Anda di halaman 1dari 42

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

(NON CURRENT LIABILITIES)


Hutang jangka panjang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin di masa
depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi
perusahaan. Hutang jangka panjang terdiri dari Hutang Obligasi, Wesel Bayar Jangka Panjang,
Hutang Hipotik, Kewajiban Pensiun dan Kewajiban Lease.

PENERBITAN OBLIGASI
Obligasi yang timbul dari suatu kontrak disebut sebagai indenture obligasi dan
merupakan janji untuk membayar (1) sejumlah uang yang harus dibayar pada tanggal jatuh
tempo ditambah (2) bunga periodic pada tingkat tertentu atas jumlah yang jatuh tempo (nilai
nominal). Setiap obligasi dinyatakan dengan sertifikat dan memiliki nilai nominal $1000.
Pembayaran bunga obligasi biasanya dilakukan secara setengahtahunan, meskipun suku bunga
pada umumnya dinyatakan secara tahunan. Tujuan utama dari obligasi adalah untuk meminjam
dana jangka panjang apabila jumlah modal yang dibutuhkan terlalu besar untuk disediakan oleh
satu pemberi pinjaman. Dengan menerbitkan obligasi dalam pecahan $100, $1000 atau $10000,
sejumlah besar hutang jangka panjang dapat dibagi banyak unit investasi yang kecil, sehingga
memungkinkan lebih dari satu pemberi pinjaman yang berpartisipasi dalam memberikan
pinjaman.

JENIS DAN PERINGKAT OBLIGASI


1. Obligasi Berjamin dan Tanpa Jaminan
Secured bonds didukung oleh janji dari bebrapa orang penjamin. Obligasi hipotik dijamin oleh
klaim atas real estate. Unsecured bonds merupakan obligasi tanpa jaminan dan sangat berisiko,
sehingga harus membayar bunga lebih tinggi.
2. Obligasi Berjangka, Obligasi Berseri dan Obligasi Yang Dapat Ditebus
Obligasi Berjangka terbitan obligasi yang telah jatuh tempo pada satu tanggal, Obligasi
Berseri terbitan yang jatuh tempo namun pembayarannya secara angsuran, Obligasi Yang
Dapat Ditebus memberikan hak kepada penerbit untuk menebus dan menarik kembali obligasi
sebelum jatuh tempo
3. Obligasi Konvertibel, Obligasi Yang Didukung Komoditas, dan Dengan Diskonto Besar
Obligasi Konvertibel obliasi yang bisa dikonversi menjadi sekuritas lain dalam jangka waktu
tertentu setelah penerbitannya, Obligasi yang Didukung Komoditas obligasi yang dapat ditebus
dengan menggunakan komoditas seperti minyak dalam barel, batubara dalam ton, dan logam
mulia dalam ons, Obligasi Dengan Diskonto Besar dijual pada diskonto yang memberikan total
pembayaran harga pada saat jatuh tempo kepada pembelinya.
4. Obligasi Terdaftar dan Obligasi Atas Unjuk
Obligasi Terdaftar obligasi yang diterbitkan atas nama pemilik. Obligasi Atas Unjuk obligasi
yang tidak mencatat nama pemilik.
5. Obligasi Laba dan Obligasi Pendapatan
Obligasi Laba tidak membayar bunga kecuali perusahaan mendapat laba, Obligasi Pendapatan

PENILAIAN HUTANG OBLIGASI-DISKONTO DAN PREMI


Harga jual obligasi ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari pembeli dan penjual,
risiko relative, kondisi pasar dan keadaan perekonomian. Investor menilai obligasi pada nilai
sekarang dari arus kas ke masa depan yang diharapkan, yang terdiri dari bunga dan pokok. Suku
bunga yang digunakan adalah suku bunga yang memberikan pengembalian atas investasi yang
dapat diterima, yang sebanding dengan risiko penerbitannya.
Suku bunga yang ditulis dalam persyaratan obligasi disebut suku bunga ditetapkan,
kupon atau nominal. Suku bunga ini yang ditetapkan oleh penerbit obligasi dinyatakan dalam
persetase dari nilai nominal yang disebut nilai pari, jumlah pokok atau nilai jatuh tempo. Selisih
antara nilai nominal dengan nilai sekarang menentukan harga actual yang dibayar pembeli
obligasi. Selisih antara nilai nominal dengan nilai sekarang bisa berupa premi atau diskonto. Jika
obligasi dijual lebih tinggi dari nominalnya maka dijual dengan premi, jika sebaliknya dijual
dengan diskonto.
Apabila obligasi dijual di bawah nilai nominal maka investor mrnuntut suku bunga yang
lebih tinggi dari yang ditetapkan. Biasanya ini terjadi karena investor dapat menghasilkan tingkat
yang lebih tingggi pada investasi alternative dengan risiko yang sama. Mereka tidak dapat
mengubah suku bunga yang ditetapkan sehingga menolak untuk membayar seharga nilai
nominal. Jadi, dengan mengubah jumlah investasi mereka dapat mengubah suku bunga efektif.
METODE BUNGA EFEKTIF
1. Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai buku obligasi pada awal
periode dengan suku bunga efektif
2. Amortisasi diskonto atau premi obligasi kemudian ditentukan dengan membandingkan bunga
obligasi terhadap bunga yang dibayarkan

KLASIFIKASI DISKONTO DAN PREMI


Diskonto hutang obligasi bukan merupakan aktiva karena tidak memberikan manfaat
ekonomi di masa mendatang. Secara konseptual diskonto hutang obligasi merupakan akun
penilaian kewajiban, yaitu pengurangan dari jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang
berhubungan. Akun ini disebut akun kontra.
Premi hutang obligasi tidak memiliki eksistensi yang terpisah dari hutang yang berkaitan.
Secara konseptual premi hutang obligasi merupakan akun penilaian kewajiban yakni
penambahan pada jumlah nominal atau jatuh tempo kewajiban yang berhubungan. Akun ini
disebut Akun Ajun atau akun pengimbang. Akibatnya perusahaan melaporkan dskonto obligasi
dan premi obligasi sebagai pengurang lasngsung dari jumlah nominal obligasi.

OBLIGASI TREASURI
Merupakan hutang obligasi yang telah diakuisisi kembali oleh perusahaan yang
menerbitkannya atau agen atau trustee atau perwaliannya yang belum dibatalkan dan akun dari
obligasi treasuri harus dikredit.

PELUNASAN HUTANG LEBIH AWAL


Jika obligasi dipegang hingga jatuh tempo, maka tidak ada keuntungan atau kerugian
yang dihitung. Setiap premi atau diskonto dan setiap biaya penerbitan akan diamortisasi
sepenuhnya pada tanggal obligasi jatuh tempo. Akibatnya, jumlah tercatat akan sama dengan
nilai jatuh tempo (nominal) obligasi tersebut. Karena nilai nominal sama dengan nilai pasar
obligasi maka tidak ada keuntungan atau kerugian.
Dalam beberapa kasus, hutang dilunasi lebih awal sebelum tanggal jatuh tempo. Jumlah
yang dibayarkan atas pelunasan lebih awal sebelum jatuh tempo mencakup premi penarikan dan
beban reakuisisi yang disebut harga reakusisi. Pada tanggal tertentu, jumlah tercatat bersih dari
obligasi adalah jumlah yang akan dibayarkan pada jatuh tempo yang disesuaikan dengan premi
atau diskonto yang belum diamortisasi dan biaya penerbitan. Setiap kelebihan dari jumlah bersih
yang tercatat di atas harga reakusisi merupakan keuntungan dari pelunasan lebih awal dan
sebaliknya.

WESEL BAYAR JANGKA PANJANG


Terdiri dari :
1. Wesel yang Diterbitkan Pada Nilai Nominal
2. Wesel yang Tidak Diterbitkan Pada Nilai Nominal
 Wesel Dengan Bunga Nol
 Wesel Berbunga
3. Wesel Bayar Dalam Situasi Khusus
 Wesel Diterbitkan untuk Properti, Barang dan Jasa
Suku bunga yang ditetapkan dianggap layak jika : 1) Tidak ada suku bunga yang ditetapkan (2)
Suku bunga yang ditetapkan tidak layak (3) Jumlah nominal yang ditetapkan dari instrument
hutang itu secara material berbeda dengan harga jual tunai berjalan atas barang yang sama atau
serupa atau dari nilai pasar berjalan instrument hutang itu.

PILIHAN SUKU BUNGA


Dalam transaksi wesel, suku bunga pasar atau suku bunga efektif itu nyata atau dapat
ditentukan oleh faktor lain yang terlibat dalam pertukaran, seperti nilai pasae wajar dari apa yang
diberikan atau diterima. Namun, jika sebuah perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar
property, barang dan jasa dan jika wesel tersebut tidak mempunyai pasar yang siap
menampungnya, masalah penentuan nilai sekarang wesel tersebut lebih sulit. Untuk
memperkirakan nilai sekarang dari wesel dalam kondisi seperti itu, perusahaan harus
memperkirakan suku bunga penerapan yang mungkin berbeda dengan suku bunga yang
ditetapkan. Proses penaksiran ini disebut Pengaitan, dan suku bunga yang dihasilkan disebut
Suku Bunga Terkait.
Suku bunga yang berlaku untuk instrument yang serupa dari dari para lembaga penerbit
wesel yang mempunyai peringkat kredit yang serupa akan mempengaruhi pilohan suku
bunganya. Faktor lain yang berpengruh lainnya adalah perjanjian pembatasan, jaminan, jadwal
pembayaran, dan suku bunga utama yang berlaku. Perusahaan menentukan suku bunga terkait
letika mereka menerbitkan wesel, perubahan yang terjadi sesudahnya pada suku bunga yang ada
akan diabaikan.

WESEL BAYAR HIPOTIK


Bentuk paling umum dari wesek bayar jangka panjang adalah wesel bayar hipotik. Wesel
Bayar Hipotik adalah wesel promes yang dijamin dengan satu dokumen yang disebut hipotik
yang menggadaikan hak atas property sebagai jaminan pinjaman. Wesel bayar hipotiks erring
digunakan oleh perusahaan dan persekutuan daripada korporasi.
Peminjam biasanya menerima kas dalam jumlah nominal wesel hipotik, si mana jumlah
nominal wesel itu merupakan kewajiban yang sebenarnya dan tidak ada diskonto atau premi
yang terlibat. Namun, apabila dikenakan penilaian “poin” oleh pemberi pinjaman, maka jumlah
total yang diterima oleh peminjam kurang dari jumlah nilai nominal wesel. Poin menaikkan suku
bunga efektif diatas yang ditetapkan suku bunga dalam wesel. Satu poin adalah 1% dari nilai
nominal wesel.

PELAPORAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG

PEMBIAYAAN DI LUAR NERACA


Ada 3 bentuk pembiayaan di luar neraca :
1. Anak perusahaan yang tidak terkonsolidasi
Perusahaan induk tidak perlu melaporkan aktiva dan kewajiban anak perusahaannya. Yang
dilaporkan perusahaan dalam neraca hanyalah investasi dalam anak perushaan.

2. Entitas dengan Tujuan Khusus atau Special Purpose Entity


Perusahaan dengan tujuan khusus ini biasanya merupakan perusahaan yang menjalankan sebuah
proyek.

3. Lease Operasi
Cara lain agar perusahaan tidak perlu mencantumkan hutang di neraca adalah dengan leasing.
Daripada memiliki sebuah aktiva, perusahaan lebih memilih untuk menyewanya.
DASAR PEMIKIRAN
Mengapa oerusahaan berusaha mengadakan perjanjian pembiayaan di luar neraca ?.
Alasan utamanya adalah banyak yang berpendapat bahwa peniadaan hutang akan mempertinggi
mutu neraca dan memungkinkan kredit diperoleh dengan lebih cepat serta dengan biaya lebih
ringan.
Kedua, ketentuan pinjaman seringkali menetapkan pembatasab atas jumlah hutang yangt
dapat dimiliki. Akibatnya, pemmbiayaan di luar neraca digunakan karena komitmen jenis ini
mungkin tidak diikutkan dalam menghitung pembatasan kredit atau hutang.
Ketiga, dikemukakan oleh beberapa pihak bahwa sisi aktiva dari neraca dinyatakan
terlalu rendah.

PENYAJIAN DAN ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG


Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar
sering kali hanya melaporkan satu akun dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar
dalam catatan yang menyertainya. Hutag jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun hrus
dilaporkan sebagai hutang lancar, kecuali kalau penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain
aktiva lancar. Jika hutang itu didanai kmbali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana
pelunasan obligasi, maka hal itu harus terus dilaporkan sebagai pos tidak lancar.
Pengungkapan catatan umumnya berisi sifat dari keajiban, tanggal jatuh tempo, suku
bunga, provisi penarikan, konversi, pembatasan yang dikenakan oleh kreditor dan aktiva yang
disepakati sebagai jaminan.

ANALISIS HUTANG JANGKA PANJANG


Pemegang saham dan kreditor jangka panjang berkepentingan dengan solvensi jangka
panjang perusahaan terutama kemampuannya membayar bunga yang akan jatuh tempo dan
melunasi nilai nominal hutangnya saat jatuh tempo.

RASIO HUTANG TERHADAP TOTAL AKTIVA


Mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh kreditor
Total Hutang
Hutang Terhadap Total Aktiva =
Total Aktiva

RASIO BERAPA KALI BUNGA DIHASILKAN


Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga ketika jatuh tempo.
Laba sebelum PPh dan Beban Bunga
Hutang Terhadap Total Aktiva=

Beban Bunga

Sumber : Intermediate Accounting Kieso, Weygandt and Warfield


Kewajiban Jangka Panjang 26 Desember 2015 08:15:49 Diperbarui: 26 Desember 2015 08:26:12
Dibaca : 65 Komentar : 0 Nilai : 0 Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang
pelunasannya lebih dari satu periode akuntansi. Baridwan (2000:365) mengatakan bahwa
“hutang jangka panjang digunakan untuk menunjukkan hutang-hutang yang pelunasannya yang
dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sumber yang bukan
dari kelompok aktiva lancar”. Kewajiban atau hutang jangka panjang ini biasanya dalam jumlah
nominal yang besar. *** Umumnya kewajiban ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dana dalam merealisasikan rencana-rencana pengembangan perusahaan misalnya
untuk penambahan modal kerja permanen, investasi, pembelian aktiva tetap baru, perluasan
pabrik, akuisisi, afiliasi dan lain-lain kebutuhan yang membutuhkan dana besar. Kewajiban
jangka panjang dapat berupa : Utang Obligasi (Bond Payable) Perusahaan – perusahaan besar
tidak dapat meminjam uang miliaran dari satu pemberi pinjaman (kreditor). Dengan demikian
perusahaan tersebut dapat menerbitkan (menjual) obligasi kepada publik. Sebenarnya setiap
utang obligasi merupakan wesel bayar. Utang obligasi merupakan debet bagi perusahaan yang
menerbitkannya. Utang Hipotik (Mortage Notes Payable) Utang hipotik yaitu uatu jenis
pinjaman (utang) jangka panjang dengan jaminan benda-benda tidak bergerak. Wesel Bayar
Jangka Panjang (Long Term Notes) Wesel yang berjangka waktu minimum 30 hari, biasanya
wesel jangka panjang ini ditarik antara 60-90 hari setelah diterbitkan, sedangkan untuk
perdagangan yang memerlukan waktu pengapalan yang sukup lam, wesel ini biasanya ditarik
antara 4-6 bulan setelah diterbitkan. Kewajiban Lease Lease adalah kesepakatan sewa dimana
penyewa (lessee) sepakat untuk membayar sewa kepada pemilik proterti (lessor) atas
penggunaan aset. Leasing akan memungkinkan lessee untuk menggunakan aset yang diperlukan
tanpa harus membayar di muka dalam jumlah besar seperti yang diwajibkan pada kesepakatan
pembelian. Kewajiban Pensiun/Pascapensiun Secara umum terdapat dua dasar sehubungan
dengan kewajiban pascapensiun yaitu kontribusi pasti dan manfaat pasti. Dalam kontribusi pasti,
karyawan menyetorkan jumlah uang yang tetap kepada dana pensiun. Kewajiban perusahaan
akan berakhir sejak kontribusi dilakukan. Dalam manfaat pasti, karyawan dijanjikan sejumlah
manfaat pascapensiun yang biasanya disebut pensiun. Perjanjian-perjanjian dengan pembayaran
angsuran Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah
dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir periode akuntansi bagian tertentu dari hutang
jangka panjang berubah menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian
untuk memnidahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka
pendek. *** Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kewajiban atau hutang jangka panjang
adalah kewajiban yang akan diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari satu siklus/ periode
operasi normal perusahaan untuk kebutuhan pendanaan tertentu. Judul TA : Pengaruh Utang
Terhadap Solvabilitas Perusahaan
Referensi : Harrison, W.T., dkk. 2011. Akuntansi Keuangan IFRS Edisi Kedelapan Jilid 1.
Jakarta : Erlangga

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mkanza/kewajiban-jangka-
panjang_567dea45999373e710cf52f2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hutang jangka panjang merupakan kewajiban yang dapat dibayar lebih dari 1 tahun atau
12 bualan. Kewajiban jangka panjang juga sering disebut sebagai debt-financing, artinya kegiatan
pendanaan yang dilakukan dengan cara meminjam atau berhutang. Dan akan dilunasi dari sumber-
sumber yang bukan dari kelompok aktiva lancar, seperti peralatan, gedung, tanah, investasi saham
atau investasi obligasi jangka panjang, dan sebagainya.Hutang jangka panjang ini dibagi menjadi
2 jenis, yaitu hutang hipotik dan obligasi. Dari jenis-jenis tersebut memiliki pengertian,pemahan
dan cara mengerjakan yang berbeda satu sama lain.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian utang jangka panjang ?


2. Apa saja jenis utang jangka panjang ?
3. Apa saja bentuk bentuk utang obligasi ?
4. Bagaimana Penilaian obligasi saat diterbitkan ?
5. Bagaimana disposisi utang obligasi ?
6. Bagaimana harga obligasi ?
7. Bagaimana pencatatan utang obligasi ?
8.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian utang jangka panjang
Hutang merupakan instrumen yang sangat sensitif terhadap nilai perusahaan. Nilai
perusahaan ditentukan oleh struktur modal. Semakin tinggi proporsi hutang, maka semakin tinggi
harga saham. Namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan
karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil dari pada biaya yang
ditimbulkan. Para pemilik perusahaan lebih suka menciptakan hutang pada tingkat tertentu yang
menaikkan nilai perusahaan.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam
jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 th) dihitung dari tanggal pembuatan neraca per
31 Desember. Perusahaan untuk memperoleh sumber ekonomi yang akan digunakan membelanjai
kegitan khususnya yang bersifat jangka panjang, perusahaan dapat mengeluarkan sertifikat berarti
membuat perjanjian hutang, menyatakan pembuat bersedia membayar bunga atas pinjaman
tersebut secara periodik selama jangka waktunya.
Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu. Dalam operasional
normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi
pengeluaran kas. Pada akhir perioda akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah
menjadi hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan
bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang jangka pendek.
B. Jenis jenis utang jangka panjang

1. Utang Hipotik
Hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan
dengan harta tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan jaminan berupa
tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual
jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan hutang. Adalah penyerahan tertulis
mengenai hak atas harta benda tak bergerak untuk mejamin pembayaran hutang dengan ketentuan
bahwa penyerahan itu akan dibatalkan setelah waktu pembayaran. Bahwasannya hutang jangka
panjang boleh membuat hipotek, dia juga bisa diansur, dan lain-lain. Yang menjadi contoh dari
kewajiban jangka panjang ini adalah sewa/rental.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber,
misalnya dengan mengambil pinjaman dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank dengan jaminan
harta tak bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam praktik.

2. Utang obligasi
Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat
obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Apabila perusaahaan membutuhkan
tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara
mencari utang jangka panjang. Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya besar dari satu
sumber perusahaan dapat mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila
reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang akan tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya
obligasi tersebut.
Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga
jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi
harga jualnya akan semakin rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan dapat dilakukan
dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan.Dalam surat obligasi
dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan lain
sesuai jenis obligasi tersebut biasanya meliputi bond, wesel jangka panjang, dan obligasi sewa.
Bond biasanya berasal dari bunga hutang wesel ditahan yang pada umumnya dikeluarkan oleh
sebuah perusahaan, lembaga tinggi, maupun agen pemerintahan sehingga banyak menarik investor
seperti halnya saham biasa yang dijual dengan jumlah kecil (biasanya dalam ribuan dollar). Bond
dalam perusahaan menadatangkan keuntungan datau tidak. Di antara keuntungan bond adalah
tidak adanya pengaruh dari kontrol pemegang saham, penyimpanan pajak, dan
pendapatan/keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sedangkan kerugiannya adalah bunga
harus dibayar sesuai periode yang dipakai dan prinsip nilai akan dibayar ulang waktu jatuh tempo.
C. Bentuk bentuk obligasi

1. Government Bond
Seperti T-Bills, US Treasury Notes dan US Teasury Bond adalah sekuritas pemerintah
yang digunakan untuk pendanaan dalam utang pemerintah. Pembayaran kuponnya bersifat semi-
annual. Ketika diterbitkan, US Treasury Notes memiliki masa jatuh tempo 2 (dua) sampai 10
(sepuluh) tahun dan US Treasury-Bond memiliki masa jatuh temponya lebih dari 10 (sepuluh)
tahun. Jenis-jenis obligasi pemerintah yaitu pertama, Callable Bond yang biasanya dibeli kembali
oleh penerbitnya pada harga tertentu di masa yang akan datang. Kedua, Federal Agency Bond.
Ketiga, Municipal Bond, yang diterbitkan oleh pemerintah lokal untuk mendanai highways, sistem
perairan pendidikan dan capital project lainya. Ada 2 (dua) tipe Multicipal Bond yaitu General
Obligation Bond dan Revenue Bond.
2. CorporateBond
Corporate Bond adalah sekuritas yang mencerminkan janji dari perusahaan yang
menerbitkan untuk memberikan sejumlah pembayaran berupa pembayaran kupon dan pokok
pinjaman kepada pemlik obligasi, selama jangka waktu tertentu. Perusahaan yang menerbitkan
obligasi disebut debitur, sedangkan investor yang membeli obligasi disebut kreditur.
3. Registered Bond
Registered Bonds adalah obligasi yang nama pemiliknya tercantum dalam sertifikat.
4. Coupon Bonds atau Bearer Bonds
Coupon Bonds/Bearer Bonds adalah obligasi yang nama pemiliknya tidak dicantumkan
dalam sertifikatnya.
5. . Term Bonds
Term Bonds adalah obligasi yang seluruhnya jatuh tempo pada suatu tanggal tertentu.
6. Serial Bonds
Serial Bonds adalah obligasi yang tanggal jatuh temponya bertahap (pada beberapa
tanggal tertentu).
D. Penilaian obligasi saat diterbitkan
Pada saat penerbitan, obligasi dinilai sebesar kas yang diterima (proceeds), yang dapat
dihitung berdasarkan nilai sekarang (present velue) dari pengeluaran-pengeluaran debitur
obligasi di masa yang akan datang yang terdiri dari nilai jatuh tempo obligasi dan beban bunga
ini dipengaruhi oleh stated rate (SR) dan market rate (MR)
Jika MR = SR, berarti obligasi tersebut dinilai sebesar nilai parinya.
Jika MR > SR, berarti obligasi tersebut dinilai kurang dari nilai parinya atau kas yang di bawah
nilai pari
Jika MR < SR, berarti obligasi tersebut dinilai diatas nilai pari.
Metode amortisasi diskonto atau premium obligasi Salah satu karateristik obligasi adalah
bahwa pada saat tanggal jatuh tempo, obligasi akan dinilai sebesar nilai premium. Oleh karena itu
diskonto atau premium yang muncul pada saat penerbitan obligasi akibat selisih antara kas yang
diterima dengan nilai nominalnya harus dihapuskan, yaitu dengan cara diamortisasi setiap akhir
periode setiap akhir periode atau setiap tanggal pembayaran bunga. Pada saat tanggl jatuh tempo,
diskonto atau premium sudah harus habis diamortisasi sehingga nilai buku obligasi sama dengan
nilai nominalnya.
Ada 2 metode amortisasi yang bisa diterapkan dalam akuntansi, yaitu :
1. Metode Garis Lurus – besarnya amortisasi setiap periode sama
2. Metode bunga efektif – nilai amortisasi diskonto atau premium setiap periode berbeda-beda.

E. Disposisi hutang obligasi


Disposisi atau terhapusnya hutang obligasi dari neraca bisa dengan dua cara, yaitu
1. Jatuh tempo
Pada saat tanggal jatuh tempo, hutang obligasi sudah harus dilunasi sebesar nilai parinya
dan diskonto atau premium sudah harus diamortisasi sehingga tidak ada keuntungan atau
kerugian yang muncul.
a. Pembayaran bunga
Hutang bunga xxx
Kas xxx
b. Pelunasan Obligasi
Hutang obligasi xxx
Kas xxx
2. Pelunasan dini
Dimungkinkan sebuah obligasi dilunasi sebelum tanggal jatuh tempu (callable bonds).
Jika terjadi pelunasan dini atau pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, maka masih ada
premium atau diskonto yang belum habis diamortisasi dan ada kemungkinan besarnya pelunasan
lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai buku obligasi sehingga muncul keuntungan atau kerugian
akibat pelunasan dini.
a. Pembayaran bunga
Beban bunga xxx
Kas xxx
Amortisasi diskonto xxx
b. Pelunasan obligasi
Hutang obligasi xxx
Keg. Akibat pel. Dini xxx
Kas xxx
Amortisasi diskonto xxx
F. Harga obligasi
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi
dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
1. Par (nilai Pari): Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai
nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta
= Rp 50 juta.

2. at premium (dengan Premi): Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp
50 juta = Rp 51 juta.

3. at discount (dengan Diskon): Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x
Rp 50 juta = Rp 49 juta.

G. pencatatan hutang obligasi

Apabila obligasi dijual tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga, pembeli obligasi di
samping membayar harga obligasi juga harus membayar bunga berjalan sejak tanggal bunga
terakhir sampai dengan tanggal penjualan obligasi tersebut. Bunga berjalan yang dibayar oleh
pembeli dicatat perusahaan dengan mengkredit rekening biaya bunga atau rekening utang bunga
obligasi. Sedangkan bila bunga berjalan dikreditkan ke rekening utang bunga obligasi maka
pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit utang bunga obligasi sebesar
bunga berjalan dan sisanya didebitkan ke rekening biaya bunga. Jika bunga berjalan dikreditkan
ke rekening biaya bunga maka pembayaran bunga obligasi berikutnya dicatat dengan mendebit
rekening biaya bunga obligasi sebesar bunga yang dibayar.
Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal pembayaran bunga
atau setiap akhir periode bersama dengan jurnal penyesuaian yang lain. Berikut disajikan contoh
pencatatan utang obligasi, PT Millenia Megah pada tanggal 31 Desember 2005 memutuskan untuk
mengeluarkan obligasi pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rpl.000.000,-, bunga 10% per tahun dan
jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2011. Bunga obligasi dibayarkan setiap tanggal 1 Mei dan 1
November. Seluruh obligasi dapat dijual pada tanggal 1 Juli 2006 dengan harga Rpl.029.000,-
(yaitu harga jual Rpl.030.000,- dikurangi biaya penjualan Rpl .000,-) ditambah bunga berjalan
untuk jangka waktu 1 Mei 2006 sampai dengan 1 Juli 2006. Tahun buku PT Millenia Megah adalah
tahun kalender, amortisasi agio dicatat setiap akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai
berikut:
2006 = 6 bulan (1 Juli sampai dengan 31 Desember)
2007 = 12 bulan
2008 = 12 bulan
2009 = 12 bulan
2010 = 12 bulan
2011 = 4 bulan
Jumlah = 58 bulan
Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungkan adalah lamanya obligasi itu beredar, yaitu
sejak tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp29.000,- (Rpl.029.000,-
dikurangi Rpl.000.000,-) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58 bulan, sehingga
amortisasi agio setiap bulannya sebesar Rp29.000,- : 58 = Rp500,-.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Utang jangka panjang digunakan untuk menunjukan utang-utang yang pelunasannya akan
dilakukan dalam waktu lebih dari satu tahun atau akan dilunasi dari sumber-sunber yang bukan
dari kelompok aktiva lancar.

Apabila perusaahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak dapat melakukan
emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari utang jangka panjang. Dalam hal sulit
mencari utang yang jumlahnya besar dari satu sumber perusahaan dapat mengeluarkan surat
obligasi. Surat obligasi ini akan dapat di jual bila reputasi perusahaan cukup baik dan dipandang
akan tetap berdiri selama jangka waktu beredarnya obligasi tersebut. Harga jual obligasi
tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan
semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin
rendah. Pengeluaran obligasi dari suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara penjualan
langsung atau melalui lembaga-lembaga keuangan.

DAFTAR PUSTAKA
http://zulidamel.wordpress.com/2009/02/26/hutang-jangka-panjang/
http://dzaitunakhdan.blogspot.com/2012/03/hutang-jangka-panjang.html
http://goryank.blogspot.com/2011/11/makalah-hutang-jangka-panjang.html
http://goryank.blogspot.com/2011/11/makalah-hutang-jangka-panjang.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_akuntansi_2/bab4-
investasi_dan_hutang_jangka_panjang.pdf
http://mistercela21.wordpress.com/2010/02/22/hutang-jangka-panjang-2/
http://evaoktaviagunawan.wordpress.com/2011/11/06/hutang-jangka-panjang/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/akuntansi-keu-menengah-2-hutang-jangka-panjang-
hipotik/
Agio dan Disagio (Obligasi)

Obligasi adalah salah satu bentuk instrumen pendanaan dengan menggunakan utang. Berbeda
dengan saham, return yang diperoleh dari investasi pada obligasi adalah bunga. Bunga yang
diperoleh bersifat konstan, sehingga tidak terpengaruh dari kondisi kinerja perusahaan.

Pada umumnya nilai obligasi yang diterbitkan, belum tentu sama dengan jumlah dana yang
diterima perusahaan sebagai penerbit. Jika nilai obligasi lebih rendah dibandingkan dengan dana
yang diterima, maka akan muncul akun agio obligasi. Jika nilai obligasi lebih besar dibandingkan
dengan dana yang diterima, maka akan muncul akun disagio obligasi. Jadi dalam kata lain, agio
obligasi adalah keuntungkan bagi penerbit karena mendapat dana lebih besar dan disagio obligasi
adalah kerugian karena menerima dana lebih kecil.

Pada pencatatan akuntansi, agio obligasi dan disagio obligasi harus iamortisasi. Metode yang
digunakan untuk amortisasi ada dua macam, yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Bunga Efektif.
Langsung ke contoh saja:

1. Meode Garis Lurus


a. Agio Obligasi
Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @
Rp1.000,00 dengan kurs 110%. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang
dibayarkan tiap tanggal 31 Desember.
Jurnal pada saat penerimaan dana sebagai berikut:

Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 110%) Rp 11.000.000,00


Agio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (110%-100%)) Rp 1.000.000,00
Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00) Rp 10.000.000,00

Maka amostisasi agio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:


Tangal Obligasi Bunga Amortisasi Agio Agio Nilai Buku
Obligasi
A B C D E
(A x 10%) (D : 5 tahun) ((D-1)-C) (A + D)
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 11.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000 800.000 10.800.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000 600.000 10.600.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000 400.000 10.400.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000 200.000 10.200.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000 0 10.000.000
Keterangan :
D-1= D sebelumnya
Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:

Agio Obligasi 200.000


Beban Bunga 200.000

b. Disagio Obligasi
Sekarang dengan data yang sama, hanya kali ini kurs yang digunakan pada saat pejualan obligasi
sebesar 90%. Sehingga jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut:

Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 90%) Rp 9.000.000,00


Disagio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (100%-90%)) Rp 1.000.000,00
Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00) Rp 10.000.000,00

Maka amostisasi disagio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:


Tangal Obligasi Bunga Amortisasi Disagio Nilai Buku
Disagio Obligasi
A B C D E
(A x 10%) (D : 5 tahun) ((D-1)-C) (A - D)
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 9.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000 800.000 9.200.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000 600.000 9.400.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000 400.000 9.600.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000 200.000 9.800.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000 0 10.000.000
Keterangan :
D-1= D sebelumnya
Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:

Beban bunga 200.000


Disagio obligasi 200.000

2. Metode Bunga Efektif


a. Agio Obligasi
Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @
Rp1.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang dibayarkan tiap
tanggal 31 Desember. Tingakat bunga efektif sebesar 8%. Maka sebelumnya kita menentukan nilai
buku obligasinya terlebih dahulu dengan beberapa rumus berikut:

Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai dai Bunga Jatuh
Tempo

Nilsi Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = Nilai Obligasi x A

A = (1 : ( 1 + Bunga Efektif) Pangkat Jangka Waktu)


Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 - A) : Bunga Efektif)

Maka:
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,68058
= 6.805.832

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo


= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,68058) : 8%)
= 1.000.000 x 3,99271
= 3.992.710

Harga Jual Obligasi


= 6.805.832 + 3.992.710
= 10.798.542

Agio Obligasi
= 10.798.542 -10.000.000
= 798.542

Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
angal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buk
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 8% B-C (E-1)-D A+E
Jan 14 10.000.000 798.542 10.798.54
Des 14 10.000.000 1.000.000 863.883 136.117 662.425 10.662.42
Des 15 10.000.000 1.000.000 852.994 147.006 515.419 10.515.41
Des 16 10.000.000 1.000.000 841.234 158.766 356.653 10.356.65
Des 17 10.000.000 1.000.000 828.532 171.468 185.185 10.185.18
Des 18 10.000.000 1.000.000 814.815 185.185 0 10.000.00
Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa agio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B - D

b. Disagio Obligasi
Dengan data yang sama, namun bunga efektif yang diharapkan sebesar 12%, maka
penyelesaiannya sebagai berikut:

Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo


= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,12) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,56743
= 5.674.269

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo


= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,56743) : 8%)
= 1.000.000 x 3,60478
= 3.604.776

Harga Jual Obligasi


= 5.674.269 + 3.604.776
= 9.279.045

Disagio Obligasi
= 10.000.000 - 9.279.045
= 720.955

Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
angal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buk
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 12% C-B (E-1)-D A-E
Jan 14 10.000.000 720.955 9.279.04
Des 14 10.000.000 1.000.000 1.113.485 113.485 607.470 9.392.53
Des 15 10.000.000 1.000.000 1.127.104 127.104 480.366 9.519.63
Des 16 10.000.000 1.000.000 1.142.356 142.356 338.010 9.661.99
Des 17 10.000.000 1.000.000 1.159.439 159.439 178.571 9.821.42
Des 18 10.000.000 1.000.000 1.178.571 178.571 0 10.000.00

Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya

3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa disagio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B + D
Akutansi Keuangan : Utang Jangka Panjang
By: endra yuda - In: ECONOMY -

1.1 Pengertian Utang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang menurut Kieso (2002 : 242) “terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang
sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau
siklus operasi perusahaaan, mana yang lebih lama”.

Dapat disimpulkan hutang jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan dibayar dalam jangka
waktu lebih dari satu tahun atau lebih dari satu siklus operasi normal perusahaan (mana yang lebih
panjang), dan dengan menggunakan aktiva tidak lancar yang ada atau dengan menimbulkan kewajiban
jangka panjang lainnya atau dengan mengalihkan menjadi modal saham.

1.2 Akuntansi Obligasi Metoda Garis Lurus


Agio obligasi

Amortisasi agio obligasi / bulan =

Umur obligasi dalam bulan

amortisasi agio obligasi / bulan

Agio obligasi xxx -

Biaya bunga obligasi - xxx


Disagio obligasi

Amortisasi disagio obligasi / bulan =

Umur obligasi dalam bulan

x amortisasi disagio obligasi / bulan

Biaya bunga obligasi xxx -

Disagio obligasi - xxx

PT A tanggal 1 Maret 2009 mengeluarkan obligasi sebanyak 100.000 lembar dengan nilai nominal
Rp.1.000/lembar, bunga sebesar 12 %/tahun dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Obligasi tersebut
jatuh tempo tanggal 1 Januari 2013.Harga jual obligasi sebesar Rp.99.540.000.

1. Umur obligasi:

Tahun 2009 : 10 bulan

Tahun2010 : 12 bulan

Tahun 2011 : 12 bulan

Tahun 2012 : 12 bulan +

46 bulan

(Rp1.000x100.000) - Rp.99540.000

Amortisasi disagio obligasi / bulan =

46

= Rp.10.000

Amortisasi disagio obligasi tahun 2009: 10 x Rp.10.000=Rp.100.000

2. Tabel amortisasi disagio obligasi metode garis lurus (dalam Rp)

Th. Pemba- Bunga yang Amortisasi Bunga Disagio Nilai buku


yaran dibayar obligasi
Disagio Efektif Obligasi
Bunga (3)=6% x
ke
Nom obl
(2)
(1) (4) (5)=(3)+(4) (6)=(6)-(4) (7)=(7)+(4)

1/3-‘09 - - - - 460.000 99.540.000

1/7-‘09 1 4.000.000* 40.000 4.040.000 420.000 99.580.000

1/1-‘10 2 6.000.000 60.000 6.060.000 360.000 99.640.000

1/7-‘10 3 6.000.000 60.000 6.060.000 300.000 99.700.000

1/1-‘11 4 6.000.000 60.000 6.060.000 240.000 99.760.000

1/7-‘11 5

1/1-‘12 6

1/7-‘12 7

1/1-‘13 8 100.000.000

*6 % x 100.000 x Rp.1.000 x 4/6 atau 12 % x 100.000 x Rp.1.000 x 4/12

Misalnya harga jual obligasi Rp.100.460.000

3. Tabel amortisasi agio obligasi metode garis lurus (dalam Rp)

Th. Pemba- Bunga yang Amortisasi Bunga Agio Nilai buku


yaran dibayar obligasi
agio Efektif Obligasi
Bunga (3)=6% x
ke
Nom obl
(2)
(7)=(7)-(4)
(1) (4) (5)=(3)-(4) (6)=(6)+(4)

1/3-‘09 - - - - 460.000 100.460.000

1/7-‘09 1 4.000.000 40.000 3.960.000 420.000 100.420.000

1/1-‘10 2 6.000.000 60.000 5.940.000 360.000 100.360.000

1/7-‘10 3 6.000.000

1.3 Akuntansi Obligasi Metoda Bunga Efektif


Pada tanggal 1 Juli 2009 PT B mengeluarkan obligasi sebanyak 100.000 lembar dengan nilai nominal
Rp,1.000/lembar. Bunga obligasi sebesar 12 % / th dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli. Pembeli
mengharap bunga efektif seperti yang berlaku di pasar sebesar 13 %. Obligasi tersebut jatuh tempo pada
tanggal 1 Januari 2013. Harga jual obligasi sebesar Rp.97.257.740,11.

1. Tabel amortisasi disagio obligasi metode bunga efektif (dalam Rp )

Th. Pemba- Debet Kredit Kredit Nilai buku


yaran obligasi
Biaya bunga Kas (bunga yang Disagio obligasi
Bunga dibayar) (6)=NB awal
(3)=13%x6/12x (5)=(3)-(4)
ke th+(5)
(4)=6%x 100 jt
Nilai buku
(2)
(1) Awal th

1/7-‘09 - - - - 97.257.740,11

1/1-‘10 1 6.321.753,11 6.000.000 321.753,11 97.579.493,22

1/7-‘10 2 6.342.667,06 6.000.000 342.667,06 97.922.160,28

1/1-‘11 3 6.364.940.42 6.000.000 364.940.42 98.287.100,70

1/7-‘11 4

1/1-‘12 5

1/7-‘12 6

1/1-‘13 7 100.000.000

Misalnya bunga obligasi 13 % dan pembeli mengharap bunga efektif yang berlaku di pasar sebesar 12 %.
Harga jual obligasi sebesar Rp.102.791.190,70.

2. Tabel amortisasi agio obligasi metode bunga efektif (dalam Rp )

Th. Pemba- Debet Debet Kredit Nilai buku obligasi


yaran
Biaya bunga Agio Obligasi Kas (bunga yang
Bunga ke dibayar)
(6)=NB awal th-(4)
(2) (5)=6,5 % x 100
(3)=12%x6/12x (4)=(5)-(3)
jt
(1) Nilai buku
Awal th

1/7-‘09 - - - - 102.791.190,70

1/1-‘10 1 6.167.471,44 332528,56 6.500.000 102.458.662,14

1/7-‘10 2 6.147.519,73 352.480,27 6.500.000 102.106.181,18

dst

1.4 Penyajian dan Analisis Utang Jangka Panjang


Penyajian Hutang Jangka Panjang :

Perusahaan yang mempunyai banyak terbitan hutang jangka panjang dalam jumlah besar seringkali
hanya melaporkan satu jumlah dalam neraca dan mendukungnya dengan komentar serta skedul dalam
catatan yang menyertainya. Setiap aktiva yang digadaikan sebagai jaminan atas hutang itu harus
ditunjukkan dalam kelompok aktiva di neraca. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
harus dilaporkan sebagai kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva selain aktiva
lancar. Jika hutang itu akan di danai kembali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana pelunasan
obligasi, maka hal itu harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dan disertai dengan catatan penjelasan
mengenai metode yang digunakan dalam likuidasinya. Pengungkapan juga diperlukan pada pembayaran
masa depan untuk kebutuhan dana pelunasan dan jumlah jatuh tempo hutang jangka panjang selama 5
tahun ke depan.

Analisis Hutang Jangka Panjang :

Rasio hutang terhadap total aktiva dan berapa kali bunga dihasilkan adalah dua rasio yang
memberikan informasi tentang kemampuan membayar hutang dan solvensi jangka panjang perusahaan.

https://feelinbali.blogspot.co.id/2014/02/akutansi-keuangan-utang-jangka-panjang.html
WESEL JANGKA PANJANG
oleh dianitafairytale pada April 20, 2014

Wesel Jangka Panjang adalah long-dated paper yaitu wesel yang benjangka waktu minimum tiga
puluh hari; biasanya, wesel jangka panjang ini ditarik antara enam puluh hingga sembilan puluh
hari setelah ditunjukkan; untuk perdagangan yang memerlukan waktu pengapalan yang cukup
lama, wesel ini biasanya ditarik antara empat hingga enam bulan setelah ditunjukkan.
Wesel Bayar adalah note payable yaitu janji tertulis tanpa syarat yang ditandatangani oleh
seseorang untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditetapkan dalam
surat wesel tersebut.
Akuntansi untuk wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada nilai
sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan, di mana setiap premi dan diskonto
diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut.

Wesel Diterbitkan Pada Nilai Nominal


Wesel yang diterbitkan pada nilai nominal Rp xxx,- berjangka x tahun dengan suku bunga xx % ,
maka ayat jurnal saat penerbitan wesel adalah kas di debet dan wesel bayar di kredit sebesar nilai
nominal wesel waktu diterbitkan Rp xxx,- . Sedangkan ayat jurnal saat pengakuan bunga tiap
tahun adalah beban bunga di debet dan kas di kredit sebesar nilai nominal penerbitan wesel
dikali bunga yang ditetapkan sebelumnya

WESEL TIDAK DITERBITKAN PADA NILAI NOMINAL


1. Wesel dengan Bunga Nol
Jika wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya diukur dengan kas yang diterima oleh penerbit
wesel. Suku bunga implisit adalah suku bunga yang menyamakan kas yang diterima dengan
jumlah yang diterima dimasa depan.
2. Wesel Berbunga
Apabila nilai sekarang melebihi nilai nominal, maka wesel tersebut di pertukarkan dengan premi.
Premi atau wesel bayar dicatat sebagai kredit dan diamortisasi dengan matode bunga efektif
sebagai pengurangan tahunan atas jumlah bunga yang diakui.
Wesel Bayar Dalam Situasi Khusus:
1. Wesel Diterbitkan untuk Kas dan Hak Hak Lainnya
Beberapa wesel yang diterbitkan akan ditambahkan hak atau keistimewaan tambahan diberikan
kepada penerima wesel. Perbedaan antara nilai sekarang utang dan jumlah kas yang diterima
harus dicatat oleh penerbit wesel secara simultan sebagai diskonto atas wesel dan pendapatan
yang belum dihasilkan atas penjualan masa depan, diskonto harus diamortisasi selama umur
wesel.

2. Wesel Diterbitkan untuk Property, Barang, dan Jasa


nilai sekarang diukur menurut nilai wajar property, barang, jasa, atau menurut jumlah yang
secara layak mendekati nilai wajar wesel itu.

3. Bunga Terkait
Jika suku bunga ditetapkan akan menjadi tidak layak maka suku bunga efektif harus dikaitkan
karena suku bunga terkait berbeda dengan suku bunga yang ditetapkan pada tanggal wesel
diterbitkan, maka premi harus diakui dan diamortisasi pada periode berikutnya.

https://dianitashakura.wordpress.com/2014/04/20/wesel-jangka-panjang/
Wesel Bayar Jangka Panjang
1. Pengertian Wesel Bayar Jangka Panjang
Utang wesel jangka panjang (wesel bayar) adalah Janji tertulis untuk membayar kepada
pihak lain dalam jumlah tertentu dan pada tanggal yang telah ditetapkan. Akuntansi untuk
wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada nilai sekarang
dari arus kas bunga dan pokok masa depan, dimana setiap premi dan diskonto
diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut. Biasanya, wesel jangka
panjang ini ditarik antara enam puluh hingga Sembilan puluh hari setelah ditunjukkan,
untuk pengapalan yang cukup lama, wesel ini biasanya ditarik antara empat hingga enam
bulan setelah ditunjukkan.

Wesel jangka panjang dijamin dengan hipotek atas asset tertentu yang berfungsi sebagai
agunan. Wesel bayar hipotek (mortgage notes payable) banyak digunakan oleh
perorangan untuk membeli rumah serta oleh perusahaan besar untuk memperoleh
bangunan pabrik.
Jangka waktu pinjaman hipotek ditetapkan baik dengan suku bunga tetap maupun suku
bunga yang disesuaikan,. Biasanya jangka waktu dibutuhkan peminjam untuk mebuat
pembayaran angsuran selama jangka waktu pinjaman. Masing – masing pembayaran
mencakup : (1) bunga atas saldo pinjaman yang belum dilunasi, dan (2) pengurangan dari
jumlah pokok pinjaman.

2. Wesel Diterbitkan pada Nilai Nominal


Wesel yang diterbitkan pada nilai nominal Rp xxx,- berjangka x tahun dengan suku
bunga xx %, maka ayat jurnal saat penerbitan wesel adalah kas di debet dan wesel bayar
di kredit sebesar nilai nominal wesel waktu diterbitkan Rp xxx,-. Sedangkan ayat jurnal
saat pengakuan bunga di debet dan kas di kredit sebesar nilai nominal penerbitan wesel
dikali bunga yang di tetapkan sebelumnya.
Contoh : PT. A menerbitkan wesel senilai $10.000, 3 tahun, suku bunga ditetapkan dan
suku bunga efektif keduanya adalah 10%. Maka ayat jurnalnya :
Kas 10.000
Wesel bayar 10.000
Ayat jurnal untuk mengakui beban bunga yang terjadi setiap tahun, ayat jurnalnya :
Beban bunga 1.000
Kas 1.000

3. Wesel Tidak Diterbitkan pada Nilai Nominal


a.) Wesel dengan Bunga Nol
Jika wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya diukur dengan kas yang diterima
oleh penerbit wesel. Suku bunga implisit adalah suku bunga yang menyamakan kas yang
diterima dengan jumlah yang diterima di masa depan.
Contoh : PT. A menerbitkan wesel tanpa bunga dengan total kas $10.000, 3 tahun. Nilai
sekarang wesel dari arus kas masa depan ($7.721,80 kas yang dihasilkan dan selisihnya
menjadi Diskonto). Ayat jurnalnya adalah :

Kas 7.721,80
Diskonto atas Wesel Bayar 2.278,20
Wesel bayar 10.000

Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga diakui setiap tahun menggunakan metode
bunga efektifnya. Maka ayat jurnalnya:
Beban bunga ($7.721,80 x 9%) 694,96
Diskonto atas wesel bayar 694,96

b.) Wesel Berbunga


Apabila nilai sekarang melebihi nilai nominal, maka wesel tersebut di pertukarkan
dengan premi. Premi atau wesel bayar dicatat sebagai kredit atau diamortisasi dengan
metode bunga efektif sebagai pengurangan tahunan atas jumlah bunga yang diakui.
Contoh : PT. B menerbitkan wesel tanpa bunga dengan total kas $10.000, 3 tahun. Nilai
sekarang wesel dari arus kas masa depan ($7.721,80 kas yang dihasilkan dan selisihnya
menjadi Diskonto). Suku bunga efektifnya 12%. Ayat jurnalnya adalah :
Kas 9.520
Diskonto atas wesel bayar 480
Wesel bayar 10.000

Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga dakui setiap tahun menggunakan metode
bunga efektif. Maka ayat jurnalnya:
Beban bunga 1.142*
Diskonto atas wesel 142**
Kas 1.000***
*$9.520 x 12% = $1.142 **$142 = $1.142 – $1.000 ***$10.000 x 10%=$1.000

4. Wesel Bayar dalam Situasi Khusus


Akuntansi untuk wesel jangka panjang hampir sama dengan akuntansi obligasi.
Sedangkan, jenis-jenis wesel yang ditransaksikan adalah wesel yang diterbitkan pada
nilai nominal, wesel yang diterbitkan tidak pada nilai nominal, wesel dengan bunga nol
dan wesel dalam situasi khusus.

Untuk wesel dalam situasi khusus, wesel bayar dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Wesel diterbitkan untuk kas dan hak-hak lainnya

Adakalanya ketika suatu wesel diterbitkan, hak atau privilege (keistimewaan)


tambahan diberikan kepada penerima wesel. Dalam situasi ini, perbedaan antara nilai
sekarang hutang dan jumlah kas yang diterima harus dicatat oleh penerbit wesel secara
simultan sebagai diskonto (debet) atas wesel itu dan pendapatan yang belum dihasilkan
(kredit) atas penjualan masa depan.

Contoh : PT. Harun Yahya menerbitkan wesel senilai $100.000, 5 tahun, suku bunga
10%. Penerima wesel diberikan hak khusus untuk dapat membeli barang dagang sebesar
$500.000 dari penerbit wesel lebih kecil dari harga jual selama 5 tahun. Maka ayat
jurnalnya adalah:

Kas 100.000
Diskonto atas wesel bayar 37.908
Wesel bayar 100.000
Pendapatan yang belum dihasilkan 37.908

Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga diakui setiap menggunakan metode bunga
efektif. Sementara Pendapatan yang Belum Dihasilkan diakui sebagai pendapatan dari
penjualan barang dagang dan diproratakan atas dasar yang sama dengan jumlah penjualan
pemasok kepada pemberi pinjaman setiap periode terhadap total penjualan kepada
pemberi pinjaman selama jangka waktu wesel.

2) Wesel diterbitkan untuk properti, barang dan jasa

Pada situasi ini penerbitan wesel dipertimbangkan dengan aset nonkas. Perusahaan
menukarkan properti, barang atau jasa dengan wesel bayar sehingga suku bunga dianggap
tidak layak karena :

1) tidak ada suku bunga yang ditetapkan,


2) suku bunga yang ditetapkan tidak layak, dan
3) jumlah nominal yang ditetapkan dari instrument hutang itu secara material berbeda
dengan harga jual tunai berjalan atas barang yang sama atau serupa.

Jika tidak ada suku bunga yang ditetapkan, maka suku bunga adalah selisih antara nilai
nominal wesel dan nilai wajar property, dan dinyatakan Diskonto jika nilai wesel lebih
rendah daripada nilai wajar properti dan sebaliknya dinyatakan dengan Premi.

Contoh: PT Budi Sejahtera (penjual) menjual tanah yang mempunyai harga jual tunai
sebesar $ 200.000 kepada PT. Pasti Luhur (pembeli) untuk ditukarkan dengan wesel
tanpa bunga PT. Pasti Luhur berjangka 5 tahun senilai $ 293.866. harga jual tunai sebesar
$ 200.000 merupakan nilai sekarang dari wesel senilai $ 293.866 yang didiskontokan
pada 8% selama 5 tahun. Maka ayat jurnalnya adalah:
Jurnal PT. Pasti Luhur:
Tanah 200.000
Diskonto atas wesel bayar 93.866
Wesel bayar 293.866

Jurnal PT. Budi Sejahtera:


Wesel tagih 293.866
Diskonto atas wesel tagih 93.866
Penjualan 200.000

Keterangan: selama umur 5 tahun, PT. Pasti Luhur menghitung amortisasi secara
tahunan, sebagian dari diskonto sebesar $ 93.866 sebagai beban kepembebanan bunga.
Sedangkan PT. Budi Sejahtera akan mencatat pendapatan bunga sejumlah $ 93.866
selama periode 5 tahun dengan mengamortisasikan diskonto diatas dengan pendekatan
bunga efektif.

3) Bunga terkait (Imputed Interest)

Suku bunga pasar dalam transaksi wesel dapat ditentukan oleh faktor lain yang
terlibat dalam transaksi, seperti nilai pasar wajar dari apa yang diberikan atau diterima.
Tapi, jika perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar properti, barang atau jasa dan
hak lainnya dan jika wesel tersebut tidak mempunyai pasar yang siap menampungnya
maka perusahaan harus memperkirakan suku bunga penerapan (suku bunga terkait) untuk
menentukan nilai wesel tersebut. Suku bunga terkait berbeda dengan suku bunga
ditetapkan pada tanggal wesel diterbitkan, maka Diskonto atau Premi harus diakui dan
diamortisasi pada periode berikutnya.

Contoh: PT. Umar (B) menerbitkan wesel promes kepada PT. Andi(A) untuk jasa
arsitektur pada 31 Desember 2010. Wesel tersebut mempunyai nilai nominal sebesar
$550.000, jatuh tempo 31 Desember 2015 dan suku bunga 2% yang akan dibayarkan
pada setiap akhir tahun. Nilai wajar jasa arsitektur tidak dapat segera ditentukan,
sementara promes tidak dapat segera dipasarkan. Berdasarkan lembaga pemeringkat,
bunga terkait 8% di anggap sudah layak dalam situasi ini. Perhitungan dan ayat jurnal
terkait:
Perhitungan diskonto:

Nilai nominal wesel $ 550.000


Nilai sekarang dari $500.000 yang jatuh tempo dalam 5 tahun pada bunga 8% dibayarkan
secara tahunan, PV= FV (PVF5,8% ); ($ 550.000 x 0,68058) = 374.319
Nilai sekarang dari bunga sebesar $11.000 yang dibayarkan secara tahunan selama 5
tahun pada 8%, PV= R (PVF5,8%); ($11.000 X 3,99271) = $ 43.920
Nilai sekarang wesel $ 418.239
Diskonto atas wesel bayar $131.761
Maka jurnal yang harus dibuat untuk tgl 31 Des 2011 adalah:

Ayat Jurnal 31 Desember 2001 :

Bangunan (kontruksi dlm proses) 418.239


Diskonto atas wesel bayar 131.761
Wesel bayar 550.000

Ayat jurnal pembayaran tahun pertama dan amortisasi Diskonto dicatat sebagai berikut :

Beban bunga 33.459*


Diskonto atas wesel bayar 22.459***
Kas 11.000**

*$418.239 x 8% = $33.459 **$550.000 x 2 % =$11.000


***$33.459 - $11.000 = $22.459

5. Pelaporan dan Analisis Hutang Jangka Panjang


a.) Pembiayaan Diluar Neraca
Pembiayaan diluar neraca (off balance sheet financing) merupakan upaya untuk
meminjam uang dengan cara sedemikian rupa sehingga kewajibannya tidak tercatat.
Salah satu bentuk pembiayaan diluar neraca adalah perjanjian pembiayaan proyek
(project financing arrangmments). Perjanjian pembiayaan ini timbul apabila :
1. Dua atau lebih entitas baru dibentuk untuk membangun pabrik operasi yang akan
digunakan.
2. Entitas baru meminjam dana untuk proyek dan membayar utang dari hasil proyek.
3. Pembayaran utang dijamin oleh perusahaan.
Keunggulan perjanjian ini adalah perusahaan yang merupakan entitas baru tidak harus
melaporkan kewajiban pada pembukuannya.
Bentuk perjanjian :
1. Kontrak ambil- atau-bayar (take or pay contract)
2. Perjanjian through-put
Alasan lain perusahaan mengadakan perjanjian pembiayaan diluar neraca adalah :
1. Peniadaan utang akan mempertinggi mutu neraca dan memungkinkan kredit diperoleh
dengan lebih cepat dan biaya lebih ringan.
2. Ketentuan pinjaman menetapkan pembatasan atas jumlah utang yang dapat dimilikinya,
karena jenis ini tidak diikutkan dalam menghitung pembatasan kredit atau utang.
Sisi aktiva dari neraca dinyaktakan terlalu rendah. Jika aktiva dilaporkan pada nilai
berjalan akan terdapat tekanan yang lebih ringan untuk perjanjian pembiayaan diluar
neraca.
3. Pemakaian laporan keuangan menunjukkan pemfaktoran perjanjian pembiayaan diluar
neraca kedalam perhitungan terhadap ekuitas dan banyak perusahaan berpendapat bahwa
manfaatnya akan timbul jika kewajiban tidak dilapor dalam neraca. Pelaporan keuangan
akan meningkat jika banyak kewajiban dicatat dalam neraca dan juga dijelaskan dalam
catatan atas laporan keuangan.
4. Dikemukakan oleh beberapa pihak bahwa sisi neraca dinyatakan terlalu rendah.

6. Penyajian dan Analisis Utang Jangka Panjang


Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan
sebagai kewajiban lancar, kecuali jika penarikan itu dipenuhi dengan aktiva lain selain
aktiva lancar. Jika didanai kembali, dikonversi menjadi saham atau ditarik dari dana
pelunasan obligasi, maka harus dilaporkan sebagai pos tidak lancar dengan catatan
penjelasan dalam likuidasinya.
Pengungkapan catatan berisi :
1. Sifat dari kewajiban
2. Tanggal jatuh tempo
3. Suku bunga provisi penarikan
4. Privillage konversi
5. Pembatasan yang dikenakan kreditor
6.Aktiva yang digadaikan sebagai jaminan.

Nilai wajar utang jangka panjang harus diungkapkan untuk mengestimasi nilai wajarnya.
Tujuan dari pengungkapan ini adalah membantu pemakai laporan keuangan dalam
mengevaluasi jumlah dan waktu dari arus kas masa depan.
Rasio utang terhadap total aktiva mengukur persentase total aktiva yang disediakan oleh
kreditor. Perhitungan rasio utang terhadap total aktiva adalah :
Utang Terhadap Total Aktiva = Total Debit / Total Asset
Semakin tinggi persentase utang terhadap total aktiva maka semakin tinggi resiko
perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo. Rasio berapa kali
bunga dihasilkan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga ketika
jatuh tempo dengan cara dihitung membagi laba sebelum beban bunga dan pajak
penghasilan dengan beban bunga.

Daftar Pustaka
Donald E. Kieso, Jerry J. Weygant & Terry D. Wafield.2008.Accounting Principles.Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Baridwan, Zaki.2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPTE
WESEL BAYAR JANGKA PANJANG
Akuntansi untuk wesel dan obligasi sangat mirip. Seperti obligasi, wesel juga dinilai pada
nilai sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan, di mana setiap premi dan diskonto
diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut.

WESEL DITERBITKAN PADA NILAI NOMINAL


Jika nilai sekarang wesel sama dengan nilai nominalnya, maka tidak ada premi atau
diskonto yang diakui.

WESEL TIDAK DITERBITKAN PADA NILAI NOMINAL

1. Wesel dengan Bunga Nol


2. Wesel Berbunga

WESEL BAYAR DALAM SITUASI KHUSUS


Situasi khusus dalam wesel bayar ada 3, yaitu:

1. Wesel diterbitkan untuk kas dan hak-hak lainnya


2. Wesel diterbitkan untuk properti, barang, dan jasa
3. Bunga terkait(imputed interest)

WESEL BAYAR HIPOTIK


Wesel bayar hipotik(mortgage notes payable) adalah wesel promes yang dijamin dengan
suatu dokumen yang disebut hipotik yang menggadaikan hak atas properti sebagai jaminan
pinjaman. Wesel bayar hipotik lebih sering digunakan oleh perusahaan perorangan atau
persekutuan daripada korporasi karena perusahaan korporasi lebih senang dengan obligasi yang
lebih banyak memberikan pinjaman. Pembayaran wesel bayar hipotik bisa dilakukan secara penuh
pada saat jatuh tempo atau bisa juga dengan cara angsuran selama umur pinjaman.
Pada umumnya nilai obligasi yang diterbitkan, belum tentu sama dengan jumlah dana yang
diterima perusahaan sebagai penerbit. Jika nilai obligasi lebih rendah dibandingkan dengan dana
yang diterima, maka akan muncul akun agio obligasi. Jika nilai obligasi lebih besar dibandingkan
dengan dana yang diterima, maka akan muncul akun disagio obligasi. Jadi dalam kata lain, agio
obligasi adalah keuntungkan bagi penerbit karena mendapat dana lebih besar dan disagio obligasi
adalah kerugian karena menerima dana lebih kecil.

Pada pencatatan akuntansi, agio obligasi dan disagio obligasi harus iamortisasi. Metode yang
digunakan untuk amortisasi ada dua macam, yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Bunga Efektif.
Langsung ke contoh saja:

1. Meode Garis Lurus


a. Agio Obligasi
Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @
Rp1.000,00 dengan kurs 110%. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang
dibayarkan tiap tanggal 31 Desember.
Jurnal pada saat penerimaan dana sebagai berikut:

Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 110%) Rp 11.000.000,00


Agio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (110%-100%)) Rp 1.000.000,00
Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00) Rp 10.000.000,00

Maka amostisasi agio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:


Tangal Obligasi Bunga Amortisasi Agio Agio Nilai Buku
Obligasi
A B C D E
(A x 10%) (D : 5 tahun) ((D-1)-C) (A + D)
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 11.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000 800.000 10.800.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000 600.000 10.600.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000 400.000 10.400.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000 200.000 10.200.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000 0 10.000.000
Keterangan :
D-1= D sebelumnya
Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:

Agio Obligasi 200.000


Beban Bunga 200.000

b. Disagio Obligasi
Sekarang dengan data yang sama, hanya kali ini kurs yang digunakan pada saat pejualan obligasi
sebesar 90%. Sehingga jurnal penempatan penerimaan dananya sebagai berikut:

Bank (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x 90%) Rp 9.000.000,00


Disagio Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00 x (100%-90%)) Rp 1.000.000,00
Utang Obligasi (10.000 lbr x Rp 1.000,00) Rp 10.000.000,00

Maka amostisasi disagio obligasi dapat diperhitungkan sebagai berikut:


Tangal Obligasi Bunga Amortisasi Disagio Nilai Buku
Disagio Obligasi
A B C D E
(A x 10%) (D : 5 tahun) ((D-1)-C) (A - D)
01 Jan 14 10.000.000 1.000.000 9.000.000
31 Des 14 10.000.000 1.000.000 200.000 800.000 9.200.000
31 Des 15 10.000.000 1.000.000 200.000 600.000 9.400.000
31 Des 16 10.000.000 1.000.000 200.000 400.000 9.600.000
31 Des 17 10.000.000 1.000.000 200.000 200.000 9.800.000
31 Des 18 10.000.000 1.000.000 200.000 0 10.000.000
Keterangan :
D-1= D sebelumnya
Jurnal amortisasi agio obligasi adalah sebagai:

Beban bunga 200.000


Disagio obligasi 200.000

2. Metode Bunga Efektif


a. Agio Obligasi
Pada tanggal 2 Januari 2014 perusahaan menjual surat obligasi sebanyak 10.000 lembar @
Rp1.000,00. Jangka waktu obligasi 5 tahun dengan bunga 10% pertahun yang dibayarkan tiap
tanggal 31 Desember. Tingakat bunga efektif sebesar 8%. Maka sebelumnya kita menentukan nilai
buku obligasinya terlebih dahulu dengan beberapa rumus berikut:

Harga Jual Obligasi = Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo (PV) + Nilai Tunai dai Bunga Jatuh
Tempo

Nilsi Tunai dari Nilai Jatuh Tempo = Nilai Obligasi x A

A = (1 : ( 1 + Bunga Efektif) Pangkat Jangka Waktu)

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo = Nilai Bunga x ((1 - A) : Bunga Efektif)

Maka:
Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo
= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,08) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,68058
= 6.805.832
Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo
= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,68058) : 8%)
= 1.000.000 x 3,99271
= 3.992.710

Harga Jual Obligasi


= 6.805.832 + 3.992.710
= 10.798.542

Agio Obligasi
= 10.798.542 -10.000.000
= 798.542

Maka perhitungan amortisasi agio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
angal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buk
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 8% B-C (E-1)-D A+E
Jan 14 10.000.000 798.542 10.798.54
Des 14 10.000.000 1.000.000 863.883 136.117 662.425 10.662.42
Des 15 10.000.000 1.000.000 852.994 147.006 515.419 10.515.41
Des 16 10.000.000 1.000.000 841.234 158.766 356.653 10.356.65
Des 17 10.000.000 1.000.000 828.532 171.468 185.185 10.185.18
Des 18 10.000.000 1.000.000 814.815 185.185 0 10.000.00

Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya
3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa agio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B - D
b. Disagio Obligasi
Dengan data yang sama, namun bunga efektif yang diharapkan sebesar 12%, maka
penyelesaiannya sebagai berikut:

Nilai Tunai dari Nilai Jatuh Tempo


= 10.000.000 x (1 : (1 + 0,12) pangkat 5)
= 10.000.000 x 0,56743
= 5.674.269

Nilai Tunai dari Bunga Jatuh Tempo


= (10.000.000 x 10%) x ((1 - 0,56743) : 8%)
= 1.000.000 x 3,60478
= 3.604.776

Harga Jual Obligasi


= 5.674.269 + 3.604.776
= 9.279.045

Disagio Obligasi
= 10.000.000 - 9.279.045
= 720.955

Maka perhitungan amortisasi disagio obligasi dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:
angal Obligasi Bunga Bunga Efektif Amortisasi Agio Agio Obligasi Nilai Buk
A B C D E F
(A x 10%) (F-1) x 12% C-B (E-1)-D A-E
Jan 14 10.000.000 720.955 9.279.04
Des 14 10.000.000 1.000.000 1.113.485 113.485 607.470 9.392.53
Des 15 10.000.000 1.000.000 1.127.104 127.104 480.366 9.519.63
Des 16 10.000.000 1.000.000 1.142.356 142.356 338.010 9.661.99
Des 17 10.000.000 1.000.000 1.159.439 159.439 178.571 9.821.42
Des 18 10.000.000 1.000.000 1.178.571 178.571 0 10.000.00

Keterangan =
1. F-1 adalah F sebelumnya
2. E-1 adalah E sebelumnya

3. Untuk nilai amortisasi tahun akhir nilainya diambil dari sisa disagio obligasi, sehingga bunga
efektifnya sebesar B + D

Anda mungkin juga menyukai