(Notes Receivable)
Pertemuan ke 6
1
Materi
1. Pengertian Wesel
2. Penilaian, Pelaporan dan Pengungkapan
Wesel
3. Penentuan Tanggal Jatuh Tempo
4. Perhitungan Bunga
5. Perhitungan Nilai Jatuh Tempo Wesel
6. Pendiskontoan Wesel Tagih
Wesel Tidak Berbunga
Wesel Berbunga
2
PENGERTIAN
Wesel secara umum dianggap sebagai
janji tertulis untuk membayar sejumlah
uang setelah jangka waktu tertentu.
5
JATUH TEMPO WESEL
Jangka waktu wesel biasanya dinyatakan
dalam:
Harian
Bulan.
6
Jatuh tempo wesel berbunga 24% dan
berjangka waktu 90 hari yang dikeluarkan
pada tanggal 7 November 200A, dapat
dicari sebagai berikut:
7
Contoh: Harian
Jangka waktu wesel 90
Jumlah hari dlm bln Nov 200A 30
Tgl dikeluarkannya wesel 7
Jk wkt wesel yg diperhitung dlm Nov. 200A 23
Jumlah hari dalam bulan Desember 200A 31
Jumlah hari dalam bulan Januari 200B 31
Jk wkt yg telah diperhitung sp Januari 200B 85
Jlh hari yg diperlukan dlm Feb 200B u/ menuhi jk wkt wesel 5
8
Contoh: Bulanan
Wesel bertanggal 5 Juli 2007, jatuh tempo 3
bulan lagi.
Maka tanggal jatuh temponya: 5 Oktober 2007.
Wesel bertanggal 31Juli 2007, jatuh tempo 2
bulan lagi.
Maka tanggal jatuh temponya ……?
Wesel bertanggal 30 November 2007, jatuh
tempo 3 bulan lagi.
Maka tanggal jatuh temponya ……?
9
PERHITUNGAN BUNGA
Bunga = N.nominal x Tk bunga x Waktu
360 hari
10
PERHITUNGAN BUNGA
Bunga = N.nominal x Tk bunga x Waktu
12 bulan
11
Penyesuaian
Pada akhir tahun, bunga yang sudah
berjalan dari sejak wesel dikeluarkannya
harus diperhitungkan dan dicatat.
Contoh: Wesel bernilai nominal Rp
10.000, bunga 24% dan berjangka waktu
90 hari dikeluarkan pada tanggal 7
November 200A.
12
Penyesuaian
Bunga pada sampai akhir tahun adalah:
15
Wesel Tidak Berbunga
Contoh: Pada tanggal 6 Januari 200B, wesel
tak berbunga sebesar Rp 5.000 yang
dikeluarkan pada tanggal 7 November
200A telah jatuh tempo.
Ayat jurnal yang dibuat untuk penerimaan
uang itu adalah sebagai berikut:
Cash 5.000
Notes Receivables 5.000
16
Wesel Berbunga
Contoh: Pada tanggal 5 Februari 200B,
giliran wesel berbunga yang dikeluarkan
PT PQR yang jatuh tempo.
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk transaksi
ini adalah sebagai berikut:
Cash 10.600
Notes Recivables 10.000
Interest Income 600
17
PENJUALAN WESEL
(Pendiskontoan Wesel)
Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan
memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat dijual
kepada bank atau pihak-pihak lain (pendiskontoan
wesel).
Bank akan menerima imbalan yang disebut diskonto.
Diskonto adalah bunga yang diperhitungkan di
muka. Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat
jatuh tempo (nilai maturitas atau maturity value) dan
jangka waktunya adalah antara saat wesel
diserahkan kepada bank sampai dengan tanggal
jatuh tempo.
Tingkat diskonto yang dibebankan bank biasanya
lebih besar daripada tingkat bunga yang
dicantumkan dalam wesel.
18
Pendiskontoan Wesel Tak Berbunga
19
Jumlah uang yang diterima dari pendiskontoan ini dapat
dihitung sebagai berikut:
20
Jangka waktu diskonto selama 24 hari dihitung sebagai berikut:
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pendiskontoan wesel tak berbunga
ini adalah sebagai berikut:
21
Pendiskontoan Wesel Berbunga
Contoh: Pada tanggal 16 Januari 200B
wesel berjangka waktu 90 hari (jatuh
tempo 5 Februari 200B), berbunga 24%,
sebesar Rp 10.000 yang dikeluarkan pada
tanggal 7 November 200A, didiskontokan
ke bank dengan tingkat diskonto sebesar
27%.
22
Nilai nominal wesel Rp 10.000
Nilai pada saat jatuh tempo:
Nilai nominal 10.000
Bunga selama jangka waktu wesel:
= 10.000 x 24% x 90
360 600 10.600
Jk wkt diskonto (16 Jan 0B - 5 Feb0B = 20 hari)
Diskonto yang dibebankan oleh bank:
= 10.600 x 27% x 20
360 (159)
Hasil yang diterima 10.441
23
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pendiskontoan
wesel berbunga ini adalah sebagai berikut:
24
UTANG BERSYARAT
PENDISKONTOAN WESEL
Apabila setelah didiskontokan, ternyata kemudian penarik wesel
tidak membayar weselnya pada saat jatuh tempo, maka
perusahaan yang menerima wesel berkewajiban membayarnya
kepada bank.
Kewajiban membayar ini hapus apabila pada waktu melakukan
endosemen disetujui bahwa bank yang akan menanggung risiko
tidak tertagihnya wesel.
Adanya kewajiban untuk membayar apabila penarik wesel tidak
melakukannya pada saat jatuh tempo mengakibatkan timbulnya
utang bersyarat (contingent liability) dalam pendiskontoan wesel
tersebut.
Apabila penarik wesel membayar sejumlah yang dijanjikan pada
saat jatuh tempo maka utang bersyarat ini dengan sendirinya
hapus.
Sifat dan jumlah utang bersyarat yang timbul sebagai akibat
pendiskontoan wesel harus dijelaskan dalam laporan keuangan.
25
Agar nilai wesel yang didiskontokan dapat diketahui
setiap saat, kadang-kadang ayat jurnal yang dibuat pada
waktu pendiskontoan bukan ke akun piutang wesel,
tetapi ke akun wesel tagih didiskontokan.
Pada waktu wesel jatuh tempo dan penarik telah
membayarnya, maka akun wesel tagih didiskontokan
dikurangi, demikian juga dengan akun piutang wesel.
26
PENOLAKAN WESEL
Apabila penerbit wesel tidak memenuhi kewajibannya
pada saat jatuh tempo, maka wesel tersebut dinyatakan
“ditolak” (dishonored). Wesel tagih yang ditolak tidak
dapat diperdagangkan lagi.
Oleh karena itu, pemegang wesel akan memindahkan
klaim ini, termasuk bunganya ke akun piutang.
Contoh: Wesel berbunga 24% dan berjangka waktu 90
hari sebesar Rp 10.000 yang dikeluarkan oleh PT PQR
pada tanggal 7 Desember 2000A telah didiskontokan ke
bank pada tanggal 16 Januari 200B. Pada saat jatuh
tempo ternyata wesel tersebut tidak dibayar.
Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat
pembayaran kepada bank guna mengganti wesel yang
ditolak adalah sebagai berikut:
28
TUGAS
1. PR dari:
a. Buku Weygandt L9-10, hal 548
b. Buku Soemarso, hal 376-377:
- Latihan 14-1
- Latihan 14-4
- Latihan 14-6
- Latihan 14-7
30