Cara menghitung harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%) dan ada 3
kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan :
• Par (nilaiPari)
Harga obligasi = nilai nominal; contoh: obligasi dengan nilai nominal Rp100 juta dij
ual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp100 jt = Rp100 juta.
• At premium (dengan Premi)
Harga obligasi > nilai nominal; contoh: obligasi dengan nilai nominal Rp100 juta dijual
dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah =102% x Rp100 jt = Rp102 juta.
• At discount (dengan Discount)
Harga obligasi < nilai nominal; contoh: obligasi dengan nilai nominal Rp100 juta dijual
dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp100 juta = Rp98 juta.
Penilaian harga dan tingkat obligasi terkait dengan surat pengakuan hutang berjangka
panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Pihak yang menerbitkan
obligasi punya hutang dan pihak yang membeli investor. Istilah-istilah yang perlu
diketahui sebelum menilai obligasi :
Parvalue adalah nilai nominal obligasi (jumlah uang yang dipinjam perusahaan
atau pemerintah yang akan dibayar kembali pada hari jatuh tempo untuk masa
yang akan datang).
Maturity date adalah tanggal jatuh tempo obligasi, tanggal dibayar kembali
obligasi oleh perusahaan atau pemerintah.
Call Provision adalah provisi yang harus dibayar pemegang obligasi bila obligasi
bersangkutan tidak sampai jatuh tempo.
Coupon interest rates adalah tingkat bunga yang dikenakan pada obligasi.
Discount bond adalah diskon (potongan nilai) obligasi jika suatu obligasi dij ual
dibawah harga nominal (par value ), terjadi jika bunga obligasi < bunga pasar.
Premium Bond adalah kelebihan nilai obligasi karena harga obligasi yang dijual di atas
harga nominalnya, terjadi jika bunga obligasi > bunga pasar.
Yield obligasi; Pendapatan atau imbal hasil atau return yang akan diperoleh dari
investasi obligasi dinyatakan sebagai yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor
apabila menempatkan dananya untuk dibelikan obligasi. Sebelum memutuskan untuk
berinvestasi obligasi, investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi,
sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima.
Ada beberapa istilah yang terkait dengan yield :
1) Nominal yield ditunjukkan oleh besarnya kupon obligasi.
2) Current yield ditunjukkan oleh rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar
obligasi.
3) Yield to maturity adalah pendapatan (return) yang diharapkan diperoleh oleh
pemegang obligasi jika obligasi itu dimiliki sampai pada saat jatuh tempo.
4) Yield to Call adalah tingkat penghasilan (return) yang diharapkan dapat diperoleh
oleh pemegang obligasi jika obligasi tersebut dimiliki tidak sampai jatuh tempo.
5) Realized (horizon) yield adalah tingkat return yang diharapkan investor dari suatu
obligasi, jika obligasi tersebut dij ual kembali.
CONTOH KASUS
Contoh :
PT. “Gatra” menerbitkan obligasi dengan nilai Rp100 juta dan tingkat bunga
(coupun rate) sebesar 10% pertahun. Berapakah besarnya coupun yield yang
harus dibayarkan oleh perusahaan untuk:
a) Setiap tahun
b) Setiap semester
c) Setiap triwulan
Penyelesaian :
Coupon yield = Cpy =Tingkat Coupun (%) x Nilai nominal Obligasi
Maka:
a) Coupon yield per tahun = Cpyth = 10% x Rp100.000.000 = Rp10.000.000
b) Coupon yield per semester = Cpyst = Rp10.000.000/2 = Rp 5.000.000
c) Coupon yield per triwulan = Cpytw = Rp10.000.000/4 = Rp 2.500.000
TERIMA KASIH