Oleh :
Mariani; 17043018
Zulfah Ira Simatupang; 17043034
Dosen Pengampu:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
TEORI SINYAL (SIGNALING THEORY)
A. KONSEP DASAR TEORI SINYAL
Teori sinyal merupakan konsep dimana pihak pemberi informasi dapat memilih apa
dan bagaimana informasi akan ditampilkan dan pihak penerima informasi dapat memilih
bagaimana menginpretasikan informasi yang diterima (Conelly, Certo, Ireland, and
Reutzel, 2011). Teori ini berakar dari teori akuntansi pragmatik yang memusatkan
perhatiannya kepada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai informasi.
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
informasi laporan keuangan pada pihak eksternal.
Teori sinyal menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik akan
memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan
perusahaan yang berkualitas baik dan buruk (Hartono, 2005). Teori sinyal merupakan
sinyal-sinyal informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk mempertimbangkan dan
menentukan apakah para investor akan menanamkan sahamnya atau tidak pada perusahaan
yang bersangkutan. Dimana informasi mengenai perubahan harga dan volume saham
mengandung informasi dalam memberikan bukti yang bermanfaat dan dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan (Suwardjono, 2005).
Menurut para ahli teori signal (signalling theory) didefinisikan sebagai berikut:
1. T.C.Melewar (2008 : 100) menyatakan teori signal menunjukkan bahwa perusahaan
akan memberikan sinyal melalui tindakan dan komunikasi. Perusahaan ini
mengadopsi sinyal-sinyal ini untuk mengungkapkan atribut yang tersembunyi
untukpara yang berkepntingan.
2. Eugena F.Brigham dan Joel F.Houston (2009 : 444) menyatakan teori sinyal adalah
teori yang mengatakan bahwa investor menganggap perubahan deviden sebagai
sinyal dari perkiraan pendapatan menajemen.
3. S.Scott Besley dan Eugene F. Brigham (2008 : 517), Sinyal adalah sebuah tindakan
yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk kepada
investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan
Dalam literatur ekonomi dan keuangan, teori sinyal secara eksplisit dimaksudkan
untuk mengungkapkan bukti bahwa pihak-pihak di dalam lingkungan perusahaan
(corporate insiders, yang terdiri atas officers dan directors) umumnya memiliki informasi
yang lebih banyak tentang kondisi perusahaan dan prospek masa depan dibandingkan
dengan pihak luar, misalnya investor, kreditur, pemerintah, dan pemegang saham. Dengan
kata lain, pihak perusahaan mempunyai kelebihan penguasaan informasi daripada pihak
luar yang memiliki kepentingan dengan perusahaan. Kondisi seperti itu dalam teori
keuangan disebut dengan ketimpangan informasi (information asymmetry). Dalam kondisi
adanya asimetri informasi ini, sulit bagi investor untuk dapat secara objektif membedakan
perusahaan yang berkualitas bagus (high quality firms) dan yang berkualitas jelek (low
quality firms). Dimana, manajer perusahaan tentu akan mengklaim memiliki pertumbuhan
yang menakjubkan (mengesankan) atau secara implisit menyiratkan bahwa perusahaan
yang mereka kelola berkualitas bagus dan memiliki prospek perolehan laba (profitability
prospects) yang menarik. Dengan demikian perusahaan yang memiliki kualitas rendah akan
mendapatkan keuntungan dengan membuat klaim-klaim yang tidak benar apabila investor
mempercayai klaim-klaim tersebut. Artinya, perusahaan yang sebenarnya tidak berkualitas
bagus memperoleh manfaat dengan menyiratkan aksi atau tindakan tertentu.
Fokus utama teori pensinyalan adalah pada tindakan-tindakan pihak internal yang
secara sengaja mengomunikasikan informasi yang tidak bisa diamati secara langsung oleh
pihak eksternal. Ada dua karakteristik sinyal yang harus dipenuhi sebelum suatu sinyal
bermanfaat bagi pihak eksternal, yaitu sinyal yang teramati (signal observability) dan kos
sinyal (Connely et al. 2011). Sinyal yang teramati mengacu pada sejauh mana pihak luar
mampu menyadari keberadaan sinyal. Apabila tindakan yang diambil pihak internal tidak
teramati secara langsung oleh pihak eksternal, maka sulit menggunakan tindakan-tindakan
tersebut untuk berkomunikasi dengan pihak eksternal.
Ari Gumanti, T 2009, ‘Teori Sinyal Dalam Manajemen Keuangan’, dilihat 05 November
2018, <https:www.researchgate.net/publication/265554191>.
Sansaloni Butar Butar, 2014, ‘Implikasi Regulasi Pasar Modal Terhadap Motif Manajemen
Laba: Pengujian Berbasis Teori Pensinyalan’, Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, Vol. 11, No. 1, hal.99 – 119.