BAB 13
LIABILITAS JANGKA PANJANG
A. PENDAHULUAN
iabilitas keuangan (financial liabilities) adalah setiap liabilitas yang berbentuk
L
kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain dari entitas
lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan
entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut. NO 1
Liabilitas keuangan harus diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut ini:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value
through profit or loss – FVTPL)
Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan (misalnya dibeli kembali
dalam waktu dekat pada masa mendatang) atau ditetapkan pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Contohnya,
liabilitas derivatif dan liabilitas diperdagangkan lainnya. NO 3
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (financial
liabilities at amortized cost – FLAC)
Semua liabilitas lainnya selain daripada liabilitas yang dinilai pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi. Contohnya adalah utang usaha, wesel bayar, pinjaman yang diterima,
dan efek atau sekuritas utang yang diterbitkan.
Berikut ini hanya akan dibahas liabilitas keuangan (efek utang yang diterbitkan –
obligasi) yang diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang (long – term liabilities) yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode
suku bunga efektif.
B. AKUNTANSI UNTUK UTANG OBLIGASI
Pada saat pengakuan awal, liabilitas jangka panjang diukur berdasarkan nilai wajar
dikurangi biaya transaksi bila ada. Pada umumnya nilai wajar pada saat pengakuan awal
liabilitas sama dengan harga transaksinya, atau harga jualnya, yaitu nilai wajar pembayaran
yang diserahkan atau diterima. Nilai wajar liabilitas diestimasi dengan mendiskontokan arus
kas kontraktual di masa depan dengan suku bunga pasar yang tersedia dalam kelompok
instrumen keuangan yang sejenis.
Liabilitas tidak lancar (disebut liabilitas jangka panjang – long term liabilities) terdiri
dari arus keluar sumber daya di masa depan yang timbul dari kewajiban (obligation) sekarang
yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi entitas, menurut mana yang lebih
lama. Utang obligasi, wesel bayar jangka panjang, liabilitas imbalan pascakerja, dan liabilitas
sewa merupakan contoh-contoh liabilitas tidak lancar. NO 2
1. Sifat Obligasi
Obligasi yang timbul dari suatu kontrak dikenal sebagai perjanjian atau surat kontrak
obligasi (bonds indenture) dan merupakan janji untuk membayar: (1) sejumlah uang yang
sudah ditetapkan pada tanggal jatuh tempo, ditambah (2) bunga periodik pada tingkat tertentu
atas jumlah yang jatuh tempo (nilai nominal). Setiap obligasi dinyatakan dengan sertifikat
dan mempunyai nilai nominal, misalnya Rp1.000.000 atau Rp10.000.000. Obligasi dapat
Halaman 1 | 26
Monang Situmorang, CA
dijual secara langsung oleh entitas kepada investor, atau melalui penjamin emisi seperti bank
investasi atau suatu sindikat.
2. Jenis – jenis Obligasi
Beberapa jenis – jenis obligasi adalah sebagai berikut:
1) Obligasi Berjaminan dan Tanpa Berjamin. Obligasi berjaminan (secured bonds)
didukung oleh janji dari beberapa orang penjamin. Obligasi hipotik dijamin oleh
klaim atas real estat. Obligasi perwalian kolatoral dijamin oleh saham dan obligasi
korporasi lain. Obligasi tanpa jaminan (debenture bonds) merupakan obligasi tanpa
jaminan (unsecured bonds). “Junk bond” juga merupakan obligasi tanpa jaminan
dan sangat berisiko, sehingga membayar suku bunga yang tinggi.
2) Obligasi Berjangka, Obligasi Berseri, dan Obligasi yang Dapat Ditebus. Terbitan
obligasi yang jatuh tempo pada satu tanggal disebut obligasi berjangka (term bonds),
sementara terbitan yang jatuh tempo dengan serangkaian pembayaran angsuran
disebut obligasi berseri (serial bonds). Obligasi yang dapat ditebus (callable bonds)
memberikan kepada penerbitnya hak untuk menebus dan menarik obligasi itu
sebelum jatuh temponya.
3) Obligasi Konvertibel. Jika obligasi dapat dikonversi menjadi efek lain milik
korporasi dalam waktu tertentu setelah penerbitannya, maka obligasi ini disebut
obligasi konvertibel (convertible bonds).
4) Obligasi Terdaftar dan Obligasi atas Unjuk (Kupon). Obligasi yang diterbitkan atas
nama pemilik adalah obligasi terdaftar (registered bonds) dan mensyaratkan
penyerahan sertifikat serta penerbitan sertifikat baru untuk menyelesaikan penjualan.
Namun, obligasi atas unjuk atau kupon (bearer/coupon bonds) tidak dicatat atas
nama pemilik dan dapat ditransfer dari satu pemilik ke yang lainnya cukup dengan
penyerahan.
5) Obligasi Laba dan Obligasi Pendapatan. Obligasi laba (income bonds) tidak
membayar bunga kecuali perusahaan penerbitnya memperoleh laba. Obligasi
pendapatan (revenue bonds) merupakan obligasi yang memberikan bunga dari
sumber pendapatan tertentu.
3. Penilaian dan Akuntansi untuk Obligasi
Harga jual atau harga pasar (nilai wajar) obligasi ditetapkan oleh fenomena umum
seperti penawaran dan permintaan dari pembeli serta penjual, tingkat risiko investasi dan
suku bunga pasar saat ini untuk instrumen yang sejenis, kondisi pasar, dan keadaan
perekonomian. Obligasi dinilai atau diukur pada nilai kini dari ekspektasi arus kas di masa
depan (present value of its expected future cash flow), yang terdiri dari (1) bunga dan (2)
pokok. Suku bunga yang digunakan untuk menghitung nilai kini atau nilai sekarang (present
value) dari arus kas ini adalah suku bunga yang memberikan pengembalian atas investasi
yang dapat diterima, yang sebanding dengan karakteristik risiko penerbitnya atau emiten.
Suku bunga yang ditulis dalam persyaratan perjanjian obligasi (tercetak pada sertifikat
obligasi) dikenal sebagai suku bunga ditetapkan atau suku bunga kontrak atau suku bunga
kupon (stated rate, contract rate, coupon rate) oleh penerbit obligasi, dinyatakan sebagai
persentase dari nilai nominal, yang disebut juga nilai pari atau nilai nominal (par value),
jumlah pokok (principal amount), atau nilai jatuh tempo (maturity value) obligasi tersebut.
H a l a m a n 2 | 26
Monang Situmorang, CA
Halaman 3 | 26
Monang Situmorang, CA
Pada saat obligasi beredar, harganya dipengaruhi oleh beberapa variabel, di mana yang
sangat berpengaruh adalah suku bunga pasar. Hal ini merupakan hubungan terbalik antara
suku bunga pasar dengan harga pasar obligasi. Akan tetapi, suku bunga ini bisa saja tidak
sama dengan suku bunga yang berlaku atau suku bunga pasar (market rate) untuk obligasi
tersebut pada saat diterbitkan.
Ilustrasi: Asumsikan PT Santos menerbitkan obligasi senilai Rp100.000, jatuh tempo dalam
lima tahun dengan suku bunga ditetapkan 9% yang akan dibayarkan secara tahunan pada
akhir tahun. Ketika diterbitkan, suku bunga pasar adalah 11%. Arus kas pokok dan bunga
aktual didiskontokan pada tingkat 11% selama 5 tahun adalah sebagai berikut.
Nilai sekarang dari pokok: Rp100.000x 0,59345 [Tabel 2] Rp59.345.00
Nilai sekarang pembayaran bunga: Rp9.000x 3,69590 [Tabel 4] 33.263.10
Nilai sekarang (harga jual – nilai wajar) obligasi Rp92.608.10
Dengan membayar sebesar Rp92.608,10 pada tanggal penerbitan, investor akan dapat
merealisasi suatu suku bunga atau hasil efektif sebesar 11% selama jangka waktu 5 tahun.
Obligasi itu akan dijual dengan diskonto sebesar Rp7.391,90 (Rp100.000 – Rp92.608,10).
Harga obligasi yang dijual biasanya ditetapkan sebagai persentase dari nilai nominal obligasi
tersebut. Sebagai contoh, obligasi PT Santos dijual seharga 92,6 (92,6% dari nilai nominal).
Jika Santos menerima Rp102.000, maka obligasi tersebut telah dijual pada 102 (102% dari
nilai nominal).
Apabila obligasi dijual di bawah nilai nominal, maka ini berarti bahwa investor menuntut
suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga ditetapkan. Biasanya ini terjadi karena investor
dapat menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi pada investasi alternatif dengan risiko
yang sama.
Halaman 4 | 26
Monang Situmorang, CA
secara terus menerus dari nilai tercatat (atau nilai buku) obligasi terhadap nilai nominal
obligasi.
▪ Premi pada obligasi yang dijual menandakan bahwa suku bunga yang ditetapkan adalah
lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga pasar. Amortisasi premi mengurangi
beban bunga, sehingga menjadi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kas yang
dibayar.
▪ Diskonto pada obligasi yang dijual menandakan bahwa suku bunga yang ditetapkan
adalah lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga pasar. Amortisasi diskonto
meningkatkan jumlah beban bunga, sehingga menjadi lebih besar dibandingkan dengan
jumlah kas yang dibayar.
Obligasi Suku suku ditetapkan dibandingkan dengan Beban bunga selama umur
dijual pada suku bunga pasar obligasi
Premi Suku bunga ditetapkan > Suku bunga pasar Beban bunga < Beban
bunga yang dibayar
Nominal Suku bunga ditetapkan = Suku bunga pasar Beban bunga = Beban
bunga yang dibayar
Diskonto Suku bunga ditetapkan < Suku bunga pasar Beban bunga > Beban
bunga yang dibayar
Intinya adalah bahwa amortisasi premi atau diskonto menghasilkan dua hal. Pertama,
nilai tercatat obligasi akan disesuaikan secara bertahap, sehingga mendekati nilai jatuh
tempo. Kedua, beban bunga periodik akan disesuaikan untuk mencerminkan fakta bahwa
suku bunga pasar dari obligasi adalah lebih tinggi (dengan adanya diskonto) atau lebih
rendah (dengan adanya premi) dibandingkan dengan jumlah kas aktual yang dibayarkan
setiap periodenya.
NO 6 Dua metode utama yang digunakan untuk melakukan amortisasi premi atau
diskonto, yaitu (1) metode garis lurus (straight line method) dan (2) metode suku bunga
efektif (effective interest method). Dengan metode garis lurus menghasilkan pengakuan atas
jumlah amortisasi premi atau diskonto yang sama setiap periodenya. Jumlah amortisasi setiap
bulannya diperoleh dengan cara membagi jumlah premi atau diskonto pada tanggal
pembelian atau penerbitan dengan jumlah bulan yang ada pada sisa umur obligasi.
Penghitungan amortisasi premi dan diskonto obligasi dilakukan sebagai berikut:
Beban Bunga Obligasi Bunga Obligasi yang
Dibayar
Nilai Tercatat Obligasi pada Nilai Nominal Obligasi x Jumlah
Awal Periode x Suku Bunga _ Suku Bunga Ditetapkan = Amortisasi
Efektif
Dalam metode suku bunga efektif:
a. Beban bunga obligasi dihitung pertama kali dengan mengalikan nilai tercatat (nilai buku)
obligasi pada awal periode dengan suku bunga efektif.1
1
Nilai tercatat (carrying value) sama dengan jumlah nominal dikurangi setiap diskonto yang
belum diamortisasi atau ditambah setiap premi yang belum diamortisasi.
Halaman 5 | 26
Monang Situmorang, CA
2
Karena bunga dibayarkan secara setengahtahunan, maka suku bunga yang digunakan adalah 5% (10% x
6/12%). Jumlah periode adalah 10 (5 tahun x 2).
Halaman 6 | 26
Monang Situmorang, CA
1 Juli 2019: Jurnal untuk mencatat pembayaran bunga pertama dan amortisasi
premi
Beban bunga 3.256
Utang obligasi 744
H a l a m a n 7 | 26
Monang Situmorang, CA
Kas 4.000
31 Desember 2019: Jurnal untuk mencatat beban bunga akrual dan amortisasi
premi
Beban bunga 3.234
Utang obligasi 766
Utang bunga 4.000
Diskonto atau premi harus diamortisasi sebagai penyesuaian terhadap beban bunga
selama umur obligasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan suku bunga yang konstan
apabila diterapkan pada nilai tercatat utang yang beredar pada awal setiap periode tertentu.
3) Mengakrualkan Bunga
Dalam contoh sebelumnya, tanggal pembayaran bunga dan tanggal penerbitan laporan
keuangan adalah sama. Sebagai contoh, ketika PT Ades menjual obligasi dengan premi,
kedua tanggal pembayaran bunga bersamaaan dengan tanggal pelaporan keuangan. Akan
tetapi, apa yang akan terjadi jika Ades ingin melaporkan laporan keuangan pada akhir
Februari 2019? Dalam kasus ini, premi akan diproratakan menurut jumlah bulan yang tepat
untuk mendapatkan beban bunga yang tepat sebagai berikut:
Akrual bunga (Rp4.000 x 2/6) Rp1.333,33
Amortisasi premi (Rp744 x 2/6) (248,00)
Beban bunga (Jan – Feb) Rp1.085,33
Ades mencatat akrual ini adalah sebagai berikut.
Beban bunga 1.085,33
Utang obligasi 248,00
Utang bunga 1.333,33
Jika entitas menyusun laporan keuangan 6 bulan kemudian, maka prosedur yang sama harus
diikuti, yaitu premi akan diamortisasi sebagai berikut:
Premi yang diamortisasi (Maret – Juni) (Rp744 x 4/6) Rp496,00
Premi yang diamortisasi (Juli – Agus) (Rp766 x 2/6) (253,33)
Premi yang diamortisasi (Maret – Agus 2019) Rp751,33
Halaman 9 | 26
Monang Situmorang, CA
Bagaimana entitas mencatat pembayaran liabilitas tidak lancar – sering kali disebut
pelunasan utang lebih awal (extinguishment of debt). Jika liabilitas keuangan atau obligasi
(setiap bentuk lain dari sekuritas utang) dipegang hingga jatuh tempo, maka tidak ada
keuntungan atau kerugian yang dihitung. Setiap premi atau diskonto akan diamortisasi
sepenuhnya pada tanggal obligasi jatuh tempo. Akibatnya, jumlah tercatat akan sama dengan
nilai jatuh tempo (nominal) obligasi tersebut. Karena nilai jatuh tempo atau nilai nominal
sama dengan nilai pasar obligasi tersebut pada saat itu, maka tidak ada keuntungan atau
kerugian.
Pelunasan utang lebih awal dapat terjadi dalam tiga situasi berikut:
1. Pelunasan lebih awal dengan tunai sebelum jatuh tempo,
2. Pelunasan lebih awal dengan mentransfer aset atau sekuritas, dan
3. Pelunasan lebih awal dengan modifikasi persyaratan. NO 7
1. Pelunasan Lebih Awal dengan Tunai Sebelum Jatuh Tempo
Dalam beberapa kasus, utang dilunasi lebih awal sebelum jatuh tempo. Jumlah yang
dibayarkan atas pelunasan lebih awal atau penebusan sebelum jatuh tempo itu mencakup
setiap premi atau diskonto penarikan dan beban reakuisisi, yang disebut sebagai harga
reakuisisi (reacquisition price). Pada tanggal tertentu, jumlah tercatat bersih (net carrying
amount) dari obligasi adalah jumlah yang akan dibayarkan pada jatuh tempo, yang
disesuaikan dengan premi atau diskonto yang belum diamortisasi. Setiap kelebihan dari
jumlah bersih yang tercatat di atas harga reakuisisi merupakan keuntungan dari pelunasan
lebih awal (gain from extinguishment), sementara kelebihan harga reakuisisi di atas jumlah
tercatat bersih disebut kerugian dari pelunasan lebih awal (loss from extinguishment). Pada
saat reakuisisi, premi atau diskonto yang belum diamortisasi, harus diamortisasi sampai
tanggal reakuisisi.
Ilustrasi: Asumsikan PT Ades menerbitkan obligasi pada diskonto pada 1 Januari 2019.
Obligasi ini jatuh tempo lima tahun. Obligasi mempunyai nilai nominal Rp100.000, dengan
suku bunga kupon 8%, yang dibayar semitahunan, dan dijual dengan hasil 10%. Skedul
amortisasi obligasi disajikan dalam tabel.
Dua tahun setelah tanggal penerbitan pada 1 Januari 2019, keseluruhan terbitan itu ditarik
atau ditebus pada 101 dan dibatalkan. Sebagaimana dilihat pada skedul amortisasi, nilai
tercatat obligasi pada 1 Januari 2021 adalah Rp94.925. Ades menghitung kerugian penarikan
(pelunasan lebih awal) sebagai berikut.
Harga reakuisisi (Rp100.000 x 1,01) Rp101.000
Jumlah tercatat obligasi yang ditarik 94.925
Kerugian atas penarikan obligasi Rp 6.075
Jurnal untuk mencatat reakuisisi dan pembatalan obligasi adalah:
Utang obligasi 94.925
Kerugian atas penarikan obligasi 6.075
Kas 101.000
Halaman 11 | 26
Monang Situmorang, CA
Sekarang asumsikan Bank BNI setuju untuk menerima dari 320.000 lembar saham biasa
(nominal Rp10) dari PT Unila yang mempunyai nilai wajar Rp16.000.000 dalam
penyelesaian penuh atas kewajiban pinjamannya. Unila (debitor) mencatat transaksi ini
sebagai berikut.
Wesel bayar (kepada Bank BNI) 20.000.000
Modal saham – biasa 3.200.000
Tambahan modal disetor – biasa 12.800.000
Keuntungan atas pelunasan utang 4.000.000
Saham biasa yang diterbitkan dicatat dengan cara yang biasa dengan selisih antara nilai
nominal dan nilai wajar saham yang dicatat sebagai premi saham atau tambahan modal
disetor.
3. Pelunasan atau Penghapusan dengan Modifikasi Persyaratan
Beberapa situasi terkait dengan penghentian liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:
1) Pertukaran di antara peminjam (debitor) dan pemberi pinjaman (kreditor) yang saat ini
ada atas instrumen utang dengan persyaratan yang berbeda secara substansial dicatat
sebagai penghapusan/pelunasan utang atau liabilitas keuangan (extinguishment of debt)
awal dan pengakuan utang atau liabilitas keuangan baru.
2) Demikian juga, modifikasi secara substansial (substantial modification) atas ketentuan
liabilitas keuangan yang saat ini ada atau bagian dari liabilitas keuangan tersebut
(terlepas ada atau tidak ada keterkaitannya dengan kesulitan keuangan debitor) dicatat
sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
Dalam banyak situasi, kreditor memberikan konsesi atau keringanan kepada debitor
sehubungan dengan pelunasan pinjaman. Kreditor memberikan konsesi ini untuk
memastikan kemungkinan besar bahwa pinjaman dapat ditagih. Misalnya, seorang kreditor
dapat menawarkan satu atau kombinasi modifikasi berikut:
▪ Pengurangan suku bunga yang dinyatakan;
▪ Perpanjangan tanggal jatuh tempo nilai nominal utang;
▪ Pengurangan nilai nominal utang; dan
▪ Pengurangan atau penangguhan bunga terutang.
Sehubungan dengan penghapusan/pelunasan lainnya (restrukturisasi utang bermasalah –
troubled debt restructurings), jika seorang kreditor memberikan konsesi yang
menguntungkan atas persyaratan pinjaman, debitur memperoleh keuntungan ekonomi
(economic gain). Dengan demikian, akuntansi untuk modifikasi sama dengan
penghapusan/pelunasan lainnya. Yaitu, kewajiban awal dihapuskan, kewajiban keuangan
baru dicatat sebesar nilai wajar dan keuntungan diakui sebesar selisih antara nilai wajar
liabilitas keuangan atau kewajiban baru dan nilai tercatat liabilitas keuangan atau kewajiban
lama.
Sebagai ilustrasi, asumsikan pada 31 Desember 2019, Bank Ina mengikat perjanjian
modifikasi utang dengan PT Jakon yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Bank
merestrukturisasi piutang pinjaman (loan receivable) sebesar Rp10.500.000 yang diterbitkan
pada nilai nominal (bunga dibayar pada tanggal itu) dengan:
Halaman 12 | 26
Monang Situmorang, CA
Halaman 13 | 26
Monang Situmorang, CA
31 Desember 2023
Wesel bayar 9.000.000
Kas 9.000.000
Ringkasnya, setelah modifikasi Jakon telah menghapuskan utang lama dengan suku bunga
efektif sebesar 12 persen dan sekarang memiliki pinjaman baru dengan suku bunga efektif
yang lebih tinggi sebesar 15 persen.
Halaman 14 | 26
Monang Situmorang, CA
5. Dalam kondisi apa terbitan obligasi menimbulkan diskon utang obligasi? Dalam
kondisi apa terbitan obligasi menimbulkan premi utang obligasi?
6. Sebutkan dan jelaskan dua metode amortisasi yang digunakan untuk menghitung premi
dan diskon obligasi.
7. Entitas A menjual obligasinya pada premi dan menerapkan metode bunga efektif dalam
mengamortisasi premi itu. Apakah beban bunga tahunan akan meningkat atau menurun
selama umur obligasi? Jelaskan.
8. Sebutkan tiga cara umum pelunasan obligasi sebelum jatuh tempo.
9. Jelaskan penyajian atau hal-hal yang diungkapkan atas liabilitas tidak lancar (liabilitas
jangka panjang) di laporan keuangan. Jelaskan secara singkat.
10. Hitunglah nilai pasar dari tiap-tiap penerbitan obligasi berikut.
a. Obligasi dengan tingkat bunga 10% senilai Rp1.000.000 dijual pada tanggal
penerbitan obligasi, jangka waktu 10 tahun; utang bunga dibayarkan setengah
tahunan; tingkat bunga efektif 12%.
b. Obligasi dengan tingkat bunga 9% senilai Rp2.000.000 dijual pada tanggal
penerbitan obligasi, jangka waktu 5 tahun; uatng bunga dibayarkan setengah
tahunan; tingkat bunga efektif 8%.
11. Pada setiap kasus independen berikut ini, tentukan apakah obligasi tersebut diterbitkan
pada nilai nominal, dengan premi, atau dengan diskon. Jelaskan jawaban Anda.
a. PT Pop menjual 1.500 lembar obligasinya dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000.000 dan bunga ditetapkan 8% ketika bunga pasar 7%.
Halaman 15 | 26
Monang Situmorang, CA
b. PT Sun menjual 500 lembar obligasinya dengan nilai nominal sebesar Rp2.000.000
dan bunga ditetapkan 8% ketika bunga pasar 9%.
c. PT Sentul menerbitkan 1.000 lembar obligasinya dengan tingkat bunga 9% dan nilai
nominal sebesar Rp1.000.000 pada tingkat bunga efektif 10%.
d. PT Jaya menjual 3.000 lembar obligasinya dengan tingkat bunga 10% dan nilai
nominal sebesar Rp2.500.000 pada saat tingkat bunga pasar 9%.
e. PT Mayapada menjual 5.000 lembar obligasinya dengan tingkat bunga kontrak 12%
dan memiliki nilai nominal sebesar Rp1.000.000 serta tingkat bunga efektif 12%.
12. PT Ultrajaya menerbitkan obligasi 10% senilai Rp300.000 pada tanggal 1 Januari 2019.
Obligasi itu jatuh tempo tanggal 1 Januari 2024 dan bunga dibayar setiap tanggal 1 juli
dan 1 Januari. Obligasi diterbitkan pada nilai nominal.
a. Buatlah jurnal bagi Ultrajaya untuk (a) penerbitan di bulan Januari, (b) pembayaran
bunga pada tanggal 1 Juli, (c) jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember, dan (d)
buatlah skedul amortisasi dan beban bunga untuk tahun 2019 – 2024.
b. Asumsikan obligasi dalam 13 diterbitkan pada 108,11 untuk menghasilkan (yield)
8%. Buatlah jurnal pada (a) 1 Januari, (b) 1 Juli, dan (c) 31 Desember, dan (d)
buatlah skedul amortisasi dan beban bunga untuk tahun 2019 – 2024.
c. Asumsikan obligasi dalam 13 diterbitkan pada 92,6393 untuk menghasilkan (yield)
8%. 12%. Buatlah jurnal pada (a) 1 Januari, (b) 1 Juli, (c) 31 Desember, dan (d)
buatlah skedul amortisasi dan beban bunga untuk tahun 2019 – 2024.
13. Pada tanggal 30 Juni 2018, PT Gas Negara menerbitkan obligasi berjangka 20 tahun,
13%, dengan nilai nominal Rp5.000.000 pada Rp5.376.150 yang menghasilkan (yield)
12%. Obligasi ini membayar bunga secara setengahtahunan pada 30 Juni dan 31
Desember.
Diminta
a. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi berikut.
1) Penerbitan obligasi pada 30 Juni 2018.
2) Pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 Desember 2018.
3) Pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 30 Juni 2019.
4) Pembayaran bunga dan amortisasi premi pada tanggal 31 Desember 2019.
b. Tunjukkan penyajian laporan posisi keuangan yang benar untuk liabilitas atas utang
obligasi pada 31 Desember 2019.
c. Jawablah pertanyaan berikut.
1) Berapakah jumlah beban bunga yang dilaporkan untuk tahun 2019.
2) Tentukan total biaya pinjaman total (cost of borrowing) selama umur obligasi
itu.
14. On January 1, 2019, Osborn plc sold 12% bonds having a maturity value of £800,000 for
£860,651.79, which provides the bondholders with a 10% yield. The bonds are dated
January 1, 2019, and mature January 1, 2024, with interest payable December 31 of each
year.
Instructions
a. Prepare the journal entry at the date of the bond issuance.
b. Prepare a schedule of interest expense and bond amortization for 2019–2024.
H a l a m a n 16 | 26
Monang Situmorang, CA
c. Prepare the journal entry to record the interest payment and the amortization for
2019.
d. Prepare the journal entry to record the interest payment and the amortization for
2021.
SOAL
A. UTANG OBLIGASI (PENERBITAN DAN PENARIKAN OBLIGASI)
1. Pada 1 Januari 2019, PT Jasa Marga menjual obligasi sebesar Rp100.000 (nilai nominal).
Obligasi bertanggal 1 Januari 2019 dan akan jatuh tempo 1 Januari 2024. Bunga akan
dibayar secara tahunan pada 1 Januari. Skedul amortisasi berikut disajikan oleh akuntan
untuk 2 tahun pertama dari umur obligasi.
Tanggal Bunga Bunga Efektif Amortisasi Nilai Tercatat
Ditetapkan Obligasi
1/1/19 Rp104.212,37
1/1/20 Rp7.000 Rp6.252,74 Rp747,26 103.465,11
1/1/21 7.000 6.207,91 792,09 102.673,02
Diminta
Berdasarkan informasi di atas, jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut ini dan
jelaskan alasan atau penghitungan yang diperlukan.
a. Berapakah suku bunga ditetapkan atas penerbitan obligasi tersebut.
b. Berapakah suku bunga efektif atas penerbitan obligasi tersebut.
c. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan pada saat penerbitan pada 1 Januari 2019.
d. Buatlah jurnal pada 31 Desember 2021, akhir tahun akuntansi.
e. Berapakah jumlah beban bunga yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021.
f. Tunjukkan saldo – saldo yang terkait dengan penerbitan obligasi di laporan posisi
keuangan pada 31 Desember 2021.
g. Jika obligasi ditarik dengan biaya reakuisisi sebesar Rp100.500 (tidak termasuk
bunga) pada 1 Januari 2022, apakah penarikan akan menimbulkan keuntungan atau
kerugian? Berapakah jumlah keuntungan atau kerugian? Di manakah keuntungan
atau kerugian akan dilaporkan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2022.
Jawaban
a. Suku bunga ditetapkan = Suku bunga ditetapkan x Nilai nominal
Halaman 17 | 26
Monang Situmorang, CA
Halaman 18 | 26
Monang Situmorang, CA
2) PT Indorayon menjual obligasi 12% senilai Rp600.000 1 Juni 2017. Obligasi itu
membayar bunga pada 1 Desember dan 1 Juni. Tanggal jatuh tempo obligasi adalah
1 Juni 2021. Obligasi ini menghasilkan 10%. Pada 1 Oktober 2018, Indorayon
membeli kembali obligasi senilai Rp120.000 seharga Rp126.000 (termasuk bunga
akrual). Buatlah jurnal sampai dengan tanggal 1 Desember 2019. Berikan
perhitungan untuk mendukung jurnal Anda.
Diminta: (Bulatkan ke rupiah terdekat)
Untuk kedua kasus di atas buatlah semua jurnal yang relevan dari saat penjualan sampai
dengan tanggal yang ditunjukkan. Gunakan metode suku bunga efektif untuk amortisasi
premi atau diskonto (Buatlah tabel amortisasi). Amortisasi premi atau diskonto pada
tanggal pembayaran bunga dan pada akhir tahun. (Asumsikan tidak ada jurnal balik yang
harus dibuat).
Jawaban:
a. PT Pharos
Nilai jatuh tempo utang obligasi Rp250.000
Nilai kini dari Rp250.000, jatuh tempo 7 periode pada 6%
(Rp250.000 x 0,66506) [Tabel 2] Rp166.265
Nilai kini dari Rp12.500, bunga dibayar setengah tahunan
selama 3 ½ tahun pada 12% per tahun atau 6%
setengah tahunan (Rp12.500 x Rp5,58238) [Tabel 4] 69.780
Total nilai kini (harga pasar) obligasi 236.045
Diskonto utang obligasi Rp 13.955
Jurnal
1 Maret 2017
Kas 236.045
Utang obligasi 236.045
1 September 2017
Beban bunga 14.163
Utang obligasi 1.663
Halaman 19 | 26
Monang Situmorang, CA
Kas 12.500
31 Desember 2018
Beban bunga 9.508
Utang obligasi 1.175
Utang bunga 8.333
1 Maret 2018
Beban bunga 4.754
Utang bunga 8.333
Utang obligasi (Rp1.762 x 2/6) 587
Kas 12.500
1 September 2018
Beban bunga 14.368
Utang obligasi 1.868
Kas 12.500
31 Desember 2018
Beban bunga 9.653
Utang obligasi (Rp1.980 x 4/6) 1.320
Utang bunga 8.333
b. PT Indorayon
Nilai jatuh tempo utang obligasi Rp600.000
Nilai kini dari Rp600.000, jatuh tempo 8 periode pada 5%
(Rp600.000 x 0,67684) [Tabel 2] Rp406.104
Nilai kini dari Rp36.000, bunga dibayar setengah tahunan
selama 4 tahun pada 10% per tahun atau 5% setengah
tahunan (Rp36.000 x Rp6,46321) [Tabel 4]
Total nilai kini (harga pasar) obligasi 232.676 638.780
Premi utang obligasi Rp 38.780
Kas 638.780
Utang obligasi 638.780
1 Desember 2017
Beban bunga 31.939
Utang obligasi 4.061
Kas 36.000
31 Desember 2017
Beban bunga (Rp31.736 x 1/6) 5.289
Utang obligasi 711
Utang bunga 6.000
1 Juni 2018
Beban bunga (Rp31.736 x 5/6) 26.447
Utang bunga 6.000
Utang obligasi (Rp4.264 x 5/6) 3.553
Kas 36.000
1 Oktober 2018
Beban bunga (Rp31.523 x 20% x 4/6) 4.203
Utang obligasi (Rp4.477 x 20% x 4/6) 597
Kas (Rp36.000 x 1/6) 4.800
Utang obligasi 125.494
Keuntungan atas penarikan obligasi 4.294
Kas 121.200
Perhitungan keuntungan atas penarikan obligasi pada tanggal 1 Oktober 2013
Harga reakuisisi : Rp126.000 – (Rp120.000 x 12% x 4/12) Rp 121.200
Jumlah tercatat neto dari obligasi yang ditarik:
Nilai nominal Rp120.000
Premi yang belum diamortisasi 2.262 1 (125.494)
Keuntungan atas penarikan Rp (4.294)
1
Premi yang belum diamortisasi (Unamortized premium):
[20% x (Rp38.780 – Rp4.061 – Rp4.264)] – Rp597)
Atau
Nilai awal Ditarik Sisa obligasi
(20%) (80%)
Nilai nominal obligasi Rp600.000 Rp120.000 Rp480.000
Premi utang obligasi Rp 38.780 Rp 7.756 Rp 31.024
Premi yang telah diamortisasi:
- 1/6 2017 sd 1/12/2017 4.061 812
- 1/10 2017 sd 1/6/2018 4.264 853
- 1/6 2018 sd 1/10/2018 2.985 597
Jumlah Rp 11.310 Rp 2.262 Rp 9.048
Premi yang belum dimortisasi Rp 27.470 Rp 5.494 Rp 21.976
1 Desember 2018
Beban bunga (Rp31.523 x 80%) 25.218
Utang obligasi (Rp4.477 x 80%) 3.582
28.800
Halaman 21 | 26
Monang Situmorang, CA
Halaman 22 | 26
Monang Situmorang, CA
Halaman 23 | 26
Monang Situmorang, CA
adalah 1 September 2022. Hasil obligasi (yield) adalah 12%. Buatlah jurnal sampai
dengan 31 Desember 2020.
2) PT Titania menjual obligasi 12% senilai Rp400.000 pada 1 Juni 2019. Obligasi itu
membayar bunga pada 1 Desember dan 1 Juni. Tanggal jatuh tempo obligasi adalah
1 Juni 2023. Obligasi ini menghasilkan 10%. Pada 1 Oktober 2020, Titania membeli
kembali obligasi senilai Rp120.000 seharga Rp126.000 (termasuk bunga akrual).
Buatlah jurnal sampai dengan tanggal 1 Desember 2021.
Diminta: (Bulatkan ke rupiah terdekat)
Untuk kedua kasus di atas buatlah semua jurnal yang relevan dari saat penjualan sampai
dengan tanggal yang ditunjukkan. Gunakan metode suku bunga efektif untuk amortisasi
premi atau diskonto (Buatlah tabel amortisasi). Amortisasi premi atau diskonto pada
tanggal pembayaran bunga dan pada akhir tahun. (Asumsikan tidak ada jurnal balik yang
harus dibuat).
7. On April 1, 2019, Sarkar Sailboats sold 15,000 of its 11%, 15-year, R$1,000 face value
bonds to yield 12%. Interest payment dates are April 1 and October 1. On April 2, 2020,
Sarkar took advantage of favorable prices of its shares to extinguish 6,000 of the bonds
by issuing 200,000 of its R$10 par value ordinary shares. At this time, the accrued
interest was paid in cash. The company's shares were selling for R$31 per share on April
2, 2020.
Instructions
Prepare the journal entries needed on the books of Sarkar to record the following.
a. April 1, 2019: issuance of the bonds.
b. October 1, 2019: payment of semiannual interest.
c. December 31, 2019: accrual of interest expense.
d. April 1, 2020: payment of semiannual interest.
e. April 2, 2020: extinguishment of 6,000 bonds. (No reversing entries made.)
Halaman 24 | 26
Monang Situmorang, CA
b. “Keuntungan atau kerugian atas disposisi mesin” dan “keuntungan atau kerugian
atas restrukturisasi utang” harus dilaporkan dalam pendapatan dan beban lain-lain
sebagai bagian dari operasi berlanjut di laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
c. Pemberian kepemilikan ekuitas pada 31 Desember 2019
PT Jayanti (Debitor):
Wesel bayar 200.000
Utang bunga 18.000
Modal saham – biasa 150.000
Tambahan modal disetor – biasa 30.000
Keuntungan penghapusan utang 38.000
2. Pada 31 Desember 2019, Bank BNI melakukan perjanjian restrukturisasi utang dengan
PT Lampiri, yang sekarang sedang mengalami kesulitan keuangan. Bank menyetujui
untuk merestrukturisasi dengan menerbitkan wesel tagih, nilai nominal Rp3.000.000,
suku bunga 12%, dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Mengurangi kewajiban pokok dari Rp3.000.000 menjadi Rp2.400.000;
2) Memperpanjang tanggal jatuh tempo dari 31 Desember 2019 menjadi 1 Januari
2023; dan
3) Mengurangi suku bunga dari 12% menjadi 10%. Suku bunga pinjaman pasar PT
Lampiri adalah 15 persen.
Lampiri membayar bunga pada akhir periode setiap tahun. Pada 1 Januari 2023, Lampiri
membayar tunai ke Bank BNI sebesar Rp2.400.000.
Diminta
a. Dapatkah Lampiri mencatat keuntungan berdasarkan modifikasi persyaratan di atas?
Jelaskan.
b. Buatlah skedul amortisasi wesel untuk Lampiri setelah modifikasi persyaratan utang.
c. Buatlah jurnal pembayaran bunga untuk Lampiri pada 31 Desember 2021.
d. Jurnal apakah yang harus dilakukan Lampiri pada 1 Januari 2023?
Halaman 25 | 26
Monang Situmorang, CA
3. Menggunakan informasi yang serupa dengan soal nomor 2 di atas, kecuali bahwa Bank
BNI mengurangi pokok pinjaman menjadi Rp1.900.000 bukan Rp2.400.000. Pada 1
Januari 2023, Lampiri membayar Rp1.900.000 tunai ke Bank BNI sebesar pokok
pinjaman.
Diminta:
a. Buatlah jurnal untuk mencatat modifikasi pinjaman untuk Lampiri.
b. Buatlah skedul amortisasi wesel untuk Lampiri setelah modifikasi utang.
c. Buatlah jurnal pembayaran bunga untuk Lampiri pada 31 Desember 2020, 2021, dan
2022.
d. Jurnal apakah yang harus dilakukan Lampiri pada 1 Januari 2023?SI
4. Halvor Corporation is having financial difficulty and therefore has asked Frontenac
National Bank to restructure its $5 million note outstanding. The present note has 3 years
remaining and pays a current rate of interest of 10%. The present market rate for a loan
of this nature is 12%. The note was issued at its face value.
Instructions
Presented below are three independent situations. Prepare the journal entry that Halvor
would make for each of these restructurings.
a. Frontenac National Bank agrees to take an equity interest in Halvor by accepting
ordinary shares valued at $3,700,000 in exchange for relinquishing its claim on this
note. The ordinary shares have a par value of $1,700,000.
b. Frontenac National Bank agrees to accept land in exchange for relinquishing its
claim on this note. The land has a book value of $3,250,000 and a fair value of
$4,000,000.
c. Frontenac National Bank agrees to modify the terms of the note, indicating that
Halvor does not have to pay any interest on the note over the 3-year period.
Halaman 26 | 26