Anda di halaman 1dari 45

BONDS AND

THEIR
VALUATION
BOND PRICE, RETURN, RISK AND
DIVERSIFICATION

Prepared by:Nia Ninta Novia | Riswanto | Parjoko | R.E Budiastuti | Stephanus


Agenda Style
1. WHO ISSUES BONDS?
2. KEY CHARACTERISTIC OF BOND
3. BOND VALUATION
4. BOND YIELD
5. CHANGES IN BOND VALUES OVER TIME
6. BOND WITH SEMIANNUAL COUPON
7. ASSESING A BONDS’S RISKINESS
8. DEFAULT RISK
9. VARIOUS TYPE OF CORPORATE BOND
10.BOND MARKETS
WHO
ISSUES
BOND?
Bond (Obligasi)
• Adalah surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan,
yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa
bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Pokok utang + bunga

Penerbit Obligasi Pemegang obligasi


Surat Pernyataan Utang

• Obligasi diterbitkan sebagai usaha mengumpulkan dana dari publik yang akan
digunakan untuk pembiayaan tertentu. Di Indonesia, biasanya jatuh tempo
obligasi antara 1-10 tahun.
Jenis-jenis Obligasi

Treasury Corporate Municipal Foreign


Bonds Bonds Bonds Bonds

Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh Diterbitkan


Diterbitkan
Pemerintah, Pemerintah Daerah, oleh
dengan tujuan: oleh
perusahaan tujuannya untuk pemerintah
1. Membiayai membiayai atau korporasi
defisit APBN swasta nasional,
termasuk pembangunan luar negeri
2. Menutup yang berhubungan
BUMN dan
kekurangan kas Dengan kepentingan
jangka pendek BUMD
publik.
Contoh: ORI
(Obligasi Negara
Ritel)
Key
Characteristics
of Bonds
Par Value:
Nilai nominal – jumlah pokok obligasi yang akan dibayarkan pada saat
obligasi jatuh tempo

Coupun Interest Rate:


Bunga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi kepada pembeli
obligasi pada periode tertentu, dinilai dalam bentuk persentase.
Misal: Par Value 1000. Setiap tahun penerbit membayar 100. jadi interest
ratenya: 100 / 1000 = 10%

• Fix rate bond: bunga tetap sepanjang period utang


• Floating rate bond: bersifat fluktuatif , berdasarkan market rate .
Coupun Bond (obligasi kupon):
Obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodic (annually or
quarterly).

Zero Coupon Bond (Obligasi tanpa kupon)


Tidak ada bunga, tetapi langsung dibayarkan pada saat pembelian
dengan diskon. Misalnya: Par value 1000. Investor hanya membayar
700. Pada saat jatuh tempo, yang akan dibayarkan sejumlah 1000.

Maturity Date
Tanggal jatuh tempo: tanggal tertentu yang akan digunakan untuk
pembayaran pokok (nilai nominal) obligasi

Call Provision
Penerbit memiliki hak untuk menarik kembali obligasinya, dan
menetapkan nilai (call price) yang lebih tinggi dari par value. Selisih
antara call price dan par value disebut call premium
Shinking Funds
Dana pelunasan: ketentuan dalam kontrak yang meminta penerbit
melunasi sebagian utangnya setiap tahunnya. Ada 2 cara:
1. Redemption : penerbit membeli kembali dalam persentase
tertentu tiap tahunnya
2. Penerbit membeli obligasi di pasar terbuka

Convertible bond
Memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk merubahnya
menjadi saham

Warrant:
Pilihan jangka Panjang –hak yang diberikan kepada pembeli obligasi
untuk membeli saham penerbit obligasi dengan harga yang telah
ditentukan.
Bond
Valuation
BOND VALUATION
PENILAIAN OBLIGASI

o Penilaian obligasi berarti penentuan harga obligasi

o Pada penilaian aset keuangan (termasuk obligasi), pada umumnya digunakan konsep
nilai sekarang (Present Value)

o Input utamanya adalah :


1) Aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang
2) Tingkat diskonto (discount rate) yang sesuai, berdasar tingkat risiko, jatuh tempo
dan karakteristik lainnya

o Nilai obligasi bisa diestimasi dengan mendiskonto semua aliran kas yang berasal dari
pembayaran kupon, ditambah pelunasan obligasi sebesar nilai par pada saat jatuh
tempo

o Atau Nilai obligasi dicari sebagai nilai sekarang dari anuitas (pembayaran bunga)
ditambah nilai sekarang dari lump sum (pokok)

Nilai obligasi sekarang = PV annuitas + PV par value


BOND VALUATION
PENILAIAN OBLIGASI

Coupon rate 10%

PV anuitas

PV par

Bond’s value
BOND VALUATION
RUMUS PENILAIAN OBLIGASI

(
)*+ 0
!" = $ %+ 1+. (
1 + ./ /
%&'

dengan :

V2 = Bond’s value, nilai obligasi sekarang


INT = PMT = interest payment = coupon rate x par value
r7 = Required rate (market rate)
N = Number of years to Maturity, lama waktu sampai jatuh tempo
M = Par value @ maturity, nilai par atau jumlah yang harus dibayar pad
a waktu jatuh tempo (FV)
BOND VALUATION
RUMUS PENILAIAN OBLIGASI

Bond’s value = PV(rate; nper; pmt; [fv]; [type])


N: number of years
before the bond
rd % : required rate of interest matures

VB : Bond’s Value INT INT INT INT +


INT = coupon rate x par value M = par value
(Pembayaran setiap tahun)

Contoh 1 : Contoh 2 : Contoh 3 :


• Market rate : 10% • Market Rate: 15% • Market Rate: 5%
• N: 15 • N: 15 • N: 15
• INT (PMT) : 10% x 1000 = • INT (PMT) : 10% x 1000 • INT (PMT) : 10% x 1000
100 = 100 = 100
• M : 1000 • M : 1000 • M : 1000
Bond’s value using PV Excel Bond’s value using PV Excel Bond’s value using PV Excel
= -1000 = -707,63 = -1,518,98
Harga obligasi sekarang = Jika suku bunga naik, harga obli Jika suku bunga turun, harga obli
harga pada saat jatuh tempo gasi turun gasi naik
BOND VALUATION
HARGA OBLIGASI

o Dengan membandingkan antara tingkat bunga yang disyaratkan dan tingkat kupon,
harga obligasi dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe :

1) Jika tingkat bunga yang disyaratkan sama dengan tingkat kupon, harga obligasi
akan sama dengan nilai par nya, atau obligasi dijual sebesar nilai par (Contoh 1)
2) Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih tinggi daripada tingkat kupon, harga obli
gasi akan lebih rendah dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan diskon (Contoh
2)
3) Jika tingkat bunga yang disyaratkan lebih rendah daripada tingkat kupon, harga
obligasi akan lebih tinggi dari nilai parnya, atau obligasi dijual dengan premi.
(Contoh 3)

rd = coupon rate, fixed rate bond sells at par – par bond


rd > coupon rate, fixed rate bond sells below par – discount bond
rd < coupon rate, fixed rate bond sells above par – premium bond
Bond
Yields
BOND YIELDS
TINGKAT PENDAPATAN OBLIGASI

• Terdapat dua istilah yang terkait dengan karakteristik pendapatan suatu obligasi, yaitu
yield obligasi (bond yield) dan bunga obligasi (bond interest rate)

• Yield obligasi merupakan ukuran/tingkat pendapatan obligasi yang akan diterima


investor, yang cenderung bersifat tidak tetap. Sedangkan bunga obligasi bersifat tetap
sebagai kupon

• Yield obligasi tidak bersifat tidak tetap karena sangat terkait dengan tingkat return yang
di syaratkan (market rates)

• Terdapat beberapa ukuran yield sebagai berikut :


1) Nominal yield, mengukur tingkat kupon
2) Current yield, mengukur tingkat pendapatan sekarang
3) Yield to maturity (YTM), mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi
disimpan sampai waktu jatuh tempo
4) Yield to call (YTC), mengukur tingkat return yang diharapkan jika obligasi dilunasi
(call) sebelum jatuh tempo
BOND YIELDS
TINGKAT PENDAPATAN OBLIGASI

• Nominal Yield (coupon rate) adalah pembayaran bunga tahunan dibagai


dengan nilai nominal obligasi.
Contoh :
Obligasi dengan nilai par 1,000 memiliki pembayaran bunga tahunan (kupon)
100, sehingga nominal yield = 100/1,000 = 10%

• Current Yield adalah pembayaran bunga tahunan dibagi dengan harga obligasi
saat ini. Hasil saat ini memberikan informasi mengenai jumlah pendapatan
tunai yang akan dihasilkan oleh obligasi pada tahun tertentu.
Contoh :
Obligasi dengan nilai par 1,000 dan annual kupon 10%, dijual saat ini pada
harga obligasi 985, sehingga current yield = (10% x 1000)/985 = 10,15%
Yields To Maturity (YTM)

• YTM adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari obligasi jika pemilik obligasi
melakukan semua pembayaran terjadwal dan obligasi disimpan hingga jatuh tempo
(maturity years)

• YTM juga dapat diartikan sebagai "tingkat return yang dijanjikan," atau pengembalian
sesuai yang diharapkan investor jika semua pembayaran yang dijanjikan dilakukan.

• YTM untuk obligasi yang dijual pada nominal (nilai par) seluruhnya terdiri dari hasil
bunga. Namun, jika obligasi dijual dengan harga apapun selain dari nilai par, YTM terdiri
dari hasil bunga bersama dengan hasil keuntungan modal positif atau negatif.

• YTM akan sama dengan tingkat return yang diharapkan dengan syarat :
1) kemungkinan default (gagal bayar) tidak ada
2) obligasi tidak dapat dipanggil.

• Jika ada kemungkinan gagal bayar, maka ada kemungkinan beberapa pembayaran tidak
dapat dilakukan. Dalam hal ini, tingkat pengembalian yang diharapkan akan kurang dari
YTM yang dijanjikan.
Yield to Maturity
Untuk menentukan YTM dapat menggunakan fungsi formula excell
YTM = RATE(nper; pmt; pv; [fv]; [guess])

Contoh: Contoh:
• N: 14 • N: 15
• INT (PMT) : 10% x 1000 = 100 • INT (PMT) : 75
• M : 1000 • M : 1000
• PV : -1,494 • PV : -1,145

YTM value using Rate Excel: 5% YTM value using Rate Excel: 6%

Bond coupon rate (75/1000=7,5%)


lebih besar dari YTM à premium bond
Yields To Call (YTC)

• YTC adalah tingkat pengembalian investor yang akan diterima jika obligasi mereka
dipanggil (dibeli kembali) sebelum jatuh tempo pada obligasi yang bisa dibeli kembali
(callable)

• Jika pemilik obligasi memiliki hak untuk memanggil obligasi, dan jika suku bunga jatuh,
maka akan logis bagi pemilik obligasi untuk memanggil obligasi dan menggantinya
dengan obligasi baru yang memiliki kupon yang lebih rendah.

• Obligasi yang mempunyai peluang besar untuk dilunasi sebelum jatuh tempo adalah
obligasi yang dijual pada harga premi, contohnya: obligasi yang kuponnya tinggi dan
mempunyai harga pasar diatas nilai parinya.

• Formula perhitungan YTC mirip dengan YTM, tetapi tahun-tahun hingga jatuh tempo
diganti dengan tahun untuk dipanggil, dan nilai jatuh tempo diganti dengan harga
panggil (call price).
Yield to Call (YTC)
Untuk menentukan YTM dapat menggunakan fungsi formula excell

YTC = RATE(nper; pmt; pv; [fv]; [guess])

Contoh:
Obligasi Callable A diterbitkan seharga 1,100 dan memiliki jangka
waktu 10 tahun dengan coupon rate 10%, sehingga ketika jatuh tempo akan
ada pembayaran sejumlah 1,100. Namun 1 tahun setelah issued, suku bunga
turun, sehingga harga obligasi naik menjadi 1,494.

N= 9 (karena di-call 1 tahun setelah issued)


INT (PMT) = 10% x 1000 = 100
FV = 1100
PV = -1,494
YTC = 4,21 %
Compare YTM vs YTC
Anggaplah Anda membeli obligasi berjangka15 tahun dengan bunga kupon 10% per tahun
, nilai par obligasi $ 1.000. Tetapi obligasi tersebut callable setelah 10 tahun dengan call
prices $ 1.100. Satu tahun kemudian, suku bunga turun dari 10% menjadi 5% yang
menyebabkan nilai obligasi naik menjadi $ 1,494.93.
Years to Maturity 15 Years to call: 9
Coupon rate 10% Coupon rate: 10%
Annual Payment $100,00 Annual Pmt: $100,00
Current price -$1.494,93 Current price: -$1.494,93
Par value = FV $1.000,00 Call price = FV $1.100,00
Req'd rate = rd =YTM: 5,18% Par value $1.000,00
YTC = 4,21%
TYM : 5,18 %, YTC : 4,21%, Yang mana investor akan memperoleh pendapatan ?
Perusahaan dapat melunasi obligasi lama yang memiliki kupon $ 100 per tahun dan men
ggantikannya dengan obligasi baru yang memiliki kupon sekitar $ 50 (atau bahkan
mungkin hanya $ 42,10) per tahun, sehingga bisa menghemat pembayaran kupon $ 50
per tahun per obligasi yang beredar.

Sehingga kemungkinan besar, perusahaan akan melunasi obligasi tersebut jika suku
bunga tetap sampai waktu panggil. Dalam hal ini, investor akan mendapatkan YTC
sehingga YTC adalah hasil yang paling mungkin atau diharapkan pada obligasi.
Changes in
Bond Values
Over Time
• New issue : obligasi yang baru diterbitkan, biasanya dijual pada harga yang hampir sama
dengan Par Value
• Outstanding bond / seasoned bond : obligasi yang sudah diterbitkan, harganya bisa
berbeda jauh dengan Par Value

3 resiko outstanding bond:


2000 2005 2010 2025
15 years bonds

10% annual coupon


Issued at par -> market interest rate 10%
Bonds trading at par = 1000

7% annual coupon Now : 7% annual coupon < 10%


Issued at par -> market inter Sell at discount rate: 771,82
est rate at that time is 7% N=15 ; I/YR = 10 ; PMT = 70 ; FV=1000

13% annual coupon Now : 13% annual coupon > 10%


Issued at par -> market inte Sell at premium rate: 1,228.18
rest rate at that time is 13% N=15 ; I/YR = 10 ; PMT = 130 ; FV=1000

15 years, 10% market interest rate à different


prices because different coupon rate
• Harga 10% coupon bond yang dijual at
par akan tetap 1000 jika suku bunga
pasar tetap 10% àYield tetap 10%, and
its capital gains yields will zero each
year

• Harga 7% discount bond, pada saat


jatuh tempo tetap dibayarkan 1000, jadi
harganya harus naik over time

• Harga 13% premium bond à pada saat


jatuh tempo harganya harus sama
dengan par value (1000), jadi harga
obligasinya akan turun dari waktu ke
waktu
Bonds with
Semiannual
Coupon
Perhitungan semi annual bond:
• Annual coupon interest / 2 à dibayarkan setiap 6 bulan
• Years of maturity X 2 à sesuai jumlah periode semiannuall
• Nomimal interest rate / 2 --> periodic (semiannual) interest rate

Contoh annual: Contoh semiannual:


• N: 15 • N: 15 X 2 = 30
• PMT / INT : 10% x 1000 • PMT / INT : 100 / 2 = 50
= 100 • M : 1000
• M : 1000 • I / YR = 5/2 = 2,5
• i/YR (Coupon rate) : 5% è PV = -1,523.26
Assessing
a Bond’s
Riskiness
Price (Interest Rate)Risk
• Risiko Tingkat Suku Bunga

Suku Bunga naik à harga


obligasi turun

Investor yang ingin memegang obligasi sampai jatuh tempo akan menanggung resiko
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi jika suku bunga tinggi

Investor yang tidak ingin memegang obligasi sampai jatuh tempo, kenaikan suku bunga
menjadi capital loss kerena harga obligasi turun.

è Semakin panjang tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi resiko suku bunga àperlu
waktu lama sebelum obligasi bisa dibayarkan dan pemegang obligasi tidak bisa menukar
dengan obligasi yang nilai kuponnya lebih tinggi
Obligasi Jangka Panjang:
• Resiko suku bunga tinggi karena nilai
obligasi turun ketika suku bunga naik,
tetapi memiliki pendapatan yang stabil.

Obligasi Jangka Pendek:


• Penurunan nilai obligasi tidak terlalu
drastis jika dibandingkan dengan
obligasi jangka panjang
Reinvestment Risk
Adalah resiko kesempatan investasi kembali

jatuhnya suku bunga akan menyebabkan penurunan arus kas dari


investasi ketika pembayaran pokok dan bunga diinvestasikan kembali
pada tingkat yang lebih rendah.
Misalnya:
Beli obligasi 5 tahun senilai 100,000 dengan kupon rate 5%. Maka per tahun akan
memberikan pedapatan 5000.
Jika suku bunga turun 2%:
• Penghasilan obligasi sebesar 100,000 menjadi hanya 2000 . Jika investor
menginventasikan kembali pendapatan bunga pada obligasi baru, maka dia harus
menerima pendapatan yang lebih rendah

Reinvestment risk akan tinggi pada kondisi:


Callable bond (misalnya: bond dengan coupon rate 10%, ada penurunan
suku bunga menjadi 5%. Obligasi yang akan jatuh tempo akan ditarik
sehingga investor harus menukar obligasi 10% dengan obligasi 5%)
Comparing Price risk and Reinvestment Risk

Price risk berkaitan dengan current market value. Reinvestment risk berkaitan
dengan pendapatan yang diperoleh dari obligasi

Contoh:
1. Investor berencana untuk membayar uang kuliah tahun depan, maka ia akan membeli
obligasi dengan waktu 1 tahun. Reinvestement risk tidak diperhitungkan karena
lebih mementingkan pendapatan pasti yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo.

2. Investor berencana untuk membuat dana pension, maka ia akan membeli obligasi
jangka panjang untuk mendapatkan kepastian pendapatan yang stabil.
Default Risk

Penerbit obligasi tidak mampu membayar kupon obligasi maupun


mengembalikan pokok obligasi. Jika ini terjadi, biasanya pembayaran
bunga ditangguhkan atau diundur sesuai kesepakatan dengan para
pemegang obligasi dan harga obligasi di pasar pasti turun.

Biasanya terjadi pada obligasi korporasi karena tidak ada jaminan dari
pemerintah
Type of
Corporate
Bond
Mortgage Bonds
Merupakan obligasi yang dijamin dengan fixed asset, dan bisa dikeluarkan secara
bertingkat.Semua Mortgage Bonds memiliki perjanjian formal antara pihak yang
mengeluarkan obligasi dengan para pembelinya yang disebut dengan Indenture,
yang mengatur secara detail hak-hak dari para pemegang obligasi maupun pihak
yang mengeluarkan obligasi tersebut

Debentures
Merupakan obligasi jangka panjang yang tidak memiliki jaminan (unsecured bond),
biasanya yang bisa mengeluarkan obligasi jenis ini adalah perusahaan besar seperti
General Electric, Exxon Mobil. Perusahaan yang lebih lemah bisa mengeluarkan
obligasi jenis ini akan tetapi resikonyo menjadi cukup tinggi, dan resiko ini akan
tergambar pada besarnya imbal hasil

Subordinated Debentures
Menurut namanya (“Subordinate”) maka para pemegang obligasi ini apabila terjadi
kebangkrutan baru memiliki hak klaim atas asset apabila kewajiban-kewajiban yang
berada pada tingkat di atasnya (“Senior Debt”) sudah diselesaikan secara penuh
Bond Ratings
• Untuk memberikan para calon investor gambaran mengenai kualitas dari sekian banyak
obligasi yang diperjual belikan maka setiap obligasi memiliki rating penilaian yang
menggambarkan tingkat resiko kemungkinan terjadinya gagal bayar
• Rating tersebut dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui secara internasional,
di antaranya Moody’s Investor Service, Standard & Poor Corporation, dan Fitch Investors Ser
vice (P 343 9-8 B Table 9.3)
• Dalam mengevaluasi rating penilaian obligasi para lembaga pemeringkat tadi umumnya
melihat 2 aspek utama, yaitu Faktor Kualitatif dan Faktor Kuantitatif

– Quantitative Factor
Biasanya berhubungan dengan Rasio Finansial pada laporan keuangan perusahaan secara hi
storical untuk memberikan gambaran kesehatan perusahaan tersebut secara finansial
– Qualitative Factor
Meliputi analisa resiko bisnis perusahaan, tingkat kompetisi pada sektor industri yang bersa
ngkutan, atau kualitas dari manajemen perusahaan tersebut
– Miscellaneous Qualitative Factor
Seperti pengaruh inflasi dan kondisi ekonomi, issue-issue yang sedang dihadapi perusahaan
tersebut seperti masalah ketenagakerjaan, lingkungan, hukum, dan lain-lain
Importance Of Bond Ratings
• Rating obligasi ini penting bagi pihak investor maupun perusahaan yang
mengeluarkan obligasi

• Bagi pihak investor sebagai indikator resiko gagal bayar dan gambaran imbal
hasil (interest rate) (gambaran, bukan nilai pasti interest nya)

• Bagi perusahaan rating ini akan menggambarkan tingkat ketertarikan para


investor untuk membeli obligasi tersebut, para pembeli obligasi biasanya
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang investasi dan perbankan,
dimana para pembeli jenis ini biasanya memiliki batas rating minimal bagi obligasi
yang akan mereka beli (umumnya harus tergolong investment grade securities,
lihat lagi tabel 9.3 P343) sehingga apabila rating obligasi suatu perusahaan turun
menjadi di bawah investment grade, perusahaan itu bisa mengalami kesulitan
menjual obligasi tersebut kepada para investor, karena para investor besar tadi
tidak diperbolehkan membeli obligasi dengan rating di bawah investment grade
Changes in Ratings
• Perubahan pada rating obligasi suatu perusahaan berdampak pada kemampuan
perusahaan tersebut dalam menghimpun/meminjam dana serta biaya modal
(capital cost) yang diperlukan
– Apabila rating obligasi menurun maka perusahaan akan lebih sulit dalam menghimpun dan
a melalui obligasi sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya
– Untuk menarik investor, maka perusahaan harus menaikkan imbal hasil (interest rate) dari
obligasinya sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan akan menjadi lebih besar

• Lembaga pemeringkat obligasi umumnya mereview rating obligasi secara periodik,


dan bisa saja menaikkan atau menurunkan rating suatu obligasi

• Perlu untuk diketahui bahwa rating suatu obligasi tidak secara otomatis menyesuai
kan dengan kualitas kredit suatu perusahaan, pada beberapa kasus ada jeda yang
cukup lama antara perubahan pada kualitas kredit perusahaan dengan perubahan
rating obligasi perusahaan tersebut
– Contohnya pada kasus Enron, obligasi mereka masih termasuk dalam rating investment gr
ade pada suatu hari Jumat di Desember 2001, namun ternyata 2 hari kemudian di hari Min
ggu perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut
Bankruptcy & Reorganization
• Apabila suatu perusahaan menjadi insolvent, perusahaan itu tidak lagi mampu
membayar pokok hutang dan bunga pinjamannya
• Keputusan harus diambil apakah akan membubarkan perusahaan tersebut
dengan likuidasi, atau menata ulang (reorganize) perusahaan tersebut dan tetap
beroperasi
• Keputusan mana yang diambil bergantung kepada apakah nilai dari bisnis yang di
jalankan setelah perusahaan tersebut ditata ulang akan lebih besar dibandingkan
dengan nilai yang diperoleh apabila asset-asset perusahaan tersebut dijual sebagi
an demi sebagian
• Pada kasus reorganisasi para kreditur akan bernegosiasi dengan manajemen
perusahaan untuk menerapkan rencana-rencana reorganisasi misalnya seperti
merestrukturisasi hutang (dengan mengurangi bunganya, atau memperpanjang
masa hutang untuk memperkecil cicilan pokok dan bunganya) dengan tujuan
untuk mengurangi beban-beban perusahaan agar cash flow nya masih dapat
mendukung operasional perusahaan tersebut
• Pada kasus likuidasi, asset-asset perusahaan akan dijual dengan system lelang
dan dana yang dihimpun akan didistribusikan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku berdasarkan skala prioritas para krediturnya
Bond
market
Bond Markets
• Corporate Bonds pada umumnya diperjual belikan secara over the counter
(penjual dan pembeli bertemu secara langsung) dan tidak melalui perantara
Bursa Efek seperti halnya saham

• Mengapa demikian karena umumnya para pembeli dari corporate bonds ini
adalah investor-investor besar seperti perusahaan asuransi, dana pensiun,
manajer investasi reksadana yang membeli dalam jumlah sangat besar yang biasa
nya disebut sebagai block sale sehingga relatif mudah bagi para penjualnya
untuk bertransaksi dengan nilai yang besar kepada hanya beberapa pembeli saja
(pembelinya relatif sedikit, tapi transaksinya besar)

• Berbeda dengan transaksi saham, dimana transaksi yang dilakukan bisa


berjumlah jutaan transaksi yang dilakukan oleh ribuan pemegang saham yang
memperjual belikan saham pada satu perusahaan pada satu hari saja, sehingga di
perlukan mekanisme seperti bursa efek sebagai tempat untuk bertransaksi

Anda mungkin juga menyukai