Anda di halaman 1dari 7

Pencatatan Persediaan

Perpetual
Dalam sisitem catatan perpeutual ini akan menyajikan catatan setiap kali terjadi
mutasi persediaan seperti pembelian, penjualan ataumencatat adanya retur pemeblian
barang dagang.

Periodik
Sistem ini akan mencatat setiap terjadinya transaksi jenis mutasi pembelian ke dalam
akun pembelian yang merupakan akun sementara dan harus dilakukan pengecekan
fisik terhadap persediaan diakhir periode atau biasa kita sebut dengan istilah stock
opname.

Perbedaan Sistem Periodik dan Sistem Perpetual


Dalam prateknya setiap perusahaan yang menggunakan sistem persediaan priodik
akan mencatan pembelian barang dagangnya dengan mendebet rekining pembelian
yang merupakan rekening sementara.

Hal ini  dilakukan untuk mengumpulkan seluruh harga pokok barang yang dibeli pada
periode tertentu dan pada akhir periode rekening ini harus ditutup. ( Pengertian
Manajemen Kas, Tujuan dan Contohnya )
Dibawah ini adalah tabel perbedaan antara sistem periodik dengan sistem perpetual :

Keterangan Sistem Periodik Sistem Perpetual


Penggunaan buku pembantu Tidak menggunakan, hanya Menggunakan kartu
catatan biasa persediaan barang dagang
Pencatatan Transaksi Dilakukan hanya pada saat Dilakukan pada saat
pembelian barang dagang saja melakukann pembelian dan
penjualan barang dagang
Nama akun perkiraan pada saat Dicatat pada akun pembelian Dicatatan pada akun
pembelian persediaan barang dagang
Penyesuaian akkhir periode Melakukan penyesuaian akhir Tidak ada jurnal penyesuaian
periode dengan menutup pada akhir periode
persediaan barang dagan awal
dan mencatat persediaan
barang dagang akhir hasil
perhitungan fisik
Contoh Transaksi Perusahaan Dagang
Berikut ini adalah contoh perusahaan yang melakukan pencatatan menggunkan sistem
periodik :

Contoh Sistem Pencatatan Periodik


Perusahaa dagang Dipasen merupakan sebuahperushaan dagang yang menggunakan
sistem pencatatan persedian priodik. Pada persedian awal  barang dagang sebesar
Rp.2.000.000. dan berikut ini adalah transaksi pada bulan oktober 2015.

 Pada 2 oktober PD. Dipasen membeli barang dagang dari PD. Jaya senilai
Rp.3.000.000, dengan sarat 2/10 n/30 dan didalamnya terdapat beban angkut
sebesar Rp.200.000,-.
 5 okt, pembeli barang dagang dari PD Sejahtera Rp.5.000.000,- dengan syarat
pembayaran 2/15 n/30.
 6 Okt. Dikembalikannya barang dagang yang telah dibeli dari PD Sejahtera
karena rusak sebesar Rp 500.000,00
 10 Okt. Menjual barang dagang kepada PD Ceria sebesar Rp.6.000.000,00
dengan syarat 2/10 n/30 dan dengan beban angkut sebesar Rp 200.000,00
 11 Okt. Melakukan pembeli barang dagang dari PD Jaya dengan nominal
sebesar Rp 5.000.000,00 dengan syarat 2/10 n/30 serta beban angkut sebesar
Rp.500.000,00
 13 Okt. Terjadi pengembalian barang dagang oleh PD Ceria sebesar Rp
1.000.000,00 dikarenakan barang yang dikirim tidak sesuai pesanan.
 14 Okt. Diterima pelunasan faktur tanggal 10 Oktober 2015 dari PD Ceria
 15 Okt. Membayar hutang kepada Perusahaan Dagang Jaya atas faktur tanggal
2 Oktober 2015 lalu.
 20 Okt. Menjual barang dagang pada PD Sentosa senilai Rp.5.000.000,00
dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp 200.000,00
 28 Okt. Pengembalian barang dagang dari PD Sentosa sebesar Rp 1.500.000,00
 31 Okt. Persediaan barang dagang akhir Rp 8.000.000,00

Diminta:
1. Buatlah jurnal atas transaksi tersebut di atas.
2. Susunlah laporan laba kotor untuk periode Oktober 2015.
Jurnal atas transaksi diatas.
Contoh sistem pencatatan perepetual
Perusahaan dagang Abadi adalah salah satu contoh dari sebuah perusahaan dagang
yang melakukan pencatatan berdasarkan sistem perpetual. Berikut ini transaksi PD
Abadi selama bulan Juli 2015

2 Juli. Membeli sejumlah barang dagang dari PD Jaya Rp 3.000.000,00 dengan syarat


2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp.200.000,00

5 Juli. Membeli barang dagang dari PD Sejahtera Rp 5.000.000,00 dengan syarat 2/15
n/30

6 Juli. Mengembalikan barang dagang yang telah dibeli dari PD Sejahtera karena


rusak sebesar Rp 500.000,00

10 Juli. Menjual barang dagang pada PD Ceria sebesar Rp.6.000.000,00 (harga pokok
Rp 4.500.000,00) dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut sebesar Rp
200.000,00

11 Juli. Membeli barang dagang dari PD Jaya Rp 5.000.000,00 dengan syarat 2/10
n/30 dan beban angkut sebesar Rp.500.000,00

13 Juli. Pengembalian barang dagang dari PD Ceria sebesar Rp.1.000.000,00 (harga


pokok Rp 700.000,00)

14 Juli. Diterima dari PD Ceria pelunasan faktur tanggal 10 Oktober 2015

15 Juli. Melakukan pembayar hutang pada PD Jaya atas faktur tanggal 2 Oktober


2015  lalu.

20 Juli. Menjual barang dagang pada PD Mentari sebesar Rp.5.000.000,00 (harga


pokok Rp 4.000.000,00) dengan syarat pembayaran 2/10 n/30 dan beban angkut
sebesar Rp 200.000,00

28 Juli. Pengembalian barang dagang dari PD Mentari sebesar Rp.1.500.000,00 (harga


pokok Rp 900.000,00)

Diminta:
1. Buatlah jurnal dari transaksi di atas
2. Susunlah laporan penjualan untuk periode Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai