Anda di halaman 1dari 20

PERTEMUAN 3

JURNAL ANGGARAN DAN NERACA AWAL

Disampaikan oleh :
Halkadri Fitra, SE, MM, Ak
A. JURNAL ANGGARAN

Pencatatan anggaran pada SKPD


maupun PEMDA merupakan tahap
persiapan sistem akuntansi
pemerintah daerah. Pada tahap ini
dilakukan pencatatan untuk merekam
data anggaran yang akan membentuk
estimasi perubahan SAL.
JURNAL ANGGARAN ……

Jurnal anggaran adalah langkah opsional.


Pemerintah Daerah bisa menetapkan kebijakan
akuntansi untuk mencatat transaksi penetapan
anggaran atau tidak melakukannya. Jika
melaksanakan akuntansi anggaran, masing-
masing entitas akan melakukan penjurnalan atas
anggaran yang telah ditetapkan
• Penjurnalan atas anggaran tersebut dilakukan
dengan mencatat akun. Estimasi Pendapatan
dan Estimasi Penerimaan Pembiayaan di sisi
debit sebesar nilai anggarannya, akun
Apropriasi Belanja dan Apropriasi Pengeluaran
Pembiayaan di sisi kredit sebesar nilai
anggarannya, dan akun Estimasi Perubahan
SAL pencatatannya akan menjadikan
penyeimbang sisi debit dan sisi kredit.
Akuntansi anggaran merupakan teknik
pertanggungjawaban dan pengendalian
manajemen yang digunakan untuk membantu
pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan
pembiayaan. Akuntansi anggaran
diselenggarakan sesuai dengan struktur
anggaran yang terdiri dari anggaran pendapatan,
belanja, dan pembiayaan
Penjurnalan anggaran surplus pada
Pemerintah Daerah

Tgl Nomor Kode Rekening Uraian Debit Kredit


Bukti
0.1.1.00.00
1 Jan Estimasi Xxx
2015 Pendapatan
0.1.2.00.00 Estimasi
Xxx
Penerimaan
Pembiayaan
0.1.5.00.00 Estimasi
Xxx
Perubahan SAL
0.1.3.00.00 Aprosiasi
Xxx
Belanja
0.1.4.00.00 Apropriasi
Xxx
Pengeluaran
Pembiayaan
contoh
Tanggal Nomor Kode Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
0.1.1.00.00
1 Jan Estimasi 675.000.000.000
2015 Pendapatan
0.1.2.00.00 Estimasi
300.000.000.000
Penerimaan
Pembiayaan
0.1.5.00.00 Estimasi
25.000.000.000
Perubahan SAL
0.1.3.00.00 Aprosiasi Belanja
550.000.000.000
0.1.4.00.00 Apropriasi
400.000.000.000
Pengeluaran
Pembiayaan
Penjurnalan Anggaran defisit pada
Pemerintah Daerah

Tgl Nomor Kode Rekening Uraian Debit Kredit


Bukti
0.1.1.00.00
1 Jan Estimasi xxx
2015 Pendapatan
0.1.2.00.00 Estimasi
xxx
Penerimaan
Pembiayaan
0.1.5.00.00 Estimasi Perubahan
xxx
SAL
0.1.3.00.00 Aprosiasi Belanja
xxx
0.1.4.00.00 Apropriasi
xxx
Pengeluaran
Pembiayaan
Contoh
Tanggal Nomor Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Bukti
0.1.1.00.00
1 Jan Estimasi 700.000.000.000
2015 Pendapatan
0.1.2.00.00 Estimasi
400.000.000.000
Penerimaan
Pembiayaan
0.1.5.00.00 Estimasi Perubahan
200.000.000.000
SAL
0.1.3.00.00 Aprosiasi
800.000.000.000
Belanja
0.1.4.00.00 Apropriasi
500.000.000.000
Pengeluaran
Pembiayaan
. Pencattan anggaran surplus pada
SKPD

Tgl Nomor Kode Rekening Uraian Debit Kredit


Bukti
0.1.1.00.00
1 Jan Estimasi Xxx
2015 Pendapatan
0.1.5.00.00 Estimasi
Xxx
Perubahan SAL
0.1.3.00.00 Aprosiasi
Xxx
Belanja
Contoh

Tangg Nomor Kode Uraian Debit Kredit


al Bukti Rekening
0.1.1.00.00
1 Jan Estimasi 400.000.000
2015 Pendapatan
0.1.5.00.00 Estimasi
20.000.000
Perubahan SAL
0.1.3.00.00 Aprosiasi
380.000.000
Belanja
Pencatatan anggaran defisit pada
SKPD

Tgl Nomor Kode Rekening Uraian Debit Kredit


Bukti
0.1.1.00.00
1 Jan Estimasi xxx
2015 Pendapatan
0.1.5.00.00 Estimasi
xxx
Perubahan SAL
0.1.3.00.00 Aprosiasi
xxx
Belanja
contoh

Tang Nomor Kode Uraian Debit Kredit


gal Bukti Rekening
0.1.1.00.00
1 Jan Estimasi Pendapatan 200.000.000
0.1.5.00.00 Estimasi Perubahan SAL
2015 550. 000.000
0.1.3.00.00 Aprosiasi Belanja
750.000.000
B. Neraca Awal

Jurnal neraca awal dibuat di awal tahun


sebelum transaksi di mulai. Informasi untuk
jurnal awal bersumber dari neraca pada tanggal
1 Januari pada tahun berjalan. Tujuan di buat
jurnal neraca awal adalah untuk menyelaraskan
dengan pembuatan buku besar, dimana
informasi akun-akun jurnal neraca awal akan
menjadi saldo awal di buku besar nantinya.
Neraca awal adalah neraca yang disusun
pertama kali oleh pemerintah. Neraca awal
menunjukkan jumlah-jumlah aset, kewajiban,
dan ekuitas pada tanggal neraca awal. Untuk
melakukan pencatatan neraca awal maka
perlu dilakukan pendekatan untuk
menentukan jumlah-jumlah yang akan
disajikan dalam neraca
Kebijakan akuntansi perlu disiapkan untuk
penyusunan neraca awal. Kebijakan
akuntansi ini mencerminkan ketentuan-
ketentuan yang digunakan dalam
penyusunan neraca awal seperti
pengertian, pengukuran, dan hal penting
lainnya yang perlu diungkapkan dalam
neraca.
• Informasi yang tersedia di neraca awal
akan berhubungan nantinya dengan buku
besar. Pada buku besar jumlah dan
informasi neraca awal akan ditempatkan
pada bagian saldo awal di buku besar.
Sehingga informasi yang tersedia pada
neraca awal akan menentukan kebenaran
laporan keuangan pada akhir tahun
contoh Pemerintah Kabupaten Basamoan
SKPD Dinas Pertanian dan Peternakan
Neraca Awal
Per 1 Januari 2015
(dalam satuan rupiah)

A. Aset
1. Aset Lancar
- Kas di Bendahara Pengeluaran 0
Jumlah Aset Lancar 0
2. Aset Tetap
- Tanah 100.000.000
- Peralatan dan Mesin 125.000.000
- Akumulasi Penyusutan (15.000.000)
Jumlah Aset Tetap 210.000.000
3. Aset Lainnya
- Tuntutan Ganti Rugi 0
- Aset tak berwujud 5.000.000
Jumlah Aset Lainnya 5.000.000
Jumlah Aset 215.000.000
Lanjutan…
B. Kewajiban
1. Kewajiban Jangka Pendek
- Utang Perhitungan Pihak Ketiga 3.000.000
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 3.000.000

2. Kewajiban Jangka Panjang


- Utang Dalam Negeri – Sektor Perbankan 0
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang 0

Jumlah Kewajiban 3.000.000

C. Ekuitas
Ekuitas 212.000.000

Jumlah Kewajiban + Ekuitas 215.000.000


•TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai