Anda di halaman 1dari 13

RESUME CHAPTER 12

CAPITAL MARKET RESEARCH

KELOMPOK 3:
Viriya Dewi 201850026
Jessica Anggelita 201850041
Joan Vincenza Putri 201870031
Nicky Arianty 201870051

Dosen: Arwina Karmudiandri


Mata Kuliah: Teori Akuntansi (Senin 10.30 – 13.00)
Philosophy of Positive Accounting Theory
Menekankan pada observasi empiris untuk memprediksi kejadian di masa depan. Teori
positif berbeda dengan teori normative, dimana teori positif bersifat deskriptif (hanya berfokus
terhadap gambaran peristiwa dan menggambarkan bagaimana seseorang bertindak dengan baik
mempelajari fenomena-fenomena yang mendasar, sedangkan teori normative bersifat reskriptif
atau menentukan apa yang seharusnya terjadi.

Watt dan Zimmerman menyatakan:

Tujuan teori positif adalah menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi. Teori positif
berusaha menjelaskan bagaimana dan mengapa pasar modal bereaksi terhadap laporan akuntansi.
Teori positif memiliki fokus ekonomi dan mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan biaya biaya dan manfaat berkaitan dengan penggunaan suatu metode akuntansi
dan proses penetapan standar akuntansinya

Strengths of Positive Theory


Jensen berargumentasi bahwa teori positif didahului oleh teori akuntansi normative.
Harus menentukan kebijakan akuntansi yang tepat, perlu diketahui bagaimana dunia sebenarnya
beroperasi dan emberikan pemahaman tentang bagaimana sesuatu bekerja daripada menentukan
bagaimana seharusnya bekerja (hubungan antara informasi akuntansi, manajer, perusahaan dan
pasar).

Dissatisfaction with Prescriptive Standards


Pendukung teori positif menyebutnya sebagai devil advocate:
 Teori seharusnya dapat menghasilkan hipotesis yang dapat difalsifikasi berdasarkan
pengujian empiris.

• Penting untuk mengerti penerapan historical dari praktik akuntansi yang muncul dari
pasar modal daripada membuat perubahan normatif secara keseluruhan.

• Jika penting untuk menilai historical cost maka Akuntansi fair value yang kurang teori
dan belum disajikan secara sistematis dan empiris penggunaan akan didorong
penggunaannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut. Apakah profit yang
disajikan dengan prinsip historical cost beguna dalam penajian informasi bagi pasar
ataukah dimanipulasi.
Scope of Positive Accounting Theory
- Melibatkan penelitian akuntasi dan perilaku pasar modal (tidak menjelaskan praktik
akuntansi)
o Menyelidiki hubungan antara data akuntansi dan reaksi harga saham. Menunjukan
bahwa laporan keuangan yang disusun sesuai dengan metode historical cost dan
memberikan informasi yang digunakan oleh pasar modal dalam penilaian saham.
- Penjelasan dan prediksi praktek akuntansi yang dilakukan berbagai perusahaan. Ada 2
tahap:
o Ex post: terdapat percobaan untuk menjelaskan perusahaan membuat akuntansi
umum untuk alasan tertentu. Tindakan opoturnis: tindakan yang dilakukan
manajer dimana manajer memiliki kebijakan akuntansi nya untuk mendapatkan
keuntungan.
o Ex ante: berasumsi bahwa perusahaan memilih praktik akuntansi untuk alasan
efisiensi.

Capital market research and the efficient markets hypothesis


Dua jenis penelitian pasar modal sangat penting untuk teori akuntansi positif:

• studi yang mencoba untuk menentukan dampak dari rilis informasi akuntansi pada
pendapatan saham, dan

• penelitian yang mempertimbangkan pengaruh perubahan kebijakan akuntansi terhadap


harga saham.

Dimana sebagian besar penelitian ini telah dilakukan dalam paradigma ekonomi keuangan
(hipotesis pasar efisien).

FAMA’s meresmikan definisi pasar yang efisien sebagai pasar di mana harga "sepenuhnya
mencerminkan" informasi yang tersedia berdasarkan asumsi bahwa:

1. Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas

2. Informasi tersedia tanpa biaya untuk semua pelaku pasar

3. Adanya kesepakatan tentang implikasi informasi saat ini untuk harga saat ini dan
distribusi harga di masa mendatang.
Dari asumsi FAMA terdapat implikasi yang menyatakan bahwa dalam pasar modal yang efisien
informasi dimasukkan sepenuhnya ke dalam harga saham pada saat di rilis, namum FAMA
menyadari bahwa asumsi tidak dipenuhi di pasar manapun, oleh karena itu utnuk
mengakomodasi berbagai kumpulan jenis informasi dan untuk memungkinkan pengujian yang
empiris FAMA membagi efisien pasar kedalam 3 bentuk utama:

1. Weak Form (bentuk efisiensi pasar lemah) – 2010. Apabila harga dari saham atau
sekuritas mencerminkan secara penuh.
2. Semistrong Form (bentuk efisiensi pasar setengah kuat) – 2013. Jika harga-harga
sekuritasnya bertahan secara penuh mencerminkan semua informasi yang di publikasikan
termasuk informasi yang berada di laporan keuangan.
3. Strong Form (bentuk efisiensi pasar kuat) – 2016. Apabila harga sekuritas saham secara
penuh mencerminkan seluruh informasi yang tersedia, termasuk informasi yang sangat
rahasia.

tujuan dari 3 bentuk utama yang dibuat FAMA adalah untuk memudahkan penelitian-penelitian
yang dilakukan terhadap efisiensi pasar.

Market Model
Model pasar memiliki sejumlah asumsi yang harus diperjelas:
• Investor menghindari risiko
• Pengembalian didistribusikan secara normal (mean dan deviasi standar cukup
menggambarkan pengembalian keamanan) dan investor memilih portofolionya atas dasar
ini
• Investor memiliki ekspektasi yang homogen
• Pasar lengkap (semua peserta adalah pengambil harga, tidak ada biaya transaksi, tidak
ada pajak, dan ada ekspektasi rasional oleh investor).
Pengembalian abnormal yang berasal dari model pasar, menangkap bahwa bagian dari
pengembalian total tidak disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi portofolio pasar
melainkan, faktor-faktor spesifik perusahaan. Untuk alasan inilah abnormal return dipelajari
dalam penelitian pasar modal ketika peneliti tertarik pada reaksi jangka pendek harga saham
terhadap faktor akuntansi yang dihipotesiskan untuk mempengaruhi perusahaan tertentu.
dua langkah tambahan biasanya diambil sebelum data dari penelitian pasar modal dianalisis.
1. Rata-rata pengembalian unik perusahaan (AR)
2. Rata-rata pengembalian unik perusahaan abnormal (CAR)

Impact of Accounting Profits Announcements on Share Prices

DIRECTION
Nilai upaya analitis untuk mengembangkan pengukuran yang mampu menafsirkan secara
definitif tidak dipermasalahkan. Apa yang menjadi masalah adalah fakta bahwa model analitis
tidak dengan sendirinya menilai signifikansi penyimpangan dari pengukuran tersiratnya. Oleh
karena itu, berbahaya untuk menyimpulkan, dengan tidak adanya pengujian empiris lebih lanjut,
bahwa kurangnya makna substantif menyiratkan kurangnya utilitas.

 Pertama, terdapat konten informasi yang signifikan dalam historical profit figure
meskipun cara dibuatnya cukup jelek.
 Kedua, bukti menunjukkan adanya pelepasan informasi secara terus menerus ke pasar
sehingga akuntansi bukanlah satu-satunya informasi untuk sebuah perusahaan
 Ketiga, Pasar sepertinya cukup konsisten dalam mengantisipasi informasi dalam laporan
akuntansi, dan bukanlah tidak mungkin untuk bertukar informasi setelah dikeluarkan
untuk mendapatkan laba ekonomis setelah biaya transaksi diperhitungkan.

MAGNITUDE
Teori yang mendasari tes ini adalah jika accounting profit mengeluarkan informasi baru maka
magnitude dari abnormal return akan berhubungan dengan magnitude dari unexpected profit.

 Isi informasi dari pengumuman unexpected profit mungkinn bertolak belakang terhadap
ukuran perusahaan. Artinya, semakin kecil perusahaan maka informasi akan semakin
banyak.
 Tetapi freeman berargumen bahwa terdaapt kemungkinan dari kenaikan biaya pencarian
yang diasosiakan dengan kenaikan kompleksitas dari perusahaan besar yang diimbangi
dengan;
 Perusahaan besar memberikan informasi yang lebih beragam dibandingkan
perusahaan kecil
 Perusahaan besar memiliki ketransparanan dengan peloporan yang konstan dalam
financial press dan dengan aktivitas pencarian dari financial analyst.

Information Asymmetry and Firm Size


• Investor institusional akan lebih ingin melakukan pertukaran dalam perusahaan besar
dikarenakan likuiditas dan contractual constraint
• Hipotesis informasi diferensial menyiratkan bahwa informasi yang terkandung dalam rilis
akuntansi harus lebih penting untuk perusahaan yang lebih kecil daripada untuk
perusahaan yang lebih besar.

Magnitude of profit releases from other firms


Penelitian pasar modal yang lain telah menginvestigasi tidak hanya tingkat respon dari firms
return kepada pengumuman profit yang dilakukan, tetapi juga responsiveness dari return
terhadap pengumumnan profit perusahaan lain.

Magnitude of profit releases from other firms


 FOSTER
 Clinch and Sinclair
 Freeman and Tse

Volatility
• Teori yang mendasari adalah jika terdapat konten informasi pada pengumuman profit
maka, kita akan mengharapkan untuk mengamati perubahan harga lebih besar pada
tanggal pengumuman

• Walaupun laporan laba secara relative kurang penting bagi perusahaan besar, mereka
memiliki peran yang lebih besar Ketika ukuran dari perusahaan menurun dan akses ke
informasi lain dikurangi. Jadi pada pasar yang memiliki aliran informasi yang berkurang,
akuntasi menjadi lebih penting

Association studies and earnings response coefficients


1. Pengeluaran dari figure akuntansi tahunan bukan merupakan sumber informasi yang tepat
waktu kepada pasar modal

2. Studi ini mengukur dampak dari pengukuran akuntansi pada harga saham dalam jangka
waktu yang lebih Panjang (biasanya 1 tahun). Pada dasarnya, tujuannya adalah untuk
menguji dampak dari accounting variable dan set informasi yang lebih luas yang
direfleksikan pada security return dalam periode yang lebih Panjang

Determinants of firm value


2 model pertama dideskripsikan sebagai model informasi yang menghubungkan earning level
dan perubahan ke perubahan dalam harga atau ERC = Beta1.

- Model kedua diambil dari penelitian Easton dan Harris dan hanya menambahkan
perubahan dalam pendapatan sebagai variable penjelas yaitu (ERC=beta1+beta2)
- Model ketiga merupakan variasi dari model ohlson dan sering disebut dengan model
valuasi karena mengkombinasikan koefisien pendapatan (ERC = Beta2+Beta3) dengan
net book atau koefisien ekuitas(beta1) untuk menjelaskan tingkat harga saham.

Faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi hubungan antara laba dan harga
1. Risiko dan Ketidakpastian
 Risiko yang lebih besar akan membuat tingkat discount rate yang lebih besar,
yang pada akhirnya akan mengurangi discounted present value dari perubahan
expected future profits dan ERC.

 Ketidakpastian adalah operasi masa depan yang dapat mempengaruhi baik


expected future economic maupun discount rate

2. Audit Quality
 Komite audit memandang bahwa ukuran auditor secara signifikan mempengaruhi
kualitas layanan audit yang diberikan.
3. Industry
• Faktor-faktor spesifik industri mempengaruhi sensitivitas hubungan
pengembalian laba. Industri tidak mungkin mementingkan diri sendiri, tetapi
mampu bertindak sebagai pengganti untuk faktor-faktor lain (seperti risiko) yang
menentukan daya tanggap pasar terhadap inovasi laba.

4. Interest Rates
• Collins dan Kothari memprediksi hubungan temporal negatif antara ERCs dan
risk free rate of interest.

5. Financial Leverage
• Ketika financial leverage terus meningkat, nilai perusahaan turun sehingga laba
memiliki informasi yang lebih sedikit untuk harga.

• Ketika leverage meningkat maka shares price juga meningkat

• Ketika perusahaan meningkatkan financial leverage, tingkat resiko dan


kemungkinan kebangkrutan juga meningkat

6. Firm Growth
• Growth opportunities mencakup proyek yang ada atau peluang untuk berinvestasi
dalam proyek dan diharapkan menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi
tingkat pengembalian yang disesuaikan dengan risiko sepadan dengan risiko
sistematis dari cash flow proyek.

7. Permanent and Temporary Profits


• Menurut peneliti, terdapat hubungan positif antara laba dan ERC. Jika sejumlah
besar (kecil) keuntungan tak terduga diharapkan bertahan, pengembalian
abnormal yang besar (kecil) akan diharapkan

8. Non-linear modelling
• Salah satu kritik dari penelitian ERC adalah bahwa explanatory power dari
keuntungan untuk harga itu adalah rendah (biasanya R-square di bawah 10%).

• Hubungan non-linier bertumpu pada premis bahwa nilai absolut dari unexpected
profits berkorelasi negatif dengan persistensi laba.

Model Arctan
Model Arctan adalah representasi deskriptif dari hubungan antara laba dan
harga. Artinya, perubahan besar dalam laba tidak dimasukkan dalam harga dan
kombinasi tingkat laba dan perubahan laba meningkatkan kekuatan penjelas ERC
sebesar sekitar 20 persen.

9. Disaggregating profits

PROFIT
CASH
FLOW

• Pendekatan alternatif untuk disaggregation of accounting profit adalah dengan


menguraikan laba menjadi cash flow dan komponen akrual

10. Cash flows


• Menurut Bowen, Burgstahler dan Daley cash flow harus ditambahkan sebagai
tambahan variable penjelas untuk harga karena laba dan kas secara individual dan
secara bertahap.

Information content of cash flows versus profits


A. Both are individually and incrementally important
B. Both are individually important, but neither is incrementally important

C. Both are individually important but profits are more incrementally important

PROFITS

CASH
FLOW

PROFIT CASH
FLOW
11. Balance sheet and Balance sheet components
Ohlson menyatakan bahwa Neraca bersamaan dengan laba memberikan proporsi yang
lebih tinggi dari kekuatan penjelas untuk harga

Methodological Issues

Watts dan Zimmerman menyarankan bahwa tidak ada upaya dalam membedakan EMH dari
hipotesis yang bersaing:

1. Manajer menggunakan akuntansi untuk menyesatkan pasar saham secara sistematis


2. Pasar yang efisien, mengabaikan perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi
arus kas.

Sehingga peneliti beralih ke pertimbangan literatur, dimana untuk membedakan kedua hipotesis
tersebut. Peneliti juga berusaha untuk menentukan apakah manipulasi akuntansi dapat “menipu”
pelaku pasar.

Trading Strategies
1. Post-announcement drift
Suatu kecenderungan dimana saham akan mengalami abnormal return yang digerakan
searah dengan laporan pendapatan perusahaan setelah pengumuman pendapatan perusahaan.
Setelah pengumuman tersebut abnormal return cenderung muncul.
*) abnormal return adalah suatu kejadian ketika terjadinya pengembalian yang diharapkan.
Misalnya perusahaan melaporkan good news dalam laba per kuarter maka abnnormal return
akan cenderung naik, begitupun kejadian sebaliknya.
Post announcement drift terjadi karena pengembalingan abnormal itu terus berlanjut
setelah keuntungan sepenuhnya itu dimasukan kedalam harga saham pada tanggal
pengumuman. Adapun penyimpangan (drift) terjadi saat pengumuman laba berikutnya dan
penyimpangan tersebut secara konsisten memiliki tanda prediksi untuk portofolio laba yang
ekstrim.
2. Winners/losers and overconfidence
Efek dari winners/ losers adalah contoh anomaly (penyimpangan) dari asosiasi jangka
panjang, sehingga efeknya menghasilkan trading strategy.
Berdasarkan pernyataan dari DeBond dan Thaler adanya long-term return reversal seperti ini
umumnya diterima oleh investor yang terlalu percaya diri dan bias terhadap pandangannya.
Terlalu percaya diri juga menyebabkan investor meremehkan pentingnya informasi yang
disebarkan ke publik.
3. Mechanistic of Behavioural Effect
Terdapat cosmetic accounting merupakan proses dimana akuntan menggunakan
pengetahuan mereka mengenai aturan akuntansi untuk memanipulasi angka yang dialporkan
dalam akun bisnis atau laporan keuangan.

Terdapat 2 hipotesis yang dikembangkan:

1. Hipotesis mechanistic – Dimana market bereaksi secara mekanis terhadap perubahan


angka akuntansi terlepas dari apakah angka tersebut merupakan angka yang suda di
kosmetik atau memiliki implikasi arus kas.
2. Hipotesis no-effects – Dimana market itu mrngabaikan adanya perubahan akuntansi
yang tidak memiliki resiko ataupun konsekuensi arus kas.

Pengujian kedua hipotesis ini mempertimbangkan perilaku tingkat abnormal return pada
setiap waktu perubahan kebijakan akuntansi. Dimana menurut hipotesis no effects,
seharusnya tidak ada abnormal return ketika ada cosmetic changes dalam kebijakan
akuntansi, karena tidak akan ada pengaruh pada arus kas sebaliknya berdasarkan hipotesis
mechanistic justru berharap adanya abnormal return pada tanggal pengumuman perubahan
akuntansi meskipun perubahan tersebut tidak berpengarugh pada arus kas.

Terdapat 2 perubahan akuntansi menurut Kaplan dan Roll:

1. Perubahan akuntansi untuk kredit pajak investasi dari penangguhan menjadi


pengakuan langsung.
2. Peralihan kembali dari accelerated depreciation ke straight line depreciation.

Dimana kedua perubahan ini termasuk kedalam cosmetic dan keduanya diharapkan dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan ditahun pengimplementasian.

3. Manipulating Accounting Numbers


Dalam manipulating accounting numbers ada yang di namakan accounting manipulation,
dimana maksudnya ketika perusahaan tidak sengaja salah menginformasikan keuangan
mereka untuk merepresentasikan kinerja keuangan yang baik. Sehingga terdapat 2
viewpoints dari accounting manipulation. Dimana pendapatan yang dihitung berdasarkan
GAAP adalah ukuran yang tidak sempurna dari economic income, hal ini dikarenakan
standar akuntansi tidak didefinisikan secara tepat atau konsisten sehingga menimbulkan
noisy income, kemudian earnings management yang dilakukan perusahaan juga
disalahgunakan sehingga memicu terjadinya noisy income. Dari manipulasi angka-angka
yang ada, manajemen dapat memilih untuk memindahkan ke nilai fundamental
(informational perspective) atau menjauh dari fundamental (opportunistic perspective).
Dimana dalam opportunistic perspective didalamnya terdapat fraud, industry regulations,
equity offerings, debt convenants, dan management compensation. Dan informational
perspective didalamnya terdapat signalling theory dan fair values.

Detecting the quality and probability of accounting management


Dari bukti pada pasar modal disarankan perubahan yang dilakukan manajer untuk memberi
dampak akrual pasar saham, dimana bukti tersebut juga menunjukan bahwa harga akan berbalik
kenilai dasar namun membutuhkan waktu sekitar 1 tahun bahkan lebih. Dalam mengindentifikasi
kualitas bisa menggunakan:

 Share price reaction – Tidak ada pemahaman mengenai akrual.


 Issues for Auditors – Fokus pada industri bukan khusus perusahaan.
 Auditors – laporan auditor dapat menilai kualitas tetapi terkadang juga diragukan sifat
independennya.
 Board of Directors – kekuatan dari pemerintahan.
 Discretionary accruals – berbasis pengetahuan yang spesifik.
 Inside trading reaction – pengetahuan seseorang akan perusahaan.

Issues for Auditors


Bukti empiris menunjukan bahwa earnings akuntansi memiliki kandungan informasi dari reaksi
pasar pada aktual dapat bias, karena investor tidak menampilkan apresiasi sepenuhnya pada
akrual.
Bukti yang empiris memiliki keterkaitan antara biaya modal dengan kualitas auditor:

1. Semakin berkualitasnya auditor maka hasil auditnya dan perlindungan yang diberikan
juga akan tinggi.
2. Perusahaan dainggap sebagai investasi yang baik dan manfaat ekonomi di masa depan
mengalir dari perusahaan, oleh karena itu manajer ingin membayar lebih untuk audit.
3. Pilihan auditor dan biaya modal dapat disebabkan karena faktor lain, faktor lain yang
dimaksud dapat berupa kualitas manajemen atau peluang investasi.

Analisa
Menjelaskan mengenai apa itu akuntansi positif, kekuatan dari akuntansi positif, ruang lingkup
apa saja yang terdapat pada akuntansi positif, bagaimana informasi akuntansi dapat
mempengaruhi perilaku investor dan harga saham strategis, dan juga menjelaskan strategi terkait
dengan perdagangan dan efek yang terjadi pada perilaku mekanis, dan menjelaskan masalah apa
saja yang dapat terjadi bagi auditor.

Pertanyaan
1. Berdasarkan materi yang dijelaskan, alternatif yang ada dalam praktik akuntansi itu ada 2
yaitu ex post dan ex ante, menurut kelompok kalian alternatif yang mana yang akan
digunakan perusahaan apabila perusahaan ingin menarik investor dan meningkatkan
modal perusahaan dan dijelaskan.(Joan vincenza putri 201870031).
2. Apakah terdapat pengaruh antara ERC dengan metode non linear? Jika ada sebutkan.
(Viriya 201850026)
3. Apakah terdapat dampak dari permanent dan temporary profit? Jika ada sebutkan.
(Jessica Anggelita 201850041)

Anda mungkin juga menyukai