Anda di halaman 1dari 2

Musyarakah (syarikah atau kongsi) adalah bentuk umum dari usaha bagi hasil dimana dua orang atau

lebih menyumbangkan pembiayaan dan manajemem usaha, dengan proporsi bisa sama atau tidak. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara para mitra, dan kerugian akan dibagikan menurut proporsi modal. Transaksi ini dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama dengan memadukan seluruh sumber daya.

Ketentuannya, antara lain: 1. Pernyataan ijab dan kabul harus dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak (akad). 2. Pihak-pihak yang berkontrak harus sadar hukum, dan memperhatikan hal-hal berikut: Setiap mitra harus menyediakan dana dan pekerjaan. Setiap mitra memiliki hak untuk mengatur aset musyarakah dalam proses bisnis normal. Setiap mitra memberi wewenang kepada mitra yang lain untuk mengelola aset dan masing-masing dianggap telah diberi wewenang untuk melakukan aktivitas musyarakah dengan memperhatikan kepentingan mitranya, tanpa melakukan kelalaian yang disengaja. Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan dana atau menginventariskan dana untuk kepentingannya sendiri.

Hukum syirkah adalah mubah. Ini berdasarkan dalil hadist Nabi Muhammad S.A.W berupa taqrir terhadap syirkah.

Rukun syirkah ada 3 perkara: a) Akad (ijab-kabul) juga disebut sighah.

b) Dua pihak yg berakad mesti memiliki kecekapan melakukan pengelolaan harta. c) Objek aqad juga juga disebut maqud alaihi, yg artinya modal atau pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai