Anda di halaman 1dari 5

KONSTRUKSI TEORI AKUNTANSI

TEORI PRAGMATIK

Pendekatan Pragmatik-Deskriptif

Pendekatan pragmatik-deskriptif untuk kostruksi teori akuntansi adalah sebuah pendekatan

induktif, hal tersebut berdasarkan pada pengamatan berkelanjutan dari perilaku akuntan

untuk menyalin prosedur akuntansi dan prinsip-prinsipnya.

Pendekatan pragmatik-deskriptif mungkin adalah metode tertua dan paling universal

digunakan oleh kostruksi teori akuntansi. Sampai saat ini,itu menjadi cara populer untuk

mempelajari keterampilan akuntansi, akuntan masa depan dilatih dengan cara magang atau

membuat tulisan untuk melatih akuntan.

Pendekatan Pragmatik-Psikologis

Berbeda dengan pendekatan pragmatik-deskriptif dimana teori tersebut mengamati perilaku

akuntan, pendekatan pragmatik-psikologis membutuhkan teori untuk mengamati tanggapan

dari pengguna untuk tenaga akuntan (seperti laporan keuangan).

Kelemahan dari pendekatan pragmatik-psikologis yaitu beberapa pengguna mungkin

bereaksi dengan cara yang tidak logis, beberapa mungkin mempersiapkan tanggapan, dan

yang lain mungkin tidak bereaksi ketika mereka disuruh. Kelemahan ini diatasi dengan

konsentrasi pada teori keputusan dan menguji mereka pada contoh orang banyak, daripada

berkonsentrasi pada tanggapan pribadi.


TEORI SINTATIK DAN TEORI SEMANTIK

Salah satu teori tentang biaya historis tradisional sebagian besar adalah teori sintatik.

Penafsiran ini dapat digambarkan sebagai berikut : input semantik dalam sistem tersebut

adalah transaksi dan pertukaran yang dicatat dalam kartu diskon, jurnal dan buku besar

perusahaan. Transaksi tersebut kemudian dimanipulasi (dibagi dan dijumlah) atas dasar

alasan dan asumsi-asumsi akuntansi biaya historis. Contohnya, asumsikan bahwa inflasi

tidak perlu dicatat dan nilai pasar asset dan kewajiban dihiraukan. Kita kemudian

menggunakan pembukuan berpasangan dan prinsip-prinsip akuntansi biaya historis untuk

menghitung laba dan rugi dan neraca. Prinsip individu diverifikasi setiap saat laporan

keuangan diaudit dengan cara mengecek kebenaran perhitungan dan manipulasi.

Beberapa teori akuntansi sangat penting dalam pendekatan ini. Mereka berpendapat bahwa

teori tersebut memiliki konten semantik hanya atas dasar input. Tidak ada operasi empiris

independen untuk memverifikasi perhitungan output, misalnya “profit” atau “total asset”.

Proses audit memverifikasi input dengan berdasarkan pada pemeriksaan dokumen yang

berdasarkan pada perhitungan matematika.

Disamping pendekatan positif terhadap pengembangan teori akuntansi, keragaman teknik

akuntan ada karena keanekaragaman tersebut diperlukan. Hal ini karena teknik akuntansi

yang berbeda diperlukan untuk memperhitungkan situasi bisnis yang berbeda pula.

TEORI NORMATIF

Pada tahun 1970-an telah digambarkan sebagai “zaman keemasan” penelitian akuntansi

normatif. Selama periode ini, penelitian akuntansi menjadi lebih peduli dengan rekomendasi
politik dan dengan apa yang harus dilakukan, bukan dengan menganalisis dan menjelaskan

praktek yang diterima saat ini. Teori normatif dalam periode ini terkonsentrasi baik dalam

menurunkan pendapatan yang sebenarnya (profit) untuk periode akuntansi atau

mendiskusikan jenis informasi akuntansi yang akan berguna dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

Pendapatan sesungguhnya : teori pendapatan sesungguhnya berkonsentrasi pada ukuran

tunggal untuk asset dan keuntungan yang unik (dan benar).

Keputusan-kegunaan : pendekatan pengambilan kegunaan mengasumsikan bahwa tujuan

dasar dari akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan keputusan dari

‘pengguna’ tertentu laporan akuntansi dengan menyediakan kegunaan, atau relevan, data

akuntansi.

Para ahli teori normatif juga membuat asumsi tentang sifat operasi perusahaan berdasarkan

pengamatan mereka.

Tanda panah menandakan output dari masing-masing model. Pengambil keputusan

menggunakan data akuntansi untuk membuat prediksi tentang perusahaan. Berdasarkan

prediksi ini, mereka memutuskan apa yang harus dilakukan, seperti penjualan saham atau

membeli lebih banyak di perusahaan.

Sistem akuntansi Model prediksi Model Keputusan


perusahaan X dari pengguna dari Pengguna

Gambar : pengambilan keputusan

TEORI POSITIF

Positivisme atau empirisme berarti pengujian hipotesis atau terkait akuntansi atau teori

kembali ke pengalaman atau fakta dunia. Penelitian akuntansi positif pertama berfokus pada
pengalaman menguji beberapa asumsi yang dibuat oleh teori akuntansi normatif. Perbedaan

utama antara teori normatif dan positif adalah bahwa teori-teori normatif memberikan

petunjuk, sedangkan teori positif memberikan penjelasan atau prediksi. Teori normatif

menentukan bagaimana seseorang seperti akuntan dapat menunjukkan bagaimana

mencapai sebuah hasil yang menilai kebenaran, moral, hanya atau sebaliknya hasil yang

‘baik’. Teori positif tidak mengatur bagaimana seseorang (misalnya akuntan) harus bersikap

untuk mencapai hasil yang dinilai ‘baik’.

PERBEDAAN PERSPEKTIF

Kita mulai dengan teori yang didasarkan pada pengetahuan sebelumnya atau diterima

secara ‘ilmiah’ oleh teori konstruksi. Saat kita mengamati perilaku dunia nyata yang tidak

setuju dengan teori, kita memperlakukan penyimpangan ini sebagai masalah penelitian dan

menyatakannya sebagai masalah penelitian yang akan dijelaskan. Pendekatan ini memiliki

asumsi yang bersifat bahwa dunia menjadi peneliti

Pendekatan ini memiliki dua implikasi. Pertama, kita tidak memiliki asumsi atau teori. Kedua,

kita fokus pada masalah spesifik perusahaan.

PENDEKATAN ILMIAH YANG DITERAPKAN UNTUK AKUNTANSI

Kesalahpahaman Tujuan

Seorang ilmuan adalah pihak yang menggunakan metode ilmiah, oleh karena itu, terutama

peneliti. Profesi medis memberikan persamaan yang baik dari perbedaan antara peneliti dan

praktisi dan pengguna dan efek dari metode ilmiah. Akuntan yang percaya pada pendekatan

ilmiah menginginkan bukti yang empiris dan penjelasan yang logis untuk mendukung praktik
akuntansi sehingga praktisi dapat merekomendasikan metode yang paling sesuai untuk

situasi yang diberikan berdasarkan bukti.

Metode ilmiah bersifat tidak sempurna. Karena merupakan penemuan manusia untuk

membantu kita memastikan apakah pernyataan harus dianggap realistis atau tidak. Struktur

proses penentuan ini dibuat sedemikian rupa sehingga tidak ada yang dapat mengklaim

kebenaran mutlak dalam ilmu pengetahuan.

MASALAH KONSTRUKSI TEORI AUDIT

Auditor tidak memverifikasi output untuk kesesuaian dengan satu ukuran ekonomi yang unik

dari keuntungan, tapi memberikan opini apakah laporan keuangan sudah sesuai dengan

kerangka pelaporan yang berlaku. Secara umum, pembangunan teori audit telah mengikuti

ketinggalan pengembangan teori akuntansi. Era normatif teori dan penelitian akuntansi juga

dianggap dengan pendekatan normatif teori audit.

Pada awal tahun 1970, Asosiasi Akuntansi Amerika (AAA) mendirikan komite Konsep Audit

Dasar untuk menyelidiki peran dan fungsi audit, untuk membuat rekomendasi untuk proyek-

proyek penelitian, memeriksa masalah bukti, dan mengeluarkan kertas posisi pada ruang

lingkup audit oleh akuntan.

Anda mungkin juga menyukai