BAB 12
CAPITAL MARKET RESEARCH
RINGKASAN
Teori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomi dan mencoba untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan biaya dan
manfaat dari penggunaan suatu metode akuntansi dan proses penetapan
standar akuntansinya, efek laporan keuangan pada harga saham, serta
model valuasi akuntansi yang paling baik. Pertanyaan ini dapat dijawab
dengan beberapa asumsi, yaitu:
Dampak dari asumsi ini adalah adanya pembedaan terhadap tipe information
sets, yang terdri dari:
Berdasarkan hal di atas dapat dilihat bahwa harga saham dapat dipengaruhi
oleh pasar secara luas dan kejadian spesifik ertentu dalam perusahaan.
Adanya kejadian spesifik tertentu dalam perusahaan menyebabkan
munculnya imbal balik yang abnormal. Asumsi yang terdapat dalam market
model antara lain:
Direction
Ball dan Brown berpendapat bahwa apabila informasi yang terkandung
dalam profit berguna dan informative maka harga saham akan
menyesuaikan untuk merefleksikan informasi tersebut. Unexpected yang
muncul dalam profit merupakan refleksi dari adanya informasi baru. Dalam
EMH, perubahan ekspektasi perusahaan pada arus kas akan menimbulkan
perubahan pada harga saham yang terjadi sebelum, atau segera setelah laba
dumumkan. Sehingga imbal balik positif dapat berhenti setelah tanggal
pengumuman karena pasar bergerak cepat untuk membendung informasi
tersebut.
Dalam penelitiannya, Ball dan Brown berpendapat bahwa kebanyakan
penyesuaian harga terhadap perubahan laba (85-90%) terjadi sebelum bulan
pengumuman, dan hal ini berhubungan dengan perilisan informasi baik
akuntasi maupun non akuntansi.
Magnitude
Selain arahan, kita juga dapat menentukan besaran perubahan tidak terduga
dari laba dan keuntungan abnormal. Teori yang mendasari tes ini adalah jika
keuntungan akuntansi memiliki konten informasi, maka besarnya
keuntungan abnormal akan berhubungan dengan besarnya laba tidak
terduga. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Beaver, Clarke, dan Wright
terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di New York Stock
Exchange, menunjukkan bahwa ratarata hanya sekitar 0.1 – 0.15 persen
keuntungan abnormal yang berhubungan dengan 1 persen laba tidak
terduga. Alasannya karena tes tersebut tidak menunjukkan kemungkinan
bahwa perusahaan memiliki proporsi yang berbeda-beda atas hubungan
antara laba tidak terduga dan keuntungan abnormal.
Volatility
Alternatif lain mengenai informasi laba yaitu varians atas keuntungan
abnormal, yang pertama dikemukakan oleh Beaver. Teori yang
melandasinya adalah jika ada informasi yang terkandung dalam
pengumuman laba, kita akan mengharapkan untuk melihat perubahan harga
terbesar pada saat hari pengumuman. Hasilnya konsisten dengan hipotesis
ini karena varians dalam minggu pengumuman menunjukkan 67 persen
lebih tinggi dari biasanya. Grant menemukan bahwa saat hari pengumuman,
perusahaan yang melakukan over-the-counter akan mengalami varian
keuntungan abnormal yang lebih besar dari perusahaan yang terdaftar pada
New York Stock Exchange. Hal ini mendukung teori sebelumnya di mana
informasi laba akan besar ketika perusahaannya kecil dan hanya ada sedikit
alternatif untuk sumber informasi. Meskipun pengumuman laba tidak terlalu
berpengaruh kepada perusahaan besar, namun tetap berperan ketika ukuran
perusahaan semakin kecil dan akses terhadap informasi lainnya terbatas.
Jadi, dalam pasar yang mengalami arus informasi terbatas, peran akuntansi
menjadi semakin penting.
Association studies and earnings response coefficients
Studi asosiasi ini mengukur pengaruh pengukuran akuntansi terhadap harga
saham dalam kurun waktu tertentu (biasanya lebih dari satu tahun). Secara
umum, tujuannya untuk menguji dampak variabel akuntansi dan kumpulan
informasi yang lebih banyak, yang terefleksikan dalam keuntungan sekuritas
selama periode yang lebih lama. ERC dilakukan dengan menjadikan
ordinary least-squares regression with returns sebagai variabel dependen
dan laba sebagai variabel independen. R2 dan koefisien kemiringan dapat
digunakan untuk mengukur tingkat informatif sebuah laba.
Determinants of firm value
Brown mengaplikasikan versi yang lebih sederhana dari model valuasi
perusahaan oleh Modigliani dan Miller, untuk menggambarkan ERC
sebagai timbal balik atas cost of capital perusahaan. Model
Modigliani−Miller dirumuskan sebagai:
V−τD=X(1−τ)/ρ+G
Dimana
V- τ D = capitalized value of the firm adjusted for the tax benefit of
leverage
X = ‘sustainable’ earnings before interest
tax X(1- τ¿ = tax-adjusted earning
ρ = cost of capital
G = value of growth opportunities
Ada tiga model regresi linear yang dapat digunakan untuk mengukur ERC.
Model pertama menunjukkan model informasi yang berhubungan dengan
tingkat pendapatan dan perubahan atas perubahan harga. Model kedua
diturunkan dari riset Easton dan Harris yang hanya menambahkan
perubahan pendapatan sebagai variabel penjelas. Model ketiga adalah
variasi dari model Ohlson dan biasa dikenal sebagai model valuasi karena
mengombinasikan koefisien pendapatan dengan koefisien buku, untuk
menjelaskan tingkat harga saham tertentu.
Methodological Issues
Pasar bisa saja tertipu oleh angka akuntansi yang disajikan manajer. Tidak
ada kemampuan EMH untuk membedakan dari persaingan hipotesis:
1. Hipotesis mekanistik: manajer sengaja menggunakan laporan
akuntansi untuk menyesatkan investor
2. Hipotesis no effect: pasar mengabaikan perubahan konsekuensi yang
tidak memiliki konsekuensi arus kas