Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN

“PENILAIAN SEKURITAS JANGKA PANJANG”

OLEH:

KELOMPOK IV

ASFANI MARFATI (36116051)


NADHILA ANDRIANI (36116056)
NAILA RAMDHANTI GUSNAR (36116057)
NOVRINIARDE OLSHANIESTY (36116073)

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2018

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyusun

makalah dengan judul “Penilaian Sekuritas Jangka Panjang”.

Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena

terbatasnya ilmu yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini di

masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat

memberikan sumbangsih serta manfaat bagi kita semua.

Makassar, 18 Maret 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2


A. Konsep-konsep Dasar Penilaian Sekuritas Panjang ................................ 2
B. Penilaian Saham Biasa ............................................................................ 2
C. Penilaian Saham Preferen ....................................................................... 5
D. Penilaian Obligasi dan Pinjaman ..............................................................

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 16


A. Kesimpulan ........................................................................................... 16
B. Saran ...................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Surat berharga jangka panjang atau sumber jangka panjang merupakan
sumber dana yang memiliki jangka waktu panjang. Penjang pendeknya jangka
waktu tersebut belum ada ketetapannya secara arti. Namun demikian, sumber
dana yang memiliki waktu lebih dari 10 tahun sudah dianggap sebagai sumber
dana berjangka panjang. Oleh karena itu, apabila kita meminjam dibank dengan
jangka waktu 15 tahun maka kredit tersebut dapat dikategorikan sebagai kredit
jangka panjang. Sumber dana jangka panjang ini ada yang memiliki jangka waktu
tertentu atau jangka waktu tempo seperti tempo seperti hutang obligasi dan hutang
jangka panjang di bank. Di samping itu ada sumber dana jangka panjang yang
tidak memiliki jangka waktu seperti modal sendiri berupa saham biasa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep-konsep dasar sekuritas jangka panjang?
2. Bagaimana penilaian saham biasa?
3. Bagaimana penilaian saham preferen?
4. Bagaimana Penilaian obligasi dan pinjaman?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar sekuritas panjang.
2. Untuk mengetahui penilaian saham biasa.
3. Untuk mengetahui penilaian saham preferen.
4. Untuk mengetahui penilaian obligasi dan pinjaman.

ii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep-konsep Sekuritas Jangka Panjang

Sekuritas jangka merupakan sumber dana yang memiliki jangka waktu


panjang yaitu lebih dari satu tahun atau satu siklus akuntansi. Istilah nilai (value)
mempunyai makna berbeda bagi orang yang berbeda. Oleh karena itu, kita perlu
memastikan bagaimana kita menggunakan dan mengartikan istilah ini. Beberapa
konsep utama nilai:
1. Nilai Likuiditas vs Nilai Kelangsungan Usaha
a) Nilai Likuiditas (Liquidation Value) adalah jumlah uang yang dapat
direalisasikan jika sebuah aktiva/sekelompok aktiva dijual secara terpisah dari
organisasi yang menjalankannya.
b) Nilai Kelangsungan Usaha (Going-Concern Value) adalah nilai perusahaan jika
dijual sebagai usaha yang berlanjut.
2. Nilai Buku VS Nilai Pasar
a) Nilai Buku (Book Value)
 Aktiva: Bila akuntansi dari aktiva tersebut dikurangi biaya aktiva dikurangi
akumulasi depresiasinya.
 Perusahaan: Total aktiva dikurangi kewajiban dan saham preferen, seperti
yang tercantum dalam neracanya
b) Nilai Pasar (Market Value)
 Aktiva: Harga pasar dari aktiva jika diperdagangkan di pasar terbuka.
 Perusahaan: Nilai pasar sering kali dipilih dari nilai tertinggi antara nilai
likuiditas atau nilai kelangsungan usaha perusahaan.
3. Nilai Pasar vs Nilai Intrinsik
a) Nilai Intrinsik (Intrinsic Value): Berapa harga yang seharusnya dari surat
berharga jika diberi harga dengan tepat berdasarkan pada semua factor yang
dapat mempengaruhi penilaian (aktiva, pendapatan, prospek dimasa mendatang,
manajemen, dll).

ii
b) Nilai Pasar (Market Value)
 Aktiva: Harga pasar dari aktiva jika diperdagangkan di pasar terbuka.
 Perusahaan: Nilai pasar sering kali dipilih dari nilai tertinggi antara nilai
likuiditas atau nilai kelangsungan usaha perusahaan.

Adapun jenis-jenis sekuritas jangka panjang adalah sebagai berikut:


1. Saham Biasa, yaitu kepemilikan saham oleh seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan.
2. Saham Preferen, yaitu gabungan antara obligasi dan saham biasa.
3. Obligasi, yaitu surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman (pemodal) dengan yang diberi pinjaman (emiten).
4. Warrant, yaitu hak untuk membeli saham biasa pada harga exercise (biasanya
lebih tinggi dari harga pasar pada waktu warrant dikeluarkan) pada periode
tertentu.
5. Right Issue, yaitu hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan
emiten.

B. Penilaian Saham Biasa

Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan atau surat bukti penyertaan
atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya (emiten). Saham biasa memberikan
hak dividen kepada pihak yang memilikinya, dan dividen dibayarkan oleh emiten
setiap tahun apabila perusahaan mendapatkan laba. Penentuan besarnya tingkat
pengembalian dan nilai dari saham biasa lebih sulit dibandingkan dengan saham
preferen, karena:
1. Harapan pendapatan yang akan diperoleh tidak tentu dan sulit diprediksi
2. Return saham biasa merupakan gabungan dari deviden dan capital gain yang
diperoleh atau capital loss yang diderita investor
3. Deviden saham tidak selalu sama setiap periode
V = D1 / (1+ke)1 + ……..+ Dn / (1+ke )n + D∞ / (1+ke)∞
V = Σ Dt / (1+ke)t
Dimana:
Dt = Deviden tunai pada akhir waktu periode t

ii
ke = Tingkat pengembalian yang diminta investor
n = Umur saham pada tahun ke-n

Akan tetapi, Bila berencana memiliki saham tersebut hanya selama 2 tahun,
maka:

V = D1 / (1+ke)1+D2 / (1+ke)2 +… P2 / (1+ke)2

Dimana P2 adalah perkiraan harga jual saham pada akhir masa dua tahun.
Model ini digunakan dengan asumsi bahwa para investor akan bersedia membayar
saham dua tahun dari sekarang. Kemudian, para investor di masa mendatang akan
mendasarkan penilaian atas harga saham dengan menggunakan perkiraan dividen
di masa mendatang dan harga jual (atau nilai terminal). Begitulah seterusnya
proses tersebutvdilakukan para investor.

Ingatlah bahwa harapan atas dividen dimasa mendatang dan harga jual
dimasa mendatang yang juga didasarkan pada perkiraan dividen dimasa
mendatang, inilah yang memberikan nilai bagi saham. Dividen tunai adalah yang
diterima para pemagang saham secara keseluruhan dari perusahaan penerbit
saham. Karenanya, dasar penilaian saham biasa haruslah dividen.

Berbagai model diskonto dividen didesain untuk menghitung nilai intrinsik


dari kepemilikan saham biasa di bawah berbagai asumsi tertentu, seperti perkiraan
pola pertumbuhan deviden dimasa mendatang dan tingkat diskonto yang tepat
untuk digunakan. Berikut ini adalah pembahasan mengenai berbagai model
tersebut, dimulai dari yang paling sederhana yaitu sebagai berikut:

1. Pertumbuhan Konstan (Constant Growth)

Dividen dimasa mendatang dari suatu perusahaan dapat sangat bervariasi.


Akan tetapi, jika dividen diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat yang konstan,
maka terjadi implikasi yang akan ditimbulkan atas pendekatan penilaia saham.
Jika tingkat saham adalah g, maka persamaan diubah menjadi:

V = Do (1+g) / (1+ke)1 + Do (1+g)2 / (1+ke)2 +……..+ Do (1+g)∞/ (1+ke)∞

ii
Dimana Do adalah dividen sekarang per lembar saham. Jadi, perkiraan dividen
pada akhir priode n sama dengan dividen yang terakhir dikalikan faktor
pertumbuhan majemuk (1+g)n, hal ini mungkin tidak tampak seperti perbaikan
dari persamaa sebelumnya. Akan tetapi, dengan asumsi bahwa k lebih besar
daripada g (asumsi yang masuk akal karena tingkat pertumbuhan dividen yang
selalu lebih besar dari tingkat kapitalisasi akan berarti niali saham tidak terbatas),
persamaan dapat disederhanakan menjadi:

V = D1 / (ke – g)

Melalui pengaturan ulang, perkiraan imbal hasil investor dapat dinyatakan


dengan cara sebaai berikut.
ke = (D1 / V) + g
Asumsi penting dalam model penilaian ini adalah dividen per lembar
saham diharapkan akan terus tumbuh dengan tingkat majemuk. Bagi banyak
perusahaan, asumsi ini mungkin merupakan perkiraan yang wajar, sesuai dengan
realitasnya.

2. Konversi ke Pendekatan Penggadaan Pendapatan (Conversion To An Earning


Multiplier Approach)
Dengan menggunakan model pertumbuhan konstan, penilaian dividen dapat
dengan mudah diubah, yaitu persamaan sebelumnya ke penilaian berdasarkan
pendekatan penggandaan pendapatan. Inti pemikirannya adalah para investor
seringkali berpikir tentang seberapa banyak uang yang akan bersedia dikeluarkan
untuksatu dolar perkiraan pendapatan dimasa mendatang. Bayangkan sebuah
perusahaan enahan sejumlah proporsi tetap dari pendapatannya setiap tahun, yaitu
b ‘rasio pembayaran dividen’ (dividen-payout ratio), yaitu dividen per lembar
saham dibagi dengan pendapatan per lembar saham juga kan konstan.

V = [(1 – b) E1] /( ke – g)
Dimana:
b = Pendapatan setiap tahun
E1 = Perkiraan pendapatan per lembar saham dalam periode 1

ii
3. Tahapan Pertumbuhan (Growth Phases)

Ketika pola perkiraan pertumbuhan dividen sedemikian rupa sehingga model


pertumbuhan konstan tidak lagi tepat, modifikasi dari persamaan sebelumnya
dapat digunakan. Sejumlah model penilaian didasarkan pada premis bahwa
perusahaan dapar saja menampilkan pertumbuhan diatas normal untuk beberapa
tahun (g bahkan mungkin saja lebih besar dari ke pada tahap ini), namun akhirnya
tingkat pertumbuhan akan menurun. Jadi, transisina dpat berasal dari tingkat
pertumbuhan saat ini yang diatas normal hingga ke tingkat yang dianggap normal.
Jika dividen per lembar diharapkanakan tumbuh dengan tingkat majemuk sebesar
10 persen selama lima tahundan setelahnya 6 persen, maka persamaannya akan
menjadi:
5

V = Σ Do (1+10%)t / (1+ke)t + Σ D5 (1+6%)t-5/ (1+ke)t


t=1
5

V = Σ Do (1,10)t / (1+ke)t + [( 1/(1+ke)5 ] [ (D6 / (ke – 0,06)]


t=1

ii
C. Model Manajemen Persediaan

ii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengiriman laporan tentang temuan pemeriksaan kepada tingkatan


manajemen yang tepat, yang bertanggung jawab untuk melakukan
tindakan-tindakan korektif.
2. Menerima dan mengevaluasi tanggapan dari manajemen terhadap temuan
pemeriksaan selama pelaksanaan dilakukan, atau dalam jangka waktu yang
wajar setelah laporan hasil pemeriksaan diterbitkan. Tanggapan-tanggapan
akan lebih berguna apabila mencantumkan berbagai informasi yang cukup
bagi pimpinan pemeriksaan intern untuk mengevaluasi kecukupan dan
ketepatan waktu dari tindakan-tindakan korektif.
3. Menerima laporan perkembangan perbaikan dari manajemen secara
periodik, untuk mengevaluasi status usaha manajemen untuk memperbaiki
kondisi yang sebelumnya dilaporkan.
4. Menerima dan mengevaluasi laporan dari berbagai organisasi yang lain
yang ditugaskan dan bertanggung jawab mengenai berbagai hal yang
berhubung dengan proses tindak lanjut.
5. Melaporkan kepada manajemen atau dewan tentang status dari tanggapan
terhadap berbagai temuan pemeriksaan.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Sukrisno, Agoes. 2016. Auditing. Buku 2 edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

ii

Anda mungkin juga menyukai