Anda di halaman 1dari 12

PEREKONOMIAN INDONESIA

Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia

Dosen Pengampu : DR. Baheri SE.M.Si


Di susun
Oleh :
AJAD ABUGANDAR FAQIHI
( 216601082 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI


( STIE-66 )
PROGRAM MANAJEMEN S1
TAHUN AJARAN
2022
KATA PENGANTAR

Bissmilahirohmanirohim,
Puja dan puji syukur saya ucapkan, karena berkat Rahmat dan Karunia- Nya saya dapat
menyelesaikan tugas Perekonomian Indonesia dengan baik dan lancar.Makalah ini saya buat untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia mengenai
“Pengaruh Pengangguran dan Kemiskinan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia”
, dan makalah ini dibuat dari berbagai sumber ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan ekonomi.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karna itu saya menghapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Desember 2022
Penyusun

Ajad Abugandar Faqihi ( 216601082 )


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................................. 4
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................ 5
2.1 Definisi Kemiskinan................................................................................. 5
2.2 Definisi Pengangguran............................................................................ 5
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 6
3.1 Keadaan Kemiskinan Dan Pengangguran di Indonesia.......................... 6
3.2 Pengaruh Pengangguran dan Kemiskinan.............................................. 7
3.3 Program Pemerintah.............................................................................. 9
BAB IV PENUTUP................................................................................... 11
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 11
4.2 Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSAKA................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesiaadalah masalah
pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsungmaupun tidak langsung terhadap
kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalahsosial politik yang juga semakin meningkat. Dengan
jumlah angkatan kerja yangcukup besar, arus migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis
ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadisangat
besar dan kompleks.
Pengangguran terjadi disebabkan jumlah lapangan kerja yang tersedialebih kecil dari jumlah
pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuaidengan pasar kerja.Selain itu juga kurang
efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusanhubungan kerja, yang
disebabkan antara lain; perusahaan yangmenutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi
atau keamanan yangkurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam
prosesekspor impor, dan lain-lain

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana keadaan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia?-

2. Bagaimana pengaruh pengangguran dan kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi?-

3. Program apakah yang harus dilakukan pemerintah untuk mengurangimasalah kemiskinan dan
pengangguran di Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuandan diharapkan bagi
kita semua. Serta dapat lebih memahami masalah-masalah pembangunan terhadap perekonomian kita
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untukmemenuhi kebutuhan
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikandan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan
oleh kelangkaan alat pemenuhkebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan.Semakin banyak dan semakin lama orang menganggur akan menyebabkankemiskinan.di
Indonesia jumlah rakyat miskin masih cukup banyak, walaupun pemerintah telah berupaya
mengatasinya. Kemiskinan bisa menyebabkan dua halyakni dari dalam diri seseorang (internal) dan
faktor dari luar (eksternal). Faktorinternal antara lain karena pendidikan yang rendah, tidak memiliki
keterampilandan kerena sifat pemalas. Sedangan faktor eksternal anatara lain disebabkan olehkondidi
ekonomi Negara yang buruk, harga melambung tinggi dan kurangnya perhatian pemerintah.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orangmemahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainmelihatnya dari segi moral dan evaluative, dan yang lainnya lagi
memahaminyadari sudut ilmiah yang telah mapan.

2.2 Definisi Pengangguran


Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang
tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selamaseminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yanglayak. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan kerja yang ada yangmampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatanmasyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinandan masalah-masalah sosial
lainnya.Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluarankonsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dankesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan
keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan
politikkeamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunanekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan perkapita suatu negara. Di negara-negara
berkembang seperti Indonesia, dikenalistilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisadilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Keadaan Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau besar dan kecil dengan
luas tabah sekitar 2 juta km² dan populasi yang keempatterpadat di dunia setelah China, India, dan
Amerika. Kesuburan atau kelahiranmerupakan salah satu penambah faktor selain migrasi penduduk,
jumlah kelahiransetiap tahun di Indonesia masih besar, jumlah bayi yang lahir setelah tahun
2000masih banyak setiap tahun jumlah kelahiran di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi .
Tingkat kelahiran yang tinggi adalah apa yang menyebabkan ledakan penduduk di Indonesia.
Jumlah penduduk yang banyak tentu menyebabkan banyak masalah, seperti kemiskinan, pendidikan,
dan lain-lain. Hal-hal seperti itu,yang menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Kesenjangan ini
terjadidisebabkan oleh kemiskinan yang merajalela dan kurangnya lapangan kerja.
Kesenjangan sosial adalah ketidakseimbangan sosial negara yang ada dimasyarakat yang
membuat perbedaan yang sangat mencolok. Fenomena ini terjadidi hampir semua negara di dunia
termasuk Indonesia. Kesenjangan sosial diIndonesia terlihat, antara kaya dan miskin, dan antara
pejabat dan orang-orang.Adapun faktor-faktor yang menyebabkan ketimpangan sosial ini di
antaranyaadalah kemiskinan dan kurangnya lapangan pekerjaan.
Kemiskinan adalah suatu kondisi di mana ada ketidakmampuan untukmemenuhi kebutuhan
dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan,dan kesehatan. Kemiskinan merupakan
penyebab utama ketimpangan sosialdalam masyarakat.
Kemiskinan memang menjadi problem serius yang membelit bangsa-bangsa didunia, termasuk
Indonesia. Ketimpangan ekonomi, tingkat pendidikan yangrendah, serta penguasaan aset-aset ekonomi
oleh kalangan tertentu, adalahsebagian penyebab kemiskinan. Pertanyaan sekarang, apa yang bisa
dilakukan pemerintah maupun perusahaan untuk mengurangi angka kemiskinan?
Mampukah program tanggung jawab sosial pemerintah maupun perusahaan menjadi salah
satu solusi penting dalam upaya mengurangi angka kemiskinan?.
Mengurangikemiskinan dan pengangguran adalah tugas semua pemangku
kepentingan(stakeholder), yaitu pemerintah termasuk pemda, perusahaan, masyarakat,akademisi, dan
lain-lain sebagainya. Program ini akan berjalan efektif jika semua pihak duduk bersama tanpa ada
kecurigaan yang selama ini terjadi, kurang adanyakoordinasi diantara lembaga-lembaga tersebut.
Setiap departemen pemerintah,mempunyai program pengentasan kemiskinan dan pengangguran.
Namun tidakada koordinasi yang jelas. Akibatnya mereka seakan berjalan sendiri-sendiri.Kalau ada
yang mengkoordinir, seperti perusahaan holding misalnya, makahasilnya akan lebih efektif, untuk
mengurangi kemiskinan dan pengangguran,yang perlu dilakukan adalah memberdayakan masyarakat.
Ini akan lebih efektifdibandingkan hanya memberikan bantuan yang sifatnya sesaat, yang
dibutuhkanadalah pemberian akses kepada masyarakat tersebut. Ini kurang dilakukan pemerintah,
pemerintah perlu diberi akses kepada masyarakat dibanding ekonomi,sosial, budaya dan sebagainya.
Mereka harus dibantu untuk bisa mencari makansendiri. Jadi jangan hanya diberi makan. Intinya
adalah buatlah program-program pemberdayaan yang berkesinambungan.
Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah padadewasa ini di sektor pertanian,
perikanan, perkebunan, industri dan pertambangan,hakekatnya ditujukan selain untuk mendorong
terjadinya pertumbuhan ekonomi, juga dimaksudkan untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
Seharusnyatidak semua masalah kemiskinan menjadi tanggung jawab pemerintah. Rasanyatidak fair
kalau seluruhnya dibebankan hanya kepada pemerintah. Masyarakat,terutama golongan yang mampu
juga secara sukarela diharapkan dapat berkontribusi mengatasi masalah kemiskinan yang terjadi di
negeri ini.Progam mengatasi kemiskinan yang paling murah adalah si kaya membantu simiskin atau si
pandai membantu yang bodoh. Idealisme dan pengorbanan yangdiperlukan untuk mengatasi
kemiskinan di negeri ini bukan sesuatu yang beradadi menara gading dan bukan pula yang diada-
adakan. Idealisme dan pengorbanantersebut sesungguhnya adalah sebuah realita yang sudah terjadi di
masyarakat.Banyak orang beranggapan bahwa kemiskinan adalah takdir atau mereka miskin.
karena mereka malas, tidak kreatif, dan tidak memiliki etos kerja. Kemiskinanmemiliki dampak yang
luas terhadap kehidupan, tidak hanya kehidupan pribadiorang miskin, tetapi juga untuk orang-orang
yang tidak tergolong miskin.Kemiskinan bukan hanya beban pribadi, tetapi juga beban dan tanggung
jawabmasyarakat, negara dan dunia untuk menanggulanginya.
Meningkatnya jumlah orang yang tidak dibarengi dengan ketersediaanlapangan kerja yang
memadai, sehingga jumlah pengangguran tumbuh. Hal inidisebabkan kurangnya lapangan pekerjaan.
Pekerjaan lapangan memiliki pengaruh besar dalam perekonomian masyarakat, sementara ekonomi
adalahfaktor kesenjangan sosial.
Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah tingkat pertumbuhan lapangan kerja
lebih tinggi dari laju pertumbuhan lapangan kerja.Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan
Amerika, di mana pekerjaan masih berlebihan.

3.2 Pengaruh Pengangguran & Kemiskinan


Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekalisedang mencari kerja,
bekerja kurang dari 2 hari dalam seminggu atau seseorangyang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan. Pengangguran umumnyadisebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan
jumlahlapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah
dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitasdan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkantimbulnya kemiskinan dan masalah-masalah lainnya.
Negara-negara berkembang seperti Indonesia dikenal istilah pengangguranterselubung,
dimana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenagasedikit dilakukan oleh lebih banyak
orang. Masalah ketenagakerjaan di Indonesiasekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar
pendapatanrelatif rendahdan kurang merata. Sebaliknya pengangguran yang tinggi merupakan
pemborosan
sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat,sumber utama
kemiskinan, menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitassumber daya manusia
Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyaiketrampilan dan keahlian kerja, sehingga
mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang
tetap dan layaksehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan, pendidikan
anggotakeluarganya.
Pengangguran di Indonesia terjadi disebabkan antara lain yaitu karena jumlah lapangan kerja
yang tersedia lebih kecil dari pencari kerja. Jugakompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar
kerja. Selain itu juga karenaefektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Fenomenapengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja
disebabkanantara lain; perusahaan menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisisekonomi
atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambatinvestasi, hambatan dalam proses
ekspor impor.
Padahal perang melawan kemiskinan sudah ditabuh sejak lama di negriini. Di Orde Baru misalnya,
pemerintah menggalangberbagai sarana dan carauntuk mengatasi kemiskinan. Pembangunan fisik
digenjot diberbagai bidang, pertumbuhan ekonomi menjadi fokus perhatian, investasi asing
digalakkan, berbagai jenis skema kredit investasi kecil dan kredit modal kerja digelar, bahkanhutang
luar negri pun ditempuh sebagai altrnatif untuk menopang idea of progress bernama pembangunan.
Akan tetapi karena keberpihakan ideologis pemerintah tidak jelas, pembangunan ala Orde
Baru itu tidak bisa sepenuhnya bisa dirasakan rakyat lapis bawah. Masalahnya sekarang apakah para
elite, politisi, dan birokrat kitamempunyai keberpihakan ideologis untuk melawan kemiskinan?
Adakahkomitmen tegas dari para penentu kebijakan Negara untuk memberantas KKNsecara radikal?
Jika Negara tidak sanggup menyatakan perang terhadapkemiskinan, gagal dalam memerangi korupsi,
dan tetap malas melaksanakan agenda reformasi sebagai perintah konstitusi maka kemiskinan bangsa
mungkinakan menjadi simbol abadi negeri ini.
Satu penyebab pengangguran structural yang lain adalah adanyaketidakseimbangan struktur
upah relative. Penyebab umum hal semacam iniadalah upah minimum, perjanjian buruh yang
memperkecil perbedaan upah, perjanjian upah struktur nasional tanpa mempertimbangkan kondisi
pasar local, peraturan pengupahan sama di mana majikan tidak pernah merasa bahwakelompok-
kelompok bersangkutan semua memberikan konstribusi yang sama pada profitabilitas perusahaan.
Kebijakan semacam ini mengakibatkan kelompok-kelompok tertentu kehilangan pekerjaannya, karena
upah relative mereka beradadi atas tingkat ekuilibriumnya. Angka pengangguran yang di ukur, bisa
terlalutinggi atau terlalu rendah, karena angka itu memasukkan pengangguran suka reladan tidak
memasukkan pekerja malas yang telah meninggalkan angkatan kerja.
Tingkat pengangguran dan semi pengangguran di desa-desa dan wilayahkota cenderung
meningkat. Distribusi pendapatan diantara yang kaya dan yangmiskin semakin memburuk kalau
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.Banyak penduduk merasakan bahwa pertumbuhan
ekonomi yang cepat justrutelah gagal menghapuskan atau paling tidak mengurangi tingkat
kemiskinanabsolute yang meluas yang tetap menjadi kenyataan kehidupan ekonomi dihamper semua
negara sedang berkembang.Pengangguran dapat ditekan dengan meningkatkan permintaan
agrerat,memudahkan permintaan antar pekerjaan, memperlambat laju perubahanekonomi, dan dengan
menaikkan biaya menganggur. Akan tetapi, menekan pengangguran menjadi nol merupakan hal yang
tidak mungkin dan tidak diinginkan.

3.3 Program Pemerintah


Faktor Yang Menyebabkan Pengangguran di Indonesia

• Kurangnya sumber daya manusia pencipta kerja.


• Overpopulasi / pencari kerja.
• Kurangnya kain komunikasi antara pencari kerja dengan majikan.
• Kurangnya pendidikan bagi pewirausaha.Kesenjangan sosial akan menjadi semakin serius jika tidak
segera diatasi. Adapunmasalah yang akan disebabkan oleh adanya kesenjangan sosial :
- Melemahnya WirausahaKesenjangan sosial menjadi perusak kepentingan ingin memulai
bisnis,crusher ingin terus mempertahankan bisnis, bahkan semangat crusher bagi perusahaan
untuk mengembangkan lebih maju. Hali ini karena pengusahaselalu dianggap sepele.
- Terjadi Kriminalitas
Banyak orang miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untukmendapatkan uang,
seperti pencopetan, pencurian, perjudian, jambret, begal.dll.Upaya yang harus dilakukan oleh
pemerintah untuk memecahkan masalahketimpangan sosial yang terjadi di Indonesia :

• Mengutamakan Pendidikan.
• Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
• Meminimalkan korupsi dan memberantas korupsi.
• Meningkatkan sistem peradilan di Indonesia dan melakukan pengawasanketat dari mafia peradilan.
Kesenjangan sosial terjadi karena jumlah orang miskin dan pengangguran diIndonesia.
Indonesia sebenarnya mampu menjadi negara maju dan negara yangmampu memberikan kesejahteraan
masyarakat. Karena Indonesia memilikisumber daya alam yang sangat kaya dan melimpah tapi
mengapa masih terjadikesenjangan sosial yang sangat mencolok. Ini adalah pertanyaan besar
kebutuhanuntuk jawaban dan titik terang. Ini adalah tugas bagi pemerintah untuk
menjadikesejahteraan sosial dan meminimalkan kesenjangan sosial.

BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Banyak program yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah perekonomian yakni
mengenai masalah kemiskinan dan pengangguran namun pada kenyataannya hasil yang dicapai tidak
sesuai yang diharapkan, dan juga banyak pengangguran yang ada di Indonesia karena kurangnya
lapangan pekerjaan yang ada dan ketidaksesuaian antara tingkat pendidikan yangdibutuhkan dan yang
tersedia yang menyebabkan bertambahnya kemiskinan diIndonesia.

4.2 SARAN

Dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan tidak hanya tanggung jawab pemerintah,
selaku masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi lebih tinggidari mereka atau seorang pengusaha di
harapkan dapat membantu memberikanlahan pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Dudung. 2015.
Faktor dan Cara Menanggulangi Kesenjangan Sosial di Masyarakat
. www.DosenPendidikan.com. 23,13.18G. Lipsey, Richard. Peter O. Steiner. Douglas D. Purvis. Jaka
Wasana.Kirbrandoko. 1997
. Pengantar Makroekonomi.
Jakarta: ErlanggaOktaviyani, Lilis.
Kemiskinan dan Pengangguran.
http://lilisoktaviyani1001.blogspot.co.id. 23,14.05P. Todaro, Michael. 1994.
Ekonomi untuk Negara Berkembang.
Jakarta: BumiAksara

Anda mungkin juga menyukai