NPM : 21130310017
Kelas : 4B1-Akuntansi (Konsentrasi Keuangan)
Bagi Hasil Untuk Akad Mudharabah Musytarakah (PSAK 105 PAR 34)
Ketentuan bagi hasil untuk akad jenis ini dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu:
a) Hasil investasi dibagi antara pengelola dana dan pemilik dana sesuai nisbah yang disepakati,
selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk pengelola dana tersebut dibagi
antara pengelola dana (sebagai musytarik) dengan pemilik dana sesuai dengan porsi modal
masing-masing.
b) Hasil investasi dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dan pemilik dana sesuai
dengan porsi modal masing-masing, selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurangi
untuk pengelola dana (sebagai musytarik) tersebut dibagi antara pengelola dana dengan
pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati.
8. Bagi Hasil Untuk Akad Mudharabah Musytarakah (PSAK 105 PAR 34)
Ketentuan bagi hasil untuk akad jenis ini dapat dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu:
c) Hasil investasi dibagi antara pengelola dana dan pemilik dana sesuai nisbah yang disepakati,
selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk pengelola dana tersebut dibagi
antara pengelola dana (sebagai musytarik) dengan pemilik dana sesuai dengan porsi modal
masing-masing.
d) Hasil investasi dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dan pemilik dana sesuai
dengan porsi modal masing-masing, selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurangi
untuk pengelola dana (sebagai musytarik) tersebut dibagi antara pengelola dana dengan
pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati.
Daftar Pustaka
Rambe, H., & Kusmilawaty. (2022). Akuntansi Syariah (Teori Dasar dan Implementasinya).
Medan: Umsu Press.
Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2015. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Jawab Pertanyaan Bab 6
2. Apa yang dimaksud dengan pemilik dana qardh dan pemilik dana syirkah?
Jawab :
Pemilik qard adalah pemilik yang memberikan dana dimana pemilik meminjamkan
dananya tanpa imbalan tetapi dengan kewajiban pihak si peminjam mengembalikan
pinjaman tersebut sekaligus atau bisa dengan sistem cicilan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan dalam jangka waktu tertentu.
Pemilik syirkah adalah dana yang diterima sebagai bentuk investasi dengan jangka waktu
tertentu dari individu dan pihak lainnya, yang mana entitas syariah mempunyai hak untuk
mengelola dan menginvestasikan dananya dengan pembagian hasil investasi berdasarkan
kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Apa Perbedaan antara laporan keuangan syariah dan laporan keuangan konvensional ?
Jawab :
Laporan keuangan syariah adalah laporan keuangan yang bentuk penyajiannya sesuai
dengan entitas atau kaidah-kaidah syariah. Sedangkan Laporan keuangan konvensional
adalah laporan keuangan yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan
dan perubahannya serta hasil yang dicapai pada periode tertentu.
5. Apakah perbedaan mendasar antara PSAK Syariah dan AAOIFI dalam kerangka dasar
penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah?
Jawab :
Perbedaan antara PSAK syariah dan AAOIFI dalam kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan syariah yaitu kerangka pada PSAK berlaku untuk semua jenis
transaksi syariah yang dilaporkan oleh entitas syariah maupun entitas konvensional baik
sektor publik maupun sektor swasta sedangkan kerangka pada AAOIFI untuk lembaga
keuangan syariah dengan cara mengambil seluruh pemikiran akuntansi kontemporer yang
berlaku kemudian melakukan tes dan analisis.
6. Pada karakteristik transaksi syariah terdapat tidak mengandung unsur masyir, apa yang
dimaksud dengan unsur masyir ?
Jawab :
Unsur mansyir adalah Unsur yang didalamnya mengandung transaksi atas perjudian,
untung-untungan atau spekulatif yang tinggi.
7. Bisa dijelaskan terkait karakteristik transaksi syariah yang tidak menganut nilai waktu dari
uang?
Jawab :
Dalam ekonomi Islam Nilai waktu uang sebagai sesuatu yang diharamkan karena adanya
unsur riba di dalamnya.Didalam Islam uang dianggap sebagai alat penukar yang memiliki
nilai dan bukan sebagai barang dagangan bahwa uang dan komoditas itu berbeda dimana
uang tidak memiliki kegunaan intrinsik, tidak bisa digunakan secara langsung untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
8. Paradigma apa yang paling tepat di gunakan untuk ilmu akuntansi dan karakter apa yang di
pakai oleh paradigma ini?
Jawab :
Positivisme dianggap sebagai paradigma mainstream dan dominan karena paling banyak
digunakan dalam penelitian akuntansi dan bisnis.