Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENELITIAN SOSIAL

“PENGANGGURAN”

Disusun Oleh:

1. Adhisty mauza Hilmawan (1)

2. Gadiza Safitri Poeradiredja (13)

3. M.Raka Maulana (20)

4. Zul Rizki (36)

SMA KOSGORO KOTA BOGOR

JL. PADJADJARAN NO. 217A


2022/2022
Daftar Isi

ABSTRAK.....................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN :............................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................4
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................8
2.1 Definisi Pengangguran.......................................................................................8
2.2 Masalah Pengangguran di Indonesia..................................................................8
2.3 Keadaan Pengangguran di Indonesia.............................................................…10
BAB III PENUTUP.....................................................................................................12
3.1 Kesimpulan......................................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................................13

1
ABSTRAK

Makalah ini membahas tentang pengangguran sebagai salah satu masalah


ekonomi yang serius. Didiskusikan tentang pengertian pengangguran, faktor-faktor
yang menyebabkan pengangguran dan mengetahui keadaan pengangguran di
Indonesia. Kemudian juga dibahas tentang dampak pengangguran bagi individu dan
masyarakat serta solusi untuk mengatasi masalah pengangguran. Hasil dari makalah
ini menunjukkan bahwa pengangguran dapat memiliki dampak negatif pada
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perlu adanya tindakan efektif
dari pemerintah dan stakeholder lain untuk mengatasi masalah ini.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengangguran”.

Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Febby Belianti, S.Pd . Yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga saya ucapkan
kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bogor, 23 November 2022

Penulis

3
MASALAH

PENGANGGURAN DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pengangguran adalah masalah utama yang dihadapi oleh negara berkembang,
pengangguran merupakan kondisi untuk angkatan kerja (usia 15 tahun dan lebih)
yang tidak sedang bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Orang yang sedang
tidak mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa SMP, SMA,
mahasiswa perguruan tinggi, dan sebagainya karna belum membutuhkan
pekerjaan. Pengangguran tidak terbatas pada orang yang belum bekerja, orang
yang sedang mencari pekerjaan dan orang yang bekerja namun pekerjaannya
tidak produktif dapat dikategorikan sebagai pengangguran. Pengangguran
biasanya disebabkan oleh banyaknya angkatan kerja sedangkan sedikitnya
lapangan pekerjaan yang tersedia. Pengangguran merupakan masalah yang
sangat kompleks karena mempengaruhi sekaligus dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang saling berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah
dipahami.
Di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga menghadapi
masalah ekonomi, terutama masalah pengangguran. Pengangguran merupakan
masalah yang kompleks dan rumit untuk diatasi, hal ini disebabkan beberapa
faktor yang saling berkaitan, seperti tingkat pendidikan, upah dan PSBB. Badan
Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah
menjadi 6,88 juta orang pada Februari 2020. Angka ini naik sekitar 60.000 orang
atau 0,06 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka
pengangguran ini belum dihitung sebelum pandemi virus corona merebak di
Indonesia. Berdasarkan WHO COVID-19 adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit
yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan,

4
Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah
pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Pada bulan maret 2020
COVID-19 telah masuk ke dalam negara Indonesia. Pada awalnya pertumbuhan
penyakit ini tidak terlalu besar,tetapi seiring berjalannya waktu jumlah kasus
COVID di Indonesia semakin banyak,bahkan sudah ada korban meninggal
dunia. Akibat pandemi ini Indonesia menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial
Skala Besar) sehingga seluruh pekerjaan harus dilakukan dari rumah. Dengan
kebijakan tersebut sektor ekonomi sangat merasakan dampaknya,seperti
penjualan menurun, pusat wisata yang ditutup dan lain lain.
PSBB adalah singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, peraturan
yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka Percepatan
Penanganan COVID-19 agar bisa segera dilaksanakan di berbagai daerah.
Aturan PSBB tercatat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020.
Pada pembatasan kegiatan keagamaan, dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
keagamaan yang dilakukan di rumah dan dihadiri keluarga terbatas, dengan
menjaga jarak setiap orang. Di luar itu, kegiatan keagamaan dilakukan dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan, dan fatwa atau pandangan
lembaga keagamaan resmi yang diakui oleh pemerintah Untuk pembatasan
kegiatan di tempat atau fasilitas umum dilaksanakan dalam bentuk pembatasan
jumlah orang dan pengaturan jarak orang.
Dan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi seseorang menganggur
atau tidak yaitu pendidikan, upah dan PSBB selama masa pandemi COVID 19.
PSBB dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan penularan virus
COVID 19 di Indonesia. Langkah yang diambil pemerintah cukup baik untuk
menanggulangi penyebaran virus akan tetapi kebijakan tersebut akan berdampak
ke sektor ekonomi karena perekonomian masyarakat indonesia bisa dikatakan
belum kuat. Seperti yang kita lihat saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang
melakukan PHK terhadap pegawainya karena turunnya omset perusahaan,
tutupnya usahausaha kecil karena diberlakukannnya PSBB sehingga tidak dapat
lagi beroperasi, tutupnya tempat-tempat wisata yang dimana masyarakat sekitar

5
mengandalkan obyek wisata tersebut untuk berjualan sehingga dengan
ditutupnya tempat wisata tersebut mereka kehilangan pendapatan mereka.
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran di Jawa Barat
khususnya Kota Bogor, beberapa diantaranya adalah tingkat pendidikan,
pertumbuhan ekonomi dan upah. Menurut Gilarso (2003) balas karya untuk
faktor produksi tenaga kerja disebut upah (dalam arti luas, termasuk gaji,
honorarium, uang lembur, tunjangan, dsb). Upah biasanya dibedakan menjadi
dua, yaitu: upah nominal (sejumlah uang yang diterima) dan upah riil (jumlah
barang dan jasa yang dapat dibeli dengan upah uang itu). Upah dalam arti sempit
khusus dipakai untuk tenaga kerja yang bekerja pada orang lain dalam hubungan
kerja (sebagai karyawan/buruh).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, maka
kami penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian definisi pengangguran .
2. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia.
3. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penulis membuat makalah yang berjudul ”Masalah Pengangguran di
Indonesia” adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Definisi Pengangguran
2. Mengetahui apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia.
3. Mengetahui keadaan pengangguran di Indonesia

6
1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai pengangguran


sebagai masalah utama yang dihadapi oleh negara berkembang, terutama Indonesia.
Penelitian ini juga menunjukkan betapa kompleksnya masalah pengangguran dan
beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti tingkat pendidikan, upah, dan
PSBB. Penelitian ini juga menyoroti dampak pandemi COVID-19 terhadap
peningkatan angka pengangguran dan bagaimana PSBB mempengaruhi sektor
ekonomi. Penelitian ini berguna untuk memahami dan memperkuat upaya untuk
mengatasi masalah pengangguran dan memperbaiki kondisi ekonomi negara.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINI SI PENGANGGURAN


Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi
waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti
mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti
mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas
masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya :
Definisi pengangguran menurut Sadono Sukirno pengangguran adalah suatu
keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya
Definisi pengangguran menurut Payman J. Simanjuntak pengangguran adalah
orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali
atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan.
Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga
kerja Penganggur terbuka, terdiri dari:
a. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan.
b. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha.
c. Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum molai
bekerja.

2.2 Masalah Pengangguran di Indonesia


Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali,sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran sering kali

8
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnyakemiskinan dan masalah- masalah sosial lainnya. Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmurandan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapatmenimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per
kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal
istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
orang.Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi
yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah
penganggur yang besar, pendapatan yang relative rendah dan kurang merata.
Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan
pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada,menjadi beban
keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapatmendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan
dalam jangka panjang. Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang
tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban
keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan
dalam jangka panjang. Pembangunan bangsa Indonesia ke depan sangat
tergantung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan
mental serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja,sehingga mampu
membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan
penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup,

9
kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya. Dalam pembangunan Nasional,
kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan
moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk
menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu
keberpihakan kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan
tingkat suku bunga kecil yang mendukung. Kebijakan Pemerintah Pusat dengan
kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus merupakan
satu kesatuan yang saling mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan
kerja. Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP), Mengingat 70
persen penganggur didominasi oleh kaum muda, maka diperlukan penanganan
khusus secara terpadu program aksi penciptaan dan perluasan kesempatan kerja
khusus bagi kaum muda oleh semua pihak.

2.3 Keadaan Pengangguran di Indonesia


Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan
kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.Juga kompetensi pencari
kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi
pasar kerja bagi para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan
hubungan kerja, yang disebabkan antara lain;
 perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi
atau keamanan yang kurang kondusif;
 peraturan yang menghambat inventasi;
 hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain lain
Menurut data BPS Jumlah Pengangguran, 2014-2019 - Lokadata. Jumlah
penduduk usia 15 tahun ke atas yang menganggur pada Agustus 2019
sebanyak 7,05 juta orang. Jumlah tersebut meningkat 50 ribu orang dibandingkan
setahun yang lalu, Agustus 2018.
Sebagian dari mereka ini adalah yang bekerja pada jabatan yang lebih rendah
dari tingkat pendidikan, upah rendah, yang mengakibatkan produktivitas rendah.

10
Dengan demikian masalah pengangguran terbuka dan setengah penganggur
berjumlah 38 juta orang yang harus segera dituntaskan.
Agustus 2019 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,28 Persen
 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan sejak tahun
2015 sampai dengan tahun 2019. Pada Agustus 2019, TPT turun menjadi
5,28 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 5,34 persen. Terdapat 5
orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja di Indonesia.
 Sejalan dengan naiknya jumlah angkatan kerja, Tingkat Parsipasi Angkatan
Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan. TPAK Agustus 2019 sebesar
67,49 persen, meningkat 0,23 persen poin dibandingkan tahun lalu.
Peningkatan TPAK memberikan indikasi potensi ekonomi dari sisi pasokan
(supply) tenaga kerja yang meningkat.
 Dilihat dari tren lapangan pekerjaan selama Agustus 2018-Agustus 2019,
lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terutama pada
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,50 persen poin), Industri
Pengolahan (0,24 persen poin), dan Perdagangan (0,20 persen poin).
Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan terutama pada
Pertanian (1,46 persen poin), Jasa Keuangan (0,06 persen poin), dan
Pertambangan (0,04 persen poin).
 Pekerja formal yaitu mereka yang berusaha dibantu buruh tetap dan yang
menjadi buruh/karyawan/pegawai. Terdapat sejumlah 56,02 juta orang (44,28
persen) pekerja formal. Sedangkan penduduk yang bekerja pada kegiatan
informal (mencakup berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap,
pekerja bebas, dan pekerja tak dibayar) ada sebanyak 70,49 juta orang (55,72
persen).
 Sakernas Agustus 2019 mencatat ada sejumlah 8,13 juta orang setengah
pengangguran (orang yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih
mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan) dan 28,41 juta
orang pekerja paruh waktu (orang yang bekerja di bawah jam kerja normal
kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak
bersedia menerima pekerjaan lain).

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Pengangguran
menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak
mencapai potensi maksimal yaitu masalah makro ekonomi yang paling utama.
Pengangguran disebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang, kebutuhan
jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang,
penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang.
Predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi kandungan
kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian lengkap
dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana buatan: gempa bumi, tsunami,
lumpur panas Lapindo, dan kebakaran hutan yang di ikuti kabut asap. Kantung-
kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bakvirus ganas, mulai dari
lapis masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke kampung-
kampung nelayan. Lepas dari perdebatan indikator yang digunakan, data kemiskinan
di negeri ini terus menunjukkan trend memburuk.

12
3.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat kami berikan atas kasus pada
makalah ini :

 Dukungan pemerintah: Pemerintah perlu memberikan bantuan keuangan dan


pelatihan bagi pengangguran yang terdampak.
 Pembentukan lapangan kerja baru: Pemerintah dan swasta harus bekerja sama
untuk membuka lapangan kerja baru dalam bidang yang berkembang, seperti
teknologi dan pengembangan digital.
 Keterampilan dan pelatihan: Pemerintah dan swasta harus memfasilitasi
pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pengangguran untuk
membantu mereka memasuki pasar kerja baru.
 Dukungan usaha kecil dan menengah: Pemerintah perlu memfasilitasi dan
memberikan dukungan finansial bagi usaha kecil dan menengah untuk
membantu mereka mempertahankan dan mempekerjakan tenaga kerja.
 Keamanan sosial: Pemerintah perlu memperkuat sistem keamanan sosial dan
memberikan perlindungan bagi pengangguran dan masyarakat yang kurang
mampu.

13
Sumber :

https://www.google.com

14

Anda mungkin juga menyukai