BAB I
PENDAHULUAN
diseluruh wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Cikal bakal lahirnya RRI di
mulai dari organisasi penyiaran radio Jepang pada saat masih dalam masa penjajahan
Jepang yang digunakan sebagai alat propaganda untuk kepentingan militer Jepang
dengan sebutan Hoso Kyoku yang berpusat di Jakarta. Kelahiran RRI tidak terlepas
dari situasi yang terjadi pada saat itu, yaitu kekalahan Jepang terhadap sekutu.
pemimpin radio siaran yang tersebar diseluruh pulau Jawa mengadakan pertemuan
dan mengusulkan agar semua radio siaran yang ada di pulau Jawa diserahkan kepada
Pemerintahan Indonesia yang sudah merdeka. Pertemuan para pemimpin radio siaran
tersebut berlangsung sejak tanggal 10 September 1945 di Jakarta dan dihadiri oleh
utusan radio siaran dari berbagai daerah seperti Solo yang diwakilkan oleh Maladi
dan Sutardi, Yogyakarta yang diwakilkan oleh Sudomo Marto serta Surabaya yang
diwakilkan oleh Suhardi. Malam hari pada tanggal 10 September 1945 para utusan
bertemu dengan Mr. Oetojo Ramelan sebagai pemimpin tertinggi Hoso Kyoku (radio
siaran Jepang) untuk memberitahukan rencana rapat para angkasawan radio dan
1
2
disetujui oleh Mr. Oetojo Ramelan, namun menyarankan lebih dahulu meminta
persetujuan Presiden Soekarno. Pada tanggal 11 September 1945 pagi hari, para
pemimpin radio dari berbagai daerah itu berangkat untuk bertemu Presiden Soekarno.
Namun, ketika menghadap para delegasi hanya bertemu dengan juru bicara
dapat menerima delegasi radio karena sedang megadakan rapat dengan para menteri.
Malam hari pada tanggal 11 September 1945 akhirnya Radio Republik Indonesia
resmi didirikan pada rapat delegasi yang diadakan di rumah Adang Kadarusman yang
Republik Indonesia dan memilih Dr. Abdulrachman Saleh sebagai pemimpin umum
RRI pertama. Berdasarakan pada landasan historis itulah, maka pada setiap tanggal
11 September selalu diperingati sebagai hari radio atau dengan kata lain lahirnya RRI.
Tekad yang dicanangakan para delegasi untuk mendirikan RRI adalah sebuah
momentum yang sangat tepat karena Indonesia baru saja merdeka dan membutuhkan
sebuah radio siaran yang dapat menyuarakan kepentingan negara Indoensia baik
Perjuangan”.
Dengan menempatkan dirinya sebagai radio perjuangan, maka tujuan RRI pada
masa awalnya adalah menjadikan radio sebagai alat perjuangan bangsa dan negara
Republik Indonesia untuk membela dan menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan
negara khususnya, alat atau sarana untuk menggalang persatuan naasional dan
pemerintah dengan rakyat dan rakyat dengan rakyat. Disamping itu radio adalah alat
pembinaan jiwa dan semangat proklamasi 17 Agustus 1945. Dengan norma dan
moral siaran yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi, golongan dan aliran dalam membina penyiaran radio. Dan di dalam keadaan
apapun siaran RRi tidak boleh lenyap dari udara sehingga dikenal dengan semboyan
Kiprah RRI sebagai alat perjuangan juga terlihat pada masa Republik Indonesia
diri dengan memperbaiki sarana dan prasarana. Selain itu juga menyiapkan program-
program yang terencana dengan baik dan bersifat idealis seperti mengangkat kesenian
kurang baik karen abegitu kuatnya kepentingan pemerintah atau penguasa pada saat
itu yang harus dilayaninya. Saaat itu tugas yang dibebankan kepada RRI lebih banyak
acara-acara yang dipersembahkan RRI hanya siaran yang sesuai dengan kebijakan
pemerintah. Dengan kata lain RRI sebagai suatu atasiun radio tidak pernah dapat
melepaskan diri dari kontrol pemerintah dan partai politik yang berkuasa. Kekuasaan
pemerintah yang begitu besar pada saat itu menyebabkan fungsi radio berada dalam
pengaruh dan kontrol pemerintah sehingga RRI corong kebijakan penguasa saat itu.
Pada tahun 1998 terjadi perubahan sosial politik dan reformasi di Indonesia yang
aspek tersebut adalah media massa. Setelah rezim Orde Baru tumbang, masyarakat
Indonesia mengalami euphoria politik sehingga kebebasan menjadi kata yang selalu
RRI berganti menjadi perusahaan jawatan (Perjan) yang independen, mandiri dan
tidak lagi menjadi corong dan dikendalikan oleh pemerintah dengan prinsip yang
Selanjutnya pada tahun 2002 ditetapkan status RRI sebagai Lembaga Penyiaran
Publik yang merupakan bagian dari sistem penyiaran nasional, guna menjamin
terciptanya tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang dalam rangka
bersifat independen, netral, tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk
kepentingan masyarakat.
Melalui PP No 12 Tahun 2005 maka publik telah diberikan ruang untuk secara
bersama-sama membangun RRI. Ruang publik yang dimaksud adalah bahwa publik
terbuka bukan hanya dalam mengisi muatan siaran RRI tetapi juga terbuka untuk
menyusun kebijakan umum dan kebijakan penyiaran Lembaga Penyiaran Publik RRI.
Kebijakan umum memaparkan azas, tujuan, fungsi, visi dan misi RRI serta sasaran.
a) Azas RRI
b) Tujuan RRI
nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan
c) Fungsi RRI
informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta
memajukan kebudayaan.
Jawatan RRI dialihkan bentuknya menjadi Lembaga Penyiaran Publik Radio Reublik
Indonesia. Selanjutnya RRI disebut sebagai badan hukum yang didirikan oleh negara,
independen, netral, dan tidak komersial yang berada langsung di bawah tanggung
Kata “Prima” bermuatan nilai-nilai positif yang dapat dijadikan pendorong untuk
menjadi dua katadan dijadikan budaya perusahaan. Uraian rinci dari kata PRIMA
nalar dalam berbagai aspek, baik mencakup penggunaan sumber daya maupun
c. I : Inovaif : artinya senantias mau mencari dan menggali serta menerima hal-
menggugah adanya perhatian dan kesan yang baik dari pihak lain kepada
yang terjadi.
tujuan.
memantapkan visi sebagai penentu arah. Visi ini dinyatakan atas dasar kesadaran
terhadap kondisi RRI pada saat berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik, serta
Visi tersebut adalah “Menjadi Radio Republik Milik Bangsa, Acuan Informasi
Visi tersebut menjadi visi bersama segenap Angkasawan RRI yang menentukan
global.
Gambar 1.1
Logo RRI
Sumber : http://www.rri.co.id/
Sebagai salah satu stasiun radio tertua dan bersejarah di tanah air ini, Radio
kebutuhan masyarakat. Saat ini RRI yang dahulunya milik pemerintah kini telah
1. Bentuk empat persegi panjang tanpa sudut dan tanpa garis tepi,
2. Tulisan "RRI" di dalam persegi panjang biru, merupakan huruf tulisan yang
dirancang khusus (tanpa padanan dengan pihak lain) menunjukan RRI yang
menembus batas, dan selalu "menuju ke atas". 3 lapis pancaran yang terlihat
4. Warna Biru, Biru Langit, dan Putih. Untuk mempertahankan tradisi, warna
biru dipilih sebagai warna korporat RRI. Warna biru dan biru langit ini
Divisi Produksi dibentuk sesuai dengan yang di tetapkan dalam Peraturan Direksi
Nomor 001/PER/DIREKSI/2006 tanggal tentang organisasi dan tata kerja RRI yang
tergabung dalam Divisi Programa siaran, namun seiring perkembangan zaman dan
arus globalisasi dirasa perlu untuk mendirikan Divisi Produksi yang independen
untuk membantu kerja dari Divisi Program Siaran dengan tugas yang lebih spesifik.
Fungsi dari Divisi Produksi itu sendiri adalah untuk merencanakan, merumuskan
serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi di bidang program siaran baik dari
awal pengumpulan bahan pemberitaan, pengolahan sampai hasil akhir bahan yang
Sub bidang tersebut dibentuk untuk memenuhi kepentingan dari pekerjaan Divisi
Produksi.
1.5 Struktur Perusahaan/Organisasi
Gambar 1.2
Struktur Organisasi RRI
Sudarman, S..sos
KEPALA SEKSI
PERENCANA & EVALUASI PROGRAMA
KEPALA SEKSI TEKNIK STUDIO DAN MULTIMEDIA
KEPALA SEKSI LAYANAN PUBLIK
Heriyoko
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI TEKNIK TRANSMISI
KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN USAHA
PENGEMBANGAN BERITA
KEPALA SEKSI PROGRAMA I
Hendro Sumardi, A.ma. Darno, S. sos.
Ade Irosadi, S. ip, M.MKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Zulhamid, BA.
KEPALA SEKSI PENDIDIKAN DAN BUDAYA KEPALA SEKSI SARANA DANPRASARANA PENYIARAN
Herry DJatmiko
KEPALA SEKSI PROGRAMA II KEPALA SEKSI PENCITRAAN
Drs. Munzir
Kantor cabang utama adalah kantor cabang Perusahaan Jawatan RRI yang
berkedudukan di Ibukota negara. Kantor cabang utama dipimpin oleh seorang kepala,
yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Direksi dan mempunyai tugas
publik dengan ruang lingkup nasional dan Ibukota negara bardasarkan persatuan dan
pengawasan terhadap beberapa bidang yang ada di kantor cabang utama Jakarta
b. Seksi Programa I
c. Seksi Programa II
e. Seksi Programa IV
2. Bidang Produksi
dengan keahliannya.
promosi dan layanan publik. Bidang Layanan dan Usaha memiliki beberapa
c. Seksi Pencitraan
evaluasi program
siaran yang bersifat informatif dan hiburan yang sehat untuk keluarga.
masyarakat.
budaya.
2. Bidang Produksi
a. Seksi liputan dan redaksi, yang memiliki tugas terjun secara langsung ke
acara dan peralatan kesenian dan penyusunan laporan siaran musik dan
hiburan.
dan sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok
tugas operasional.
8 Bidang Layanan dan Usaha
Sarana dan prasarana yang diberikan pada saat melaksanakan Praktek Kerja
Tabel 1.1
Sarana dan
Prasarana
No Sarana dan prasarana Jumlah Keterangan
operasional karyawan.
pengembangan berita.
pengembangan berita.
pengembangan berita.
pengembangan berita.
Indonesia (RRI) yang berkedudukan di Jl. Medan Merdeka Barat no 4-5, Jakarta
website www.RRI.co.id.
Waktu pada saat melakukan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 2
Agustus 2010 hingga tanggal 30 Agustus 2010. Dari hari senin-kamis pukul 13.00
BAB II
Selama kegiatan aktifitas Praktek Kerja Lapangan yang bertempat di RRI Jakarta
Pusat penulis melaksanakan kegiatan yang terbagi menjadi kegiatan rutin dan
kegiatan insidentil.
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan Praktek Kerja
Lapangan di RRI Jakarta Pusat di bagian sub bidang Pengembangan Berita yang
langsung pada saat jam kerja setiap harinya secara rutin, terjadwal dan terstruktur
seperti siaran Opini Mahasiswa Jakarta dan menganalisa berita. Sedangkan kegiatan
insidentil adalah kegiatan yang dilakukan penulis sewaktu-waktu dan secara tidak
terencana selama Praktek Kerja Lapangan di RRI Jakarta Pusat berlangsung seperti
Untuk mengetahui lebih rinci tentang kegiatan penulis selama Praktek Kerja
Lapangan di RRI Jakarta Pusat, bisa dilihat pada table 2.1 di bawah ini :
Tabel 2.1
Rutin Insidentil
24
25
pelaksanaan siaran di
studio.
5. Jumat, 06 Libur
Agustus 2010
2010
7. Minggu, 08 Libur
Agustus 2010
8. Senin, 09 Agustus Mengikuti kegiatan siaran
pelaksanaan siaran di
studio.
tahap pelaksanaan.
perkembangan berita.
perkembangan berita.
Agustus 2010
2010
Agustus 2010
2010 Indonesia.
Indonesia.
Libur kemerdekaan
Republik Indonesia.
2010 Indonesia.
Agustus 2010
2010
Agustus 2010
pelaksanaan siaran di
studio.
Wawancara dengan
Yusuf Putri
perkembangan berita.
pelaksanaan siaran di
studio.
2010
2010
Agustus 2010
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di RRI Jakarta Pusat penulis telah
menjadi bagian dari sub divisi Pengembangan Berita untuk melaksanakan kegiatan
yang ada. Kegiatan itu berupa acara siaran Opini Mahasiswa Jakarta atau biasa
disebut OMJ. OMJ merupakan acara siaran interaktif yang bekerja sama langsung
dengan bidang Programa 1 RRI 91,2 FM untuk dapat melakukan siaran dan
pembicaraan yang sedang hangat diberitakan terutama opini-opini yang datang dari
para pendengar mahasiswa khususnya dan masyarakat pada umumnya. Penulis ikut
terlibat langsung dari awal tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan siaran. Selain
itu ada kegiatan yang diberikan kepada penulis untuk mereview dan mengamati
Program acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) diudarakan pada setiap hari
senin dan kamis dari pukul 15.00 – 16.00 WIB. Penyajian program acara Opini
Mahasiswa Jakarta (OMJ) ini dapat berjalan lancer karena hasil kerjasama yang
terjalin dengan baik oleh tim sub divisi Pengembangan Berita RRI.
Adapun alur kerja redaksi dalam menyajikan program acara Opini Mahasiswa
Jakarta (OMJ) dapat penulis gambarkan ke dalam bentuk bagan sebagai berikut.
Gambar 2.1
Opini
opini Penyiar
Sebelum Radio Republik Indonesia (RRI) menyajikan program acara OMJ yang
disiarankan seminggu dua kali, yakni pada setiap hari senin dan kamis tepatnya pada
pukul 15.00 – 16.00 WIB, pada pagi harinya atau minimal 2 jam sebelum acara
penyajian acaara OMJ untuk diudarakan termasuk dalam penentuan topik yang akan
Rapat yang diadakan secara rutin ini dihadiri oleh produser, pengarah acara,
penulis lay out serta penyiar. Mereka menyampaikan idea tau gagasan sebagai bahan
masukan untuk acara OMJ. Ide-ide tersebut biasanya mengenai usulan tentang topik
apa yang akan diangkat yang tentunya topik aktual yang sedang beredar di
masyarakat. Kemudian ide-ide yang masuk dipertimbangkan dan dinilai topik mana
saja yang relevan untuk disajikan dalam acara OMJ. Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf
selaku produser sekaligus penyiar acara OMJ mengatakan, “Sebenarnya rapat redaksi
tidak hanya diartikan dengan duduk bersama di ruangan tertutuo dengan suasana
serius dan formal. Kebetulan beberapa teman Saya tidak hanya menangani acara
OMJ, jadi biasanya kita saling SMS atau mengobrol santai dengan membicarakan
Setelah topik ditentukan dan disetujui oleh produser, pengarah acara dan penulis
lay out menentukan narasumber yang dapat dijadikan lawan bicara dan memberikan
berhubungan dengan topik yang diangkat dikumpulkan dan diberikan kepada penyiar
untuk menentukan arah pembicaraan pada saat siaran nanti yang setengah jam
sebelum acara dimulai, pada saat eksekusi ada teman operator studio dan teknik MCR
Setelah semua siap maka eksekusi acara pun bisa dapat dimulai untuk disajikan
kepada para pendengar secara menarik agar dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan memperoleh informasi bagi parap pendengar. Hal ini merupakan tugas
seorang penyiar untuk membuat jalannya acara menjadi menarik sehingga tidak
membosankan.
Persiapan pertama yang dilakukan oleh penyiar ketika topik yang akan diangkat
telah terpilih maka minimal penyiar harus tahu mengenai materi tersebut dan pada
saat berlangsungnya acara operator pun turut membantu penyiar di acara ini, selain
bertugas memutar lagu untuk memberikan hiburan, operator juga membantu penyiar
menerima telepon dari pendengar yang ingin bertanya serta sms yang akan dibacakan
oleh penyiar. Operator juga menyeleksi pendengar mana yang layak atau tidak untuk
di- on air- kan. Opini-opini yang menarik dan berkaitan denagan topik acara dari para
pendengar baik melalui telepon atau sms akana mendapatkan atensi dari penyiar
sehingga penyiar dapat menanggapi dan menampung setiap opini yang dilontarkan.
Secara garis besar dapat kita golongkan ke dalam dua tahapan untuk dapat
menyajikan acara siaran dialog interaktif OMJ, yaitu tahap persiapan dan tahan
pelaksanaan.
Pada setiap edisi siarannya, penyajian program acara OMJ yang dilakukan oleh
tim kerabat kerja adalah mulai dari tahap persiapan untuk acara dialog interaktif
Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf selaku produser sekaligus penyiar acara OMJ
ada beberapa langkah persiapan yang dapat dilakukan untuk acara dialog interaktif,
yaitu :
Format acara yang diadopsi ke dalam program OMJ adalah dialog interaktif
politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun hukum secara mendalam dengan
akan di bawa serius atau santai, berwibawa atau selengean, lembut atau keras karena
narasumber pada setiap acara akan berbeda-beda bisa dari kalangan rakyat biasa,
ormas-ormas, mahasiswa bahkan sampai anggota DPR dan MPR. Namun OMJ harus
selalu menonjolkan sifat yang menjadi cirri khasnya yaitu ramah, dewasa, namun
tetap berjiwa muda serta pandai bicara maupun dalam memandu jalannya acara.
2. Memilih Topik
Pemiilihan topik untuk disajikan dalam acara OMJ merupakan hak prerogative
produser sekaligus pembawa acara/penyiar OMJ yang tentu juga diminta pendapat
Darmanto (1999:34) menjelaskan bahwa tema atau topik memiliki fungsi ganda,
yaitu sebagai bingkai atau pengikat dan sekaligus sebagai sumber permasalahan yang
akan dibahas. Dengan adanya tema atau topik maka masalahnya dapapt dirumuskan
masalah baik di luar maupun di dalam kampus, maupun juga permaslahan aktual
yang dikritisi oleh para mahasiswa baik dari BEM, perorangan, maupun aliansi dan
sebagainya.
Itu semua dapat dilihat dari topik-topik yang dimunculkan sebagai berikut :
Asia”
b. Edisi 09 Agustus 2010, dengan topik “Maraknya Ledakan Tabung Gas LPG
3Kg”
c. Edisi 12 Agustus 2010, dengan topik “Tren Korupsi yang Kian meningkat”
dimaksudkan oleh pihak redaksi agar acara OMJ menarik untuk didengar oleh
3. Melakukan Riset
Menurut Brandt (2002:143), riset dapat dilakukan dengan cara melihat kembali
sejumlah bahan rujukan seperti Koran, kliping, buku, rekaman, wawancara dsb.
Dalam hal ini produser dan penyiar bertugas untuk melakukan riset sebagai
bahan acuan untuk menyampaikan materi dari topik yang akan dibahas. Kita bisa
4. Penentuan Narasumber
Ada beberapa criteria yang diajadikan acuan pihak redaksi untuk menentukan
narasumber dalam acara OMJ. Menurut Ibu Soraya Putri Yusuf, narasumber OMJ
terdiri dari anggota Dewan yang ad di DPR ataupun orang yang berkompeten
dibidang tertentu. Tentu saja narasumber tersebut dipilih berdasarkan dengan topic
Persiapan untuk acara OMJ yang berkaitan dengan hal teknis dilakukan oleh
operator siaran yang bekerjasama langsung dengan Programa 1 RRI 91,2 FM untuk
mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya siaran.karena
Pelaksanaan acara OMJ disiarkan setiap hari senin dan kamis mulai pukul 15.00-
14.00 WIB dan disiarkan langsung dari kantor RRI yang bertempat di Jl. Medan
Merdeka Barat No. 4-5 Jakarta Pusdat yang dipandu oleh Ibu Soraya PUtri Yusuf.
Acara OMJ berdurasi selama satu jam. Acara ini berisi topik yang akan dibahas
pada hari itu juga yagn disampaikan oleh penyiar, kemudian ditanggapi oleh
narasumber dan mahasiswa baik melalui telepon maupun SMS dan di ulas kembali
oleh penyiar. Setelah itu diselingi music sebagai hiburan agar acara berjalan tetap
Pada saat berlangsungnya acara penyiar akan dibantu oleh operator untuk
menyeleksi dan menreima telepon yang on air atau SMS tetimoni dari mahasiswa dan
masyrakat yang ingin menyampaikan opininya. Setiap penelepon atau SMS yang
Menjelan akhir acara, kira-kira sepuluh menit senbelum acara berakhir, penyiar
akan memberikan tanda kepada operator untuk memutus saluran telepon dan SMS.
Kemudian penyiar dan narasumber akan memberikan kesimpulan atas topik yang
Kegiatan acara OMJ yang telah dilaksanakan akan kembali kita review untuk
mencari kekurangan apa yang terjadi saat proses siaran berlangsung. Hal ini
dilakukan agar ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi dan untuk menghindari
Selin itu juga kita harus terus mengamati perkembangan berita yang terjadi di
Indoesia, karena hal ini memungkinkan untuk kita mendapatkan informasi lebih
banyak dan bisa dijadikan sebagai bahan yang diajukan utuk pemilihan topik pada
Penulis sangat beruntung karena telah diberikan pengalaman berharga untuk ikut
terjun langsung ke lapangan dalam mencari sebuah berita. Penulis mengikuti kegiatan
para reporter RRI ke sebuah kejadian demo yang berada di sekitar Monas. Ketika
kejadian demo berlangsung Bapak Andi yang merupakan reporter senior RRI
mengamati dan menelaah maksud dari tujuan demo tersebut lalu membuat beberapa
daftar pertanyaan dan naskah berita atau outline sebagai acuan jalannya reportase
yang ada di studio RRI untuk menghubungkannya dengan line telepon untuk
melakukan wawancara yang nantinya akan di on air kan secara langsung dari tempat
kejadian demo. Setelah line telepon tersambung maka Bapak Andi akan membuka
percakapan dan menyampaikan beberapa pendapat dan naskah berita yang telah
dibuat sebelumnya lalu menyampaikan pertanyaan kepada salah satu pendemo yang
sebelumnya telah dimintai izin untuk diwawancarai dan hasilnya akan di on air
Lapangan (PKL) di RRI Jakarta Pusat merupakan pengalaman yang sangat berharga.
Kesempatan itu telah memberikan banyak pengalaman bagi penulis. Dengan adanya
PKL, maka diharapkan hal tersebut akan memberikan peranan terhadap peningkatan
kinerja Untuk mahasiswa yang melakukan PKL sehingga dapat bekerja dengan baik
dan profesional.
berharga seperti bagaimana untuk menyampaikan pesan dengan baik terhadap para
pendengar karena komunikasi yang baik adalah hal terpenting bagi seorang penyiar
untuk dapat berinteraksi dengan para pendengar. Menurut Everett M Rogers dalam
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
Proses pengalihan ide ini bisa kita lihat seperti penyampaian topik atau
Sedangkan menurut Bernard Beleson dan Gary A. Steiner dalam buku Deddy
(Mulyana 2007:68)
Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan di media massa RRI Jakarta Pusat lebih
pesan dengan baik kepada komunikan atau para pendengarnya. Dalam hal ini,
penggunaan bahasa yang tepat, penyampaian kata-kata secara jelas dan benar,
pembacaan situasi, pembawaan, serta intonasi nada dalam melakukan siaran harus
ditampilkan sebaik mungkin agar pesan yang disampaikan penyiar menarik dan tidak
Dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan jika ditinjau dari ilmu komunikasi ada
beberapa teori yang dapat menjelaskan kegiatan program acara siaran OMJ seperti
teori yang disampaikan oleh Harold D Lasswell mengenai komunikasi media massa,
yaitu :
Teori yang di kemukakan oleh Lasswell atau biasa disebut dengan formula
Lasswell ini disajikan dalam bentuk pertanyaan yang sederhana. Meskipun begitu
massa.
Pertama, komunikator atau sumber bisa digambarkan oleh Who Says (siapa)
yaitu seorang penyiar atau narasumber yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan
Kedua, pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima
yang diwakili oleh kata What (apa). Pesan merupakan seperangkat symbol verbal dan
non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari komunikator.
Dalam kegiatan PKL pesan yang disampaikan adalah berupa topik yang telah dipilih
Ketiga, saluran atau media, yakni alat atau wahan ayang digunakan komunikator
untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan yang diwakili oleh kata In Which
Channel (dengan saluran apa). Dalam kegiatan PKL sudah jelas saluran yang
pesan dari komunikator yang diwakili dgn To Whom (kepada siapa), dalam
Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada komunikasn setelah menerima pesan
dari komunikator yang diwakili dengan kata With What Effect (apa efeknya). Dalam
proses kegiatan siaran efek yang didapatkan adalah berupa tanggapan dan opini dari
para pendengar melalu telepon interaktif dan SMS dengan berbagai macam jenis baik
Melalaui penjelasan diatas maka kegiatan siaran OMJ merupakan salah satu
berhati-hati dalam pemilihan kata, artikulasi, penyampaian yang formal dan dengan
bahasa yang baik agar pesan yang disampaikan dapat mengena kepada masyarakat.
Sebab seorang penyiar harus bisa menggambarkasn situasi tertentu melalu kata-
katanya sehingga para pendengar mampu membayangkan dan mengerti apa yang
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyajian yang dilakukan oleh kerabat kerja dimulai dari pemilihan topik,
mempersiapkan tindak lanjut bilamana diperlukan dan yang terakhir dilakukan adalah
masalah yang ada ketika melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah
Jakarta (OMJ) sebagai media informasi, kontrol sosial dan perekat sosial.
umumnya.
42
43
3. Proses penyajian acara dimulai dari beberapa tahap. Pertama, tahap persiapan
yang terdiri dari penentuan format acara, pemilihan topik, melakukan riset,
Jakarta (OMJ).
4. Untuk menjadi public speaker (penyiar) yang baik dibutuhkan analisa yang
5. Untuk menjadi Public Speaker (penyiar) yang baik mahasiswa Praktek Kerja
Lapangan juga harus peka mengenai isu-isu masalah yang sedang beredar di
masyarakat.
6. Acara Opini Mahasiswa (OMJ) merupakan acara yang cukup efektif dalam
8. Acara Opini Mahasiswa Jakarta (OMJ) merupakan salah satu dari aplikasi
3.2 Saran
Pada bagian ini penulis akan memberikan saran bagi perusahaan sebagai
kurang oleh penulis serta saran para mahasiswa yang akan melaksanakan Praktek
1. Sebaiknya ketika melakukan rapat redaksi tim kerbat kerja harus yakin akan
keputusan yang telah diambil apakah topik yang diajukan merupakan berita
kesalahan tekni sseperti putusnya line telepon narasumber, karena selama ini
1 RRI 91,2 FM .
2. Sebagai mahasiswa kita harus peka terhadap permasalahan yang ada dengan
Oleh,
Ahmad Baasith
Akbar NIM :
41807093
Halaman
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I Pendahuluan 1
iv
Halaman
Berita 37
3.1 Kesimpulan 42
3.2 Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 46
v
LAMPIRAN-LAMPIRAN 47
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Line Telepon 56
(OMJ) 57
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Line Telepon 56
(OMJ) 57
ix
47
DAFTAR PUSTAKA
Rosdakarya.
: Rineka Cipta
Usaha. Jakarta
Skripsi. Novandini, Mia. 2007. Penyajian Program acara Opini Mahasiswa Jakarta
Sumber Lain
http://www.wikipedia.co.id/arsip_rri
58
Data Pribadi
Nama Lengkap : Ahmad Baasith
Akbar Panggilan : Abas, Patah
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat, tanggal lahir : Depok, 26 Januari 1990
Alamat lengkap : Jl. Sekeloa Tengah No 152a Coblong,
Bandung Kewarganegaraan : WNI
Status perkawinan : Belum
menikah Tinggi, berat badan :
170cm /65Kg Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Hobbi : Fotografi, futsal, kegiatan pecinta alam, dan Game
Telepon, HP 085694128115
E-mail : ahmadbaasith@yahoo.com, patahcul@yahoo.com
Pendidikan
Pengalaman Organisasi
2010 : Ketua Divisi Olah Raga HIMA IK & PR
2006 : Wakil Ketua Pecinta Alam SMA N 4 Depok (PLASMA)
2006 : Ketua Bidang Olah Raga OSIS SMA N 4 Depok
2003 : Anggota OSIS SMP N 4 Depok
Pengalaman Kerja
2006 : Magang di Kelurahan Sukamaju Baru (bersertifikat)
Halaman
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, yang
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek (PKL) ini dengan baik dan tepat waktu.
Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek
serta syarat untuk mengikuti sidang Program Strata 1 Program Studi Ilmu
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis menyadari bahwa penulisan
laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan dan
pengalaman yang penulis miliki. Namun, penulis telah berusaha semaksimal mungkin
dengan segala upaya dan kemampuan untuk menyusun suatu laporan yang baik dan
bermanfaat sehingga melalui penulisan laporan kerja praktek ini penulis juga
Selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak
menemui hambatan dan kesulitan. Akan tetapi berkat dorongan, bantuan dan
bimbingan baik secara moral maupun material dari berbagai pihak penulis mampu
mengatasinya. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini serta
kedua orang tua yang telah memotivasi dengan saran , doa dan perhatian.
i
Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu
2. Bapak Prof. Dr .J.M. Papasi selaku Purnabakti Dekan Fakultas Ilmu Sosial
3. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu
4. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si selaku wali dosen yang memberikan
6. Bapak Drs. Ade Irosadi, M.Si selaku Ketua Bidang Pengembangan Berita
RRI Jakarta Pusat yang telah menerima penulis untuk melakukan Praktek
7. Ibu Soraya Putri Yusuf selaku pembimbing pada saat melakukan kerja
8. Kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terlibat dalam untuk membantu
dalam penyusunan laporan kerja praktek ini baik secara langsung maupun
tidak langsung.
ii
Selaku manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, penulis
mengharapkan adanya koreksi, saran serta tanggapan sari semua pihak yang sifatnya
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga bantuan yang telah
diberikan kepada penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini akan
mendapatkan balasan rahmat dan hidayah dari ALLAH SWT, dan semoga laporan
kerja praktek ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pda
umumnya. Amin.
Penulis
iii
LAMPIRAN
47
48
Dokumentasi Interaksi dengan