PENERBITAN OBLIGASI
Obligasi yang timbul dari suatu kontrak disebut sebagai indenture obligasi dan
merupakan janji untuk membayar (1) sejumlah uang yang harus dibayar pada tanggal jatuh
tempo ditambah (2) bunga periodic pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh tempo (nilai
nominal). Setiap obligasi dinyatakan dengan sertifikat dan memiliki nilai nominal $1000.
Pembayaran bunga obligasi biasanya dilakukan secara setengahtahunan, meskipun suku bunga
pada umumnya dinyatakan secara tahunan. Tujuan utama dari obligasi adalah untuk meminjam
dana jangka panjang apabila jumlah modal yang dibutuhkan terlalu besar untuk disediakan oleh
satu pemberi pinjaman. Dengan menerbitkan obligasi dalam pecahan $100, $1000 atau $10000,
sejumlah besar hutang jangka panjang dapat dibagi banyak unit investasi yang kecil, sehingga
memungkinkan lebih dari satu pemberi pinjaman yang berpartisipasi dalam memberikan
pinjaman.
OBLIGASI TREASURI
Merupakan hutang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang
menerbitkannya atau agen atau trustee atau perwaliannya yang belum dibatalkan dan akun dari
obligasi treasuri harus dikredit.
3. Lease Operasi
Cara lain agar perusahaan tidak perlu mencantumkan hutang di neraca adalah dengan leasing.
Daripada memiliki sebuah aktiva, perusahaan lebih memilih untuk menyewanya.
DASAR PEMIKIRAN
Mengapa oerusahaan berusaha mengadakan perjanjian pembiayaan di luar neraca ?.
Alasan utamanya adalah banyak yang berpendapat bahwa peniadaan hutang akan mempertinggi
mutu neraca dan memungkinkan kredit diperoleh dengan lebih cepat serta dengan biaya lebih
ringan.
Kedua, ketentuan pinjaman seringkali menetapkan pembatasab atas jumlah hutang yangt
dapat dimiliki. Akibatnya, pemmbiayaan di luar neraca digunakan karena komitmen jenis ini
mungkin tidak diikutkan dalam menghitung pembatasan kredit atau hutang.
Ketiga, dikemukakan oleh beberapa pihak bahwa sisi aktiva dari neraca dinyatakan
terlalu rendah.
Beban Bunga
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mkanza/kewajiban-jangka-
panjang_567dea45999373e710cf52f2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hutang jangka panjang merupakan kewajiban yang dapat dibayar lebih dari 1 tahun atau
12 bualan. Kewajiban jangka panjang juga sering disebut sebagai debt-financing, artinya kegiatan
pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau berhutang. Dan akan dilunasi dari sumber-
sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham
atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya.Hutang jangka panjang ini dibagi menjadi
2 jenis, yaitu hutang hipotik dan obligasi. Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian,pemahan
dan cara mengerjakan yang berbeda satu sama lain.
B. Rumusan Masalah
1. Utang Hipotik
Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan
dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan jaminan berupa
tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual
jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan hutang. Adalah penyerahan tertulis
mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk mejamin pembayaran hutang dengan ketentuan
bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran. Bahwasannya hutang jangka
panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang menjadi contoh dari
kewajiban jangka panjang ini adalah sewa/rental.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber,
misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank dengan jaminan
harta tak bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam praktik.
2. Utang obligasi
Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat
obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Apabila perusaahaan membutuhkan
tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara
mencari utang jangka panjang. Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu
sumber perusahaan dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila
reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya
obligasi tersebut.
Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga
jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi
harga jualnya akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan dapat dilakukan
dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan.Dalam surat obligasi
dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan lain
sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond, wesel jangka panjang, dan obligasi sewa.
Bond biasanya berasal dari bunga hutang wesel ditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh
sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor
seperti halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond
dalam perusahaan menadatangkan keuntungan datau tidak. Di antara keuntungan bond adalah
tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan
pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sedangkan kerugiannya adalah bunga
harus dibayar sesuai periode yang dipakai dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo.
C. Bentuk bentuk obligasi
1. Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah
yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semi-
annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua) sampai 10
(sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari 10 (sepuluh)
tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang biasanya dibeli kembali
oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang. Kedua, Federal Agency Bond.
Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways, sistem
perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General
Obligation Bond dan Revenue Bond.
2. CorporateBond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang
menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok
pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang menerbitkan
obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut kreditur.
3. Registered Bond
Registered Bonds adalah obligasi yang nama pemiliknya tercantum dalam sertifikat.
4. Coupon Bonds atau Bearer Bonds
Coupon Bonds/Bearer Bonds adalah obligasi yang nama pemiliknya tidak dicantumkan
dalam sertifikatnya.
5. . Term Bonds
Term Bonds adalah obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu tanggal tertentu.
6. Serial Bonds
Serial Bonds adalah obligasi yang tanggal jatuh temponya bertahap (pada beberapa
tanggal tertentu).
D. Penilaian obligasi saat diterbitkan
Pada saat penerbitan, obligasi dinilai sebesar kas yang diterima (proceeds), yang dapat
dihitung berdasarkan nilai sekarang (present velue) dari pengeluaran-pengeluaran debitur
obligasi di masa yang akan datang yang terdiri dari nilai jatuh tempo obligasi dan beban bunga
ini dipengaruhi oleh stated rate (SR) dan market rate (MR)
Jika MR = SR, berarti obligasi tersebut dinilai sebesar nilai parinya.
Jika MR > SR, berarti obligasi tersebut dinilai kurang dari nilai parinya atau kas yang di bawah
nilai pari
Jika MR < SR, berarti obligasi tersebut dinilai diatas nilai pari.
Metode amortisasi diskonto atau premium obligasi Salah satu karateristik obligasi adalah
bahwa pada saat tanggal jatuh tempo, obligasi akan dinilai sebesar nilai premium. Oleh karena itu
diskonto atau premium yang muncul pada saat penerbitan obligasi akibat selisih antara kas yang
diterima dengan nilai nominalnya harus dihapuskan, yaitu dengan cara diamortisasi setiap akhir
periode setiap akhir periode atau setiap tanggal pembayaran bunga. Pada saat tanggl jatuh tempo,
diskonto atau premium sudah harus habis diamortisasi sehingga nilai buku obligasi sama dengan
nilai nominalnya.
Ada 2 metode amortisasi yang bisa diterapkan dalam akuntansi, yaitu :
1. Metode Garis Lurus – besarnya amortisasi setiap periode sama
2. Metode bunga efektif – nilai amortisasi diskonto atau premium setiap periode berbeda-beda.
2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp
50 juta = Rp 51 juta.
3. at discount (dengan Diskon): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x
Rp 50 juta = Rp 49 juta.
Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi di
samping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak tanggal bunga
terakhir sampai dengan tanggal penjualan obligasi tersebut. Bunga berjalan yang dibayar oleh
pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit rekening biaya bunga atau rekening utang bunga
obligasi. Sedangkan bila bunga berjalan dikreditkan ke rekening utang bunga obligasi maka
pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang bunga obligasi sebesar
bunga berjalan dan sisanya didebitkan ke rekening biaya bunga. Jika bunga berjalan dikreditkan
ke rekening biaya bunga maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit
rekening biaya bunga obligasi sebesar bunga yang dibayar.
Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran bunga
atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. Berikut disajikan contoh
pencatatan utang obligasi, PT Millenia Megah pada tanggal 31 Desember 2005 memutuskan untuk
mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rpl.000.000,-, bunga 10% per tahun dan
jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2011. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1
November. Seluruh obligasi dapat dijual pada tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rpl.029.000,-
(yaitu harga jual Rpl.030.000,- dikurangi biaya penjualan Rpl .000,-) ditambah bunga berjalan
untuk jangka waktu 1 Mei 2006 sampai dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT Millenia Megah adalah
tahun kalender, amortisasi agio dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai
berikut:
2006 = 6 bulan (1 Juli sampai dengan 31 Desember)
2007 = 12 bulan
2008 = 12 bulan
2009 = 12 bulan
2010 = 12 bulan
2011 = 4 bulan
Jumlah = 58 bulan
Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya obligasi itu beredar, yaitu
sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp29.000,- (Rpl.029.000,-
dikurangi Rpl.000.000,-) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58 bulan, sehingga
amortisasi agio setiap bulannya sebesar Rp29.000,- : 58 = Rp500,-.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yang pelunasannya akan
dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sunber yang bukan
dari kelompok aktiva lancar.
Apabila perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan
emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang. Dalam hal sulit
mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber perusahaan dapat mengeluarkan surat
obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang
akan tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi
tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan
semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin
rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara penjualan
langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://zulidamel.wordpress.com/2009/02/26/hutang-jangka-panjang/
http://dzaitunakhdan.blogspot.com/2012/03/hutang-jangka-panjang.html
http://goryank.blogspot.com/2011/11/makalah-hutang-jangka-panjang.html
http://goryank.blogspot.com/2011/11/makalah-hutang-jangka-panjang.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_akuntansi_2/bab4-
investasi_dan_hutang_jangka_panjang.pdf
http://mistercela21.wordpress.com/2010/02/22/hutang-jangka-panjang-2/
http://evaoktaviagunawan.wordpress.com/2011/11/06/hutang-jangka-panjang/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/akuntansi-keu-menengah-2-hutang-jangka-panjang-
hipotik/
Agio dan Disagio (Obligasi)
Obligasi adalah salah satu bentuk instrumen pendanaan dengan menggunakan utang. Berbeda
dengan saham, return yang diperoleh dari investasi pada obligasi adalah bunga. Bunga yang
diperoleh bersifat konstan, sehingga tidak terpengaruh dari kondisi kinerja perusahaan.
Pada umumnya nilai obligasi yang diterbitkan, belum tentu sama dengan jumlah dana yang
diterima perusahaan sebagai penerbit. Jika nilai obligasi lebih rendah dibandingkan dengan dana
yang diterima, maka akan muncul akun agio obligasi. Jika nilai obligasi lebih besar dibandingkan
dengan dana yang diterima, maka akan muncul akun disagio obligasi. Jadi dalam kata lain, agio
obligasi adalah keuntungkan bagi penerbit karena mendapat dana lebih besar dan disagio obligasi
adalah kerugian karena menerima dana lebih kecil.
Pada pencatatan akuntansi, agio obligasi dan disagio obligasi harus iamortisasi. Metode yang
digunakan untuk amortisasi ada dua macam, yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Bunga Efektif.
Langsung ke contoh saja:
b. Disagio Obligasi
Sekarang dengan data yang sama, hanya kali ini kurs yang digunakan pada saat pejualan obligasi
sebesar 90%. Sehingga jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut:
Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai dai Bunga Jatuh
Tempo
Maka:
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,68058
= 6.805.832
Agio Obligasi
= 10.798.542 -10.000.000
= 798.542
Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
angal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buk
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 8% B-C (E-1)-D A+E
Jan 14 10.000.000 798.542 10.798.54
Des 14 10.000.000 1.000.000 863.883 136.117 662.425 10.662.42
Des 15 10.000.000 1.000.000 852.994 147.006 515.419 10.515.41
Des 16 10.000.000 1.000.000 841.234 158.766 356.653 10.356.65
Des 17 10.000.000 1.000.000 828.532 171.468 185.185 10.185.18
Des 18 10.000.000 1.000.000 814.815 185.185 0 10.000.00
Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa agio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B - D
b. Disagio Obligasi
Dengan data yang sama, namun bunga efektif yang diharapkan sebesar 12%, maka
penyelesaiannya sebagai berikut:
Disagio Obligasi
= 10.000.000 - 9.279.045
= 720.955
Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
angal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buk
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 12% C-B (E-1)-D A-E
Jan 14 10.000.000 720.955 9.279.04
Des 14 10.000.000 1.000.000 1.113.485 113.485 607.470 9.392.53
Des 15 10.000.000 1.000.000 1.127.104 127.104 480.366 9.519.63
Des 16 10.000.000 1.000.000 1.142.356 142.356 338.010 9.661.99
Des 17 10.000.000 1.000.000 1.159.439 159.439 178.571 9.821.42
Des 18 10.000.000 1.000.000 1.178.571 178.571 0 10.000.00
Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa disagio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B + D
Akutansi Keuangan : Utang Jangka Panjang
By: endra yuda - In: ECONOMY -
Hutang jangka panjang menurut Kieso (2002 : 242) “terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang
sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau
siklus operasi perusahaaan, mana yang lebih lama”.
Dapat disimpulkan hutang jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan dibayar dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun atau lebih dari satu siklus operasi normal perusahaan (mana yang lebih
panjang), dan dengan menggunakan aktiva tidak lancar yang ada atau dengan menimbulkan kewajiban
jangka panjang lainnya atau dengan mengalihkan menjadi modal saham.
PT A tanggal 1 Maret 2009 mengeluarkan obligasi sebanyak 100.000 lembar dengan nilai nominal
Rp.1.000/lembar, bunga sebesar 12 %/tahun dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Obligasi tersebut
jatuh tempo tanggal 1 Januari 2013.Harga jual obligasi sebesar Rp.99.540.000.
1. Umur obligasi:
Tahun2010 : 12 bulan
46 bulan
(Rp1.000x100.000) - Rp.99540.000
46
= Rp.10.000
1/7-‘11 5
1/1-‘12 6
1/7-‘12 7
1/1-‘13 8 100.000.000
1/7-‘10 3 6.000.000
1/7-‘09 - - - - 97.257.740,11
1/7-‘11 4
1/1-‘12 5
1/7-‘12 6
1/1-‘13 7 100.000.000
Misalnya bunga obligasi 13 % dan pembeli mengharap bunga efektif yang berlaku di pasar sebesar 12 %.
Harga jual obligasi sebesar Rp.102.791.190,70.
1/7-‘09 - - - - 102.791.190,70
dst
Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar seringkali
hanya melaporkan satu jumlah dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul dalam
catatan yang menyertainya. Setiap aktiva yang digadaikan sebagai jaminan atas hutang itu harus
ditunjukkan dalam kelompok aktiva di neraca. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
harus dilaporkan sebagai kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain aktiva
lancar. Jika hutang itu akan di danai kembali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana pelunasan
obligasi, maka hal itu harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dan disertai dengan catatan penjelasan
mengenai metode yang digunakan dalam likuidasinya. Pengungkapan juga diperlukan pada pembayaran
masa depan untuk kebutuhan dana pelunasan dan jumlah jatuh tempo hutang jangka panjang selama 5
tahun ke depan.
Rasio hutang terhadap total aktiva dan berapa kali bunga dihasilkan adalah dua rasio yang
memberikan informasi tentang kemampuan membayar hutang dan solvensi jangka panjang perusahaan.
https://feelinbali.blogspot.co.id/2014/02/akutansi-keuangan-utang-jangka-panjang.html
WESEL JANGKA PANJANG
oleh dianitafairytale pada April 20, 2014
Wesel Jangka Panjang adalah long-dated paper yaitu wesel yang benjangka waktu minimum tiga
puluh hari; biasanya, wesel jangka panjang ini ditarik antara enam puluh hingga sembilan puluh
hari setelah ditunjukkan; untuk perdagangan yang memerlukan waktu pengapalan yang cukup
lama, wesel ini biasanya ditarik antara empat hingga enam bulan setelah ditunjukkan.
Wesel Bayar adalah note payable yaitu janji tertulis tanpa syarat yang ditandatangani oleh
seseorang untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dalam
surat wesel tersebut.
Akuntansi untuk wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada nilai
sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan, di mana setiap premi dan diskonto
diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut.
3. Bunga Terkait
Jika suku bunga ditetapkan akan menjadi tidak layak maka suku bunga efektif harus dikaitkan
karena suku bunga terkait berbeda dengan suku bunga yang ditetapkan pada tanggal wesel
diterbitkan, maka premi harus diakui dan diamortisasi pada periode berikutnya.
https://dianitashakura.wordpress.com/2014/04/20/wesel-jangka-panjang/
Wesel Bayar Jangka Panjang
1. Pengertian Wesel Bayar Jangka Panjang
Utang wesel jangka panjang (wesel bayar) adalah Janji tertulis untuk membayar kepada
pihak lain dalam jumlah tertentu dan pada tanggal yang telah ditetapkan. Akuntansi untuk
wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada nilai sekarang
dari arus kas bunga dan pokok masa depan, dimana setiap premi dan diskonto
diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut. Biasanya, wesel jangka
panjang ini ditarik antara enam puluh hingga Sembilan puluh hari setelah ditunjukkan,
untuk pengapalan yang cukup lama, wesel ini biasanya ditarik antara empat hingga enam
bulan setelah ditunjukkan.
Wesel jangka panjang dijamin dengan hipotek atas asset tertentu yang berfungsi sebagai
agunan. Wesel bayar hipotek (mortgage notes payable) banyak digunakan oleh
perorangan untuk membeli rumah serta oleh perusahaan besar untuk memperoleh
bangunan pabrik.
Jangka waktu pinjaman hipotek ditetapkan baik dengan suku bunga tetap maupun suku
bunga yang disesuaikan,. Biasanya jangka waktu dibutuhkan peminjam untuk mebuat
pembayaran angsuran selama jangka waktu pinjaman. Masing – masing pembayaran
mencakup : (1) bunga atas saldo pinjaman yang belum dilunasi, dan (2) pengurangan dari
jumlah pokok pinjaman.
Kas 7.721,80
Diskonto atas Wesel Bayar 2.278,20
Wesel bayar 10.000
Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga diakui setiap tahun menggunakan metode
bunga efektifnya. Maka ayat jurnalnya:
Beban bunga ($7.721,80 x 9%) 694,96
Diskonto atas wesel bayar 694,96
Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga dakui setiap tahun menggunakan metode
bunga efektif. Maka ayat jurnalnya:
Beban bunga 1.142*
Diskonto atas wesel 142**
Kas 1.000***
*$9.520 x 12% = $1.142 **$142 = $1.142 – $1.000 ***$10.000 x 10%=$1.000
Untuk wesel dalam situasi khusus, wesel bayar dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Wesel diterbitkan untuk kas dan hak-hak lainnya
Contoh : PT. Harun Yahya menerbitkan wesel senilai $100.000, 5 tahun, suku bunga
10%. Penerima wesel diberikan hak khusus untuk dapat membeli barang dagang sebesar
$500.000 dari penerbit wesel lebih kecil dari harga jual selama 5 tahun. Maka ayat
jurnalnya adalah:
Kas 100.000
Diskonto atas wesel bayar 37.908
Wesel bayar 100.000
Pendapatan yang belum dihasilkan 37.908
Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga diakui setiap menggunakan metode bunga
efektif. Sementara Pendapatan yang Belum Dihasilkan diakui sebagai pendapatan dari
penjualan barang dagang dan diproratakan atas dasar yang sama dengan jumlah penjualan
pemasok kepada pemberi pinjaman setiap periode terhadap total penjualan kepada
pemberi pinjaman selama jangka waktu wesel.
Pada situasi ini penerbitan wesel dipertimbangkan dengan aset nonkas. Perusahaan
menukarkan properti, barang atau jasa dengan wesel bayar sehingga suku bunga dianggap
tidak layak karena :
Jika tidak ada suku bunga yang ditetapkan, maka suku bunga adalah selisih antara nilai
nominal wesel dan nilai wajar property, dan dinyatakan Diskonto jika nilai wesel lebih
rendah daripada nilai wajar properti dan sebaliknya dinyatakan dengan Premi.
Contoh: PT Budi Sejahtera (penjual) menjual tanah yang mempunyai harga jual tunai
sebesar $ 200.000 kepada PT. Pasti Luhur (pembeli) untuk ditukarkan dengan wesel
tanpa bunga PT. Pasti Luhur berjangka 5 tahun senilai $ 293.866. harga jual tunai sebesar
$ 200.000 merupakan nilai sekarang dari wesel senilai $ 293.866 yang didiskontokan
pada 8% selama 5 tahun. Maka ayat jurnalnya adalah:
Jurnal PT. Pasti Luhur:
Tanah 200.000
Diskonto atas wesel bayar 93.866
Wesel bayar 293.866
Keterangan: selama umur 5 tahun, PT. Pasti Luhur menghitung amortisasi secara
tahunan, sebagian dari diskonto sebesar $ 93.866 sebagai beban kepembebanan bunga.
Sedangkan PT. Budi Sejahtera akan mencatat pendapatan bunga sejumlah $ 93.866
selama periode 5 tahun dengan mengamortisasikan diskonto diatas dengan pendekatan
bunga efektif.
Suku bunga pasar dalam transaksi wesel dapat ditentukan oleh faktor lain yang
terlibat dalam transaksi, seperti nilai pasar wajar dari apa yang diberikan atau diterima.
Tapi, jika perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar properti, barang atau jasa dan
hak lainnya dan jika wesel tersebut tidak mempunyai pasar yang siap menampungnya
maka perusahaan harus memperkirakan suku bunga penerapan (suku bunga terkait) untuk
menentukan nilai wesel tersebut. Suku bunga terkait berbeda dengan suku bunga
ditetapkan pada tanggal wesel diterbitkan, maka Diskonto atau Premi harus diakui dan
diamortisasi pada periode berikutnya.
Contoh: PT. Umar (B) menerbitkan wesel promes kepada PT. Andi(A) untuk jasa
arsitektur pada 31 Desember 2010. Wesel tersebut mempunyai nilai nominal sebesar
$550.000, jatuh tempo 31 Desember 2015 dan suku bunga 2% yang akan dibayarkan
pada setiap akhir tahun. Nilai wajar jasa arsitektur tidak dapat segera ditentukan,
sementara promes tidak dapat segera dipasarkan. Berdasarkan lembaga pemeringkat,
bunga terkait 8% di anggap sudah layak dalam situasi ini. Perhitungan dan ayat jurnal
terkait:
Perhitungan diskonto:
Ayat jurnal pembayaran tahun pertama dan amortisasi Diskonto dicatat sebagai berikut :
Nilai wajar utang jangka panjang harus diungkapkan untuk mengestimasi nilai wajarnya.
Tujuan dari pengungkapan ini adalah membantu pemakai laporan keuangan dalam
mengevaluasi jumlah dan waktu dari arus kas masa depan.
Rasio utang terhadap total aktiva mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh
kreditor. Perhitungan rasio utang terhadap total aktiva adalah :
Utang Terhadap Total Aktiva = Total Debit / Total Asset
Semakin tinggi persentase utang terhadap total aktiva maka semakin tinggi resiko
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Rasio berapa kali
bunga dihasilkan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga ketika
jatuh tempo dengan cara dihitung membagi laba sebelum beban bunga dan pajak
penghasilan dengan beban bunga.
Daftar Pustaka
Donald E. Kieso, Jerry J. Weygant & Terry D. Wafield.2008.Accounting Principles.Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Baridwan, Zaki.2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPTE
WESEL BAYAR JANGKA PANJANG
Akuntansi untuk wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada
nilai sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan, di mana setiap premi dan diskonto
diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut.
Pada pencatatan akuntansi, agio obligasi dan disagio obligasi harus iamortisasi. Metode yang
digunakan untuk amortisasi ada dua macam, yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Bunga Efektif.
Langsung ke contoh saja:
b. Disagio Obligasi
Sekarang dengan data yang sama, hanya kali ini kurs yang digunakan pada saat pejualan obligasi
sebesar 90%. Sehingga jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut:
Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai dai Bunga Jatuh
Tempo
Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 - A) : Bunga Efektif)
Maka:
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,68058
= 6.805.832
Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo
= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,68058) : 8%)
= 1.000.000 x 3,99271
= 3.992.710
Agio Obligasi
= 10.798.542 -10.000.000
= 798.542
Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
angal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buk
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 8% B-C (E-1)-D A+E
Jan 14 10.000.000 798.542 10.798.54
Des 14 10.000.000 1.000.000 863.883 136.117 662.425 10.662.42
Des 15 10.000.000 1.000.000 852.994 147.006 515.419 10.515.41
Des 16 10.000.000 1.000.000 841.234 158.766 356.653 10.356.65
Des 17 10.000.000 1.000.000 828.532 171.468 185.185 10.185.18
Des 18 10.000.000 1.000.000 814.815 185.185 0 10.000.00
Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa agio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B - D
b. Disagio Obligasi
Dengan data yang sama, namun bunga efektif yang diharapkan sebesar 12%, maka
penyelesaiannya sebagai berikut:
Disagio Obligasi
= 10.000.000 - 9.279.045
= 720.955
Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
angal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buk
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 12% C-B (E-1)-D A-E
Jan 14 10.000.000 720.955 9.279.04
Des 14 10.000.000 1.000.000 1.113.485 113.485 607.470 9.392.53
Des 15 10.000.000 1.000.000 1.127.104 127.104 480.366 9.519.63
Des 16 10.000.000 1.000.000 1.142.356 142.356 338.010 9.661.99
Des 17 10.000.000 1.000.000 1.159.439 159.439 178.571 9.821.42
Des 18 10.000.000 1.000.000 1.178.571 178.571 0 10.000.00
Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa disagio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B + D