Anda di halaman 1dari 6

NAMA : LUTFIAH ARDIANTI

NIM : 1810622010841
MATA KULIAH : Teori Akuntansi
KELAS : Akuntansi 1
DOSEN : Winona Kumara Dewi SE,M.Si

TEORI AKUNTANSI POSITIF DAN NORMATIVE DALAM PERKEMBANGAN


MANAJEMEN

BAB I
PENDAHULUAN

Teori positf mulai berkembang sekitar tahun 1950 an yang dipeloperi olch Wat& hipotesit
pasarefivicn dan teor agenu.Teal akuntansi positif berupaya menjelaskan sebuah proses.yang
menggunakan kemanpuan pemahaman dan pengetahuan Akuntansi serta penggunaan
kebijakan akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa
menandatang. Teori akuntansi positif pada prisipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori
akuntansi adalah untuk menjelslan dan mempresksi praktik-praktik akuntansi.Selangkan teori
normative dianggap merupakan pendapat pribadi yang subjektif.sehingga tidak dapat diterima
begitu saja dan harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Dalam
praktik,para profesional dalam bidang akuntansi telah menyadari sepenuhnya bahwa teori
akuntansi positif lebih cenderung diterapkan dibandingkan teori akuntansi normativeDalam
makalah ini dan dijelaskan lebih rinci tentang akuntansi positive dan juga akuntansi
nomatif,baik itu sejarah awal mula perkembangan perbedaan atau perbandingan antara
keduanya serta hal hal yang berhubungan dengan akuntansi positive dan normative.

BAB II
PEMBAHASAN

Positive accounting theory atau bisa disingkat PAT merupakan cabang penelitian akuntansi yang
berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik dalam akuntansi. PAT mengamati
fenomena akuntansi berdasarkan alasan-alasan yang mendasari terjadinya peristiwa.

Teori Akuntansi Normatif Accounting Theory.


Teori ini berusaha menjelaskan bagaimana seharusnya akuntansi dipraktikkan, dan
berusaha membenarkan tentang apa yang seharusnya dipraktikkan. Teori Akuntansi
Normatif bukan dihasilkan dari penelitian empiris tetapi dihasilkan dari kegiatan “semi
penelitian”. Teori ini hanya menyenbutkan hipotesis bagaimana akuntansi seharusnya
dipraktikkan tanpa harus menguji hipotesis tersebut. Beberapa teori akuntansi normatif ini
antara lain: True Income dan Decision-Usefulness. True income berkonsentrasi pada
penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aset dan laba. Sedangkan Decision-
Usefulness mempunyai tujuan dasar agar dalam praktik akuntansi mampu untuk membantu
proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan dan
bermanfaat. Teori ini pada dasarnya merupakan teori pengukuran akuntansi. Terori tersebut
bersifat normatif karena didasarkan pada anggapan berikut. Teori Akuntansi 2013; Jumirin
Asyikin STIE Indonesia Kayutangi Banjarmasin 19 1 Akuntansi seharusnya merupakan
sistem pengukuran. 2 Laba dan nilai dapat diukur secara akurat. 3 Akuntansi keuangan
bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi. 4 Pasar tidak efisien dalam pengertian
ekonomi. 5 Ada beberapa pengukuran laba yang unik.

Pengertian Normative accounting theory


Normative accounting theory adalah Akuntansi yang dipraktekan dan bersifat deduktif karna
langsung hasilnya bukan hanya wacana.teori normative menggunakan pertimbangan nilai dan
tujuan teori normative yaitu menemukan hubungan-hubungan yang sebenarnya terjadi.
perumusan akuntansi normative mencapai masa keemasan pada tahun 1950 dan1960an.
Selama periode ini perumus akuntansi lebih tertarik pada rekomendasi kebijakan dan apa
yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang sekarang dipraktekkan. Pada periode tersebut,
teori normative lebih berkonsentrasi pada:
1. Penciptaan laba sesungguhnya (true income)
Teori ini berkonsentrasi pada penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk
aktiva dan laba. Meskipun demikian, tidak ada kesepakatan terhadap apa yang dimaksud
dengan pengukur nilai dan laba yang benar.

2. Pengambilan keputusan (decision usefulness)


Pendekatan ini menganggap bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah untuk membantu
proses pengambilan keputusan dengan cara menyediakan data akuntansi yang relevan
atau bermanfaat.

Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik tentang laba dan
kemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional. Biasanya
konsep tersebut didasarkan juga pada penyesuaian rekening karena pengaruh inflasi atau nilai
pasar dari aktiva. Teori ini pada dasarnya merupakan teori pengukuran akuntansi. Teori
tersebut bersifat normative karena didasarkan pada anggapan:
a. Akuntansi seharusnya merupakan system pengukuran
b. Laba dan nilai dapat diukur secara tepat
c. Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi
d. Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi)
e. Ada beberapa pengukur laba yang unik.

Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyrktif maka tidak bisa
diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat.

 Pengertian Positive Accounting Theory


Teori akuntansi positi (positive accounting theory) sering dikaitkan dalam pembahasan
mengenai manajemen laba (earnings management).Teori akuntansi positif menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang
optimal dan mempunyai tujuan tertentu. Menurut teori akuntansi positif, prosedur akuntansi
yang digunakan oleh perusahaan tidak harus sama dengan yang lainnya, namun perusahaan
diberi kebebasan untuk memilih salah satua lternatif prosedur yang tersedia untuk
meminimumkan biaya kontrak dan memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan adanya
kebebasan itulah, maka menurut Scott(2000)manajer mempunyai kecenderungan melakukan
suatu tindakan yang menurut teori akuntansi positif dinamakan sebagai tindakan
oportunis(opportunistic behavior).Jadi, tindakan oportunis adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan dalam memilih kebijakan akuntansi yang menguntungkan dan
memaksimumkan kepuasan perusahaan tersebut.ada berbagai motivasi yang mendorong
dilakukannya manajemen laba. Teori akuntansi positif (positive accounting theory)
mengusulkan tiga hipotesis motivasi manajemen laba yang dihubungkan oleh tindakan
oportunistik yang dilakukan oleh perusahaan (watts dan zimmerman,1986 dalam Santoso,
2004 Tiga hipotesis menurut watts dan &zimmerman (1986) dalam Santoso (2004) dapat
dijelaskan sebagai berikut:

 Tujuan Positive Accounting Theory:


1. Menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi, bukan memberi panduan
2. Memastikan tidak ada tujuan yang lebih superior dibanding dengan tujuan-tujuan
perusahaan lainnya.
3. Menilai prktik akuntansi yang ada dengan cara yang sistematis
4. Menggambarkan model hubungan antara akuntansi, perusahaan, dan pasar, serta
menganalisis persoalan-persoalan dalam kerangka kerja ekonomi

 Kelebihan Positive Accounting Theory:


1. Teori positif diperlukan sebelum teori normatif dikembangkan, untuk memahami
kejadian di dunia nyata.
2. Berdasarkan pada metode atau observasi yang teridentifikasi dan empiris
3. Memberikan pernyataan dan hipotesis yang dapat diuji secara empiris
4. Bersifat objectif -- netral, tidak dipengaruhi oleh fenomena yang diamati
5. Teori positif dikembangkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan teori normative
 Kekurangan Positive Accounting Theory:
1. Hanya memberi penjelasan dan prediksi apa yang akan terjadi, tidak ada rekomendasi
apa yang seharusnya dilakukan
2. Berasumsi bahwa manajer (agen) dan pemilik (principal) memiliki kepentingan
masing-masing untuk memaksimalkan kekayaannya tanpa mempertimbangkan efek
buruk terhadap kelangsungan perusahaan
3. Tidak sepenuhnya objektif, tidak bebas dari pertimbangan nilai-nilai karena unsur-
unsur yang sulit dihindarkan oleh peneliti.
 Hubungan agency conflict anccounting informative dan positive accunting
theory
teori akuntansi normative dan teori akuntansi positif yaitu teori akuntansi positif pada
dasarnya merupakan alat untuk menguji secara empirikasumsi-asumsi yang dibuat oleh teori
akuntansi normatif. Karena teori normatif pada dasarnya merupakan pendapat pribadi yang
subyektif yang tidak dapat diterima begitu saja dalam menentukan keputusan. Oleh sebab
itu dibutuhkan pengembangan teori akuntansi yang sekarang disebut teori akuntansi positif
yang bertujuan untuk menguji teori akuntansi normatif secara empiris agar memiliki dasar
teori yang kuat. Hubungan teori akuntansi normative dan positif dapat ditunjukkan dengan
skema berikut:Dalam teori akuntansi normative, isi akuntansi dianggap sebagai norma
peraturan yang harus diikuti, tidak peduli apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau
tidak. Metode ini disebut juga normative accounting research atau normative theory of
accounting, yang berguna dalam
membahas isu “true income” dan “decision usefulness”.
Berbea dengan teori akuntansi normatif, teori akuntansi positif berkembang seiring dengan
kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktek-praktek akuntansi yang
adadi dalam masyarakat. Teori akuntansi positif dimulai dari suatu modal ilmiah, dan
kemudian dirumuskan problem penelitian untuk mengamati fenomena yang nyata yang tidak
ada dalamteori. Untuk selanjutnya dikembangkan teori untuk menjelaskan fenomena
tersebut dan melakukan penelitian secara terstruktur dan peraturan yang standar dengan
melakukan perumusan masalah, penyusunan hipotesa, pengumpulan data dan pengujian
statistic ilmiah,sehingga diketahui apakah hipotesa yang dirumuskan diterima atau tidak

 Peran Normative accounting theory dan positive accounting theory dalam


perkembangan akuntansi
Teori akuntansi positif mempunyai peranan dangat penting dalam perkembangan teori
akuntansi. Teori akuntansi positif dapat memberikan pedoman bagi para pembuat kebijakan
akuntansi dalam menentukan konsekuensi dari kebijakan tersebut. Teori akuntansi positif
berkembang seiring kebutuhan untuk menjelaskan dan memprediksi realitas praktik akuntansi
yang ada dalam masyarakat sedangkan akuntansi n ormatif lebih menjelaskan praktik
akuntansi yang seharusnya berlaku

 Perbedaan akuntansi positif dan akuntansi normatif

Perbedaan pendekatan dan dasar antara teori akuntansi menyebabkan dua taksonomi
akuntansi. Pendekatan Teori Akuntansi Positif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai
Sains. Sedangkan pendekatan Teori Akuntansi Normatif menghasilkan taksonomi akuntansi
sebagai art. Yang keduanya sama sama diakui sebagai sarana pendekatan teori akuntansi.
Teori Akuntansi Normatif yang berbentuk Praktik Akuntansi Berterima Umum (PABU)
merupakan acuan teori dalam memberikan jalan terbaik untuk meramalkan berbagai
fenomena akuntansi dan menggambarkan bagaimana interaksi antar-variabel akuntansi
dalam dunia nyata yang meruipakan Fungsi pendekatan Teori Akuntasi Positif. Tidak
menutup kemungkinan, fakta yang ada di dunia nyata (praktek akuntansi) akan
mempengaruhi Teori Akuntansi Normatif. Hubungan ini Sesuai dengan paham Dialektika
Hegel. Dimana antitasi dan tesis akan menghasilkan sistesis. Dan sistesis akan
menghasilkan antithesis

 Pengertian menajemen laba


Manajemen laba adalah sebagai suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas
prinsip akuntansi yang berterima umum baik itu didalam maupun diluar batas General
Accepted Accouting Principle (GAAP). Copeland (1968: 10) dalam utami (2005)
mendefinisikan manajemen laba sebagai “some ability to increase or decrease reported net
income at will”. ini berarti bahwa manajemen laba mencakup usaha manajemen untuk
memaksimumkan atau meminimumkan laba termasuk perataan laba
Teori akuntansi positif yang diformulasikan oleh Watts dan Zimmerman (1986) telah
memprediksi tiga hipotesis yang mendorong perusahaan untuk melakukan manajemen laba,
yaitu:
1. The bonus plan hypothesis
Manajer perusahaan yang memiliki program bonus yang terkait dengan angka-angka
akuntansi cenderung untuk memilih prosedur akuntansi yang menggeser reported
earnings dari future period ke current period (menaikkan laba yang dilaporkan
sekarang), ceteris paribus.
2. The debt covenant hypothesis
Perusahaan yang semakin mendekati pelanggaran debt covenant (perjanjian kontrak
hutang) cenderung untuk memilih prosedur akuntansi yang menggeser reported
earnings dari future periods ke current period (menaikkan laba yang dilaporkan
sekarang), ceteris paribus.
3. The political cost hypothesis
Semakin besar political cost yang dihadapi suatu perusahaan, maka manajer
cenderung untuk memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan reported earnings
dari current ke future period (menurunkan laba yang dilaporkan sekarang), ceteris
paribus.

BAB III
KESIMPULAN

Normative accounting theory adalah Akuntansi yang dipraktekan dan bersifat deduktif karna
langsung hasilnya bukan hanya wacana.teori normative menggunakan pertimbangan nilai dan
tujuan teori normative yaitu menemukan hubungan-hubungan yang sebenarnya terjadi. Teori
akuntansi positi (positive accounting theory) sering dikaitkan dalam pembahasan mengenai
manajemen laba (earnings management).Teori akuntansi positif menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi manajemen dalam memilih prosedur akuntansi yang optimal dan
mempunyai tujuan tertentu
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/neeaem/akuntansi-positif-dan-akuntansi-normatif
https://id.scribd.com/document/323784219/TEORI-AKUNTANSI-POSITIF-DAN-
KRITIKNYA-print-doc

Anda mungkin juga menyukai