Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

Materi:

“Meningkatnya pengangguran disebabkan oleh pandemi”

Nama : Yuliana Priskalia Lede

Nim : 2010030225

Kelas : 2A (Manajemen)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menolong saya dalam menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan Dia mungkin saya tidak akan sanggup meyelesaikan dengan
baik.

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar
bagi pembaca.

Sebagai penulis saya mohon maaf apabila ada penulisan maupun penjelasan
yang kurang sempurna, karena saya hanyalah manusia yang tidak luput dari
kesalahan, maka dari itu saya membutuhkan saran dari pembaca untuk
memberika saran yang nantinya akan menjadi bekal bagi saya untuk berbenah
diri.

Kupang,17 maret 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A.Latar belakang .............................................................................................. 1

B.Rumusan masalah.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2


1.Definisi, Peran dan Konsep Perilaku Organisasi ...........................................
2

2.Ruang lingkup dalam Perilaku Organisasi..................................................... 2

3. Disiplin yang berkontribusi dalam bidang perilaku organisasi….....…...... 3

4.Keragaaman Organisasi………......…………………….………………….. 4

5. Jenis-Jenis karakteristik Keragamaan Organisasi………......…………….. 5

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 7

A.Kesimpulan ...................................................................................................7

B.Saran…………………………………....………………………………..... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para
pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya.

Pada awal tahun 2020 ini fenomena yang mungkin masih meningkat ialah
bertambahnya angka penggangguran di Indonesia. Dengan meningkatnya
angka pengangguran di Indonesia, nilai pendapatan masyarakatpun ikut
menurun, artinya jika pendapatan menurut maka daya beli masyarakat juga
mulai menurun. Hal ini menjadi masalah terlambatnya perkembangan
ekonomi di Indonesia, bagaimana tidak angka penganggur lebih tinggi dari
lapangan pekerjaan yang tersedia.

Masalah dalam pergerakan perekonomian di Indonesia dilihat dari daya beli


dan pengangguran ini berdampak pada melambatnya pergerakan roda
ekonomi membawa masalah  bagi sektor ketenagakerjaan Indonesia.

Ditambah lagi dunia sedang dihebohkan dengan adanya kasus virus Covid-
19 yang penyebarannya sangat cepat, bukan hanya apek kesehatan saja yang
dirugikan namun perekonomian dunia juga mendapat imbasnya. Pandemi
virus corona (covid-19) menyebabkan tingkat pengangguran di banyak
negara di dunia mengalami lonjakan. Sebab, kegiatan ekonomi banyak yang
mandeg akibat dilakukan pembatasan sosial untuk menekan persebaran
virus.

Bencana pandemi ini terjadi di saat Indonesia sedang berjuang untuk


menyediakan lapangan kerja yang cukup bagi rakyatnya, yang mayoritas
berada pada usia produktif atau yang sering dikenal dengan istilah “bonus
demografi” yang berlangsung sejak tahun ini hingga 2030. Bonus demografi
memberikan sinyal betapa banyaknya kesempatan kerja dibutuhkan oleh
negara ini.

1
Kondisi ini akan menyebabkan para buruh yang di-PHK dan dirumahkan
(yang menyebabkan mereka merasa tidak aman dengan keberlangsungan
pekerjaannya) akibat Covid-19, akan kembali meramaikan pasar tenaga kerja
sebagai pencari kerja, bersama dengan mereka yang berada di usia produktif
dan selama ini belum mendapatkan pekerjaan.

Karena itu wajar bila Serikat Pekerja mengingatkan agar pengusaha tidak
seenaknya melakukan PHK dengan dalih kelesuan usaha akibat pandemi ini.
Bukan hanya karena tuntutan ekonomi dari para buruh, namun juga
kebutuhan negara agar jumlah pengangguran tidak lagi bertambah yang
menyebabkan beratnya beban pasar tenaga kerja di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1.Apa penyebab pengangguran di Indonesia?
2.Bagaimana dampak Covid-19 terhadap tenaga kerja di Indonesia?
3.Apa tindakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalah
pengangguran akibat Covid-19?

C. Tujuan:
1. Mengetahui penyebab pengangguran yang terjadi di Indonesia.
2. Mengetahui dampak Covid-19 terhadap tenaga kerja di Indonesia.
3. Mengetahui tindakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
permasalah pengangguran akibat Covid-19.

D. Manfaat :
1.

BAB II
2
PEMBAHASAN

A. Penyebab pengangguran di Indonesia

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak


sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Selain itu kurangnya informasi dimana pencari kerja tidak memiliki akses untuk
mencari informasi tentang perusahaan yang kekurangan tenaga kerja dan
kurangnya keahlian yang dimiliki oleh pencari kerja serta kurangnya perhatian
pemerintah terhadap peningkatan softskiil pencari kerja menjadi penyebab
tingginya angka pengangguran di Indonesia.

1. Ketidakseimbangan Antara Pekerjaan dan Jumlah Tenaga Kerja

Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang pertama adalah


adanya ketidakseimbangan antara pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang
meningkat setiap tahunnya. Adanya persaingan ketat di antara para fresh
graduate maupun yang sudah berpengalaman membuat fenomena baru bahwa
ketidakseimbangan tersebut telah terjadi.

Mahasiswa dan lulusan magister, pun semakin kesulitan memiliki pekerjaan


karena jumlah pekerjaan yang tersedia sedikit dan tidak diiiringi dengan
kemampuan dari para individu tersebut.

Ledakan penduduk di Indonesia juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu
adanya pengangguran di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan banyaknya
lulusan muda yang menganggur untuk menunggu pekerjaan.

2. Kemajuan Teknologi

Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang selanjutnya adalah


kemajuan teknologi. Memang kemajuan teknologi merupakan suatu kebanggaan
karena kinerja manusia pastinya akan lebih cepat dan mudah.

Namun hal tersebut juga harus diwaspadai karena dapat menyebabkan


ketidakseimbangan antara pekerja yang telah digantikan posisinya oleh robot.
Biasanya alasan utamanya adalah karena biayanya jauh lebih murah dengan
kerja cepat dan akurat.

3. Kemampuan Para Pencari Kerja yang Tidak Sesuai

3
Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang selanjutnya adalah
banyaknya kriteria para pencari kerja yang tidak sesuai dengan permintaan
perusahaan. Perusahaan akan membutuhkan karyawan yang sesuai dengan
kriteria kebutuhan pada posisi yang akan ditempati oleh para calon karyawan.

Hal tersebut biasanya menjadi kendala pada saat perusahaan membutuhkan


karyawan dengan keterampilan tinggi. Secara otomatis, akan hanya ada
beberapa pelamar yang memiliki kesempatan untuk diterima

4. Kurangnya Pendidikan dan Keterampilan

Penyebab pengangguran di Indonesia dan alasannya yang berikutnya adalah


adanya masalah pada keterampilan dan pendidikan para pelamar. Kurangnya
tingkatan pendidikan akan menyebabkan seseorang menjadi sulit untuk
dijadikan sebagai tenaga kerja.

Akibatnya, kebanyakan orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan


tinggi biasanya hanya menjadi buruh kasar. Jika pekerjaan kasar tidak ada dan
tidak adanya jiwa seorang pengusaha, maka seseorang dapat menjadi
pengangguran permanen. Selain itu, keterampilan juga penting untuk melatih
kemampuan mereka untuk memasuki dunia kerja

5. Tingkat Kemiskinan

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sebagian besar penganggur berasal


dari orang-orang yang hidup di bawah kemiskinan. Meskipun tingkatan
kemiskinan di Indonesia selalu ditangani secara serius dan bertahap, kurangnya
kemauan untuk keluar dari zona kemiskinan tersebut masih kurang.

Selain itu, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, atau mengasah


keterampilan masih sangat minim sehingga yang terjadi adalah adanya masalah
pengangguran.

6. Tempat Tinggal yang Jauh

Kurangnya pemerataan lowongan pekerjaan bisa menjadi penyebab adanya


angka pengangguran di Indonesia. Daerah yang kurang berkembang dan
domisili yang jauh dari lapangan pekerjaan menjadi penghambat bagi mereka
untuk merah cita-citanya.

Keterbatasan biaya untuk dapat mencoba peruntungan di luar daerah juga dapat
menjadi masalah serius terkait angka pengangguran di Indonesia. Maka dari itu,
pemerataan lapangan pekerjaan akan sangat perlu dilakukan.

4
B. Dampak Covid-19 terhadap tenaga kerja di Indonesia

Karantina dan gangguan terhadap dunia usaha,larangan bepergian, penutupan


sekolah dan langkah penutupan lainnya membawa dampak yang bersifat
mendadak dan drastis terhadap pekerja dan perusahaan. Seringkali yang
pertama kehilangan pekerjaan adalah mereka yang pekerjaannya sudah rentan,
seperti misalnya pekerja toko, pramusaji, pekerja dapur, petugas penanganan
bagasi dan petugas kebersihan. Di dunia di mana hanya satu dari lima
orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan pengangguran,
pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan malapetaka bagi jutaan
keluarga.

-. Pengangguran meningkat

Covid-19 menyebabkan peningkatan angka pengangguran. Pandemi Covid-


19 memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian
masyarakat. Banyak masyarakat yang mengeluh dan terhenti aktivitasnya
karena pandemi Covid-19

Dengan ditutup sementaranya berbagai sektor industri memaksa para


pegawainya untuk menyetujui keputusan yang diberikan. PHK juga dilakukan
karena kurangnya pembelian dari konsumen dan dibatasinya ekspor ke
negara tertentu sehingga akan menghambat ekspor dan mengurangi
pendapatan perusahaan, bahkan perusahaaan bisa mengalami kerugian. PHK
ini menjadi alternatif terakhir bagi pengusaha. Sebelum memutuskan untuk
melakukan PHK sudah banyak alternatif-alternatif yang dilakukan untuk
menghindari PHK seperti mengurangi upah dan fasilitas pekerja tingkat atas
seperti manajer dan direktur, mengurangi jam kerja (shift), membatasi dan
menghapus jam lembur, mengurangi hari bekerja, dan meliburkan atau
merumahkan pekerja secara bergilir sementara waktu.

Namun dengan semakin meningkatnya tingkat penyebaran COVID-19 ini


memaksa para pengusaha untuk memilih opsi terakhir yakni PHK karna
tidak ada pemasukan yang dihasilkan untuk bisa memberika gaji atau tunjangan
pada para pegawai. Peningkatan angka pengangguran yang semakin
tinggi dapat menyebabkan banyakkemungkinan buruk bila tidak ditangani
dengan cara yang tepat. Jika melihat kemungkinan terburuk dengan
penanganan yang tidak tepat tingkat penanggungan yang tinggi dapat
mengakibatkan angka kemiskinan mencapai dibawah garis batas atau
negatif yang menyebabkan semua sektor bisa saja tidak bergerak, dengan

5
kemiskinan yang meningkat dan tidak adanya lapangan pekerjaan bisa
timbul masalah lain yang lebih besar yaitu kelaparan.

Terhambatnya aktivitas perekonomian secara otomatis membuat pelaku usaha


melakukan efisiensi untuk menekan kerugian, Akibatnya, banyak pekerja yang
dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK). Wabah menciptakan badai
pengangguran yang dahsyat. Tak sedikit pegawai yang terpaksa menerima
kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan. Badan Pusat
Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran periode Agustus 2020
mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang. Sehingga, jumlah angkatan
kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebanyak 9,77 juta orang.

C. Tindakan yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalah


pengangguran akibat Covid-19.

Melambatnya perekonomian di Indonesia sudah mempengaruhi


kesejahteraan ekonomi nasional. Sebenarnya di tahun-tahun sebelummya
angka pengangguran telah menurun, namun pada tahun 2019 angka
pengangguran meningkat semakin tinggi, jumlah tenaga kerja melimpah
sedangkan lapangan kerja berkurang. Masalah ini sangat berpontesi pada
kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, guna mengatasi dampak Covid-19 terhadap kesejahteraan


masyarakat, Pemerintah mengambil langkah dengan mengeluarkan
kebijakan yang bersifat extraordinary. Hal itu juga untuk menjaga agar
dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan lantaran adanya pandemi tidak
semakin berkembang dan berkelanjutan.

Muncul pertanyaan bagaimana strategi itu di buat ? kuncinya yaitu


masyarakat dan pemerintah saling bekerjasama, tidak ada yang lebih dititik
beratkan atau di mudahkan, peran keduanya aruslah seimbang

Pertama, tidak membeda bedakan pencari kerja. Tidak sedikit perusahaan yang
enggan menerima calon pekerja yang sudah berkeluarga dan memilii anak,

6
misalnya  saja dengan alasan tanggungan perusahaan terhadap keluarga si
pelamar, dan akan mengakibatkan si pelamar sering izin dan tidak masuk kerja.

Kedua, menerapkan konsep tim junior-senior, pekerja muda dan tua


menghadapi masalah yang sama dalam pasar tenaga kerja, yaitu tingkat
pengangguran yang tinggi. Namun demikian, kedua kelompok ini memiliki
alasan yang berbeda. Jika pekerja muda tidak memiliki pengalaman kerja,
pekerja tua mulai kehilangan produktivitas mereka.

Solusi untuk mengatasi hal ini, sekaligus cara mengatasi pengangguran yang
berikutnya adalah dengan menerapkan konsep tim junior-senior, di mana kedua
kelompok tergabung menjadi satu. Keterampilan pekerja muda dan tua bisa
saling melengkapi sehingga mendorong efektivitas kerja yang dilakukan.

Strategi di atas adalah cara sederhana, jika dilihat dari strategi diatas ada
tambahan yaitu lebih di gerakan lagi kualitas kerja yang baik agar lapangan
kerja yang tersedia atau perusahaan tidak serta merta mempekerjakan, sehingga
tidak ada lagi pengusaha yang gulung ikar akibat upah yang di keluarkan tidak
sebanding dengan kualitas pekerjaan yang di hasilkan.

Penjelasan di atas setidaknya sebagai gambaran agar kita dan pemerintah terus
bermitra untuk menjaga kesejahteraan ekonomi masyrakat. Tujuan dari tulisan
ini sedikit memberi gambaran keadaan Indonesia pada saat ini akibat adanya
peningkatan jumlah pengangguran, dan mencoba mengajak berpikir rasional
tentang menjaga kesejahteraan ekonomi masyarakat, saat ini dan masa yang
akan datang.

BAB III

PENUTUP
7
3.1 Kesimpulan

COVID-19 telah memberi dampak besar terhadap dunia, Organisasi


Kesehatan Dunia telah menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang
menjadi perhatian internasional untuk mengoordinasikan tanggapan
internasional terhadap penyakit tersebut. Kelompok yang paling rentan
terkena virus ini adalah mereka yang memiliki pertahanan kekebalan
rendah, seperti orang tua yang sistem kekebalannya menurun karena usia
dan semakin diperburuk oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya juga
anak anak yang sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk secara
sempurna. Virus ini tidak hanya menyebabkan tingginya angka kematian di
seluruh dunia tetapi juga menyebabkan kemerosotan ekonomi yang
perlahan-lahan "membunuh" negara-negara di seluruh dunia. Dalam dunia
yang sangat terhubung dan terintegrasi, dampak penyakit di luar kematian
dan morbiditas telah terlihat jelas sejak wabah. Kepanikan di kalangan
konsumen dan perusahaan telah mendistorsi pola konsumsi yang biasa dan
menciptakan anomali pasar. Jika pandemi ini terus meningkat maka banyak
orang yang ketakutan pandemi ini akan merusak ekonomi dan juga sisi sosial
mereka. Pengangguran di Indonesia yang menurun dalam lima tahun
terakhir akan mengalami kenaikan yang begitu tinggi. Oleh karna itu
peran, upaya dan kebijakan dari pemerintah lah yang diharapkan oleh
seluruh rakyat Indonesia. Salah satu upaya yang pemerintah lakukan saat
ini adalah dengan memberika berbagai macam bantuan sosial dengan harapan
kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi meskipun ada pembatasan pembatasan
yang membuat masyarakat tidak bisa melakukan kegiatan sehari hari seperti
biasanya. Masyarakat Indonesia diminta untuk mengikuti segala arahan
pemerintah dengan harapan memulihkan kembali keadaan seperti sedia kala.

3.2 Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun
menjadi lebih baik lagi selanjutnya. Semoga makalah ini dapat dapat memberi
manfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

8
Stephen Robbins,Timothy Judge.2017.Perilaku
organisasi.JakartaSelatan:Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai