Anda di halaman 1dari 14

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

(HUTANG JANGKA PANJANG)

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan prosedur resmi yang terkait dengan penerbitan hutang jangka panjang
Mengidentifikasi berbagai jenis obligasi
Menjelaskan penilaian akuntansi untuk obligasi pada tanggal penerbitan
Terapkan metode diskonto obligasi dan amortisasi premium
Menjelaskan akuntansi untuk wesel bayar jangka panjang hutang
Menjelaskan akuntansi untuk pelunasan kewajiban tidak lancar.
Menjelaskan akuntansi untuk opsi nilai wajar.
Menjelaskan pelaporan pengaturan pembiayaan di luar neraca.
Menunjukkan bagaimana menyajikan dan menganalisa kewajiban tidak lancar .

1. HUTANG OBLIGASI

Kewajiban tidak lancar (hutang jangka panjang) terdiri dari arus keluar yang
diharapkan sumber daya yang timbul dari kewajiban saat ini yang tidak dibayarkan
dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama.
Contohnya : hutang obligasi, Wesel bayar jangka panjang, hutang hipotek, kewajiban
pensiun, dan sewa kewajiban
PENERBITAN OBLIGASI
Obligasi yang muncul dari kontrak dikenal sebagai bond indenture. Sebuah obligasi
mencerminkan sebuah janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang
ditentukan ditambah bunga periodic pada tingkat tertentu dari nilai nominal obligasi tersebut.
Obligasi individual adalah dibuktikan dalam kertas sertifikat dan biasanya memiliki nilai
nominal $1000. Perusahaan biasanya membuat pembayaran bunga obligasi tengah tahunan,
meskipun tingkat bunga mencerminkan tahunan. Tujuan utama dari utang obligasi ini adalah
untuk meminjam dana yang jumlahnya cukup besar dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Perusahaan dapat menjual keseluruhan obligasi yang diterbitkan kepada bank investasi
dimana yang bertindak sebagai agen dalam proses pemasaran obligasi. Dalam perjanjian, bank
investasi kemungkinan menanggung keseluruhan yang diterbitkan dengan menjamin jumlah
tertentu kepada perusahaan, itulah cara mengambil risiko dalam menjual obligasi untuk harga
berapapun yang mereka peroleh. Atau mereka mungkin menjual obligasi yang diterbitkan
dengan komisi dalam meneruskan penjualan. Secara alternative, perusahaan yang menerbitkan
kemungkinan menjual obligasi secara langsung terhadap institusi yang besar, tanpa bantuan dari
penanggung.

TIPE DAN RATING DARI OBLIGASI


a. Obligasi yang dijamin (Secured bond) atau Obligasi yang tidak dijamin (Unsecured
bond).
Obligasi yang dijamin didukung oleh janji berupa semacam agunan. Contohnya obligasi
hipotek dimana jaminannya berupa klaim terhadap real estate. Sedangkan obligasi tidak
dijamin tidak didukung oleh janji berupa semacam agunan. Contohnya adalah surat utang
obligasi
b. Obligasi berjangka (Term bond), Obligasi berseri (Serial bond) , dan Obligasi dapat
ditarik ( callable bond)
Obligasi berjangka (Term bond) adalah obligasi yang diterbitkan yang jatuh temponya pada
tanggal tunggal.
Obligasi berseri (Serial bond) adalah obligasi yang jatuh temponya dalam bentuk cicilan.
Obligasi dapat ditarik ( callable bond) memberi hak kepada penerbit untuk menarik obligasi
sebelum tanggal jatuh temponya.
c. Obligasi konversi dan obligasi yang dijamin dengan komoditas (convertible and
commodity backed bond) dan diskon diskonto obligasi (bond discount)
Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat dikonversi menjadi sekuritas atau surat
berharga bentuk lain.
Obligasi yang dijamin dengan komoditas adalah obligasi yang dibayar kembali dalam
bentuk sumber daya seperti minyak, batu bara dsb.
Diskon diskonto obligasi (bond discount) dijual dengan diskon yang menyediakan pembeli
hasil bunga pada jatuh tempo obligasi tersebut.
d. Obligasi atas nama (registered bond) dan obligasi kupon (bearer bond).
Obligasi diterbitkan dengan nama pemilik disebut dengan obligasi atas nama.
Obligasi kupon adalah obligasi yang tidak mancatat nama pemilik dan dapat ditransfer
antara pemilik satu dengan pemilik yang lainnya.
e. Obligasi Income dan Revenue.
Obligasi income adalah obligasi yang tidak membayar bunga kecuali perusahaan tersebut
mengalami keuntungan.
Obligasi revenue adalah bunga dari obligasi tersebut dibayar dari sumber pendapatan
tertentu.

PENILAIAN HUTANG OBLIGASI


Penerbitan dan pemasaran obligasi ke public biasanya menghabiskan waktu mingguan atau
bahkan bulanan.
Perusahaan penerbit harus :

menyusun perjanjian dengan penanggung yang akan membantu memasarkan dan


menjual obligasi.
mendapatkan persetujuan hukum dari penerbitan obligasi tersebut, serta dokumen yang
berisi fitur-fitur dari obligasi tersebut.
perusahaan harus memiliki sertifikat dari obligasi yang telah diprint.

Harga jual dari obligasi tersebut ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari pembeli dan
penjual, risiko relative, keadaan pasar, dan keadaan perekonomian negara.
Komunitas investasi menilai obligasi pada nilai wajar dari arus kas masa depan yang diharapkan
dimana terdiri dari pokok dan bunga. Tingkat yang digunakan dalam menghitung nilai wajar dari
arus kas tersebut adalah tingkat bunga yang memberikan pengembalian yang sepadan dengan
karakteristik risiko penerbit.
Obligasi yang diterbitkan pada nilai par
Jika tingkat yang ditentukan oleh komunitas investasi sama dengan tingkat bunga yang tertulis di
dalam obligasi, maka obligasi tersebut dijual pada harga par. Contoh soal: jika obligasi sebesar
100.000 diterbitkan tingkat bunga 9% pertahun sedangkan tingkat bunga pasar adalah sebesar
9% maka oblgasi tersebut akan dijual pada harga 100.000.
Jurnal saat menerbitkan obligasi adalah 1 Jan 2011
Kas

100.000

Utang Obligasi

100.000

Jurnal pengakuan beban bunga pada akhir tahun 31 Des 2011


Beban bunga

9.000

Utang bunga obligasi

9.000

Jurnal pembayaran bunga pada awal tahun 1 Jan 2012


Utang bunga obligasi
Kas

9.000
9.000

Obligasi yang diterbitkan dengan diskon atau premium


Jika tingkat bunga obligasi berbeda dengan tingkat bunga yang ditetapkan oleh komunitas
investasi maka obligasi tersebut akan dijual dengan diskon atau premium.

Obligasi tersebut dijual dengan diskon jika tingkat bunga obligasi lebih kecil dibandingkan
tingkat bunga pasar sehingga nilai obligasi yang dijual lebih kecil daripada nilai nominalnya.
Obligasi tersebut dijual dengan premium jika tingkat bunga obligasi lebih besar
dibandingkan tingkat bunga pasar sehingga nilai obligasi yang dijual lebih besar daripada
nilai nominalnya.

METODE BUNGA EFEKTIF

Jika suatu obligasi dijual dengan diskon, jumlah yang dibayarkan pada tanggal jatuh
tempo lebih dari jumlah yang diterbitkan.
Jika suatu obligasi dijual dengan premium, jumlah yang dibayarkan pada tanggal jatuh
tempo lebih sedikit dari jumlah yang diterbitkan.
Perusahaan mencatat penyesuaian ini sebagai biaya bunga obligasi sepanjang umur
obligasi melalui proses yang dikenal sebagai amortisasi. Amortisasi dari diskon
meningkatkan beban bunga obligasi. Amortisasi dari premium menurunkan beban bunga
obligasi.
Prosedur yang dibutuhkan dalam melakukan penghitungan amortisasi tersebut adalah
metode bunga efektif. Caranya adalah:
1. Pertama menghitung beban bunga obligasi dengan mengalikannya dengan nilai
buku obligasi pada awal periode dengan tingkat bunga efektif.
2. Menentukan amortisasi diskon dan premium dengan membandingkan beban bunga
dengan bunga yang dibayarkan.

Obligasi diterbitkan dengan diskon


Untuk mengilustrasikan amortisasi diskon dalam metode bunga efektif, perusahaan evermaster
menerbitkan $100.000 obligasi yang memiliki tingkat bunga 8% pada tanggal 1 january 2011
dan jatuh tempo dalam 1 january 2016 dengan pembayaran bunga tiap tanggal 1 january dan 1
july. Tingkat bunga efektifnya adalah 10%.
Perhitungan:
Nilai jatuh tempo obligasi
Nilai sekarang dari $100.000 dengan bunga efektif 10%
dan jatuh tempo dalam 5 tahun

$100.000
($61.391)

NIlai sekarang dari $40.000 dengan bunga efektif 10%


dan jatuh tempo dalam 5 tahun

($30.887)
($92.278)

Diskon utang obligasi

$ 7.722

Perusahaan tersebut mencatat penerbitan obligasi dengan diskon tersebut sebagai berikut
Kas
92.278
Utang Obligasi
92.278
Skedul amortisasi dari diskon dapat dilihat dalam table sebagai berikut:
Tanggal
1/1/2011
7/1/2011
1/1/2012
7/1/2012
1/1/2013
7/1/2013
1/1/2014
7/1/2014
1/1/2015
7/1/2015
1/1/2016

Kas yang
dibayarkan

Beban
Bunga

4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000

Diskon yang
diamortisasi

4.614
4.645
4.677
4.711
4.748
4.783
4.823
4.884
4.907
4.952

614
645
677
711
748
783
823
884
907
952

Nilai buku
obligasi
92.278
92.892
93.537
94.214
94.925
95.671
98.454
97.277
98.141
99.048
100.000

Beban Bunga = 92.278 x 10% x 6/12


Diskon yang diamortisasi = beban bunga kas yang dibayarkan
Nilai buku obligasi = diskon ditambah nilai buku periode sebelumnya

Pembayaran pertama yang terjadi di bulan Juli dicatat sebagai berikut:


Beban bunga obligasi

4.614

Utang obligasi

614

Kas

4.000

Pengakuan bunga pada akhir tahun adalah sebagai berikut:


Beban bunga obligasi
Utang obligasi
Utang bunga obligasi

4.645
645
4.000

Obligasi diterbitkan dengan premi


Asumsikan soalnya sama dengan diatas namun investor menentukan bunga efektifnya 6%.
Perhitungan:
Nilai jatuh tempo obligasi

100.000

Nilai sekarang dari 100.000 dengan bunga efektif 6% dan jatuh tempo dalam 5 tahun (74.409)
NIlai sekarang dari 40.000 dengan bunga efektif 6% dan jatuh tempo dalam 5 tahun (34.121)
Premi utang obligasi

8.530

Perusahaan tersebut mencatat penerbitan obligasi dengan diskon tersebut sebagai berikut
Kas

$108.530

Utang Obligasi

$108.530

Skedul amortisasi dari premium dapat dilihat dalam table sebagai berikut:
Tanggal
1/1/2011
7/1/2011
1/1/2012
7/1/2012
1/1/2013
7/1/2013
1/1/2014
7/1/2014
1/1/2015
7/1/2015
1/1/2016

Kas yang
dibayarkan

4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000

Beban
Bunga

3.256
3.234
3.211
3.187
3.163
3.138
3.112
3.085
3.058
3.030

Diskon yang
diamortisasi

744
766
789
813
837
862
888
915
942
970

Nilai buku
obligasi
108.530
107.786
107.020
106.231
105.418
104.581
103.719
102.831
101.916
100.974
100.004

Pada 1 Juli 2011


Beban Bunga = 108.530 x 6% x 6/12
Diskon yang diamortisasi = beban bunga kas yang dibayarkan
Nilai buku obligasi = nilai buku periode sebelumnya- nilai premium

Pembayaran pertama yang terjadi di bulan Juli dicatat sebagai berikut:


Beban bunga obligasi
Utang obligasi

3.256
744

Kas

4.000

2. WESEL BAYAR JANGKA PANJANG


Yang membedakan wesel bayar jangka pendek dan jangka panjang adalah jangka waktu
jatuh temponya. Secara substansi wesel bayar jangka panjang ini sama dengan obligasi dimana
kedua-duanya memiliki tanggal jatuh tempo yang tetap dan memiliki tingkat bunga yang tertera
atau implicit. Tetapi wesel bayar tidak memperdagangkan wesel bayar seperti obligasi yang
menggunakan pasar sekuritas.
Akuntansi wesel bayar ini dengan obligasi adalah sama, yaitu wesel bayar dinilai
berdasarkan nilai sekarang dari bunga masa depan dan arus kas pokok masa depan. Perusahaan
mengamortisasi diskon dan premium dari wesel bayar ini sepanjang umur wesel bayar sama
seperti obligasi.
Wesel Bayar yang diterbitkan pada nilai nominalnya
Contohnya wesel bayar sejumlah 10000 dengan tingkat bunga yang tertera sama dengan tingkat
bunga efektif, yaitu 10%. Karena tingkat bunga yang tertera dan tingkat bunga efektif sama,
maka wesel bayar tersebut diterbitkan pada nilai nominalnya. Jadi pencatatan jurnalnya sebagai
berikut:
Kas

10.000
Wesel Bayar

Beban bunga
Kas

10.000
1000
1000

Wesel Bayar yang tidak diterbitkan pada nilai nominalnya

Wesel bayar dengan bunga nol


Jika perusahaan menerbitkan wesel bayar dengan bunga nol semata-mata dengan kas,
hal itu mengukur nilai sekarang dari wesel dengan jumlah kas yang diterima. Tingkat bunga
obligasi yang implicit adalah tingkat yang sama dengan kas yang diterima dengan jumlah
yang diterima pada masa jangka depan. Perusahaan penerbit mencatat perbedaan antara nilai
nominal dan nilai sekarang sebagai diskon dan mengamortisasi jumlah tersebut ke beban
bunga selama umur wesel.

Untuk mengilustrasikan jurnal dan skedul amortisasi, asumsikan bahwa perusahaan


Turtle menerbitkan wesel bayar 3 tahun dengan nilai nominal $10.000 dan merupakan
obligasi dengan bunga nol. Implisit ratenya adalah 9% karena jumlah yang dibayarkan pada
tanggal penerbitan adalah 7721,8.
Perusahaan Turtle mencatat jurnal sebagai berikut saat penerbitan wesel:
Kas
7721,8
Wesel Bayar
7721,8
Skedul pengamortisasian diskon dapat dilihat dalam table sebagai berikut:
Kas yang
dibayarkan

Tanggal
Tanggal penerbitan
akhir tahun pertama
akhir tahun kedua
akhir tahun ketiga

0
0
0

Beban
Bunga

694.96
757.51
825.73

Diskon yang
diamortisasi

694.96
757.51
825.73

Nilai buku
wesel
7.721.8
8.416.76
9.174.27
10.000

Beban Bunga = 7721,8 x 0,09


Nilai buku wesel = 7721,8 + beban bunga
Jurnal yang dilakukan oleh perusahaan Turtle adalah sebagai berikut:
Beban Bunga
694,96
Wesel Bayar
694,96

Wesel bayar dengan bunga


Contohnya adalah sebuah perusahaan menerbitkan wesel bayar 10000 selama tiga tahun
dengan bunga 10%. Bunga pasar saat penerbitan wesel bayar tersebut adalah 12%. Karena
tingkat bunga efektif lebih besar (12%) dibandingkan dengan bunga wesel (10%), maka nilai
sekarang dari wesel kurang dari nilai nominal sehingga wesel tersebut diterbitkan dengan
diskon. Perusahaan tersebut mencatat penerbitan wesel tersebut sebagai berikut:
Kas

9520
Wesel Bayar

9520

*hasil perhitungan diatas menggunakan rumus present value

Skedul amortisasi dari diskon wesel bayar adalah sebagai berikut:

Tanggal

Kas yang
dibayarkan

Beban
Bunga

Diskon yang
diamortisasi

Tanggal penerbitan

Nilai
buku
obligasi
9.520

akhir tahun pertama

1.000

1.142

142

9.662

akhir tahun kedua

1.000

1.159

159

9.821

akhir tahun ketiga

1.000

1.178

178

10.000

Beban Bunga = 9.520 x 0,12


Nilai buku wesel = 9.520 + beban bunga
Perusahaan tersebut mencatat pembayaran bunga tahun pertama sebagai berikut:
Beban bunga
1.142
Wesel bayar
142
Kas
1.000
Jika tingkat nilai wajar lebih besar daripada nilai nominal, perusahaan tersebut menukarkan
wesel bayarnya pada harga premium.
Wesel Bayar Dalam Situasi Khusus

Wesel bayar yang diterbitkan dengan Property, barang, atau jasa


Terkadang perusahaan kemungkinan menerima property, barang, atau jasa dalam
menukarkan wesel bayar. Ketika menukarkan instrument utang dengan property, barang,
atau jasa dalam transaksi tawar-menawar dilaksanakan dengan wajar, tingkat bunga yang
tertera dianggap wajar kecuali:
1. Tidak ada tingkat bunga yang tertera
2. Tingkat bunga yang tertera tidak rasional
3. Nilai nominal yang tertera dari instrument utang secara material berbeda dari harga
penjualan kas untuk item yang sama atau dari nilai wajar instrumen utang.
Dalam hal ini perusahaan mengukur nilai wajar dari instrument utangnya dengan nilai
wajar dari property, barang , atau jasa atau dengan jumlah yang masuk akal dari nilai wajar
wesel tersebut. Jika tidak ada bunga yang tertera, jumlah bunga adalah perbedaan antara
nilai nominal wesel dan nilai wajar dari property.
Contohnya perusahaan A menjual tanahnya ke perusahaan B dengan harga 200000 dan
perusahaan B memberikan wesel bayar ke A dengan wesel bayar 5 tahun sebesar 293.866.
perusahaan B harus mencatat jumlah wesel bayar yang diterbitkannya sebesar 200.000 dan
93.866 akan diamortisasi selam umur wesel bayar yang bersangkutan.

Wesel Bayar Hipotek


Bentuk umum dari wesel bayar jangka panjang adalah wesel bayar hipotek. Wesel bayar
hipotek adalah surat perjanjian yang dijamin dengan dokumen yang bernama hipotek yang
dijamin dengan kepemilikan suatu property sebagai jaminan atas pinjaman. Peminjam
biasanya menerima kas dari nilai nominal dari wesel bayar. Dalam hal ini, nilai nominal dari
wesel adalah kewajiban yang sesungguhnya dan tanpa keterlibatan diskon atau premium.
Ketika pemberi pinjaman menilai poin, bagaimanapun jumlah total yang diterima oleh
peminjam lebih kecil dibandingkan nilai nominal dari wesel bayar. Poin ini meningkatkan
tingkat bunga efektif diatas tingkat bunga yang tertera di wesel. Poin tersebut bernilai 1 %
dari nilai wesel.
Dalam laporan keuangan, pelaporan wesel bayar hipotek sebagai kewajiban dengan
nama Wesel Bayar Hipotek dengan pengungkapan singkat berkaitan dengan jaminan
property dalam CALK.
Hipotek dapat terutang dalam bentuk cicilan atau pembayaran full dalam tanggal jatuh
tempo selama umur utang tersebut. Jika pembayaran full dalam tanggal jatuh tempo, wesel
ini diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang sampai pada tahun terakhir dari wesel
tersebut dan kemudian direklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Jika wesel ini dibayar
secara cicilan, cicilan terkini harus masuk ke dalam klasifikasi kewajiban lancar dengan
sisanya masuk ke kewajiban tidak lancar.

3. ISU KHUSUS YANG BERKAITAN DENGAN KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Pelunasan kewajiban jangka panjang
Pada bagian ini kita akan menjelaskan pelunasan utang dalam tiga kondisi sebagai berikut:
1. Pelunasan kas sebelum tanggal jatuh tempo
2. Pelunasan kas dengan mentransfer kas atau sekuritas
3. Pelunasan dengan modifikasi perjanjian
1. Pelunasan kas sebelum tanggal jatuh tempo
Dalam beberapa kasus, suatu perusahaan melunasi utang sebelum tanggal jatuh temponya.
Jumlah yang dibayar dalam pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, termasuk semua perolehan
kembali premium dan beban, yang dikenal sebagai harga perolehan kembali. Dalam tanggal
yang ditentukan, nilai buku dari obligasi adalah jumlah yang terutang pada tanggal jatuh tempo,
disesuaikan untuk pengamortisasian premium atau diskon. Adanya kelebihan nilai buku bersih
terhadap nilai perolehan kembali adalah untung dari pelunasan. Adanya kelebihan harga
perolehan kembali terhadap nilai buku adalah kerugian dari pelunasan.
Untuk mengilusrasikan kita menggunakan contoh perusahaan evermaster di atas dimana
menerbitkan obligasi dengan diskon pada tanggal 1 januari 2011 dengan nilai par 100000
dengan tingkat bunga coupon adalah 8% dan tingkat bunga efektifnya 10%.

10

Skedul Amortisasinya adalah sebagai berikut:

Kas yang
dibayarkan

Tanggal

Beban
Bunga

Diskon yang
diamortisasi

1/1/2011

Nilai
buku
obligasi
92.278

7/1/2011
1/1/2012

4.000
4.000

4.614
4.645

614
645

92.892
93.537

7/1/2012
1/1/2013

4.000
4.000

4.677
4.711

677
711

94.214
94.925

7/1/2013
1/1/2014

4.000
4.000

4.747
4.784

747
784

95.672
96.456

7/1/2014
1/1/2015

4.000
4.000

4.823
4.864

823
864

97.279
98.143

7/1/2015
1/1/2016

4.000
4.000

4.908
4.953

908
953

99.051
100.004

2 tahun setelah penerbitan, yaitu January 1 2013, evermaster menarik obligasinya pada 101 dan
membatalkannya. Sebagaimana yang diindikasikan dalam skedul amortisasi, nilai buku dari
obligasi pada tanggal January 1 2013 adalah 94.925.
Harga perolehan kembali (100000x1,01)

101.000

Nilai buku dari obligasi yang ditarik

(94.925)

Kerugian dari pelunasan

6.075

Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut :


Utang obligasi
Kerugian pelunasan obligasi
Kas

94.925
6.075
101.000

2. Pelunasan kas dengan menukarkan aset atau sekuritas


Pelunasan kewajiban dapat dilakukan dengan aset selain kas, seperti (real estate, piutang, atau
aset lainnya) atau penerbitan saham debitor. Dalam hal ini, kreditor harus menghitung aset non
kas dan kepemilikan ekuitas dengan nilai wajar. Para debitor harus menghitung kelebihan nilai
buku dari utang terhadap nilai wajar dari aset atau ekuitas yang ditransfer (keuntungan). Pihak
debitor menghitung keuntungan berdasarkan jumlah kelebihan tersebut. Oleh karena itu, pihak

11

debitor mengakui keuntungan dan kerugian dari pelepasan aset dalam hal nilai wajar dari aset
tetap tersebut berbeda dengan nilai bukunya.
Transfer aset
Asumsikan Bank Hamburg meminjamkan sejumlah 20.000.000 ke perusahaan Bonn yang akan
sebagai gantinya digunakan untuk investasi bangunan apartemen. Bank Hamburg setuju untuk
menerima real estate dari perusahaan Bonn tersebut dengan nilai wajar 16.000.000 dalam
penyelesaian lengkap terhadap pinjamannya. Nilai buku dari real estate tersebut dalam catatan
perusahaan Bonn adalah 21.000.000. Perusahaan mencatat transaksi tersebut sebagai berikut:
Wesel Bayar ke Bank Hamburg
Kerugian pelepasan real estate

20.000.000
5.000.000

Real estate
Keuntungan pelunasan utang

21.000.000
4.000.000

Hipotek perusahaan Bonn mengalami kerugian dalam pelepasan real estatenya sebesar
5.000.000 ( perbedaan antara nilai buku 21.000.000 dan nilai wajar 16.000.000). Selain itu,
transaksi tersebut mendapatkan keuntungan dalam pelunasan utang sebesar 4.000.000 (berasal
dari perbedaan nilai buku sebesar 20.000.000 dan nilai wajar real estate sebesar 16.000.000)
Pemberian kepemilikan ekuitas
Asumsikan Bank Hamburg menyetujui untuk menerima hipotek sebesar 320.000 saham biasa
dengan nilai par 10 yang memiliki nilai wajar 16.000.000 dalam pelunasan lengkap pinjaman
sebesar 20.000.000. Hipotek Bonn mencatat transaksi ini sebagai berikut:
Wesel Bayar ke Bank Hamburg
20.000.000
Saham Biasa
Agio Saham Biasa
Keuntungan dalam pelunasan utang

3.200.000
12.800.000
4.000.000

3. Pelunasan utang dengan mengubah syarat perjanjian


Kreditor memberikan opsi kepada suatu perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan untuk
memodifikasi syarat perjanjian pinjaman demi tertagihnya pinjaman tersebut. Biasanya kreditor
menawarkan satu atau lebih dari kombinasi ini untuk mengubah syarat perjanjian:
a. Pengurangan tingkat bunga yang tertera
b. Perpanjangan tanggal jatuh tempo
c. Pengurangan nilai nominal dari pinjaman
d. Pengurangan atau penangguhan beban bunga yang akrual.
Sama seperti pelunasan lainnya, ketika kreditor mengubah syarat perjanjian utangnya, debitor
memiliki keuntungan ekonomis. Saat utang yang asli dihapus, utang yang baru akan dicatat
berdasarkan nilai wajar dan keuntungan diakui dari perbedaan nilai wajar dari utang baru dan
nilai buku dari utang lama.

12

Asumsikan Bank Morgan melakukan perubahan perjanjian terhadap utang suatu perusahaan
yang mengalami kesulitan keuangan. Bank tersebut merestruktur piutang sebesar 10.500.000
sebagai berikut:

Mengurangi pokok utang menjadi 9.000.000


Memperpanjang tanggal jatuh tempo dari 31 desember 2010 ke 31 desember 2014
Mengurangi tingkat bunga dari 12 % menjadi 8%. Tingkat bunga pasar nya adalah 15%

Nilai sekarang dari arus kas yang telah direstruktur:


Nilai sekarang dari 9.000.000 yang jatuh tempo dalam 4 tahun pada 15%

5.145,750

Nilai sekarang dari bunga 720.000 yang jatuh tempo dalam 4 tahun pada 15%

2.055.586

Nilai wajar dari wesel

7.201,336

Jadi perusahaan tersebut mencatat jurnal sebagai berikut:


Wesel Bayar (lama)

10.500.000

Keuntungan dari pelunasan Utang

3.398,664

Wesel Bayar (baru)

7.201,336

OPSI NILAI WAJAR


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, utang tidak lancar seperti obligasi pada umumnya
diukur pada biaya yang teramortisasi. Suatu perusahaan memiliki opsi untuk menilai obligasi
tersebut dengan nilai wajar . Penjelasan mengenai pengukuran nilai wajar dapat dilihat di bagian
bawah ini.
Pengukuran Nilai Wajar
Jika suatu perusahaan memilih opsi nilai wajar, utang tidak lancar seperti obligasi dan wesel
bayar dicata pada nilai wajar dengan laba dan rugi yang belum terealisasi dilaporkan sebagai
bagian laba bersih. Laba atau rugi yang belum terealisasi adalah perubahan bersih dari nilai
wajar kewajiban dari satu periode ke periode lainnya diluar beban bunga yang diakui tetapi tidak
dicatat. Suatu perusahaan melaporkan kewajiban pada nilai wajar pada tiap periode pelaporan.
Untuk mengilustrasikan perusahaan Edmond mengeluarkan 6% obligasi pada nilai nominal
tanggal 1 May 2010, nilai dari obligasi sekarang adalah 480.000 karena tingkat bunga pasar
meningkat menjadi 8%. Dalam opsi nilai wajar perusahaan mencatat jurnal sebagai berikut
untuk perubahan nilai dari oblgasi tersebut.
Utang Obligasi
Laba atau Rugi belum terealisasi

20.000
20.000

13

PEMBIAYAAN DI LUAR NERACA


Suatu perusahaan dapat melakukan pembiayaan tanpa harus mencatat kewajiban pada
neracanya. Hal tersebut dilakukan suatu perusahaan agar meningkatkan nilai dari laporan
keuangan sehingga laporan keuangan dari perusahaan tersebut memiliki sedikit kewajiban.
Akibatnya, banyak investor yang akan tertarik menginvestasikan dananya di perusahaan
tersebut. Merupakan hal yang wajar bagi para investor untuk melakukan investasi ke
perusahaan yang memiliki sedikit utang dibandingkan ke perusahaan yang memiliki banyak
utang. Berbagai bentuk pembiayaan di luar neraca adalah seperti anak perusahaan yang tidak
terkonsolidasi, entitas dengan tujuan khusus, sewa guna usaha operasi.

IFRS mensyaratkan bahwa bagian lancar utang jangka panjang digolongkan lancar
kecuali kesepakatan untuk membiayai secara jangka panjang selesai sebelum tanggal
pelaporan. US GAAP mengharuskan perusahaan untuk mengklasifikasikan refinancing
tersebut lancar kecuali selesai sebelum laporan keuangan diterbitkan.
Kedua IFRS dan US GAAP membutuhkan estimasi terbaik dari kemungkinan
kerugian . Berdasarkan IFRS, jika berbagai perkiraan diprediksi dan tidak ada jumlah dalam
kisaran lebih mungkin daripada jumlah lainnya dalam kisaran tersebut, " titik tengah "
rentang digunakan untuk mengukur kewajiban. Di US GAAP , jumlah minimum dalam
kisaran yang digunakan.
US GAAP menggunakan kontingensi istilah dalam cara yang berbeda dari IFRS.
Sebuah kontingensi berdasarkan US GAAP dapat dilaporkan sebagai kewajiban di bawah
situasi tertentu. IFRS tidak mengizinkan kontingensi untuk dicatat sebagai kewajiban .
IFRS menggunakan ketentuan jangka untuk membahas berbagai item kewajiban
yang memiliki beberapa ketidakpastian yang terkait dengan waktu atau jumlah . US GAAP
umumnya menggunakan istilah seperti estimasi kewajiban untuk merujuk pada ketentuan .
Kedua IFRS dan US GAAP melarang pengakuan kewajiban untuk kerugian di masa
depan . Secara umum, biaya restrukturisasi diakui sebelumnya berdasarkan IFRS .
IFRS dan US GAAP sama dalam pengobatan kewajiban lingkungan Namun , kriteria
pengakuan kewajiban untuk lingkungan yang lebih ketat di bawah US GAAP : Kewajiban
Lingkungan tidak diakui kecuali ada kewajiban hukum saat ini dan nilai wajar dari
kewajiban
dapat
diestimasi
.
IFRS mensyaratkan bahwa biaya masalah utang dicatat sebagai pengurangan nilai
tercatat utang . Berdasarkan US GAAP , perusahaan mencatat biaya-biaya tersebut dalam
akun biaya emisi obligasi dan amortisasi biaya ini sepanjang umur obligasi .
US GAAP menggunakan restrukturisasi utang jangka bermasalah dan
mengembangkan aturan pengakuan terkait dengan kategori ini . IFRS secara umum
mengasumsikan bahwa semua restrukturisasi harus dipertimbangkan extinguishments
utang .

14

Anda mungkin juga menyukai