Anda di halaman 1dari 3

1.

Judul
2. Motivasi
3. Fenomena yang mendasari motivasi
4. Pertanyaan riset
5. Tujuan riset
6. Kerangka konseptual
7. Formulasi hipotesis
8. Data
9. Metode riset
10. Teknik analisis
11. Hasil empiris
12. Simpulan
13. Kontrinusi riset dan rekomendasi

1. Kepemilikan Keluarga, Kompensasi Manajemen, Dan Pajak Penghindaran: Bukti


Dari Indonesia
2. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara
kompensasi manajemen dan penghindaran pajak (Armstrong dkk., 2015; Armstrong
dkk., 2012; Minnick dan Noga, 2010).
3. Penelitian sebelumnya tidak memberikan kesimpulan yang konsisten tentang
hubungan antara kompensasi manajemen dan penghindaran pajak. Penelitian ini juga
menguji apakah kepemilikan perusahaan keluarga berusaha untuk mengurangi
pengaruh negatif dari kompensasi manajemen dan penghindaran pajak. Dengan
menggunakan sampel emiten Indonesia selama periode 2011-2014, bukti empiris
menunjukkan bahwa kompensasi manajemen berpengaruh negatif terhadap
penghindaran pajak. Hasil ini konsisten dengan Armstrong et al. (2012) bahwa
manajemen mengalami penurunan insentif untuk melakukan penghindaran pajak jika
terdapat kompensasi manajemen yang tinggi. Selain itu, kepemilikan perusahaan
keluarga dapat mengurangi efek negatif dari kompensasi manajemen untuk
penghindaran pajak
4.
5. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompensasi manajemen terhadap
penghindaran pajak
6.
Y Kompensasi manajemen
Kepemilikan keluarga
Pajak penghindaran

7. Manajemen kompensasi dan penghindaran pajak


H1. Manajemen kompensasi berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak
perusahaa.
Kepemilikan keluarga atas kompensasi manajemen untuk penghindaran pajak.
H2. Jika ada perwakilan dari keluarga pendiri sebagai CEO perusahaan, itu
memperkuat pengaruh negatif kompensasi manajemen terhadap penghindaran pajak
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki perwakilan dari keluarga
pendiri sebagai CEO.
8. Sampel penelitian terdiri dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2011-2014 dengan jumlah observasi tahun perusahaan
sebanyak 268 perusahaan. Alasan penggunaan sampel saat itu, karena PSAK 7
tentang pengungkapan kompensasi komisaris dan direksi diterapkan pada tahun 2011
di Indonesia. Selain itu alasan penggunaan sampel perusahaan manufaktur karena
merupakan jenis industri yang paling dominan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), sehingga diharapkan juga akan merubah perilaku penghindaran pajak.
9.
10.
11. Tabel 3 menunjukkan bahwa hipotesis 1 diterima, variabel kompensasi manajemen
(KMGT) signifikan pada taraf signifikansi 1% dengan koefisien negatif -0,03. Hasil
ini sejalan dengan Armstrong.
Namun pada dasarnya perusahaan tidak hanya bertanggung jawab kepada pemiliknya
saja, tetapi juga harus bertanggung jawab kepada stakeholders yang mempunyai
kepentingan dalam aktivitas perusahaan. Oleh karena itu, semua perusahaan di
Indonesia harus memenuhi kewajibannya kepada pemerintah dengan patuh membayar
pajak dan mematuhi semua aturan yang berlaku. Dalam pasal 17A dan 17B, KUP
menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Pajak (DJP) wajib melakukan pemeriksaan
pajak Nihil dan kelebihan pajak perusahaan (kompensasi pajak). Pemeriksaan yang
dilakukan oleh petugas pajak seringkali dianggap menimbulkan risiko bagi
perusahaan karena proses pemeriksaan tersebut tentunya akan memakan banyak
waktu, biaya, tenaga dan belum lagi kemungkinan perusahaan akan terkena masalah
hukum jika ditemukan fiskal pajak. bukti baru yang akan merugikan perusahaan
12. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris terkait pengaruh kompensasi
manajemen terhadap penghindaran pajak perusahaan, kemudian juga menggambarkan
bagaimana peran variabel moderasi kepemilikan keluarga terhadap hubungan
kompensasi manajemen dan penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). ). Berdasarkan hasil pengujian dapat
disimpulkan bahwa kompensasi manajemen dapat digunakan oleh pemilik untuk
mengurangi penghindaran pajak. Semakin tinggi kompensasi yang diberikan kepada
manajemen, maka dapat semakin menurunkan penghindaran pajak perusahaan.
pengaruh negatif antara kompensasi manajemen dan penghindaran pajak perusahaan.
Hal ini dapat terjadi karena perusahaan keluarga di Indonesia cenderung memiliki
kualitas laba yang buruk dan tidak transparan, sehingga dapat menjadi perhatian
otoritas pajak untuk mengawasi perusahaan dengan lebih baik, terutama perusahaan
keluarga karena lebih cenderung melakukan penggelapan pajak. Dalam penelitian ini
terdapat beberapa keterbatasan penelitian yang perlu diperhatikan agar penelitian
selanjutnya dapat memperbaiki keterbatasan tersebut. Pertama, penelitian ini hanya
mengukur kompensasi logaritma natural dari jumlah total kompensasi yang diberikan
kepada manajemen tanpa mempertimbangkan seberapa besar dewan direksi di suatu
perusahaan yang juga dapat mempengaruhi besarnya kompensasi yang dikeluarkan
oleh perusahaan. Kedua, pengukuran kepemilikan keluarga menggunakan variabel
dummy, perusahaan diasumsikan sebagai kepemilikan keluarga jika kepala eksekutif
(CEO) adalah pemilik atau kerabat pemilik, beberapa perusahaan belum begitu jelas
informasi kepemilikannya, akibatnya perusahaan tersebut mungkin tidak
teridentifikasi karena informasi yang terbatas.
13.

Anda mungkin juga menyukai