Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SUMBER DANA JANGKA

MENENGAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen


Keuangan
Dosen Pengampu: Ibu Nur Rahmanti R. SE., MM

Disusun oleh kelompok 1:

1. Linda Apriliana (21130310001)


2. Meysha Ardhina P.N (21130310117)
3. Jerina Shinta Devi (21130310017)
4. Moch. Rohiki Santoso p. (21130310015)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik.

Makalah ini ditujukan kepada Ibu Nur Rahmanti R. SE., MM. Sebagai
Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan. Makalah ini membahas tentang
materi “Sumber Dana Jangka Menengah”.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan


dan jauh dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca untyk perbaikan penulis dimasa yang akan
datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Kediri, 04 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Sampul ……………………………………………………………………………..... i
Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….... 1


1.1 Latar belakang …………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………….... 2

BAB II PEMBAHASAN
1.2.1 Pengertian Sumber dana jangka menengah........................................... 3
1.2.2 Jenis – jenis sumber dana jangka menengah......................................... 3
1.2.3 Kelebihan dan kekurangan dari sumber dana jangka menengah …….. 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….... 8
3.2 Saran – saran …………………………………………………………..… 8
Daftar Pustaka .................................................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahan tidak bisa memperoleh sumber dana tanpa penggunaan jaminan. Untuk itu
mereka harus memberikan berbagai jaminan kepada pihak pemberi dana. Kredit jangka menengah
merupakan kredit yang menggunakan jaminan. Istilah jangka menengah menunjukkan bahwa
kredit yang menggunakan jaminan. Istilah jangka menengah merupakan kredit tersebut terjangkau
waktu satu tahun atau lebih. Tetapi umumnya kurang dari 10 tahun. Yang termasuk dalam
kelompok sumber dana jangka menengah antara lain adalah leasing dan kredit bank berjangka
maksimal lima tahun.

Khusus pembiayaan jangka menengah yang kerap jadi pilihan usaha pebisnis, pada
dasarnya secara global ada beberapa jenis pembiayaan termasuk di dalamnya. Diantaranya adalah
term loan. Term loarn biasa diberikan oleh bank komersial, asuransi, dan pensiun, lembaga
pembiayaan pemerintah dan supplier perlengkapan. Besarnya tingkat bunga term noan ditentukan
beberapa factor seperti tingkat bunga umum, besar kecilnya pinjaman, jatuh tempo, dan jumlah
utang yang telah dimiliki sebelumnya.

Jenis pembiayaan jangka menengah lainnya adalah equipment loan, yaitu pembiayaan
yang biasa digunakan untuk pengadaan perlengkapan baru. Equipment loan biasanya diberikan
untuk perlengkapan yang mudah di perjualbelikan, dan bukan perlengakapan yang terspesialisasi.
Equipment loan biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual perlengkapan, perusahaan
asuransi, dana pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Terdapat dau instrumen bisa digunakan
dalam membiayai equipment ini, yaitu melalui kontrak penjualan Kondisional dan hipotek barang
bergerak. Jika perusahaan mnggunakan kontrak penjualan kondisional untuk membiayai
pembelian perlengkapan, penjual akan menahan sebagian sampai pembeli melunasi keseluruhan
pembiayaan sesuai kontrak. Jadi pada saat perlengkapan dikirim biasanya penjual menerima down
payment dan pembeli bersedia melunasi secara periodik hingga pada saat pelunasan berakhir
maka penjual akan menyerahkan perlengkapan yang ditahan atau surat-surat perlengkapan
tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Sumber dana jangka menengah?


1.2.2 Apa saja jenis – jenis sumber dana jangka menengah?
1.2.3 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari sumber dana jangka menengah?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari sumber dana jangka menengah.


1.3.2 Untuk mengetahui jenis – jenis sumber dana jangka menengah.
1.3.3 Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sumber dana jangka menengah.
2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sumber Dana Jangka Menengah


Dana yang digunakan oleh perusahaan dapat berasal dari sumber dana jangka pendek,
dana jangka menengah dan dana jangka panjang, jika dilihat dari jangka waktu
penggunaannya. Sumber dana jangka menengah pada umumnya adalah sumber dana atau
pendanaan yang mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh
tahun. Kebutuhan sumber dana jangka menengah ini dirasakan perusahaan karena adanya
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek di satu pihak dan
juga sulit dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang di lain pihak.

2.2 Jenis-Jenis Sumber Dana Jangka Menengah


Jenis sumber dana jangka menengah pada umumnya ada tiga macam yaitu
term loan, equipment loan dan leasing. Berikut ini penjelasan masing-masing yaitu:

1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari
sepuluh tahun. Term loan pada umumnya dibayar kembali dengan angsuran tetap selama
periode tertentu, misalnya setiap bulan, kuartal atau setiap tahun. Term loan ini biasanya
disediakan oleh bank komersial atau bank dagang, perusahaan asuransi, dana pensiun,
lembaga pembiayaan pemerintah, dan suplier perlengkapan. Di pandang dari biaya, term loan
ini memiliki biaya yang lebih rendah dari pada modal saham atau obligasi, karena tidak
adanya biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham atau obligasi. Jika dibandingkan
dengan hutang jangka pendek, term loan lebih baik karena tidak segera jatuh tempo dan
peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodik yang mencakup bunga dan
pokok pinjaman. Bagi kreditur, jaminan atas pembayaran secara periodik ini dapat diperjual
belikan kepada pihak lain biasanya lembaga pengumpul piutang.
Tingkat suku bunga term loan dipengaruhi oleh beberapa hal seperti:
• Jumlah nominal pinjaman
• Lama jatuh tempo
• Utang yang telah dimiliki perusahaan sebelumnya
• Kemampuan arus kas perusahaan, dan faktor lainnya

2. Equipment Loan
Equipment loan adalah pendanaan atau pembiayaan yang dipergunakan untuk
pengadaan perlengkapan baru. Perlengkapan yang biasa dibiayai dengan equipment loan
adalah perlengkapan yang mudah diperjualbelikan. Peminjam biasanya menanggung beban
lebih tinggi dari harga perlengkapan tersebut dan selisihnya antara harga perlengkapan dengan
beban total merupakan margin of safety bagi kreditur.

3
Equipment loan ini biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual perlengkapan,
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan lainnya. Ada dua cara yang
dapat dipergunakan untuk membiayai equipment ini, yaitu melalui kontrak penjualan
kondisional (conditional sales contract) dan hipotik barang bergerak (chattel mortgage).

1. Kontrak penjualan kondisional adalah kontrak untuk membiayai pembelian


perlengkapan dimana penjual akan menahan sebagian (biasanya kelengkapan surat-
surat) sampai pembeli melunasi keseluruhan pembayaran sesuai kontrak.
2. Hipotek barang bergerak adalah semacam pemberian gadai, dimana pemberi pinjaman
akan menerima hak gadai sampai peminjam melunasi pinjamannya, apabila peminjam
gagal mengembalikan pinjamannya, maka barang tersebut akan dijual. Biasanya

barang yang dihipotekkan adalah barang umum sehingga mudah untuk dijual.
Sekarang model hipotek ini tidak disertai dengan penahanan barang yang digadaikan
jika barang tersebut adalah barang yang berkaitan dengan proses produksi karena hal
tersebut akan menghambat kegiatan produksi dan peminjam akan kesulitan untuk
melunasi hutangnya.

3. Leasing
Leasing atau sewa guna usaha adalah persetujuan atas dasar kontrak di mana pemilik
dari aktiva atau pihak yang menyewakan aktiva (lessor) menginginkan pihak lain atau
penyewa (lessee) untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama periode tertentu.
Manfaat dari leasing antara lain, bahwa lessee dapat memanfaatkan aktiva tersebut tanpa
harus memiliki aktiva tersebut. Hak milik atas aktiva tersebut tetap pada lessor, namun
kadang-kadang lessee juga diberi kesempatan untuk membeli aktiva tersebut. Sebagai
kompensasi manfaat yang dinikmati, maka lessee mempunyai kewajiban membayar secara
periodik sebagai sewa aktiva yang digunakan. Sedangkan manfaat lainnya adalah bahwa
lessee tidak perlu menanggung biaya perawatan, pajak, dan asuransi.
Ada tiga bentuk leasing, yaitu: sale and leaseback, operating lease, dan financial lease.

5
a. Sale and leaseback
Pada sale and leaseback, perusahaan yang memiliki aktiva menjual aktiva tersebut
kepada perusahaan lain dan sekaligus dibuat perjanjian untuk menyewa kembali aktiva
tersebut untuk periode tertentu. Aktiva yang biasa disewagunakan antara lain: tanah,
bangunan, dan peralatan pabrik. Sedangkan perusahaan yang biasanya sebagai pembeli adalah
bank, perusahaan asuransi, perusahaan leasing, pegadaian, atau investor individu. Manfaat
dari sale and leaseback ini adalah bahwa penyewa atau lessee menerima pembayaran segera
sebagai tambahan dana yang dapat diinvestasikan ke-investasi lain, dan bersamaan dengan itu
lessee masih dapat menggunakan aktiva yang dijualnya selama jangka waktu perjanjian
leasing. Lessee mempunyai kewajiban membayar secara periodik sebesar harga jual ditambah
dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan lessor.

4
b. Operating Lease
Operating lease atau service lease memberikan service atau pelayanan baik mengenai
bidang finansial maupun mengenai pemeliharaannya. Jadi pihak lessor menyediakan
pendanaan sekaligus biaya perawatan yang keseluruhannya tercakup dalam pembayaran
leasing. Aktiva yang sering digunakan adalah komputer, mobil, dan truk. Dalam leasing jenis
ini biasanya terdapat klausul yang memberikan hak kepada lessee untuk membatalkan
perjanjian leasing dan mengembalikan peralatan itu kepada lessor sebelum habis waktu
berlakunya. Hal ini merupakan syarat yang penting bagi lessee, karena ini berarti bahwa
lessee dapat mengembalikan perlengkapan (equipment) tersebut apabila ada perkembangan
teknologi baru yang menyebabkan perlengkapan itu menjadi usang (absolete).

c. Financial Lease
Financial lease atau capital lease berbeda dengan operating lease, yaitu lessor tidak
menanggung biaya perawatan, perjanjian kontrak leasing tidak dapat dibatalkan (not
cancelable), dan leasing diangsur secara penuh. Dengan demikian lessor menerima
pembayaran sebesar harga perolehan aktiva plus tingkat keuntungan yang disyaratkan. Pada
umumnya lessee juga harus membayar pajak dan asuransi aktiva obyek leasing tersebut.
Perbedaan utama antara financial leases dengan operating leases adalah bahwa perusahaan
memperoleh aktiva baru bukan yang selama ini telah dipergunakan. Lessor pada umumnya
adalah dari pihak perusahaan asuransi atau bank komersial.
Seperti halnya dalam penentuan jumlah pembayaran tahunan dalam term loan,
besarnya pembayaran sewa setiap tahunnya juga dapat ditentukan dengan menggunakan tabel
anuitas dan tabel PV (present value).

2.3 Kelebihan dan Kelemahan dari Jenis Sumber Dana Jangka Menengah

1. Term Loan
Kelebihan Term Loan :
a. Panjangnya periode peminjaman
b. Biaya modalnya lebih rendah dibanding modal saham dan obligasi

Kelemahan Term Loan


a. Term loan lebih beresiko dibanding utang jangka pendek.
b. Bunga term loan akam lebih besar daripada bunga hutang jangka pendek.

2. Equipment Loan

Kelebihan : Peminjam lebih mudah mendapatkan perlengkapan yang mudah untuk dijual.
Kelemahan : Peminjam akan menanggung beban yang lebih tinggi dari harga barang.

3. Leasing
Ada beberapa keunggulan yang diperoleh perusahaan dengan melakukan sewa guna dalam
operasi usahanya antara lain :
a. Sering kali transaksi sewa guna dapat dilakukan tanpa uang muka.
b. Pembayaran leasing umumnya lebih fleksibel tergantung dari kondisi keuangan
perusahaan lessee.

5
c. Salah satu bentuk pembiayaan yang bersifat off – balance – sheet, yang berarti bahwa
transaksi sewa guna tidak tercantum sebagai komponen hutang pada neraca
perusahaan lessee, sehingga berdampak positif pada rasio keuangan perusahaan.
d. Salah satu jenis transaksi sewa guna yaitu operating lease yang berjangka waktu
singkat, dapat mengatasi resiko keusangan yang dihadapi pihak lessee.
e. Pembayaran sewa guna secara periodeik dengan jumlah yang tetap memudahkan bagi
pihak lessee untuk menyusun anggaran tahunan.

Kelemahan
1. Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajiba lease telah
diselesaikan dan hak opsi digunakan.
2. Seandainya terjadi pembatalan suatu perjanjian sewa guna usaha, maka kemungkinan
biaya yang ditimbulkan cukup besar.
3. Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan jaminan untuk
memperoleh kredit.
4. Resiko yang melekat pada peralatan atau barang modal itu sendiri. Kemungkinan
adanya kenakalan penyewa guna usaha untuk melakukan jual atau sewa kepada pihak
sewa guna usaha yang lain.
5. Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan resiko bunga bagi perusahaan
sewa guna usaha, karena antara investasi dalam barang yang disewa guna usaha
dengan sumber dana pembelanjaan tidak sesuai.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sumber dana jangka menengah pada umumnya adalah sumber dana atau pendanaan
yang mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun.
Kebutuhan sumber dana jangka menengah ini dirasakan perusahaan karena adanya kebutuhan
yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana jangka pendek di satu pihak dan juga sulit
dipenuhi dengan sumber dana jangka panjang di lain pihak.
Jenis- jenis sumber dana jangka menengah yaitu, Term loan adalah kredit usaha
dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Term loan pada umumnya
dibayar kembali dengan angsuran tetap selama periode tertentu, misalnya setiap bulan, kuartal
atau setiap tahun.
Equipment loan adalah pendanaan atau pembiayaan yang dipergunakan untuk
pengadaan perlengkapan baru. Perlengkapan yang biasa dibiayai dengan equipment loan
adalah perlengkapan yang mudah diperjualbelikan.
Leasing atau sewa guna usaha adalah persetujuan atas dasar kontrak di mana pemilik dari
aktiva atau pihak yang menyewakan aktiva (lessor) menginginkan pihak lain atau penyewa
(lessee) untuk menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama periode tertentu.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://nichonotes.blogspot.com/2017/12/sumber-dana-jangka-menengah.html?m=1

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://blog.ub.ac.id/
imamrochsidi/files/2013/04/13.-Sumber-Dana-Jangka-
Menenggah.doc&ved=2ahUKEwjJh5e04JP4AhWkILcAHd_xDr8QFnoECAoQAQ&
usg=AOvVaw2Kv1oEbP9JDXLnngSZrzyh

Basori, Ahmad. (2016,Februari 18).Pembiayaan Jangka Menengah.Retrieved from


Prezi: https://prezi.com/nbm4clgmtgaz/pembiayaan-jangka-menengah/?
frame=flc7d3f9ca097bd9a3f8cb2ce0ea8d2a8e31d1df

Sandi,Faisal Arif. (2014, November 16). Jenis-jenis Modal.Retrieved from


WordPress.Com: http:faisalarifsandi.wordpress.com/2014/11/16/jenis-jenis-modal-3/

Anda mungkin juga menyukai