Anda di halaman 1dari 8

TEORI AKUNTANSI

Dosen Pengampu:

Putu Budi Anggiriawan SE, M.Si, CPA

Oleh:

Kelompok 11

Ni Luh Putu Ana Astari (1833121311)

Marianus Arisman (1833121198)

I Komang Aldi Krisna Dwipayana (1833121247)

Bernadinus Renaldi Nahak (1833121008)

Kadek Purwita (1833121028)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WARMADEWA

2021
TINJAUAN MENYELURUH TEORI AKUNTANSI

A. Filsafat Ilmu Yang Digunakan Dalam Penelitian

Beberapa artikel yang muncul di beberapa jurnal ilmiah akuntansi seperti : The
Accounting Review, Journal Of Accounting Research menggunakan berbagai variasi yang
berbeda satu dengan yang lain. Pendekatan pertama adalah klasikal atau mainstream
approach atau positivisme sedangkan yang lainnya adalah pendekatan radikal atau alternatif
dengan meminjam berbagai metodologi ilmu pengetahuan sosial yang lain.

Pendekatan mainstream menyatakan bahwa adanya realitas fisik yang objektif dan


terpisah dari manusia. Apa yang berada di luar objek dianggap independen dari subjek yang
diteliti, dan ilmu pengetahuan dapat diperoleh bila subjek menemukan realitas objektif
tersebut. Pendekatan positivis muncul sejak perkembangan filsafat ilmu di abad 17 yang
memunculkan pertentangan antara rasionalisme dan empirisme.rasionalis menegaskan
bahwa : dengan menggunakan prosedur tertentu dari akal manusia kita dapat menemukan
pengetahuan dalam arti yang paling ketat, yaitu pengetahuan yang dalam arti apapun tak
mungkin salah. Pengetahuan yang pasti secara mutlak tidak dapat ditemukan hanya dengan
pengalaman inderawi dan itu harus dicari dalam alam pikiran (in the real of the mind).teori
empiris oleh john locke, berkeley dan david hume, berharap menerukan suatu basis untuk
pengetahuan kita dari pengalaman inderawi, tetapi mereka menemukan bahwa pengalaman
inderawi menghasilkan informasi tentang dunia jauh kurang dari pada yang mereka
harapkan.hume lebih jauh menyatakan bahwa apa yang menurut anggapan kita merupakan
pengetahuai tidak lain hanyalah suatu cara mengatur pengalaman yang tersodor kepada kita.

Pendekatan klasikal yang lebih menitik beratkan pada pemikiran normatif mengalami
kejayaan pada tahun dalam tahun 1970 terjadi pergeseran pendekatan dalam penelitian
akuntansi. Pergeseran disebabkan antara lain oleh alasan :a. Pendekatan normatif tidak dapat
menghasilkan teori akuntansi yang siap dipakai di dalam praktek sehari-harib. Untuk
mendasari usaha pemahaman akuntansi secara empiris dan mendalam yang menitik beratkan
pada pendekatan ekonomi, dan perilaku (behavior), dimana pendekatan ini meminjam
metodologi dari ilmu-ilmu sosial yang lain seperti : filsafat, sosiologi, antropologi untuk
memahami akuntansi.

1. Klasifikasi Metodologi Penelitian

Untuk memudahkan memahami dasar filosofi pendekatan penelitian akuntansi,


digunakan kerangka pengelompokan yang dikembangkan oleh burrell dan morgan
(1979), yang disusun dari dua dimensi independen atas anggapan dari sifat ilmu sosial
dan sifat masyarakat. Dimensi ilmu sosial dibagi menjadi empat elemen yang saling
berhubungan, yaitu anggapan tentang : ontology, epistemology, aksiology, sifat
manusia dan metodology.

a. Ontologi adalah cabang metafisika mengenai realitas yang berusaha


mengungkapkan segala yang ada, baik ciri universal maupun yang khas. Jadi
landasan ontologis suatu pengetahuan mengacu kepada apa yang digarap dalam
penelaahannya; dengan kata lain, apa yang hendak diketahui melalui kegiatan
penelaahan itu.

b. Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki secara kritis hakekat,


landasan, batas-batas dan patokan kesahihan (validitas) pengetahuan. Ia lebih
mendasar dari metodologi. Karena itu asumsi-asumsi epistemologi suatu bentuk
pengetahuan, tercermin pada metodologi yang diterapkan dalam pengembangan
pengetahuan tersebut. Landasan epistemologi menentukan cara-cara yang dipakai
untuk memperoleh dan mem- validasi pengetahuan.

c. Aksiologi adalah telaah tentang nilai-nilai, sedangkan teologi adalah telaah


tentang tujuan pemanfaatan pengetahuan. Landasan aksiologi/teologis : mengacu
pada nilai-nilai yang dipegang dalam menentukan pengembangan, memilih dan
menentukan prioritas bidang penelitian, dan menerapkan serta memanfaatkan
pengetahuan.
B. Teori Secara Umum dan Perumusan Teori Akuntansi

Teori akuntansi adalah suatu pengertian yang menggunakan spekulasi, metodologi dan
kerangka kerja dalam mempelajari pelaporan keuangan serta bagaimana prinsip pelaporan
keuangan diterapkan dalam industri akuntansi. Pada dasarnya teori akuntansi dijadikan
sebagai dasar untuk memahami pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan membuat
dan menyampaikan laporan keuangannya dengan menggunakan strategi yang tepat.

Sebuah studi mendalam tentang teori akuntansi dilakukan untuk melihat ke dalam
praktik akuntansi yang ada, bagaimana mereka berkembang dan modifikasi atau melakukan
penambahan yang mungkin dilakukan terhadap ilmu akuntansi dari waktu ke waktu. Prinsip
akuntansi ini berfungsi sebagai kerangka untuk pelaporan dan laporan keuangan yang
akurat.

1. Elemen Teori Aluntansi

Ada beberapa elemen penting dalam teori akuntansi yang menjadikannya kerangka
kerja yang sangat diperlukan untuk praktik akuntansi. Elemen kuncinya meliputi berikut
ini;

 Relevansi adalah elemen penting dalam ilmu akuntansi. Informasi yang diberikan
harus selalu relevan dalam semua aspek.
 Kegunaan, teori akuntansi berguna untuk penyusunan laporan keuangan. Ini
membantu bisnis atau organisasi membuat keputusan yang tepat mengenai
keuangan.
 Reliabilitas, ilmu akuntansi dapat diandalkan atau selalu reliable. Ini mengikuti
standar prinsip akuntansi yang diterima umum (PABU).
 Konsistensi adalah elemen kunci dari ilmu akuntansi.

2. Manfaat Teori Akuntasni


Setelah mengetahui elemen dalam akuntansi, sebuah teori tentang akuntansi
memiliki manfaat yang berguna untuk praktik di kehidupan. Adanya teori ini akan
memberikan pedoman dalam mengembangkan sebuah prosedur baru. Disamping itu,
biasanya teori ini juga digunakan untuk melakukan peramalan atau prediksi tentang
kejadian yang berhubungan dengan ekonomi atau keuangan perusahaan. Tentunya hal
ini berimbas pada cara pengambilan keputusan agar ekonomi perusahaan semakin maju.
Adanya hal tersebut menjadikan sebuah teori akan mampu bertahan dengan sebab
pertimbangan baik buruknya terhadap kemampuan sebuah teori dalam akuntansi.
Pengukuran tingkat risiko yang mungkin akan terjadi juga bisa dengan mudah dilakukan
ketika menggunakan teori ini. 

3. Sifat Teori Akuntansi


Teori akan akuntansi memiliki sifat yaitu suatu perangkat yang berprinsip secara
logis dan saling berhubungan dengan membentuk kerangka umum. Kerangka tersebut
berhubungan erat dengan sebuah  penyusunan kebijakan akuntansi. Tentunya hal
tersebut harus berhubungan dengan literatur tentang Akuntansi dengan memberikan
pendekatan yang sama antara satu dengan yang lainnya. Adapun beberapa sifat dari
teori tentang Akuntansi ini antara lain:

 Menjelaskan mengenai sebuah praktek akuntansi menjawab dan membahas


seluruh fenomena yang menjadi latar belakang yang diterapkan dalam praktik
akuntansi.
 Mampu Menjelaskan mengapa perusahaan harus menerapkan sebuah metode
seperti Lifo dibanding Fifo dalam penilaian persediaan.
 Meramalkan dan memprediksi bahkan menemukan beberapa gejala akuntansi
yang belum diketahui.
 Bersifat penting dalam penyusunan dan verifikasi terhadap prinsip akuntansi.
 Memiliki sifat pentingnya penyusunan sebuah kebijakan akuntansi dengan prinsip
dan metode logis yang saling berhubungan.
 Sanggup memberikan penjelasan tentang sebuah praktek akuntansi dan
menjelaskan serta menjawab semua fenomena yang ada dalam penerapan praktek
akuntansi.
C. Perumusan Teori Akuntansi
1. Metode Perumusan Akuntansi
Ada beberapa pendapat para ahli yang menyatakan bahwa metode dalam sebuah
teori akuntansi terdapat beberapa perumusan, diantaranya:
a. Dengan Menggunakan Metode Deskriptif
Metode yang satu ini dianggap sebagai salah satu metode yang
menggunakan seni dalam akuntansi dan tidak dapat dirumuskan. Metode tersebut
bersifat membahas dan juga mendeskripsikan serta menganalisis praktek yang
ada dalam sebuah perusahaan saat ini.
b. Metode Psychological Pragmatic
Metode yang satu ini digunakan dengan cara melakukan pengamatan
terhadap reaksi sebuah pengguna laporan keuangan terhadap output akuntansi
yang telah disusun dari beberapa sumber dan juga standar serta prinsip dan
pedoman. Hal tersebut menjadikan metode ini sering dianggap
sebagai behavioral accounting.
c. Menggunakan Metode Normatif
Salah satu metode yang menjelaskan tentang norma peraturan yang diikuti
tanpa sebuah praktek yang dilakukan saat ini sering dianggap sebagai metode
normatif.  Metode ini tidak terlalu dipikirkan meskipun meskipun berlaku saat
ini atau tidak.
d. Metode Positive
Metode yang digunakan untuk sebuah teori tentang Akuntansi yang lainnya
yaitu metode positif. Hal ini digunakan untuk sebuah ilmiah yang diterima baik
umum maupun yang sedang berlaku.  Ada beberapa pendapat yang
mengemukakan bahwa metode ini sering digunakan namun tidak ada dalam
teori.
e. Menggunakan Metode Perumusan
Metode perumusan bisa disebut sebagai sebuah kombinasi dari beberapa
pendekatan metode yang ada bintik. Dari beberapa teori tersebut sebenarnya
menggambarkan kondisi yang kondisi yang sesuai dengan perusahaan, sehingga
mampu dimanfaatkan dalam beberapa praktek.
2. Pendekatan Dalam Perumusan Teori
Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal
dengan tiga jenis hubungan:
a. Syntactic
Teori syntactic dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan
dalam bentuk aturan seperti pada aturan bahasa, aturan matematik, dan lainnya.
b. Semantic
Teori semantik menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek yang
nyata. Hubungan ini dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi
operasional. Teori ini menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari
kenyataan sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistis, dan mempunyai
arti.
c. Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Dalam hal ini pragmatis itu
berkaitan dengan pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi
dianggap memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku pada manusia.
Teori harus dapat merumuskan kebenaran. Karenanya teori harus selalu
diuji. Tiga kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang dalam
menentukan kebenaran atas suatu teori, yakni:
d. Dogmatic
Digmatic merupakan kebenaran yang dikatakan dengan benar karena
disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki wewenang untuk
menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada
kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman
seseorang. Contohnya keyakinan dalam beragama, karisma seseorang, jabatan,
dan lain sebagainya.
e. Self evidence
Self evidence merupakan kebenaran yang disampaikan dari suatu teori yang
dapat dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan, atau pengalaman.
f. Scientific
Kebenaran ini disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode
ilmiah. Teori dirumuskan, diuji, lalu di lakukan berulang secara terus-menerus.

DAFTAR PUSTAKA

https://slideplayer.info/slide/11908991/ : Teori akuntansi filsafat sebagai dasar metodologi

penelitian akuntansi

https://accurate.id/akuntansi/pembahasan-lengkap-teori-akuntansi/ :

Teori Akuntansi Dan Perkembangannya Di


Indonesia

https://daunbawangstore.wordpress.com/2017/04/20/teori-akuntansi-dan-perumusannya/ :

Teori Akuntansi dan Perumusannya

Anda mungkin juga menyukai