RIRIN TAMALA
17.1.01.10356
SEMESTER 7 / SA1
Teori keagenan (Agency theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan
yang dipakai selama ini. Teori ini merupakan salah satu teori yang muncul dalam perkembangan
riset akuntansi yang merupakan modifikasi dari perkembangan model akuntansi keuangan
dengan menambahkan aspek perilaku manusia dalam model ekonomi. agency theory
mendasarkan hubungan kontrak antara pemegang saham/pemilik dan manajemen/manajer.
Menurut teori ini hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena
adanya kepentingan yang saling bertentangan (Conflict of Interest).
Agency theory mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka
sendiri. pihak agensi memiliki informasi keuangan daripada pihak principal (keunggulan
informasi), sedangkan dari pihak principal boleh jadi memanfaatkan kepentingan pribadi atau
golongannya sendiri (self-interest) karena memiliki keunggulan kekuasaan (discretionary power).
Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih superior dalam menguasai informasi
dibanding pihak lain (pemilik atau pemegang saham). Maka dengan informasi asimetri yang
dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak
diketahui principal. Sehingga dengan adanya asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik
(principal) memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba
(earnings management) dalam rangka memaksimumkan utilitynya.