tersebut akan bergetar dan getarannya semakin besar seiring dengan naiknya suhu. Dengan besarnya getaran tersebut, maka gerakan elektron akan terhambat dan menyebabkan nilai hambatan dari logam tersebut bertambah. 2. Menggunakan Bahan Semi Konduktor Bahan semikonduktor mempunyai sifat terbalik dari logam, semakin besar suhu, nilai hambatan akan semakin turun. Hal ini dikarenakan pada suhu yang semakin tinggi, elektron dari semikonduktor akan berpindah ke tingkat yang paling atas dan dapat bergerak dengan bebas. Seiring dengan kenaikan suhu, semakin banyak elektron dari semikonduktor tersebut yang bergerak bebas, sehingga nilai hambatan tersebut berkurang. Untuk mendapatkan sinyal listrik yang baik dengan sedikit kegaduhan, dapat digunakan jembatan Wheatstone dan rangkaian Lock in Amplifier. Jenis Jenis Sensor Suhu 1. NTC (Negative Temperature Coeficient ) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin kecil nilai hambatannya. NTC, termistor yang mempunyai koefisient negatif yang tinggi, termistor jenis ini dibuat dari oksida logam yang terdapat dar golongan transisi, seperti ZrO2 - Y2P3 NiAI2O3 Mg(Al, Cr,Fe). oksida-oksida ini sebenarnya mempunyai resistansi yang sangat tingg, tetapi dapat diubah

menjadi bahan semikonduktor dengan menambahkan beberapa ion lain yang mempunyai valensi yang berbeda disebut dengan doping. dan pengaruh dari resistansinya dipengaruhi perubahan temperatur yang diberikan. 2. PTC (Positive Temperature Coeficient) adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya. PTC merupakan resistor dengan koefisien positif. dalam hal ini, termistor PTC berbeda dengan temistor NTC, antara lain: 1. Koefisien temperature dari thermistor PTC bernilai positif hanya dalam interfal temperatur tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negative; 2. harga mutlak dan koefisien temperatur dari termistor PTC jauh lebih besar dari pada termistor NTC. 3. CTR ( Critical Temperature Resistance) terbuat dari V2O3 yag dipanaskan dengan serbuk oksida Ba atau serbuk Oksida Si, yang hasilnya berbentuk kaca. termistor jenis ini merupakan resistor yang mempunyai koefisien temperatur negatif yang tinggi. pengaruh resistansi yang drastis karena pengaruh suhu tersebut terjadi pada transisi logam semikonduktor dan berubah-ubah tergantung dari konsentrasi dopent yaitu oksida logam. Termistor NTC biasanya digunakan untuk sensor dan regulator. termistor CTR yang mempunyai perubahan secara drastis dalam interval tempertur tertentu biasanya digunkan sebagai pendeteksi harga ambang. Sirkuit ini akan memicu relay ketika suhu preset tercapai. Rangkaian ini menggunakan termistor NTC dengan resistensi 47k pada suhu kamar. sirkuit diatur seimbang dengan menyesuaikan dengan Potensiometer 47k. Setiap perubahan suhu akan mengubah keseimbangan rangkaian, output dari op-amp akan berubah dan Berikan energi estafet. Swapping posisi termistor dan resistor 47k membuat alarm dingin. Skema rangkaian Pengendali kipas menggunakan terparatur Pada 25 derajat Celcius resistensi termistor NTC adalah sekitar 47k. Op-amp non-masukan pembalik kemudian akan Kira-kira setengah tegangan suplai, menyesuaikan 47k panci harus mengizinkan relay untuk menutup atau tetap terbuka. Untuk mengkalibrasi perangkat, termistor Idealnya harus pada suhu operasi yang diperlukan. Jika ini misalnya, tangki air panas, maka resistensi akan berkurang, salah satu cara untuk melakukan ini adalah menggunakan multimeter pada skala resistensi, baca perlawanan termistor dan kemudian mengatur preset sehingga rangkaian pemicu pada suhu ini. Harap dicatat bahwa jika suhu kemudian jatuh, relay akan de-Berikan energi. Suhu jika lingkungan berubah dengan cepat, maka relay dapat celoteh, karena tidak ada hysteresis di sirkuit ini. Histeresis, memungkinkan sejumlah kecil "serangan balasan" yang akan ditoleransi. Dengan menggunakan rangkaian histeresis, tidak akan ada obrolan relay dan sirkuit akan memicu pada suhu didefinisikan dan memerlukan suhu yang berbeda untuk kembali ke keadaan normal. Histeresis dapat diterapkan pada rangkaian dengan menggunakan umpan balik, cobalah resistor 1Meg antara output op-amp, 6 pin dan pin masukan non-pembalik 2 untuk memberikan rangkaian histeresis.

Gambar dan simbol NTC

Prinsip Kerja NTC Resistansi NTC thermis - diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara proporsional dengan peningkatan suhu. Resistansi-temperatur thermistorhubungan dapat diperkirakan oleh, karakteristik BETA ( K), (TERSURAT DALAM KELVIN) Kecuali dinyatakan sebaliknya, Beta berasal dari pengukuran resistansi thermistor diperoleh pada 0 dan 50 C.

Termistor NTC digunakan sebagai termometer hambatan dalam pengukuran temperatur rendah dari orde 10 K. Termistor NTC dapat digunakan sebagai pembatas arus-arus masuk perangkat dalam rangkaian catu daya. Mereka hadir pada awalnya resistensi yang lebih tinggi yang mencegah arus besar mengalir di turn-on, dan kemudian panas dan menjadi jauh lebih rendah untuk membolehkan perlawanan aliran arus yang lebih tinggi selama operasi normalTermistor ini biasanya lebih besar daripada jenis mengukur termistor, dan sengaja dirancang untuk aplikasi ini. Termistor NTC secara teratur digunakan dalam aplikasi otomotif.. Sebagai contoh, mereka memonitor hal-hal seperti suhu pendingin dan / atau minyak suhu di dalam mesin dan memberikan data ke ECU dan, secara tidak langsung, ke panel kontrol. Termistor juga umum digunakan dalam modern termostat digital dan memantau suhu kemasan baterai selama pengisian daya berlangsung.

Negative Temperature Coeffisient (NTC) disebut juga thermistor, akan berubah nilai resistansinya apabila terjadi perubahan temperature. untuk perubahan temperatur sama seperti PTC namun jika NTC perubahannya panasnya ke arah kecilnya resistansi. untuk lebih jelas,berikut datanya Nilai tahanan kecil bila koefisien temperatur naik/semakin panas Nilai tahanan besarl bila koefisien temperatur turun

Anda mungkin juga menyukai