Anda di halaman 1dari 73

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

Radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu-satunya radio yang menyandang

nama negara, siarannya ditujukan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat

diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Cikal bakal lahirnya RRI di

mulai dari organisasi penyiaran radio Jepang pada saat masih dalam masa penjajahan

Jepang yang digunakan sebagai alat propaganda untuk kepentingan militer Jepang

dengan sebutan Hoso Kyoku yang berpusat di Jakarta. Kelahiran RRI tidak terlepas

dari situasi yang terjadi pada saat itu, yaitu kekalahan Jepang terhadap sekutu.

Sementara itu disisi lain ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya, para

pemimpin radio siaran yang tersebar diseluruh pulau Jawa mengadakan pertemuan

dan mengusulkan agar semua radio siaran yang ada di pulau Jawa diserahkan kepada

Pemerintahan Indonesia yang sudah merdeka. Pertemuan para pemimpin radio siaran

tersebut berlangsung sejak tanggal 10 September 1945 di Jakarta dan dihadiri oleh

utusan radio siaran dari berbagai daerah seperti Solo yang diwakilkan oleh Maladi

dan Sutardi, Yogyakarta yang diwakilkan oleh Sudomo Marto serta Surabaya yang

diwakilkan oleh Suhardi. Malam hari pada tanggal 10 September 1945 para utusan

bertemu dengan Mr. Oetojo Ramelan sebagai pemimpin tertinggi Hoso Kyoku (radio

siaran Jepang) untuk memberitahukan rencana rapat para angkasawan radio dan

1
2

disetujui oleh Mr. Oetojo Ramelan, namun menyarankan lebih dahulu meminta

persetujuan Presiden Soekarno. Pada tanggal 11 September 1945 pagi hari, para

pemimpin radio dari berbagai daerah itu berangkat untuk bertemu Presiden Soekarno.

Namun, ketika menghadap para delegasi hanya bertemu dengan juru bicara

pemerintah Sukarjo Wirjopranoto memberitahukan, bahwa hari itu presiden tidak

dapat menerima delegasi radio karena sedang megadakan rapat dengan para menteri.

Malam hari pada tanggal 11 September 1945 akhirnya Radio Republik Indonesia

resmi didirikan pada rapat delegasi yang diadakan di rumah Adang Kadarusman yang

dipimpin oleh Dr. Abdulrachman Saleh yang menghasilkan keputusan untuk

meneruskan perjuangan Indonesia melalui siaran radio dengan mendirikan Radio

Republik Indonesia dan memilih Dr. Abdulrachman Saleh sebagai pemimpin umum

RRI pertama. Berdasarakan pada landasan historis itulah, maka pada setiap tanggal

11 September selalu diperingati sebagai hari radio atau dengan kata lain lahirnya RRI.

Tekad yang dicanangakan para delegasi untuk mendirikan RRI adalah sebuah

momentum yang sangat tepat karena Indonesia baru saja merdeka dan membutuhkan

sebuah radio siaran yang dapat menyuarakan kepentingan negara Indoensia baik

kepada masyarakat Indonesia itu sendiri maupun kepada masyarakat internasional,

sehingga pada awal kelahirannya RRI memposisikan didinya sebagai “Radio

Perjuangan”.

Dengan menempatkan dirinya sebagai radio perjuangan, maka tujuan RRI pada

masa awalnya adalah menjadikan radio sebagai alat perjuangan bangsa dan negara
Republik Indonesia untuk membela dan menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan

negara khususnya, alat atau sarana untuk menggalang persatuan naasional dan

membangun cita-cita kemerdekaan umumnya, serta sarana komunikasi antara

pemerintah dengan rakyat dan rakyat dengan rakyat. Disamping itu radio adalah alat

pembinaan jiwa dan semangat proklamasi 17 Agustus 1945. Dengan norma dan

moral siaran yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan

pribadi, golongan dan aliran dalam membina penyiaran radio. Dan di dalam keadaan

apapun siaran RRi tidak boleh lenyap dari udara sehingga dikenal dengan semboyan

“Sekali Di Udara Tetap Di Udara”

Kiprah RRI sebagai alat perjuangan juga terlihat pada masa Republik Indonesia

Serikat (RIS) tahun 1945-1950. RRI menjadi corong pemerintah dalam

menyebarluaskan kepentingan pemerinah baik ke dalam maupun ke luar negeri.

Sedangakan pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959) RRI melakukan penataan

diri dengan memperbaiki sarana dan prasarana. Selain itu juga menyiapkan program-

program yang terencana dengan baik dan bersifat idealis seperti mengangkat kesenian

dan kebudayaan daerah.

Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1968) RRI mengalami situasi yng

kurang baik karen abegitu kuatnya kepentingan pemerintah atau penguasa pada saat

itu yang harus dilayaninya. Saaat itu tugas yang dibebankan kepada RRI lebih banyak

mengarah kepada penyebarluasan pidato-pidato kepresidenan yang indoktrinatif.


Selanjutnya pada masa Orde Baru (1969-1998) manajemen RRI menggariskan

acara-acara yang dipersembahkan RRI hanya siaran yang sesuai dengan kebijakan

pemerintah. Dengan kata lain RRI sebagai suatu atasiun radio tidak pernah dapat

melepaskan diri dari kontrol pemerintah dan partai politik yang berkuasa. Kekuasaan

pemerintah yang begitu besar pada saat itu menyebabkan fungsi radio berada dalam

pengaruh dan kontrol pemerintah sehingga RRI corong kebijakan penguasa saat itu.

Pada tahun 1998 terjadi perubahan sosial politik dan reformasi di Indonesia yang

membawa pengaruh ke dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu

aspek tersebut adalah media massa. Setelah rezim Orde Baru tumbang, masyarakat

Indonesia mengalami euphoria politik sehingga kebebasan menjadi kata yang selalu

diucapkan yang member pengaruh kepada kebebasan berekspresi dan menyatakan

pendapat bagi masyarakat Indonesia. Perubahan sosial politik ini membawa

perubahan di lingkungan RRI. Dengan dikeluarkannya PP No 37 Tahun 2000 maka

RRI berganti menjadi perusahaan jawatan (Perjan) yang independen, mandiri dan

tidak lagi menjadi corong dan dikendalikan oleh pemerintah dengan prinsip yang

melayani kepentingan masyarakat.

Selanjutnya pada tahun 2002 ditetapkan status RRI sebagai Lembaga Penyiaran

Publik yang merupakan bagian dari sistem penyiaran nasional, guna menjamin

terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang dalam rangka

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Demikian tercantum

dalam Surat Keputusan Dewan Pengawas RRI No 009/DEWASRRI/2005 tentang


Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara,

bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk

kepentingan masyarakat.

Melalui PP No 12 Tahun 2005 maka publik telah diberikan ruang untuk secara

bersama-sama membangun RRI. Ruang publik yang dimaksud adalah bahwa publik

terbuka bukan hanya dalam mengisi muatan siaran RRI tetapi juga terbuka untuk

jabatan-jabatan di jajaran Dewan Pengawas dan Direksi.

Berdasarkan Surat Keputusan No 009/DEWASRRI/2005, Dewan Pengawa

menyusun kebijakan umum dan kebijakan penyiaran Lembaga Penyiaran Publik RRI.

Kebijakan umum memaparkan azas, tujuan, fungsi, visi dan misi RRI serta sasaran.

Kebijakan Umum Lembaga Penyiaran RRI adalah sebagai berikut :

1.1.1 Azas, Tujuan danFungsi RRI

Sejalan dengan Undang-Undang No 32 tahun 2002 mengenai penyiaran, maka :

a) Azas RRI

Penyiaran diselenggarakan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dengan azas

manfaat, adil dan merata, kepastian hukum keamanan, keberagaman kemitraan,

etika, kemandirian dan tanggung jawab.

b) Tujuan RRI

Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi

nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan

sejahtera serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia.

c) Fungsi RRI

Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media

informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta

memajukan kebudayaan.

1.1.2 Bentuk dan Kedudukan Perusahaan

Sebagaimana yang ditetapkan dalam PP Nomor 37 Tahun 2000, Perusahaan

Jawatan RRI dialihkan bentuknya menjadi Lembaga Penyiaran Publik Radio Reublik

Indonesia. Selanjutnya RRI disebut sebagai badan hukum yang didirikan oleh negara,

sebagaimana yang ditetapkan dalam PP Nomor 12 Tahun 2005. RRI bersifat

independen, netral, dan tidak komersial yang berada langsung di bawah tanggung

jawab presiden yang stasiun penyiarannya berkedudukan di pusat dan daerah.

1.1.3 Budaya Perusahaan

Perusahaan Jawatan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, senantiasa

mengutamakan mutu terbaik dalam penampilan, produksi maupun pelayanan. Untuk

menggambarkan hal itu, budaya perusahaanRRI adalah melalui PRIMA SUARA.

Kata “Prima” bermuatan nilai-nilai positif yang dapat dijadikan pendorong untuk

melaksanakan misi serta mewujudkan visi perusahaan. Kata “Suara” menggambarkan

ruang lingkup pekerjaan RRI yang bergerak di bidang penyiaran.


Kata PRIMA SUARAmerupakan paduan dari sepuluh huruf yang diformulasikan

menjadi dua katadan dijadikan budaya perusahaan. Uraian rinci dari kata PRIMA

SUARA adalah sebagai berikut :

a. P : Proaktif : artinya senantiasa aktif mencari peluang bagi perusahaan,

berinisiatif tidak hanya menunggu.

b. R : Rasional : artinya senantiasa mengedepanakn pertimbangan berdasarkan

nalar dalam berbagai aspek, baik mencakup penggunaan sumber daya maupun

pelaksanaan system dalam perusahaan.

c. I : Inovaif : artinya senantias mau mencari dan menggali serta menerima hal-

hal baru yang memberikan kemudahan dalam melaksanakan misi perusahaan

baik berupa pikiran, pengetahuan maupun teknologi.

d. M : Menarik : artinya senantiasa berupaya untuk berpenampilan menarik,

ramah dan wajar, baik dalam siaran maupun dalam pelayanan.

e. A : Aktual : artinya senantiasa berupaya mengaktualisasikan diri agar

setiap karyawan selalu dapat meyesuaikan kompetensinya dengan tuntutan

perusahaan maupun masyarakat.

“SUARA” yang menggambarkan RRI bergerak dalam bidang penyiaran

merupakan singkatan dari 5 huruf, sebagai berikut :

a. S : Simpatik : artinya senantiasa mengutamakan penampilan yang

menggugah adanya perhatian dan kesan yang baik dari pihak lain kepada

pribadi karyawan maupun perusahaan.


b. U : Unggul : artinya senantiasa menunjukan cirri yang lebih baik (unggul)

dibandingkan dengan yang lain.

c. A : Akurat : artinya senantiasa menampilkan produk yang dilandasi

ketelitian dan ketepatan.

d. R : Responsif : artinya senantiasa tanggap dalam menyikapi perkembangan

yang terjadi.

e. A : Akomodatif : artinya senantiasa dapat dan mau mendengar serta

memahami pendapat atau aspirasi yang ditujukan untuk kemajuan pencapaian

tujuan.

1.2 Visi dan Misi RRI

Dewan Pengawas RRI sebagai bentuk representasi dan evaluasi publik

memantapkan visi sebagai penentu arah. Visi ini dinyatakan atas dasar kesadaran

terhadap kondisi RRI pada saat berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik, serta

antisipasi terhadap perubahan masyarakat, perkembangan teknologi komunikasi serta

kecenderungan mengaburnya batasan tentang negara dan bangsa akibat globalisasi.

Visi tersebut adalah “Menjadi Radio Republik Milik Bangsa, Acuan Informasi

Terpercaya dan Hiburan yang Sehat, Pemberdaya Masyarakat, Perekat Budaya

Bangsa, Sejahtera dan Unggul Secara Nasional Bertaraf Internasional”.

Visi tersebut menjadi visi bersama segenap Angkasawan RRI yang menentukan

standar-standar prestasi dan mencerminkan cita-cita yang tinggi serta mengilhami

antusiasme dan merangsang komitmen, memberikan inspirasi dan mempersatukan

angkasawan RRI sebagai Angkasawan Lembaga Penyiaran Publik milik bangsa.


Sedangkan Misi RRI adalah sebagai berikut :

a. Memberikan pelayanan informasi yang terpercaya bagi masyarakat luas

guna memnuhi hak masyarakat untuk memperoleh akses informasi melalui

proses kerja standar jurnalisme profesional yang berstandar pada prinsip

akurat dan berimbang serta berorientasi pada keharmonisan dan kedamaian.

b. Menjadi wahana kontrol sosial melalui program siaran yang memberikan

ruang yang cukup bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat, kritik

terhadap suprastruktur poolitik guna mendorong terciptanya

penyelenggaraan negara yang baik.

c. Menjadi program siaran pendidikan sebagai pemberdaya masyarakat dan

mendorong proses demokratisasi yang tertumpu pada hak masyarakat untuk

mengemukakan pendapat dangan tetap berpegang teguh pada kaedah hukum

dan prinsip masyarakat madani yang berkeadaban.

d. Menjadikan program siaran kebudayaan sebagai perekat sosial dan

keberagaman budaya Indonesia guna memajukan kebudayaan Indonesia

dengan menumbuh kembangkan unsure budaya local, di tengah arus budaya

global.

e. Menjadikan prgoram siaran hiburan, wahana hiburan yang sehat bagi

keluarga Indonesia dan mampu mendorong kreativitas masyarakat.

f. Menyelenggarakan siaran-siaran yang melayani kebutuhan kelompok

minoritas dalam masyarakat.


g. Menyelenggarakan program siaran yang mendorong pemahaman persepsi

tentang gender sesuai nilai budaya bangsa.

h. Memanfaatkan dan tanggap terhadap perkembangan teknologi media

penyiaran yang efektif, efisien serta mengoperasikannya secara profesional

guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia serta menjamin kenyamanan

dan kemudahan masyarakat mendengarkan siaran RRI.

i. Menyelenggarakan siaran internasional bagi masyarakat Indonesia di luar

negeri dan memberikan informasi tentang Indonesia ke dunia internasional.

j. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan kegiatan penyiaran

sesuai kebutuhan masyarakat secara profesional guna menambah pendapatan

lembaga untuk menunjang pelaksanaan kesejahteraan karyawan.

1.3 Logo dan Arti Logo RRI

Gambar 1.1
Logo RRI

Sumber : http://www.rri.co.id/
Sebagai salah satu stasiun radio tertua dan bersejarah di tanah air ini, Radio

Republik Indonesia (RRI) terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan

kebutuhan masyarakat. Saat ini RRI yang dahulunya milik pemerintah kini telah

berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Untuk menegaskan identitas tersebut

RRI membuat logo dengan filosofinya antara lain :

1. Bentuk empat persegi panjang tanpa sudut dan tanpa garis tepi,

menggambarkan kekokohan dan solidaritas. Sudut yang membulat (tidak

runcing) melambangkan flexibilitas RRI. Tidak adanya garis tepi/batas

ataupun bingkai (frame)menunjukan independensi RRI, serta keterbukaan

RRI untuk dapat bekerjasama dengan berbagai pihak.

2. Tulisan "RRI" di dalam persegi panjang biru, merupakan huruf tulisan yang

dirancang khusus (tanpa padanan dengan pihak lain) menunjukan RRI yang

kokoh, tegas, dinamis, dan selalu "bergerak maju".

3. Gambar pancaran radio menggambarkan sebuah image yang

menggambarkan kuatnya pancaran siaran radio RRI yang makin meluas,

menembus batas, dan selalu "menuju ke atas". 3 lapis pancaran yang terlihat

pada logo juga melambangkan Tri Prasetya RRI.

4. Warna Biru, Biru Langit, dan Putih. Untuk mempertahankan tradisi, warna

biru dipilih sebagai warna korporat RRI. Warna biru dan biru langit ini

melambangkan universalitas RRI, sifat mengayomi, teduh, dan dapat

dipercaya. Warna putih pada tulisan RRI melambangkan

kejujuran/kebenaran, keberimbangan, dan akurasi.


1.4 Sejarah Divisi Tempat PKL

Divisi Produksi dibentuk sesuai dengan yang di tetapkan dalam Peraturan Direksi

Nomor 001/PER/DIREKSI/2006 tanggal tentang organisasi dan tata kerja RRI yang

berisikan mengenai perubahan struktur keorganisasian. Pada awalnya Divisi Produksi

tergabung dalam Divisi Programa siaran, namun seiring perkembangan zaman dan

arus globalisasi dirasa perlu untuk mendirikan Divisi Produksi yang independen

untuk membantu kerja dari Divisi Program Siaran dengan tugas yang lebih spesifik.

Fungsi dari Divisi Produksi itu sendiri adalah untuk merencanakan, merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi di bidang program siaran baik dari

awal pengumpulan bahan pemberitaan, pengolahan sampai hasil akhir bahan yang

akan diberitakan. Dengan tugas melaksanakan koordinasi, produksi siaran dan

penyelenggaraan di bidang pemberitaan bersama Divisi Program Siaran.

Divisi Produksi terbagi ke dalam 5 sub bidang, yaitu :

1. Seksi Liputan dan Redaksi

2. Seksi Pengembangan Berita

3. Seksi Pendidikan dan Budaya

4. Seksi Produksi Iklan dan Layanan Masyarakat

5. Seksi Musik dan Hiburan

Sub bidang tersebut dibentuk untuk memenuhi kepentingan dari pekerjaan Divisi

Produksi.
1.5 Struktur Perusahaan/Organisasi

Gambar 1.2
Struktur Organisasi RRI

STRUKTUR ORGANISASI KEPALA RRI JAKARTA


RRI JAKARTA PUSAT
Drs. Zulhaqqi Hafiz, M.M

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

Sudarman, S..sos

KEPALA SUB BAGIAN SDM


KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN
KEPALA SUB BAGIAN UMUM

Drs. Tomuraja Sihaloho Sri Laturohmi, BSc. Suprawata, SE.

KEPALA BIDANG SUMBER DAYA TEKNOLOGI

KEPALA BIDANG PROGRAMA SIARAN


KEPALA BIDANG PRODUKSI KEPALA BIDANG LAYANAN DAN USAHA
Drs. Joko Purnomo, M.M

Drs. Awanda Erna, M.si Rasiyah, S.sos Dra. Sumarlina, M.M

KEPALA SEKSI
PERENCANA & EVALUASI PROGRAMA
KEPALA SEKSI TEKNIK STUDIO DAN MULTIMEDIA
KEPALA SEKSI LAYANAN PUBLIK

Nazwin Achmad, S.sos KEPALA LIPUTAN DAN REDAKSI


Pasudiro Sulastri, s.sos., M. M.

Heriyoko
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI TEKNIK TRANSMISI
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN USAHA
PENGEMBANGAN BERITA
KEPALA SEKSI PROGRAMA I
Hendro Sumardi, A.ma. Darno, S. sos.
Ade Irosadi, S. ip, M.MKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Zulhamid, BA.

KEPALA SEKSI PENDIDIKAN DAN BUDAYA KEPALA SEKSI SARANA DANPRASARANA PENYIARAN
Herry DJatmiko
KEPALA SEKSI PROGRAMA II KEPALA SEKSI PENCITRAAN
Drs. Munzir

Ir. Octovianus Nursinggih,, SE.

KEPALA SEKSI PROGRAMA


KEPALA
III SEKSI
PRODUKSI IKLAN DAN LAYANAN MASYARAKAT
Dra. Komaningsih
Yuni Sutrisno

KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI


PROGRAMA IV MUSIK DAN HIBURAN

Ir. Abdul Gafar Zakaria Prabawati

Sumber : Arsip Perusahaan Tahun 2009


1.5.1 Keterangan Struktur Organisasi

Kantor cabang utama adalah kantor cabang Perusahaan Jawatan RRI yang

berkedudukan di Ibukota negara. Kantor cabang utama dipimpin oleh seorang kepala,

yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Direksi dan mempunyai tugas

menyelenggarakan kegiatan penyiaran radio sesuai dengan prinsip-prinsip radio

publik dengan ruang lingkup nasional dan Ibukota negara bardasarkan persatuan dan

Undang-Undang yang berlaku. Kepala Utama RRI membawahi dan melakukan

pengawasan terhadap beberapa bidang yang ada di kantor cabang utama Jakarta

Pusat. Bidang-bidang tersebut adalah :

1. Bidang Programa Siaran

Bidang programa siaran di pimpim oleh kepala bidang yang bertanggung

jawab untuk melaksanakan seluruh kegiatan penyiaran dan memiliki beberapa

sub bidang, yaitu :

a. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Program

b. Seksi Programa I

c. Seksi Programa II

d. Seksi Programa III

e. Seksi Programa IV
2. Bidang Produksi

Di pimpin oleh kepala bidang yang bertugas untuk menjalankan kegiatan

perencanaan, pembuatan berita dan produksi acara program siaran. Bidang

Produksi memiliki beberapa sub bidang, yaitu :

a. Seksi Liputan dan Redaksi

b. Seksi Pengembangan Berita

c. Seksi Pendidikan dan Budaya

d. Seksi Produksi Iklan dan Layanan Masyarakat

e. Seksi Musik dan Hiburan

2 Kelompok Jabatan Fungsional

Merupakan bagian kepegawaian yang di pimpin oleh seorang kepala bagian

pada masing-masing jabatan yang menjalankan fungsi pekerjaan sesuai

dengan keahliannya.

3 Bidang Sumber Daya dan Teknologi

Di pimpin oleh sorang kepala bagian yang bertugas mengatur pembinaan

sumber daya dan pembaharuan teknologi untuk menunjang kegiatan yang

berlangsung di kantor cabang utama. Bidang Sumber Daya dan Teknologi

memiliki beberapa sub bagian, yaitu :

a. Seksi Teknik Studio dan Multimedia

b. Seksi Teknik Transmisi

c. Seksi Sarana Prasarana Penyiaran


4 Bidang Layanan dan Usaha

Di pimpin oleh kepala bidang yang bertugas untuk merncanakan kegiatan

promosi dan layanan publik. Bidang Layanan dan Usaha memiliki beberapa

sub bagian, yaitu :

a. Seksi Layanan Publik

b. Seksi Pengembangan Usaha

c. Seksi Pencitraan

5 Bagian Tata Usaha

Dipimpin oleh kepala administrasi yang bertugas untuk mengawasi jalannya

kegiatan pendataan, administrasi dan keuangan kantor RRI cabang utama.

Bagian Tata Usaha memiliki beberapa sub bagian, yaitu :

a. Sub bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

b. Sub bagian Keuangan

c. Sub bagian Umum

1.6 Job Description

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, kantor cabang utama

menyelenggarakan fungsi terdiri atas :

1. Bidang Programa Siaran

Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pelaksanaan, perencanaan dan

evaluasi program, pemolaan dan penganggaran siaran, analisis naskah dan

dokumentasi siaran yang berkaitan dengan penyelenggaraan program siaran


secara keseluruhan. Bidang Programa Siaran dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Cabang Utama.

Sub Divisi Bidang Prgograma Siaran terdiri atas :

a. Seksi perencanaan dan evaluasi program, yang memiliki tugas melakukan

penyusunan rencana pembuatan acara, pemantauan, perencanaan dan

evaluasi program

b. Seksi programa I, yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan siaran-

siaran yang bersifat informatif dan hiburan yang sehat untuk keluarga.

c. Seksi programa II, yang menjalankan tugas untuk menyelenggarakan

siaran-siaran terpilih seputar gaya hidup, masalah aktual yang ada di

masyarakat.

d. Seksi programa III, bertanggung jawab dalam menyelenggarakan siaran

berita yang aktual dengan lingkup jaringan nasional.

e. Seksi programa IV, yang menjalankan tugas menyelenggarakan program

siaran yang bersifat educative dan mengangkat siaran yang bertema

budaya.

2. Bidang Produksi

Memiliki tugas untuk membantu kelancaran program siaran yang akan

dilaksanakan oleh Bidang Programa Siaran dengan melakukan tugas produksi

berita, pembuatan jadwal siaran, serta mengumpulkan bahan-bahan berita,

merumuskan topik, pembinaan program siaran hingga eksekusi siaran seperti

siaran pendidikan dan kebudayaan dll.


Sub Divisi Bidang Produksi terdiri atas :

a. Seksi liputan dan redaksi, yang memiliki tugas terjun secara langsung ke

lapangan untuk mengumpulkan bahan berita dan melakukan peliputan

yang nantinya akan dijadikan bahan berita.

b. Seksi pengembangan berita, memiliki tugas untuk menyeleksi bahan

berita yang masuk, pengolahan dan penyusunan materi berita, ulasan,

menentukan tema siaran dengan masalah aktual dan menulis naskah

berita untuk diajukan kepada bidang programa siaran.

c. Seksi pendidikan dan budaya, memiliki tugas untuk melakukan

penyusunan rencana produksi siaran dan penyusunan laporan siaran

pendidikan dan kebudayaan.

d. Seksi produksi iklan dan layanan masyarakat, memiliki tugas melakukan

penyusunan rencana produksi iklan, pelayanan atas permintaan

masyarakat dan penyusunan laporan siaran iklan dan layanan masyrakat.

e. Seksi musik dan hiburan, mempunyai tugas melakukan penyusunan

rencana produksi dan pagelaran siaran musik dan hiburan, pengadaan

acara dan peralatan kesenian dan penyusunan laporan siaran musik dan

hiburan.

6 Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku untuk mendukung keberlangsungan organisasi atau


perusahaan. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional auditor

dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok

jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. Masing-masing kelompok

jabatan fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang

ditunjuk oleh Kepala Pusat.

7 Bidang Sumber Daya Teknologi

Memiliki tugas untuk mengembangkan sumber daya dan kemajuan teknologi

yang semakin berkembang seiring perkembangan zaman agar mampu

mendukung lancarnya acara yang diadakan oleh perusahaan.

Sub Divisi Bidang Sumber Daya Teknologi terdiri atas :

a. Seksi teknik studio dan multimedia, yang bertanggung jawab atas

pembinaan, pengoperasian, perawatan studio dan pelaksanaan teknik

produksi serta menyediakan alat yang mampu member dukungan demi

kelancaraan kegiatan perusahaan

b. Seksi teknik transmisi, memiliki tugas melaksanakan pembinaan dan

pelaksanaan teknik pemancar UHF/FM, teknik pemancar AM teknik

pemeliharan pemancar, serta pembuatan jadwal operasional.

c. Seksi sarana prasarana penyiaran, memiliki tugas melakukan

pengoperasian prasarana dan pemeliharan studio serta pembuatan jadwal

tugas operasional.
8 Bidang Layanan dan Usaha

Mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan promosi, pemasaran jasa siaran

dan melakukan pelayanan terhadap masyarakat.

Sub Divisi Bidang Layanan dan Usaha terdiri atas :

a. Seksi layanan publik, melakukan kegiatan yang berhubungan langsung

dengan masyarakat seperti kegiatan bakti sosial, menampung kritik dan

aspirasi dari masyarakat.

b. Seksi pengembangan usaha, melakukan tugas perencanaan strategi

promosi, pelaksanaan, kerja sama, pengumpulan dana dan evaluasi

promosi dan publikasi serta penyusunan laporan promosi

c. Seksi pencitraan, melaksanakan tugas melakukan penyusunan prosil,

pengolahan data untuk mengetahui positioning di dalam masyarakat agar

dapat mendapatkan citra baik di mata masyarakat dan mendapatkan

perhatian yang baik dari masyarakat.

9 Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas untuk melaksanakan pengarsipan dan administrasi,

pengumpulan data dan evaluasi data yang masuk ke dalam perusahaan.

Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :

a. Sub bagian sumber daya manusia (SDM), mempunyai tugas melakukan

penyusunan rencana formasi, pemindahan dan promosi pegawai,

pendataan dan penyusunan laporan pegawai.


b. Sub bagian keuangan, mempunyai tugas untuk melakukan penyusunan

rencana anggaran pendapatan dan belanja, pembukuan dan pertanggung

jawabanpeneluaran kas perusahaan, pembuatan daftar gaji dan

penyusunan laporan keuangan,

c. Sub bagian umum, mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana,

pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan administrasi dan penyusunan

laporan kantor cabang utama.

1.7 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diberikan pada saat melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan di Radio Republik Indonesia adalah berupa :

Tabel 1.1
Sarana dan
Prasarana
No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan

1. Gedung perkantoran 3 Terdiri atas gedung utama, gedung

studio dan siaran serta gedung

operasional karyawan.

2. Musholla 2 Tempat beribadah karyawan.

3. Kantin 3 Tempat makan karyawan.

4. Jaringan internet - Tersedianya jaringan LAN di

lingkungan RRI yang dapat

dipergunakan karyawan untuk


mempermudah pencarian referensi.

5. Komputer dan meja 15 Komputer yang ada pada kantor divisi

komputer pengembangan berita untuk

memudahkan dalam pekerjaan.

6. Ruang rekam suara 1 Ruang rekam suara yang ada di kantor

subdivisi pengembangan berita untuk

merekam suara yang akan disiarkan

oleh operator studio siaran.

7. Mesin print 3 Operasional kantor subdivisi

pengembangan berita.

8. Mesin foto copy 1 Operasional kantor subdivisi

pengembangan berita.

9. Televisi 21 inch 1 Sebagai sarana hiburan karyawan kantor

subdivisi pengembangan berita.

10. Telepon dan faksimili 2/1 Operasional kantor subdivisi

pengembangan berita.

11. Lobby 1 Operasional kantor subdivisi

pengembangan berita.

Sumber : data perusahaan Tahun 2009


1.8 Lokasi dan Waktu PKL

1.8.1 Lokasi tempat melakukan Praktek Kerja Lapangan

Lokasi dilakukannya Praktek Kerja Lapangan bertempat di Radio Republik

Indonesia (RRI) yang berkedudukan di Jl. Medan Merdeka Barat no 4-5, Jakarta

Pusat. Fax.(021) 3520585, Fax.(021) 34835183 Telp.(021) 3842083, (021) 3849091,

website www.RRI.co.id.

1.8.2 Waktu melakukan Praktek kerja Lapangan

Waktu pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 2

Agustus 2010 hingga tanggal 30 Agustus 2010. Dari hari senin-kamis pukul 13.00

sampai dengan selesai.


24

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Selama kegiatan aktifitas Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di RRI Jakarta

Pusat penulis melaksanakan kegiatan yang terbagi menjadi kegiatan rutin dan

kegiatan insidentil.

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan Praktek Kerja

Lapangan di RRI Jakarta Pusat di bagian sub bidang Pengembangan Berita yang

langsung pada saat jam kerja setiap harinya secara rutin, terjadwal dan terstruktur

seperti siaran Opini Mahasiswa Jakarta dan menganalisa berita. Sedangkan kegiatan

insidentil adalah kegiatan yang dilakukan penulis sewaktu-waktu dan secara tidak

terencana selama Praktek Kerja Lapangan di RRI Jakarta Pusat berlangsung seperti

menulis naskah berita.

Untuk mengetahui lebih rinci tentang kegiatan penulis selama Praktek Kerja

Lapangan di RRI Jakarta Pusat, bisa dilihat pada table 2.1 di bawah ini :

Tabel 2.1

Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

No Hari/tanggal Kegiatan Keterangan

Rutin Insidentil

1. Senin, 02 Agustus Perkenalan, interview perkenalan 

2010 pembimbing dan mnegikuti

kegiatan siaran “Tanggap Jakarta”

24
25

2. Selasa, 03 Mengikuti kegiatan laporan 

Agustus 2010 reportase hasil liputan di lapangan

untuk dijadikan naskah berita

3. Rabu, 04 Agustus  Perkenalan kegiatan acara 

2010 siaran “Tanggap Jakarta”

 Mengikuti tahap persiapan, 

penentuan topik, persiapan

teknis hingga tahap

pelaksanaan siaran di

studio.

4. Kamis, 05 Mengikuti kegiatan “Opini 

Agustus 2010 Mahasiswa Jakarta” mulai dari

tahap persiapan, penentuan topik,

persiapan teknis hingga tahap

pelaksanaan siaran di studio.

5. Jumat, 06 Libur 

Agustus 2010

6. Sabtu, 07Agustus Libur 

2010

7. Minggu, 08 Libur 

Agustus 2010
8. Senin, 09 Agustus  Mengikuti kegiatan siaran 

2010 “Opini Mahasiswa Jakarta”

mulai dari tahap persiapan,

penentuan topik, persiapan

teknis hingga tahap

pelaksanaan siaran di

studio.

 Mengikuti kegiatan siaran 

“Tanggap Jakarta” pada saat

tahap pelaksanaan.

9. Selasa, 10 Mereview kegiatan yang telah 

Agustus 2010 dilakukan serta mengamati

perkembangan berita.

10. Rabu, 11 Agustus Mereview kegiatan yang telah 

2010 dilakukan serta mengamati

perkembangan berita.

11. Kamis, Mengikuti kegiatan siaran “Opini 

12Agustus 2010 Mahasiswa Jakarta” mulai dari

tahap persiapan, penentuan topik,

persiapan teknis hingga tahap

pelaksanaan siaran di studio.


12. Jumat, 13 Libur 

Agustus 2010

13. Sabtu, 14 Agustus Libur 

2010

14. Minggu, 15 Libur 

Agustus 2010

15. Senin, 16 Agustus Libur kemerdekaan Republik 

2010 Indonesia.

16. Selasa, 17  Mendengarkan pemutaran 

Agustus 2010 pidato presiden Republik

Indonesia.

 Libur kemerdekaan 

Republik Indonesia.

17. Rabu, 18 Agustus Libur kemerdekaan Republik 

2010 Indonesia.

18. Kamis, 19 Mengikuti kegiatan “Opini 

Agustus 2010 Mahasiswa Jakarta” mulai dari

tahap persiapan, penentuan topik,

persiapan teknis hingga

tahap pelaksanaan siaran di studio.


19. Jumat, 20 Libur 

Agustus 2010

20. Sabtu, 21 Agustus Libur 

2010

21. Minggu, 22 Libur 

Agustus 2010

22. Senin, 23 Agustus  Mengikuti kegiatan “Opini 

2010 Mahasiswa Jakarta” mulai

dari tahap persiapan,

penentuan topik, persiapan

teknis hingga tahap

pelaksanaan siaran di

studio.

 Wawancara dengan

pembimbing ibu Soraya

Yusuf Putri

23. Selasa, 24 Mereview kegiatan yang telah 

Agustus 2010 dilakukan serta mengamati

perkembangan berita.

24. Rabu, 25 Mereview kegiatan yang telah 

Agustus 2010 dilakukan serta mengamati


perkembangan berita.

25. Kamis, 26  Mencari data perusahaan 

Agustus 2010  Mengikuti kegiatan “Opini 

Mahasiswa Jakarta” mulai

dari tahap persiapan,

penentuan topik, persiapan

teknis hingga tahap

pelaksanaan siaran di

studio.

26. Jumat, 27Agustus Libur 

2010

27. Sabtu, 28 Agustus Libur 

2010

28. Minggu,29 Libur 

Agustus 2010

29. Senin, 30 Agustus Mengikuti kegiatan “Opini 

2010 Mahasiswa Jakarta” mulai dari

tahap persiapan, penentuan topik,

persiapan teknis hingga tahap

pelaksanaan siaran di studio.

30. Selasa, 31 Mencari data perusahaan 


Agustus 2010

Sumber : Arsip penulis selama PKL

1.2 Deskripsi Kegiatan Rutin

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di RRI Jakarta Pusat penulis telah

menjadi bagian dari sub divisi Pengembangan Berita untuk melaksanakan kegiatan

yang ada. Kegiatan itu berupa acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta atau biasa

disebut OMJ. OMJ merupakan acara siaran interaktif yang bekerja sama langsung

dengan bidang Programa 1 RRI 91,2 FM untuk dapat melakukan siaran dan

menginformasikan kepada masyarakat dengan membahas isu-isu serta topik

pembicaraan yang sedang hangat diberitakan terutama opini-opini yang datang dari

para pendengar mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Penulis ikut

terlibat langsung dari awal tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan siaran. Selain

itu ada kegiatan yang diberikan kepada penulis untuk mereview dan mengamati

perkembangan berita yang terjadi.

1.2.1 Program Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ)

Program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) diudarakan pada setiap hari

senin dan kamis dari pukul 15.00 – 16.00 WIB. Penyajian program acara Opini

Mahasiswa Jakarta (OMJ) ini dapat berjalan lancer karena hasil kerjasama yang

terjalin dengan baik oleh tim sub divisi Pengembangan Berita RRI.

Adapun alur kerja redaksi dalam menyajikan program acara Opini Mahasiswa

Jakarta (OMJ) dapat penulis gambarkan ke dalam bentuk bagan sebagai berikut.
Gambar 2.1

Bagan Alur Penyajian Acara

Rapat Program Produser Penulis lay out

Opini
opini Penyiar

Pendengar Penyajian Operator

sumber : Arsip Penulis Selama PKL

Sebelum Radio Republik Indonesia (RRI) menyajikan program acara OMJ yang

disiarankan seminggu dua kali, yakni pada setiap hari senin dan kamis tepatnya pada

pukul 15.00 – 16.00 WIB, pada pagi harinya atau minimal 2 jam sebelum acara

dimulai redaksi mengadakan rapat program untuk memberikan rencana-rencana

penyajian acaara OMJ untuk diudarakan termasuk dalam penentuan topik yang akan

disajikan serta lay out acara nanti.

Rapat yang diadakan secara rutin ini dihadiri oleh produser, pengarah acara,

penulis lay out serta penyiar. Mereka menyampaikan idea tau gagasan sebagai bahan

masukan untuk acara OMJ. Ide-ide tersebut biasanya mengenai usulan tentang topik

apa yang akan diangkat yang tentunya topik aktual yang sedang beredar di

masyarakat. Kemudian ide-ide yang masuk dipertimbangkan dan dinilai topik mana
saja yang relevan untuk disajikan dalam acara OMJ. Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf

selaku produser sekaligus penyiar acara OMJ mengatakan, “Sebenarnya rapat redaksi

tidak hanya diartikan dengan duduk bersama di ruangan tertutuo dengan suasana

serius dan formal. Kebetulan beberapa teman Saya tidak hanya menangani acara

OMJ, jadi biasanya kita saling SMS atau mengobrol santai dengan membicarakan

suatu topik yang akan diangkat”.

Setelah topik ditentukan dan disetujui oleh produser, pengarah acara dan penulis

lay out menentukan narasumber yang dapat dijadikan lawan bicara dan memberikan

penjelasan mengenai isu-isu yang tengah terjadi. Kemudian bahan-bahan yang

berhubungan dengan topik yang diangkat dikumpulkan dan diberikan kepada penyiar

untuk menentukan arah pembicaraan pada saat siaran nanti yang setengah jam

sebelum acara dimulai, pada saat eksekusi ada teman operator studio dan teknik MCR

yang sudah siap mengawal acara agar berlangsung dengan baik.

Setelah semua siap maka eksekusi acara pun bisa dapat dimulai untuk disajikan

kepada para pendengar secara menarik agar dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan memperoleh informasi bagi parap pendengar. Hal ini merupakan tugas

seorang penyiar untuk membuat jalannya acara menjadi menarik sehingga tidak

membosankan.

Persiapan pertama yang dilakukan oleh penyiar ketika topik yang akan diangkat

telah terpilih maka minimal penyiar harus tahu mengenai materi tersebut dan pada

saat berlangsungnya acara operator pun turut membantu penyiar di acara ini, selain

bertugas memutar lagu untuk memberikan hiburan, operator juga membantu penyiar

menerima telepon dari pendengar yang ingin bertanya serta sms yang akan dibacakan
oleh penyiar. Operator juga menyeleksi pendengar mana yang layak atau tidak untuk

di- on air- kan. Opini-opini yang menarik dan berkaitan denagan topik acara dari para

pendengar baik melalui telepon atau sms akana mendapatkan atensi dari penyiar

sehingga penyiar dapat menanggapi dan menampung setiap opini yang dilontarkan.

Secara garis besar dapat kita golongkan ke dalam dua tahapan untuk dapat

menyajikan acara siaran dialog interaktif OMJ, yaitu tahap persiapan dan tahan

pelaksanaan.

2.2.2 Tahap Persiapan

Pada setiap edisi siarannya, penyajian program acara OMJ yang dilakukan oleh

tim kerabat kerja adalah mulai dari tahap persiapan untuk acara dialog interaktif

samapai tahap pelaksanaan siaran.

Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf selaku produser sekaligus penyiar acara OMJ

ada beberapa langkah persiapan yang dapat dilakukan untuk acara dialog interaktif,

yaitu :

1. Menentukan Format dan Pembawa Acara

Format acara yang diadopsi ke dalam program OMJ adalah dialog interaktif

dimana pembawa acara membahas mengenai suatu permasalahan baik mengenai

politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun hukum secara mendalam dengan

melibatkan partisipasi pendenganr melalui telepon atau SMS.

Dalam pelaksanaan eksekusi siarannya nanti juga kita pertimbangkan apakah

akan di bawa serius atau santai, berwibawa atau selengean, lembut atau keras karena

narasumber pada setiap acara akan berbeda-beda bisa dari kalangan rakyat biasa,
ormas-ormas, mahasiswa bahkan sampai anggota DPR dan MPR. Namun OMJ harus

selalu menonjolkan sifat yang menjadi cirri khasnya yaitu ramah, dewasa, namun

tetap berjiwa muda serta pandai bicara maupun dalam memandu jalannya acara.

2. Memilih Topik

Pemiilihan topik untuk disajikan dalam acara OMJ merupakan hak prerogative

produser sekaligus pembawa acara/penyiar OMJ yang tentu juga diminta pendapat

dari tim kerja lainnya sehingga terjadi kesepakatan.

Darmanto (1999:34) menjelaskan bahwa tema atau topik memiliki fungsi ganda,

yaitu sebagai bingkai atau pengikat dan sekaligus sebagai sumber permasalahan yang

akan dibahas. Dengan adanya tema atau topik maka masalahnya dapapt dirumuskan

dengan jelas dan tujuan program bisa ditentukan.

Topic-topik yang dimunculkan dalam program acara OMJ merupakan masalah-

masalah baik di luar maupun di dalam kampus, maupun juga permaslahan aktual

yang menyangkut permasalahan bangsa Indonesia, misalnya kebijakan pemerintah

yang dikritisi oleh para mahasiswa baik dari BEM, perorangan, maupun aliansi dan

sebagainya.

Itu semua dapat dilihat dari topik-topik yang dimunculkan sebagai berikut :

a. Edisi 05 Agustus 2010, dengan topik “Lemahnya Daya Saing Indonesia di

Asia”

b. Edisi 09 Agustus 2010, dengan topik “Maraknya Ledakan Tabung Gas LPG

3Kg”

c. Edisi 12 Agustus 2010, dengan topik “Tren Korupsi yang Kian meningkat”

d. Edisi 19 Agustus 2010, dengan topik “Makna Kemerdekaan”


e. Edisi 23 Agustus 2010, dengan topik “ Pembebasan Koruptor”

f. Edisi 30 Agustus 2010, dengan topik “Hubungan Bilateral antara Indonesia

dan Malaysia yang Semakin Memanas”

Penentuan topik yang disajikan kepada pendengar dalam acara OMJ

dimaksudkan oleh pihak redaksi agar acara OMJ menarik untuk didengar oleh

mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya.

3. Melakukan Riset

Menurut Brandt (2002:143), riset dapat dilakukan dengan cara melihat kembali

sejumlah bahan rujukan seperti Koran, kliping, buku, rekaman, wawancara dsb.

Dalam hal ini produser dan penyiar bertugas untuk melakukan riset sebagai

bahan acuan untuk menyampaikan materi dari topik yang akan dibahas. Kita bisa

megamati perkembangan berita yang terjadi di Indonesia sehingga materi yang

dikumpulkan bersifat aktual dan masih hangat untuk dibicarakan.

4. Penentuan Narasumber

Ada beberapa criteria yang diajadikan acuan pihak redaksi untuk menentukan

narasumber dalam acara OMJ. Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf, narasumber OMJ

terdiri dari anggota Dewan yang ad di DPR ataupun orang yang berkompeten

dibidang tertentu. Tentu saja narasumber tersebut dipilih berdasarkan dengan topic

permasalahan yang akan diangkat ketika siaran.

5. Persiapan Peralatan Teknis

Persiapan untuk acara OMJ yang berkaitan dengan hal teknis dilakukan oleh

operator siaran yang bekerjasama langsung dengan Programa 1 RRI 91,2 FM untuk
mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya siaran.karena

peraltan teknis sudah tersedia di studio seperti headphone, microphone, komputer,

sever penerima telepon dan SMS dsb.

1.2.3 Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan acara OMJ disiarkan setiap hari senin dan kamis mulai pukul 15.00-

14.00 WIB dan disiarkan langsung dari kantor RRI yang bertempat di Jl. Medan

Merdeka Barat No. 4-5 Jakarta Pusdat yang dipandu oleh Ibu Soraya PUtri Yusuf.

Acara OMJ berdurasi selama satu jam. Acara ini berisi topik yang akan dibahas

pada hari itu juga yagn disampaikan oleh penyiar, kemudian ditanggapi oleh

narasumber dan mahasiswa baik melalui telepon maupun SMS dan di ulas kembali

oleh penyiar. Setelah itu diselingi music sebagai hiburan agar acara berjalan tetap

menarik dan tidak monoton.

Pada saat berlangsungnya acara penyiar akan dibantu oleh operator untuk

menyeleksi dan menreima telepon yang on air atau SMS tetimoni dari mahasiswa dan

masyrakat yang ingin menyampaikan opininya. Setiap penelepon atau SMS yang

mengajukan opininya biasanya penyiar akan memberikan respon terhadap opini

tersebut melalui tanggapan-tanggapan yang kemudian akan dibahas oleh narasumber

dan kemudian akan diselingi sebuah laguagar pendengar tidak bosan.

Menjelan akhir acara, kira-kira sepuluh menit senbelum acara berakhir, penyiar

akan memberikan tanda kepada operator untuk memutus saluran telepon dan SMS.

Kemudian penyiar dan narasumber akan memberikan kesimpulan atas topik yang

dibahas berdasarkan beberapa opini mahasiswa, selanjutnya tidak lupa penyiar


mengucapkan terima kasih kepada semua pendengar yang telah berpartisipasi baik

melalui telepon maupun SMS.

1.3 Deskripsi Kegiatan Insidentil

2.3.1 Mereview Kegiatan dan Mengamati Perkembangan Berita

Kegiatan acara OMJ yang telah dilaksanakan akan kembali kita review untuk

mencari kekurangan apa yang terjadi saat proses siaran berlangsung. Hal ini

dilakukan agar ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi dan untuk menghindari

kesalahan-kesalahan teknisdan kekurangan materi yang dapat menjadikan jalannya

acara menjadi tidak menarik.

Selin itu juga kita harus terus mengamati perkembangan berita yang terjadi di

Indoesia, karena hal ini memungkinkan untuk kita mendapatkan informasi lebih

banyak dan bisa dijadikan sebagai bahan yang diajukan utuk pemilihan topik pada

acara siaran OMJ selanjutnya.

2.3.2 Mengikuti Kegiatan Reportase di Lapangan

Penulis sangat beruntung karena telah diberikan pengalaman berharga untuk ikut

terjun langsung ke lapangan dalam mencari sebuah berita. Penulis mengikuti kegiatan

para reporter RRI ke sebuah kejadian demo yang berada di sekitar Monas. Ketika

kejadian demo berlangsung Bapak Andi yang merupakan reporter senior RRI

mengamati dan menelaah maksud dari tujuan demo tersebut lalu membuat beberapa

daftar pertanyaan dan naskah berita atau outline sebagai acuan jalannya reportase

yang akan digunakan untuk wawancara dengan salah satu pendemo.


Setelah beberapa persiapan selesai maka Bapak Andi menghubungi operator

yang ada di studio RRI untuk menghubungkannya dengan line telepon untuk

melakukan wawancara yang nantinya akan di on air kan secara langsung dari tempat

kejadian demo. Setelah line telepon tersambung maka Bapak Andi akan membuka

percakapan dan menyampaikan beberapa pendapat dan naskah berita yang telah

dibuat sebelumnya lalu menyampaikan pertanyaan kepada salah satu pendemo yang

sebelumnya telah dimintai izin untuk diwawancarai dan hasilnya akan di on air

secara langsung di studio dalam sebuah program acara siaran berita.

1.4 Analisis Kegiatan Selama PKL

Kesempatan yang penulis dapatkan selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di RRI Jakarta Pusat merupakan pengalaman yang sangat berharga.

Kesempatan itu telah memberikan banyak pengalaman bagi penulis. Dengan adanya

Praktek Kerja Lapangan yang diharapkan mampu meningkatkan keterampilan (Skill),

pengetahuan (Knowledge), serta pembentukan tingkah laku (Attitude) Mahasiswa

PKL, maka diharapkan hal tersebut akan memberikan peranan terhadap peningkatan

kinerja Untuk mahasiswa yang melakukan PKL sehingga dapat bekerja dengan baik

dan profesional.

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan penulis mendapatkan ilmu ayng

berharga seperti bagaimana untuk menyampaikan pesan dengan baik terhadap para

pendengar karena komunikasi yang baik adalah hal terpenting bagi seorang penyiar

untuk dapat berinteraksi dengan para pendengar. Menurut Everett M Rogers dalam

buku Deddy Mulyana definisi komunikasi adalah :


“Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber

kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah

laku mereka” (Mulyana 2007:69)

Proses pengalihan ide ini bisa kita lihat seperti penyampaian topik atau

pembahasan yang penyiar lakukan terhadap para pendengar sehingga penyiar

mendapatkan feedback berupa opini-opini atau gagasan yang menanggapi tentang

topik dan pembahasan tersebut.

Sedangkan menurut Bernard Beleson dan Gary A. Steiner dalam buku Deddy

Mulyana komunikasi adalah :

“Komunikasi merupakan transmisi informasi, gagsan, emosi keterampilan dan

sebagainya, dengan menggunakan symbol-simbol, kata-kata, gambar, dan

sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut komunikasi”

(Mulyana 2007:68)

Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan di media massa RRI Jakarta Pusat lebih

mengutamakan bagaimana seorang penyiar atau komunikator mampu menyampaikan

pesan dengan baik kepada komunikan atau para pendengarnya. Dalam hal ini,

penggunaan bahasa yang tepat, penyampaian kata-kata secara jelas dan benar,

pembacaan situasi, pembawaan, serta intonasi nada dalam melakukan siaran harus

ditampilkan sebaik mungkin agar pesan yang disampaikan penyiar menarik dan tidak

membosankan bagi pendengar.

Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan jika ditinjau dari ilmu komunikasi ada

beberapa teori yang dapat menjelaskan kegiatan program acara siaran OMJ seperti
teori yang disampaikan oleh Harold D Lasswell mengenai komunikasi media massa,

yaitu :

”Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect”

Teori yang di kemukakan oleh Lasswell atau biasa disebut dengan formula

Lasswell ini disajikan dalam bentuk pertanyaan yang sederhana. Meskipun begitu

teori ini mampu menggambarkan komponen-komponen dalam proses komunikasi

massa.

Pertama, komunikator atau sumber bisa digambarkan oleh Who Says (siapa)

yaitu seorang penyiar atau narasumber yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan

untuk berkomunikasi dalam proses komunikasi massa.

Kedua, pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima

yang diwakili oleh kata What (apa). Pesan merupakan seperangkat symbol verbal dan

non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari komunikator.

Dalam kegiatan PKL pesan yang disampaikan adalah berupa topik yang telah dipilih

serta tanggapa-tanggapan dan kesimpulan yang diberikan komunikator ke komunikan

Ketiga, saluran atau media, yakni alat atau wahan ayang digunakan komunikator

untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan yang diwakili oleh kata In Which

Channel (dengan saluran apa). Dalam kegiatan PKL sudah jelas saluran yang

digunakan adalah Radio.


Keempat, penerima, sering juga disebut komunikan yakni orang yang menerima

pesan dari komunikator yang diwakili dgn To Whom (kepada siapa), dalam

aplikasinya para pendengar dapat dijadikan sebagai komunikan.

Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada komunikasn setelah menerima pesan

dari komunikator yang diwakili dengan kata With What Effect (apa efeknya). Dalam

proses kegiatan siaran efek yang didapatkan adalah berupa tanggapan dan opini dari

para pendengar melalu telepon interaktif dan SMS dengan berbagai macam jenis baik

pro maupun kontra.

Melalaui penjelasan diatas maka kegiatan siaran OMJ merupakan salah satu

bentuk proses komunikasi yang tergolong dalam komunikasi massa karena

menggunakan media massa. Sehinga dalam aplikasinya seorang penyiar harus

berhati-hati dalam pemilihan kata, artikulasi, penyampaian yang formal dan dengan

bahasa yang baik agar pesan yang disampaikan dapat mengena kepada masyarakat.

Sebab seorang penyiar harus bisa menggambarkasn situasi tertentu melalu kata-

katanya sehingga para pendengar mampu membayangkan dan mengerti apa yang

disampaikan oleh penyiar atau komunikator.


42

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyajian yang dilakukan oleh kerabat kerja dimulai dari pemilihan topik,

kemudian menentukan topik apa yang akan diangkat, melakukan riset,

mempersiapkan tindak lanjut bilamana diperlukan dan yang terakhir dilakukan adalah

mempersiapkan peralatan teknis. Setelah semuanya dipersiapkan kemudian sampai

kepada pelaksanaan atau penyajian acara dialog interaktif sehingga dapat di

ketengahkan kepada khalayak pendengar.

Pada bagian penutup ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan

masalah yang ada ketika melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah

dilakukan penulis di RRI Jakarta Pusat, yaitu :

1. Radio Republik Indonesia merupakan Lembaga Penyiaran Publik yang

berfungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol

sosial dan perekat sosial serta memajukan kebudayaan.

2. Radio Republik Indonesi memliki program acara bernama Opini Mahasiswa

Jakarta (OMJ) sebagai media informasi, kontrol sosial dan perekat sosial.

Program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) merupakan siaran interaktif

yang mengundang narasumber untuk memberikan pendapat atau opini

mengenai tanggapan yang datang dari mahasiswa khususnya dan masyarakat

umumnya.

42
43

3. Proses penyajian acara dimulai dari beberapa tahap. Pertama, tahap persiapan

yang terdiri dari penentuan format acara, pemilihan topik, melakukan riset,

penentuan narasumber dan persiapan alat teknis. Kedua, Tahap Pelaksanaan,

yaitu proses berlangsungnya kegiatan siaran program acara Opini Mahasiswa

Jakarta (OMJ).

4. Untuk menjadi public speaker (penyiar) yang baik dibutuhkan analisa yang

baik terhadap suatu masalah, mengetahui alur dari acara, pandai

bereksplorasi dan kreatif dalam mengembangkan masalah dan jeli dalam

memberikan kesimpulan dengan perkataan dan gaya yang formal.

5. Untuk menjadi Public Speaker (penyiar) yang baik mahasiswa Praktek Kerja

Lapangan juga harus peka mengenai isu-isu masalah yang sedang beredar di

masyarakat.

6. Acara Opini Mahasiswa (OMJ) merupakan acara yang cukup efektif dalam

menyampaikan informasi kepada mahasiswa khususnya dan masyarakat

umumnya serta sebagai wadah aspirasi bagi mahasiswa khususnya dan

masyarakat pada umumnya.

7. Selama melakukan Praktek Lapangan sudah beberapa kali acara Opini

Mahasiswa Jakarta (OMJ) tidak menghadirkan narasumber seperti anggota

dewan atau pun orang yang berkompeten dibidang tertentu ke studio.

8. Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) merupakan salah satu dari aplikasi

bentuk komunikasi yaitu komunikasi massa sehingga berhubungan dengan


mata kuliah yang telah diberikan dalam kegiatan belajar mengajar di

Universitas Komputer Indonesia.

3.2 Saran

Pada bagian ini penulis akan memberikan saran bagi perusahaan sebagai

masukan untuk membangun serta melengkapi kekurangan yang masih dirasakan

kurang oleh penulis serta saran para mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek

Kerja Lapangan sebagai motivasi untuk melaksanakan tugas dengan baik.

3.2.1 Saran Bagi Perusahaan

1. Sebaiknya ketika melakukan rapat redaksi tim kerbat kerja harus yakin akan

keputusan yang telah diambil apakah topik yang diajukan merupakan berita

aktual, pantas untuk disajikan dan merupakan bahasan yang dapat

merangsang para pendengar untuk menyampaikan opini.

2. Berdasarkan kegiata Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan di RRI

Jakarta Pusat menyarankan bahwa narasumber yang akan dijadikan sebagai

komunikator seharusnya dihadirkan ke studio agar lebih mendapatkan

momen kekaraban antara penyiar dan narasumber serta tidak adanya

kesalahan tekni sseperti putusnya line telepon narasumber, karena selama ini

narasumber dihadirkan melalui line telepon yang sudah tersedia.

3. Untuk program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) penulis menyarankan

sebaiknya pihak RRI Jakarta Pusat bekerja sama dengan kampus-kampus

yang ada di Jakarta dan sekitarnya sebagai upaya untuk menginformasikan


mengenai keberadaan program acara Opini Mahasiswa Jakarta di Programa

1 RRI 91,2 FM .

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa

1. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di RRI

Jakarta Pusat, jadilah mahasiswa yang kreatif, inovatif dan pandai

bereksplorasi dalam berbagai hal permasalahan yang sedang dihadapi

Bangsa Indonesia serta berinisiatif untuk mengajukan topik yang akan

diangkat dalan acara Opini Mahasiswwa Jakarta (OMJ).

2. Sebagai mahasiswa kita harus peka terhadap permasalahan yang ada dengan

cara banyak menonton berita, membaca Koran dan literatur-literatur yang

ada sehingga kita mendapatkan banyak informasi.

3. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

diharapkan mau untuk mengembangkan kemampuan sebagai public speaker

seperti berlatih mengucapkan kata-kata formal, pelafalan kata-kata ilmiah

dan berani berbicara untuk didengar oleh banyak orang.


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI
RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI)
JAKARTA PUSAT

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan


(PKL)

Oleh,

Ahmad Baasith
Akbar NIM :
41807093

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER
INDONESIA BANDUNG
2010
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Logo RRI 10

Gambar 1.1 Struktur Organisasi 13

Gambar 2.1 Bagan Alur Penyajian Acara 31

vii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I Pendahuluan 1

1.1 Sejarah Perusahaan 1

1.1.1 Azas, Tujuan dan Fungsi RRI 5

1.1.2 Bentuk dan Kedudukan Perusahaan 6

1.1.3 Budaya Perusahaan 6

1.2 Visi dan Misi RRI 8

1.3 Logo Dan Arti Logo RRI 10

1.4 Sejarah Divisi Tempat PKL 12

1.5 Struktur Perusahaan 13

1.5.1 Keterangan Struktur Organisasi 14

1.6 Job Description 16

1.7 Sarana dan Prasarana 21

iv
Halaman

1.8 Lokasi dan Waktu PKL 23

1.8.1 Lokasi PKL23

1.8.2 Waktu PKL 23

BAB II Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 24

2.1 Kegiatan Selama PKL 24

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin 30

2.2.1 Program Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) 30

2.2.2 Tahap Persiapan 33

2.2.3 Tahap Pelaksanaan 36

2.3 Deskripsi Kegiatan Insidentil 37

2.3.1 Mereview Kegiatan dan Mengamati Perkembangan

Berita 37

2.3.2 Mengikuti Kegiatan Reportase di Lapangan 37

2.4 Analisis Kegiatan Selama PKL 38

BAB III Penutup 42

3.1 Kesimpulan 42

3.2 Saran 44

3.2.1 Saran Bagi Perusahaan 44

3.2.2 Saran Bagi Mahasiswa 45

DAFTAR PUSTAKA 46

v
LAMPIRAN-LAMPIRAN 47

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 58

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Logo RRI 10

Gambar 1.1 Struktur Organisasi 13

Gambar 2.1 Bagan Alur Penyajian Acara 31

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana 21

Tabel 2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan 24

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Permohonan PKL 48

Lampiran 2. Surat Keterangan PKL dari RRI 49

Lampiran 3. Surat Balasan dari RRI 50

Lampiran 4. Daftar Hadir PKL 51

Lampiran 5. Surat Penilaian Mahasiswa PKL 53

Lampiran 6. Surat Penilaian Mahasiswa PKL dari RRI 54

Lampiran 6. Daftar Berita Acara Bimbingan 55

Lampiran 7. Dokumentasi Interaksi dengan Narasumber Melalui

Line Telepon 56

Lampiran 8. Dokumentasi Pembuatan Naskah Siaran 56

Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan Siaran Opini Mahasiswa Jakarta

(OMJ) 57

Lampiran 10. Dokumentasi Setelah Rapat Redaksi 57

Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup 58

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat Permohonan PKL 48

Lampiran 2. Surat Keterangan PKL dari RRI 49

Lampiran 3. Surat Balasan dari RRI 50

Lampiran 4. Daftar Hadir PKL 51

Lampiran 5. Surat Penilaian Mahasiswa PKL 53

Lampiran 6. Surat Penilaian Mahasiswa PKL dari RRI 54

Lampiran 6. Daftar Berita Acara Bimbingan 55

Lampiran 7. Dokumentasi Interaksi dengan Narasumber Melalui

Line Telepon 56

Lampiran 8. Dokumentasi Pembuatan Naskah Siaran 56

Lampiran 9. Dokumentasi Kegiatan Siaran Opini Mahasiswa Jakarta

(OMJ) 57

Lampiran 10. Dokumentasi Setelah Rapat Redaksi 57

Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup 58

ix
47

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Rohim, H. Syaiful.2009. Teori Komunikasi : Perspektif, Ragam, dan Aplikasi. Jakarta

: Rineka Cipta

Arsip perusahaan RRI, 2010

Arsip penulis selama melakukan PKL

Radio Republik Indonesia. 2007. Pedoman Penyiaran Pemasaran dan Pengembangan

Usaha. Jakarta

Skripsi. Novandini, Mia. 2007. Penyajian Program acara Opini Mahasiswa Jakarta

amengenai Kebijakan Pemerintah Di RRI Jakarta. Jakarta : Universitas YAI

fakultas ilmu komunikasi.

Sumber Lain

http://www.rri.co.id/. Kamis 14 September 2010

http://www.wikipedia.co.id/arsip_rri
58

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama Lengkap : Ahmad Baasith
Akbar Panggilan : Abas, Patah
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat, tanggal lahir : Depok, 26 Januari 1990
Alamat lengkap : Jl. Sekeloa Tengah No 152a Coblong,
Bandung Kewarganegaraan : WNI
Status perkawinan : Belum
menikah Tinggi, berat badan :
170cm /65Kg Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Hobbi : Fotografi, futsal, kegiatan pecinta alam, dan Game
Telepon, HP 085694128115
E-mail : ahmadbaasith@yahoo.com, patahcul@yahoo.com

Pendidikan

1995 – 2001 : SD N Mekarjaya V Depok, telah


lulus 2001 – 2004 : SMP N 4 Depok, telah lulus
2004 – 2007 : SMA N 4 Depok, telah lulus
2007 - Sekarang : Humas, Universitas Komputer Indonesia (Unikom)
Masih sampai sekarang

Pelatihan/ Seminar/ Workshop


2010 : Exploring Public Relations Strategy Book and
Case Study(bersertifikat)
2009 : Pelatihan Public Speaking (bersertifikat)
2009 : Seminar Fotografi, Lomba Essay dan Apresiasi Seni (bersertifikat)

2007 : Pelatihan Kepemimpinan (bersertifikat)


2009 : Study Tour Mass Media (bersertifikat)
2009 : Workshop Pembuatan Prgogram TV (bersertifikat)
2008 : Mentoring Agama Isalam (bersertifikat)
2008 : Pelatihan Personal Development and Brain (bersertifikat)
2008 : Pelatihan Master of Ceremony (bersertifikat)
2008 : Pelatihan Table Manner (bersertifikat)

Pengalaman Organisasi
2010 : Ketua Divisi Olah Raga HIMA IK & PR
2006 : Wakil Ketua Pecinta Alam SMA N 4 Depok (PLASMA)
2006 : Ketua Bidang Olah Raga OSIS SMA N 4 Depok
2003 : Anggota OSIS SMP N 4 Depok

Pengalaman Kerja
2006 : Magang di Kelurahan Sukamaju Baru (bersertifikat)

Bandung, Desember 2010

Ahmad Baasith Akbar


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana 21

Tabel 2.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan 24

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang

telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu untuk

menyelesaikan Laporan Kerja Praktek (PKL) ini dengan baik dan tepat waktu.

Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek

serta syarat untuk mengikuti sidang Program Strata 1 Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis menyadari bahwa penulisan

laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan dan

pengalaman yang penulis miliki. Namun, penulis telah berusaha semaksimal mungkin

dengan segala upaya dan kemampuan untuk menyusun suatu laporan yang baik dan

bermanfaat sehingga melalui penulisan laporan kerja praktek ini penulis juga

berharap mampu memberikan informasi kepada rekan-rekan yang membutuhkan

pengetahuan dalam melakukan penulisan laporan kerja praktek selanjutnya.

Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak

menemui hambatan dan kesulitan. Akan tetapi berkat dorongan, bantuan dan

bimbingan baik secara moral maupun material dari berbagai pihak penulis mampu

mengatasinya. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini serta

kedua orang tua yang telah memotivasi dengan saran , doa dan perhatian.

i
Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Bapak Prof. Dr .J.M. Papasi selaku Purnabakti Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas KOmputer Indonesia.

4. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si selaku wali dosen yang memberikan

motivasi dan semangat untuk tetap berkarya.

5. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing kerja praktek di

Universitas Komputer Indonesia yang membantu penulis dalam

menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

6. Bapak Drs. Ade Irosadi, M.Si selaku Ketua Bidang Pengembangan Berita

RRI Jakarta Pusat yang telah menerima penulis untuk melakukan Praktek

Kerja Lapangan di bagian yang dipimpin.

7. Ibu Soraya Putri Yusuf selaku pembimbing pada saat melakukan kerja

praktek di Radio Republik Indonesia Jakarta Pusat.

8. Kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat dalam untuk membantu

dalam penyusunan laporan kerja praktek ini baik secara langsung maupun

tidak langsung.

ii
Selaku manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, penulis

mengharapkan adanya koreksi, saran serta tanggapan sari semua pihak yang sifatnya

membangun demi ilmu di masa yang akan mendatang.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga bantuan yang telah

diberikan kepada penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini akan

mendapatkan balasan rahmat dan hidayah dari ALLAH SWT, dan semoga laporan

kerja praktek ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pda

umumnya. Amin.

Bandung, 22 Desember 2010

Penulis

iii
LAMPIRAN

47
48
Dokumentasi Interaksi dengan

Narasumber Melalui Line Telepon

Dokumentasi Pembuatan Naskah Siaran


Dokumentasi Kegiatan Siaran

Opini Mahasiswa Jakarta

Dokumentasi Setelah Rapat Redaksi

Anda mungkin juga menyukai