Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENELITIAN

PENGANGGURAN

DISUSUN OLEH:

Nama : M. Izzan Dinilhaq

Kelas : X.2

Mata Pelajaran : Sosiologi

Guru Pembimbing : Zulfahmi, S. Pd.

SMA NEGERI 15 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya sampaikan ke hadirat Allah SWT. yang telah

memberikan Rahmat dan hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah

penelitian dengan judul “Pengangguran”. Dalam pembuatan makalah ini meskipun

banyak hambatan yang saya alami, akan tetapi saya berhasil menyelesaikan

makalah ini tepat waktu.

Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zufahmi, S. Pd.

Selaku guru pembimbing mata Pelajaran sosiologi yang telah memberikan

kepercayaan kepada saya untuk Menyusun makalah ini. Saya jugamengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya atas arahan yang sudah diberikan oleh Bapak

dalam pembelajaran pada mata Pelajaran sosiologi ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam terciptanya

makalah ini.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,

saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi segala

kekurangan dan kesalahan makalah ini, agar kami bisa menyempurnakan makalah

ini untuk ke depannya bisa lebih baik lagi dari sisi makalah maupun keterampilan

dalam bacaan, isi, dan tulisan yang tercantum dalam makalah ini.

Palembang, 18 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... iiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5

2.1 Pengertian Pengangguran .............................................................. 5

2.2 Faktor Penyebab ............................................................................ 5

2.3 Dampak Pengangguran .................................................................. 8

BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................. 10

3.1 Lokasi Penelitian ......................................................................... 10

3.2 Metode Penelitian ........................................................................ 10

3.3 Jenis Penelitian .............................................................................11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 12

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 12

4.2 Pembahasan ................................................................................. 13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 15

5.1 Kesimpulan .................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 16

LAMPIRAN ............................................................................................. 17

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Tingkat Pengangguran di Indonesia Tahun 2011-2015 (Persen)


............................................................................................................................... 12

iiii
BAB I

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya jumlah Pengangguran di setiap Negara berdampak Pada

pertumbuhan ekonomi di suatu Negara. Di Indonesia di Sumatera utara Tingkat

penganguran sudah mencapai 7000 Orang. Ini merupakan suatu permasalahan Yang

harus segera dipecahkan. Dengan Meningkatnya jumlah pengangguran di Suatu

Negara berdampak pada Perekonomian suatu Negara. Salah satu Penyebab

banyaknya pengangguran di Sumatera Utara adalah Minimnya Lapangan pekerjaan

dan kurangnya keahlian Dari para pencari kerja, termaksud pencari Pekerja

terdidik. Pemerintah harus dapat Segera memberikan solusi mengenai Tingginya

tingkat pengangguran demi Kemajuan perekonomian Negara. Pemerintah harus

mengikut sertakan peran Pendidikan, Industri besar dan kecil, dan Lainnya demi

pengurangan jumlah Pengangguran di Indonesia khusunya di Sumatera Utara.

Selain kurangnya lapangan Pekerjaan dan rendahnya kualitas sumber Daya manusia

yang dimiliki. Inflasi, ledakan Penduduk, serta kelangkaaan investasi juga Menjadi

salah satu faktor dalam menambah Angka pengangguran. Tingkat Inflasi di Suatu

Negara menggambarkan Perekonomian suatu Negara, semakin Rendah angka

inflasi suatu Negara maka Akan semakin stabil keadaan ekonomi suatu Negara. Di

Negara – Negara berkembang, Penggangguran menjadi masalah yang Sangat serius

karena berdampak bagi Keadaan ekonomi dan sosial di suatu Negara. Namun pada

Negara yang maju Permasalahan pengangguran hanya masalah Siklus ekonomi.

1
Peningkatan jumlah pengangguran di setiap negara berpengaruh pada

pertumbuhan ekonomi. Contohnya, di Sumatera Utara, Indonesia, tingkat

pengangguran telah mencapai 7000 orang, mengindikasikan permasalahan yang

perlu segera diatasi. Faktor seperti minimnya lapangan pekerjaan, kurangnya

keahlian para pencari kerja, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia menjadi

penyebab utama. Solusi yang efektif melibatkan peran pemerintah, pendidikan,

industri, dan faktor lainnya untuk mengurangi angka pengangguran, mendukung

kemajuan ekonomi negara. Di negara berkembang, pengangguran menjadi masalah

serius dengan dampak signifikan terhadap ekonomi dan sosial, sementara di negara

maju, masalah ini cenderung terkait dengan siklus ekonomi.

Pembangunan merupakan usaha untuk mencapai perubahan positif di

berbagai aspek, seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya, yang merupakan

prasyarat vital bagi kelangsungan negara. Nilai inti dalam pembangunan ekonomi,

seperti kecukupan, jati diri, dan kebebasan, menjadi tujuan utama masyarakat.

Kecukupan mencerminkan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar, sementara

pembangunan ekonomi bertujuan mengurangi kemiskinan, mengatasi

ketidaksetaraan pendapatan, dan menyediakan lapangan kerja.

Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi mencakup peningkatan

kualitas sumber daya manusia, diukur oleh Human Development Index (HDI) atau

Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pertumbuhan ekonomi dihubungkan dengan

pembangunan manusia, di mana pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi fokus

utama. UNDP (dalam Ginting, 2008) menyatakan bahwa hingga akhir 1990-an,

pembangunan manusia sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, yang

berkaitan dengan peningkatan produksi barang dan jasa dalam masyarakat.

2
Indikator pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto

(PDB), mencerminkan kesejahteraan masyarakat dan kontribusi terhadap

peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Pembangunan ekonomi merupakan usaha restrukturisasi dengan tujuan

meningkatkan produktivitas dan menciptakan kesempatan kerja, yang pada

akhirnya akan meningkatkan pendapatan penduduk. Proses pembangunan ekonomi

melibatkan berbagai perubahan mendasar dalam struktur sosial, sikap masyarakat,

dan institusi nasional, sambil tetap mengejar pertumbuhan ekonomi, mengatasi

ketimpangan wilayah, mengurangi kemiskinan, dan menurunkan tingkat

pengangguran (Todaro, 2003).

Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kunci dalam mengevaluasi kinerja

perekonomian, terutama untuk menganalisis hasil pembangunan ekonomi suatu

negara atau daerah. Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat mencerminkan

perkembangan positif, tetapi keberhasilan pertumbuhan ekonomi tidak dapat diukur

sepenuhnya tanpa mempertimbangkan beban sosial, distribusi pendapatan, tingkat

kemiskinan, dan pengangguran yang tinggi (Noviyanti, 2014).

Indonesia, sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk yang

besar, memiliki potensi pasar yang signifikan dari segi tenaga kerja. Namun,

pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi, tanpa diimbangi peningkatan peluang

kerja, dapat menimbulkan masalah ketenagakerjaan, termasuk peningkatan tingkat

pengangguran yang dapat mengakibatkan kemiskinan, kriminalitas, dan fenomena

sosial-ekonomi lainnya (Wahyuni, 2005).

Masalah pengangguran menjadi tantangan serius bagi negara berkembang

seperti Indonesia, disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pertumbuhan

3
angkatan kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Alghofari (2010)

mengemukakan bahwa pengangguran berasal dari tingginya perubahan angkatan

kerja yang tidak diimbangi oleh penciptaan lapangan kerja yang memadai, akibat

rendahnya pertumbuhan dalam menciptakan peluang pekerjaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarakan dari latar belakang di atas, maka didapat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa itu pengangguran?

2. Apa faktor penyebab pengangguran?

3. Apa dampak yang mempengaruhi terjadinya pengangguran?

4. Berapa besaran masalah pengangguran di Indonesia?

5. Bagaimana cara pencegahan agar tidak terjadinya pengangguran?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka didapatkan tujuan masalah

sebagai berikut:

1. Mengetahui apa itu pengangguran

2. Mengetahui apa saja faktor penyebab terjadinya pengangguran

3. Mengetahui apa itu dampak yang mempengaruhi terjadinya

pengangguran

4. Mengetahui berapa besaran masalah pengangguran di Indonesia

5. Mengetahui bagaimana cara pencegahan agar tidak terjadi

penganggguran

4
BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengangguran

Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di

mana seseorang yangtergolong dalam angkatan kerja inginmendapatkan pekerjaan

tetapi belum dapat memperolehnya. Penganguran adalah keadaan dimana orang

ingin bekerja namun tidak mendapat pekerjaan. Di Indonesia angka penggangguran

makin meningkat Pengangguran.

Pengangguran merujuk pada kondisi ketika individu yang memenuhi syarat

dan ingin bekerja tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai. Ini mencerminkan

ketidaksesuaian antara penawaran tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja di pasar

kerja. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan

ekonomi, siklus bisnis, perubahan teknologi, atau keterampilan yang tidak sesuai

dengan permintaan pasar. Pengangguran memiliki dampak negatif terhadap

individu, keluarga, dan perekonomian secara keseluruhan.

2.2 Faktor Penyebab

Pengangguran adalah suatu hal yang tidak dikehendaki, namun suatu

penyakit yang terus menjalar di beberapa Negara, dikarenakan banyak faktor –

faktor yang mempengaruhinya. Mengurangi jumlah angka pengangguran harus

adanya kerjasama lembaga pendidikan ,masyarakat, dan lain – lain.Berikut adalah

beberapa faktor peyebab pengangguran

5
1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja.

Banyaknya para pencari kerja tidak sebanding dengan lapangan

pekerjaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia.

2. Kurangnya keahliah yang dimiliki oleh para pencari kerja. Banyak

jumlah Sumber daya manusia yang tidak memiliki keterampilan

menjadi salah satu penyembab makin bertambahnya angka

pengangguran di Indonesia.

3. Kurangnya informasi , dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk

mencari tau informasi tentang perusahaan yang memilli kekurangan

tenaga pekerja.

4. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan

di kota, dan sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.

5. Masih belum maksimal nya Upaya pemerintah dalam memberikan

pelatihan untuk meningkatkan softskill.

6. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat

para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.

Indonesia sedang mengalami perubahan perekonomian, dimana

Indonesia sedang melakukan perubahan perekonomian dari sector pertanian

ke sector industry.Dengan meningatnya perekonomian kearah industry

diharapkan perekonomian Indonesiaik, jauh lebih baik. Dalam banyaknya

tingkat pengangguran sangat berdampak ke berbagai sector Dampak dari

pengangguran berimbas pada menurunnya tingkat perekenomian Negara,

berdampak pada ketidakstabilan politik, berdampak pada para investor, dan

6
pada social dan mental. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari

pengangguran.

Faktor penyebab terjadinya pengangguran dapat bervariasi dan

melibatkan aspek ekonomi, sosial, dan struktural. Beberapa faktor utama

termasuk:

1. Siklus Bisnis

Perekonomian mengalami fluktuasi alamiah, dan selama periode

perlambatan ekonomi atau resesi, perusahaan cenderung

mengurangi produksi dan pekerja, menyebabkan pengangguran.

2. Perubahan Teknologi

Kemajuan teknologi dapat menggantikan pekerjaan manusia

dengan otomatisasi, mengakibatkan ketidakcocokan antara

keterampilan pekerja dan permintaan pasar.

3. Globalisasi

Persaingan global dapat mempengaruhi pasar kerja lokal, dengan

perusahaan yang mencari biaya produksi lebih rendah di tempat

lain, mengakibatkan penurunan lapangan kerja di beberapa sektor.

4. Keterampilan dan Pendidikan

Keterampilan yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar kerja atau

kurangnya pendidikan yang relevan dapat menyebabkan kesulitan

untuk mendapatkan pekerjaan.

5. Ketidakcocokan Geografis

Terkadang, terdapat ketidakcocokan antara lokasi pekerjaan yang

tersedia dan lokasi tinggal calon pekerja.

7
6. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan fiskal dan moneter, seperti pajak, subsidi, dan kebijakan

ketenagakerjaan, dapat memengaruhi tingkat pengangguran.

7. Ketidakpastian Ekonomi

Unsurnya seperti inflasi, ketidakstabilan politik, atau ketidakpastian

pasar dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk merekrut

atau mempertahankan karyawan.

Pengangguran seringkali bersifat multifaktorial, dengan kombinasi

faktor-faktor ini berkontribusi terhadap tingkat pengangguran dalam suatu

Masyarakat.

2.3 Dampak Pengangguran


Dampak dari pengangguran berimbas pada menurunnya tingkat
perekenomian Negara, berdampak pada ketidakstabilan politik, berdampak pada
para investor, dan pada social dan mental. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan
dari pengangguran. Beberapa dampak yang timbul oleh pengangguran
1. Ditinjau dari segi Ekonomi Pengangguran akan meningkatkan jumlah
kemiskinan. Karena banyaknya yang menganggur berdampak
rendahnya pendapata ekonomi mereka. sementara biaya hidup terus
berjalan. Ini akan membuat mereka tidak dapat meandiri dalam
menghasilkan finansial untuk kebutuhan hidup para pengangguran.
2. Ditinjau dari segi social, dengan banyaknya pengangguran yang terjadi
maka akan meningkatnya jumlah kemiskinan, dan banyaknya pengemis,
gelandangan, serta pengamen. Yang dapat mempengaruhi terhadap
tingkat kriminal, karena sulitnya mencari pekerjaan, maka banyak orang
melakukan tindak kejahatan seperti mencuri,merampok, dan lain – lain
untuk memenuhi kehidupan mereka.

8
3. Ditinjau dari segi mental, dengan banyaknya penganguran maka
rendahnya kepercayaan diri , keputusan asa, dan akan menimbulkan
depresi.
4. Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya demonstrasi yang
terjadi. Yang akan membuat dunia politik menjadi tidak stabil,
banyaknya demosntrasi para serikat kerja karena banyaknya
pengangguran yang terjadi.
5. Ditinjau dari segi keamanan, banyaknya pengangguran membuat para
pengangur melakukan tindak kejahatan demi menghidupi
perekonomiannya, seperti merampok, mencuri, menjual narkoba,
tindakan penipuan.
6. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan Pekerja Seks
komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi ekonominya.
7. Banyaknya dampak pengangguran yang timbul, menjadi tanggung
jawab pemerintah dan masyarakat untuk segera menanggulangi jumlah
pengangguran yang terjadi. Pemerintah harus meningkatkan kegiatan
ekonomi di Indonesia. Setiap daerah harus mampu mandiri dalam
meningkat laju perekonomiannya.

9
BAB III
BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ialah di Indonesia
yang memiliki peluang terkait pengangguran.

3.2 Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, sesuai dengan definisi

Sugiyono (2016), yang mengacu pada filsafat positivisme dan menggunakan

pendekatan deduktif-induktif. Metode ini digunakan untuk meneliti sampel tertentu

dan mencapai hipotesis yang telah ditetapkan. Lokasi penelitian mencakup seluruh

34 Provinsi di Indonesia. Data yang digunakan berasal dari periode 2013-2020 dan

bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi di Indonesia. Penelitian ini

menggunakan data sekunder yang merupakan gabungan antara data time series dan

cross section.

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode

studi pustaka dan dokumentasi, seperti yang dijelaskan oleh Sugiono (2016).

Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan pendekatan data panel.

Dalam pendekatan ini, penentuan model estimasi menjadi tahap kritis. Sugiyono

(2016) mengidentifikasi tiga model pendekatan estimasi untuk data panel, yaitu

common effect model, fixed effect model, dan random effect model. Tiga model

pengujian juga dapat dilakukan, yaitu uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange

Multiplier. Selanjutnya, dilakukan estimasi dan uji asumsi klasik untuk memeriksa

keberlakuan asumsi dengan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

10
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, sesuai dengan metodologi yang

diuraikan oleh Gujarati (2013).

3.3 Jenis Penelitian


Berdasarkan dari penjelasan mengenai metode di atas, maka dapat diketahui bahwa

penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang dimana Metode ini

digunakan untuk meneliti sampel tertentu dan mencapai hipotesis yang telah

ditetapkan. Lokasi penelitian mencakup seluruh 34 Provinsi di Indonesia. Data

yang digunakan berasal dari periode 2013-2020 dan bersumber dari Badan Pusat

Statistik Provinsi di Indonesia. Serta digunakan metode studi Pustaka dan

dokumentasi dalam proses pengumpulan dalam penelitian yang telah dilakukan.

11
BAB IV
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Gambar 4. 1 Tingkat Pengangguran di Indonesia Tahun2011-2015 (Persen)

Berdasarkan Gambar di atas menunjukkan bahwa tingkat


pengangguran di Indonesia berfluktuasi tiap tahunnya. Tingkat pengangguran
tertinggi di Indonesia selama tahun 2011-2015 terjadi pada tahun 2011 sebesar
7,48%, kemudian menurun sampai 6,13% pada tahun 2012, namun pada tahun 2015
mengalami peningkatan menjadi 6,18%.
Pulau Jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan sebagai pusat kawasan
industri harusnya mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
tingginya tingkat pengangguran. Hal ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi
sektor industri di Pulau Jawa yang mampu menyumbang sebesar 58% terhadap
PDB nasional. Selain itu, sektor industri di Pulau Jawa mampu menjadi leading
sectordengan kontribusi sebesar 29,87% terhadap PDRB. Sedangkan wilayah lain
masih belum bisa berkontribusi banyak, seperti Pulau Sumatera dan Kalimantan
hanya berkontribusi 24% dan 9% (BPS Indonesia, 2016). Berbeda halnya dengan
pulau-pulaulain yang berada di wilayah tengah dan timur Indonesia, meskipun
wilayah dan potensi alamnya cukup luas namun kontribusinya terhadap
perekonomian nasional masih sangat kecil.

12
4.2 Pembahasan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Burhanudin (2015) mengenai
hubungan indeks pembangunan manusia dengan tingkat pengangguran
menyimpulkan bahwa indeks pembangunan manusia memiliki pengaruh yang
signifikan dan negatif terhadap tingkat pengangguran. Hal ini menjelaskan bahwa
semakin tinggi angka indeks pembangunan manusia pada suatu wilayah maka akan
menyebabkan tingkat pengangguran semakin menurun dan sebaliknya apabila
indeks pembangunan manusia rendah akan berdampak pada tingginya tingkat
pengangguran di wilayah tersebut.
Menurut Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan
pemerintah dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan
pengembangan untuk meningkatkan produktivitas manusia. Melalui investasi
pendidikan diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang.
Semakin tinggi kualitas manusia, maka pengetahuan dan keahlian juga akan
meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas kerjanya.
Perusahaan akan memperoleh hasil yang lebih banyak dengan memperkerjakan
tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi, sehingga dengan penyerapan tenaga
kerja yang semakin banyak menyebabkan berkurangnya tingkat pengangguran
(Todaro. 2000).
Hubungan indeks pembangunan manusia dengan tingkat pengangguran
juga dijelaskan oleh Todaro (2000), bahwa pembangunan manusia merupakan
tujuan pembangunan itu sendiri. Pembangunan manusia memainkan peranan kunci
dalam membentuk kemampuan sebuah negara dalam menyerap teknologi modern
untuk mengembangkan kapasitasnya agar tercipta kesempatan kerja untuk
mengurangi jumlah pengangguran dan pada akhirnya akan tercipta pertumbuhan
serta pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembangunan manusia yang diukur melalui besarnya nilai IPM akan berdampak
pada rendahnya tingkat pengangguran di suatu wilayah.

13
Indikator-indikator ekonomi lain yang mempunyai hubungan dengan

tingkat pengangguran selain indeks pembangunan manusia diantaranya investasi

dan Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK) yang berlaku. Apabila di suatu negara

memiliki investasi yang menjadi salah satu komponen dalam pertumbuhan ekonomi

mengalami kenaikan, diharapkan akan berhubungan pada penurunan tingkat

pengangguran, hal ini diikuti dengan tingkat upah. Jika tingkat upah naik akan

berhubungan pada penurunan tingkat pengangguran pula. Sedangkan tingkat inflasi

yang tinggi akan berhubungan pada tingkat pengangguran (Sukirno, 2008).

14
BAB V

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pemerintah harus segera tanggap dan cepat dalam memecahkan permasalah

pengangguran yang semakin meningkat.Pemerintah harus meningkatkan pelatihan

– pelatihan kepada masyarakat, dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan,

memperluas usaha kecil menengah, agarmereka dapat mandiri secara ekonomi.

Angka pengangguran akan berkurang seiiring dengan perbaikan ekonomi yang

dilakukan pemerintah.Pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan

di dalam dan diluar negri untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

berkopeten.Dengan beberapa upaya yang segera ditindaklajutkan pemerintah .

5.2 Saran

Peran pendidikan harus diikutsertakan dalam pengubahan kurikulum

pendidikan sesuai dengan pangsa pasar global, menggalakan kewirausahaan, dan

usaha kecil menengah, dari segi peningkatan wisata, penghasilan produk barang

jasa dan wisata kuliner.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sukidjo ,(2005),Peran Kewirausahaan dalam mengatasi pengangguran di

Indonesia.Jurnal Ekonomia Volume 1.No 1 Agustus 2005.

Teguh ,Sihono,(2005),Usaha Kecil Menengah (UKM) Dan upaya mengatasi

penganguran.Jurnal Ekonomia,Volume 1,No 1 Agustus 2005

Greydi Normala Sari, Paulus Kindangen,Tri (2015) Pengaruh Kinerja Keuangan

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Perkotaan di Sulawesi Utara tahun 2004

– 2014 (Tesis Master ) Universitas Sam Ratulangi, Manado.

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai