Anda di halaman 1dari 26

Monang Situmorang, CA

BAB 13
LIABILITAS JANGKA PANJANG
A. PENDAHULUAN
iabilitas keuangan (financial liabilities) adalah setiap liabilitas yang berbentuk
L
kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain dari entitas
lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut. NO 1
Liabilitas keuangan harus diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut ini:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value
through profit or loss – FVTPL)
Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan (misalnya dibeli kembali
dalam waktu dekat pada masa mendatang) atau ditetapkan pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Contohnya,
liabilitas derivatif dan liabilitas diperdagangkan lainnya. NO 3
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (financial
liabilities at amortized cost – FLAC)
Semua liabilitas lainnya selain daripada liabilitas yang dinilai pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi. Contohnya adalah utang usaha, wesel bayar, pinjaman yang diterima,
dan efek atau sekuritas utang yang diterbitkan.
Berikut ini hanya akan dibahas liabilitas keuangan (efek utang yang diterbitkan –
obligasi) yang diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang (long – term liabilities) yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
B. AKUNTANSI UNTUK UTANG OBLIGASI
Pada saat pengakuan awal, liabilitas jangka panjang diukur berdasarkan nilai wajar
dikurangi biaya transaksi bila ada. Pada umumnya nilai wajar pada saat pengakuan awal
liabilitas sama dengan harga transaksinya, atau harga jualnya, yaitu nilai wajar pembayaran
yang diserahkan atau diterima. Nilai wajar liabilitas diestimasi dengan mendiskontokan arus
kas kontraktual di masa depan dengan suku bunga pasar yang tersedia dalam kelompok
instrumen keuangan yang sejenis.
Liabilitas tidak lancar (disebut liabilitas jangka panjang – long term liabilities) terdiri
dari arus keluar sumber daya di masa depan yang timbul dari kewajiban (obligation) sekarang
yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi entitas, menurut mana yang lebih
lama. Utang obligasi, wesel bayar jangka panjang, liabilitas imbalan pascakerja, dan liabilitas
sewa merupakan contoh-contoh liabilitas tidak lancar. NO 2
1. Sifat Obligasi
Obligasi yang timbul dari suatu kontrak dikenal sebagai perjanjian atau surat kontrak
obligasi (bonds indenture) dan merupakan janji untuk membayar: (1) sejumlah uang yang
sudah ditetapkan pada tanggal jatuh tempo, ditambah (2) bunga periodik pada tingkat tertentu
atas jumlah yang jatuh tempo (nilai nominal). Setiap obligasi dinyatakan dengan sertifikat
dan mempunyai nilai nominal, misalnya Rp1.000.000 atau Rp10.000.000. Obligasi dapat

Halaman 1 | 26
Monang Situmorang, CA

dijual secara langsung oleh entitas kepada investor, atau melalui penjamin emisi seperti bank
investasi atau suatu sindikat.
2. Jenis – jenis Obligasi
Beberapa jenis – jenis obligasi adalah sebagai berikut:
1) Obligasi Berjaminan dan Tanpa Berjamin. Obligasi berjaminan (secured bonds)
didukung oleh janji dari beberapa orang penjamin. Obligasi hipotik dijamin oleh
klaim atas real estat. Obligasi perwalian kolatoral dijamin oleh saham dan obligasi
korporasi lain. Obligasi tanpa jaminan (debenture bonds) merupakan obligasi tanpa
jaminan (unsecured bonds). “Junk bond” juga merupakan obligasi tanpa jaminan
dan sangat berisiko, sehingga membayar suku bunga yang tinggi.
2) Obligasi Berjangka, Obligasi Berseri, dan Obligasi yang Dapat Ditebus. Terbitan
obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal disebut obligasi berjangka (term bonds),
sementara terbitan yang jatuh tempo dengan serangkaian pembayaran angsuran
disebut obligasi berseri (serial bonds). Obligasi yang dapat ditebus (callable bonds)
memberikan kepada penerbitnya hak untuk menebus dan menarik obligasi itu
sebelum jatuh temponya.
3) Obligasi Konvertibel. Jika obligasi dapat dikonversi menjadi efek lain milik
korporasi dalam waktu tertentu setelah penerbitannya, maka obligasi ini disebut
obligasi konvertibel (convertible bonds).
4) Obligasi Terdaftar dan Obligasi atas Unjuk (Kupon). Obligasi yang diterbitkan atas
nama pemilik adalah obligasi terdaftar (registered bonds) dan mensyaratkan
penyerahan sertifikat serta penerbitan sertifikat baru untuk menyelesaikan penjualan.
Namun, obligasi atas unjuk atau kupon (bearer/coupon bonds) tidak dicatat atas
nama pemilik dan dapat ditransfer dari satu pemilik ke yang lainnya cukup dengan
penyerahan.
5) Obligasi Laba dan Obligasi Pendapatan. Obligasi laba (income bonds) tidak
membayar bunga kecuali perusahaan penerbitnya memperoleh laba. Obligasi
pendapatan (revenue bonds) merupakan obligasi yang memberikan bunga dari
sumber pendapatan tertentu.
3. Penilaian dan Akuntansi untuk Obligasi
Harga jual atau harga pasar (nilai wajar) obligasi ditetapkan oleh fenomena umum
seperti penawaran dan permintaan dari pembeli serta penjual, tingkat risiko investasi dan
suku bunga pasar saat ini untuk instrumen yang sejenis, kondisi pasar, dan keadaan
perekonomian. Obligasi dinilai atau diukur pada nilai kini dari ekspektasi arus kas di masa
depan (present value of its expected future cash flow), yang terdiri dari (1) bunga dan (2)
pokok. Suku bunga yang digunakan untuk menghitung nilai kini atau nilai sekarang (present
value) dari arus kas ini adalah suku bunga yang memberikan pengembalian atas investasi
yang dapat diterima, yang sebanding dengan karakteristik risiko penerbitnya atau emiten.
Suku bunga yang ditulis dalam persyaratan perjanjian obligasi (tercetak pada sertifikat
obligasi) dikenal sebagai suku bunga ditetapkan atau suku bunga kontrak atau suku bunga
kupon (stated rate, contract rate, coupon rate) oleh penerbit obligasi, dinyatakan sebagai
persentase dari nilai nominal, yang disebut juga nilai pari atau nilai nominal (par value),
jumlah pokok (principal amount), atau nilai jatuh tempo (maturity value) obligasi tersebut.
H a l a m a n 2 | 26
Monang Situmorang, CA

1) Obligasi Diterbitkan pada Nilai Nominal


Jika suku bunga yang digunakan oleh pembeli adalah sama dengan suku bunga yang
ditetapkan, maka obligasi dijual pada nilai nominal. Jadi, nilai nominal sama dengan nilai
sekarang dari obligasi yang dihitung oleh pembeli (dan harga beli berjalan).
Ilustrasi: PT Santos menerbitkan obligasi senilai Rp100.000 pada 1 Januari 2019, jatuh tempo
dalam lima tahun dengan suku bunga 9% yang akan dibayarkan secara tahunan pada 1
Januari. Ketika diterbitkan, suku bunga pasar adalah 9%. Arus kas pokok dan bunga aktual
didiskontokan pada tingkat 9% selama 5 tahun seperti ditunjukkan berikut.
Nilai sekarang dari pokok: Rp100.000 x 0,64993 [Tabel 2] Rp 64.993
Nilai sekarang pembayaran bunga: Rp9.000 x 3,88965 [Tabel 4] 35.007
Nilai sekarang (harga jual – nilai wajar) obligasi Rp100.000
Dengan membayar sebesar Rp100.000 (nilai nominal) pada tanggal penerbitan, investor akan
dapat merealisasi suatu suku bunga atau hasil efektif (effective rate or yield) sebesar 9%
selama jangka waktu 5 tahun. Santos membuat jurnal berikut ketika menerbitkan obligasi:
1 Januari 2019
Kas 100.000
Utang obligasi 100.000
Santos mencatat beban bunga akrual Rp9.000 (Rp100.000 x 0,09) pada 31 Desember 2019
(akhir tahun), sebagai berikut.
31 Desember 2019
Beban bunga 9.000
Utang bunga 9.000
Santos mencatat pembayaran bunga pertama sebagai berikut.
1 Januari 2020
Utang bunga 9.000
Kas 9.000
2) Obligasi Diterbitkan pada Diskonto atau Premi
Jika suku bunga yang ditetapkan oleh pembeli berbeda dengan suku bunga yang
ditetapkan, maka nilai sekarang obligasi yang dihitung oleh pembeli (dan harga beli berjalan)
akan berbeda dengan nilai nominal obligasi. Selisih antara nilai nominal dan nilai sekarang
obligasi menentukan harga aktual yang dibayar pembeli untuk obligasi. Selisih antara nilai
nominal dan nilai sekarang obligasi bisa beruapa diskonto atau premi. NO 5
▪ Jika obligasi dijual lebih rendah dari nilai nominal, maka obligasi dijual dengan
diskonto (discount).
▪ Jika obligasi dijual lebih tinggi dari nilai nominal, maka obligasi dijual dengan
premi (premium).
Suku bunga aktual yang dihasilkan oleh pemegang obligasi disebut hasil efektif (effective
yield) atau suku bunga pasar (market rate).
▪ Jika obligasi dijual dengan diskonto, maka hasil efektif atau suku bunga pasar lebih
tinggi daripada suku bunga ditetapkan.
▪ Jika obligasi dijual dengan premi, maka hasil efektif atau suku bunga pasar lebih
rendah daripada suku bunga ditetapkan.

Halaman 3 | 26
Monang Situmorang, CA

Pada saat obligasi beredar, harganya dipengaruhi oleh beberapa variabel, di mana yang
sangat berpengaruh adalah suku bunga pasar. Hal ini merupakan hubungan terbalik antara
suku bunga pasar dengan harga pasar obligasi. Akan tetapi, suku bunga ini bisa saja tidak
sama dengan suku bunga yang berlaku atau suku bunga pasar (market rate) untuk obligasi
tersebut pada saat diterbitkan.
Ilustrasi: Asumsikan PT Santos menerbitkan obligasi senilai Rp100.000, jatuh tempo dalam
lima tahun dengan suku bunga ditetapkan 9% yang akan dibayarkan secara tahunan pada
akhir tahun. Ketika diterbitkan, suku bunga pasar adalah 11%. Arus kas pokok dan bunga
aktual didiskontokan pada tingkat 11% selama 5 tahun adalah sebagai berikut.
Nilai sekarang dari pokok: Rp100.000x 0,59345 [Tabel 2] Rp59.345.00
Nilai sekarang pembayaran bunga: Rp9.000x 3,69590 [Tabel 4] 33.263.10
Nilai sekarang (harga jual – nilai wajar) obligasi Rp92.608.10
Dengan membayar sebesar Rp92.608,10 pada tanggal penerbitan, investor akan dapat
merealisasi suatu suku bunga atau hasil efektif sebesar 11% selama jangka waktu 5 tahun.
Obligasi itu akan dijual dengan diskonto sebesar Rp7.391,90 (Rp100.000 – Rp92.608,10).
Harga obligasi yang dijual biasanya ditetapkan sebagai persentase dari nilai nominal obligasi
tersebut. Sebagai contoh, obligasi PT Santos dijual seharga 92,6 (92,6% dari nilai nominal).
Jika Santos menerima Rp102.000, maka obligasi tersebut telah dijual pada 102 (102% dari
nilai nominal).
Apabila obligasi dijual di bawah nilai nominal, maka ini berarti bahwa investor menuntut
suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga ditetapkan. Biasanya ini terjadi karena investor
dapat menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi pada investasi alternatif dengan risiko
yang sama.

C. METODE SUKU BUNGA EFEKTIF


Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas jangka panjang pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan
diamortisasi (amortized cost) adalah nilai liabilitas yang diukur pada saat pengakuan awal
dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai
jatuh temponya, dan dikurangi penurunan (baik secara langsung maupun akun cadangan)
untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Suku bunga efektif adalah suku
bunga yang tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa depan selama perkiraan
umur instrumen keuangan.
Ketika obligasi dijual dengan premi atau diskonto, maka pasar bertindak untuk
menyesuaikan suku bunga yang ditetapkan dengan suku bunga pasar atau suku bunga efektif.
Oleh karena adanya premi atau diskonto awal, maka pembayaran bunga periodik yang
dilakukan sepanjang umur obligasi tersebut oleh emiten (penerbit – issuer) tidak mewakili
jumlah beban bunga keseluruhan untuk periode-periode yang bersangkutan. Suatu
penyesuaian terhadap beban bunga yang berkaitan dengan pembayaran kas diperlukan untuk
mencerminkan suku bunga efektif yang berlaku atas obligasi. Penyesuaian ini disebut dengan
amortisasi premi atau diskonto obligasi. Penyesuaian ini mengakibatkan adanya penyesuaian

Halaman 4 | 26
Monang Situmorang, CA

secara terus menerus dari nilai tercatat (atau nilai buku) obligasi terhadap nilai nominal
obligasi.
▪ Premi pada obligasi yang dijual menandakan bahwa suku bunga yang ditetapkan adalah
lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga pasar. Amortisasi premi mengurangi
beban bunga, sehingga menjadi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kas yang
dibayar.
▪ Diskonto pada obligasi yang dijual menandakan bahwa suku bunga yang ditetapkan
adalah lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga pasar. Amortisasi diskonto
meningkatkan jumlah beban bunga, sehingga menjadi lebih besar dibandingkan dengan
jumlah kas yang dibayar.
Obligasi Suku suku ditetapkan dibandingkan dengan Beban bunga selama umur
dijual pada suku bunga pasar obligasi
Premi Suku bunga ditetapkan > Suku bunga pasar Beban bunga < Beban
bunga yang dibayar
Nominal Suku bunga ditetapkan = Suku bunga pasar Beban bunga = Beban
bunga yang dibayar
Diskonto Suku bunga ditetapkan < Suku bunga pasar Beban bunga > Beban
bunga yang dibayar
Intinya adalah bahwa amortisasi premi atau diskonto menghasilkan dua hal. Pertama,
nilai tercatat obligasi akan disesuaikan secara bertahap, sehingga mendekati nilai jatuh
tempo. Kedua, beban bunga periodik akan disesuaikan untuk mencerminkan fakta bahwa
suku bunga pasar dari obligasi adalah lebih tinggi (dengan adanya diskonto) atau lebih
rendah (dengan adanya premi) dibandingkan dengan jumlah kas aktual yang dibayarkan
setiap periodenya.
NO 6 Dua metode utama yang digunakan untuk melakukan amortisasi premi atau
diskonto, yaitu (1) metode garis lurus (straight line method) dan (2) metode suku bunga
efektif (effective interest method). Dengan metode garis lurus menghasilkan pengakuan atas
jumlah amortisasi premi atau diskonto yang sama setiap periodenya. Jumlah amortisasi setiap
bulannya diperoleh dengan cara membagi jumlah premi atau diskonto pada tanggal
pembelian atau penerbitan dengan jumlah bulan yang ada pada sisa umur obligasi.
Penghitungan amortisasi premi dan diskonto obligasi dilakukan sebagai berikut:
Beban Bunga Obligasi Bunga Obligasi yang
Dibayar
Nilai Tercatat Obligasi pada Nilai Nominal Obligasi x Jumlah
Awal Periode x Suku Bunga _ Suku Bunga Ditetapkan = Amortisasi
Efektif
Dalam metode suku bunga efektif:
a. Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai tercatat (nilai buku)
obligasi pada awal periode dengan suku bunga efektif.1

1
Nilai tercatat (carrying value) sama dengan jumlah nominal dikurangi setiap diskonto yang
belum diamortisasi atau ditambah setiap premi yang belum diamortisasi.
Halaman 5 | 26
Monang Situmorang, CA

b. Amortisasi diskonto atau premi obligasi kemudian ditentukan dengan membandingkan


beban bunga obligasi terhadap bunga yang dibayarkan.
Metode suku bunga efektif menghasilkan jumlah total beban bunga periodik yang sama
dengan persentase konstan dari nilai tercatat obligasi.
1) Obligasi yang Diterbitkan pada Diskonto
Ilustrasi: Asumsikan PT Ades menerbitkan obligasi 8% berjangka 10 tahun dengan nilai
nominal Rp100.000, tertanggal 1 Januari 2019, jatuh tempo 1 Januari 2024 dengan bunga
dibayarkan setiap tanggal 1 Juli dan 1 Januari. Karena investor menuntut suku bunga sebesar
10%, maka mereka membayar Rp92.278 untuk obligasi senilai Rp100.000 yang menciptakan
diskonto sebesar Rp9.772. Diskonto sebesar Rp7.722 dihitung sebagai berikut. 2
Nilai jatuh tempo utang obligasi Rp100.000
Nilai kini dari Rp100.000, jatuh tempo 5 tahun pada 10%, bunga
dibayar setengah tahunan [Tabel 2] (Rp100.000 x 0,61391) Rp61.391
Nilai kini dari Rp4.000, bunga dibayar setengah tahunan selama
5 tahun pada 10% [Tabel 4] (Rp4.000 x 7,72173) 30.887
Nilai kini (harga penjualan obligasi) (92.278)
Diskonto utang obligasi Rp 7.722
Skedul amortisasi diskonto obligasi 5 tahun disajikan berikut ini.
Skedul Amortisasi Diskonto Obligasi
Metode Suku Bunga Efektif – Pembayaran Bunga Setengah Tahunan
Obligasi 5 Tahun, 8%, Dijual Untuk Hasil 10%
Tanggal Kas yang Beban Bunga Amortisasi Jumlah Tercatat
Dibayarkan Diskonto Obligasi
1/1/2019 Rp92.278
1/7/2019 Rp 4.000a Rp 4.614b Rp 614c 92.892d
1/1/2020 4.000 4.645 645 93.537
1/7/2020 4.000 4.677 677 94.214
1/1/2021 4.000 4.711 711 94.925
1/7/2021 4.000 4.746 746 95.671
1/1/2022 4.000 4.783 783 96.454
1/7/2022 4.000 4.823 823 97.277
1/1/2023 4.000 4.864 864 98.141
1/7/2023 4.000 4.907 907 99.048
1/1/2024 4.000 4.952 952 100.000
Rp40.000 Rp47.722 Rp7.722
a
Rp4.000 = Rp100.000 x 0,08 x 6/12 c
Rp614 = Rp4.614 – Rp4.000
b d
Rp4.614 = Rp 92.278 x 0,10 x 6/12 Rp92.892 = Rp92.278 + Rp614

1 Januari 2019: Jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi


Kas 92.278
Utang obligasi 92.278
1 Juli 2019: Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga pertama dan
amortisasi diskonto

2
Karena bunga dibayarkan secara setengahtahunan, maka suku bunga yang digunakan adalah 5% (10% x
6/12%). Jumlah periode adalah 10 (5 tahun x 2).
Halaman 6 | 26
Monang Situmorang, CA

Beban bunga 4.614


Utang obligasi 614
Kas 4.000
31 Desember 2019: Jurnal untuk mencatat beban bunga akrual dan
amortisasi diskonto
Beban bunga 4.645
Utang obligasi 645
Utang bunga 4.000
2) Obligasi Diterbitkan pada Premi
Sekarang asumsikan bahwa penerbitan obligasi seperti digambarkan di atas, investor ingin
menerima suku bunga efektif 6%. Dalam kasus ini, mereka akan membayar Rp108.530 atau
premi sebesar Rp8.530, yang dihitung sebagai berikut.
Nilai jatuh tempo utang obligasi Rp100.000
Nilai kini dari Rp100.000, jatuh tempo 5 tahun pada 6%, bunga
dibayar setengah tahunan [Tabel 2] ( Rp100.000 x 0,74409) Rp74.409
Nilai kini dari Rp4.000, bunga dibayar setengah tahunan
selama 5 tahun pada 6% [Tabel 4] (Rp4.000 x 8,53020) 34.121
Nilai kini (harga penjualan obligasi) (108.530)
Premi utang obligasi Rp 8.530
Skedul amortisasi 5 tahun disajikan berikut ini:
Skedul Amortisasi Premi Obligasi
Metode Suku Bunga Efektif – Pembayaran Bunga Setengah Tahunan
Obligasi 5 Tahun, 8%, Dijual Untuk Hasil 6%
Tanggal Kas yang Beban Bunga Amortisasi Jumlah Tercatat
Dibayarkan Premi Obligasi
1/1/2019 Rp108.530
1/7/2019 Rp 4.000a Rp 3.256b Rp 744c 107.786d
1/1/2020 4.000 3.234 766 107.020
1/7/2020 4.000 3.211 789 106.231
1/1/2021 4.000 3.187 813 105.418
1/7/2021 4.000 3.162 838 104.580
1/1/2022 4.000 3.137 863 103.717
1/7/2022 4.000 3.112 888 102.829
1/1/2023 4.000 3.085 915 101.914
1/7/2023 4.000 3.057 943 100.971
1/1/2024 4.000 3.029 971 100.000
Rp40.000 Rp31.470 Rp8.530
a
Rp4.000 = Rp100.000 x 0,08 x 6/12 c
Rp744 = Rp4.000 – Rp3.256
b d
Rp3.256 = Rp108.530 x 0,06 x 6/12 Rp107.786 = Rp108.530 + Rp744

1 Januari 2019: Jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi


Kas 108.530
Utang obligasi 108.530

1 Juli 2019: Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga pertama dan amortisasi
premi
Beban bunga 3.256
Utang obligasi 744
H a l a m a n 7 | 26
Monang Situmorang, CA

Kas 4.000
31 Desember 2019: Jurnal untuk mencatat beban bunga akrual dan amortisasi
premi
Beban bunga 3.234
Utang obligasi 766
Utang bunga 4.000
Diskonto atau premi harus diamortisasi sebagai penyesuaian terhadap beban bunga
selama umur obligasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan suku bunga yang konstan
apabila diterapkan pada nilai tercatat utang yang beredar pada awal setiap periode tertentu.

3) Mengakrualkan Bunga
Dalam contoh sebelumnya, tanggal pembayaran bunga dan tanggal penerbitan laporan
keuangan adalah sama. Sebagai contoh, ketika PT Ades menjual obligasi dengan premi,
kedua tanggal pembayaran bunga bersamaaan dengan tanggal pelaporan keuangan. Akan
tetapi, apa yang akan terjadi jika Ades ingin melaporkan laporan keuangan pada akhir
Februari 2019? Dalam kasus ini, premi akan diproratakan menurut jumlah bulan yang tepat
untuk mendapatkan beban bunga yang tepat sebagai berikut:
Akrual bunga (Rp4.000 x 2/6) Rp1.333,33
Amortisasi premi (Rp744 x 2/6) (248,00)
Beban bunga (Jan – Feb) Rp1.085,33
Ades mencatat akrual ini adalah sebagai berikut.
Beban bunga 1.085,33
Utang obligasi 248,00
Utang bunga 1.333,33
Jika entitas menyusun laporan keuangan 6 bulan kemudian, maka prosedur yang sama harus
diikuti, yaitu premi akan diamortisasi sebagai berikut:
Premi yang diamortisasi (Maret – Juni) (Rp744 x 4/6) Rp496,00
Premi yang diamortisasi (Juli – Agus) (Rp766 x 2/6) (253,33)
Premi yang diamortisasi (Maret – Agus 2019) Rp751,33

4) Obligasi Diterbitkan Di Antara Tanggal Pembayaran Bunga


Entitas biasanya melakukan pembayaran bunga setiap setengah tahun pada tanggal yang
telah ditetapkan dalam kontrak obligasi. Apabila obligasi diterbitkan pada tanggal selain
tanggal pembayaran bunga, maka investor (pembeli) obligasi itu akan membayar penerbit
(penjual) obligasi bunga yang terutang dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai
dengan tanggal penerbitan. Sebenarnya, investor obligasi membayar di muka kepada penerbit
obligasi untuk bagian dari pembayaran bunga enam bulan yang bukan haknya, yaitu karena
belum memiliki obligasi itu selama periode berjalan. Pembeli akan menerima pembayaran
bunga enam bulan penuh pada tanggal pembayaran bunga setengahtahunan berikutnya.
Ilustrasi: Asumsikan bahwa obligasi yang bertanggal 1 Januari 2019, PT Ades menerbitkan
obligasi 5 tahun, pada 1 Mei 2019 pada nilai nominal (Rp100.000), dengan bunga 8%. Ades
mencatat penerbitan obligasi di antara tanggal bunga sebagai berikut.
Kas 100.000
Utang obligasi 100.000
(Untuk mencatat penerbitan obligasi pada nilai nominal)
H a l a m a n 8 | 26
Monang Situmorang, CA

Kas (Rp100.000 x 0,08 x 4/12) 2.667


Beban bunga 2.667
(Untuk mencatat bunga akrual; Utang bunga juga dapat dikredit)
Karena Ades menerbitkan obligasi di antara tanggal bunga, entitas mencatat penerbitan
obligasi pada nilai nominal (Rp100.000) ditambah bunga akrual (Rp2.667). Jadi, total jumlah
yang dibayar oleh investor obligasi termasuk empat bulan bunga akrual.
Pada 1 Juli, dua bulan setelah tanggal pembelian, Ades membayar investor bunga enam
bulan dengan membuat jurnal berikut.
Beban bunga (Rp100.000 x 0,08 x 6/12) 4.000
Kas 4.000
(Untuk mencatat pembayaran bunga pertama)
Akun beban bunga sekarang berisi saldo debit sebesar Rp1.333 (Rp4.000 – Rp2.667),
yang merupakan jumlah yang tepat untuk beban bunga – dua bulan pada 8% pada Rp100.000.
D. BIAYA PENERBITAN OBLIGASI
Penerbitan obligasi melibatkan biaya mendesain dan mencetak, biaya hukum dan
akuntansi, fee dan komisi, biaya promosi, serta beban serupa lainnya. Biaya ini disebut
dengan biaya penerbitan obligasi (bond issuance costs) atau biaya transaksi (transaction
costs). Berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku, untuk kategori liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, biaya transaksi ini mengurangi
jumlah tercatat obligasi. Dengan demikian biaya transaksi ini mengurangi kas neto yang
diterima perusahaan penerbit dari penjualan liabilitas keuangan, sehingga menambah suku
bunga efektif. Dengan kata lain, suku bunga efektif akan lebih tinggi berdasarkan nilai
tercatat yang telah berkurang. Sedangkan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar,
biaya transaksi ini dibebankan segera.
Atas penerbitan obligasi sebesar Rp108.530, asumsikan biaya penerbitan obligasi sebesar
Rp1.200, maka jurnal yang dilakukan saat penerbitan obligasi, jika liabilitas keuangan diukur
pada biaya perolehan diamortisasi adalah:
1 Januari 2019: untuk mencatat penerbitan obligasi
Kas 107.330
Utang obligasi 107.330
Sedangkan jika liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar, jurnal pada saat penerbitan
obligasi adalah:
1 Januari 2019: untuk mencatat penerbitan obligasi
Kas 107.330
Biaya transaksi 1.200
Utang obligasi 108.530

E. PENGHENTIAN PENGAKUAN LIABILITAS KEUANGAN


Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) dari
laporan posisi keuangannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu
ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Halaman 9 | 26
Monang Situmorang, CA

Bagaimana entitas mencatat pembayaran liabilitas tidak lancar – sering kali disebut
pelunasan utang lebih awal (extinguishment of debt). Jika liabilitas keuangan atau obligasi
(setiap bentuk lain dari sekuritas utang) dipegang hingga jatuh tempo, maka tidak ada
keuntungan atau kerugian yang dihitung. Setiap premi atau diskonto akan diamortisasi
sepenuhnya pada tanggal obligasi jatuh tempo. Akibatnya, jumlah tercatat akan sama dengan
nilai jatuh tempo (nominal) obligasi tersebut. Karena nilai jatuh tempo atau nilai nominal
sama dengan nilai pasar obligasi tersebut pada saat itu, maka tidak ada keuntungan atau
kerugian.
Pelunasan utang lebih awal dapat terjadi dalam tiga situasi berikut:
1. Pelunasan lebih awal dengan tunai sebelum jatuh tempo,
2. Pelunasan lebih awal dengan mentransfer aset atau sekuritas, dan
3. Pelunasan lebih awal dengan modifikasi persyaratan. NO 7
1. Pelunasan Lebih Awal dengan Tunai Sebelum Jatuh Tempo
Dalam beberapa kasus, utang dilunasi lebih awal sebelum jatuh tempo. Jumlah yang
dibayarkan atas pelunasan lebih awal atau penebusan sebelum jatuh tempo itu mencakup
setiap premi atau diskonto penarikan dan beban reakuisisi, yang disebut sebagai harga
reakuisisi (reacquisition price). Pada tanggal tertentu, jumlah tercatat bersih (net carrying
amount) dari obligasi adalah jumlah yang akan dibayarkan pada jatuh tempo, yang
disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi. Setiap kelebihan dari
jumlah bersih yang tercatat di atas harga reakuisisi merupakan keuntungan dari pelunasan
lebih awal (gain from extinguishment), sementara kelebihan harga reakuisisi di atas jumlah
tercatat bersih disebut kerugian dari pelunasan lebih awal (loss from extinguishment). Pada
saat reakuisisi, premi atau diskonto yang belum diamortisasi, harus diamortisasi sampai
tanggal reakuisisi.
Ilustrasi: Asumsikan PT Ades menerbitkan obligasi pada diskonto pada 1 Januari 2019.
Obligasi ini jatuh tempo lima tahun. Obligasi mempunyai nilai nominal Rp100.000, dengan
suku bunga kupon 8%, yang dibayar semitahunan, dan dijual dengan hasil 10%. Skedul
amortisasi obligasi disajikan dalam tabel.
Dua tahun setelah tanggal penerbitan pada 1 Januari 2019, keseluruhan terbitan itu ditarik
atau ditebus pada 101 dan dibatalkan. Sebagaimana dilihat pada skedul amortisasi, nilai
tercatat obligasi pada 1 Januari 2021 adalah Rp94.925. Ades menghitung kerugian penarikan
(pelunasan lebih awal) sebagai berikut.
Harga reakuisisi (Rp100.000 x 1,01) Rp101.000
Jumlah tercatat obligasi yang ditarik 94.925
Kerugian atas penarikan obligasi Rp 6.075
Jurnal untuk mencatat reakuisisi dan pembatalan obligasi adalah:
Utang obligasi 94.925
Kerugian atas penarikan obligasi 6.075
Kas 101.000

Skedul Amortisasi Diskonto Obligasi


Metode Suku Bunga Efektif – Pembayaran Bunga Setengah Tahunan
Halaman 10 | 26
Monang Situmorang, CA

Obligasi 5 Tahun, 8%, Dijual Untuk Hasil 10%


Tanggal Kas yang Beban Bunga Amortisasi Jumlah Tercatat
Dibayarkan Diskonto Obligasi
1/1/2019 Rp92.278
1/7/2019 Rp 4.000a Rp 4.614b Rp 614c 92.892d
1/1/2020 4.000 4.645 645 93.537
1/7/2020 4.000 4.677 677 94.214
1/1/2021 4.000 4.711 711 94.925
1/7/2021 4.000 4.746 746 95.671
1/1/2022 4.000 4.783 783 96.454
1/7/2022 4.000 4.823 823 97.277
1/1/2023 4.000 4.864 864 98.141
1/7/2023 4.000 4.907 907 99.048
1/1/2024 4.000 4.952 952 100.000
Rp40.000 Rp47.722 Rp7.722
a
Rp4.000 = Rp100.000 x 0,08 x 6/12 c
Rp614 = Rp4.614 – Rp4.000
b d
Rp4.614 = Rp 92.278 x 0,10 x 6/12 Rp92.892 = Rp92.278 + Rp614

2. Pelunasan Lebih Awal dengan Penukaran Aset atau Sekuritas


Selain pelunasan dengan tunai, transfer aset non-kas (real estat, piutang, atau aset
lainnya) atau penerbitan saham debitur dapat digunakan untuk melunasi kewajiban utang.
Dalam situasi ini, kreditor harus mempertanggungjawabkan aset non-kas atau kepemilikan
ekuitas (equity interest) yang diterima pada nilai wajarnya.
Debitor diharuskan untuk menentukan kelebihan jumlah tercatat utang atas nilai wajar
aset atau ekuitas yang ditransfer (keuntungan). Debitor mengakui suatu keuntungan yang
sama dengan jumlah kelebihannya. Di samping itu, debitor mengakui suatu keuntungan atau
kerugian atas disposisi aset sejauh nilai wajar itu berbeda dengan jumlah tercatatnya (nilai
buku).
a. Transfer Aset
Asumsikan bahwa Bank BNI meminjamkan Rp20.000.000 ke PT Unila. Unila kemudian
menginvestasikan uang ini dalam suatu bangunan apartemen untuk tempat tinggal. Tetapi,
karena tingkat hunian yang rendah, mereka tidak dapat memenuhi kewajiban pinjamannya.
BNI setuju untuk menerima dari Unila suatu real estat dengan nilai wajar Rp16.000.000
untuk melunasi seluruh kewajiban pinjaman. Real estat itu mempunyai nilai tercatat sebesar
Rp21.000.000 pada pembukuan Unila. Unila (debitor) mencatat transaksi ini sebagai berikut.
Wesel bayar (kepada Bank BNI) 20.000.000
Kerugian atas disposisi real estat 5.000.000
Real estat 21.000.000
Keuntungan atas pelunasan utang 4.000.000
Unila menderita kerugian atas disposisi real estat sejumlah Rp5.000.000 (yaitu selisih antara
nilai tercatat sebesar Rp21.000.000 dan nilai wajar sebesar Rp16.000.000). Di samping itu,
entitas juga memperoleh keuntungan atas pelunasan utang sebesar Rp4.000.000 (yaitu selisih
antara jumlah tercatat wesel bayar sebesar Rp20.000.000 dan nilai wajar real estat sebesar
Rp16.000.000).
b. Pemberian Kepemilikan Ekuitas

Halaman 11 | 26
Monang Situmorang, CA

Sekarang asumsikan Bank BNI setuju untuk menerima dari 320.000 lembar saham biasa
(nominal Rp10) dari PT Unila yang mempunyai nilai wajar Rp16.000.000 dalam
penyelesaian penuh atas kewajiban pinjamannya. Unila (debitor) mencatat transaksi ini
sebagai berikut.
Wesel bayar (kepada Bank BNI) 20.000.000
Modal saham – biasa 3.200.000
Tambahan modal disetor – biasa 12.800.000
Keuntungan atas pelunasan utang 4.000.000
Saham biasa yang diterbitkan dicatat dengan cara yang biasa dengan selisih antara nilai
nominal dan nilai wajar saham yang dicatat sebagai premi saham atau tambahan modal
disetor.
3. Pelunasan atau Penghapusan dengan Modifikasi Persyaratan
Beberapa situasi terkait dengan penghentian liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:
1) Pertukaran di antara peminjam (debitor) dan pemberi pinjaman (kreditor) yang saat ini
ada atas instrumen utang dengan persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat
sebagai penghapusan/pelunasan utang atau liabilitas keuangan (extinguishment of debt)
awal dan pengakuan utang atau liabilitas keuangan baru.
2) Demikian juga, modifikasi secara substansial (substantial modification) atas ketentuan
liabilitas keuangan yang saat ini ada atau bagian dari liabilitas keuangan tersebut
(terlepas ada atau tidak ada keterkaitannya dengan kesulitan keuangan debitor) dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
Dalam banyak situasi, kreditor memberikan konsesi atau keringanan kepada debitor
sehubungan dengan pelunasan pinjaman. Kreditor memberikan konsesi ini untuk
memastikan kemungkinan besar bahwa pinjaman dapat ditagih. Misalnya, seorang kreditor
dapat menawarkan satu atau kombinasi modifikasi berikut:
▪ Pengurangan suku bunga yang dinyatakan;
▪ Perpanjangan tanggal jatuh tempo nilai nominal utang;
▪ Pengurangan nilai nominal utang; dan
▪ Pengurangan atau penangguhan bunga terutang.
Sehubungan dengan penghapusan/pelunasan lainnya (restrukturisasi utang bermasalah –
troubled debt restructurings), jika seorang kreditor memberikan konsesi yang
menguntungkan atas persyaratan pinjaman, debitur memperoleh keuntungan ekonomi
(economic gain). Dengan demikian, akuntansi untuk modifikasi sama dengan
penghapusan/pelunasan lainnya. Yaitu, kewajiban awal dihapuskan, kewajiban keuangan
baru dicatat sebesar nilai wajar dan keuntungan diakui sebesar selisih antara nilai wajar
liabilitas keuangan atau kewajiban baru dan nilai tercatat liabilitas keuangan atau kewajiban
lama.
Sebagai ilustrasi, asumsikan pada 31 Desember 2019, Bank Ina mengikat perjanjian
modifikasi utang dengan PT Jakon yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Bank
merestrukturisasi piutang pinjaman (loan receivable) sebesar Rp10.500.000 yang diterbitkan
pada nilai nominal (bunga dibayar pada tanggal itu) dengan:

Halaman 12 | 26
Monang Situmorang, CA

a. Mengurangi kewajiban pokok (principal obligation) dari Rp10.500.000 menjadi


Rp9.000.000;
b. Memperpanjang tanggal jatuh tempo dari 31 Desember 2019 menjadi 31 Desember
2023; dan
c. Mengurangi suku bunga dari suku bunga efektif historis 12% menjadi 8%. Suku bunga
pinjaman pasar PT Jakon adalah 15 persen.
Standar akuntansi keuangan mensyaratkan bahwa modifikasi dipertanggungjawabkan sebagai
penghapusan dari liabilitas lama dan menerbitkan liabilitas baru, yang diukur pada nilai
wajar. Ilustrasi berikut menunjukkan penghitungan nilai wajar dari utang (wesel - note) yang
dimodifikasi, dengan menggunakan tingkat diskonto pasar dari Jakon sebesar 15%.
Nilai kini dari arus kas yang direstrukturisasi:
Nilai kini Rp9.000.000, jatuh tempo 4 tahun, pada 15%, bunga
dibayar secara tahunan [Tabel 2]; (Rp9.000.000 x 0,57175) Rp5.145.750
Nilai kini Rp720.000, bunga dibayar secara tahunan selama 4 tahun,
pada 15% [Tabel 4]; (Rp720.000 x 2,85498) 2.055.586
Nilai wajar utang Rp7.201.336
Keuntungan modifikasi (keuntungan penghapusan atau pelunasan utang – gain on
extinguishment of debt) adalah Rp3.298.664, yaitu selisih antara nilai tercatat sebelumnya
(Rp10.500.000) dan nilai wajar utang restrukturisasi sebagaimana dihitung dalam ilustrasi di
atas (Rp7.201.336). Berdasarkan informasi di atas, Jakon membuat jurnal berikut untuk
mencatat modifikasi.
Wesel bayar (lama) 10.500.000
Keuntungan penghapusan utang 3.298.664
Wesel bayar (baru) 7.201.336
Ilustrasi berikut menunjukkan skedul amortisasi utang (wesel) baru, setelah modifikasi utang.
Tanggal Kas yang Beban Bunga Amortisasi Nilai Tercatat
Dibayar
31/12/2019 Rp7.201.336
31/12/2020 Rp720.000 a Rp1.080.200 b Rp360.200 c 7.561.536 d
31/12/2021 720.000 1.134.230 414.230 7.975.767
31/12/2022 720.000 1.198.365 476.365 8.542.132
31/12/2023 720.000 1.267.820 547.868 9.000.000
a
Rp9.000.000 x 8% c
Rp1.080.200 – Rp720.000
b d
Rp7.201.336 x 15% Rp7.201.336 + Rp360.200
Jakon mengakui beban bunga atas wesel tersebut dengan menggunakan suku bunga efektif 15
persen. Oleh karena itu, pada 31 Desember 2020 (tanggal pembayaran bunga setelah
restrukturisasi), Jakon membuat jurnal berikut.
31 Desember 2020
Beban bunga 1.080.200
Wesel bayar 360.200
Kas 720.000
Jakon membuat jurnal yang sama (kecuali untuk selisih yang didebit ke beban bunga dan
dikredit ke wesel bayar) dibuat tiap tahun sampai jatuh tempo. Pada tanggal jatuh tempo,
Jakon membuat jurnal berikut.

Halaman 13 | 26
Monang Situmorang, CA

31 Desember 2023
Wesel bayar 9.000.000
Kas 9.000.000
Ringkasnya, setelah modifikasi Jakon telah menghapuskan utang lama dengan suku bunga
efektif sebesar 12 persen dan sekarang memiliki pinjaman baru dengan suku bunga efektif
yang lebih tinggi sebesar 15 persen.

F. PENYAJIAN LIABILITAS JANGKA PANJANG


Entitas yang mempunyai banyak terbitan liabilitas tidak lancar (liabilitas jangka
panjang) dalam jumlah besar sering kali melaporkan hanya satu jumlah dalam laporan posisi
keuangan yang didukung dengan komentar dan skedul dalam catatan yang menyertainya.
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun harus dilaporkan sebagai liabilitas
jangka pendek, kecuali kalau penarikan ini dipenuhi dengan aset tidak lancar. Jika utang itu
akan didanai kembali, dikonversi menjadi saham, atau ditarik dari dana pelunasan obligasi,
maka harus terus dilaporkan sebagai tidak lancar jika perjanjian pendanaan kembali
diselesaikan pada akhir periode.
Pengungkapan catatan (note disclosure) pada umumnya berisi sifat dari liabilitas, tanggal
jatuh tempo, suku bunga, provisi penarikan, privelege konversi, pembatasan yang dikenakan
oleh kreditor, dan aset yang disepakati atau digadaikan sebagai jaminan. Setiap aset yang
digadaikan sebagai jaminan atas utang harus ditunjukkan dalam kelompok aset di laporan
posisi keuangan. Nilai wajar utang jangka panjang juga harus diungkapkan. Akhirnya,
pengungkapan juga harus diperlukan bagi pembayaran masa depan demi kebutuhan dana
pelunasan (sinking fund) dan jumlah jatuh tempo utang jangka panjang selama lima tahun
mendatang. Tujuan pengungkapan ini adalah membantu pengguna laporan keuangan dalam
mengevaluasi jumlah dan waktu dari arus kas masa depan.

Halaman 14 | 26
Monang Situmorang, CA

PERTANYAAN DAN LATIHAN


1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan liabilitas keuangan.
2. Jelaskan perbedaan antara liabilitas jangka panjang dan liabilitas jangka pendek.
3. Pada nilai apakah umumnya liabilitas dilaporkan.
4. Bedakan antara suku bunga berikut untuk utang obligasi: (a) tingkat hasil (yield), (b)
suku bunga nominal, (c) suku bunga ditetapkan, (d) suku bunga pasar, dan (e) suku
bunga efektif.
Yield adalah tingkat pengembalian investasi bagi seorang investor yang dinyatakan dalam
persentase. Yield mengukur tingkat pengembalian pada suatu instrumen keuangan, contohnya
saham atau obligasi, yang didasarkan dari dividen dan tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga nominal adalah tingkat suku bunga yang tidak memperhitungkan nilai
inflasi
Suku Bunga Pasar adalah market rate of interest yaitu suku bunga simpanan, pinjaman, atau
penanaman yang besarnya didasarkan atas mekanisme pasar; tingkat suku bunga pasar dapat
diketahui melalui media massa.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di
masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan.

5. Dalam kondisi apa terbitan obligasi menimbulkan diskon utang obligasi? Dalam
kondisi apa terbitan obligasi menimbulkan premi utang obligasi?
6. Sebutkan dan jelaskan dua metode amortisasi yang digunakan untuk menghitung premi
dan diskon obligasi.
7. Entitas A menjual obligasinya pada premi dan menerapkan metode bunga efektif dalam
mengamortisasi premi itu. Apakah beban bunga tahunan akan meningkat atau menurun
selama umur obligasi? Jelaskan.
8. Sebutkan tiga cara umum pelunasan obligasi sebelum jatuh tempo.
9. Jelaskan penyajian atau hal-hal yang diungkapkan atas liabilitas tidak lancar (liabilitas
jangka panjang) di laporan keuangan. Jelaskan secara singkat.
10. Hitunglah nilai pasar dari tiap-tiap penerbitan obligasi berikut.
a. Obligasi dengan tingkat bunga 10% senilai Rp1.000.000 dijual pada tanggal
penerbitan obligasi, jangka waktu 10 tahun; utang bunga dibayarkan setengah
tahunan; tingkat bunga efektif 12%.
b. Obligasi dengan tingkat bunga 9% senilai Rp2.000.000 dijual pada tanggal
penerbitan obligasi, jangka waktu 5 tahun; uatng bunga dibayarkan setengah
tahunan; tingkat bunga efektif 8%.
11. Pada setiap kasus independen berikut ini, tentukan apakah obligasi tersebut diterbitkan
pada nilai nominal, dengan premi, atau dengan diskon. Jelaskan jawaban Anda.
a. PT Pop menjual 1.500 lembar obligasinya dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000.000 dan bunga ditetapkan 8% ketika bunga pasar 7%.
Halaman 15 | 26
Monang Situmorang, CA

b. PT Sun menjual 500 lembar obligasinya dengan nilai nominal sebesar Rp2.000.000
dan bunga ditetapkan 8% ketika bunga pasar 9%.
c. PT Sentul menerbitkan 1.000 lembar obligasinya dengan tingkat bunga 9% dan nilai
nominal sebesar Rp1.000.000 pada tingkat bunga efektif 10%.
d. PT Jaya menjual 3.000 lembar obligasinya dengan tingkat bunga 10% dan nilai
nominal sebesar Rp2.500.000 pada saat tingkat bunga pasar 9%.
e. PT Mayapada menjual 5.000 lembar obligasinya dengan tingkat bunga kontrak 12%
dan memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000.000 serta tingkat bunga efektif 12%.
12. PT Ultrajaya menerbitkan obligasi 10% senilai Rp300.000 pada tanggal 1 Januari 2019.
Obligasi itu jatuh tempo tanggal 1 Januari 2024 dan bunga dibayar setiap tanggal 1 juli
dan 1 Januari. Obligasi diterbitkan pada nilai nominal.
a. Buatlah jurnal bagi Ultrajaya untuk (a) penerbitan di bulan Januari, (b) pembayaran
bunga pada tanggal 1 Juli, (c) jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember, dan (d)
buatlah skedul amortisasi dan beban bunga untuk tahun 2019 – 2024.
b. Asumsikan obligasi dalam 13 diterbitkan pada 108,11 untuk menghasilkan (yield)
8%. Buatlah jurnal pada (a) 1 Januari, (b) 1 Juli, dan (c) 31 Desember, dan (d)
buatlah skedul amortisasi dan beban bunga untuk tahun 2019 – 2024.
c. Asumsikan obligasi dalam 13 diterbitkan pada 92,6393 untuk menghasilkan (yield)
8%. 12%. Buatlah jurnal pada (a) 1 Januari, (b) 1 Juli, (c) 31 Desember, dan (d)
buatlah skedul amortisasi dan beban bunga untuk tahun 2019 – 2024.
13. Pada tanggal 30 Juni 2018, PT Gas Negara menerbitkan obligasi berjangka 20 tahun,
13%, dengan nilai nominal Rp5.000.000 pada Rp5.376.150 yang menghasilkan (yield)
12%. Obligasi ini membayar bunga secara setengahtahunan pada 30 Juni dan 31
Desember.
Diminta
a. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi berikut.
1) Penerbitan obligasi pada 30 Juni 2018.
2) Pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 Desember 2018.
3) Pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 30 Juni 2019.
4) Pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 Desember 2019.
b. Tunjukkan penyajian laporan posisi keuangan yang benar untuk liabilitas atas utang
obligasi pada 31 Desember 2019.
c. Jawablah pertanyaan berikut.
1) Berapakah jumlah beban bunga yang dilaporkan untuk tahun 2019.
2) Tentukan total biaya pinjaman total (cost of borrowing) selama umur obligasi
itu.
14. On January 1, 2019, Osborn plc sold 12% bonds having a maturity value of £800,000 for
£860,651.79, which provides the bondholders with a 10% yield. The bonds are dated
January 1, 2019, and mature January 1, 2024, with interest payable December 31 of each
year.
Instructions
a. Prepare the journal entry at the date of the bond issuance.
b. Prepare a schedule of interest expense and bond amortization for 2019–2024.
H a l a m a n 16 | 26
Monang Situmorang, CA

c. Prepare the journal entry to record the interest payment and the amortization for
2019.
d. Prepare the journal entry to record the interest payment and the amortization for
2021.

SOAL
A. UTANG OBLIGASI (PENERBITAN DAN PENARIKAN OBLIGASI)
1. Pada 1 Januari 2019, PT Jasa Marga menjual obligasi sebesar Rp100.000 (nilai nominal).
Obligasi bertanggal 1 Januari 2019 dan akan jatuh tempo 1 Januari 2024. Bunga akan
dibayar secara tahunan pada 1 Januari. Skedul amortisasi berikut disajikan oleh akuntan
untuk 2 tahun pertama dari umur obligasi.
Tanggal Bunga Bunga Efektif Amortisasi Nilai Tercatat
Ditetapkan Obligasi
1/1/19 Rp104.212,37
1/1/20 Rp7.000 Rp6.252,74 Rp747,26 103.465,11
1/1/21 7.000 6.207,91 792,09 102.673,02
Diminta
Berdasarkan informasi di atas, jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini dan
jelaskan alasan atau penghitungan yang diperlukan.
a. Berapakah suku bunga ditetapkan atas penerbitan obligasi tersebut.
b. Berapakah suku bunga efektif atas penerbitan obligasi tersebut.
c. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan pada saat penerbitan pada 1 Januari 2019.
d. Buatlah jurnal pada 31 Desember 2021, akhir tahun akuntansi.
e. Berapakah jumlah beban bunga yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021.
f. Tunjukkan saldo – saldo yang terkait dengan penerbitan obligasi di laporan posisi
keuangan pada 31 Desember 2021.
g. Jika obligasi ditarik dengan biaya reakuisisi sebesar Rp100.500 (tidak termasuk
bunga) pada 1 Januari 2022, apakah penarikan akan menimbulkan keuntungan atau
kerugian? Berapakah jumlah keuntungan atau kerugian? Di manakah keuntungan
atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2022.
Jawaban
a. Suku bunga ditetapkan = Suku bunga ditetapkan x Nilai nominal
Halaman 17 | 26
Monang Situmorang, CA

Rp7.000 = Suku bunga ditetapkan x Rp100.000


Rp7.000 : Rp100.000 = Suku bunga ditetapkan
7% = Suku bunga ditetapkan
b. Suku bunga efektif = Suku bunga pasar x Nilai tercatat pada awal periode
Rp6.252,74 = Suku bunga pasar x Rp104.212,37
Rp6.252,74 : Rp104.212,37 = Suku bunga pasar
6% = Suku bunga pasar
c. Jurnal 1 Januari 2019
Kas 104.212,37
Utang obligasi 104.212,37
d. Jurnal 31 Desember 2021

Beban bunga 6.160,38


Utang obligasi 839,62
Utang bunga 7.000,00
(Rp102.673,02 x 6% = Rp6.160,38)

e. Beban bunga obligasi: Rp6.160,38 (Rp102.673,02 x 6%)


f. Saldo – saldo terkait dalam laporan posisi keuangan 31 Desember 2021
Liabilitas jangka pendek
Utang bunga Rp 7.000,00
Liabilitas tidak lancar
Utang obligasi, 7%, jatuh tempo 1/1/24 Rp101.833,40
Utang obligasi Rp100.000,00
Premi belum diamortisasi 1.833,40 a
a. Rp4.212.37 – Rp747.26 – Rp792.09 – Rp839.62 = Rp1.833.40 Rp101.833,40

g. Keuntungan. Keuntungan timbul karena harga penarikan (reakuisisi ) adalah lebih


rendah daripada nilai tercatat pada tanggal penarikan.
Nilai tercatat neto 1/1/19 Rp101.833
Harga penarikan reakuisisi 100.500
Keuntungan atas penarikan utang Rp 6.833
Keuntungan dari penarikan utang harus diklasifikasikan dalam seksi keuntungan
atau kerugian lain-lain sebagai bagian dari operasi yang dilanjutkan dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
2. Dalam setiap kasus independen berikut entitas menutup pembukuannya pada 31
Desember.
1) PT Pharos menjual obligasi 10% senilai Rp250.000 pada 1 Maret 2017. Obligasi itu
membayar bunga pada 1 September dan 1 Maret. Tanggal jatuh tempo obligasi
adalah 1 September 2020. Hasil obligasi (yield) adalah 12%. Buatlah jurnal sampai
dengan 31 Desember 2018. Berikan perhitungan untuk mendukung jurnal Anda.

Halaman 18 | 26
Monang Situmorang, CA

2) PT Indorayon menjual obligasi 12% senilai Rp600.000 1 Juni 2017. Obligasi itu
membayar bunga pada 1 Desember dan 1 Juni. Tanggal jatuh tempo obligasi adalah
1 Juni 2021. Obligasi ini menghasilkan 10%. Pada 1 Oktober 2018, Indorayon
membeli kembali obligasi senilai Rp120.000 seharga Rp126.000 (termasuk bunga
akrual). Buatlah jurnal sampai dengan tanggal 1 Desember 2019. Berikan
perhitungan untuk mendukung jurnal Anda.
Diminta: (Bulatkan ke rupiah terdekat)
Untuk kedua kasus di atas buatlah semua jurnal yang relevan dari saat penjualan sampai
dengan tanggal yang ditunjukkan. Gunakan metode suku bunga efektif untuk amortisasi
premi atau diskonto (Buatlah tabel amortisasi). Amortisasi premi atau diskonto pada
tanggal pembayaran bunga dan pada akhir tahun. (Asumsikan tidak ada jurnal balik yang
harus dibuat).
Jawaban:
a. PT Pharos
Nilai jatuh tempo utang obligasi Rp250.000
Nilai kini dari Rp250.000, jatuh tempo 7 periode pada 6%
(Rp250.000 x 0,66506) [Tabel 2] Rp166.265
Nilai kini dari Rp12.500, bunga dibayar setengah tahunan
selama 3 ½ tahun pada 12% per tahun atau 6%
setengah tahunan (Rp12.500 x Rp5,58238) [Tabel 4] 69.780
Total nilai kini (harga pasar) obligasi 236.045
Diskonto utang obligasi Rp 13.955

Skedul Amortisasi Diskonto Obligasi


Metode Bunga Efektif – Pembayaran Bunga Setengah Tahunan
Obligasi 3 ½ Tahun, 10%, Dijual Untuk Hasil 12%
Tanggal Kas yang Beban Bunga Amortisasi Jumlah Tercatat
Dibayarkan Diskonto Obligasi
1/3/2017 236.045
a b c
1/9/2017 12.500 14.163 1.663 237.708d
1/3/2018 12.500 14.262 1.762 239.470
1/9/2018 12.500 14.368 1.868 241.338
1/3/2019 12.500 14.480 1.980 243.318
1/9/2019 12.500 14.599 2.099 245.417
1/3/2020 12.500 14.725 2.225 247.642
1/9/2020 12.500 14.858 2.358 250.000
87.500 101.455 13.955
a
Rp12.500 = Rp250.000 x 0,10 x 6/12 c
Rp1.663 = Rp14.163 – Rp12.500
b d
Rp14.163 = Rp 236.245 x 0,12 x 6/12 Rp237.708 = Rp236.045 + Rp1.663

Jurnal
1 Maret 2017
Kas 236.045
Utang obligasi 236.045
1 September 2017
Beban bunga 14.163
Utang obligasi 1.663
Halaman 19 | 26
Monang Situmorang, CA

Kas 12.500
31 Desember 2018
Beban bunga 9.508
Utang obligasi 1.175
Utang bunga 8.333
1 Maret 2018
Beban bunga 4.754
Utang bunga 8.333
Utang obligasi (Rp1.762 x 2/6) 587
Kas 12.500
1 September 2018
Beban bunga 14.368
Utang obligasi 1.868
Kas 12.500
31 Desember 2018
Beban bunga 9.653
Utang obligasi (Rp1.980 x 4/6) 1.320
Utang bunga 8.333
b. PT Indorayon
Nilai jatuh tempo utang obligasi Rp600.000
Nilai kini dari Rp600.000, jatuh tempo 8 periode pada 5%
(Rp600.000 x 0,67684) [Tabel 2] Rp406.104
Nilai kini dari Rp36.000, bunga dibayar setengah tahunan
selama 4 tahun pada 10% per tahun atau 5% setengah
tahunan (Rp36.000 x Rp6,46321) [Tabel 4]
Total nilai kini (harga pasar) obligasi 232.676 638.780
Premi utang obligasi Rp 38.780

Skedul Amortisasi Premi Obligasi


Metode Bunga Efektif – Pembayaran Bunga Setengah Tahunan
Obligasi 4 Tahun, 12%, Dijual Untuk Hasil 10%
Tanggal Kas Yang Beban Bunga Amortisasi Jumlah Tercatat
Dibayarkan Premi Obligasi
1/6/2017 638.780
1/12/2017 36.000a 31.939b 4.061 c 634.719 d
1/6/2018 36.000 31.736 4.264 630.455
1/12/2018 36.000 31.523 4.477 625.978
1/6/2019 36.000 31.299 4.701 621.277
1/12/2019 36.000 31.064 4.936 616.341
1/6/2020 36.000 30.817 5.183 611.158
1/12/2020 36.000 30.558 5.442 605.716
1/6/2021 36.000 30.284 5.716 600.000
288.000 249.220 38.780
a
Rp36.000 = Rp600.000 x 0,12 x 6/12 c
Rp4.061 = Rp36.000 – Rp31.939
b d
Rp31.939 = Rp638.780 x 0,10 x 6/12 Rp634.719 = Rp638.780 - Rp4.061
Jurnal
1 Juni 2017
Halaman 20 | 26
Monang Situmorang, CA

Kas 638.780
Utang obligasi 638.780
1 Desember 2017
Beban bunga 31.939
Utang obligasi 4.061
Kas 36.000
31 Desember 2017
Beban bunga (Rp31.736 x 1/6) 5.289
Utang obligasi 711
Utang bunga 6.000
1 Juni 2018
Beban bunga (Rp31.736 x 5/6) 26.447
Utang bunga 6.000
Utang obligasi (Rp4.264 x 5/6) 3.553
Kas 36.000
1 Oktober 2018
Beban bunga (Rp31.523 x 20% x 4/6) 4.203
Utang obligasi (Rp4.477 x 20% x 4/6) 597
Kas (Rp36.000 x 1/6) 4.800
Utang obligasi 125.494
Keuntungan atas penarikan obligasi 4.294
Kas 121.200
Perhitungan keuntungan atas penarikan obligasi pada tanggal 1 Oktober 2013
Harga reakuisisi : Rp126.000 – (Rp120.000 x 12% x 4/12) Rp 121.200
Jumlah tercatat neto dari obligasi yang ditarik:
Nilai nominal Rp120.000
Premi yang belum diamortisasi 2.262 1 (125.494)
Keuntungan atas penarikan Rp (4.294)
1
Premi yang belum diamortisasi (Unamortized premium):
[20% x (Rp38.780 – Rp4.061 – Rp4.264)] – Rp597)

Atau
Nilai awal Ditarik Sisa obligasi
(20%) (80%)
Nilai nominal obligasi Rp600.000 Rp120.000 Rp480.000
Premi utang obligasi Rp 38.780 Rp 7.756 Rp 31.024
Premi yang telah diamortisasi:
- 1/6 2017 sd 1/12/2017 4.061 812
- 1/10 2017 sd 1/6/2018 4.264 853
- 1/6 2018 sd 1/10/2018 2.985 597
Jumlah Rp 11.310 Rp 2.262 Rp 9.048
Premi yang belum dimortisasi Rp 27.470 Rp 5.494 Rp 21.976

1 Desember 2018
Beban bunga (Rp31.523 x 80%) 25.218
Utang obligasi (Rp4.477 x 80%) 3.582
28.800
Halaman 21 | 26
Monang Situmorang, CA

Kas (Rp36.000 x 80%)


31 Desember 2018
Beban bunga (Rp31.299 x 80% x 1/6) 4.173
Utang obligasi (Rp4.701 x 80% x 1/6) 711
Utang bunga (Rp36.000 x 80% x 1/6) 6.000
1 Juni 2019
Beban bunga (Rp31.299 x 80% x 5/6) 20.866
Utang bunga 4.800
Utang obligasi (Rp4.701 x 80% x 5/6) 3.134
Kas (Rp36.000 x 80%) 28.800
1 Desember 2019
Beban bunga (Rp31.064 x 80%) 24.851
Utang obligasi (Rp4.936 x 80%) 3.949
Kas (Rp36.000 x 80%) 28.800
3. Skedul amortisasi dan bunga berikut mencerminkan penerbitan obligasi 10 tahun oleh PT
Mayora Tbk pada 1 Januari 2015, dan pembayaran bunga serta beban berikutnya. Akhir
tahun entitas adalah 31 Desember, dan laporan keuangan hanya disajikan sekali setahun.
Skedul Amortisasi
Tahun Kas Bunga Jumlah yang belum Nilai tercatat
diamortisasi
1/1/2015 Rp5.651 Rp 94.349
2015 Rp11.000 Rp11.322 5.329 94.671
2016 11.000 11.361 4.968 95.032
2017 11.000 11.404 4.564 95.436
2018 11.000 11.452 4.112 95.888
2019 11.000 11.507 3.605 96.395
2020 11.000 11.567 3.038 96.962
2021 11.000 11.635 2.403 97.597
2022 11.000 11.712 1.691 98.309
2023 11.000 11.797 894 99.106
2024 11.000 11.894 100.000
Diminta
a. Tunjukkan apakah obligasi itu diterbitkan pada premi atau diskonto dan bagaimana
Anda menentukan fakta ini dari skedul tersebut.
b. Tentukan suku bunga ditetapkan dan suku bunga efektif.
c. Berdasarkan skedul di atas, buatlah jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi pada
tanggal 1 Januari 2015.
d. Berdasarkan skedul di atas, buatlah jurnal untuk mencerminkan transaksi obligasi
dan akrual untuk tahun 2015. (Bunga dibayar pada 1 Januari).
e. Berdasarkan skedul di atas, buatlah jurnal untuk mencerminkan transaksi obligasi
dan akrual tahun 2022. Mayora tidak menggunakan jurnal pembalik.
4. Pada tanggal 1 Januari 2019, PT Mayapada menerbitkan obligasi tanpa jaminan
(debenture bonds) yang membayar bunga setengah tahunan tiap tanggal 30 Juni dan 31
Desember. Sebagian skedul amortisasi disajikan di bawah ini:

Halaman 22 | 26
Monang Situmorang, CA

Pembayaran Pembayaran Bunga Amortisasi Saldo yang


Kas Efektif Beredar
Rp6.627.273
1. Rp320.000 Rp331.364 Rp11.364 6.638,637
2. 320.000 331.932 11.932 6.650.569
3. 320.000 332.528 12.528 6.663.097
4. 320.000 333.155 13.155 6.676.252
5. 320.000 333.813 13.813 6.690.065
6. 320.000 334.503 14.503 6.690.065
---- ---- ---- ---- ----
---- ---- ---- ---- ----
38. 320.000 389.107 69.107 7.851.247
39. 320.000 392.562 72.562 7.923.809
40. 320.000 396.191 76.191 8.000.000
Diminta:
a. Berapakah nilai nominal obligasi?
b. Berapakah harga jual obligasi awal?
c. Berapa tahunkah jangka waktu jatuh tempo obligasi?
d. Dengan metode apakah bunga ditetapkan?
e. Hitunglah suku bunga ditetapkan tahunan (stated annual interest rate)?
f. Hitunglah suku bunga efektif tahunan (effective annual interest rate)?
g. Berapakah jumlah pembayaran kas sampai dengan jatuh tempo?
h. Berapakah jumlah beban bunga efektif yang dicatat sampai dengan jatuh tempo?
5. Berikut ini adalah transaksi terpilih pada pembukuan PT Simon, Tbk.
1 Juli 2019 Utang obligasi dengan nilai nominal Rp900.000 tertanggal 1
Januari 2019 dijual pada 112,290 ditambah bunga akrual untuk
menghasilkan (yield) 10%. Sekuritas itu adalah obligasi kupon
dengan bunga 12% (dibayar secara tahunan tanggal 1 Januari), dan
jatuh tempo 1 Januari 2029. (Gunakan akun beban bunga untuk
bunga akrual).
31 Des Jurnal penyesuaian dibuat untuk mencatat bunga akrual obligasi,
dan amortisasi jumlah premi yang tepat.
1 Jan 2020 Bunga obligasi dibayar.
2 Jan Obligasi dengan nilai nominal Rp360.000 dibeli pada 102 dan
ditarik.
Dec. 31 Jurnal penyesuaian dibuat untuk mencatat bunga akrual obligasi,
dan jumlah premi yang tepat diamortisasi.
Diminta
Buatlah jurnal untuk transaksi di atas.
6. Dalam setiap kasus independen berikut entitas menutup pembukuannya pada 31
Desember.
1) PT Sampurna menjual obligasi 10% senilai Rp500.000 pada 1 Maret 2019. Obligasi
itu membayar bunga pada 1 September dan 1 Maret. Tanggal jatuh tempo obligasi

Halaman 23 | 26
Monang Situmorang, CA

adalah 1 September 2022. Hasil obligasi (yield) adalah 12%. Buatlah jurnal sampai
dengan 31 Desember 2020.
2) PT Titania menjual obligasi 12% senilai Rp400.000 pada 1 Juni 2019. Obligasi itu
membayar bunga pada 1 Desember dan 1 Juni. Tanggal jatuh tempo obligasi adalah
1 Juni 2023. Obligasi ini menghasilkan 10%. Pada 1 Oktober 2020, Titania membeli
kembali obligasi senilai Rp120.000 seharga Rp126.000 (termasuk bunga akrual).
Buatlah jurnal sampai dengan tanggal 1 Desember 2021.
Diminta: (Bulatkan ke rupiah terdekat)
Untuk kedua kasus di atas buatlah semua jurnal yang relevan dari saat penjualan sampai
dengan tanggal yang ditunjukkan. Gunakan metode suku bunga efektif untuk amortisasi
premi atau diskonto (Buatlah tabel amortisasi). Amortisasi premi atau diskonto pada
tanggal pembayaran bunga dan pada akhir tahun. (Asumsikan tidak ada jurnal balik yang
harus dibuat).
7. On April 1, 2019, Sarkar Sailboats sold 15,000 of its 11%, 15-year, R$1,000 face value
bonds to yield 12%. Interest payment dates are April 1 and October 1. On April 2, 2020,
Sarkar took advantage of favorable prices of its shares to extinguish 6,000 of the bonds
by issuing 200,000 of its R$10 par value ordinary shares. At this time, the accrued
interest was paid in cash. The company's shares were selling for R$31 per share on April
2, 2020.
Instructions
Prepare the journal entries needed on the books of Sarkar to record the following.
a. April 1, 2019: issuance of the bonds.
b. October 1, 2019: payment of semiannual interest.
c. December 31, 2019: accrual of interest expense.
d. April 1, 2020: payment of semiannual interest.
e. April 2, 2020: extinguishment of 6,000 bonds. (No reversing entries made.)

B. PENGHENTIAN PENGAKUAN LIABILITAS KEUANGAN


1. PT Jayanti berutang Rp200.000 ditambah bunga akrual sebesar Rp18.000 kepada Bank
Mandiri. Utang ini berupa wesel 10% berjangka 10 tahun. Selama tahun 2019, bisnis
PT Jayanti mengalami penurunan akibat memburuknya ekonomi regional. Pada 31
Desember 2019, Bank Mandiri menyetujui untuk menerima mesin bekas dan
membatalkan seluruh utang tersebut. Biaya perolehan mesin sebesar Rp390.000,
akumulasi penyusutan sebesar Rp221.000, dan nilai wajarnya sebesar Rp180.000.
Diminta
a. Buatlah jurnal untuk mencatat penyelesaian utang Jayanti.
b. Bagaimana Jayanti harus melaporkan keuntungan atau kerugian atas disposisi mesin
dan keuntungan dan kerugian atas restrukturisasi utang dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain tahun 2019.
c. Asumsikan bahwa, di samping menyerahkan mesin, Jayanti memutuskan untuk
memberikan 15.000 lembar saham biasa (nilai nominal Rp10) yang memiliki nilai

Halaman 24 | 26
Monang Situmorang, CA

wajar sebesar Rp180.000 dalam menyelesaikan seluruh kewajiban pinjamannya.


Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi tersebut.
Jawaban
a. Transfer aset pada 31 Desember 2019
PT Jayanti (Debitor):
Wesel bayar 200.000
Utang bunga 18.000
Akumulasi penyusutan – Mesin 221.000
Mesin 390.000
Keuntungan disposisi mesin 11.000 a
Keuntungan penghapusan utang 38.000 b
a Rp180,000 – (Rp390,000 – Rp221,000) = Rp11,000.
b (Rp200,000 + Rp18,000) – Rp180,000 = Rp38,000.

b. “Keuntungan atau kerugian atas disposisi mesin” dan “keuntungan atau kerugian
atas restrukturisasi utang” harus dilaporkan dalam pendapatan dan beban lain-lain
sebagai bagian dari operasi berlanjut di laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
c. Pemberian kepemilikan ekuitas pada 31 Desember 2019
PT Jayanti (Debitor):
Wesel bayar 200.000
Utang bunga 18.000
Modal saham – biasa 150.000
Tambahan modal disetor – biasa 30.000
Keuntungan penghapusan utang 38.000

2. Pada 31 Desember 2019, Bank BNI melakukan perjanjian restrukturisasi utang dengan
PT Lampiri, yang sekarang sedang mengalami kesulitan keuangan. Bank menyetujui
untuk merestrukturisasi dengan menerbitkan wesel tagih, nilai nominal Rp3.000.000,
suku bunga 12%, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Mengurangi kewajiban pokok dari Rp3.000.000 menjadi Rp2.400.000;
2) Memperpanjang tanggal jatuh tempo dari 31 Desember 2019 menjadi 1 Januari
2023; dan
3) Mengurangi suku bunga dari 12% menjadi 10%. Suku bunga pinjaman pasar PT
Lampiri adalah 15 persen.
Lampiri membayar bunga pada akhir periode setiap tahun. Pada 1 Januari 2023, Lampiri
membayar tunai ke Bank BNI sebesar Rp2.400.000.
Diminta
a. Dapatkah Lampiri mencatat keuntungan berdasarkan modifikasi persyaratan di atas?
Jelaskan.
b. Buatlah skedul amortisasi wesel untuk Lampiri setelah modifikasi persyaratan utang.
c. Buatlah jurnal pembayaran bunga untuk Lampiri pada 31 Desember 2021.
d. Jurnal apakah yang harus dilakukan Lampiri pada 1 Januari 2023?

Halaman 25 | 26
Monang Situmorang, CA

3. Menggunakan informasi yang serupa dengan soal nomor 2 di atas, kecuali bahwa Bank
BNI mengurangi pokok pinjaman menjadi Rp1.900.000 bukan Rp2.400.000. Pada 1
Januari 2023, Lampiri membayar Rp1.900.000 tunai ke Bank BNI sebesar pokok
pinjaman.
Diminta:
a. Buatlah jurnal untuk mencatat modifikasi pinjaman untuk Lampiri.
b. Buatlah skedul amortisasi wesel untuk Lampiri setelah modifikasi utang.
c. Buatlah jurnal pembayaran bunga untuk Lampiri pada 31 Desember 2020, 2021, dan
2022.
d. Jurnal apakah yang harus dilakukan Lampiri pada 1 Januari 2023?SI
4. Halvor Corporation is having financial difficulty and therefore has asked Frontenac
National Bank to restructure its $5 million note outstanding. The present note has 3 years
remaining and pays a current rate of interest of 10%. The present market rate for a loan
of this nature is 12%. The note was issued at its face value.
Instructions
Presented below are three independent situations. Prepare the journal entry that Halvor
would make for each of these restructurings.
a. Frontenac National Bank agrees to take an equity interest in Halvor by accepting
ordinary shares valued at $3,700,000 in exchange for relinquishing its claim on this
note. The ordinary shares have a par value of $1,700,000.
b. Frontenac National Bank agrees to accept land in exchange for relinquishing its
claim on this note. The land has a book value of $3,250,000 and a fair value of
$4,000,000.
c. Frontenac National Bank agrees to modify the terms of the note, indicating that
Halvor does not have to pay any interest on the note over the 3-year period.

Halaman 26 | 26

Anda mungkin juga menyukai