Diajukan oleh:
Apala Yakilun
NIM. 07011181924004
Dosen Pengampuh:
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Ujian Akhir Semester yang
berjudul Peran Pemerintah dalam Mengatasi Pengganguran dan Inflasi.
Makalah ini merupakan bentuk tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Ekonomi
Publik sebagai salah satu penilaian terhadap proses pembelajaran dalam Jurusan Ilmu
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya. Makalah ini
tidak dapat tersususun dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Ekonomi Publik Bpk.
Sofyan Effendi, S.IP., M.SI.
Semoga baik dan jasa-jasa beliau akan mendapatkan balasan yang baik dari Tuhan
Yang Maha Esa Meski dalam penyusunan makalah ini, penulis telah berusaha dengan
maksimal, namun penulis masih memiliki kekurangan dalam makalah ini, maka dari itu penulis
meminta kritik dan saran pembaca makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Apala Yakilun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
2.1 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
1.2. Pengertian Pengangguran .................................................................................................... 2
2.2. Sebab- sebab Terjadinya Pengangguran ............................................................................ 4
3.2. Upaya Pemerintah dalam Mengatasi Malah Pengganguran ............................................ 4
4.2. Pengertian Inflansi ................................................................................................................ 5
5.2. Akibat inflasi ......................................................................................................................... 6
6.2. Bagaimana Pemerintah Mengendalikan Inflasi? ............................................................... 6
BAB III................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
1.3. Kesimpulan ............................................................................................................................ 9
2.3. Saran ...................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Seseorang yang tidak berkerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak
tergolong sebagai penganggur. Pengangguran dapat terjadi disebabkan oleh tidak
seimbang pada pasar tenaga kerja. Hal ini menunjukkan jumlah tenaga kerja yang
ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta (Mankiw, 2003).
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan,
pengangguran merupakan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak
mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja.
Terkait masalah pengangguran, baik Indonesia maupun dunia tengah memasuki
era revolusi industri 4.0, di mana teknologi dapat digunakan untuk mengganti tenaga
kerja manusia. Diduga dampak revolusi industri 4.0 akan menyebabkan 50 juta orang
akan kehilangan pekerjaan atau hampir separuh dari total angkatan kerja di Indonesia.
Hal ini terjadi karena tenaga kerja di Indonesia masih rentan terhadap perkembangan
teknologi (Priastiwi and Handayani, 2019).
Pada tanggal 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan
Covid-19 sebagai pandemi global, karena virus Covid 19 keputusan WHO itu
dikeluarkan ketika virus Corona telah menyebar di 118 negara dan menginfeksi lebih
dari 121.000 orang di Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika. (Dzulfaroh, 2020).
Penelitian yang terkait dampak pandemic Covid 19 terhadap perekonomian dilakukan
oleh (Indayani and Hartono, 2020). Dari hasil analisis menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan akibat Covid 19. Pelambatan
pertumbuhan ekonomi saat wabah Corona virus menyerang menjadi sebesar 2,97%
(year on year). Sedangkan pengganguran mengalami peningkatan akibat terjadi
pemutusan hubungan kerja. Sejumlah 212.394 pekerja yang terkena PHK. Dengan
adanya penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut, maka tingkat pengangguran
di Indonesia juga mengalami kenaikan. Sehingga, kenaikan jumlah pengangguran dapat
mengakibatkan defisit anggaran negara bertambah. Peningkatan defisit yang dialami
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 hingga menjadi sebesar
6,27% diukur dari produk domestik bruto (PDB).
3
2.2. Sebab- sebab Terjadinya Pengangguran
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran adalah sebagai
berikut:
1. Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja.
Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2. Struktur lapangan kerja tidak seimbang.
Ketidakseimbangan struktur lapangan kerja yang dibutuhkan dengan latar
belakang tenaga kerja yang mencari kerja. Menyebabkan terjadinya
pengangguran.
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik
tidak seimbang.
Apabila kesempatan kerja jumlah nya sama atau lebih besar daripada angkatan
kerja, pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi
kesesuaian antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia.
Ketidakseimbangan tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada
tidak dapat mengisi kesempatan kerja yang tersedia.
4. Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh
struktur angkatan kerja Indonesia.
5. Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
Jumlah angkatan kerja di suatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan
kerja, sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan
tersebut dapat mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke
daerah lain, bahkan dari suatu negara ke negara lainnya.
7
juga mengklaim bahwa pengeluaran pemerintah dapat digunakan untuk
mengontrol permintaan agregat.
6. Penurunan pengeluaran pemerintah Pengiriman oleh pemerintah merupakan
bagian besar dari aliran pendapatan melingkar dalam perekonomian. Selama
periode inflasi tinggi, pemerintah dapat mengurangi pengeluaran untuk
mengurangi jumlah uang yang beredar. Dalam banyak kasus, pengeluaran
pemerintah yang tinggi merupakan akar penyebab inflasi. Namun, seringkali
sulit bagi pemerintah untuk membedakan antara pengeluaran esensial dan non-
esensial, sehingga kebijakan pengeluaran harus ditambah dengan pajak.
7. Kenaikan pajak Kenaikan tingkat pajak mengurangi jumlah uang yang harus
dikeluarkan orang untuk barang dan jasa. Pengaruh pajak dapat bervariasi
dengan jenis pajak yang dikenakan, tetapi setiap kenaikan pajak akan
mengurangi pengeluaran dalam perekonomian. Kenaikan pajak yang
dikombinasikan dengan penurunan pengeluaran pemerintah dapat memiliki
efek ganda pada suplai uang dalam perekonomian.
8. Peningkatan tabungan Teori lain yang diturunkan oleh Keynes adalah
keyakinannya pada tabungan wajib atau pembayaran yang ditangguhkan. Untuk
mencapai hal tersebut, pemerintah harus memperkenalkan pinjaman publik
dengan bunga tinggi, skema tabungan yang menarik dan dana JHT atau pensiun.
Langkah-langkah ini mengunci pendapatan orang ke dalam rekening tabungan
untuk jangka waktu yang lama dan merupakan cara yang efektif untuk
mengendalikan inflasi.
8
BAB III
PENUTUP
1.3. Kesimpulan
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Seseorang yang tidak berkerja, tetapi tidak secara aktif
mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur. Hal ini menunjukkan
jumlah tenaga kerja yang ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta
.Menurut Badan Pusat Statistik dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran
merupakan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau
sedang mempersiapkan suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari
pekerjaan karena sudah diterima bekerja tetapi belum mulai bekerja. Pada
periode awal, definisi inflasi yang sering dipergunakan setelah perang dunia
kedua menurut AP Lehner adalah keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan
terhadap barang dalam suatu perekonomian secara keseluruhan . Kenaikan
harga yang terjadi tidak hanya berlangsung dalam waktu tertentu saja,
melainkan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Level of price,
harga dalam konteks inflasi dimaksudkan sebagai harga barang-barang secara
umum, bukan dalam artian satu atau dua jenis barang saja.
2.3. Saran
Menurut saya sebaiknya pemerintah dapat mengatasi pengangguran
yang terjadi di Indonesia yaitu dengan membuka lapangan kerja atau
menyediakan lapangan kerja. Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global
diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu,
globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat
Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman
globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam
pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah
standar global.
9
DAFTAR PUSTAKA