Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah

Etika Bisnis

Oleh:
Gede Arcana (1902022415)

Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Pariwisata


Universitas Hindu Indonesia
Denpasar
2019
Pendahuluan Mengenai Denpasar Festival 2019.

Denpasar festival adalah salah satu usaha pelestarian budaya bangsa yang berada di
Bali. Kemeriahan festival tahunan yang berlangsung setiap akhir tahun ini memang
menambah lokasi alternatif di tengah liburan sekolah. Banyak keluarga yang mengajak anak-
anak mereka berkunjung baik saat pagi, siang maupun malam yang penuh dengan berbagai
pameran dan pementasan budaya.
Terdapat Museum Bali yang mengadakan pameran busana dengan cara
memperjualbelikan hasil karyanya. Ada juga panggung untuk menampilkan pementasan
budaya. Dalam Denfest ini tidak luput juga dari peran teknologi mulai dari panggung, sound,
dan perlengkapan teknologi laiinya yang menunjang jalannya acara.
Denpasar Festival (Denfest) 2019 sendiri merupakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat melalui penciptaan produk unggulan Usaha Kecil Menengah (UKM) masyarakat.
Spesialnya, pada tahun 2019 ini Denfest akan mengambil tema ''Jentera Kebahagiaan".
Direktur Deva Communications, Putu Suwitra mengungkapkan tema ini diambil
sebagai bentuk konsistensi Pemkot Denpasar dalam pengurangan penggunaan kantong plastik
di Denpasar. Sebagaimana gelaran Denfest tahun lalu, komitmen Say No to Plastic dalam
gelaran ini juga terbilang sukses. Jentera Kebahagiaan, kata dia, mencerminkan mandala
kebahagiaan yang bersumber dari pertalian dan perikatan yang kuat dan saling memperkaya
antar pribadi, kerabat, keluarga dan komunitas dalam skala yang luas. ''Denpasar adalah tenun
kreativitas demi kebahagiaan baik sebagai pendakian spiritual penghidupan sehari-hari,
ekspresi diri, perekat kebersatuan dan lata mahosadhi ‘obat’ dalam mencapai keseimbangan
dan kebahagiaan lahir dan batin,'' ungkapnya.
Sehingga dalam Denfes 2019 nantinya akan disuguhkan beberapa program unggulan
seperti workshop pembuatan sedotan dan tote bag non plastik, upcycle t-shirt, composting
sampah rumah tangga, how to be happy relaksasi dan gaya hidup sehat urban, branding dan
packaging. Tak hanya itu kegiatan ini juga akan mengadakan sebuah Talkshow Nasional
Refleksi 12 tahun Denpasar Festival bersama Wali Kota Denpasar Rai Mantra dan launching
kegiatan pilar kebudayaan Denpasar.
Talkshow berskala nasional ini akan menghadirkan Wali Kota Denpasar IB Rai
Dharmawijaya Mantra selaku tokoh sentral di balik lahirnya Denpasar Festival, untuk
mengulas dan mengisahkan perjalanan 12 tahun Denfest sebagai wahana yang berkontribusi
besar, baik secara kultural, sosial dan ekonomi bagi dunia Orange Economy di kota ini.
Sementara, Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik dengan
adanya gagasan tema Jentera Kebahagiaan ini. Menurut dia, tema tersebut mencerminkan
dari indeks kebahagiaan Kota Denpasar tertinggi di Bali, yaitu 7,4. Rai Mantra kembali
menegaskan agar tidak menggunakan plastik dan diusahakan tidak ada sisa makanan, seusai
menikmati kuliner di Denfest. "Masalah plastik kita harus terus galakkan khususnya melalui
kegiatan Denfest ini, sehingga kesadaran masyarakat akan bahaya kantong plastik semakin
meningkat,” ungkapnya
Selain itu, Denfest harus tetap menonjolkan produk kerajinan kriya, produk kerajinan
UMK Kota Denpasar yang mencerminkan konsep Orange Economy yang membangun
Denpasar sebagai domain ‘mindfacture’ dan bukannya domain ‘manufacture’. ''Sebuah
pendekatan pembangunan kota yang bersandar kepada kekayaan dan keunggulan kreativitas
seni dan budaya dibandingkan dengan eksploitasi kekayaan alam dan pembangunan pabrik-
pabrik mesin raksasa.

Pelaksanaan Etika Bisnis Dari Para Pengusaha Di Acara Denpasar Festival 2019.
Saya berkunjung ke Denpasar Festival 2019 pada hari senin, 30 desember 2019 malam.
Saya banyak mengamati acara dan kegiatan yang ada pada acara Denpasar festival tersebut.
Banyak sekali pertunjukan music yang diisi oleh penyanyi dan band local Bali, salah satunya
Joni Agung & Double T. Selain acara music ada juga acara kesenian inovatif dan
bebarongan.
Saya juga mengelilingi stand-stand yang ada pada acara Denpasar festival. Banyak
sekali ada stand makanan, minuman, hasil kerajinan tangan, dan lain-lain. Khusus untuk
stand makanan dan minuman sangat menarik perhatian saya untuk mengamatinya, karena
stand makanan dan minuman adalah stand yang paling banyak di kunjungi dan banyak
menghasilkan sampah pembungkus. Setelah saya amati ternyata dari semua stand makanan
dan minuman semua sudah menggunakan bahan pembukus yang bukan dari bahan plastik.
Sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Timbulan
Sampah Plastik Sekali Pakai. Semua pelaku usaha di Denpasar festival sudah menerapkan
dan melaksanakan isi dari Pergub itu. Perilaku Pengusaha pada acara Denpasar festival sudah
mencerminkan pengusaha yang beretika, mereka sangat memperhatikan dampak yang
dihasilkan oleh limbah sampah. Semua pembungkus yang berbahan plastik sudah diganti
dengan bahan yang ramah lingkungan dan mudah diurai.
Lingkungan di sekitar Denpasar festival juga cukup bersih, tidak tampak sampah
berserakan, karena setiap stand sudah menyiapkan kantong sampah di samping stand mereka
masing-masing.
Kesimpulan nya: Menurut pendapat saya pelaksanaan etika bisnis dari para pengusaha di
Denpasar festival sudah sangat baik dan patut dicontoh oleh para pengusaha lainnya.
Sebaiknya kita mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, agar lingkungan tidak
tercemar. Selain itu pengusaha di Denpasar festival juga sadar akan kebersihan lingkungan
dengan menyediakan kantong sampah di setiap stand mereka masing-masing. Jadi apabila
pengusaha dan pengunjung (Pembeli) sudah melaksanakan etika bisnis yang benar maka akan
sangat bermanfaat bagi semua makhluk hidup dan lingkungan.

LAMPIRAN :

Pada foto diatas terlihat kantong plastic berwarna hitam berada di sebelah stand
Pada foto diatas gelas, sedotan dan wadah makanan berasal dari bahan ramah lingkungan.

Pada foto diatas tampak lingkungan stand yang bersih dan tidak terlihat ada sampah
berserakan.

Anda mungkin juga menyukai