Anda di halaman 1dari 55

Sumber Dana Jangka Panjang

Pendahuluan
• Jangka waktu sumber dana jangka panjang
lebih dari 5(10) tahun
• Sumber dana jangka panjang dapat berupa
– Hutang jangka panjang berupa kredit/ pinjaman
jangka panjang dari perbankan dan lembaga
keuangan lainnya serta obligasi
– Modal Sendiri berupa saham biasa dan saham
preferen
Hutang Jangka panjang:
Long Term Debt
• Long term Debt merupakan perjanjian antara
peminjam (debitur) dengan kreditur dimana kreditur
bersedia memberikan pinjaman sejumlah tertentu
dan peminjam bersedia membayar secara periodik,
yang mencakup bunga dan pokok pinjaman.
• Kredit ini dapat disediakan oleh Bank (kredit
investasi), Perusahaan Asuransi, serta dana pensiun
• Kredit ini dapat berupa
– Kredit investasi
– Hipotek/mortgage (Kredit jangka panjang dengan agunan
aktiva tidak bergerak)
Karakteristik Long Term Debt
• Karakteristik kredit jangka panjang
– Cepat
– Fleksibel
– Biaya yang relatif rendah
• Hal ini disebabkan karena peminjaman ini di
negosiasikan langsung antara peminjam
dengan kreditur
Tingkat Bunga Long Term Debt
• Tingkat bunga kredit :
– Tetap (fixed), lazimnya setinggi tingkat bunga obligasi
yang memiliki jatuh tempo dan tingkat risiko yang
sama
– mengikuti tingkat bunga pasar (floating), berdasarkan
persentase tertentu diatas prime rate atau tingkat
bunga surat berharga yang dikeluarkan pemerintah
• Di Indonesia tingkat bunga kredit investasi dinyatakan
lebih rendah dari tingkat bunga kredit modal kerja.
Meskipun demikian seringkali terdapat klausul yang
menyatakan debitur tidak dapat melunasi kredit lebih
cepat dari jangka waktu yang disepakati, sehingga tingkat
bunga efektifnya jadi lebih besar dari kredit modal kerja
Contoh:
• Pada awal tahun 2004 perusahaan menandatangani
perjanjian kredit senilai Rp 1000 juta selama 6 tahun
tingkat bunga 15% dari saldo kredit dengan Bank X.
Sampai saat ini perusahaan belum membayar
angsuran pokok pinjaman. Pada awal tahun 2008
perusahaan mendapatkan tawaran kredit dari bank
asing dengan bunga 12%/tahun. Sewaktu
perusahaan ingin menyampaikan niatnya untuk
melunasi kredit investasinya, Bank X menyatakan
bahwa pelunasan sebelum jangka waktu 6 tahun
akan dikenakan denda 2% pertahun.
• Apakah perusahaan tetap bertahan pada Bank X atau
beralih pada bank Asing?
Jawab:
• Jika bertahan pada bank x, bunga yang dibayar
– Bunga= 2 x 15% x 1.000 juta = 300 juta
• Jika pindah ke bank asing, jumlah yang dibayar
– Denda= 2 x 2%x 1.000juta = 40 juta
– Bunga = 2 x 12% x 1.000 = 240 juta
– Total 280 juta
Kelebihan dan Kelemahan Long Term Debt
• Kelebihan
– Biaya modal setelah pajak relatif rendah
– Bunga yang dibayarkan dapat mengurangi pajak
– Bisa membuat laba perlembar saham meningkat
– Kontrol terhadap operasi perusahaan tidak mengalami
perubahan
• Kelemahan
– Meningkatnya risiko keuangan seiring dengan peningkatan
hutang (financial leverage)
– Batasan yg disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan
manajer
– Munculnya masalah keagenan (agency problem) yang
menyebabkan meningkatnya biaya keagenan (Agency cost)
Obligasi
• Obligasi merupakan surat tanda hutang jangka
panjang yang menyatakan bahwa penerbit/emiten
(borrower) bersedia membayarkan sejumlah bunga
(interest) dan pelunasan (principal) kepada investor
obligasi.
• Beberapa jenis emiten obligasi:
– Pemerintah (treasury bonds) - SUN
– Perusahaan (corporate bonds)
– Pemerintah daerah (municipal bonds)
– Perusahaan/pemerintah asing (foreign bonds)
MENGAPA OBLIGASI?

HUTANG BANK
Tabungan/ Kredit/
Deposito Hutang Bank
Investor/ Company/
BANK
Savers i = 20%
Borrower
i = 13%

OBLIGASI
Obligasi
Investor/ Company/
Savers Borrower
i = 17%
Karakteristik Obligasi
• Obligasi akan mencantumkan
– Nilai nominal/ nilai pelunasan (face value/par value)
– Jangka waktu akan dilunasi (Tanggal jatuh tempo)
– Bunga/kupon yang dibayarkan (coupon interest rate)
– Tanggal pembayaran bunga
– Berapa kali dalam satu tahun bunga tersebut dibayarkan

• Terkadang obligasi mencantumkan klausul


– Call provision: klausul yang menyatakan bahwa obligasi dapat
dilunasi oleh penerbit sebelum obligasi jatuh tempo dengan
harga tertentu yang disebut call price. Biasanya call price
selalu lebih tinggi dari nilai nominalnya.
– Singking Fund Provision: klausul yang menyatakan bahwa
penerbit obligasi harus melakukan penyisihan dana untuk
melunasi obligasi
Jenis Obligasi
• Mortgage Bond:
– Merupakan obligasi yang dijamin dengan sekelompok aset
tertentu
– Perusahaan dapat mengeluarkan kembali obligasi jenis ini
sebelum obligasi yang pertama dilunasi, yang disebut
mortgage bond junior /second mortgage
• Debenture Bond
– Merupakan Obligasi tanpa jaminan
– Perusahaan dapat mengeluarkan kembali obligasi jenis ini
sebelum obligasi yang pertama dilunasi, yang disebut
subordinate debenture bond
Jenis Obligasi (cont…)
• Income Bond
– Obligasi yang membayarkan bunga
• Zero Coupond Bond
– Obligasi yang tidak membayarkan bunga
– Biasanya dijual dengan discount
• Callable Bond
– Obligasi yang dapat dilunasi sebelum jatuh tempo
• Convertible Bond
– Obligasi yang dapat dipertukarkan dengan saham
• Terkadang ada obligasi yang disertai dengan warrant
(hak untuk membeli sejumlah saham dimasa datang
dengan harga yang telah ditentukan)
Jenis Obligasi (cont…)
• Euro bond: obligasi dari perusahaan asing
• Junk Bond (obligasi murahan) adalah obligasi
yang berkualitas rendah
Income Bond dan Zero coupon Bond
• Suatu perusahaan akan mengeluarkan obligasi
senilai Rp 2.000 juta selama 4 tahun.Tingkat
bunga pasar saat ini 18%. Untuk memenuhi
kebutuhan dananya perusahaan berencana
mengeluarkan obligasi bernilai nominal Rp1
juta dengan alternatif:
• Obligasi dengan bunga 18% dan terjual
dengan harga nominalnya
• Obligasi tanpa bunga
Income Bond dan Zero coupon Bond
• Jika perusahaan mengunakan alternatif pertama maka
perusahaan akan mengeluarkan 2000 lbr obligasi dengan
kupon 18%/tahun
• Jika perusahaan menggunakan alternatif kedua maka
perusahaan harus mengeluarkan obligasi tanpa kupon
yang memberikan kas masuk saat ini Rp 2.000 juta. Nilai
obligasi ini dimasa datang (pelunasan tahun ke-4) :
FV4= 2.000 juta (1+0,18)4=3877,6 juta sehingga
perusahaan harus menerbitkan 3.878 lembar obligasi.
Selisih pelunasan dan penerimaan atau diskon akan
diamortisasi selama 4 tahun
• Tingkat keuntungan dari kedua jenis obligasi yang
ditawarkan ini sama.
Income Bond dan Zero coupon Bond
• Perhitungan pembayaran pajak dari masing-masing
alternatif
Keterangan Income Bond Zero Coupon Bond
Tahun 1-4 Tahun 1-4
Laba operasi 1.000 jt 1.000 jt
Amortisasi Diskon 469,5 jt
Bunga 360 jt
Laba Sebelum Pajak 640 jt 530,5 jt
Pajak Penghasilan (30%) 192 jt 159,2 jt
Laba Setelah Pajak 448 jt 371,4 jt
Penilaian Warrant
• Obligasi yang disertai warrant dapat dijual
dengan kupon/bunga yang lebih rendah.
• Contoh: Obligasi suatu perusahaan berjangka
waktu 20 tahun jika dikeluarkan tanpa warrant
memberikan tingkat kupon 12%. Jika disertai
dengan warrant 20 lembar dapat dijual
dengan yield 10% seharga nilai nominalnya
Rp.250 ribu. Tentukanlah nilai warrant per
lembar
Penilaian Warrant
• Nilai Obligasi yield 10% dan diskon faktor 12 % =
20
25 250
Po     186,74  25,92  212,66
t 1 (1  0,12) (1  0,12)
t 20

• Dengan demikian
– nilai 20 warrant= 250 ribu- 212,66 ribu =37,34 ribu
– Nilai 1 warrant = 37,34 ribu/20 = 1,867 ribu = Rp 1.867
RISIKO OBLIGASI
• Risiko obligasi, yaitu:
1. Interest rate risk - pada saat suku bunga di pasar
naik.
2. Reinvestment rate risk - pada saat suku
bunga di pasar turun.
3. Default risk - jika emiten tidak mampu
memenuhi kewajibannya.
4. Liquidity risk - jika obligasi tidak likuid.
Penentu Rangking Obligasi
• Berbagai rasio ex: Time Interest Earned, Debt ratio,
Current Ratio
• Apakah di jamin aset atau tidak?
• Apakah bersifat Subordinate atau tidak?
• Adakah penjamin obligasi?
• Adakah Singking fund, bagaimana stabilitas
penjualan dan laba perusahaan?
• Jatuh tempo, jenis operasi perusahaan, dan adakah
kegiatan di luar negeri?
• Pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungan,
baik saat ini atau dimasa yad
Contoh Penerbitan Obligasi
PERUM PEGADAIAN (2002) pernah menerbitkan
obligasi dengan 4 seri dan berjangka waktu 8 tahun,
serta bunga akan dibayarkan setiap triwulan takwim
dengan syarat-syarat dan ketentuan berikut:
• Seri A: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar
18,25% pertahun.
• Seri B:Obligasi amortisasi dengan bunga tetap
sebesar 18,15% pertahun dengan cicilan pokok
dibayarkan setiap ulang tahun emisi obligasi dimulai
sejak ulang tahun ke-4 emisi sebesar 10%, ulang
tahun ke-5 sebesar 20%, ulang tahun ke-6 sebesar
20%, ulang tahun ke-7 sebesar 20%, dan ulang tahun
ke-8 sebesar 30% dari pokok obligasi.
Contoh Penerbitan Obligasi
• Seri C: Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 18,25% untuk
tahun pertama dan bunga mengambang untuk tiga tahun ke-2
sampai dengan tahun ke-8 yang besarnya ditentukan berdasarkan
rata-rata bunga deposito rupiah berjangka waktu 3 bulan plus
premi tetap sebesar 2,5% pertahun, dengan batas maksimal
sebesar 20% dan batas minimal sebesar 16,5%.
• Seri D: Obligasi berjangka waktu 8 tahun dengan Opsi Jual pada
ulang tahun ke-5. Obligasi ini memberikan tingkat bunga tetap
sebesar 18,25% untuk tahun pertama sampai dengan tahun ke-5
dan bunga mengambang untuk tahun ke-6 sampai dengan tahun
ke-8 yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga
deposito rupiah berjangka waktu 3 bulan ditambah premi tetap
sebesar 2,5% pertahun, dengan batas maksimal sebesar 20% dan
batas minimal sebesar 16,5%.
Biaya modal Obligasi
• Metode akurat Keterangan:
Kd = Biaya modal obligasi
n
I NN
Vb  Po  
(cost of Debt)

t 1 (1  kd) t
(1  kd) n I = bunga obligasi dalam
mata uang
NN= Nilai nominal Obligasi
– Metode Trial and error
N = Jangka waktu obligasi
– Metode interpolasi
Po = Nilai obligasi saat ini

Biaya modal Hutang harus


• Metode short cut disesuaikan dengan pajak
NN  P0 Kd = (1-T) Kd sebelum pajak
I
Kd  n
NN  P0
2
Current Yield
• Adalah rasio pembayaran bunga tahunan terhadap
harga obligasinya di pasaran.
• Contoh:
sebuah obligasi dengan kupon suku bunga 8%, nilai
nominal $ 1.000, harganya dipasaran $ 700. Hitunglah
current yieldnya.
Jawab:
current yield = pembayaran bunga tahunan
harga obligasi di pasar
= 0,08 x $ 1.000 = $80 = 11,4%
$ 700 $ 700
LATIHAN
1. PT A mengambil kredit sebesar Rp 100 juta
untuk jangka waktu 5 tahun. Analisis yang
dilakukan oleh salah satu staf keuangan
memperkirakan bahwa selama 6 bulan dana
tersebut akan menganggur. Apabila dana
tersebut menganggur perusahaan dapat
menyimpan di bank dengan memperoleh
bunga sebesar 10 % pertahun. Bunga kredit
tersebut adalah 16% pertahun. Berapa
besarnya bunga bersih yang dibayar selama 5
tahun tersebut?
LATIHAN
2. Suatu obligasi tanpa kupon (zero coupon bond)
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 dengan
jangka waktu lima tahun, saat ini terjual dengan
discount 50,30%. Ini berarti bahwa obligasi
tersebut saat ini dibayar oleh para pemodal
dengan harga Rp 497.000.
Pertanyaan:
a. Berapa tingkat keuntungan yang diminta oleh
para pemodal?
b. Tunjukkan present value penghematan pajak
yang dapat dinikmati oleh perusahaan.
LATIHAN
3. Suatu perusahaan saat ini mempunyai obligasi senilai
Rp 20 milyar dengan kupon 12%, dan masih mempunyai
waktu 20 tahun sebelum jatuh tempo. Karena tingkat
bunga saat ini cukup rendah apabila dibandingkan
dengan saat pertama kali obligasi diterbitkan,
perusahaan sekarang dapat menerbitkan obligasi senilai
Rp 20 M untuk jangka waktu 20 tahun hanya dengan
coupon rate 10%. Dengan mempertimbangkan berbagai
biaya emisi, perusahaan hanya akan menerima Rp 19,6
M dari penerbitan obligasi senilai Rp 20 M.
LATIHAN

Hal ini berarti obligasi tersebut terjual dibawah nilai


nominal setelah dikurangi biaya emisi. Untuk maksud
pajak, biaya emisi obligasi lama yang belum diamortisasi,
call premium, dan discount obligasi lama yang belum
diamortisasi (apabila obligasi dijual dengan diskon) bisa
dipakai sebagai pengurang pajak pada tahun dilakukan
penggantian obligasi. Obligasi lama terjual dengan harga
(pada waktu diterbitkan) sedikit di bawah nilai nominal,
dan bagian yang belum diamortisasi saat ini sebesar Rp
200 juta. Biaya emisi obligasi lama yang belum
diamortisasi saat ini adalah Rp 100 juta.
LATIHAN

Apabila obligasi lama dilunasi saat ini, maka call


pricenya sebesar 109. Biaya penerbitan obligasi
baru diperkirakan sebesar Rp 150 juta dan tarif
pajak yang ditanggung 30%. Dan terdapat 30 hari
periode overlap.
Pertanyaan:
Evaluasilah kebijakan penggantian obligasi
tersebut layak atau tidak untuk dijalankan.
Jawab
Berdasarkan informasi tersebut kita harus
menghitung kas keluar bersih penggantian
obligasi.
Jawab
Kas keluar bersih pada waktu dilakukan penggantian obligasi
Harga pelunasan obligasi lama (call price 109)= 109%x20M 21,80
Kas masuk dari obligasi baru 19,60
Perbedaan 2,20
Biaya-biaya  
Penerbitan obligasi baru 0,15  
Biaya bunga yang dibayar selama periode overlap 0,20 0,35
Kas keluar kotor 2,55
Dikurangi penghematan pajak:  
Biaya bunga selama periode overlap (0,1x20M) 0,20  
call premium (selisih call price dengan nominal) 1,80  
diskon obligasi lama yang belum diamortisasi 0,20  
biaya emisi obligasi lama yang belum diamortisasi 0,10  
Total 2,30  
   
Penghematan pajak (30%x 2,30) 0,69
Kas keluar bersih (kas awal yang dikeluarkan)   1,86
Jawab

Kas keluar tahunan obligasi lama adalah: (semua angka dalam milyar rupiah)

biaya bunga 12% X 20       2,400 

dikurangi penghematan pajak;  


Biaya bunga 2,400  
amortisasi diskon obligasi (Rp 0,20/20) 0,010  
amortisasi biaya emisi (Rp 0,10/20) 0,005  
total 2,415  
   
penghematan pajak (30%x2,415) 0,725 

Kas keluar tahunan         1,675 


Jawab
Kas keluar tahunan obligasi baru (semua angka dalam milyar rupiah)

biaya bunga 10% x 20       2,000


dikurangi penghematan pajak:  
Biaya bunga 2,000  
amortisasi diskon obligasi (Rp 0,40/20) 0,020  
amortisasi biaya emisi (Rp 0,15/20) 0,008  
total 2,028  
   
penghematan pajak (30%x2,028) 0,608
Kas keluar tahunan         1,392

Perbedaan arus kas = 1,675-1,392 = 0,283


Jawab
• NPV = ∑ 0,283 - 1,86 = 1,146
(1+0,07)20

Kesimpulan: Penggantian obligasi layak


dilakukan
Modal Sendiri
• Modal sendiri dapat berupa saham preferen, saham
biasa dan laba ditahan
• Saham merupakan tanda kepemilikan yang
diterbitkan oleh perusahaan
• Pemilik saham suatu perusahaan disebut sebagai
pemegang saham (stock holder/share holder)
• Pemegang saham biasa merupakan pemilik
perusahaan yang sebenarnya
• Saham preferen adalah saham yang memiliki hak
istimewa
Saham Biasa
• Bagi perusahaan yang telah go publik saham biasa
diperjualbelikan di pasar modal
• Pendapatan yang diterima oleh pemegang saham biasa
merupakan kelebihan pendapatan atas biaya-biaya (Laba
bersih dikurangi dividen saham preferen)
• Oleh sebab itu pendapatan pemegang saham akan berubah
sesuai dengan perubahan laba yang diperoleh perusahaan
• Pemegang saham biasa mempunyai hak dalam RUPS, satu
saham satu suara (one share one vote). Walaupun pada
beberapa perusahaan, saham biasa dapat berkelas kelas
dengan hak suara yang berbeda.
• Jika pemegang saham tidak datang pada RUPS mereka dapat
mewakilkan hak mereka kepada pemegang saham lain yang
disebut Proxy
Hak-Hak Pemegang Saham Biasa
• Hak suara dalam RUPS
• Hak untuk memperoleh pembayaran dividen atas dasar per
lembar saham yang dimiliki dan menentukan Rasio pembayaran
dividen/Deviden Pay Out Ratio (DPR)
• Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan
secara proporsional
• Hak atas aktiva setelah pembayaran hak yang lebih senior dalam
likuidasi
• Hak Preemptive (hak untuk didahulukan): Ketika saham baru
dikeluarkan, pemegang saham biasa mempunyai hak pertama
untuk membeli atau menolak saham tersebut. Hak tersebut
dinamakan dengan Right
Neraca dan Saham Biasa
• Modal saham di catat dalam neraca bagian ekuitas
(modal sendiri)
Modal Sendiri PT.Gresik 31 Desember 2005 (jutaan rupiah)
SAHAM BIASA DAN MODAL SENDIRI PEMEGANG SAHAM
Saham biasa, nominal Rp. 1000 diotorisir Rp. 593.152
2.000.000.000 lembar dan diterbitkan dan
disetor penuh 593.152.000 lembar

Tambahan Modal disetor Rp.1.247.355


(Agio-biaya emisi efek ekuitas)

Laba ditahan Rp.2.646.671


Total Rp.4.487.178
Neraca dan Saham Biasa
• Saham yang diotorisir 2.000 juta lembar menunjukkan bahwa
perusahaan bisa menerbitkan 2.000 juta lembar saham tanpa
harus merubah anggaran dasar
• Modal yang diterbitkan dan disetor penuh (issued stock)
menunjukkan jumlah saham yang telah diterbitkan dan
modalnya telah disetor penuh
• Tambahan modal disetor (additional paid in capital/ capital
surplus) merupakan agio saham (share premium) setelah
dikurangi dengan biaya penerbitan saham (share issuance
cost).
• Agio saham merupakan kelebihan dari harga yang dibayarkan
oleh investor dengan nilai nominal saham
• Laba ditahan, merupakan laba yang tidak dibagikan kepada
pemegang saham.
• Total ekuitas merupakan nilai buku modal sendiri
Pembelian Kembali Saham
(Repurchase stock)
• Di Indonesia pembelian kembali saham yang telah
diterbitkan/saham yang beredar dimungkinkan oleh
UU tentang PT dan ketentuan BAPEPAM.
• Saham yang dibeli kembali (treasury stock) harus
dicatat dalam neraca sebesar harga pembelian (at
cost), sebagai pengurang modal sendiri
• Teasury stock akan mengurangi jumlah saham yang
beredar dan total modal sendiri
• Contoh jika semen gresik membeli kembali saham
yang telah beredar sebanyak 20 juta lembar dengan
harga Rp.8.000/lembar, maka pembelian berjumlah
160.000 juta
Contoh: Pencatatan Treasury stock
Modal Sendiri PT.Gresik 31 Desember 2005 (jutaan rupiah)
SAHAM BIASA DAN MODAL SENDIRI PEMEGANG SAHAM
Saham biasa, nominal Rp. 1000 diotorisir Rp. 593.152
2.000.000.000 lembar dan diterbitkan dan disetor
penuh 593.152.000 lembara

Tambahan Modal disetor Rp.1.247.355


Modal saham yang diperoleh kembali 20.000.000
lembar (Treasury stock) (Rp. 160.000)

Laba ditahan Rp.2.646.671


Total Rp.4.327.178
Kelebihan dan Kelemahan Saham Biasa
• Kelebihan
– Tidak ada kewajiban tetap untuk membayar dividen
kepada pemegang saham biasa
– Tidak memiliki jatuh tempo, sehingga lebih fleksibel
– Risikonya lebih rendah dari sumber dana jangka panjang
lainnya
– Dapat memperbaiki struktur modal (perbandingan hutang
dengan modal sendiri
– Memungkinkan untuk diversifikasi usaha, meningkatkan
likuiditas, mendapat tambahan kas, dan lebih mudah
dalam mengukur nilai perusahaan
Kelebihan dan Kelemahan Saham Biasa
• Kelemahan
– Dividen tidak dapat mengurangi pajak
– Memiliki biaya modal yang tinggi
– Dari sisi investor dapat mengurangi pengendalian
terhadap perusahaan
– Menimbulkan masalah keagenan berupa konflik
keagenan (agency conflict)
– Menurunnya laba perlembar saham
– Semakin banyak pihak yang mengamati kegiatan
perusahaan
Saham Preferen/Preferred Stock
• Saham preferen tidak di diperjualbelikan pada bursa
efek
• Saham preferen merupakan kombinasi antara bentuk
hutang dengan saham biasa (hybrid financing)
• Seperti saham:
– Masuk dalam penggolongan modal
– Membayarkan dividen
• Seperti hutang :
– dividen yang jumlahnya tetap (ex: 15% dari nilai nominal).
– Memiliki prioritas atas aktiva di banding saham biasa
Karakteristik Saham Preferen
• Dividen yang dibayarkan lebih tinggi dibanding
saham biasa
• Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih
tinggi dibanding saham biasa dalam pembagian
dividen dan aset (pada saat likuidasi).
• Lazimnya pendapatannya tidak berubah dan tidak
mengalami kenaikan harga (lacks capital gain
potential)
• Nilainya dipengaruhi oleh suku bunga
Fitur/ Ciri Khusus Saham Preferen
• Hak suara:
– Tidak memiliki hak suara, kecuali dalam pemilihan direksi
– Umumnya memiliki kemampuan untuk memveto
penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak
ketika saham baru dikeluarkan.
• Jangka waktu dan Pelunasan
– Beberapa saham preferen memiliki jangka waktu jatuh tempo
– Beberapa saham preferen dapat dibeli kembali sebelum jatuh
tempo dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya (call
price). Biasanya call price lebih besar dari nilai pari ditambah
dividen selama satu tahun
• Singking fund: hampir 40% saham preferen diback-up oleh
singking fund yang cukup karena memiliki jatuh tempo
• Dividen: bisa bersifat kumulatif dan non kumulatif
• Convertibility: lazimnya tidak convertible, tapi 1/3 saham
preferen convertible
Jenis Saham Preferen
Terdapat empat jenis saham preferen
• Straight preferred stock: Membayar dividen yang
tetap setiap periode
• Convertible preferred stock: Dapat dipertukarkan
dengan saham biasa atau sekuritas yang lain
• Participating preferred stock: Mendapatkan
tambahan dividen pada tahun tahun yang sangat
menguntungkan
• Cumulative preferred stock: dividennya dapat
diakumulasikan jika perusahaan tidak melakukan
pembayaran dividen pada tahun sebelumnya
Kelebihan dan Kelemahan Saham Preferen
• Kelebihan
– Pembayaran dividen lebih fleksibel dibandingkan dengan
biaya bunga
– Ketidakmampuan membayar dividen tidak berakibat
terlalu buruk dibandingkan ketidakmampuan membayar
bunga utang yang dapat diancam kebangkrutan
• Kelemahan
– Dividen tidak dapat mengurangi pajak
– Memiliki biaya modal yang tinggi dibandingkan dengan
hutang
– Ditinjau dari sisi investor, investor tidak memiliki hak untuk
memaksa pembayaran dividen
Membedakan Antara Saham Preferen Dan
Saham Biasa
Rights Offering
(Penawaran Hak)
Ada 3 hal yang harus dipahami berkaitan
dengan right offering:
1. Berapa banyak rights yang diperlukan untuk
membeli saham baru?
2. Berapa nilai teoritis dari sebuah rights?
3. Apa efek rights offering terhadap nilai saham
biasa yang beredar?
Contoh
• Sebuah perusahaan memiliki 600.000 lembar saham yang
beredar dan dijual pada harga $100 perlembar. Untuk membiayai
proyek baru, perusahaan perlu mencari tambahan dana
$10.500.000 dan ingin melakukannya dengan right offering. Harga
subscription atas saham baru adalah $70 per lembar. Harga
subscription (harga penerbitan) ditentukan di bawah harga pasar
sekarang adalah untuk menjamin terjualnya semua saham baru.
Tentukanlah:
- berapa banyak saham baru yang harus dikeluarkan untuk
mendapatkan dana yang diinginkan
- jumlah right yang diperlukan untuk membeli 1 lbr saham
- nilai teoritis dari 1 right.
Jawab
• Jumlah saham baru yang akan dijual =
dana yang ingin didapatkan = $10.500.000
harga subscription $70
= 150.000 lembar
• Jumlah right yang diperlukan untuk membeli 1
saham = jumlah saham beredar semula
saham baru yang akan dijual
= 600.000 = 4 right
150.000
Jawab
• Hrg shm baru = Hrg Sub + jml right
= $70 + 4 rights

• 600.000 x 100 = 60.000.000


150.000 x 70 = 10.500.000 +
70.500.000

70.500.000 : 750.000 = $ 94

• Nilai teoritis 1 right = hrg psr shm ex right – hrg sub


jumlah right yang diperlukan
= $94 - $70 = $6
4
• Harga pasar saham ex right =
(600.000 lbr x $100)+10.500.000 = $94
600.000 + 150.000
• Nilai teoritis right (R) = Pex– S
N
• Atau (R) = Pon– S = $100-$70 = $6
N+1 4+1

Anda mungkin juga menyukai