THEIR
VALUATION
BOND PRICE, RETURN, RISK AND
DIVERSIFICATION
• Obligasi diterbitkan sebagai usaha mengumpulkan dana dari publik yang akan
digunakan untuk pembiayaan tertentu. Di Indonesia, biasanya jatuh tempo
obligasi antara 1-10 tahun.
Jenis-jenis Obligasi
Maturity Date
Tanggal jatuh tempo: tanggal tertentu yang akan digunakan untuk
pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi
Call Provision
Penerbit memiliki hak untuk menarik kembali obligasinya, dan
menetapkan nilai (call price) yang lebih tinggi dari par value. Selisih
antara call price dan par value disebut call premium
Shinking Funds
Dana pelunasan: ketentuan dalam kontrak yang meminta penerbit
melunasi sebagian utangnya setiap tahunnya. Ada 2 cara:
1. Redemption : penerbit membeli kembali dalam persentase
tertentu tiap tahunnya
2. Penerbit membeli obligasi di pasar terbuka
Convertible bond
Memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk merubahnya
menjadi saham
Warrant:
Pilihan jangka Panjang –hak yang diberikan kepada pembeli obligasi
untuk membeli saham penerbit obligasi dengan harga yang telah
ditentukan.
Bond
Valuation
BOND VALUATION
PENILAIAN OBLIGASI
o Pada penilaian aset keuangan (termasuk obligasi), pada umumnya digunakan konsep
nilai sekarang (Present Value)
o Nilai obligasi bisa diestimasi dengan mendiskonto semua aliran kas yang berasal dari
pembayaran kupon, ditambah pelunasan obligasi sebesar nilai par pada saat jatuh
tempo
o Atau Nilai obligasi dicari sebagai nilai sekarang dari anuitas (pembayaran bunga)
ditambah nilai sekarang dari lump sum (pokok)
PV anuitas
PV par
Bond’s value
BOND VALUATION
RUMUS PENILAIAN OBLIGASI
(
)*+ 0
!" = $ %+ 1+. (
1 + ./ /
%&'
dengan :
o Dengan membandingkan antara tingkat bunga yang disyaratkan dan tingkat kupon,
harga obligasi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe :
1) Jika tingkat bunga yang disyaratkan sama dengan tingkat kupon, harga obligasi
akan sama dengan nilai par nya, atau obligasi dijual sebesar nilai par (Contoh 1)
2) Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih tinggi daripada tingkat kupon, harga obli
gasi akan lebih rendah dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan diskon (Contoh
2)
3) Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih rendah daripada tingkat kupon, harga
obligasi akan lebih tinggi dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan premi.
(Contoh 3)
• Terdapat dua istilah yang terkait dengan karakteristik pendapatan suatu obligasi, yaitu
yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi (bond interest rate)
• Yield obligasi tidak bersifat tidak tetap karena sangat terkait dengan tingkat return yang
di syaratkan (market rates)
• Current Yield adalah pembayaran bunga tahunan dibagi dengan harga obligasi
saat ini. Hasil saat ini memberikan informasi mengenai jumlah pendapatan
tunai yang akan dihasilkan oleh obligasi pada tahun tertentu.
Contoh :
Obligasi dengan nilai par 1,000 dan annual kupon 10%, dijual saat ini pada
harga obligasi 985, sehingga current yield = (10% x 1000)/985 = 10,15%
Yields To Maturity (YTM)
• YTM adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari obligasi jika pemilik obligasi
melakukan semua pembayaran terjadwal dan obligasi disimpan hingga jatuh tempo
(maturity years)
• YTM juga dapat diartikan sebagai "tingkat return yang dijanjikan," atau pengembalian
sesuai yang diharapkan investor jika semua pembayaran yang dijanjikan dilakukan.
• YTM untuk obligasi yang dijual pada nominal (nilai par) seluruhnya terdiri dari hasil
bunga. Namun, jika obligasi dijual dengan harga apapun selain dari nilai par, YTM terdiri
dari hasil bunga bersama dengan hasil keuntungan modal positif atau negatif.
• YTM akan sama dengan tingkat return yang diharapkan dengan syarat :
1) kemungkinan default (gagal bayar) tidak ada
2) obligasi tidak dapat dipanggil.
• Jika ada kemungkinan gagal bayar, maka ada kemungkinan beberapa pembayaran tidak
dapat dilakukan. Dalam hal ini, tingkat pengembalian yang diharapkan akan kurang dari
YTM yang dijanjikan.
Yield to Maturity
Untuk menentukan YTM dapat menggunakan fungsi formula excell
YTM = RATE(nper; pmt; pv; [fv]; [guess])
Contoh: Contoh:
• N: 14 • N: 15
• INT (PMT) : 10% x 1000 = 100 • INT (PMT) : 75
• M : 1000 • M : 1000
• PV : -1,494 • PV : -1,145
YTM value using Rate Excel: 5% YTM value using Rate Excel: 6%
• YTC adalah tingkat pengembalian investor yang akan diterima jika obligasi mereka
dipanggil (dibeli kembali) sebelum jatuh tempo pada obligasi yang bisa dibeli kembali
(callable)
• Jika pemilik obligasi memiliki hak untuk memanggil obligasi, dan jika suku bunga jatuh,
maka akan logis bagi pemilik obligasi untuk memanggil obligasi dan menggantinya
dengan obligasi baru yang memiliki kupon yang lebih rendah.
• Obligasi yang mempunyai peluang besar untuk dilunasi sebelum jatuh tempo adalah
obligasi yang dijual pada harga premi, contohnya: obligasi yang kuponnya tinggi dan
mempunyai harga pasar diatas nilai parinya.
• Formula perhitungan YTC mirip dengan YTM, tetapi tahun-tahun hingga jatuh tempo
diganti dengan tahun untuk dipanggil, dan nilai jatuh tempo diganti dengan harga
panggil (call price).
Yield to Call (YTC)
Untuk menentukan YTM dapat menggunakan fungsi formula excell
Contoh:
Obligasi Callable A diterbitkan seharga 1,100 dan memiliki jangka
waktu 10 tahun dengan coupon rate 10%, sehingga ketika jatuh tempo akan
ada pembayaran sejumlah 1,100. Namun 1 tahun setelah issued, suku bunga
turun, sehingga harga obligasi naik menjadi 1,494.
Sehingga kemungkinan besar, perusahaan akan melunasi obligasi tersebut jika suku
bunga tetap sampai waktu panggil. Dalam hal ini, investor akan mendapatkan YTC
sehingga YTC adalah hasil yang paling mungkin atau diharapkan pada obligasi.
Changes in
Bond Values
Over Time
• New issue : obligasi yang baru diterbitkan, biasanya dijual pada harga yang hampir sama
dengan Par Value
• Outstanding bond / seasoned bond : obligasi yang sudah diterbitkan, harganya bisa
berbeda jauh dengan Par Value
Investor yang ingin memegang obligasi sampai jatuh tempo akan menanggung resiko
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi jika suku bunga tinggi
Investor yang tidak ingin memegang obligasi sampai jatuh tempo, kenaikan suku bunga
menjadi capital loss kerena harga obligasi turun.
è Semakin panjang tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi resiko suku bunga àperlu
waktu lama sebelum obligasi bisa dibayarkan dan pemegang obligasi tidak bisa menukar
dengan obligasi yang nilai kuponnya lebih tinggi
Obligasi Jangka Panjang:
• Resiko suku bunga tinggi karena nilai
obligasi turun ketika suku bunga naik,
tetapi memiliki pendapatan yang stabil.
Price risk berkaitan dengan current market value. Reinvestment risk berkaitan
dengan pendapatan yang diperoleh dari obligasi
Contoh:
1. Investor berencana untuk membayar uang kuliah tahun depan, maka ia akan membeli
obligasi dengan waktu 1 tahun. Reinvestement risk tidak diperhitungkan karena
lebih mementingkan pendapatan pasti yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo.
2. Investor berencana untuk membuat dana pension, maka ia akan membeli obligasi
jangka panjang untuk mendapatkan kepastian pendapatan yang stabil.
Default Risk
Biasanya terjadi pada obligasi korporasi karena tidak ada jaminan dari
pemerintah
Type of
Corporate
Bond
Mortgage Bonds
Merupakan obligasi yang dijamin dengan fixed asset, dan bisa dikeluarkan secara
bertingkat.Semua Mortgage Bonds memiliki perjanjian formal antara pihak yang
mengeluarkan obligasi dengan para pembelinya yang disebut dengan Indenture,
yang mengatur secara detail hak-hak dari para pemegang obligasi maupun pihak
yang mengeluarkan obligasi tersebut
Debentures
Merupakan obligasi jangka panjang yang tidak memiliki jaminan (unsecured bond),
biasanya yang bisa mengeluarkan obligasi jenis ini adalah perusahaan besar seperti
General Electric, Exxon Mobil. Perusahaan yang lebih lemah bisa mengeluarkan
obligasi jenis ini akan tetapi resikonyo menjadi cukup tinggi, dan resiko ini akan
tergambar pada besarnya imbal hasil
Subordinated Debentures
Menurut namanya (“Subordinate”) maka para pemegang obligasi ini apabila terjadi
kebangkrutan baru memiliki hak klaim atas asset apabila kewajiban-kewajiban yang
berada pada tingkat di atasnya (“Senior Debt”) sudah diselesaikan secara penuh
Bond Ratings
• Untuk memberikan para calon investor gambaran mengenai kualitas dari sekian banyak
obligasi yang diperjual belikan maka setiap obligasi memiliki rating penilaian yang
menggambarkan tingkat resiko kemungkinan terjadinya gagal bayar
• Rating tersebut dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui secara internasional,
di antaranya Moody’s Investor Service, Standard & Poor Corporation, dan Fitch Investors Ser
vice (P 343 9-8 B Table 9.3)
• Dalam mengevaluasi rating penilaian obligasi para lembaga pemeringkat tadi umumnya
melihat 2 aspek utama, yaitu Faktor Kualitatif dan Faktor Kuantitatif
– Quantitative Factor
Biasanya berhubungan dengan Rasio Finansial pada laporan keuangan perusahaan secara hi
storical untuk memberikan gambaran kesehatan perusahaan tersebut secara finansial
– Qualitative Factor
Meliputi analisa resiko bisnis perusahaan, tingkat kompetisi pada sektor industri yang bersa
ngkutan, atau kualitas dari manajemen perusahaan tersebut
– Miscellaneous Qualitative Factor
Seperti pengaruh inflasi dan kondisi ekonomi, issue-issue yang sedang dihadapi perusahaan
tersebut seperti masalah ketenagakerjaan, lingkungan, hukum, dan lain-lain
Importance Of Bond Ratings
• Rating obligasi ini penting bagi pihak investor maupun perusahaan yang
mengeluarkan obligasi
• Bagi pihak investor sebagai indikator resiko gagal bayar dan gambaran imbal
hasil (interest rate) (gambaran, bukan nilai pasti interest nya)
• Perlu untuk diketahui bahwa rating suatu obligasi tidak secara otomatis menyesuai
kan dengan kualitas kredit suatu perusahaan, pada beberapa kasus ada jeda yang
cukup lama antara perubahan pada kualitas kredit perusahaan dengan perubahan
rating obligasi perusahaan tersebut
– Contohnya pada kasus Enron, obligasi mereka masih termasuk dalam rating investment gr
ade pada suatu hari Jumat di Desember 2001, namun ternyata 2 hari kemudian di hari Min
ggu perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut
Bankruptcy & Reorganization
• Apabila suatu perusahaan menjadi insolvent, perusahaan itu tidak lagi mampu
membayar pokok hutang dan bunga pinjamannya
• Keputusan harus diambil apakah akan membubarkan perusahaan tersebut
dengan likuidasi, atau menata ulang (reorganize) perusahaan tersebut dan tetap
beroperasi
• Keputusan mana yang diambil bergantung kepada apakah nilai dari bisnis yang di
jalankan setelah perusahaan tersebut ditata ulang akan lebih besar dibandingkan
dengan nilai yang diperoleh apabila asset-asset perusahaan tersebut dijual sebagi
an demi sebagian
• Pada kasus reorganisasi para kreditur akan bernegosiasi dengan manajemen
perusahaan untuk menerapkan rencana-rencana reorganisasi misalnya seperti
merestrukturisasi hutang (dengan mengurangi bunganya, atau memperpanjang
masa hutang untuk memperkecil cicilan pokok dan bunganya) dengan tujuan
untuk mengurangi beban-beban perusahaan agar cash flow nya masih dapat
mendukung operasional perusahaan tersebut
• Pada kasus likuidasi, asset-asset perusahaan akan dijual dengan system lelang
dan dana yang dihimpun akan didistribusikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku berdasarkan skala prioritas para krediturnya
Bond
market
Bond Markets
• Corporate Bonds pada umumnya diperjual belikan secara over the counter
(penjual dan pembeli bertemu secara langsung) dan tidak melalui perantara
Bursa Efek seperti halnya saham
• Mengapa demikian karena umumnya para pembeli dari corporate bonds ini
adalah investor-investor besar seperti perusahaan asuransi, dana pensiun,
manajer investasi reksadana yang membeli dalam jumlah sangat besar yang biasa
nya disebut sebagai block sale sehingga relatif mudah bagi para penjualnya
untuk bertransaksi dengan nilai yang besar kepada hanya beberapa pembeli saja
(pembelinya relatif sedikit, tapi transaksinya besar)