Disusun oleh :
XII MIPA 2
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat serta salam kami
sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan para pengikutnya. Terucap pula syukur kepada Allah SWT karena atas izin-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “MASALAH
PENGANGGURAN DI INDONESIA”. Namun, kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari Bapak/Ibu Guru yang sangat kami harapkan. Kami juga berharap agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 19
B. Saran........................................................................................................................ 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak
serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, ini membuat Indonesia pantas disebut
sebagai negara yang kaya akan sumber dayanya, baik pada sumber daya alam maupun
sumber daya manusianya. Hal ini harusnya dapat memberikan keuntungan besar untuk
perekonomian di Indonesia.
Namun hal itu belum bisa terwujud karena keadaan di Indonesia sekarang tidak
seperti yang kita bayangkan. Ini Karena pemerintah Indonesia yang belum dapat
mengefesiensikan sumber daya alam dan manusianya yang melimpah. Faktanya sekarang,
banyak warga Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan atau dengan kata lain menjadi
pengangguran di negaranya sendiri.
Pengangguran ada karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan pesat
tanpa ada keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk yang
semakin bertambah itu. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15
sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya 1. Orang yang
tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma,
mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum
membutuhkan pekerjaan.
Dalam makalah ini, saya akan mengulas sebagian kecil masalah pengangguran di
Indonesia dan memberikan sedikit bantuan solusi yang saya harap akan membantu dalam
menanggulangi masalah perekonomian pengangguran di indonesia.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi pengangguran itu ?
2. Apa saja penyebab timbulnya pengangguran ?
3. Apakah ada dampak yang timbul dari pengangguran tersebut ?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi pengangguran ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian pengangguran.
2. Untuk mengetahui apa yang menyebabkan timbulnya pengangguran.
3. Untuk mengetahui jenis, dampak, dan solusi untuk mengatasi masalah pengangguran.
BAB II
PEMBAHASAN
5
A. Pengertian Pengangguran
Menurut Sukirno (2004: 28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam
perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
Selanjutnya International Labor Organization (ILO) memberikan definisi pengangguran
yaitu:
Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per
minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan
lain.
Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per
minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain
(BPS, 2000: 14).
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas
dan pendapatan baik itu masyarakat maupun pemerintah atau negara akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah sosial, dan masalah
ekonomi lainnya.
6
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur
dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan
kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per
kapita suatu negara.
Untuk mengetahui tingkat pengangguran yang wujud pada suatu waktu tertentu
perlulah terlbih dahulu diketahui jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja yang ada dalam
perekonomian. Jumlah tenaga kerja tidak boleh disamakan dengan jumlah penduduk.
Sebagian daripada penduduk tidak dapat digolongkan sebagai tenaga kerja karena mereka
masih terlalu muda atau sudah terlalu tua untuk dapat bekerja dengan efektif. Golongan
penduduk ini tidak termasuk dalam angkatan kerja. Di banyak negara penduduk yang
digolongkan sebagai angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15-59 tahun dan di
beberapa negara ia meliputi penduduk yang berumur di antara 15-64 tahun 3. Tetapi tidak
semua penduduk yang berada dalam lingkungan umur diatas dapat dipandang sebagai tenaga
kerja. Apabila mereka tidak bekerja dan tidak mecoba untuk mencari pekerjaan maka,
walaupun umur mereka adalah dalam lingkungan umur di atas, mereka tidak termasuk dalam
golongan angkatan kerja.
Tetapi memang besar kecilnya angka pengangguran sangat tergantung dari definisi
atau pengklasifikasian pengangguran. Setidak-tidaknya ada dua dasar utama klasifikasi
7
pengangguran, yaitu pendekatan angkatan kerja (labour force approach) dan pendekatan
pemanfaatan tenaga kerja (labour utilization approach5).
a) Menganggur (Unemployed), yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja atau
sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut juga pengangguran
terbuka (open unemployment).
c) Bekerja Penuh (Employed), yaitu orang-orang yang bekerja penuh atau jam
kerjanya mencapai 35 jam per minggu.
B. Jenis-Jenis Pengangguran
8
Dalam studi ekonomi ekonomi makro yang lebih lanjut, pembahasan masalah
pengangguran akan dilakukan lebih spesifik dan cermat. Misalnya, akan dibahas apakah
pengangguranyang terjadi merupakan pengangguran sukarela (voluntary unemployment) atau
pengangguran dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran sukarela adalah
pengangguran yang bersifat sementara, karena seseorang ingin mencari pekerjaan yang lebih
baik atau lebih cocok. Pengangguran dukalara adalah pengangguran yang terpaksa diterima
oleh seseorang, walaupun sebenarnya dia masih ingin bekerja.
9
terlambat untuk mengikuti perubahan permintaan tenaga kerja tadi, maka akan timbul
pengangguran yang disebabkan perubahan struktur perekonomian sebuah negara.
4) Pengangguran Teknologi
5) Pengangguran Musiman
Bentuk pengangguran ini merupakan pengangguran yang sering sekali wujud dalam
sektor pertanian di negara-negara berkembang. Pengangguran ini berkaitan erat
dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek. Pengangguran musiman adalah
pengangguran yang terjadi pada masa-masa tertentu dalam suatu tahun. Biasanya
pengangguran seperti itu berlaku pada masa-masa dimana kegiatan bercocok tanam
sedang menurun kesibukannya. Waktu di antara menuai dan bercocok tanam
berikutnya, dan waktu sudah menanam bibit dan masa mengutip hasilnya adalah
masa-masa yang kurang sibuk dalam kegiatan pertanian. Di dalam waktu tersebut
banyak di antara para petani yang tidak melakukan pekerjaan sama sekali, berarti
mereka sedang dalam keadaan menganggur. Tetapi pengangguran itu adalah untuk
sementara sajam dan berlaku dalam waktu-waktu tertentu.
10
itu (i) tidak akan menambah tingkat produksi yang akan dicapai, atau (ii) lakukan di dalam
masa yang singkat sehingga jam kerja mereka adalah jauh lebih sedikit daripada jam kerja
yang semestinya dilakukan dalam suatu jangka waktu tertentu.
Apabila dalam sesuatu kegiatan ekonomi jumlah tenaga kerja sangat berlebihab
sehingga berada dalam suatu keadaan di mana walaupun sebagian tenaga kerjanya
dipindahkan ke sktor lain tetapi produksi dalam kegian=tan itu tidak berkurang, maka dalam
kegiatan itu tidak berkurang, maka dalam kegiatan itu telah berlaku suatu jenis pengangguran
yang dinamakan pengangguran tersembunyi atau pengangguran tak kentara.
11
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang
cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang
besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan
setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan
potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat
mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan
dalam jangka panjang.
Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas sumber daya
manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian
kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan
dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup,
kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya.
D. Penyebab Pengangguran
12
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang dapat menampung banyaknya jumlah angkatan kerja
yang tersedia. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Pengangguran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu
tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang ada,
baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-
negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana
pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang
13
Sedapat mungkin setiap perekonomian harus berusaha untuk menghindari atau
mengurangi masalah pengangguran yang dihadapinya. Usaha seperti itu harus dilakukan
karena masalah itu menimbulan beberapa akibat buruk kepada masyarakat.
Untuk dapat bertahan hidup, manusia harus bekerja. Sebab dengan bekerja
dia akan memperoleh pengahsilan, yang digunakan untuk belanja barang dan jasa.
Jika tingkat pengangguran tinggi dan bersifat struktural, maka daya beli akan
menurun, yang pada gilirannya menimbulkan menurunnya permintaan agregat.
14
Melemahnya permintaan dan penawaran agregat jelas akan
mengancam stabilitas perekonomian. Hal ini telah berkali-kali terbukti dalam
sejarah peekonomian dunia. Misalnya Depresi Besar (1929-1933), oleh para
ekonom disebabkan oleh melemahnya permintaan agregat. Krisis Ekonomi Asia
Timur (1988), termasuk yang dialami Indonesia, menurut Bank Dunia (World
Bank, 1999) maupun IMF (1998), dapat dijelaskan dalam konteks interaksi
melemahna permintaan dan penawaran agregat.
Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan ke
hidupan sosial masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran.
Berikut beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial
berikut ini :
15
di pasaran, baik pasaran dalam negeri maupun luar negeri, sehingga
pertumbuhan ekonomi menjadi rendah.
Kegiatan konsumsi berkurang, karena barang yang diperlukan oleh
konsumen tidak terpenuhi oleh produsen. Apalagi bila produsen tidak
mampu untuk memproduksi suatu barang, maka akan terjadi kelaparan.
Dari segi sosial :
Akan timbul masalah lain seperti tindak kriminal yang semakin banyak,
meningkatkan jumlah pengemis atau gelandangan.
Timbulnya perasaan kurang percaya diri
Secara individu, orang yang menganggur tentu akan stres dan depresi. Tak
hanya karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup, ia bisa saja akan
dikucilkan masyarakat. Sebagai contoh, seorang lelaki muda yang
pengangguran membunuh adiknya yang masih berusia 11 tahun karena
diejek menganggur oleh sang adik. Itulah salah satu contoh bahaya stres
seorang penganggur.
Dari segi pembangunan ekonomi nasional
Masyarakat tidak mampu memaksimalkan kemakmuran
Pendapatan pejak pemerintah berkurang
Tidak dapat menggalakan pertumbuhan ekonomi
16
Untuk menghindari akibat buruk pengangguran diatas, diperlukan beberapa cara
untuk mengatasi masalah tersebut, diantaranya :
17
Pengangguran konjungtural terjadi karena naik turunnya kegiatan
perekonomian yang suatu saat mengakibatkan turunnya daya beli
masyarakat yang di ikuti oleh turunnya permintaan terhadap barang
dan jasa . Untuk mengatasi pengangguran konjungtural, bisa dilakukan
cara-cara berikut;
Meningkatkan daya beli masyarakat dengan membuka berbagai
proyek-proyek pemerintah.
Mengarahkan masyarakat agar menggunakan pendapatannya untuk
membeli barang dan jasa sehingga permintaan terhadap barang dan
jasa meningkat.
Menciptakan teknik - teknik pemasaran dan promosi yang menarik
agar masyarakat tertarik membeli barang dan jasa.
.
Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
BAB III
18
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
B. Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan,
serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai
terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan
kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain dari pemerintah,
masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran
yang terjadi di Indonesia.
19
20