Anda di halaman 1dari 9

TEORI AKUNTANSI

Positive Accounting Theory and


Normative Accounting Theory

RIRIN TAMALA
17.1.01.10356
 
SEMESTER 7 / SA1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)


SURABAYA
2020
Pengertian teori akuntansi

        Teori akuntansi adalah penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip-prinsip yang luas
yang memberikan rerangka referensi umum untuk mengevaluasi praktik akuntansi dan
memberikan pedoman dalam mengembangkan praktik dan prosedur akuntansi baru.

Teori normatif (preskriptif)


     Teori normatif menjelaskan bagaimana seharusnya akuntansi dipraktikkan. Dengan kata lain,
teori normatif berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya dipraktikkan.
Misalnya, pernyataan menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya didasarkan pada
metode pengukuran aktiva tertentu. Teori normatif hanya menyebutkan hipotesis tentang
bagaimana akuntansi seharusnya dipraktikkan, tanpa menguji hipotesis tersebut.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Konsentrasi teori normatif
Teori normatif diketahui lebih berkonsentrasi pada  :
1. Penciptaan laba sesungguhnya (true income)
Teori ini lebih berkonsentrasi pada pengukuran tunggal yang benar untuk aktiva dan laba.
2. Pengambilan keputusan (decision usefulness)
Teori ini menganggap bahwa tujuan dasar akuntansi adalah untuk membantu proses
pengambilan keputusan dengan menyediakan data akuntansi yang relevan dan bermanfaat.Di
beberapa kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi tentang laba dan kemakmuran atau
konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional. Konsep tersebut didasarkan pada penyesuaian
rekening karena pengaruh inflasi atau dari nilai pasar dari aktiva.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Anggapan teori normatif
• Akuntansi seharusnya merupakan sistem pengukuran.
• Laba dan nilai dapat diukur secara tepat.
• Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi.
• Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi).
• Ada beberapa pengukur laba yang unik.
Contoh teori normatif
Ketika kita ingin mengetahui kapan sewaguna harus dikapitalisasi. Tentu pertanyaan
tersebut menghasilkan berbagai alternative jawaban. Dengan menggunakan teori
Akuntansi Normatif kita akan memilih yang paling tepat “seharusnya”, menggunakan
penalaran logis.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Anggapan teori normatif
• Akuntansi seharusnya merupakan sistem pengukuran.
• Laba dan nilai dapat diukur secara tepat.
• Akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi.
• Pasar tidak efisien (dalam pengertian ekonomi).
• Ada beberapa pengukur laba yang unik.
Contoh teori normatif
Ketika kita ingin mengetahui kapan sewaguna harus dikapitalisasi. Tentu pertanyaan
tersebut menghasilkan berbagai alternative jawaban. Dengan menggunakan teori
Akuntansi Normatif kita akan memilih yang paling tepat “seharusnya”, menggunakan
penalaran logis.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Teori normatif di indonesia
Di Indonesia Teori Akuntansi Normatif dikenal dengan nama Praktik Akuntansi
Berterima Umum (PABU) atau GAAP. Salah satu bagian kecil dari PABU adalah SAK
atau standar akuntansi Keuangan. SAK yang ada sekarang dikeluarkan oleh IAI melalui
suatu organ yang kita kenal dengan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).
Dewan ini bertugas untuk menyusun draft standar akuntansi keuangan yang akan
diberlakukan. Draft tersebut terlebih dahulu didiskusikan dengan Dewan Konsultatif
Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK) untuk kemudian dikeluarkan draft-nya. Bila
telah diperoleh masukan, dilakukan sosialisasi (public hearing) untuk memperoleh
masukan lebih banyak lagi dari masyarakat luas (pemakai laporan keuangan).
Selanjutnya, bila tidak ada masalah lagi, maka IAI akan mengesahkan standar tersebut
dan diberlakukan secara efektif.
Pada praktiknya teori normatif adalah pendapat subyektif (pribadi) maka sulit untuk
diterima begitu saja karena harus dapat diuji secara empiris supaya dapat dikatakan
sistem akuntansi yang dihasilkan sebagai sesuatu yang ideal.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Teori akuntansi positif (PAT)
Prinsip dari teori akuntansi positif beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi
bermaksud untuk memprediksi dan menjelaskan praktik akuntansi. Teori akuntansi
positif merupakan studi lanjutan dari teori akuntansi normatif karena kegagalan dari
teori normatif dalam menjabarkan fenomena praktik yang terjadi secara real (nyata).
Teori normatif merupakan pendapat subyektif (pribadi) sehingga tidak dapat diterima
secara mentah, harus dapat diuji secara empiris supaya memiliki dasar teori yang
kuat.
Hipotesis Teori Positif (Watts & Zimmerman)
1. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)
Manajer perusahaan cenderung lebih menyukai metode yang dapat meningkatkan laba periode
berjalan dengan bonus tertentu. Pilihan diharapkan dapat meningkatkan nilai bonus yang akan
diterima tidak dapat menyesuaikan dengan metode yang dipilih.
2. Hipotesis hutang atau ekuitas (Debt/Equity Hypothesis)
Semakin tinggi rasio ekuitas atau hutang perusahaan maka makin besar para manajer untuk
memilih metode akuntansi yang data efektif untuk menaikkan laba. Semakin tinggi rasio hutang
dan ekuitas akan mendekatkan perusahaan dengan batas perjanjian atau peraturan kredit dan
makin besar kemungkinan penyimpangan prjanjian kredit dan pengeluaran biaya.
3. Hipotesis Cost Politik (Political Cost Hypothesis)
Hipotesis ini didasari asumsi bahwa sangat mahalnya nilai informasi bagi individu untuk
menentukan kondisi laba akuntansi apakah betul-betul menunjukkan monopoli laba.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Contoh teori positif
Salah satu contoh dalam penggunaan teori positif adalah hipotesa mengenai program
pemberian bonus. Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya
didasarkan pada bonus, akan berusaha memaksimalisasi bonusnya melalui
penggunaan metode akuntansi yang dapat menaikkan laba dan pada akhirnya
memperbesar bonus. Teori ini akan dapat menjelaskan atau memprediksi prilaku
manajemen dalam hal program pemberian bonus.
Atau contoh mudah teori positif adalah creative accounting.

Hubungan teori positif dan normatif


Teori akuntansi positif pada dasarnya merupakan alat untuk menguji secara empirik asumsi-
asumsi yang dibuat oleh teori akuntansi normatif. Karena teori normatif pada dasarnya
merupakan pendapat pribadi yang subyektif yang tidak dapat diterima begitu saja dalam
menentukan keputusan. Oleh sebab itu dibutuhkan pengembangan teori akuntansi yang
sekarang disebut teori akuntansi positif yang bertujuan untuk menguji teori akuntansi normatif
secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


SELESAI
DAN
TERIMAKASIH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai