Disusun Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNGPANDANG
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan cinta dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “Liabilitas Jangka Panjang” dengan sebaik - baiknya.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas selaku matakuliah Akuntansi Hutang & Modal.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan yang penulis peroleh dari buku panduan
yang berkaitan dengan Akuntansi Hutang & Modal, serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan Akuntansi Hutang & Modal.
Kami menyadari dengan penuh kerendahan hati, bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca
yang budiman, demi kebaikan/kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk pembaca budiman umumnya dan penulis khususnya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. iii
A. UTANG OBLIGASI …………………………………………………………….......... 1
1. Pengertian Liabilitas Jangka Panjang ………………………………………...... 1
2. Yang termasuk hutang jangka panjang …………………………………............ 1
3. Penerbitan Obligasi …………………………………………………………….... 1
4. Jenis dan peringkat obligasi ……………………………………………………… 2
5. Penilaian Obligasi ………………………………………………………………….. 4
6. Metode Bunga Efektif ……………………………………………………………… 4
B. UTANG JANGKA PANJANG ………………………………………………………… 4
1. Wesel Diterbitkan pada Nilai Nominal …………………………………………… 4
2. Wesel Tidak Diterbitkan pada Nilai Nominal ……………………………………. 5
3. Wesel Bayar dalam Situasi Khusus …………………………………………….... 6
4. Wesel Bayar Hipotik ………………………………………………………………. 8
C. ISU-ISU KHUSUS ……………………………………………………………………… 8
1. Pelunasan Liablitas Jangka Panjang …………………………………………………. 8
2. Opsi Nilai Wajar ……………………………………………………………………... 8
3. Pembiayaan Diluar Neraca …………………………………………………………... 9
4. Penyajian dan Analisis ………………………………………………………………. 9
iii
1. UTANG OBLIGASI
1. Pengertian Liabilitas Jangka Panjang
Utang jangka panjang adalah utang-utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam
jangka waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan dari
kelompok aktiva lancar.
Atau utang jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun atau
satu periode akuntansi. Jatuh temponya dapat terjadi dalam 1,5 tahun atau 2 tahun atau 5
tahun atau lebih dari itu. Utang jangka panjang biasanya timbul karena adanya kebutuhan
dana untuk membeli tambahan aset tetap, menaikkan jumlah modal kerja permanen,
membeli perusahaan lain, atau mungkin juga untuk melunasi utang-utang yang lain.
Dapat disimpulkan bahwa utang jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan
dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun dan dilunasi dengan sumber-sumber yang bukan dari aktiva lancar, seperti peralatan,
gedung, tanah, investasi saham atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya serta
jumlah utang jangka panjang tersebut tidak boleh melebihi jumlah modal sendiri.
2. Yang termasuk hutang jangka panjang
1) Hutang Bond/Obligasi
Bond biasanya berasal dari bunga utang wesel ditahan yang pada umumnya
dikeluarkan oleh sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan
sehingga banyak menarik invetor seperti halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah
kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond dalam perusahaan menadatangkan
keuntungan dan tidak. Hutang Obligasi merupakan pinjaman yang timbul sehubungan
dengan dana yang telah didapatkan melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli
obligasi merupakan pemegang obligasi. Di dalam surat obligasi biasanya tercantum
nilai nominal obligasi, tanggal pelunasan obligasi, bunga pertahun serta ketentuan
lainnya sesuai dengan jenis obligasi yang sudah dipilih oleh pembeli atau pemegang
obligasi itu sendiri.
2) Hutang Wesel Jangka Panjang
Utang wesel ini sama artinya dengan utang wesel biasanya yang membedakan hanyalah
waktu, di mana utang ini hanya dalam waktu kurang dari satu tahun.
3) Hutang Wesel Hipotek
Adalah penyerahan tertulis mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk mejamin
pembayaran hutang dengan ketentuan bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah
waktu pembayaran. Bahwasannya hutang jangka panjang boleh membuat hipotek, dia
juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang menjadi contoh dari kewajiban jangka panjang ini
adalah sewa/rental.
4) Hutang Hipotik
Hutang hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak. Di
dalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan peminjam yang dijadikan jaminan
misalnya berupa tanah atas gedung. Jika peminjam tidak melunasi pinjaman pada
waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan untuk diperhitungkan
dengan pinjaman yang bersangkutan.
3. Penerbitan Obligasi
Harga wajar liabilitas (harga jual) dapat berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal
adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh penerbit liabilitas pada saat liabilitas
tersebut jatuh tempo.Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka liabilias dijual
dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai nominal maka
1
dijual dengan diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila tingkat suku bunga efektif berbeda
dengan tingkat suku bunga kupon.
Tingkat suku bunga efektif < Tingkat bunga kupon Liabilitas dijual pada hargapremium.
Tingkat suku bunga efektif = Tingkat bunga kupon Liabilitas dijual pada nilai nominal
Tingkat suku bunga efektif > Tngkat bunga kupon Liabilitas dijual pada harga diskon
2
Coupon Bond, obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik
sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
Fixed Coupon Bond, obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan
sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
Floating Coupon Bond, obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan
sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu.
Jenis obligasi berdasarkan nilai nominal
Konvensional Bond, obligasi dengan satuan nilai nominal yang besar, umumnya
Rp. 1 Miliar per lot.
Retail Bond, kebalikan dari konvensional bond, yaitu obligasi dengan satuan
nilai nominal yang kecil.
Jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasil
Konvensional Bond, obligasi yang cara kerjanya menggunakan system bunga.
Syariah Bond, obligasi yang cara kerja dan perhitungannya menggunakan system
islam/syariat islam yaitu system bagi hasil (Mudharabah dan Ijarah).
b) Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi. Risiko dalam berinvestasi di obligasi adalah risiko perusahaan
penerbit obligasi tidak mempu memenuhi janji yang telah ditentukan, yaitu risiko
perusahaan tidak mampu membayar kupon maupun tidak mampu mengembalikan
pokok obligasi. Agar investor memiliki gambaran tingkat risiko ketidakmampuan
perusahaan dalam membayar, maka di dalam dunia surat utang atau obligasi dikenal
suatu tingkat yang menggambarkan kemampuan bayar perusahaan penerbit obligasi.
Tingkat kemampuan membayar kewajiban tersebut dikenal dengan istilah Peringkat
Obligasi. Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga independen yang secara khusus
bertugas memberikan peringkat atas semua obligasi yang diterbitkan perusahaan.
Semua obligasi yang diterbitkan wajib diberi peringkat sedemikian agar dengan adanya
peringkat tersebut maka investor dapat mengukur atau memperkirakan seberapa besar
risiko yang akan dihadapi dengan membeli obligasi tertentu.
c) Peringkat investasi
Aaa : obligasi berperingkat Aaa merupakan obligasi berkwalitas “terbaik” dengan
risiko yang “amat kecil”.
Aa1, Aa2, Aa3 : obligasi berperingkat Aa adalah obligasi berkwalitas “baik” dengan
risiko yang “kecil”.
A1, A2, A3 : obligasi berperingkat A adalah obligasi peringkat menegah atas
dengan risiko yang “kecil”.
Baa1, Baa2, Baa3 : obligasi berperingkat Baa merupakan obligasi dengan risiko
moderat dan oleh karenanya memiliki karakteristik spekulatif.
d) Peringkat spekulatif
Ba1, Ba2, Ba3 : obligasi berperingkat Ba merupakan obligasi dengan elemen
spekulatif dan dapat berisiko.
B1, B2, B3 : obligasi berperingkat B adalah obligasi yang dianggap spekulatif dan
dapat berisiko tinggi
Caa1, Caa2, Caa3 : obligasi berperingkat Caa merupakan obligasi yang “tidak
kokoh” dan memiliki risiko yang amat tinggi.
Ca : obligasi berperingkat Ca adalah obligasi dengan tingkat spekulatif yang tinggi
dan kemungkinan atau amat mungkin sekali terjadi gagal bayar namun masih ada
harapan atas pengembalian bunga dan pokok hutang.
3
C : obligasi berperingkat C adalah obligasi dengan peringkat terendah dan biasanya
gagal bayar dengan kecil kemungkinannya atas pengembalian pokok hutang
maupun bunganya.
5. Penilaian Obligasi
Nilai Obligasi dan Yields
Dengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta tingkat bunga
disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bisa ditentukan dengan cara:
a) Menentukan nilai sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun,
b) Menentukan nilai sekarang dari nilai par yang akan diperoleh pada saat obligasi
jatuh tempo,
c) Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan kupon (1) dan nilai par (2).
Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka
waktu sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku bunga
pasar. Rumus nilai obligasi :
Keterangan :
4
Kas 10.000
Ayat jurnal untuk mengakui beban bunga yang terjadi setiap tahun, ayat jurnalnya :
Kas 1.000
Kas 7.721,80
Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga diakui setiap tahun menggunakan metode
bunga efektifnya. Maka ayat jurnalnya:
b) Wesel Berbunga
Apabila nilai sekarang melebihi nilai nominal, maka wesel tersebut di pertukarkan dengan
premi. Premi atau wesel bayar dicatat sebagai kredit atau diamortisasi dengan metode
bunga efektif sebagai pengurangan tahunan atas jumlah bunga yang diakui.
Contoh : PT. B menerbitkan wesel tanpa bunga dengan total kas $10.000, 3 tahun. Nilai
sekarang wesel dari arus kas masa depan ($7.721,80 kas yang dihasilkan dan selisihnya
menjadi Diskonto). Suku bunga efektifnya 12%. Ayat jurnalnya adalah :
Kas 9.520
5
Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga dakui setiap tahun menggunakan
metode bunga efektif. Maka ayat jurnalnya:
Kas 1.000***
6
Contoh: PT Budi Sejahtera (penjual) menjual tanah yang mempunyai harga jual tunai
sebesar $ 200.000 kepada PT. Pasti Luhur (pembeli) untuk ditukarkan dengan wesel tanpa
bunga PT. Pasti Luhur berjangka 5 tahun senilai $ 293.866. harga jual tunai sebesar $
200.000 merupakan nilai sekarang dari wesel senilai $ 293.866 yang didiskontokan pada
8% selama 5 tahun. Maka ayat jurnalnya adalah:
Jurnal PT. Pasti Luhur:
Tanah 200.000
Diskonto atas wesel bayar 93.866
Wesel bayar 293.866
Keterangan: selama umur 5 tahun, PT. Pasti Luhur menghitung amortisasi secara tahunan,
sebagian dari diskonto sebesar $ 93.866 sebagai beban kepembebanan bunga. Sedangkan
PT. Budi Sejahtera akan mencatat pendapatan bunga sejumlah $ 93.866 selama periode 5
tahun dengan mengamortisasikan diskonto diatas dengan pendekatan bunga efektif.
Contoh: PT. Umar (B) menerbitkan wesel promes kepada PT. Andi(A) untuk jasa
arsitektur pada 31 Desember 2010. Wesel tersebut mempunyai nilai nominal sebesar
$550.000, jatuh tempo 31 Desember 2015 dan suku bunga 2% yang akan dibayarkan pada
setiap akhir tahun. Nilai wajar jasa arsitektur tidak dapat segera ditentukan, sementara
promes tidak dapat segera dipasarkan. Berdasarkan lembaga pemeringkat, bunga terkait
8% di anggap sudah layak dalam situasi ini. Perhitungan dan ayat jurnal terkait:
Perhitungan diskonto:
7
Maka jurnal yang harus dibuat untuk tgl 31 Des 2011 adalah:
Ayat Jurnal 31 Desember 2001 :
Ayat jurnal pembayaran tahun pertama dan amortisasi Diskonto dicatat sebagai berikut :
8
kewajiban keuangan, menyediakan lebih informasi yang relevan dan mudah dipahami
daripada biaya diamortisasi.
3. PEMBIAYAAN DI LUAR NERACA
Upaya untuk meminjam uang dengan cara sedemikian rupa untuk mencegah pencatatan
kewajiaban.
4. PENYAJIAN DAN ANALISIS
a) Penyajian Utang Jangka Panjang
Catatan pengungkapan umumnya menunjukkan sifat dari kewajiban, tanggal jatuh
tempo, suku bunga, ketentuan panggilan, hak konversi, pembatasan yang diberlakukan
oleh kreditor, dan aset yang ditunjuk atau dijadikan jaminan.
Harus mengungkapkan pembayaran masa depan untuk persyaratan dana pelunasan dan
jumlah jatuh tempo hutang jangka panjang selama masing-masing lima tahun ke depan.
b) Analisis Utang Jangka Panjang
Dua rasio yang memberikan informasi tentang kemampuan membayar hutang dan
solvabilitas jangka panjang adalah:
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐻𝑈𝑇𝐴𝑁𝐺
Hutang Terhadap Total Aset = 𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐴𝑆𝐸𝑌
Semakin tinggi persentase hutang terhadap total aset, semakin besar risiko perusahaan
tersebut tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo.