Anda di halaman 1dari 8

Nama : Aidha Nurul Aulia

NIM : C1B019081

CHAPTER 7

SUKU BUNGA DAN PENILAIAN OBLIGASI

Obligasi dan Penilaian Obligasi

            Obligasi merupakan surat utang jangka menengah atau panjang, yang dapat
dipindahtangankan dan berisi janji dari pihak yang menerbitkan obligasi, untuk membayar
imbalan berupa bunga atau kupon pada periode tertentu, serta melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut, obligasi mempunyai karakteristik,
yaitu :

1.      Bunga (coupon)

Obligasi memiliki bunga yang sering disebut coupon, merupakan salah satu bentuk pendapatan
yang diperoleh pemegang obligasi, selain pendapatan berupa gains, yaitu selisih herga jual
obligasi dengan harga belinya. Bunga pada umumnya tetap dan dibayarkan secara periodic
misalnya semsteran atau tahunan.

2.      Nilai nominal (face value or par value)

Obligasi mempunyai nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum dalam obligasi, dan merupakan
jumlah nilai yang akan dibayar kembali ketika obligasi jatuh tempo. Besarnya coupon tahunan
dibagi dengan nilai nominal disebut coupon rate.

3.      Jangka waktu jatuh tempo (maturity)

Obligasi mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang terbatas, yaitu tanggal saat nilai nominal
harus dilunasi oleh perusahaan yang menerbitkan obligasi. Jangka waktu obligasi sangat
bervariasi tergantung kebutuhan dana perusahaan, biasanya lebih dari 5  tahun.
Nilai obligasi dan  yields

            Dengan berjalannya waktu suku bunga di pasar mengalami perubahan. Karena arus kas
dan pendapatan obligasi tetap, maka nilai obligasi akan berfluktuasi. Apabila suku bunga di
pasar naik, maka nilai sekarang arus kas dari sisa umur obligasi akan menurun dan nilai obligasi
akan berkurang. Sebaliknya, jika suku bunga pasar turun maka nilai obligasi akan bertambah

            Untuk menentukan nilai obligasi pada suatu saat tertentu, maka perlu diketahui jangka
waktu sisa umur obligasi sampai dengan jatuh tempo, nilai nominal, kupon, dan suku bung pasar.

CONTOH SOAL

Misalkan perusahaan GLOBAL menerbitkan obligasi dengan ]jangka waktu jatuh tempo 10
tahun, dengan  nominal Rp. 1.000.000 dan kupon dibayarkan setiap tahun Rp.80.000 jika suku
bunga pasar sebesar sama dengan coupon rate yaitu 8%, maka nilai obligasi adalah:

Nilai sekarang dari nilai obligasi                          = Rp.1.000.000/(1,08)10

                                                                                     = Rp. 1.000.000/2,1589

                                                                                     = Rp.463.190

Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi          = Rp.80.000 x (1-1/(1,08)10 }/0,08

                                                                                    = Rp.80.000 x (1-1/2,1589}/0,08

                                                                                    = Rp.80.000 x 6,7101

                                                                                    = Rp.536.810

Nilai obligasi                                                       = Rp.463.190 + Rp.536.810

                                                                             = Rp.1.000.000

Jika suku bungadi pasar tahun kemudian naik menjadi 10%, maka nilai obligasi perusahaan
GLOBAL, untuk sisa umur obligasi selama 9 tahun adalah:

Nilai sekarang dari nilai obligasi                         = Rp.1.000.000/(1,10)9

                                                                                    = Rp. 1.000.000/2,3579

                                                                                    = Rp.424.100
Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi          = Rp.80.000 x (1-1/(1,10)9 }/0,10

                                                                                     = Rp.80.000 x (1-1/2,3579}/0,10

                                                                                     = Rp.80.000 x 5.7590

                                                                                     = Rp.460.720

Nilai obligasi                                                        = Rp. 424.100 + Rp. 460.720

                                                                              = Rp.884.820

Jika suatu bunga di pasar satu tahun kemudian turun menjadi 6%, maka nilai obligasi perusahaan
GLOBAL untuk sisa umur selama 9 tahun adalah:

Nilai sekarang dari nilai obligasi                         = Rp.1.000.000/(1,06)9

                                                                                    = Rp. 1.000.000/1,6895

                                                                                    = Rp.591.890

Nilai sekarang anuitas dari kupon obligasi          = Rp.80.000 x (1-1/(1,06)9 }/0,06

                                                                                    = Rp.80.000 x (1-1/1,6895}/0,06

                                                                                    = Rp.80.000 x  6,8017


= Rp.544.140

Nilai obligasi                                                       = Rp.591.890+ Rp.544.140

                                                                             = Rp.1.136.030

Berdasarkan contoh yang telah dikemukakan, secara umum nilai obligasi dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :

Nilai obligasi = C × {1 - 1/ (1 + r) ͭ}/ r + F/ (1 + r) ͭ

Keterangan :

F = nilai nominal obligasi

C = kupon yang dibayarkan setiap periode

t = jangka waktu sampai dengan jatuh tempo

r = suku bunga di pasar


Risiko Suku Bunga

Risiko yang timbul bagi pemilik obligasi sebagai akibat fluktuasi suku bunga di pasar disebut
risiko suku bunga. Beberapa risiko suku bunga suatu obligasi, tergantung pada seberapa sensitive
harga obligasi terhadap perubahan suku bunga di pasar. Besar kecilnya sensitivitas harga obligasi
terhadap perubahansuku bunga ditentukan oleh dua hal, yaitu: jangka waktu sampai jatuh tempo
dan besarnya coupon rate.

1.    Jika faktor lainnya tetap, semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar risiko
suku bunga.

2.    Jika faktor lainnya tetap, semakin rendah coupon rate, semakin besar risiko suku bunga.

Menentukan Yield to Maturity: Metode Coba-coba

Sering diketahui informasi tentang harga suatu obligasi, coupon rate, dan jangka waktu jatuh
tempo, tetapi tidak diketahui berapa tingkat keuntungan jika obligasi tersebut dipegang sampai
dengan jatuh tempo (yield to marturity).

Peringkat Obligasi

            Salah satu pertimbangan investor dalam memilih obligasi yang diterbitkan oleh berbagai
perusahaan adalah informasi tentang peringkat obligasi. Peringkat obligasi hanya
mempertimbangkan kemungkinan perusahaan penerbit gagal memenuhi kewajibannya, baik
untuk membayar bunga maupun nominalnya. Telah dijelaskan bahwa obligasi memiliki resiko
suku bunga, yaitu resiko perubahan nilai obligasi sebagai akibat perubahan suku bunga di pasar.
Peringkat obligasi tidak menilai resiko suku bunga tersebut, akibatnya obligasi yang memiliki
peringkat yang tinggi harganya masih dapat berfluktuasi. Terdapat beberapa macam obligasi
dilihat dari karakteristik obligasi, institusi yang menerbitkan dan sebagainya. Obligasi selain
diterbitkan oleh perusahaan (corporate bond) dapat pula diterbitkan oleh pemerintah.
   MACAM OBLIGASI

1.     Straight Bond : Obligasi dengan jumlah bunga tetap.

2.   Serial Bond : Obligasi yang pelunasannya dilakukan secara bertahap dan dikaitkan dengan
nomor seri.

3.   Sinking Fund Bond : Obligasi yang diterbitkan emiten, dimana emiten wajiba menyisihkan
sebahagian keuntungannya untuk pelunasan obligasi tersebut.

4.    Secured Bond : Obligasi yang dijamin oleh sebahagian kekayaan emiten yang terdiri atas:

      Mortgage Bond : Jaminan berupa tanah, Real Estate dan bangunan lain.

      Collateral Trust Bond : Jaminan berupa surat-surat berharga.

      Unsecured Bond : Obligasi tanpa jaminan.

      Convertible Bond (Obligasi konversi) merupakan Obligasi yang dapat ditukar atau


dikonversi dengan saham biasa.

      Collable Bond : Merupakan Obligasi yang dapat dilunasi sebelum jatuh tempo.

5.  Obligasi Konversi : Bukti hutang suatu perusahaan yang mengandung janji pembayaran
bunga dan dapat ditukar dengan saham biasa perusahaan dengan harga dan jangka waktu yang
ditentukan

6.   Rasio Konversi : nilai nominal obligasi harga konversi.

Dilihat dari karaketeristik obligasi terdapat beberapa macam obligasi, institusi yang menerbitkan
dan sebagainya. Obligasi selain diterbitkan oleh perusahaan dapat pula diterbitkan oleh
pemerintah.

           Obligasi Pemerintah

ORI adalah obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan warga Negara
Indonesia. Investor dapat memperoleh ORI dengan cara yaitu, Pertama, melalui agen penjual
pada saat penerbitan ORI oleh pemerintah atau disebut dengan pasar perdana. Kedua, adalah
dengan membeli ORI dari investor lain yang telah memiliki ORI atau disebut dengan pasar
sekunder, melalui anggota bursa maupun agen penjual.

  

           Zero Coupon Bonds

Zero Coupon Bonds adalah obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali dan harus
ditawarkan dengan harga yang jauh lebih rendah dari nilai nominalnya. Zero Coupon Bonds
merupakansistem pembayaran bunga obligasi. Untuk kepentingan pajak, penerbit zero coupon
bonds membebankan biaya bunga setiap tahun sekalipun tidak ada bunga yang sesungguhnya
dibayar. Hal yang sama juga dilakukan pemegang obligasi, yaitu harus membayar pajak atas
bunga setiap tahun, sekalipun tidak ada bunga yang sesungguhnya diterima.

          Obligasi dengan Bunga Mengembang

Dengan adanya obligasi dengan bunga mengembang, besarnya kupon yang dibayarkan
disesuaikan dengan perkembangan suku bunga di pasar. Ditinjau dari sudut pandang perusahaan
penerbit, obligasi dengan bunga mengambang lebih menguntungkan dibandingkan dengan
obligasi suku bunga tetap, jika suku bunga di pasaran mengalami penurunan, dan akan
mempunyai dampak merugikan jika suku bunga di pasar meningkat. Obligasi dengan bunga
mengambang memiliki beberapa karakteristik:

1.    Pemegang obligasi mempunyai hak untuk menukarkan obligasinya dengan nilai nominal
pada saat pembayaran kupon setelah bebrpa waktu, yaitu disebut dengan put provision.

2.    Besarnya coupon rate mempunyai batas minimum dan maksimum.

Salah satu obligasi dengan suku bunga mengambang adalah  inflationlinkebond, yaitu obligasi


yang kuponnya  disesuaikan dengan tingkat inflasi.

Obligasi pemerintah

            Pinjaman dana selain dilakukan oleh perusahaan juga dilakukan oleh pemerintah untuk
kebutuhan dan guna membiayai pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Di Indonesia
pemerintah juga melakukan pinjaman dana dengan menerbitkan berbagai surat utang, seperti
obligasi negara ritel (ORI)

            ORI adalah obligasi negara yang jual kepada individu atau perseorangan warga negara
Indonesia. Investor dapat memperoleh ORI dengan dua cara yaitu : Pertama, melalui agen
penjual pada saat penerbitan ORI oleh pemerintah atau disebut dengan pasar perdana. Kedua,
adalah engan membeli ORI dari investor lain yang telah memiliki ORI atau disebut pasar
sekuder, melalui anggota bursa maupun agen penjual. Modal minimum yang dibutuhkan investor
untuk melakukan transaksi ORI di bursa adalah Rp. 5.000.000 karena nilai ORI yang
ditransaksikan di bursa dalam pecahan Rp. 5.000.000 dan kelipatannya.
Obligasi dengan mengambang

            Dengan suku bunga yang mengambang, besarnya kupon yang dibayarkan disesuaikan
dengan perkembangan suku bunga di pasar. Ditinjau dari sudut pandang perusahaan penerbit,
obligasi dengan bunga mengambang memiliki keuntungan dibandingkan dengan obligasi suku
bunga tetap, jika suku bunga di pasar mengalami penurunan, dan akan mempunyai dampak
merugikan jika suku bunga di pasar meningkat. Obligasi dengan bunga mengambang memiliki
beberapa karakteristik :

1.      Pemegang obligasi mempunyai hak untuk menukarkan obligasinya dengan nominal pada
saat pembayaran kupon setelah beberapa waktu, yang disebut dengan put provision.

2.      Besarnya coupon rate mempunyai batas minimum dan  maksimum.

Salah satu obligasi dengan suku bunga mengambang adalah inflation-linked bond , yaitu obligasi
yang kuponnya disesuaikan dengan tingkat inflasi.

Factor – Factor yang Menentukan Yield Obligasi

            Besarnya yield suatu obligasi merupakan pencerminan berbagai factor, baik yang
berpengaruh terhadap obligasi pada umumnya, maupun factor spesifik yang dipertimbangkan.

            Pada suatu waktu tertentu suku bunga jangka pendek dan suku bunga jangka panjang
pada umumnya berbeda. Kadang-kadang suku bunga jangka pendek lebih tinggi dari pada suku
bunga jangka panjang, atau sebaliknya. Hubungan antara suku bunga jangka pendek dengan suku
bunga jangka panjang dikenal dengan istilah struktur suku bunga.

            Ada tiga komponen yang menentukan struktur suku bunga, yaitu : suku bunga riil, tingkat
inflasi, dan resiko suku bunga. Suku bunga merupakan komponen yang utama yang menentukan
suku bunga satiap surat utang, tanpa memperhatikan jangka waktu jatuh tempo. Ketika suku
bunga riil tinggi, maka semua suku bunga surat utang cenderung lebih tinggi dan sebaliknya

            Prospek inflasi di masa yang akan datang sangat berpengaruh terhadap naik turunnya
suku bunga. Investor yang berpikir untuk meminjamkan uang dengan berbagai jangka waktu,
mengetahui bahwa inflasi akan menurunkan nilai uang yang akan diterima kembali ketika uang
yang dipinjamkan jatuh tempo. Sebagai akibatnya investor akan meminta kompensasi atas
kerugian ini dalam bentuk suku bunga nominal yang tinggi. Kompensasi yang dikenal dengan
nama inflation premium. Jika investor percaya bahwa tingkat inflasi di masa yang akan datang
lebih tinggi, maka suku bunga nominal jangka panjang akan lebih tinggi dari pada suku bunga
nominal jangka pendek.

            Komponen yang ketiga adalah resiko suku bunga. Obligasi jangka panjang memiliki
resiko kerugian lebih besar sebagai akibat perubahan suku bunga dibandingkan dengan obligasi
jangka pendek. Investor mengetahui resiko ini , oleh Karena itu investor menuntut kompensasi
berupa suku bunga nominal yang lebih tinggi. Tambahan kompensasi ini dikenal dengan
nama interest risk premium. Semakin panjang jangka waktu jatuh tempo, semakin besar resiko
suku bunga, dengan demikian premi resiko suku bunga juga meningkat sejalan dengan makin
lamanya jangka waktu jatuh tempo. Akan tetapi kenaikan resiko suku bunga pada tingkat yang
semakin menurun.

Anda mungkin juga menyukai