Anda di halaman 1dari 25

BAB VII

PENILAIAN SEKURITAS

A. Pengertian dan Tipe Sekuritas


Sekuritas didefinisikan sebagai selembar kertas yang merepresentasikan
klaim terhadap aset-aset tertentu seperti tanah, pabrik dan peralatan, komoditas,
atau sekuritas yang lain.
Ada dua (2) tipe dasar dasi sekuritas :
1. Sekuritas klaim langsung
Tipe sekuritas ini seperti obligasi, saham preferen dan saham biasa, yang
mempunyai klaim terhadap arus kas yang dihasilkan oleh aset-aset
rielnya.
2. Sekuritas klaim tidak langsung atau derivatif
Tipe sekuritas ini seperti opsi dan futures yang nilainya diturunkan dari
nilai beberapa aset yang lain.

B. Kegunaan Penilaian Sekuritas


Penilaian sekuritas didefinisikan sebagai proses penentuan nilai atau harga
yang wajar atas suatu aset keuangan. Sekuritas yang akan dinilai adalah tipe
sekuritas klaim langsung.

Adapun kegunaan penilaian sekuritas adalah:

1. Bagi Investor
Investor dalam melakukan investasi dalam sekuritas mengharapkan
suatu tingkat pengembalian tertentu, dengan resiko yang sesuai dengan
preferensinya. Analisis penilaian sekuritas berguna untuk pembuatan
keputusan investasi tersebut.

2. Bagi Perusahaan
Hasil analisis penilaian sekuritas sangat penting bagi manajemen
keuangan perusahaan, terutama dalam pembuatan keputusan yang
sesuai dengan tujuan manajemen keuangan.

175
176

C. Konsep Nilai Aset


Nilai aset dapat diartikan sebagai nilai wajar (fair value) yang seharusnya
dicapai oleh suatu aset berdasarkan informasi yang ada. Dalam manajemen
investasi dikenal ada empat (4) macam konsep tentang nilai aset (sekuritas):
1. Nilai Buku
Adalah nilai aset yang tercantum dalam neraca keuangan perusahaan.
2. Nilai Likuidasi
Adalah nilai jual setiap aset perusahaan jika dijual secara terpisah.
3. Nilai Pasar
Adalah harga yang berlaku atas suatu aset dipasarnya.
4. Nilai Intrinsik
Adalah nilai sekarang dari arus kas (cash flow) suatu aset dimasa yang
akan datang. Untuk menghitung nilai ini, para investor menggunakan
tingkat kapitalisasi yaitu tingkat pengembalian minimum yang disyaratkan
oleh para pemilik dana.

D. Keputusan Investasi
Secara teoritis, untuk membantu keputusan investasi atas suatu aset
(sekuritas), investor dapat membandingkan antara nilai intrinsik yang merupakan
hasil perkiraan investor dengan nilai pasarnya.
Jika nilai intrinsik dari sebuah sekuritas lebih besar daripada nilai pasarnya,
maka unsur risiko yang terkandung didalamnya tidak menjadi masalah bagi investor.
Kondisi ini disebut undervalued. Jika suatu sekuritas dalam kondisi undervalued,
sebaiknya investor melakukan pembelian terhadap sekuritas tersebut.
Sebaliknya, jika nilai intrinsik suatu sekuritas lebih rendah dibandingkan nilai
pasarnya, maka sekuritas tersebut dianggap terlalu berisiko. Kondisi ini disebut
overvalued. Sebaiknya strategi yang dilakukan investor adalah melakukan
penjualan.
Bila Bursa Efek bekerja secara efisien, nilai intrinsik dari suatu sekuritas akan
sama dengan nilai pasarnya. Pada awalnya nilai intrinsik berbeda dengan nilai
pasarnya, bila pasar tersebut bekerja dengan efisien, maka pasar akan memadukan
seiring dengan perlombaan para investor dalam mengejar keuntungan dari selisih
kedua nilai itu (capital gain). Jadi, kalau pasar efisien, perlombaan itu akan surut
177

dengan cepat, karena dalam sebuah pasar efisien, informasi menyebar dengan
cepat.
Pasar sekuritas yang efisien didefinisikan sebagai pasar sekuritas yang
memungkinkan nilai semua sekuritas dalam waktu cepat langsung mencerminkan
segenap informasi yang tersedia di pasar, sehingga sama dengan nilai intrinsiknya.
Jika pasar benar-benar efisien, seorang investor akan sangat sulit mencetak
keuntungan hanya dengan melakukan prediksi harga.

E. Sekuritas yang Dinilai


Konsep nilai sekuritas yang digunakan dalam penilaian sekuritas adalah nilai
intrinsik, yaitu nilai sekarang (present value) yang didapat dengan
mengkapitalisasikan semua arus kas yang diharapkan dimasa depan.

1. Penilaian Obligasi
Nilai suatu obligasi adalah nilai sekarang atas penghasilan bunga (coupon) dan
nilai nominal yang akan diterima pada saat obligasi yang bersangkutan jatuh
tempo.
Dalam penilaian obligasi ada tiga (3) komponen utama yang sangat
berpengaruh:
a. Nilai nominal obligasi
Adalah jumlah uang yang dijanjikan akan dibayarkan pihak penerbit
(issuer) pada saat obligasi jatuh tempo.
b. Saat jatuh tempo (maturity)
Adalah saat/tanggal bagi pihak penerbit harus membayar uang sesuai
dengan nilai nominalnya seperti yang tercantum dalam obligasi kepada
pemegang obligasi.
c. Tingkat bunga kupon
Yaitu besarnya tingkat bunga yang tercantum dalam setiap lembar
obligasi dan bunga ini dibayarkan setiap periode tertentu (biasanya setiap
setengah tahun).
178

Tingkat diskonto (discount rate) yang digunakan untuk menentukan nilai intrinsik
suatu obligasi berupa tingkat hasil yang dikehendaki kreditor. Tngkat diskonto
ini berbeda dengan tingkat kupon.

Besarnya tingkat diskonto ini, bergantung pada empat aspek, yaitu:

1) Risiko default (perusahaan yang mengeluarkan tidak memenuhi


kewajiban) bunga atau nilai nominal;
2) Maturitas (masa jatuh tempo) obligasi;
3) Ciri khusus masing-masing obligasi, seperti apakah perusahaan yang
mengeluarkannya dapat menarik kembali sebelum masa jatuh tempo;
4) Perlakuan pajak atas bunga yang diterima pemegang obligasi.

Harga obligasi dapat berubah setiap waktu karena ada empat alasan, yaitu :

1) Perubahan tingkat bunga dalam perekonomian.


Jika tingkat bunga dalam perekonomian meningkat karena kebijakan BI,
maka harga obligasi akan menurun. Sebaliknya jika tingkat bunga
mengalami penurunan, maka harga obligasi akan meningkat.

2) Perubahan dalam harga jual obligasi yang berbeda dari harga parinya,
sebagai akibat dari pergerakannya menjelang masa jatuh tempo tanpa
perubahan dalam yield yang disyaratkan.
Jika suatu obligasi diskon (dincount bond) menjelang berakhir masa
berlakunya, maka harganya akan meningkat, dengan syarat tingkat
bunga tidak berubah. Sebaliknya untuk obligasi premi (premium bond)
harganya akan menurun, jika masa berlakunya hampir habis.

3) Untuk sekuritas non pemerintah (non treasury security) suatu perubahan


dalam yield yang disyaratkan akan terjadi, karena perubahan dalam
perbedaan yield antara sekuritas non pemerintah dengan sekuritas
pemerintah.
Jika tingkat bunga Treasury-Bills (Sertifikat BI) tidak berubah, tetapi
perbedaan yield antara sekuritas pemerintah ini dengan sekuritas non
179

pemerintah berubah (sempit atau luas), maka harga sekuritas non


pemerintah akan berubah.

4) Suatu perubahan dalam kualitas kredit yang dirasakan atas penerbit.


Jika kualitas kredit dalam bentuk risiko default dirasakan meningkat,
maka harga obligasi akan turun.

a. Nilai Obligasi Jangka Pendek


Obligasi jangka pendek adalah obligasi yang mempunyai masa jatuh tempo
satu tahun. Jika pembayaran bunga dilakukan satu kali dalam satu tahun,
maka nilai obligasi dapat diformulakan sebagai berikut:

Vd = C (P/F,kd,1) + M (P/F,kd,1)

Dimana :
Vd = Nilai Obligasi
C = Pembayaran bunga tahunan = tingkat kupon (c) x maturitas
M = Nilai Maturitas/Nilai Nominal
kd = Tingkat Pengembalian yang disyaratkan pemegang Obligasi

Contoh :
PT Astra Internasional, Tbk saat ini menerbitkan obligasi dengan masa jatuh
tempo 1 tahun, nilai nominal setiap lembarnya Rp. 100.000.000,00. Obligasi
ini mempunyai tingkat kupon sebesar 12%, sedangkan tingkat pengembalian
yang disyaratkan investor, yang diacu dari tingkat bunga obligasi lain yang
sejenis sekarang adalah sebesar 15%. Berapa besarnya nilai yang wajar
atas obligasi PT Astra Internasional, Tbk tersebut ? Berikan interpretasinya !
Diketahui : M = Rp. 100.000.000,00 c = 12% kd = 15% n=1

Jawab :
C = c x M = 12% x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 12.000.000,00

Vd = Rp. 12.000.000,00 (P/F,15%,1) + Rp. 100.000.000,00 (P/F,15%,1)


= Rp. 12.000.000,00 ( 0,8696 ) + Rp. 100.000.000,00 ( 0,8696 )
= Rp. 10.435.200,00 + Rp. 86.960.000,00
= Rp. 97.395.200,00
===============
180

Jika harga obligasi tersebut di pasar Rp. 98.000.000,00 maka kondisi ini
disebut overvalued. Sebaiknya strategi yang dilakukan investor adalah
melakukan penjualan.

b. Nilai Obligasi Jangka Panjang


Obligasi jangka panjang adalah obligasi yang mempunyai masa jatuh tempo
antara 15 sampai dengan 20 tahun. Jika pembayaran bunga dilakukan satu
kali dalam satu tahun , maka nilai obligasi dapat diformulakan sbb :

Vd = C (P/A,kd,n) + M (P/F,kd,n)

Dimana :

Vd = Nilai Obligasi
C = Pembayaran bunga tahunan = tingkat kupon (c) x maturitas
M = Nilai Maturitas/Nilai Nominal
kd = Tingkat Pengembalian yang disyaratkan pemegang Obligasi

Jika pembayaran bunga kupon dilakukan setiap setengah tahunan, maka


menghitung nilai obligasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Kupon bunga tahunan (C) dibagi dua (2) untuk mendapatkan angka
pembayaran bunga setengah tahunan;
2. Jumlah periode (n) dikalikan dua (2) ;
3. Tetapkan tingkat pengembalian yang disyaratkan kreditur (kd) menjadi
bunga setengah tahunan, yaitu dengan membaginya dengan dua (2).

Vd = C/2 (P/A,kd/2,2n) + M (P/F,kd/2,2n)

Dimana :

Vd = Nilai Obligasi
C = Pembayaran bunga tahunan = tingkat kupon (c) x maturitas
M = Nilai Maturitas
kd = Tingkat Pengembalian yang disyaratkan pemegang Obligasi
181

Contoh :
 Jika masa jatuh tempo obligasi PT Astra Internasional, Tbk adalah
15 tahun, maka nilai yang wajar dari obligasi PT Astra Internasional, Tbk
dihitung sbb :

Vd = Rp. 12.000.000,00 (P/A,15%,15) + Rp. 100.000.000,00 (P/F,15%,15)


= Rp. 12.000.000,00 ( 5,847 ) + Rp. 100.000.000,00 ( 0,1229 )
= Rp. 70.164.000,00 + Rp. 12.290.000,00
= Rp. 82.454.000,00
================

Jika harga obligasi tersebut di pasar Rp. 81.000.000,00 maka kondisi ini
disebut undervalued. Sebaiknya strategi yang dilakukan investor adalah
melakukan pembelian.

 PT Jasa Marga saat ini menerbitkan obligasi di Bursa Efek


Indonesia dengan nilai nominal setiap lembarnya Rp. 200,00 juta dengan
tingkat kupon 18%. Masa berlakunya obligasi tersebut 5 tahun. Jika
tingkat pengembalian yang disyaratkan investor sebesar 16% dan
pembayaran bunga obligasi dilakukan setiap 6 bulan sekali, berapa nilai
obligasi PT Jasa Marga yang wajar ? Jika harga yang ditawarkan pada
saat penerbitan obligasi tersebut sebesar Rp. 210,00 juta, keputusan apa
yang seharusnya dibuat oleh investor ?

Diketahui : M = Rp. 200,00 juta, n = 5 tahun, c = 18%, kd = 16%

Jawab :
C = 18% x Rp. 200,00 juta = Rp. 36,00 juta

Vd = C/2 (P/A,kd/2,2n) + M (P/F,kd/2,2n)

= Rp. 18,00 juta (P/A,8%,10) + Rp. 200,00 juta (P/F,8%,10)


= Rp. 18,00 juta (6,710) + Rp. 200,00 juta (0,4632)
= Rp. 120,78 juta + Rp. 92,64 juta
= Rp. 213,42 juta.

Jadi nilai obligasi PT Jasa Marga yang wajar saat ini adalah sebesar Rp.
213,42 juta. Jika nilai obligasi tersebut ditawarkan dengan harga Rp.
182

210,00 juta, maka kondisi obligasi tersebut undervalued. Dengan


demikian, sebaiknya investor membuat keputusan investasi untuk
membeli obligasi tersebut, karena secara potensial, obligasi tersebut
dapat menghasilkan capital gain.

c. Nilai Obligasi Abadi


Obligasi abadi adalah obligasi yang menjanjikan bunga/penghasilan secara
terus menerus (abadi) dan tidak mempunyai masa jatuh tempo.
C
Vd = ---
kd

Dimana :
Vd = Nilai Obligasi
C = Pembayaran bunga tahunan = tingkat kupon (c) x maturitas
kd = Tingkat Pengembalian yang disyaratkan pemegang Obligasi

Contoh :
PT Asia Indonesia, Tbk saat ini menerbitkan obligasi dengan nilai nominal
setiap lembarnya Rp. 100.000.000,00. Obligasi ini mempunyai tingkat kupon
sebesar 12%, tingkat pengembalian yang disyaratkan investor sebesar 15%,
tetapi masa jatuh tempo obligasi tidak terbatas (abadi), berapa besarnya nilai
obligasi PT Asia Indonesia, Tbk yang wajar ?

C = 12% x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 12.000.000,00

C Rp. 12.000.000,00
Vd = --- = ---------------------------- = Rp. 80.000.000,00
kd 0,15

Jadi besarnya nilai obligasi PT Asia Indonesia, Tbk yang wajar adalah Rp.
80.000.000,00

d. Karakteristik Penilaian Obligasi


Karakteristik penilaian obligasi bergantung pada hasil perbandingan antara
tingkat bunga kupon dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan.
183

1) Jika tingkat hasil yang disyaratkan oleh pemegang obligasi lebih besar
dari pada tingkat bunga kupon yang tertera, maka nilai obligasi akan lebih
rendah daripada nilai maturitasnya. Obligasi semacam ini disebut dijual
dengan potongan (discount bond).

2) Jika tingkat hasil yang disyaratkan oleh pemegang obligasi lebih kecil dari
tingkat bunga kupon yang tertera, maka nilai obligasi akan lebih besar
daripada nilai maturitasnya. Obligasi semacam ini disebut dijual dengan
premi (premium bond).

3) Jika tingkat hasil yang disyaratkan oleh pemegang obligasi sama dengan
tingkat bunga kupon yang tertera, maka nilai obligasi akan sama dengan
nilai maturitasnya.

4) Jika tingkat bunga umum naik, maka tingkat hasil yang dikehendaki oleh
pemegang obligasi juga naik, sedang nilai obligasi akan turun. Jika
tingkat bunga jatuh, nilai obligasinya akan mengalami kenaikan.

5) Jika terjadi perubahan tertentu dalam hasil yang disyaratkan, maka nilai
obligasi berubah sejumlah tertentu, dan perubahan nilai obligasi tersebut
akan semakin besar bila jatuh temponya semakin lama.

2. Penilaian Saham Preferen


Nilai saham preferen adalah nilai sekarang atas semua pembayaran
deviden yang akan diterima oleh pemegang saham preferen di masa yang akan
datang.
Saham preferen merupakan salah satu bentuk sekuritas kombinasi
(hybrid security) , yaitu sekuritas yang mempunyai karakteristik gabungan
antara obligasi dengan saham biasa.
Kesamaan karakteristik saham preferen dengan obligasi adalah bahwa
kedua sekuritas ini bagi para pemegangnya mempunyai penghasilan tetap.
Pada saham preferen, penghasilan yang diperoleh setiap periodenya (tahunan
atau setengah tahunan) berupa dividen saham preferen, yang besarnya tetap.
184

Besarnya dividen saham preferen merupakan hasil perkalian antara tingkat


dividen (dividend rate) dengan nilai nominal saham preferen.
Kesamaan karakteristik saham preferen dengan saham biasa adalah
bahwa kedua sekuritas ini tidak mempunyai masa jatuh tempo. Dengan kata
lain, masa jatuh tempo saham preferen bersifat tidak terbatas.
Nilai saham preferen bergantung pada dua (2) hal yaitu:
1. Deviden yang diharapkan;
2. Tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh pemegang saham preferen.

Jika saham preferen akan dikuasai untuk jangka waktu tertentu, maka
faktor harga jual yang diharapkannya juga akan berpengaruh terhadap nilainya.
Berkaitan dengan kondisi ekonomi dan faktor eksternal lainnya, secara implisit
sudah dimasukkan dalam faktor tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh
para pemegang saham preferen.
Saham preferen mempunyai kesamaan karakteristik dengan obligasi
abadi, sehingga model penilaiannya sama.

Dps
Vps = -----
kps

Dimana :
Vps = Nilai saham preferen
Dps = Dividen saham preferen
Kps = Tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh pemegang saham
preferen

Contoh :
PT BAT Indonesia, Tbk menerbitkan saham preferen dengan nilai nominal
setiap lembarnya sebesar Rp. 500,00 juta. Besarnya tingkat dividen yang
tertera dalam saham preferen tersebut adalah 14%. Tingkat pengembalian
yang disyaratkan pemegang saham preferen tersebut sebesar 15%. Berapa
besarnya nilai saham preferen PT BAT Indonesia, Tbk. yang wajar ?
Berdasarkan data tersebut, jika harga saham preferen saat ini adalah sebesar
Rp. 450,00 juta, keputusan apakah yang sebaiknya diambil oleh seorang
investor ?
185

Diketahui : Nilai Nominal PS = Rp. 500,00 juta, dps = 14%, kps = 15%

Jawab :
Dps = dps X PS
= 14% x Rp. 500,00 juta = Rp. 70,00 juta

Dps Rp. 70,00 juta


Vps = ----- = --------------------- = Rp. 466,67 juta
kps 15%

Jadi nilai saham preferen PT BAT Indonesia, Tbk. yang wajar saat ini adalah
sebesar Rp. 466,67 juta. Jika nilai saham preferen yang ditawarkan saat ini
sebesar Rp. 450,00 juta, maka kondisi saham preferen tersebut undervalued.
Dengan demikian, sebaiknya investor membuat keputusan investasi untuk
membeli saham preferen tersebut, karena secara potensial, saham preferen
tersebut dapat menghasilkan capital gain.

3. Penilaian Saham Biasa


Nilai intrinsik dari saham biasa adalah nilai sekarang atas semua
pembayaran deviden yang akan diterima oleh pemegang saham biasa di masa
yang akan datang.
Saham biasa tidak menjanjikan hasil berupa bunga secara tetap dan
juga tidak memiliki masa jatuh tempo. Hasil yang diberikan saham biasa
sepenuhnya bergantung pada keuntungan perusahaan dan keputusan pihak
manajemen, yaitu berupa kebijakan deviden.

Nilai saham biasa bergantung pada empat (4) hal yaitu :


1) Deviden
Besarnya dividen yang akan diberikan kepada para pemegang saham biasa
setiap periodenya bergantung pada besarnya laba yang diperoleh pada
periode tersebut (earning per share) dan kebijakan dividen yang dianut
perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh, dividen yang diberikan
biasanya juga semakin besar.
186

2) Tingkat resiko
Tingkat risiko dari arus kas yang diharapkan berkaitan dengan kemungkinan
adanya variasi dari arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang.
Semakin besar variasi arus kas yang dihasilkan dari arus kas estimasinya,
semakin besar pula risikonya. Risiko dari arus kas di masa yang akan
datang yang semakin tinggi akan menyebabkan tingkat pengembalian yang
disyaratkan oleh para pemegang saham biasa semakin tinggi. Akibatnya,
harga sahamnya akan semakin rendah.

3) Harga jual yang diharapkan


Harga yang diharapkan investor akan diterima pada akhir tahun ke-n. Selisih
antara harga pembelian dengan harga penjualan saham merupakan capital
gain bagi investor. Besarnya capital gain yang diharapkan akan
berpengaruh terhadap harga saham.

4) Tingkat pengembalian yang diharapkan


Tingkat pengembalian yang diharapkan investor bila mereka membeli
saham tersebut berfungsi sebagai tingkat diskonto, sehingga jika tingkat
pengembalian meningkat akan berakibat pada penurunan nilai sahamnya.

a. Konsep Pertumbuhan Pendapatan


Harga yang diharapkan pada tahun ke-n berkaitan dengan harapan
diperolehnya capital gains. Besarnya capital gains secara teoritis dapat
dilihat dari tingkat pertumbuhan perusahaan.

Konsep pertumbuhan dalam penilaian saham biasa dapat digambarkan sbb :

Suatu perusahaan dapat tumbuh atau menjadi besar karena


beberapa cara, diantaranya:
1) Keberhasilannya menarik pinjaman besar-besaran yang dipakai untuk
membelanjai proyek-proyek baru;
2) Menerbitkan saham baru sebagai sumber pembelanjaan ekspansinya;
3) Mengakuisisi perusahaan lain sehingga aktiva perusahaan mendadak
melonjak.
187

Dengan ketiga cara tersebut, dalam kenyataannya ukuran


perusahaan bertambah besar. Perusahaan tumbuh berkat digunakannya
sumber pembelanjaan baru, baik dengan menarik pinjaman maupun
menerbitkan saham baru. Pihak manajemen tidak salah bila mereka
mengatakan bahwa perusahaan telah tumbuh, namun pemegang saham
lama bisa turut menikmati, bisa juga tidak ikut menikmati pertumbuhan
tersebut. Ukuran perusahaan memang tumbuh, tetapi porsi saham para
pemegang saham lama justru semakin kecil (kecuali jika mereka membeli
lebih banyak lagi saham baru). Pertumbuhan seperti ini tidak banyak artinya
dalam penghitungan nilai saham biasa perusahaan.
Ada cara lain untuk mengembangkan pertumbuhan perusahaan yaitu
dengan pengembangan perusahaan secara internal, yang dilakukan dengan
memanfaatkan dana yang sudah ada. Cara ini dilakukan oleh pihak
manajemen dengan menahan sebagian laba yang sebelumnya diperoleh dan
memakainya untuk mengembangkan perusahaan, dengan harapan tingkat
hasil yang akan diberikannya semakin besar, sehingga harga saham
biasanya pun meningkat. Disinilah terletak esensi pertumbuhan relevan,
mengingat hanya pertumbuhan jenis inilah yang relevan dengan upaya
penaksiran nilai saham biasa (lama) perusahaan tersebut.
Salah satu pendekatan untuk menyatakan tingkat pertumbuhan
perusahaan dilakukan dengan pendekatan fundamental perusahaan.
Menurut pendekatan ini besarnya tingkat pertumbuhan perusahaan yang
diharapkan merupakan hasil perkalian antara rasio penahanan laba dengan
tingkat pengembalian atas ekuitas. Diformulasikan sbb :

g = r x ROE

Dimana :
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
r = rasio penahanan laba
ROE = tingkat pengembalian atas ekuitas

REPS D1
r= ------- atau r = 1 – DPR DPR = ---------
EPS EPS
188

Dimana :
REPS = laba ditahan per lembar saham
EPS = laba per lembar saham
DPR = rasio pembayaran dividen

b. Klasifikasi Penilaian Saham Biasa

1) Menurut jangka waktu kepemilikannya, model penilaian saham biasa


dibedakan menjadi tiga (3) macam:

a) Nilai saham biasa jangka waktu tunggal


Jangka waktu tunggal adalah jangka waktu investasi selama satu tahun
dan harga saham biasa diperkirakan tumbuh pada tingkat g. Besarnya
nilai saham biasa diformulasikan sbb :

D1
Po = -------
ks - g

Dimana :
Po = Nilai saham biasa
D1 = Dividen tahun ini
ks = tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang saham
biasa
g = tingkat pertumbuhan perusahaan

Contoh :
Saat ini harga saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. Per lembar
sebesar Rp. 14.000,00. Besarnya laba per lembar saham perusahaan
diharapkan pada tahun ini diperkirakan sebesar Rp. 1.200,00, rasio
pembayaran dividen (DPR) yang diharapkan sebesar 30%, dan tingkat
pengembalian atas ekuitas (ROE) sebesar 25%. Jika besarnya tingkat
pengembalian yang disyaratkan oleh para pemegang saham PT Aqua
Golden Mississippi, Tbk. pada tahun ini sebesar 20%, berapa besarnya
nilai saham perusahaan tersebut yang wajar, bila saham tersebut hanya
akan dikuasai selama 1 tahun. Jika anda sebagai investor yang rasiional,
apa keputusan investasi yang akan anda buat ?
189

Diketahui : Harga Pasar Saham = Rp. 14.000,00, EPS =Rp. 1.200,00,


DPR = 30%, ks = 20%, ROE = 25%
Jawab :

D1 = DPR x EPS
D1 = 30% x Rp. 1.200,00 = Rp. 360,00

r = 1 - DPR
r = 1 – 30% = 70% = 0,70

g = r x ROE
g = 0,70 x 25% = 17,5%

D1 Rp. 360,00
Po = ------- = ---------------- = Rp. 14.400,00
ks – g 20% - 17,5%

Jadi harga saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. Yang wajar saat ini
adalah sebesar Rp. 14.400,00. Jika harga saham PT Aqua Golden
Mississippi, Tbk. Sebesar Rp. 14.000,00, maka kondisi saham tersebut
undervalued. Dengan demikian, sebaiknya investor membuat keputusan
investasi untuk membeli saham tersebut.

b) Nilai saham biasa periode ganda


Periode ganda adalah jangka waktu investasi yang melebihi satu tahun.
Nilai sahamnya ditentukan menurut nilai sekarang arus kasnya
(penjumlahan nilai sekarang dari seluruh dividen yang diperoleh dan nilai
sekarang dari harga saham pada tahun ke-n). Penilaian saham periode
ganda diformulasikan sbb :

Po =  Dt (P/F,ks,n) + Pn (P/F,ks,n)
t=1
Contoh :
Berdasarkan data contoh pada point 1 diatas, diasumsikan bahwa tingkat
pengembalian yang disyaratkan oleh para pemegang saham PT Aqua
Golden Mississippi, Tbk. Dianggap konstan. Saham tersebut akan
dikuasai oleh investor selama jangka waktu 4 tahun, dengan harapan
bahwa investor tersebut akan mendapat dividen pada tahun pertama
190

sebesar Rp. 360,00, tahun kedua Rp. 400,00, tahun ketiga Rp. 500,00
dan tahun keempat Rp. 575,00. Sebagai tambahan, harga jual saham PT
Aqua Golden Mississippi, Tbk. pada akhir tahun keempat yang
diharapkan sebesar Rp.20.000,00 per lembarnya. Tentukan besarnya
nilai yang wajar dari saham perusahaan tersebut. Apa keputusan yang
akan anda ambil sekarang, jika anda sebagai investornya ?

Diketahui : Harga Pasar Saham = Rp. 14.000,00


D1 = Rp. 360,00 , D2 = Rp. 400,00 , D3 = Rp. 500,00 ,
D4 = Rp. 575,00 dan P4 = Rp. 20.000,00
Jawab :
Po =  Dt (P/F,ks,t) + Pn (P/F,ks,n)
t=1
Tahun Dividen P/F, 20%, t PV (Nilai Sekarang)
1 Rp. 360,00 0,8333 Rp. 299,99
2 Rp. 400,00 0,6944 Rp. 277,76
3 Rp. 500,00 0,5787 Rp. 289,35
4 Rp. 575,00 0,4823 Rp. 277,32
Jumlah Rp. 1.144,42

Po = Rp. 1.144,42 + Rp. 20.000,00 (0,4823)


= Rp. 1.144,42 + Rp. 9.646 = Rp. 10.790,42

Jadi harga saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. Yang wajar saat ini
adalah sebesar Rp. 10.790,42. Jika harga saham PT Aqua Golden
Mississippi, Tbk. Sebesar Rp. 14.000,00, maka kondisi saham tersebut
overvalued. Dengan demikian, sebaiknya investor tidak melakukan
pembelian, atau jika memiliki saham tersebut sebaiknya dijual.

c) Nilai saham biasa abadi


Model nilai saham biasa abadi adalah model penilaian saham biasa yang
digunakan untuk menentukan nilai sekarang dari arus kas yang
dihasilkan oleh suatu saham biasa, jika saham tersebut akan dimiliki
untuk selama atau jangka waktu tak terhingga. Dengan demikian, saham
biasa ini dianggap tidak akan pernah dijual oleh pemiliknya.
191

Diformulasikan sbb ( sama dengan model penilaian saham biasa jangka


waktu tunggal) :

D1
Po = -------
ks - g

Dimana :
Po = Nilai saham biasa
D1 = Dividen tahun ini
ks = tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang saham
biasa
g = tingkat pertumbuhan perusahaan

Contoh :
Berdasarkan data contoh pada point 2 diatas, jika saham PT Aqua
Golden Mississippi, Tbk akan dikuasai untuk selamanya, maka
berapakah nilai wajar saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk tersebut ?

D1 Rp. 360,00
Po = ------- = ---------------- = Rp. 14.400,00
ks – g 20% - 17,5%

Jadi harga saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. Yang wajar saat ini
adalah sebesar Rp. 14.400,00.
Jika harga saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. Sebesar Rp.
14.000,00, maka kondisi saham tersebut undervalued. Dengan demikian,
sebaiknya investor membuat keputusan investasi untuk membeli saham
tersebut.

2) Menurut pola pertumbuhannya, model penilaian saham biasa dibedakan


menjadi tiga (3) macam:

a) Nilai saham biasa dengan pertumbuhan nihil


Saham biasa dengan pertumbuhan nihil adalah saham biasa yang
pendapatan/devidennya sama besar/konstan. Cara pembayaran yang
digunakan adalah perpetualitas, yaitu suatu sekuritas yang diharapkan
akan memberikan penghasilan dalam jumlah yang konstan pada setiap
192

periode untuk selamanya. Penilaiannya mirip dengan penilaian saham


preferen dan obligasi abadi. Diformulasikan sbb :

D1
Po = -----
ks

Dimana :
Po = Nilai saham biasa
D1 = Dividen tahun ini
ks = tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang saham
biasa

Contoh :
PT Tancho Indonesia, Tbk pada tahun lalu memberikan dividen per
lembar sahamnya sebesar Rp. 400,00. Pada tahun ini investor saham
tersebut mengharapkan adanya tingkat pertumbuhan dividen sebesar
10%. Berdasarkan informasi yang diperoleh investor diasumsikan bahwa
dividen saham ini tidak akan mengalami pertumbuhan untuk selamanya.
Besarnya tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh investor adalah
15%. Berdasarkan data ini, tentukan berapa harga saham PT Tancho
Indonesia, Tbk yang wajar ?

Diketahui : Do = Rp. 400,00 g = 10% ks = 15%

D1 = Do ( 1 + g )

D1 = Rp. 400,00 ( 1 + 10% ) = Rp. 440,00

D1 Rp. 440,00
Po = ----- -------------- = Rp. 2.933,33
ks 15%

Jadi besarnya nilai saham PT Tancho Indonesia, Tbk yang wajar sebesar
Rp. 2.9333,33

b) Nilai saham biasa dengan pertumbuhan normal


Saham biasa dengan pertumbuhan normal adalah saham biasa yang
pendapatan/devidennya mengalami tingkat pertumbuhan konstan secara
193

berkelanjutan di masa depan, selama masih ada inflasi dan perusahaan


menahan dan menginvestasikan kembali sebagian labanya. Secara rata-
rata, perusahaan umumnya mengharapkan dapat tumbuh sekitar 10%
setahun, walaupun ada yang lebih cepat atau lebih lambat dari itu.
Formula yang digunakan sama dengan yang digunakan pada penilaian
saham jangka waktu tunggal dan saham biasa abadi sbb :

D1
Po = -------
ks – g

Dimana :
Po = Nilai saham biasa
D1 = Dividen tahun ini
ks = tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang saham
biasa
g = tingkat pertumbuhan perusahaan

D1 = D0 ( 1 + g ) Dn = D0 ( 1 + g )n

c) Nilai saham biasa dengan pertumbuhan supernormal


Saham biasa dengan pertumbuhan supernormal adalah saham biasa
yang tingkat pertumbuhannya melampaui tingkat pertumbuhan
perekonomian secara umum. Nilai saham biasa perusahaan yang tingkat
pertumbuhannya supernormal diperoleh dari nilai sekarang atas arus kas
yang diharapkan. Pada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
supernormal, tingkat pertumbuhan tersebut tidak konstan, yaitu mula-
mula cepat yang kemudian diikuti penurunan pada akhir periode
supernormal.

Prosedur untuk mendapatkan nilai saham ini adalah sbb:


 Cari nilai sekarang dari dividen selama periode pertumbuhan
supernormal;
 Cari harga saham pada akhir periode pertumbuhan supernormal
dan diskontokan ke nilai sekarang; dan
 Tambahkan komponen-komponen ini untuk mendapatkan nilai
sekarang (Po).
194

Formulasinya adalah sbb :

n Do (1+ gs)t Dn +1 1
Po   +
t=1
(1 + Ks)t Ks – g ( 1 + Ks)n

Dimana :
Po = Nilai saham biasa supernormal
Do = Dividen tahun lalu
ks = tingkat pengembalian yang disyaratkan pemegang saham
biasa
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
gs = tingkat pertumbuhan supernormal
Dn+1 = dividen yang diharapkan 1 tahun setelah periode
pertumbuhan supernormal.

Contoh :
Suatu perusahaan yang bergerak di bidang internet (Dotcom), dalam
jangka waktu 5 tahun kedepan diperkirakan mempunyai tingkat
pertumbuhan supernormal. Dividen setiap lembar pada tahun lalu
sebesar Rp. 200,00, dengan harapan dividen tersebut akan
meningkat 30% setiap tahun selama 5 tahun dan setelah itu tumbuh
10% setiap tahun untuk tahun-tahun selanjutnya. Kalau tingkat
pengembalian yang disyaratkan investor adalah 15%, berapa nilai
saham biasa yang wajar dari perusahaan tersebut ?

Diketahui : D0 = Rp. 200,00, gs = 30%, n = 5 tahun, g = 10% dan ks =


15%

Jawab :

1. Mencari nilai sekarang dari dividen pada masa pertumbuhan


supernormal
195

Tahun Dividen P/F, 15%, t PV (Nilai Sekarang)


Rp. 200,00 (1,30)n
1 Rp. 260,00 0,8696 Rp. 226,10
2 Rp. 338,00 0,7561 Rp. 255,56
3 Rp. 439,40 0,6575 Rp. 288,91
4 Rp. 571,22 0,5718 Rp. 326,62
5 Rp. 742,60 0,4972 Rp. 369,22
Jumlah Rp. 1.466,41

2. Mencari nilai sekarang harga saham pada tahun kelima

a. Mencari nilai saham pada tahun kelima (P5)

D6 Rp. 742,60 (1,10)


P5 = ------- = -------------------------- = Rp. 16.337,20
s–g 15% - 10%

b. Diskontokan P5 ke nilai sekarang (PV)

PV = P5 (P/F, ks, n) = Rp. 16.337,20 (P/F, 15%, 5)


= Rp. 16.337,20 (0,4972) = Rp. 8.122,86

3. Harga saham dperoleh dengan menjumlahkan (1) dan (2)

P0 = Rp. 1.466,41 + Rp. 8.122,86 = Rp. 9.589,27

Jadi besarnya saham biasa dengan pertumbuhan supernormal pada


perusahaan internet tersebut adalah sebesar Rp. 9.589,27.

1. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk . saat ini menerbitkan obligasi dengan nilai
nominal setiap lembarnya Rp. 500.000.000,00 dengan tingkat kupon sebesar
196

16% dan berjatuh tempo 5 tahun. Tingkat hasil yang dikehendaki para kreditor
sebesar 12%. Dari data tersebut hitunglah :
a. Nilai obligasi tersebut, jika pembayaran bunga dilakukan setiap tahun.
b. Nilai obligasi tersebut, jika pembayaran bunga dilakukan setiap setengah
tahun
c. Nilai obligasi tersebut, jika diketahui tingkat kupon sebesar 18%
d. Berikan kesimpulan jawaban antara a dengan b dan b dengan c

2. PT BAT Indonesia, Tbk. Saat ini menerbitkan saham preferen dengan nilai
nominal setiap lembarnya Rp. 200.000.000,00. Tingkat dividen yang
diberlakukan sebesar 15% dan tingkat pengembalian yang disyaratkan investor
saham preferen tersebut sebesar 12%. Dividen saham preferen ini dibayar
setiap setengah tahun. Berdasarkan data yang ada, tentukan :
a. Berapa besarnya nilai saham preferen PT BAT Indonesia, Tbk yang wajar ?
b. Jika harga saham preferen tersebut ditawarkan sebesar Rp. 190.000.000,00,
keputusan investasi apa yang seharusnya diambil oleh investor ? Jelaskan !

3. PT Semen Gresik, Tbk. Pada tahun 2005 menghasilkan laba per lembar saham
sebesar Rp. 410,00. Besarnya dividen per lembar saham (DPS) sebesar Rp.
165,00 dan besarnya tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE) sebesar 9%.
Berdasarkan data ini, hitunglah besarnya tingkat pertumbuhan PT Semen
Gresik, Tbk. Pada tahun 2005 tersebut.

4. Seorang investor berniat membeli saham biasa PT Indonesian Satellite


Corporation (Persero) Indosat, Tbk. Seharga Rp. 8.000,00 per lembar dan akan
menguasainya selama satu tahun untuk kemudian menjualnya kembali setelah
menerima dividen sebesar Rp. 900,00. Berapa apresiasi harga saham tersebut
jika tingkat hasil minimum yang dikehendaki sebesar 15% dan tingkat
pertumbuhan dividen sebesar 5% ?

5. Para investor saham PT Komatsu Indonesia, Tbk. Mensyaratkan tingkat


pengembalian sebesar 20%. Pada tahun sebelumnya dividen per lembar saham
197

yang diberikan sebesar Rp. 105,00. Berapa harga saham tersebut bila para
investor memperkirakan bahwa pendapatan dan dividen akan tumbuh konstan
pada tingkat :

a. – 5% b. 0% c. 5% d. 15%

6. PT Jaya Makmur Perkasa, Tbk. Baru saja berhasil mengembangkan panel


tenaga matahari yang hasil dayanya 200% lebih besar dibanding panel sejenis
yang ada. Penemuan ini menyebabkan tingkat pertumbuhan PT Jaya Makmur
Perkasa, Tbk diproyeksikan akan mencapai 30% per tahun selama 6 tahun.
Pada akhir tahun keenam, karena adanya persaingan, tingkat pertumbuhan PT
Jaya Makmur Perkasa, Tbk akan turun menjadi 8% konstan dalam waktu tak
terbatas. Para pemegang saham perusahaan ini menginginkan hasil
pengembalian sebesar 12%. Dividen tahunan terakhir (Do) yang dibayarkan
adalah Rp. 450,00 per lembar saham. Hitunglah berapa harga saham PT Jaya
Makmur Perkasa, Tbk yang wajar ?

7. PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. baru saja berhasil mengembangkan panel


tenaga matahari yang dayanya 200% lebih besar dibanding panel sejenis yang
ada. Penemuan ini menyebabkan tingkat pertumbuhan PT Jayabaya Prakasra,
Tbk diproyeksikan akan mencapai 20% per tahun selama 5 tahun. Pada akhir
tahun kelima, karena adanya persaingan, tingkat pertumbuhan PT Jayabaya
Prakarsa, Tbk. akan turun menjadi 10% konstan dalam waktu tak terbatas. Para
pemegang saham perusahaan ini menginginkan hasil pengembalian 12%.
Dividen tahunan terakhir (Do) yang dibayarkan adalah Rp. 500,00 per lembar
saham. Hitunglah berapa harga saham PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. yang
wajar ?

8. Saat ini harga saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. per lembarnya sebesar
Rp. 20.000,00. Besarnya laba per lembar saham perusahaan yang diharapkan
pada tahun ini diperkirakan sebesar Rp. 3.500,00, rasio pembayaran dividen
(DPR) yang diharapkan sebesar 20%, dan tingkat pengembalian atas ekuitas
(ROE) sebesar 25%. Jika besarnya tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh
198

para pemegang saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk. pada tahun ini
sebesar 25%, berapa besarnya nilai saham perusahaan tersebut yang wajar, bila
saham tersebut hanya akan dikuasai selama 1 tahun. Jika anda sebagai investor
yang rasional, apa keputusan investasi yang akan anda buat ?

9. Berdasarkan data yang ada pada soal nomor 2 diatas, diasumsikan bahwa
tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para pemegang saham biasa PT
Aqua Golden Mississippi, Tbk. dianggap konstan. Saham tersebut akan dikuasai
oleh investor selama jangka waktu 4 tahun, dengan harapan bahwa investor
tersebut akan mendapat dividen pada tahun pertama sebesar Rp. 500,00, tahun
kedua Rp. 600,00, tahun ketiga Rp. 700,00. dan tahun keempat sebesar Rp.
800,00. Sebagai tambahan, harga jual saham PT Aqua Golden Mississippi, Tbk.,
pada akhir tahun keempat yang dharapkan sebesar Rp. 15.000,00
perlembarnya. Dengan tambahan data ini, tentukan besarnya nilai yang wajar
dari saham perusahaan tersebut. Apa keputusan yang akan anda ambil
sekarang, jika anda sebagai investornya ?

10. PT Jasa Tama Karya saat ini menerbitkan obligasi di Bursa Efek Indonesia
dengan nilai nominal setiap lembarnya Rp. 220,00 juta dengan tingkat kupon
16%. Masa berlakunya obligasi tersebut 6 tahun. Jika tingkat pengembalian yang
disyaratkan investor sebesar 18% dan pembayaran bunga obligasi dilakukan
setiap 6 bulan sekali, berapa nilai obligasi PT Jasa Tama Karya yang wajar ?
Jika harga yang ditawarkan pada saat penerbitan obligasi tersebut sebesar Rp.
200,00 juta, keputusan apa yang seharusnya dibuat oleh investor ?

11. PT Teramisu Indonesia, Tbk pada tahun lalu memberikan dividen per lembar
sahamnya sebesar Rp. 600,00. Pada tahun ini investor saham tersebut
mengharapkan adanya tingkat pertumbuhan dividen sebesar 10%. Berdasarkan
informasi yang diperoleh investor diasumsikan bahwa dividen saham ini tidak
akan mengalami pertumbuhan untuk selamanya. Besarnya tingkat pengembalian
yang disyaratkan oleh investor adalah 16%. Berdasarkan data ini, tentukan
berapa harga saham PT Teramisu Indonesia, Tbk yang wajar ?
199

Anda mungkin juga menyukai