Oleh
DILA ANJELIKA
1411031035
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perekonomian Indonesia tentang “Kemiskinan, Ketimpangan,dan
Pembangunan Berkelanjutan”.
Dalam menyelesaikan tugas ini penulis dapat mengerjakan dengan baik dan
memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis bisa menyelesaikan
tugas ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah mendukung dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberi pengetahuan bagi para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
iii
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iv
I. PENDAHULUAN
1
Kini kemiskinan serta ketimpangan menjadi isu publik dan menjadi bahan
perdebatan, bukan saja di Indonesia tetapi juga di dunia internasional. Sementara
itu, RPJMN era Reformasi atau era Susilo Bambang Yudhoyono 10 tahun
terakhir, sama sekali tidak menyebutnya.
2
II. PEMBAHASAN
3
2.2 Pengertian Kemiskinan
4
2.3 Pengertian Ketimpangan
Ketimpangan pembangunan antar daerah dengan pusat dan antar daerah satu
dengan daerah lain merupakan suatu hal yang wajar, karena adanya perbedaan
dalam sumber daya dan awal pelaksanaan pembangunan antar daerah.
(Williamson, 1965, dalam Hartono, 2008). Menurut Andrinof A. Chaniago,
ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya berfokus pada aspek
ekonomi dan melupakan aspek sosial. Ketimpangan yang paling lazim
dibicarakan adalah ketimpangan ekonomi. Dalam ketimpangan ,ada Ketimpangan
pembangunan ekonomi antar daerah secara absolut maupun ketimpangan relatif
antara potensi dan tingkat kesejahteraan tersebut dapat menimbulkan masalah
dalam hubungan antar daerah.
5
jumlah penduduk miskin bulan Maret 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,11 juta
orang. Hal ini menunjukan bahwa target menurut APBN-P 2013 yaitu dengan
tingkat kemiskinan 9,5%-10,5% tidak tercapai. Adapun target kemiskinan tahun
2014 adalah 9,0% -10,5% dan 2015 adalah 9,0%-10,0%.
6
3. Peningkatan keterampilan dan kewirausahaan masyarakat miskin
dalam menghadapi globalisasi dan perubahan iklim.
4. Penguatan desentralisasi dan sinkronisasi program penanggulangan
kemiskinan oleh berbagai pihak: Public, People, Private Partnerships.
5. Peningkatan akses penghidupan bagi masyarakat miskin
7
2. Ketimpangan yang meningkat akan mengurangi pertumbuhan ekonomi
melalui beberapa hal:
• Perubahan pola permintaan (Marshall 1988)
• Perubahan ukuran pasar domestik (Murphy et. al.1989; Mani 2001)
• Berkurangnya kegiatan kewirausahaan (Banerjee and Newman 1993)
• Investasi yg tidak produktif (Mason 1998)
• Investasi SDM yg lebih rendah (Galor and Zeira1993)
• Keterkaitan ekonomi politik dan instabilitas bagi perlambatan
pertumbuhan ekonomi (Gupta, 1990; Keefer and Knack, 2002; Alesina
and Rodrik, 1994; dan Persson and Tabellini, 1994)
3. Ketidakmampuan kelompok miskin kronis keluar dari kemiskinan akan
memperlebar kesenjangan dan melemahkan pertumbuhan
ekonomi yad.
Masih cukup besar jumlah masyarakat miskin dan rentan yang tidak
terlindungi/mendapatkan manfaat bantuan dan jaminan sosial.
8
menghitung Gini Rasio, yang masing-masing memberikan nilai yang
berbeda. Umumnya perhitungan Gini Rasio menggunakan pendekatan
pendapatan. Namun karena keterbatasan ketersediaan data, perhitungan
Gini Rasio di Indonesia menggunakan pendekatan pengeluaran.
Peningkatan Gini Rasio di Indonesia pada akhir-akhir ini bukan karena
menurunnya pendapatan masyarakat berpendapatan rendah dan kenaikan
pendapatan masyarakat golongan berpendapatan tinggi, tetapi karena
peningkatan pendapatan masyarakat berpendapatan tinggi lebih cepat
dibandingkan dengan peningkatan masyarakat berpendapatan rendah.
9
2.5 Isu Strategis Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan Dalam Koridor
Ekonomi
10
Misal Pertanian: Reformasi Agraria, Pengaturan Subsidi Pertanian, dan
Peningkatan Produktifitas.
2. Manajemen Demografi
• Pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas
• Pengelolaan mobilitas dan migrasi penduduk
• Penataan administrasi kependudukan
3. Kebijakan Afirmatif
- Strategi Penanggulangan Kemiskinan
1. Sistem perlindungan sosial yang komprehensif
2. Peningkatan pelayanan dasar
3. Pengembangan penghidupan berkelanjutan
- Strategi Peningkatan Lapangan Kerja dan
- Kesempatan Kerja
- Strategi Peningkatan Kewirausahaan dan
- UKM
4. Kelembagaan
Harmonisasi regulasi dan program penanggulangan kemiskinan, baik
secara horizontal (antar K/L) maupun secara vertikal (pusat dan daerah).
11
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
kotaku.pu.go.id/pustaka/files/140911_Bahan_Paparan_Batam/Bahan_Paparan_Ko
nreg2014/Paparan%20Bappenas.pdf/Diakses pada 2 Juni 2017
www.bpkp.go.id/public/upload/unit/.../Buku%20II%20RPJMN%202015-
2019.pdf/ Diakses pada 8 Juni 2017
13