DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
RISWANDI HARAHAP - C1C015128
NOVIA GITA ARNAFA - C1C015082
NURMALIA BETARINA - C1C015040
HYLEN PRATAMA ATMAJAYA - C1C015004
Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan salah satu tugas
berupa makalah dari mata kuliah Akuntansi Keperilkuan yang berjudul “Filosofi
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentu ada berbagai rintangan yang
penyusun jumpai. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah mendukung penyusun, baik itu berupa materiil dan motivasi.
Terima kasih penyusun sampaikan terutama kepada dosen pembimbing, Ibu Isma
kesalahan, kekeliruan, dan kekurangan. Penyusun mohon maaf, kiranya kritik dan
Akhirul kalam, semoga makalah yang telah tersusun ini, dapat diterima dan
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................ii
Daftar isi........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
3.1. Kesimpulan........................................................................................................17
Daftar Pustaka............................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
pendekatan baru yang mulai digerakkan oleh peneliti sejak tahun 1980-an
manusia, dan metodologi. Ontologi berhubungan dengan hakikat atau sifat dari
1
Epistemologi berhubungan dengan sifat ilmu pengetahuan, bentuk ilmu
agar lebih memahami filsafat ilmu akuntansi dan teori akuntansi itu sendiri,
akuntasi.
2
BAB II
ISI
hakikat atau sifat dari realitas atau objek yang akan diinvestigasi.
makhluk yang memiliki “kehendak dan pilihan bebas”. Manusia pada sisi
Pendekatan Pendekatan
Subjektivitsme terhadap Objektivisme terhadap
Ilmu Sosial Ilmu Sosial
metodologi
Ideografik Nomotetik
3
Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, Burrel dan Morgan (1979)
kembali dengan Diller dan Becker (1997) menjadi empat paradigma, yaitu:
4
3. Memiliki pernyataan yang menggambarkan sesuatu yang dijelaskan.
dapat dipalsukan, maka teori ilmiah tidak dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi
sosial sebagai sesuatu yang hanya merupakan label, nama, atau konsep
sosial merupakan sesuatu yang berada dalam diri manusia itu sendiri
5
Dua aliran pendekatan interpretif:
1. Tradisional, yang menekankan pada penggunaan studi kasus,
wawancara lapangan, dan analisis historis.
pada konflik mendasar sebagai dasar dari produk hubungan kelas dan
6
2.1.5 Paradigma Posmodernisme
7
yang ada sehingga menjadi saran untuk mengulangi kesadaran yang salah
dalam menyatakan bahwa tidak ada perspektif lain selain yang didominasi
oleh kapitalis.
untuk melakukan kritik terhadap tatanan ekonomi sosial dan politik karena
pandangan yang salah yaitu bahwa tidak ada pandangan lain selain kapitalis
masyarakat.
8
Pendapat Tinker lebih dikaitkan dengan perspektif ilmu sosial kritis
daripada Mattessich. Kedua peneliti tersebut melihat nilai sebagai hal yang
Jadi, akuntansi kritis ini adalah bagian dari pandangan teori akuntansi
konflik antara perusahaan dan publik. Akuntansi kritis ini berbeda dengan
riset yang telah ada sebelumnya dan menjadi penjelasan bagi peneliti dan
investigatornya. Dalam riset akuntansi ini masih banyak peluang riset yang
pada proses desain sistem kemudian riset perpajakan yang berfokus pada
dari itu pertumbuhan terhadap riset prilaku ini menghasilkan banyak hasil riset
dan artikel dari para peneliti serta adanya minat pembaca dalam bidang hasil
9
Audit
10
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen
11
Sistem Informasi Akuntansi
Perpajakan
12
2.3 Perkembangan Terakhir
society. Jurnal tersebut dipilih karena merupakan jurnal yang paling banyak
menerbitkan bagian riset ini dengan metodelogi yang terbuka untuk seluruh
13
saham dan berada di ruang lingkup keputusan. Pandangan yang dihimpun
suatu tujuan yang hampir bisa dipasatikan meliputi tujuan biaya dan
masalah aktivitas.
peserta, di mana derajat tingkat keputusan kerja anggotanya akan diuraikan dalam
kaitannya dengan tujuan pribadinya yang saling tumpang tindih dengan tujuan
organisasi, dan sampai sejauh mana kariawan memandang perusahaan sebagai hal
14
Model Motivasional dari Perilaku Manajerial
deskosioner, atas alokasi sumber daya, dan jaminan kerja. Untuk mencapai
perhatian dari satu tujuan ketujuan lain. Contoh adalah arah tujuan
pada waktu yang sama dan persentasi suatu tujuan dapat terjadi jika
15
2.5 Wawasan untuk Masa Depan
menjadi lebih mahal dibanding dengan usaha akuntan, maka akan terasa
lebih sulit melakukan pekerjaan tersebut. Terbatasnya sumber dana ini perlu
baik terhadap riset maupun kegiatan pengajaran yang secara tidak langsung
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
analisis organisasional dalam pengembangan riset oleh Diller dan Becker yang
akuntansi keperilakuan dan wawasan untuk masa depan terkait riset dalam
akuntansi keperilakuan.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/106807197/Akpri-filosofi-Riset-Dalam-
Bidang-Akuntansi-Keprilakuan
18