Anda di halaman 1dari 4

Nama : Luluk Giras Umugaida

NIM : 142200200
Mata Kuliah : Teori Akuntansi
Kelas : EA-B

BAB 2
KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI
1. Teori Pragmatis
 Pendekatan Pragmatis Deskriptif
Pendekatan pragmatis deskriptif terhadap konstruksi teori akuntansi
adalah pendekatan induktif yang didasarkan pada pengamatan berkelanjutan
terhadap perilaku akuntan untuk meniru prosedur dan prinsip akuntansi
mereka. Oleh karena itu, sebuah teori dapat dikembangkan dari pengamatan
tentang bagaimana akuntan bertindak dalam situasi tertentu.
 Pendekatan Pragmatis Psikologis
Berbeda dengan pendekatan pragmatis deskriptif di mana ahli teori
mengamati perilaku akuntan, pendekatan pragmatis psikologis membutuhkan
ahli teori untuk mengamati tanggapan pengguna terhadap keluaran akuntan
(seperti laporan keuangan). Reaksi pengguna diambil sebagai bukti bahwa
laporan keuangan berguna dan mengandung informasi yang relevan.

2. Teori Sintatik dan Semantik


Teori sintaktik berusaha menjelaskan praktik akuntansi dan
memprediksi bagaimana akuntan akan bereaksi pada situasi tertentu atau
bagaimana mereka melaporkan peristiwa tertentu. Teori akuntansi sintaktik
adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah tentang
bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah dirumuskan secara
semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk
laporan keuangan.
Teori semantik berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena
(obyek atau peristiwa) dan istilah atau simbol yang mewakilinya. Teori ini
berusaha untuk menemukan dan merumuskan makna-makna penting
pelaporan keuangan sehingga teori ini banyak membahas pendefinisian makna
elemen (objek), pengidentifikasian atribut, dan penentuan jumlah rupiah
pengukuran) elemen sebagai sebuah atribut.

3. Teori Normatif
Pendekatan normatif mengalami era keemasan dalam penelitian
akuntansi pada tahun 1950an dan 1960an. Pendekatan normatif berfokus pada
rekomendasi kebijakan dan apa yang harus dilakukan daripada análisa dan
praktik-praktik yang diterima saat ini Peneliti yang menggunakan pendekatan
normatif ini mnedasarkan pada teori analitik (sintatik) dan empiris (induktif).
Teori normatif lebih berkonsentrasi pada Penciptaan Laba
Sesungguhnya (True Income). Teori ini berkonsentrasi pada penciptaan
pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba. Meskipun
demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa yang dimaksud dengan
pengukur nilai dan laba yang benar.

4. Teori Positif
Teori positif berupaya menjelaskan sebuah proses yang menggunakan
kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan
kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu
dimasa mendatang. Teori positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan
dari teori akuntansi adalah untuk menjelaskan dan memprediksi praktik-
praktik akuntansi. Perbedaan teori positif dan normatif adalah bahwa
pendekatan normatif bersifat perspektif sedangkan positif bersifat deskriptif.

5. Perspektif Lain dalam Teori Akuntansi


Ada dua Perspektif yang muncul dalam perkembangan teori akuntansi yaitu
pendekatan ilmiah dan naturalistic :
 Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang menggunakan metode-metode
ilmiah seperti statistik untuk menguji suatu fenomena akuntansi.
 Pendekatan naturalistik memperoleh pengetahuan tentang perilaku akuntansi
dalam pengaturan secara natural. Pendekatan dilakukan dengan mengambil
pendekatan penelitian secara fleksibel menggunakan pengamatan dan tidak
terlalu menggunakan metode ilmiah.

6. Pendekatan Saintifik dalam Akuntansi


Penerapan Akuntansi santifik pada akuntansi mengalami dua kesalahan yaitu:
 Kesalahpahaman pertama terjadi karena beberapa pihak berpikir bahwa tujuan
penerapan pendekatan ilmiah ini akan menjadikan seorang akuntan serta merta
juga menjadi seorang ilmuwan, padahal akuntan adalah praktisi sementara
ilmuwan adalah peneliti.
 Kesalahpahaman kedua didasari pemikiran bahwa ilmu pengetahuan dapat
menunjukkan kebenaran absolut, yang argumen tersebut tidak benar adanya.
Ilmu pengetahuan digunakan untuk membantu manusia dalam menentukan
Mogis atau tidaknya suatu pernyataan. Ilmu pengetahuan tidaklah sempurna,
dan tidak mungkin menemukan kebenaran absolut di dalamnya.

7. Isu Mengenai Konstruksi Teori Audit


Secara umum, konstruksi teori auditing mengikuti perkembangan teori
akuntansi meskipun ada jeda di antara keduanya. Sumber-sumber awal
auditing menunjukkan fokus terhadap masalah yang muncul pada pelaksanaan
seperti deteksi kecurangan, penemuan audit, seperti kesalahan penerapan
prinsip dan verifikasi asal suatu akun. Pengembangan teori auditing
menggunakan pendekatan pragmatis pada awal proses dan prinsip auditing.
Era normatif dalam teori akuntansi dan penelitian juga terjadi
bersamaan dengan era pendekatan normatif pada teori audit pada permulaan
1970-an American Accounting Association pada tahun 1970an mendirikan
Comitee on Basic Auditing Concepts. Pertumbuhan teori akuntansi positif di
tahun 1970-an diiringi dengan perubahan arah dalam penelitian audit yang
meskipun terpecah menjadi dua namun keduanya sama- sama memegang
teguh data empiris dan didesain dalam kerangka positif atau ilmiah.

8. Pendekatan Tradisional dalam Menyusun Teori Akuntansi


Pendekatan Menurut Belkoui
 Pendekatan Nonteoritis
Pendekatan ini bersifat pragmatik dan otoriter. Pendekatan pragmatik terdiri
dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik
sesungguhnya untuk memberikan saran solusi praktis. Pendekatan otoritarian
umumnya digunakan oleh organisasi profesi yang terdiri dari penyajian
sejumlah peraturan praktik akuntansi.
 Pendekatan Teoritis
Pendekatan ini terdiri dari pendekatan deduktif dan pendekatan induktif:
- Pendekatan deduktif memulai penyusunan teori akuntansi dengan adanya
asumsi-asumsi dasar dan hasil penarikan Konklusi yang bersifat logis tentang
suatu subjek dengan sejumlah pertimbangan.
- Pendekatan induktif memulai penyusunan teori akuntansi dengan
serangkaian pengamatan selanjutnya pengukuran serta membuat konklusi.
 Pendekatan Etis
Pendekatan etis terdiri dari konsep kewajaran, keadilan, keseimbangan, dan
kebenaran.
- Konsep kewajaran berarti penyajian yang wajar, tidak bias, dan tidak
memihak
- Konsep justice berarti perlakuan yang seimbangan terhadap seluruh pihak
berkepentingan
- Konsep kebenaran berarti pelaporan yang akurat dan benar tanpa adanya
kesalahan interpretasi
 Pendekatan Sosiologis

Pendekatan sosiologis dalam penyusunan teori menekankan pada akibat-akibat


sosial yang ditimbulkan dari teknik-teknik akuntansi. Dalam pendekatan ini
secara implisit juga diharapkan bahwa data akuntansi memberikan manfaat
dalam pembuatan kebijakan yang menyangkut kesejahteraan social.

 Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam penyusunan teori akuntansi menekankan
pengendalian perilaku indikator-indikator makro yang diakibatkan oleh
berbagai praktik akuntansi. Pendekatan ini menekankan pada konsep
kesejahteraan ekonomi secara umum.
 Pendekatan Ekletik
Pendekatan ekletik merupakan suatu hasil utama berbagai utama berbagai
upaya individu dan profesi maupun organisasi pemerintahan dalam
partisipasinya untuk Menetapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam
akuntansi.
Pendekatan Menurut Hendrikson
 Pendekatan Pajak
Pendekatan yang disukai oleh banyak pendatang baru dalam bidang akuntansi
ini menanyakan apa yang akan dikatakan oleh Internal Revenue Service (IRS)
mengenai suatu masalah.
 Pendekatan Legal
Pendekatan kedua terhadap akuntansi yang banyak dipakai para pendatang
baru untuk menganalisis situasi-situasi seperti kasus ABC adalah dengan
menyarankan untuk memperoleh pendapat hukum (legal).
 Pendekatan Etika
Pendekatan etika terhadap teori akuntansi menekankan konsep-konsep
keadilan, kebenaran, dan kewajaran (justice, truth, fairness).
 Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ini terbagi menjadi makroekonomi, mikroekonomi, dan akuntansi
sosial korporasi.
 Pendekatan Perilaku
Fokus dalam pendekatan ini adalah pada relevansi informasi yang
dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai
individu atau kelompok sebagai akibat dari disajikannya informasi akuntansi.
 Pendekatan Struktural
Berfokus pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Pendekatan ini mencoba
untuk memperlakukan hal-hal yang serupa dengan cara yang serupa.
Pertimbangan mengenai titik mana yang paling tepat untuk mengakui
peristiwa tertentu biasanya didasarkan pada saat yang dipilih untuk mencatat
peristiwa-peristiwa lain.

Pertaanyaan :
1. Mengapa teori akuntansi dipandang sebagai unsur penting dalam
mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi?
2. Bagaimana peran penting dari pandangan teori akuntansi positif dalam
menerapkan kebijakan akuntansi?

Anda mungkin juga menyukai