Anda di halaman 1dari 7

TEORI AKUNTANSI

CONCEPTUAL FRAMEWORK

RIRIN TAMALA
17.1.01.10356
 
SEMESTER 7 / SA1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)


SURABAYA
2020
Definition of Conceptual Framework
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan, yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan.
Kerangka kerja konseptual menyebutkan tujuan dari pelaporan keuangan dan karakteristik dari
informasi akuntansi yang baik.
Ada beberapa pihak yang memandang kerangka konseptual sebagai “konstitusi” (Undang-
Undang Dasar), yang merupakan landasan dalam proses penentuan standar akuntansi. Tujuannya
adalah untuk memberi pedoman bagi badan yang berwenang dalammemecahkan masalah yang
muncul selama proses penentuan standar. Perlunya Kerangka Konseptual antara lain dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1.Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi.
2.Sebagai kerangka referensi untuk memecahkan masalahakuntansi apabila standar yang
sekarang ada, tidak mengatur isu-isu yang baru muncul.
3.Sebagai dasar membuat pertimbangan (judgement) dalam menyajikan laporan keuangan.
4.Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagi alternatif metode akuntansi yang
ada.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Role of Conceptual Framework
(Peran Kerangka Konseptual)
Peran kerangka kerja konseptual dari tingkat akuntansi, bertujuan untuk menyediakan struktur
teori akuntansi. Kerangka konseptual dapat dipandang sebagai teori akutansi yang terstruktur
(Belkaoui, 1993), karena struktur kerangka konseptual sama dengan struktur teori akutansi yang
didasarkan pada proses penalaran logis. Yang dapat digambarkan dalam bentuk hierarki yang
memiliki beberapa tingkatan yaitu :
1.Pada tingkat tertinggi yang teoritis : Kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan
pelaporan keuangan.
2.Pada tingkatan selanjutnya : Kerangka konseptual mengidentifikasi dan mendefinisikan
karakteristik kualitatif informasi keuangan (seperti relevansi, keandalan, komparatif, dan
dimengerti) dan elemen dasar akuntansi (seperti aktiva, kewajiban, ekuitas, biaya pendapatan,
dan keuntungan).
3.Pada tingkat operasional yang lebih rendah : Kerangka konseptual berkaitan dengan prinsip-
prinsip dan aturan-aturan (Rules) tentang pengukuran dan pengakuan elemen laporan keuangan
dan tipe informasi yang perlu disajikan.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Generally Accepted Accounting Principle (GAAP)

GAAP adalah singkatan dari Generally Accepted Accounting Principles. GAAP merupakan standart
umum yang sudah dikembangkan selama bertahun-tahun dan telah dipercaya oleh banyak
perusahaan untuk melakukan berbagai aktivitas akuntansi perusahaan, seperti mengatur
keuangan perusahaan dengan membuat berbagai laporan yang sudah standart. Tujuan laporan
yang sudah standart ini adalah untuk memastikan pelaporan keuangan yang transparan serta
konsisten dari berbagai perusahaan, sehingga memudahkan bagi para pembaca untuk
memahami laporan tersebut. Dan berikut 10 prinsip yang diterapkan dalam GAAP:
1.Historical Cost Principle
2.Revenue Recognition Principle
3.Matching Principle
4.Full Disclosure Principle
5.Cost Benefit Principle
6.Conservatism Principle
7.Objectivity Principle
8.Consistency Principle
9.Accrual Principle
10.Economic Entity Principle

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


Perbedaan GAAP dan IFRS
GAAP digunakan terutama oleh bisnis yang melaporkan hasil keuangan mereka di Amerika
Serikat. Walaupun IFRS (International Financial Reporting Standards) merupakan kerangka kerja
akuntansi yang digunakan di sebagian besar negara lain. GAAP jauh lebih berbasis aturan
daripada IFRS.
IFRS lebih berfokus pada prinsip-prinsip umum daripada GAAP, yang membuat badan kerja IFRS
jauh lebih kecil, lebih bersih, dan lebih mudah dipahami daripada GAAP. Karena IFRS masih
sedang dibangun, GAAP dianggap sebagai kerangka kerja akuntansi yang lebih komprehensif.
Berikut kerangka gambar konseptual pelaporan keuangan berdasarkan US GAAP dan IFRS sebagai
berikut:

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


User of Financial Statements
Laporan Keuangan (financial statements) adalah suatu bentuk penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan dari suatu entitas.International Accounting Standards (IAS) 1
menyebutkan bahwa tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi
terkait denganposisi keuangan (financial position), kinerja keuangan (financial performance), dan
aliran kas (cash flow) dari suatu entitas yang bermanfaatbagi pengguna dalam pengambilan
keputusan (economic decision’s making).
IAS 1,Presentation of Financial Statement satau penyajian laporan keuangan menetapkan seluruh
persyaratan yang berguna untuk menyajikan laporan keuangan untuk kebutuhann umum
(general purpose financial statements), yang menguraikan pedoman untuk strukturnya dan
mendasari persyaratan minimum atas isinya dan pengungkapannya.
IAS 1 diterbitkan pada 1 Januari 2014 termasuk IFRS dengan tanggal efektif setelah 1 Januari
2014. Dengan adanya IAS 1 ini diharapkan dapat membantu entitas dalam menyajikan informasi
yang berkualitas tinggidalam laporan keuangan entitas.
Pada kelengkapan laporan keuangan tersebut, IAS 1 mensyaratkan suatu entitas untuk
menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas dalam laporan perubahan ekuitas.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA


SELESAI
DAN
TERIMAKASIH

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA

Anda mungkin juga menyukai