(TEORI AKUNTANSI)
Oleh:
Kelompok 2
Teori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomi dan mencoba untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan biaya dan
manfaat dari penggunaan suatu metode akuntansi dan proses penetapan
standar akuntansinya, efek laporan keuangan pada harga saham, serta
model valuasi akuntansi yang paling baik. Pertanyaan ini dapat dijawab
dengan beberapa asumsi, yaitu:
Kekuatan dari teori positif terdapat pada fakta bahwa hipotesis yang
mampu diuji melalui pengujian empiris. Selain itu, penelitian bertujuan
untuk menyediakan pemahaman mengenai bagaimana sesuatu bekerja
dibandingkan menjelaskan bagaimana sesuatu seharusnya bekerja.
Penelitian juga menekankan pada pemahaman terkait hubungan antara
informasi akutansi, manajer, perusahaan, dan pasar, serta menganalisis
hubungan tersebut.
Dampak dari asumsi ini adalah adanya pembedaan terhadap tipe information
sets, yang terdri dari:
Berdasarkan hal di atas dapat dilihat bahwa harga saham dapat dipengaruhi
oleh pasar secara luas dan kejadian spesifik ertentu dalam perusahaan.
Adanya kejadian spesifik tertentu dalam perusahaan menyebabkan
munculnya imbal balik yang abnormal. Asumsi yang terdapat dalam market
model antara lain:
Direction
Ball dan Brown berpendapat bahwa apabila informasi yang terkandung
dalam profit berguna dan informative maka harga saham akan
menyesuaikan untuk merefleksikan informasi tersebut. Unexpected yang
muncul dalam profit merupakan refleksi dari adanya informasi baru. Dalam
EMH, perubahan ekspektasi perusahaan pada arus kas akan menimbulkan
perubahan pada harga saham yang terjadi sebelum, atau segera setelah laba
dumumkan. Sehingga imbal balik positif dapat berhenti setelah tanggal
pengumuman karena pasar bergerak cepat untuk membendung informasi
tersebut.
Dalam penelitiannya, Ball dan Brown berpendapat bahwa kebanyakan
penyesuaian harga terhadap perubahan laba (85-90%) terjadi sebelum bulan
pengumuman, dan hal ini berhubungan dengan perilisan informasi baik
akuntasi maupun non akuntansi.
Magnitude
Selain arahan, kita juga dapat menentukan besaran perubahan tidak terduga
dari laba dan keuntungan abnormal. Teori yang mendasari tes ini adalah jika
keuntungan akuntansi memiliki konten informasi, maka besarnya
keuntungan abnormal akan berhubungan dengan besarnya laba tidak
terduga. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Beaver, Clarke, dan Wright
terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di New York Stock
Exchange, menunjukkan bahwa ratarata hanya sekitar 0.1 – 0.15 persen
keuntungan abnormal yang berhubungan dengan 1 persen laba tidak
terduga. Alasannya karena tes tersebut tidak menunjukkan kemungkinan
bahwa perusahaan memiliki proporsi yang berbeda-beda atas hubungan
antara laba tidak terduga dan keuntungan abnormal.
Volatility
Alternatif lain mengenai informasi laba yaitu varians atas keuntungan
abnormal, yang pertama dikemukakan oleh Beaver. Teori yang
melandasinya adalah jika ada informasi yang terkandung dalam
pengumuman laba, kita akan mengharapkan untuk melihat perubahan harga
terbesar pada saat hari pengumuman. Hasilnya konsisten dengan hipotesis
ini karena varians dalam minggu pengumuman menunjukkan 67 persen
lebih tinggi dari biasanya. Grant menemukan bahwa saat hari pengumuman,
perusahaan yang melakukan over-the-counter akan mengalami varian
keuntungan abnormal yang lebih besar dari perusahaan yang terdaftar pada
New York Stock Exchange. Hal ini mendukung teori sebelumnya di mana
informasi laba akan besar ketika perusahaannya kecil dan hanya ada sedikit
alternatif untuk sumber informasi. Meskipun pengumuman laba tidak terlalu
berpengaruh kepada perusahaan besar, namun tetap berperan ketika ukuran
perusahaan semakin kecil dan akses terhadap informasi lainnya terbatas.
Jadi, dalam pasar yang mengalami arus informasi terbatas, peran akuntansi
menjadi semakin penting.
Association studies and earnings response coefficients
Studi asosiasi ini mengukur pengaruh pengukuran akuntansi terhadap harga
saham dalam kurun waktu tertentu (biasanya lebih dari satu tahun). Secara
umum, tujuannya untuk menguji dampak variabel akuntansi dan kumpulan
informasi yang lebih banyak, yang terefleksikan dalam keuntungan sekuritas
selama periode yang lebih lama. ERC dilakukan dengan menjadikan
ordinary least-squares regression with returns sebagai variabel dependen
dan laba sebagai variabel independen. R2 dan koefisien kemiringan dapat
digunakan untuk mengukur tingkat informatif sebuah laba.
Determinants of firm value
Brown mengaplikasikan versi yang lebih sederhana dari model valuasi
perusahaan oleh Modigliani dan Miller, untuk menggambarkan ERC
sebagai timbal balik atas cost of capital perusahaan. Model
Modigliani−Miller dirumuskan sebagai:
V−τD=X(1−τ)/ρ+G
Dimana
V- τ D = capitalized value of the firm adjusted for the tax benefit of
leverage
X = ‘sustainable’ earnings before interest
tax X(1- τ¿ = tax-adjusted earning
ρ = cost of capital
G = value of growth opportunities
Ada tiga model regresi linear yang dapat digunakan untuk mengukur ERC.
Model pertama menunjukkan model informasi yang berhubungan dengan
tingkat pendapatan dan perubahan atas perubahan harga. Model kedua
diturunkan dari riset Easton dan Harris yang hanya menambahkan
perubahan pendapatan sebagai variabel penjelas. Model ketiga adalah
variasi dari model Ohlson dan biasa dikenal sebagai model valuasi karena
mengombinasikan koefisien pendapatan dengan koefisien buku, untuk
menjelaskan tingkat harga saham tertentu.
Methodological Issues
Pasar bisa saja tertipu oleh angka akuntansi yang disajikan manajer. Tidak
ada kemampuan EMH untuk membedakan dari persaingan hipotesis:
1. Hipotesis mekanistik: manajer sengaja menggunakan laporan
akuntansi untuk menyesatkan investor
2. Hipotesis no effect: pasar mengabaikan perubahan konsekuensi yang
tidak memiliki konsekuensi arus kas
PEMBAHASAN SOAL
2. Jelaskan arti pasar yang efisien. Apa yang dimaksud dengan istilah
berikut: efisiensi bentuk lemah, efisiensi bentuk semistrong dan efisiensi
bentuk kuat? Bentuk manakah yang paling penting dalam penelitian
akuntansi? Mengapa?
Pasar yang efisien, dalam konteks pasar sharemarket, adalah pasar yang
menyesuaikan dengan cepat informasi baru dan sepenuhnya mencerminkan
informasi yang ada dengan cara yang tidak bias. Implikasi dari teori ini adalah
bahwa jika sharemarkets sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang
tersedia dalam harga, maka tidak ada keuntungan marjinal dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dikenakan pada harga setiap
saham individual.
Efisiensi pasar hanya mengacu pada efisiensi informasi dan tidak berhubungan
dengan efisiensi pertukaran atau efisiensi produksi.
Selain itu, tidak berarti bahwa semua informasi keuangan telah 'benar'
dipresentasikan oleh perusahaan atau 'benar' ditafsirkan oleh analis perorangan.
Juga tidak menyiratkan bahwa manajer membuat keputusan manajemen yang
optimal atau bahwa investor dapat memprediksi kejadian di masa depan
dengan pasti. EMH berarti bahwa, secara keseluruhan, semua informasi yang
relevan disita ke dalam harga keamanan dengan cara yang tidak bias dan cepat
- maka istilah - harga pasar adalah permainan yang adil.
Hal ini juga penting untuk membedakan efek yang terkait pasar yang berbeda
dengan standar akuntansi mengenai harga saham. Efek ini mungkin
disebabkan oleh struktur biaya yang lebih tinggi (misalnya, sistem akuntansi
atau peraturan yang lebih kompleks), atau dengan pengenaan biaya politik,
sosial atau renegosiasi oleh peserta yang berada di luar pasar keamanan yang
relatif efisien.
Addendum: Hubungan antara pasar yang efisien dan riset pasar modal
Sebuah artikel oleh Wyatt mencoba untuk menjelaskan dampak penelitian
pasar modal dan hipotesis pasar modal yang efisien mengenai praktik akuntan.
Argumen kontra
Selain itu, Deitrick dan Harrison percaya bahwa EMH dan CMR memiliki
implikasi penting untuk melatih akuntan, seperti: