,MM
_____________________________________________________________________________________
Universitas Wisnuwardhana
Kuliah ke-3 Tgl. 23-2-2015
Dosen: Dwi Ekasari Harmadji, SE, AK., MM
BAB 3
Karakteristik persekutuan adalah umur yang terbatas (limited life), oleh karena itu sesuai karakteristik
tersebut maka persekutuan sebagai asosiasi awal yang didirikan dengan tujuan tertentu, kegiatannya
dapat berakhir disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut:
1. Bubar karena sesuai dengan perjanjian persekutuan, misal: jangka waktu persekutuan telah habis,
tujuan persekutuan telah tercapai, masuknya sekutu baru, pengunduran diri sekutu (disertai penjualan
hak sekutu yang bersangkutan kepada sekutu baru) dan persekutuan dilikuidasi.
2. Bubar karena berdasarkan UU yang berlaku sehingga secara otomatis persekutuan bubar, missal:
sekutu meninggal dunia, persekutuan dilikuidasi sesuai KUHD pasal 47.
3. Bubar karena putusan pengadilan, misal perselisihan antar sekutu maupun sekutu dengan pihak luar,
perusahaan mengalami pailit dsb.
Modul ini akan membahas mengenai perubahan kepemilikan persekutuan dikarenakan pembelian
sebagian hak sekutu lama oleh sekutu baru dan perubahan persekutuan dengan masuknya sekutu baru
yang dapat dinilai goodwill dan bonusnya. Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar,
diharapkan mahasiswa dapat:
1
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
Seseorang dapat menjadi anggota baru dalam persekutuan dengan jalan membeli hak sekutu lama.
Hal ini sesuai dengan karakteristik persekutuan yaitu Right to Dispose of a Partnership Interest yang
artinya masing-masing sekutu mempunyai hak untuk menjual atau memindahkan haknya atas modal
dan hak atas laba kepada orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun bukan.
Dalam pembelian hak sekutu lama terdapat lima kasus yang mungkin terjadi, yaitu:
1. Membeli sebagian hak seorang sekutu
2. Membeli seluruh hak seorang sekutu
3. Membeli sebagian hak beberapa orang sekutu
4. Membeli seluruh hak beberapa orang sekutu
5. Membeli sebagian hak seluruh anggota sekutu
Contoh soal:
1. Perhatikan tabel berikut ini:
Persekutuan PQRS dan Modal Proses masuknya sekutu T Laba dan proporsi pembagian
rugi-laba
P. 80.000.000 Laba yang dibagi = Rp.
Q. 100.000.000 Beli 40% hak sekutu Q 80.000.000 proporsi
R. 140.000.000 seharga Rp. 55.000.000 15:25:30:30
S. 120.000.000
Dari tabel tersebut, maka bagaimana jurnal dan laporan komposisi perubahan modal serta laba-
ruginya?
Jawaban:
Jurnal untuk pencatatan masuknya modal T
Modal Q Rp. 40 Juta
Modal TRp. 40 Juta
_____________________________________________________________________________________
2. Terkait dengan soal 1, apabila masuknya sekutu T dengan cara membeli seluruh hak sekutu Q
seharga Rp. 110.000.000 maka bagaimana jurnal dan laporan perubahan komposisi modal serta
laba-ruginya?
Jawaban:
Jurnal untuk pencatatan masuknya modal T
Modal Q Rp. 100.000.000
Modal T Rp. 100.000.000
3. Terkait dengan soal 1, apabila masuknya sekutu T dengan cara membeli seluruh hak sekutu Q dan R
seharga Rp. 245.000.000 maka bagaimana jurnal dan laporan perubahan komposisi modal serta
laba-ruginya.
Jawaban:
Jurnal untuk pencatatan masuknya modal T dengan membeli 100% modal dari sekutu Q dan R
adalah sbg berikut:
Modal Q Rp. 100.000.000
Modal R Rp. 120.000.000
Modal T Rp. 220.000.000
Komposisi Perubahan Modal (dalam Jutaan Rupiah)
Keterangan P Q R S T Total
Sebelum masuknya T 80 100 120 140 -- 440
Masuknya T -- (100) (120) -- 220 --
Jumlah 80 0 0 140 220 440
4. Terkait dengan soal 1, apabila masuknya sekutu T dengan membeli 50% dari modal sekutu P dan Q
seharga Rp. 110,000.000 maka bagaimana jurnal dan laporan perubahan komposisi modal serta
laba-ruginya.
Jawaban:
Jurnal untuk pencatatan masuknya modal T dengan membeli 50% dari modal sekutu P dan Q adalah
sebagai berikut:
Modal P Rp. 40.000.000
Modal Q Rp. 50.000.000
Modal T Rp. 90.000.000
3
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
4
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
Berdasarkan kasus yang mungkin terjadi terhadap masuknya sekutu baru melalui penyetoran modal
ternyata dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu sebagai berikut:
Tanpa membentuk bonus maupun goodwill
Bonus untuk sekutu lama
Bonus untuk sekutu baru
Goodwill untuk sekutu lama
Goodwill untuk sekutu baru
Goodwill untuk sekutu lama dan sekutu baru
Kelompok Modal Sekutu Lama Modal Sekutu Baru (MSB) dan
jumlah Setoran Modal (JSM)
Tanpa bonus dan goodwill Tetap MSB = JSM
Membentuk bonus Berubah MSB ≠ JSM
Untuk Sekutu Lama Bertambah MSB < JSM
Untuk Sekutu Baru Berkurang MSB > JSM
Membentuk Goodwill
1. Untuk sekutu lama Bertambah MSB = JSM
2. Untuk sekutu baru Tetap MSB > JSM
3. Untuk sekutu lama dan baru Bertambah MSB > JSM
Hitunglah besarnya goodwill negatif dan pengaruhnya terhadap persekutuan yang baru.
Penghitungan besarnya goodwill negatif atau badwill:
100%
NP: x 120.000.000 = 300.000.000
40%
5
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
Modal S 56.000.000
Goodwill 140.000.000
Penghitungan modal:
P: 10% X Rp. 120.000.000 = Rp. 12.000.000
Q: 20% X Rp. 120.000.000 = Rp. 24.000.000
R: 30% X Rp. 120.000.000 = Rp. 36.000.000
S: 40% X Rp. 120.000.000 = Rp. 48.000.000
6
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
Jurnal untuk mencatat goodwill yang diterima:
Goodwill Rp. 35.000.000
Modal A Rp . 3.500.000
Modal B Rp. 5.250.000
Modal C Rp. 14.000.000
Modal D Rp. 12.250.000
Tommy dan Sandy mempunyai saldo masing-masing Rp. 110 Juta dan membagi modal sama rata
pada tahun 2008. Pada awal tahun 2009 sepakat menerima Primus dengan modal yang harus disetor
Rp. 150 Juta. Bila bonus dari sekutu lama juga akan diperoleh sebesar Rp. 5 Juta maka hitunglah:
1. Penilaian setoran modal berdasarkan metode goodwill sekutu lama.
2. Penilaian setoran modal berdasarkan metode goodwill sekutu baru.
3. Penilaian setoran modal berdasarkan metode bonus sekutu lama.
4. Penilaian setoran modal berdasarkan metode bonus sekutu baru.
Jawab:
1. Penilaian berdasarkan goodwill untuk sekutu lama.
Data berikut ini dalam jutaan rupiah:
Sekutu Sebelum Penilaian Setelah Investasi baru Modal setelah
penilaian ulang ulang penilaian ulang transfer
Tommy 110 40 150 -- 150
Sandy 110 40 150 -- 150
Primus -- -- -- 150 150
Jumlah 220 80 300 150 450
7
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
3. Penilaian berdasarkan bonus untuk sekutu lama (dalam jutaan rupiah)
Sekutu Sebelum penilaian ulang Investasi Modal setelah Transfer
Tommy 110 13,33 123,33
Sandy 110 13,33 123,33
Primus -- 123,33 123,33
Jumlah 220 149,99 369,99
Ket: (Rp.150 juta-Rp.110 juta)/3 = Rp.40 juta/3 = Rp.13,33 juta
Latihan Soal
1. Persekutuan DOKU merupakan perusahaan merk dagang tas yang sedang berkembang pesat.
Sekutu baru (E) hendak bergabung dalam ABCD dengan jalan membeli 50% hak sekutu D seharga
Rp. 85 Juta dengan rasio pembagian laba-rugi persekutuan ABCD sebesar 20:25:25:30.
Keterangan Sekutu A Sekutu B Sekutu C Sekutu D
Rasio 20 25 25 30
Modal 80.000.000 120.000.000 120.000.000 140.000.000
Laba dibagi 100.000.000
Terkait informasi diatas, maka:
a. Buatlah laporan perubahan komposisi modal dan laba-ruginya.
b. Buatlah jurnal yang terkait dengan transaksi diatas.
2. Persekutuan DOKU merupakan merk dagang tas yang sedang berkembang pesat. Sekutu baru (Y)
hendak bergabung ke dalam DOKU dengan jalan membeli seluruh hak sekutu U seharga Rp. 168
Juta dengan rasio pembagian laba-rugi persekutuan DOKU sebesar 20 :25:25:30
Keterangan Sekutu D Sekutu O Sekutu K Sekutu U
Rasio 20 25 25 30
Modal 80.000.000 120.000.000 120.000.000 140.000.000
Laba dibagi 100.000.000
Terkait informasi diatas, maka:
Buatlah laporan perubahan komposisi modal dan laba-ruginya.
Buatlah jurnal yang terkait dengan transaksi diatas.
Jika ada sekutu N yang hanya membeli 30% dari hak sekutu O (seharga Rp. 75 Juta) untuk
bergabung dengan DOKU, maka buatlah jurnal dan laporan perubahan komposisi modal serta
laporan perubahan komposisi laba-ruginya.
8
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
3. Apabila Doku memerlukan tambahan modal yang cukup besar (sekutu tidak mampu lagi menambah
setoran modalnya) sehingga mereka masing-masing menjual sebagian haknya (25% dari seluruh hak
persekutuan) kepada sekutu baru (Y) seharga Rp. 130 Juta maka terkait dengan informasi dan
transaksi diatas:
Buatlah laporan perubahan komposisi modal dan perubahan komposisi laba-ruginya dengan
pengakuan goodwill
Buatlah jurnal yang terkait dengan transaksi diatas.
4. Romeo mempunyai saldo Rp. 150.000.000 dan Juliet Rp. 150.000.000 membagi modal sama rata
pada tahun 2005. Pada awal tahun 2006 sepakat menerima Harry dengan modal yang harus disetor
Rp. 175.000.000. Bila bonus dari sekutu lama juga akan diperoleh sebesar Rp. 8 Juta maka hitung:
Penilaian setoran modal berdasarkan metode goodwill sekutu lama
Penilaian setoran modal berdasarkan metode goodwill sekutu baru
Penilaian setoran modal berdasarkan metode bonus sekutu lama
Penilaian setoran modal berdasarkan metode bonus sekutu baru
Pilih salah satu jawaban yg paling tepat dari beberapa alternative jawabah yg disediakan
1. Bubarnya persekutuan diikuti dengan bubarnya perusahaan disebut:
a. Likuidasi b. Likuidasi c. Merger d. Konsolidasi
2. Dibawah ini tidak dapat dikategorikan sebagai disolusi (bubarnya persekutuan tidak diikuti bubarnya
perusahaan induk) adalah: a. merger b. Privatisasi c. Aliansi d. Akuisisi
4. Penyebab bubarnya persekutuan yang termasuk dalam kategori bubarnya karena berdasarkan
Undang-Undang adalah:
a. Sekutu meninggal dunia
b. Pengunduran diri sekutu secara resmi
c. Persekutuan dirubah menjadi PT
d. Tujuan persekutuan yang tertuang dalam perjanjian telah tercapai
5. Seseorang dapat menjadi sekutu baru dari persekutuan yang telah berdiri dengan cara:
a. Mendaftar dan membuat perjanjian
b. Membeli hak sekutu lama baik seorang, sebagian dari beberapa sekutu atau sebagian dari
seluruh sekutu
c. Menyetor modal mula-mula
d. Member pinjaman kredit kepada persekutuan
6. Harga transaksi atas pembelian hak sekutu lama oleh sekutu baru akan dicatat sebagai berikut:
a. Harga transaksi sebesar harga perolehan
b. Harga transaksi sebesar harga pasar
9
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
c. Harga transaksi sebesar harga terendah (low cost)
d. Harga transaksi sebesar harga buku
8. Bila diketahui Persekutuan “MNOX” membagi laba atau rugi dengan rasio 20:35:25:20 sedangkan
saldo modal persekutuan tersebut pada akhir tahun 2000 adalah sebagai berikut:
Modal M : Rp. 60 juta, Modal N: Rp. 105 juta, Modal O: Rp. 75 juta, Modal X: Rp. 60 juta.
Sekutu I masuk ke dalam persekutuan MNOX dengan jalan membeli 50% hak N dan O baik atas
modal maupun hak rugi laba sebesar Rp. 100 juta maka komposisi modal setelah masuknya I
sebagai anggota sekutu adalah:
a. M= Rp.60 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.37,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
b. M= Rp.50 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.37,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
c. M= Rp.60 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.50,5 juta, O=Rp.35,5 Juta dan X = Rp.50 Juta.
d. M= Rp.60 juta, I=Rp.80 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.35,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
9. Terkait data no.8 maka apabila I membeli hak sekutu 25% hak sekutu M, N dan O maka struktur
modalnya setelah masuknya I sebagai sekutu baru adalah:
a. M= Rp.50 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.37,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
b. M= Rp.45 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.37,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
c. M= Rp.60 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.50,5 juta, O=Rp.35,5 Juta dan X = Rp.50 Juta.
d. M= Rp.60 juta, I=Rp.80 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.35,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
10. Terkait data no.8 apabila I membeli hak sekutu 30% hak seluruh sekutu maka struktur modalnya
setelah masuknya sekutu I adalah sebagai berikut:
a. M= Rp.50 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.37,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
b. M= Rp.45 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.37,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
c. M= Rp.60 juta, I=Rp.90 juta, N=Rp.50,5 juta, O=Rp.35,5 Juta dan X = Rp.50 Juta.
d. M= Rp.60 juta, I=Rp.80 juta, N=Rp.52,5 juta, O=Rp.35,5 Juta dan X = Rp.60 Juta.
0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0oo0o0o0o0o0oo0o0o0o
Daftar Kepustakaan
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting 5 th edition, South western, reissue by Binarupa Aksara,
Jakarta.
Beam, John (1998), advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall, London, reissue by Salemba Empat,
Jakarta.
10
Univ.Wisnuwardhana/Akuntansi Keu Lanjutan/Dwi Ekasari Harmadji,SE, AK.,MM
_____________________________________________________________________________________
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, Cetakan ke-7, BPFE, UGM, Yogyakarta
Supriyono, RA dan suparwoto (1986), Akuntansi Keuangan Dasar, bagian penerbitan STIE YKPN,
Yogyakarta.
Hadori Yunus dan Harnanto (1991), Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Cetakan ke-14, BPFE,
UGM, Yogyakarta.
Hadori Yunus dan Harnanto (1991), Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi Pertama, Cetakan ke-14, BPFE,
UGM, Yogyakarta.
11