Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STRATEGI PENAGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH

AHMAD ZAKY

30.0167

C-2

PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul Strategi
Penanggulangann Kemiskinan Daerah.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jatinangor, 8 Maret 2021

Ahmad Zaky
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Defenisi kemiskinan...............................................................................................3
2.2 Peningkatan kemiskinan.......................................................................................4
2.3 Pembangunan Ekonomi Regional........................................................................5
2.4 Strategi penanggulangan kemiskinan....................................................................6
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP.........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan................................................................................................................9
3.2 Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kemiskinan sendiri merupakan masalah yang menyangkut banyak aspek
karena berkaitan dengan pendapatan yang rendah, derajat kesehatan yang rendah,
buta huruf, dan ketidaksamaan derajat antar jenis kelamin serta buruknya
lingkungan hidup.

Kemiskinan merupakan masalah utama dan paling mendasar yang setiap


harinya menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Apalagi di Indonesia masih
memiliki masalah yang cukup pelik dalam pemberantasan kemiskinan. Tentu saja
bukan hanya Indonesia saja yang memiliki masalah semacam ini. Banyak negara
yang juga berkutat dengan masalah kemiskinan, bahkan lebih parah dari
Indonesia.

Tetapi banyak juga negara-negara maju yang telah mampu mengatasi


masalah kemiskinan sedikit demi sedikit. Tentunya tidak semua orang dapat
sejahtera dalam hidup ini, dengan banyaknya permasalahan demi permasalah yang
terjadi.

Penyebab kemiskinan begitu beragam dalam berbagai negara. Bahkan


masalah kemiskinan seperti ketersediaan kebutuhan pokok merupakan faktor yang
sangat krusial yang dapat menjatuhkan sebuah pemerintahan.

Terkhusus pada daerah-daerah di Indonesia masih banyak sekali daerah


yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi. Hal ini harus menjadi perhatian
serius bagi pemerintah terkhusus dalam bidang pembangunan ekonomi. Dengan
harapan dapat mengikis kemiskinan serta menigkatkan kamandirian ekonomi.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.       Apa itu kemiskinan ?

2.       Bagaimana kemiskinan bisa terus meningkat?

3.       Apa yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi regional ?

4.       bagaimana strategi penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan


pembangunan ekonomi regional ?

1.3 Tujuan Penulisan


Setelah membaca makalah ini, saya mengharapkan pembaca dapat
memahami lebih dalam lagi tentang apa yang sedang terjadi di negara tercinta ini.
Bahwa, masih banyak lagi masyarakat yang terdampar kemiskinan, serta
bagaimana cara yang tepat hingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan di
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan saat ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan


dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dan lain-
lain.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:

 Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan


sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan
dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan
pelayanan dasar.
 Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan
sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang
ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua
gambaran yang lainnya.
 Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian
politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi
dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal.
Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.

2.2 Peningkatan kemiskinan

Peningkatan jumlah penduduk miskin hingga sebanyak 780.000 orang per


September 2015 menjadi 28,51 juta orang dibanding posisi September 2014,
disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah sehingga tidak bisa
atau tidak mampu menyerap angkatan kerja yang masuk ke pasar tenaga kerja
(jobless growth). Alhasil, pengangguran meningkat yang membuat angka
kemiskinan juga membengkak.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Mudrajad


Kuncoro mengatakan, faktor penyebab naiknya jumlah penduduk miskin cukup
kompleks. Pertama, pengangguran yang meningkat membuat kemiskinan
meningkat. Kedua, perekonomian yang tumbuh rendah hanya 4,7% pada 2015
memberikan dampak bagi masyarakat, makin banyak pekerja yang kehilangan
pekerjaan dan menjadi miskin.

Dalam pandangan Mudrajad, hal itu semua bermula karena di Indonesia


telah terjadi perlambatan pertumbuhan kesempatan kerja sejak 2005. Pertumbuhan
ekonomi yang relatif rendah tidak bisa atau tidak mampu menyerap angkatan
kerja yang masuk ke pasar tenaga kerja atau terjadi jobless growth. Pertumbuhan
yang sedikit menyerap tenaga kerja bisa jadi karena industri yang lebih memilih
menggunakan mesin. "Jadi ada jobless growth atau petumbuhan kesempatan kerja
yang terus menurun, ini yang harus dicermati pemerintah karena sudah terjadi
sejak lama," kata dia ketika dihubungi Investor Daily dari Jakarta, Selasa (5/1)
malam.

Dia mengatakan, industri memilih menggunakan mesin karena iklim di


pasar tenaga kerja Indonesia yang tidak kompetitif. Hal itu terjadi karena besaran
pesangon yang tertinggi di Asia, juga adanya kenaikan upah minimum provinsi
(UMP) yang di semua daerah dalam enam tahun terakhir naik 8-19% di seluruh
Indonesia. "Akibatnya, perusahaan atau industri melakukan outsourcing sampai
tenaga kerja kontrak. Ini ciri utama adanya jobless growth, yakni deindustrialisasi,
pengangguran meningkat, dan kemiskinan juga meningkat," kata dia.

Di sisi lain, dalam hal kebijakan moneter, Indonesa masih tidak


membedakan ruang atau kondisi daerah (space loss). Kebijakan moneter dibuat
sepenuhnya sentralistik, suku bunga acuan (BI Rate) ditentukan sama, tarif listrik
pun dibuat sama. "Papua dengan tingkat kemiskinan 28-32% namun acuan BI
Rate dibuat sama dengan daerah lainnya, tarif listrik juga semua sama, satu harga
satu Nusantara dan satu bangsa. Hal ini yang membuat kontribusi produk
domestik bruto (PDB) Jawa mencapai 57-58% dan Sumatera 12-13%, tidak
berubah selama lima tahun terakhir," kata dia.

2.3 Pembangunan Ekonomi Regional

Pengertian Pembangunan Ekonomi Regional/Daerah Pembangunan


ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat
mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja
baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi(pertumbuhan ekonomi)
dalam wilayah tersebut.

Masalah pokok dalam pembangunan ekonomi daerah terletak pada


penekanan kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan
daerah yang bersangkutan, dengan menggunakan potensi sumber daya manusia,
kelembagaan dan sumber daya fisik secara lokal. Pembangunan ekonomi daerah
merupakan suatu proses yaitu proses yang mencakup pembentukan institusi-
institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan kapasitas
tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik,
identifikasi pasar-pasar baru, ilmu pengetahuan dan pengembangan pertusahaan-
perusahaan baru. Tujuan utama ekonomi daerah/regional adalah untuk
meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.

2.4 Strategi penanggulangan kemiskinan


Dalam pembangunan ekonomi regional banyak sekali aspek yang dapat
dilakukan dimana salah satunya ialah bidang pariwisata. Pariwisata merupakan
kegiatan yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti
pendapatan, peluang usaha, kesempatan kerja dan mengurangi angka
pengangguran atau mengikis angka kemiskinan. Hal ini sesuai dengan Undang-
Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional bahwa
tujuan pembangunan pariwisata adalah a) mengembangkan dan memperluas
diversifikasi produk dan kualitas pariwisata nasional, b) berbasis pada
pemberdayaan masyarakat, kesenian dan pesona alam dengan memperhatikan
kelestarian seni budaya tradisional dan kelestarian lingkungan hidup, serta c)
mengembangkan dan memperluas pasar pariwisata terutama pasar luar negeri.

Selanjutnya, dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang


kepariwisataan, agar sumber daya dan modal kepariwisataan dimanfaatkan secara
optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang ditujukan untuk
meningkatkan pendapatan nasional, memperluas dan memeratakan kesempatan
berusaha atau lapangan pekerjaan, mendorong pembangunan daerah,
memperkenalkan dan mendayagunakan daya tarik wisata dan destinasi di
Indonesia dalam rangka memupuk rasa cinta tanah air (Anom, I putu, 2013:112).
Berdasarkan undang-undang tersebut dijelaskan bahwa pariwisata tidak hanya
memperkuat ekonomi sebuah negara tapi juga menumbuhkan cinta dan bangga
terhadap tanah air sehingga mampu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.

Sebenarnya, sudah banyak literatur-literatur yang menjelaskan bahwa


pariwisata tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat saja tapi juga
meningkatkan aspek sosial budaya, dan lingkungan. Dilihat dari aspek sosial
budaya, pariwisata berperan sebagai pelestarian nilai-nilai budaya, memiliki sikap
terbuka, dan menghargai serta menghormati kebudayaan lain. Selanjutnya, dari
aspek lingkungan, pariwisata berperan sebagai pelestarian lingkungan agar tetap
bersih, asri, sejuk, dan tetap hijau. Banyaknya dampak positif yang diberikan
pariwisata terhadap kehidupan masyarakat menyebabkan industri pariwisata harus
tetap dikembangkan dengan melibatkan semua unsur yang terkait. Hal ini
disebabkan karena antara perkembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi
berbanding lurus. Jika pariwisata berkembang dengan baik maka ekonomi
masyarakat juga membaik. Sebaliknya jika pariwisata memburuk maka
perekonomian masyarakat juga akan memburuk.

Disamping itu, ada juga contoh dari pananggulangan kemiskinan yang terjadi
di daerah NTB dengan program prioritas, dengan tahapan sebagai berikut :

 Pelaksanaan Kegiatan di OPD Pelaksana, Output baru sebatas kegiatan.

 Intervensi 13 Program prioritas Penanggulangan kemiskinan diharapkan


mampu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat minimal 1.6 juta
sehingga berada diatas batas garis kemiskinan.
 Lokasi fokus program masih belum konsisten dengan 100 Desa miskin
yang ditetapkan sebagai 100 Desa prioritas program penanggulangan
kemiskinan
 Angka kemiskinan konsisten turun tetapi di tahun 2019 ini survey belum
dilakukan di KLU. Tahun 2020 BPS akan melakukan survei kembali
terkait angka kemiskinan di KLU.
 NTB masih masuk 10 besar penduduk miskin. Mengukur angka
kemiskinan tidak dengan begeser dengan angka kita tetapi adannya
berbandingan dengan provinsi lain sehingga kita bisa melompat.
 Angka Kemiskinan Desa relatif turun tetapi di Angka Kemiskinan Kota
naik. Ini menyebabkan penurunan angka kemiskinan melambat karena
turun nya AK desa tidak diikuti dengan AK kota.
 Teori klasik strategi Penanggulangan Kemiskinan adalah pendekatannya
dua yakni satu Mengurangi beban belanja masyarakat. Dan yang kedua
meningkatkan pendapatan masyarakat
 Rapat hari ini apakah kita masih bisa ngecu pada 100 desa ini dan program
di tabah dengan industrialisasi. Intergtasi dengan opd yang lain ada lokus
yang sama. Utuk opd sektor hulu ( dinas pertanian, perikanan, peternakan,
dinsa ketahan pangan, kehutanan lingkungan hidup) fokus bagaimana
peningkatan hasil pertanian, dinas koperasi fokus pada mengatur dan
permodalan. Pertumbuhan ekonomi fokus pada pulau sumbawa. Data-data
desa sasaran kita yg termasuk 100 desa sesuai pergub setiap kegiatan harus
pendataan lokus dan apa kajian nya untuk TNPK untuk tahun 2020.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pembangunan ekonomi regional merupakan proses pemerintah
daerah dan masyarakat dalam memamfaatkan sumber daya daerah yang ada
sehingga dapat mengkatkan perekonomian daerah dan mengikis kemiskinan.
Salah satu nya yang dibahas diatas ialah di bidang pariwisata dimana sangat
menunjang perkembangan ekonomi regional dan dapat menangguangi
kemiskinan.

3.2 Saran
Dalam peningkatan pembangunan ekonomi regional, baik dari pihak
pemerintah daerah maupun masyarakat harus ikut ambil peran, serta saling
mendukung satu sama lain. Dengan harapan pemerintah mampu memnjalankan
tugas nya untuk menyejahterakan masyarakat serta masyarakat mampu ikut serta
dengan yang sudah di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

https://www.beritasatu.com/ekonomi/338515/ini-penyebab-angka-kemiskinan-ri-
meningkat

https://delialestari38.wordpress.com/2015/04/30/pembangunan-ekonomi-regional/

https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=peran+pembangnnunan+ekonommi+regional+dalam+mengikis+kemiskinan

Anda mungkin juga menyukai