Teori positif berusaha untuk memahami fenomena akuntansi dengan mengamati peristiwa empiris dan
menggunakan hasil ini untuk membuat prediksi tentang pengamatan yang dan atau untuk memprediksi masa
depan. Watt friedman dan Zimmerman menegaskan: “Tujuan teori akuntansi positif adalah untuk menjelaskan
dan memprediksi praktik akuntansi.
Teori akuntansi positif juga memiliki fokus ekonomi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan seperti
yang di bawah ini:
a) Apakah biaya dan manfaat menggunakan metode akuntansi alternatif?
b) Apakah biaya dan manfaat dari regulasi dan standar akuntansi?
c) Apa pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham?
d) Bagaimana model akuntansi penilaian lebih unggul dalam memprediksi harga di masa depan, return laba atau
arus kas?
Dalam rangka menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, teori akuntansi positif didasarkan pada beberapa asumsi
tentang perilaku individu:
a) Manajer, investor, kreditur dan orang lain diasumsikan rasional, evaluatif utility keuangan maksimal (REMs).
b) Manajer memiliki discrection untuk memilih kebijakan akuntansi yang secara langsung memaksimalkan
utilitas mereka (self-interest) untuk mengubah pembiayaan perusahaan, investasi dan kebijakan produksi
untuk secara tidak langsung memaksimalkan kepentingan dirinya sendiri.
c) Manajer akan mengambil tindakan yang memaksimalkan nilai perusahaan.
TRADING STRATEGIES
Post-announcement Drift. Dua penemuan yang mewakili pertanyaan terkait efisiensi pasar modal, yaitu
adanya post – announcement drift dan penurunan trading rule dimana abnormal return dapat diperoleh
melalui perdagangan pada informasi akuntansi yang dipublikasikan.
Winners/ Losers & Overconfidence. Efek winner / loser adalah sebuah contoh anomali asosiasi jangka
panjang. Efek ini menghasilkan sebuah strategi perdagangan. Saham yang menghasilkan pengembalian
positif (winner) atau pengembalian negatif (loser) diurutkan berdasarkan kinerja 3 tahun terakhir dan
penempatan dalam portofolio.
Mechanistic or behavioral effect. Dua hipotesis yang dikembangkan dalam cosmetic accounting:
1. Mekanisme reaksi pasar untuk mengubah urutan akuntansi, tanpa memperhatikan apakah mereka
cosmetic atau apakah mereka memiliki implikasi arus kas, seperti pasar secara sistematis tertipu oleh
perubahan akuntansi yang meningkatkan atau menurunkan profit (hipotesis ‘mechanistic’).
2. Pasar menolak perubahan akuntansi yang tidak memiliki konsekuensi arus kas, yaitu pasar tidak
bereaksi terhadap perubahan akuntansi selain dari peningkatan nilai sekarang dari tax saving atau efek
– efek lainnya dari arus kas perusahaan.(hipotesis ‘no-effects’ turunan dari EMH).
1. Menurut anda bagaimana cara positifis memehami peristiwa empiris dalam fenomena akuntansi?
2. Menurut kelompok anda strategi trading manakah yang lebih baik untuk menghadapi permasalahan di era
sekarang ?
3. Menurut anda factor apakah yang lebih cenderung mempengaruhi harga saham diindonesia?