Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN 1

PENILAIAN SEKURITAS JANGKA PANJANG

OLEH :

KELOMPOK 2

1. SOFFIYA AZZAHRA MUZAKIR


2. WA ODE DITA SRY LESTARI
3. AGIEL CHANDRAGALIH N
4. ANINDITA PUTRI S
5. BISMA HARDIANSYAH
6. DHITA AISYAH F
7. FITRA ADE W
8. HELVIANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan dan menyusun makalah dengan judul
“Penilaian Sekuritas Jangka Panjang”.

Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena terbatasnya ilmu yang
dimiliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
lebih menyempurkanakan makalah ini di masa yang akan datang. Akhirnya, penulis berharap
semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih serta manfaat bagi kita semua

Kendari, 22 september 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekuritas adalah surat-surat berharga yang dapat diperjualkan pada Bursa efek. Penilaian
sekuritas mempunyai pengertian proses penetuan nilai pasar suatu sekuritas. Dimana sekuritas
merupakan secarik kertas yang menunjukan hak kepemilikan untuk memperoleh bagian dari
prospek atau kekayaan atas perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi
yang melaksanakn hak tersebut. Sekuritas jangka panjang atau surat berharga jangka panjang
merupakan sumber dana yang memiliki jangka waktu panjang. Panjang pendeknya jangka waktu
tersebut belum ada ketetapannya secara arti. Namun demikian, sumber dana yang memiliki
waktu lebih dari 10 tahun sudah dianggap sebagai sumber dana jangka panjang. Sumber dana
jangka ini ada yang memiliki jangka waktu tertentu atau jangka waktu tempo seperti hutang
obligasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep-konsep dasar sekuritas jangka panjang ?
2. Bagaimana penilaian saham biasa ?
3. Bagaimana penilaian saham preferen ?
4. Bagaimana penilaian obligasi dan pinjaman ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar sekuritas jangka panjang
2. Untuk mengetahui penilaian saham biasa
3. Untuk mengetahui
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep-konsep sekuritas jangka panjang


Sekuritas jangka panjang merupakan sumber dana yang memiliki jangka
waktu panjang yang lebih dari satu tahun atau satu siklus akuntansi. Istilah
nilai (value) mempunyai makna berbeda bagi orang yang berbeda. Oleh
karena itu, kita perlu memastikan bagaimana kita menggunakan dan
mengartikan ietilah ini. Beberapa konsep utama nilai adalah sebagai berikut:
1. Nilai Likuiditas vs Nilai Kelangsungan Usaha
a. Nilai likuiditas (Liquidation value) adalah jumlah uang yang dapat
direalisasikan jika sebuah aktiva atau sekelompok aktiva dijual secara
terpisah dari organisasi yang menjalankannya.
b. Nilai kelangsungan usaha (Going-concern value) adalah nilai
perusahaan ketika dijual sebagai usaha yang berlanjut.
2. Nilai Buku vs Nilai Pasar
a. Nilai Buku
Nilai Buku adalah nilai sebuah aset yang dinyatakan dalam
pembukuan. Nilai buku biasanya dihitung dengan cara
mengurangi nilai aset terhadap akumulasi depresiasi atau
penyusutannya. Nilai buku juga dapat dihitung dengan mengurangi
total aset dengan aset tidak berwujud dan liabilitas.
b. Nilai pasar
Nilai pasar adalah harga pasar yang mengacu pada harga
kesepakatan antara pembeli dan penjual. Dengan kata lain, nilai pasar
adalah harga yang sudah disetujui untuk diperdagangkan di pasar
terbuka. Baik uang koin atau uang kertas termasuk dalam uang
kartal yang dapat dijadikan alat pembayaran valuta asing dalam
perdagangan internasional. Nilai pasar sering kali dipilih dari nilai
tertinggi antara nilai likuiditas atau nilai kelangsungan usaha
perusahaan.
3. Nilai Pasar vs Nilai Intrisik
Nilai intrinsik adalah nilai sebenarnya (intrinsik) suatu perusahaan atau
aset atau saham berdasarkan seluruh aspek yang mempengaruhi bisnis
perusahaan. Nilai intrinsik dihitung menggunakan berbagai metode
analisis fundamental. Metode umum yang digunakan dalam menghitung
nilai intrinsik adalah menjumlahkan seluruh laba yang dihasilkan oleh
aset perusahaan, kemudian menilaisekarangkannya (present value)
menggunakan faktor diskon tertentu. Nilai intrinsik dapat berbeda dengan
nilai pasar dimana nilai pasar merupakan harga pasar dari aset jika
diperdagangkan.

Adapun jenis-jenis sekuritas jangka panjang adalah sebagai berikut :


1. Saham biasa, yaitu kepemilikan saham oleh seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan
2. Saham preferen, yaitu gabungan antara obligasi dan saham biasa
3. Obligasi, yaitu surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman (pemodal) dengan yang diberi pinjam (emiten)
4. Warant, yaitu hak untuk membeli saham biasa pada harga exercise
(biasanya lebih tinggi dari harga pasar pada waktu warant
dikeluarkan) pada periode tertentu.
5. Right Issue, yaitu hak bagi pemodal membeli saham yang baru pada
emiten,
B. Penilaian Saham Biasa
Saham biasa merupakan surat bukti krprmilikan atau surat bukti penyertaan
atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya (emiten). Saham biasa
memberikan hak deviden kepada pihak yang memilikinya, dan deviden
dibayarkan emiten setiap tahun apabila perusahaan mendapatkan laba,
penetuan besarnya tingkat pengambilan dan nilai dari saham biasa lebih sulit
dibandingkan dengan saham preferen, karena:
1. Harapan pendapatan yang akan diperoleh tidak tentu dan sulit diprediksi
2. Retrun saham biasa merupakan gabungan dari deviden dan capital gain
yang diperoleh atau capital loss yang diderita investor
3. Deviden saham tidak selalu sama setiap periode
V= D1/(1+ke)1 +.......... + Dn/(1+ke)n + Dx / (1+ ke)X
V= ∑Dt / (1+ke)1
Dimana
Dt = Deviden tunai pada akhir waktu periode t
Ke = tingkat pengambilan yang diminta investor
n = umur saham pada tahun ke n
Akan tetapi, bila mamiliki rencana memiliki saham tersebut hanya
selama 2 tahun maka :
V = D1 (1 + ke )1 + D2 / (1+ke)2 + .......... P2 / (1+ke)2
Dimana P2 adalah perkiraan harga jual saham pada akhir masa dua tahun,
model ini digunakan dengan asumsi bahwa para investor akan bersedia
membayar selama dua tahun dari sekarang. Kemudian, para investor
dimasa mendatang akan mendasarkan penilaian atas harga saham dengan
menggunakan perkiraan deviden di masa mendatang dan harga jual (atau
nilai terminal). Begitulah seterusnya proses tersebut dilakukan para
investor.
Ingatlah bahwa harapan atas dividen di masa mendatang dan harga jual di
masa mendatang yang juga di dasarkan pada perkiraan deviden di masa
mendatang. Inilah yang memberikan nilai bagi saham. Dividen tunai
adalah yang diterima para pemegang saham secara keseluruhan dari
perusahaan penerbit saham. Karenanya dasar penilaian saham biasa
haruslah dividen.
Berbagai model diskonto dividen didesain untuk menghitung nilai
instrinsik dari kepemilikan saham biasa di bawah berbagai asumsi
tertentu, sepertiperkiraan pola pertumbuhan dividen di masa mendatang
dan tingkat diskonto yang tepat untu di gunakan. Berikut ini adalah
pembahasan mengenai berbagai model tersebut, dimulai dari yang
sederhana yaitu sebagai berikut :
1. Pertumbuhan konstant (Constant Growth)
Dividen di masa mendatang dari suatu perusahaan dapat sangat
bervariasi. Akan tetapi, jika dividen diperkrakn akan tumbuh dengan
tingkat yang konstant, maka terjadi implikasi yang akan ditimbulkan
atas pendekatan penilaian saham. Jika tingkat saham adalah g, maka
persamaan diubah menjadi
V = D0 (1+g) /(1+Ke)1 + D0 (1+g)2 +........+ D0 (1+g) ∞/(1+Ke) ∞
Dimana D0 adalah dividen sekatrang per lembar saham, jadi perkiraan
dividen pada akhir periode n sama dengan dividen yang terakhir di
kalikan faktor pertumbuhan majemuk (1+g)n, hal ini mungkin tidak
tampak seperti perbaikan dari persamaan yang sebelumnya. Akan
tetapi asumsi bahwa k lebih besar daripada g persamaan dapat
disederhanakan menjadi
V = D1/ (Ke – g)
Melalui pengaturan ulang, perkiraan imbal hasil investor dapat
dinyatakan dengan cara sebagai berikut
Ke = (D1/V) + g
Asumsi penting dalam model penilaian ini adalah dividen per lemabar
saham di harapkan akan terus tumbuh dengan tingkat majemuk,
banyak perusahaan, asumsi ini mungkin merupakan perkiraan yang
wajar, sesuai dengan realitasnya.
2. Konversi ke pendekatan penggandaan pendapatan (conversion To An
Earning Multipler Apporach)
Dengan menggunakan model pertumbuhan konstant, penilaian
dividen dapat dengan mudah diubah yaitu persamaan sebelumnya ke
penilaian bedasrkan pendekatan penggandaan pendapatan. Inti
pemikirannya adalah para investor seringkali berpikir tentang
seberapa banyak uang yang akan bersedia dikeluarkann untuk satu
dolar perkiraan pendapatan dimasa mendatang.
V = [(1-b)E1] / (Ke -g)
Dimana :
b = pendapatan setiap tahun
E1 = perkiraan pendapatan per lembar saham dalam periode 1
3. Tahapan pertumbuhan (Growth Phases)
Ketika pola perkiraan pertumbuhan dividen sedemikian rupa sehingga
model pertumbuhan konstant tidaklagi tepat, modifikasi dari
persamaan sebelumnya dapat digunakan. Sejumlah model penilaian
didasarkan pada premis bahwa perusahaan dapat saja menampilkan
pertumbuhan di atas normal untuk beberapa tahun ( g bahkan
mungkin saja lebih besar dari Ke pada tahap ini ) namun akhirnya
tingkat pertumbuhan akan menurun. Jadi transinia dapat berasal dari
tingkat pertumbuhan saat ini yang diatas normal hingga ke tingkat
yang dianggap normal. Jika diveden per lembar diharapkan tumbuh
dengan tingkat majemuk sebesar 10 persen selama lima tahun dan
setelahnya 6 persen, maka persmaannya akan menjadi :
5

V = ∑ D0 ( 1 + 10% )t/ (1 + ke)t + ∑ D5 ( 1 + 6 %)t-5 / (1+Ke)t


t =1
5

V = ∑ D0 ( 1,10)t/ (1 + ke)t + [(1/(1+Ke )5][D6 / (Ke – 0,06)]

C. Penialaian Saham Preferen


Saham preferen adalah suatu surat berharaga yang dijual oleh suatu perusahaan dengan
menunjukan nilai nominal (rupiah, dolar, yen dan sebagainya) yang dapat memberi
pengembangannya berupa pendapatan yang tetap dalam bentuk deviden yang akan diterima
setiap kuartal (tiga bulan).

Pemegang saham preferen akan memperoleh dividen terlebih dulu dan memiliki hak suara yang
lebih dibandingkan dengan pemegang saham biasa contohnya seperti hak suara dalam pemilihan
direksi sehingga dalam membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser
para manajemen berusaha semaksimal mungkin.

Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan yaitu antara obligasi
dan saham biasa, alasannya yaitu dapat menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi),
tetapi kemungkinan juga tidak mendatangkan hasil, misalnya seperti yang dikehendaki oleh
investor.

Saham preferen biasanya tidak membawa hak voting. Beberapa fitur lainnya dari kelas saham ini
adalah konversi ke saham biasa dan fitur callability (kemampuan untuk ditebus sebelum jatuh
tempo).
Saham preferen dapat diklasifikasikan sebagai ekuitas atau liabilitas keuangan berdasarkan
karakteristiknya daripada bentuk hukum. Sebagai contoh, saham preferen abadi dan tidak dapat
ditebus (perpetual and nonredeemable preferred shares) diklasifikasikan sebagai ekuitas.
Sebaliknya, saham preferen dengan pelunasan wajib pada jumlah yang tetap di masa mendatang
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan.
Saham preferen dapat bersifat kumulatif atau non-kumulatif. Saham preferen kumulatif
mensyaratkan bahwa jika perusahaan gagal membayar dividen, maka dividen diakumulasikan
dan perusahaan tersebut harus menebusnya di lain waktu agar dapat membayar lagi dividen
saham biasa. Sebaliknya, non-kumulatif tidak memiliki fitur ini dan jika tidak tidak ada,
perusahaan tidak perlu membayarnya di lain waktu.

Saham Preferen atau Hybrid Secuirty

Saham preferen sering disebut hybrid security karena memiliki karakteristik kombinasi saham


biasa dan obligasi. Saham biasa tidak menerima dividen secara teratur, dan harga saham biasa
tergantung pada tingkat pertumbuhan dividen (dividen yang lebih tinggi adalah pendorong naik
potensial untuk harga saham biasa).
Sementara itu, pemegang saham preferen menerima dividen secara teratur dan pada jumlah yang
tetap, mirip dengan kupon efek utang seperti obligasi. Misalnya, jika nilai nominal saham
Rp1.000, dan dividen 10%, perusahaan harus membayar Rp100 per tahun kepada pemegang
saham preferen.

Bisa dikatakan, saham preferen kumulatif adalah jenis saham preferen dari segi hak tagih
ataupun klaim jenis saham. Secara prinsip, saham yang berdasarkan pada hak tagih dibagi atas
saham biasa dan saham preferen.

Saham biasa adalah saham yang memiliki hak klaim berdasarkan laba ataupun rugi yang
didapatkan oleh perusahaan. Pun sebaliknya, saham preferen adalah saham yang menjalankan
sistem bagi hasil tetap. Jika perusahaan mengalami kerugian, maka pemegang saham preferen
bakal mendapat prioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan aset. Nah, saham preferen
ini diketahui juga menggabungkan obligasi dan saham biasa.

Secara garis besar, para pemegang saham preferen ini sangat berpengaruh terhadap manajemen
perusahaan. Pengertian saham preferen kumulatif diartikan sebagai jenis saham preferen yang
merujuk pada kepemilikan saham dengan hak khusus atau dibedakan dengan pemegang saham
biasa.

Saham preferen kumulatif memberikan hak kepada sang pemilik atas pembagian dividen yang
sifatnya kumulatif dalam suatu persentase atau jumlah tertentu. Para pemegang saham preferen
kumulatif ini memiliki keunggulan dalam hal pembagian dividen atau aset ketika likuiditas.

Kendati demikian, pemegang saham biasa memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham.
Sementara pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara apapun. Adapun persamaan
antara keduanya adalah pemegang saham biasa ataupun saham preferen hanya berhak menerima
dividen jika perusahaan mendapatkan keuntungan.

Jenis-jenis saham preferen


Lima jenis umum saham preferen adalah:

1. Convertible preferred stock


2. Participating preferred stock
3. Cumulative preferred stock
4. Callable preferred stock
5. Adjustable-rate preferred stock
Convertible preferred share
Convertible preferred share memiliki fitur konversi menjadi saham biasa perusahaan. Karena
memiliki opsi konversi, pemegang berpotensi memperoleh manfaat dari apresiasi harga saham
biasa. Sebagai catatan, setelah mengonversinya menjadi saham biasa, kita tidak dapat
mengkonversi kembali ke saham preferen.
Participating preferred share
Ini adalah jenis saham preferen di mana pemegang saham menerima dividen sebelum mereka
dibayarkan kepada pemegang saham biasa, dan lebih disukai daripada saham biasa jika terjadi
likuidasi.

Pemegang juga menerima dividen tambahan, biasanya dibayarkan jika jumlah dividen yang
diterima oleh pemegang saham biasa melebihi jumlah per-saham yang ditentukan.

Participating preferred shares terutama dikeluarkan oleh perusahaan baru yang membutuhkan


masukan uang tunai. Jenis saham ini juga dapat dikeluarkan sebagai tanggapan atas tawaran
pengambilalihan yang bermusuhan sebagai bagian dari strategi.
Cumulative preferred share
Saham preferen kumulatif (cumulative preferred share) membayar dividen reguler, biasanya
setiap tiga bulan. Ketika perusahaan tidak membayar, jumlah dividen yang terutang akan
menumpuk dan harus dibayar sebelum menerbitkan dividen kepada pemegang saham
preferen. Tidak semua saham preferen memiliki fitur ini, beberapa di antaranya tidak kumulatif.
Callable preferred share
Saham preferen Callable (juga dikenal sebagai redeemable preferred stock ) memungkinkan
perusahaan untuk menariknnya pada tanggal tertentu dan harga penebusan tertentu di masa
depan. Harga penebusan mungkin sedikit lebih tinggi atau sama dengan harga penerbitan
asli. Perusahaan membayar dividen, seperti bentuk ekuitas lainnya, tetapi juga dapat dibeli
kembali oleh penerbit, yang merupakan karakteristik dari efek hutang.
Karena memiliki fitur call, jenis preferred shares ini lebih menguntungkan bagi
emiten. Pemegang preferred shares tidak memiliki opsi untuk menolak call. Oleh karena
itu, redemption merupakan kebijaksanaan perusahaan penerbit.
Adjustable-rate preferred share
Adjustable-rate preferred share   adalah jenis saham preferen yang membayar dividen bervariasi
karena dikaitkan dengan tolok ukur yang ditentukan, misalnya, yield surat perbendaharaan
negara (SPN). Penentuan tingkat penyesuaian dinyatakan dalam prospektus dan mungkin
memiliki tingkat maksimum dan minimum. Fitur penyesuaian ini membuatnya lebih stabil
daripada preferred shares lainnya.
Efek perubahan suku bunga ke saham preferen
Perlu kamu ketahui, salah satu risiko signifikan preferred shares adalah tingkat sensitivitas yang
cukup tinggi terhadap suku bunga. Harganya cenderung naik saat suku bunga turun dan harganya
menurun saat suku bunga naik.
Perusahaan bisa menggunakan opsi call  pada preferred shares saat dividen terlalu tinggi
daripada tingkat suku bunga pasar. Setelah ditebus, seringkali saham ini kembali diterbitkan
dengan pilihan pembayaran dividen yang lebih rendah.

Cara menghitung saham preferen


Apabila suatu saham preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo, maka rumus untuk
menghitung biaya komponen saham preferen adalah sebagai berikut:

Biaya saham pilihan = dividen pada harga / harga yang disukai / 1-flotasi yang disukai
Berdasarkan rumus di atas, harga yang diinginkan adalah nilai pasar saat ini, sedangkan biaya
flotasi adalah biaya penjaminan untuk penerbitan saham preferen yang dinyatakan sebagai
persentase.

Biasanya, biaya saham preferen ini cenderung lebih tinggi dibandingkan biaya utang. Sebab,
utang dipandang sebagai komponen biaya modal yang paling berisiko. Apabila suatu perusahaan
menggunakan saham preferen sebagai sumber pembiayaan, maka hal tersebut harus meliputi
biaya saham preferen dengan biaya rata-rata tertimbang formula modal.

Ketahuilah, saham satu ini merupakan jenis saham yang paling disukai oleh perusahaan lain dan
bukan individu. Jika perusahaan memegang saham semacam ini, maka diperbolehkan
menyisihkan sekitar 70% dividen dari yang disukai dari perpajakan. Dengan demikian, hal ini
benar-benar meningkatkan pengembalian setelah pajak.

CONTOHNYA :

Saham preferen PT Ardra Biz memberikan dividen tetap setiap periode sebesar 500 rupiah per
lembar saham.Discount rate yang diisyaratkan sebesar 10 persen.hitung harga saat ini saham
preferen tersebut.

Jawab :

Menghitung Harga Saham Preferent

Harga saham preferent dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Nso= D/r

D=500 rupiah
r=10 %

Nso=500/10%

Nso=5000 rupiah per lembar

 OBLIGASI

Obligasi adalah surat tanda bukti bahwa investor pemegang obligasi telah memberikan pinjaman hutang
bagi emiten penerbit obligasi. Oleh karena itu, emiten obligasi akan memberikan kompensasi bagi
investor pemegang obligasi, berupa kupon (bunga) yang dibayarkan secara periodik terhadap investor
(fixed income), serta pelunasan obligasi pada saat jatuh tempo. 7-3 KARAKTERISTIK OBLIGASI
Karakteristik umum suatu obligasi, meliputi: 1. Nilai Intrinsik (nilai teoritis), dipengaruhi oleh: - kupon -
waktu jatuh tempo - nilai par (nilai prinsipal) 2. Tipe penerbitannya: - dengan jaminan vs. tanpa jaminan -
obligasi senior vs. obligasi yunior 3. Bond indentures 4. Call provision

 JENIS-JENIS OBLIGASI Jenis-jenis obligasi yang biasa diperdagangkan meliputi: 1. Obligasi dengan
jaminan (mortgage bond) 2. Obligasi tanpa jaminan (debentures/unsecured bond) 3. Obligasi konversi 4.
Obligasi yang disertai warrant 7-5 JENIS-JENIS OBLIGASI 5. Obligasi tanpa kupon (zero coupon bond)
6. Obligasi dengan tingkat bunga mengambang (floating rate bond) 7. Putable bond 

PENILAIAN OBLIGASI Nilai intrinsik suatu obligasi akan sama dengan nilai sekarang dari aliran kas yang
diharapkan dari obligasi tersebut. Perhitungan nilai atau harga obligasi dapat menggunakan persamaan
berikut: (asumsi: waktu pembayaran kupon adalah 2 kali setahun) 2n C /2 P i p P = t 2n (1 r/2) ( r/2) t =
PENILAIAN OBLIGASI Perhitungan penilaian obligasi umumnya menggunakan YTM (yield to maturity),
yaitu tingkat return yang disyaratkan dengan asumsi bahwa obligasi akan dipertahankan sampai waktu
jatuh tempo

PENILAIAN OBLIGASI Dengan mengetahui besar dan waktu pembayaran kupon, nilai par serta tingkat
bunga disyaratkan, maka nilai atau harga obligasi bisa ditentukan dengan cara: 1. Menentukan nilai
sekarang dari pendapatan kupon yang diperoleh setiap tahun, 2. Menentukan nilai sekarang dari nilai par
yang akan diperoleh pada saat obligasi jatuh tempo, 3. Menjumlahkan nilai sekarang dari pendapatan
kupon (1) dan nilai par (2) PENILAIAN OBLIGASI: CONTOH Sebagai contoh, obligasi XYZ akan jatuh
tempo pada 20 tahun mendatang. Obligasi tersebut mempunyai nilai par sebesar Rp dan memberikan
kupon sebesar 16% per tahun (pembayarannya dilakukan 2 kali dalam setahun). Jika diasumsikan bahwa
tingkat bunga pasar juga sebesar 16%, maka harga obligasi tersebut adalah: /2 P = t = 1 (1 0.16/2) t 1000
( /2) 40 = Rp 954 Rp 46 = Rp

PENILAIAN OBLIGASI Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih kecil dari tingkat kupon yang dibayarkan
obligasi, maka obligasi dijual pada harga premi (lebih tinggi dari nilai par-nya). Jika terjadi sebaliknya,
yaitu tingkat bunga yang disyaratkan lebih besar dari tingkat kupon obligasi, maka obligasi akan
ditawarkan pada harga diskon (lebih rendah dari nilai par) TINGKAT BUNGA DAN HARGA OBLIGASI
Hubungan antara harga obligasi dan yield-nya akan terlihat seperti pada tabel dan gambar berikut ini:
Tabel hubungan harga dan yield obligasi, untuk obligasi dengan umur 20 tahun dan kupon sebesar 16%
Yield (%) Harga obligasi (Rp) 1.791, , ,56 804,32 670,
Apa Itu Pinjaman?

Pinjaman adalah suatu jenis hutang yang disediakan oleh individu atau lembaga keuangan, dimana
disediakan sejumlah uang untuk dipinjamkan kepada debitur, biasanya dengan bunga. Berdasarkan
kesepakatan pinjaman, debitur diwajibkan untuk melunasi hutang pinjaman bersamaan dengan
bunga yang ditentukan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Bentuk pinjaman juga
beragam, ada yang menggunakan agunan, dan tidak menggunakan agunan. Jika pinjaman dengan
agunan biasanya dibutuhkan jaminan yang diberikan kepada kreditur.

Jenis-jenis Pinjaman

Pinjaman Dengan Agunan

1. Kredit Multiguna – Produk kredit perbankan yang memberikan fasilitas pinjaman uang tunai
kepada debitur dengan memberikan jaminan. Biasanya besar pinjaman akan disesuaikan dengan
harga barang atau properti yang dijaminkan. 
2. Pegadaian – Pegadaian dapat memberikan pembiayaan atau pinjaman dana cepat kepada
masyarakat. Pegadaian milik Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah memiliki izin
resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan memiliki tiga jenis pinjaman, yaitu Kredit Cepat Aman
(KCA), Kredit Gadai Sistem Angsuran (Krasida), dan Kreasi.
3. Pegadaian Swasta – Pegadaian swasta cukup sama dengan pegadaian milik Kementerian BUMN.
Hanya saja, perlu dilihat status pegadaian swasta apakah sudah memiliki izin dan terdaftar di OJK
atau belum.

Pinjaman Tanpa Agunan

1. Kredit Tanpa Agunan – Pinjaman ini tidak perlu menjaminkan aset sebagai agunan.
Biasanya produk KTA ditujukan untuk biaya pendidikan, biaya darurat, dan sebagainya.
2. Pinjaman Online – Pinjaman ini adalah fasilitas pinjaman dana oleh lembaga keuangan
yang berbasis online. Cukup mengajukan pinjaman lewat aplikasi atau website, pengajuan
akan diproses tanpa harus mengantri ke lembaga keuangan. 
3. Cash Advance Kartu Kredit – Nasabah dapat menarik uang dari rekening kartu kredit yang
sudah dimiliki. Dana nantinya bisa ditarik melalui mesin ATM. Produk ini biasanya
disediakan oleh bank, baik milik BUMN maupun swasta.

Anda mungkin juga menyukai