PENGANGGURAN
DISUSUN OLEH:
Kelas : X.2
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya sampaikan ke hadirat Allah SWT. yang telah
memberikan Rahmat dan hidayah Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
banyak hambatan yang saya alami, akan tetapi saya berhasil menyelesaikan
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zufahmi, S. Pd.
terima kasih yang sebesar-besarnya atas arahan yang sudah diberikan oleh Bapak
dalam pembelajaran pada mata Pelajaran sosiologi ini. Penulis juga mengucapkan
makalah ini.
saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan makalah ini, agar kami bisa menyempurnakan makalah
ini untuk ke depannya bisa lebih baik lagi dari sisi makalah maupun keterampilan
dalam bacaan, isi, dan tulisan yang tercantum dalam makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 16
LAMPIRAN ............................................................................................. 17
iii
DAFTAR GAMBAR
iiii
BAB I
BAB I PENDAHULUAN
penganguran sudah mencapai 7000 Orang. Ini merupakan suatu permasalahan Yang
dan kurangnya keahlian Dari para pencari kerja, termaksud pencari Pekerja
mengikut sertakan peran Pendidikan, Industri besar dan kecil, dan Lainnya demi
Selain kurangnya lapangan Pekerjaan dan rendahnya kualitas sumber Daya manusia
yang dimiliki. Inflasi, ledakan Penduduk, serta kelangkaaan investasi juga Menjadi
salah satu faktor dalam menambah Angka pengangguran. Tingkat Inflasi di Suatu
inflasi suatu Negara maka Akan semakin stabil keadaan ekonomi suatu Negara. Di
karena berdampak bagi Keadaan ekonomi dan sosial di suatu Negara. Namun pada
1
Peningkatan jumlah pengangguran di setiap negara berpengaruh pada
keahlian para pencari kerja, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia menjadi
serius dengan dampak signifikan terhadap ekonomi dan sosial, sementara di negara
berbagai aspek, seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya, yang merupakan
prasyarat vital bagi kelangsungan negara. Nilai inti dalam pembangunan ekonomi,
seperti kecukupan, jati diri, dan kebebasan, menjadi tujuan utama masyarakat.
kualitas sumber daya manusia, diukur oleh Human Development Index (HDI) atau
utama. UNDP (dalam Ginting, 2008) menyatakan bahwa hingga akhir 1990-an,
2
Indikator pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto
besar, memiliki potensi pasar yang signifikan dari segi tenaga kerja. Namun,
3
angkatan kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan. Alghofari (2010)
kerja yang tidak diimbangi oleh penciptaan lapangan kerja yang memadai, akibat
sebagai berikut:
sebagai berikut:
pengangguran
penganggguran
4
BAB II
dan ingin bekerja tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai. Ini mencerminkan
ketidaksesuaian antara penawaran tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja di pasar
ekonomi, siklus bisnis, perubahan teknologi, atau keterampilan yang tidak sesuai
5
1. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja.
pengangguran di Indonesia.
tenaga pekerja.
6. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang membuat
6
pada social dan mental. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari
pengangguran.
termasuk:
1. Siklus Bisnis
2. Perubahan Teknologi
3. Globalisasi
5. Ketidakcocokan Geografis
7
6. Kebijakan Pemerintah
7. Ketidakpastian Ekonomi
Masyarakat.
8
3. Ditinjau dari segi mental, dengan banyaknya penganguran maka
rendahnya kepercayaan diri , keputusan asa, dan akan menimbulkan
depresi.
4. Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya demonstrasi yang
terjadi. Yang akan membuat dunia politik menjadi tidak stabil,
banyaknya demosntrasi para serikat kerja karena banyaknya
pengangguran yang terjadi.
5. Ditinjau dari segi keamanan, banyaknya pengangguran membuat para
pengangur melakukan tindak kejahatan demi menghidupi
perekonomiannya, seperti merampok, mencuri, menjual narkoba,
tindakan penipuan.
6. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan Pekerja Seks
komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi ekonominya.
7. Banyaknya dampak pengangguran yang timbul, menjadi tanggung
jawab pemerintah dan masyarakat untuk segera menanggulangi jumlah
pengangguran yang terjadi. Pemerintah harus meningkatkan kegiatan
ekonomi di Indonesia. Setiap daerah harus mampu mandiri dalam
meningkat laju perekonomiannya.
9
BAB III
BAB III METODELOGI PENELITIAN
dan mencapai hipotesis yang telah ditetapkan. Lokasi penelitian mencakup seluruh
34 Provinsi di Indonesia. Data yang digunakan berasal dari periode 2013-2020 dan
menggunakan data sekunder yang merupakan gabungan antara data time series dan
cross section.
studi pustaka dan dokumentasi, seperti yang dijelaskan oleh Sugiono (2016).
Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan pendekatan data panel.
Dalam pendekatan ini, penentuan model estimasi menjadi tahap kritis. Sugiyono
(2016) mengidentifikasi tiga model pendekatan estimasi untuk data panel, yaitu
common effect model, fixed effect model, dan random effect model. Tiga model
pengujian juga dapat dilakukan, yaitu uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange
Multiplier. Selanjutnya, dilakukan estimasi dan uji asumsi klasik untuk memeriksa
10
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi, sesuai dengan metodologi yang
penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang dimana Metode ini
digunakan untuk meneliti sampel tertentu dan mencapai hipotesis yang telah
yang digunakan berasal dari periode 2013-2020 dan bersumber dari Badan Pusat
11
BAB IV
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
12
4.2 Pembahasan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Burhanudin (2015) mengenai
hubungan indeks pembangunan manusia dengan tingkat pengangguran
menyimpulkan bahwa indeks pembangunan manusia memiliki pengaruh yang
signifikan dan negatif terhadap tingkat pengangguran. Hal ini menjelaskan bahwa
semakin tinggi angka indeks pembangunan manusia pada suatu wilayah maka akan
menyebabkan tingkat pengangguran semakin menurun dan sebaliknya apabila
indeks pembangunan manusia rendah akan berdampak pada tingginya tingkat
pengangguran di wilayah tersebut.
Menurut Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan
pemerintah dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan
pengembangan untuk meningkatkan produktivitas manusia. Melalui investasi
pendidikan diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang.
Semakin tinggi kualitas manusia, maka pengetahuan dan keahlian juga akan
meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produktivitas kerjanya.
Perusahaan akan memperoleh hasil yang lebih banyak dengan memperkerjakan
tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi, sehingga dengan penyerapan tenaga
kerja yang semakin banyak menyebabkan berkurangnya tingkat pengangguran
(Todaro. 2000).
Hubungan indeks pembangunan manusia dengan tingkat pengangguran
juga dijelaskan oleh Todaro (2000), bahwa pembangunan manusia merupakan
tujuan pembangunan itu sendiri. Pembangunan manusia memainkan peranan kunci
dalam membentuk kemampuan sebuah negara dalam menyerap teknologi modern
untuk mengembangkan kapasitasnya agar tercipta kesempatan kerja untuk
mengurangi jumlah pengangguran dan pada akhirnya akan tercipta pertumbuhan
serta pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
pembangunan manusia yang diukur melalui besarnya nilai IPM akan berdampak
pada rendahnya tingkat pengangguran di suatu wilayah.
13
Indikator-indikator ekonomi lain yang mempunyai hubungan dengan
dan Upah Minimum Kabupaten/kota (UMK) yang berlaku. Apabila di suatu negara
memiliki investasi yang menjadi salah satu komponen dalam pertumbuhan ekonomi
pengangguran, hal ini diikuti dengan tingkat upah. Jika tingkat upah naik akan
14
BAB V
5.1 Kesimpulan
di dalam dan diluar negri untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
5.2 Saran
usaha kecil menengah, dari segi peningkatan wisata, penghasilan produk barang
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
17