Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

OLEH

Kelompok 9

Nama :

1. Yosefina bauk (2010030322)


2. Adeyla nope (2010030148)
3. Yuliana lede (2010030225)
4. Vincentius pati baran (2010030218)

Kelas : 1E (MANAJEMEN)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa karna atas berkat dan
anugrahNya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang uang dan lembaga keuangan
Penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat selesai dibuat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis juga
berterimakasih kepada Dosen mata kuliah ”Pengantar Ilmu Ekonomi” yang telah
memberikan tugas ini.Penulis berharap makalah ini dapat membantu dalam menambah
wawasan bagi setiap pembaca.

Penulis menunggu kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat
diperbaiki pada makalah makalah selanjutnya.

Kupang,11november 2020

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

1. Uang
2. Lembaga keuangan
3. Lembaga keuangan informal

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kegiatan ekonomi, uang mempunyai peranan yang sangat penting.Dengan


adanya uang, kegiatan ekonomi masyarakat menjadi lebih lancar.Uang digunakan oleh
masyarakat untuk membeli barang atau jasa yang dibutuhkan.Uang juga digunakan untuk
menyimpan kekayaan dan untuk membayar hutang.Bahkan dengan adanya uang, kalian
dapat mengatakan bahwa bukumu lebih mahal daripada pensil temanmu, dan
sebagainya.Apakah yang dimaksud dengan uang itu?Setelah membaca uraian di atas,
kalian dapat menyimpulkan bahwa uang adalah suatu benda yang diterima secara umum
oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas
pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat
penimbun kekayaan.Uang adalah setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat
tukar ini dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dengan demikian tujuan diciptakan uang
adalah untuk memperlancar kegiatan tukar menukar dan perdagangan.

Lembaga keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa keuangan
yang bergerak dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
untuk pendanaan serta dengan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau
persentase. Meski demikian, kegiatan usaha lembaga ini dapat berupa penghimpunan
dana saja, menyalurkan dana saja, atau keduanya sekaligus. Lembaga keuangan, baik
bank maupun nonbank memiliki peranan penting dalam lalu lintas dan perkembangan
perekonomian masyarakat serta negara. Karena itulah, perkembangan perekonomian
tidak akan terlepas dari keberadaan lembaga ini.

B. Rumusan masalah

1. Menjelaskan tentang uang

2. Menjelaskan tentang lembaga keuangan

3. Menjelaskan tentang lembaga keuangan informal

C. Tujuan masalah

1. Mengetahui tentang uang


2. Mengetahui tantang lembaga keuangan
3. Mengetahui tentang lembaga keuangan informal
BAB 2

PEMBAHASAN

1. UANG

Definisi dan pengengertian

Uang adalah sesuatu yang diterima atau dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran dalam
transaksi karena itu uang dapat dibentuk apa saja tetapi tidak berarti segala sesuatu itu adalah
uang misalnya kita mengenal dan menggunakan uang kertas yang digunakan sebagai alat
transaksi tetapi tidak semua kertas adalah uang bukan karena harga kertas yang sangat murah
melainkan karena tidak diterima atau dipercaya oleh masyarakat umum sebagai alat pembayaran
Kita pernah mendengar Pada zaman dahulu ada uang logam yang terbuat dari emas uang dinar
atau emas di Timur Tengah pada masa lampau merupakan uang yang tinggi nilainya di zaman
modern ini walaupun harga emas tetap masih tinggi uang logam emas tidak lagi digunakan
sebagai alat transaksi karena kedudukan yang telah diganti oleh bentuk-bentuk uang yang lain.

1. Uang fiat (fiat money atau token money) : komoditas


yang diterima sebagai uang namun nilai nominalnhya
jauh lebih besasr dari nilai komoditas itu sendiri
(intrinsiknya).
2. Uang komoditas (commodity money): uang yang
nilainya sebesar nilai komoditas itu sendiri.
3. Uang hampir likuid (near money) : uang yang dalam
penggunaannya perlu ditukar lebih dahulu, karena ini
bukan subtitusi sempurna dari uang kertas atau logam

fungsi uang

1. Satuan hitung
yang dimaksud uang sebagai satuan hitung adalah Uang dapat memberikan harga satu
komoditas berdasarkan satu ukuran umum sehingga secara terpenuhi kehendak ganda
yang selaras tidak diperlukan lagi misalnya jika harga sepotong celana jins adalah
Rp200.000 dan sepasang sepatu kulit yang bergaya trendi adalah Rp250.000 maka bila
Dini ingin membeli keduanya dia harus menyimpan uang sebesar Rp450.000 seandainya
Dini memiliki 5 ekor kambing yang harga seekor nya adalah Rp100.000 dia tidak perlu
membawa 2 ekor ke toko celana dan dua setengah ekor ke toko sepatu yang dilakukan
adalah menjual kelima kambingnya sehingga memperoleh Rp500.000 kemudian 200000
dipakai untuk membeli celana jeans 250.000 untuk membeli sepatu dan sisanya 50000
digunakan untuk membeli barang yang lain
2. Alat transaksi
uang juga berfungsi sebagai alat transaksi telah dikatakan untuk dapat berfungsi sebagai
alat tukar uang harus diterima atau mendapat jaminan kepercayaan dalam perekonomian
modern ini jaminan kepercayaan itu diberikan oleh pemerintah berdasarkan undang-
undang atau keputusan dalam berkekuatan umum dengan fungsinya sebagai alat transaksi
uang amat mempermudah dan mempercayai kegiatan pertukaran dalam perekonomian
modern.
3. Penyimpan nilai
fungsi uang sebagai penyimpanan nilai dikaitkan dengan kemampuan uang menyimpan
hasil transaksi atau pemberian yang meningkatkan daya beli sehingga semua transaksi
tidak perlu dihabiskan saat itu juga misalnya Maya adalah peternak ayam bulan lalu ia
menjual 1000 ekor ayamnya dengan nilai 20 juta karena uang memiliki fungsi
penyimpanan nilai Maya dapat menyimpan uang hasil penjualan ayamnya untuk
digunakan di masa yang akan datang.
4. standar pembayaran di masa mendatang
Banyak sekali kegiatan ekonomi yang balas jasanya tidak diberikan saat itu juga para
pegawai umumnya setelah bekerja sebulan penuh baru mendapat gaji contoh lain adalah
transaksi utang-piutang mungkin baru dapat diselesaikan tuntas dalam tempo belasan
tahun pembayaran untuk masa mendatang tersebut dimungkinkan karena uang memiliki
fungsi standar pembayaran di masa mendatang dengan fungsi tersebut beberapa balas
jasa atau pembayaran di masa mendatang menjadi lebih mudah dihitung karena diukur
dengan daya beli dibandingkan bila diukur dengan nilai komoditas tertentu.

Permintaan uang

 teori permintaan uang klasik

Menurut pandangan ekonom Klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya jumlah
uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat output atau pendapatan. Bila tingkat
output meningkat, maka permintaan uang meningkat, begitu juga sebaliknya. Jumlah uang yang
dipegang oleh masyarakat bukanlah semata-mata nilai nominalnya, tetapi juga daya belinya,
yaitu nilai nominal dibandingkan dengan tingkat harga (real money balances).
(M/P)d =k.Y     …………………………………………………………………………   (17.1)
Di mana :
(M/P)d  = permintaan uang riil 
M        = nilai nominal uang
P         = tingkat harga
Y         = pendapatan atau output
K         = proporsi permintaan uang terhadap pendapatan atau output
Karena hanya berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral (money neutrality), dalam
arti uang hanya memengaruhi tingkat harga.Pendapat tersebut dinyatakan dalam persamaan
kuantitas uang Klasik (Classical quantity of money), dikemukakan oleh Irving Fisher.

M x V = P x T      ………………………………………………………………………  (17.2)

Atau

M.V = P.T

Di mana :    M = jumlah uang beredar


                  V  = velositas uang
                   P = tingkat harga umum
                  T =jumlah unit transaksi

Dengan demikian:

Jumlah Uang x Velositas = Harga x Transaksi

Velositas uang merupakan konsep yang menunjukkan berapa kali dalam setahun uang berputar
di dalam sebuah perekonomian.Dalam jangka pendek, kecepatan uang beredar dianggap tetap.

 Teori permintaan uang keynesian


a. Motivasi transaksi
permintaan uang untuk transaksi dalam teori keyness adalah sama dengan permintaan
uang dalam teori klasik masyarakat memegang uang dalam rangka mempermudah
kegiatan transaksi sehari-hari permintaan uang untuk transaksi berhubungan positif
dengan tingkat pendapatan bila pendapatan meningkat maka kebutuhan uang untuk
transaksi meningkat
b. Motivasi berjaga-jaga

Hal lain yang juga memotivasi orang memegang uang adalah persiapan untuk menghadapi hal-
hal yang tidak diinginkan dan atau tak terduga, misalnya sakit atau mengalami kecelakaan.
Karena permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga berhubungan searah dengan tingkat
pendapatan, maka hubungannya dapat diekspresikan sebagai berikut:

Mt = f(Y) .....................................................................................................................   (17.3)


di mana:
Mt      =   permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga
Y        =   pendapatan

c) Motivasi Spekulasi (Mendapatkan Keuntungan) (Speculation Motive):


Motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut sebagai motivasi spekulasi
(speculation motive).Keynes mengembangkan teori ini berdasarkan asumsi bahwauang adalah
salah satu dari dua aset finansial yang dapat dimiliki masyarakat.

Aset yang lainnya adalah obligasi (bond), yaitu suatu utang yang disertai janji memberikan
pendapatan bunga.Jenis obligasi yang dimaksudkan oleh Keynes adalah obligasi yang jatuh
temponya tidak terbatas (consol bond) dan tidak memiliki risiko gagal ditagih (default).
Keuntungan dari memegang uang adalah likuiditasnya yang sempurna; Kapan pun
dibutuhkan, pada saat itu juga dapat digunakan untuk transaksi.Tetapi biaya dari memegang uang
adalah hilangnya kesempatan memperoleh bunga, dibanding bila menyimpannya dalam bentuk
obligasi. Sebaliknya obligasi akan memberikan pendapatan bunga. Risiko dari memegang
obligasi adalah harga jual yang lebih rendah dari harga nominal (capital loss).Namun risiko ini
diimbangi oleh kemungkinan mendapat keuntungan dari menjual obligasi (capital gain).

Ada hubungan berbanding terbalik antara tingkat bunga dengan permintaan uang berdasarkan
pertimbangan memperoleh keuntungan (spekulasi).
Msp= f(r)      .........................................................................................................    (17.4)
di mana:
Msp     =   permintaan uang untuk spekulasi
r        =   tingkat hunga
 ≤ 0
Sehingga total permintaan uang:
MD    = Mt + Msp       ..............................................................................................    (17.5)
         = f(Y, r)
di mana:
MD    = total permintaan uang
 ≥ 0;   ≤ 0
Permintaan uang mempunyai keterkaitan yang erat dengan fungsi uang, seperti yang ditunjukkan
dalam tabel di bawah ini.
Alasan Mengapa Masyarakat Memegang Uang
Motivasi Beberapa Karakteristik
Kebutuhan Transaksi·       Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
·       Sebagai alat tukar
·       Berhubungan positif dengan pendapatan
·       Berhubungan negatif dengan perkiraan
inflasi
Bejaga-jaga ·       Untuk menghadapi kondisi darurat/tak
terduga
·       Sebagai alat tukar
·       Sebagai penyimpan nilai
·       Berhubungan positif dengan pendapatan
·       Berhubungan negatif dengan perkiraan
inflasi
Mendapat ·       Sebagai penyimpan nilai
Keuntungan ·       Sebagai salah satu bentuk aset
(Spekulasi) ·       Berhubungan negatif dengan tingkat bunga
·       Berhubungan negatif dengan perkiraan
inflasi

c. Motivasi spekulasi
motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut sebagai motivasi
spekulasi bisnis merupakan teori ini berdasarkan asumsi bahwa uang adalah salah satu
dari dua dimensi hal yang dapat dimiliki masyarakat aset lainnya adalah obligasi yaitu
surat utang disertai janji memberikan pendapatan bunga jenis aplikasi yang dimaksud
oleh kabinet adalah obligasi yang jatuh temponya tidak terbatas dan telah memiliki risiko
gagal ditagih keuntungan dari memegang uang adalah likuiditasnya yang sempurna
kapanpun dibutuhkan pada saat itu juga dapat digunakan untuk transaksi tetapi biaya dari
memegang uang adalah hilangnya kesempatan memperoleh bunga dibandingkan bila
menyimpannya dalam bentuk obligasi sebaliknya aplikasi akan memberikan pendapatan
bunga resiko dari pemegang Obligasi adalah harga jual yang lebih rendah dari harga
nominal nomor suku ini diimbangi oleh kemungkinan mendapatkan keuntungan dari
menjual obligasi
d. Jumlah uang beredar
yang dimaksud dengan jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan uang yang berada di
tengah masyarakat jumlah uang beredar dalam arti sempit adalah jumlah uang beredar
yang terdiri atas uang kartal dan uang giral secara teknis yang dihitung sebagai
Pembayaran adalah uang yang benar-benar berada di tengah masyarakat uang yang
berada di tangan bank atau bank umum dan bank sentral serta uang kertas dan logam atau
uang kartal milik pemerintah tidak dihitung sebagai uang beredar
perkembangan jumlah uang beredar mencerminkan seiring dengan perkembangan
ekonomi biasanya bila perekonomian bertumbuh dan berkembang jumlah uang beredar
juga bertambah sedangkan posisinya berubah bila perekonomian makin maju porsi
penggunaan uang kartal kertas dan Logam makin sedikit diganti dengan uang giral
biasanya juga perekonomian makin meningkat komposisi mie dalam peredaran uang
Makin kecil sebab porsi uang kuasi makin besar gejala tersebut di atas juga terjadi
Indonesia dilihat dari pertambahan jumlah uang beredar dan perubahan komposisinya.
e. Proses penciptaan uang
Proses penciptaan uang terjadi di dalam sistem perbankan, di mana bank yang pertama
kali memperoleh deposito akan menyalurkannya kepada bank berikutnya (bank kedua)
sehagai pinjaman. Bank kedua akan menyalurkan pinjaman yang diperolehnya dari bank
pertama kepada bank ketiga. Begitu seterusnya hingga jumlah tak terhingga.

Besarnya deposito yg dpt diubah menjadi pinjaman tergantung dari ketentuan besarnya
giro wajib minimum, disingkat GWM (reserve requirement ratio, disingkat RRR). Jika
ketentuan giro wajib minimumnya (GWM atau RRR) 10%, maka dari setiap 10 unit
deposito yg diterima bank, hanya 90% -nya yg boleh disalurkan sbg pinjaman. Bila RRR
20%, maka hanya 80% dari deposito yg dpt disalurkan sbg pinjaman.
Dengan segera dapat terlihat bahwa bila ketentuan persentase RRR semakin rendah, daya
ekspansi kredit perbankan semakin besar.     

Contoh dibawah ini memberikan penjelasan sederhana tentang proses penciptaan uang
(money creation) oleh perbankan, dgn memberikan perhatian agak khusus tentang
hubungan jumlah uang beredar dgn ketentuan RRR. Asumsi yg digunakan dlm contoh ini
adalah jumlah bank dlm perekonomian tidak terbatas, ketentuan RRR = 20%, neraca
bank sangat sederhana: terdiri atas cadangan wajib minimum di sisi asset, sedangkan
setiap tambahan deposito akan memperbesar nilai kewajiban (liabilities).       

Bila proses diatas terjadi berulang-berulang sampai tak terhingga, maka efek dari
bertambahnya deposito sebesar 1.000 sampai putaran tak terhingga adalah seperti dlm
Tabel berikut ini: 
Dampak dari setiap penambahan deposito adalah penambahan pinjaman yg akhirnya
menambah jumlah uang beredar. Dari contoh-contoh di atas dapat di tarik kesimpulan
bahwa bila RRR = 0,2, maka penambahan deposito sebesar 1.000 pada akhirnya akan
menambah jumlah uang beredar sebesar 5.000.

f. Model matematis proses penciptaan uang

Tiga konsep yang harus diketahui guna menurunkan persamaan matematis penciptaan uang
adalah:
1)     Uang primer(monetary base) dengan notasi B adalah jumlah uang yang dipegang masyarakat
dalam bentuk uang kartal (C) dan cadangan wajib (R). Uang primer dikontrol oleh bank
sentral.
2)    Giro wajib minimum (reserve deposit ratio atau reserve requirement ratio, di muka telah
disingkat RRR), yang besarnya ditentukan oleh bank sentral. Notasinya adalah rr.
3)    Rasio uang kartal giral(currency deposit ratio) dinotasikan cr, yang menggambarkan pilihan
bentuk uang yang dipegang masyarakat, dalam arti dari jumlah uang beredar, berapa bagian (%)
yang disimpan dalam bentuk uang kartal dan berapa bagian (%) yang disimpan dalam bentuk
uang giral.
   

2. LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dan
menyalurkan dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar asetnya
merupakan aset finansial. Fungsi utama lembaga keuangan adalah sebagai perantara
pihak-pihak yang membutuhkan uang modal (pemakai dana) dgn pihak-pihak yang
memilikinya (pemilik dana).
Sebab melalui lembaga keuanganlah uang yang ada dalam perekonomian dihimpun dan
dialirkan ke sektor-sektor kegiatan yang membutuhkan.
Tanpa adanya lembaga keuangan, tidak mungkin mengharapkan alokasi sumber daya
keuangan yang efisien, karena pasar uang modal tidak dapat bekerja efisien.Lembaga
keuangan mempunyai fungsi dan peranan penting untuk meningkatkan efisiensi pasar uang
modal.Lewat upaya lembaga-lembaga keuangan, kekuatan penawaran dan permintaan uang
dipertemukan.
Yang dipertukarkan/dialihkan dalam pasar uang modal adalah hak penggunaan uang.
Lembaga keuangan yang dalam menjalankan fungsi intermediasinya diizinkan menghimpun
dan menyalurkan dana dalam bentuk tabungan disebut lembaga keuangan depositori
(depository financial institution).
Lembaga yang masuk dalam kategori ini adalah perbankan. Sedangkan lembaga keuangan
yang dalam menjalankan usahanya tidak diizinkan menghimpun dana dalam bentuk
tabungan disebut lembaga keuangan nondepositori (nondepository financial institution),
yang disebut juga sebagai lembaga keuangan bukan bank (LKBB).

a. Lembaga keuangan perbankan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7/1992 (sebagaimana diubah dengan UU No. 10/1998)


tentang Perbankan, bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Selanjutnya undang-undang tersebut mengklasifikasikan bank
menjadi dua kelompok, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

1)  Bank Umum:


Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha konvensional atau berdasarkan
prinsip syariah, yang dalam kegiatan memberi jasa dalam lalu-lintas pembayaran.

Kegiatan usaha bank ini antara lain adalah:


a)   menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b)   memberikan kredit;
c)   menerbitkan surat pengakuan utang;
d)   membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya; dan
e)   kegiatan-kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Kegiatan usaha yang tidak boleh dilakukan oleh bank umum adalah:
a)   melakukan penyertaan modal, kecuali dalam hal tertentu seperti yang diatur dalam undang-
undang;
b)   melakukan usaha perasuransian; dan
c)   melakukan usaha lain seperti yang diatur undang-undang.

2)  Bank Perkreditan Rakyat:


Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalulintas pembayaran.
Jadi BPR adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan
dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

Kegiatan-kegiatan usaha yang diperbolehkan dilakukan oleh BPR menurut undang-


undang adalah:

a)   menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan;


b)   memberikan kredit;
c)   menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil; dan
d)   menempatkan dananya dlm bentuk SBI, deposito & atau tabungan pd bank lain.

Kegiatan usaha yg tidak diperkenankan dilakukan oleh BPR di antaranya adalah:


a)   menerima simpanan dalam bentuk giro;
b)   melakukan penyertaan modal;
c)   melakukan usaha perasuransian; dan
d)   melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha tersebut di atas.

b.  Bank Sentral (Central Bank):

Fungsi utama paling mendasar dari sebuah bank sentral suatu negara adalah mengatur jumlah
uang beredar dalam perekonomian (to manage nations money supply). Tetapi dalam
praktiknya, bank sentral menjalankan banyak fungsi mulai dari penanganan penyelesaian
giro (clearing and collecting check) sampai kepada pembenian izin, pembinaan, dan
pengawasan perbankan.

Secara umum ada beberapa fungsi utama bank sentral dalam dunia nyata:
1)   Agen fiskal pemerintah (Fiscal agent of government):
Berfungsi sebagai penasihat dan, memberi bantuan untuk mengelola berbagai
masalah/transaksi keuangan pemerintah.Misalnya memberi pinjaman kepada pemerintah
dan menyimpan aset-aset finansial milik pemerintah.

2)   Banknya bank (Banker of bank):


Bank sentral memberi bantuan kepada bank-bank yang mengalami kesulitan
likuiditas.Fungsi ini juga dikenal sebagai lender of last resort.

3) Menentukan kebijakon moneter (Monetary policy maker):


Dalam hal ini terutama adalah pengendalian jumlah uang beredar sebagai bagian dari
kebijakan ekonomi yang bertujuan mengarahkan kondisi makroekonomi ke arah yang lebih
baik dan atau diinginkan.
Selain tiga fungsi utama tersebut, umumnya bank sentral juga melaksanakan beberapa fungsi di
bawah ini.
4) Pengawasan, evaluasi, & pembinaan perbankan (Supervision, examination, & regulation of
members bank):

Salah satu alasan yang mendasari pentingnya fungsi ini adalah karena ketidaksempurnaan
pasar (industri perbankan). Hal ini akan menimbulkan eksternalisasi yang merugikan
(diseconomies externalities) dan penyebab kegagalan pasar, yang sangat mengganggu
stabilitas perekonomian.

5) Penanganan transaksi giro (The clearing and collection of checks):


Dengan fungsi ini bank sentral mengefisienkan kegiatan-kegiatan transaksi yang menggunakan
alat pembayaran giro, sebab transaksi tersebut terjadi dalam jumlah yang besar, antarbank,
antarwilayah, dan antarnegara.Tanpa bantuan bank sentral, bank-bank secara individu tidak
dapat menyelesaikan transaksi-transaksi tersebut.

6)   Riset-riset ekonomi (Economic research):


Riset-riset ekonomi yang dilakukan bank sentral terutama adalah yang berkaitan dengan
masalah-masalah dan perkembangan sektor moneter.Riset-riset ini dibutuhkan sebagai
masukan dalam penentuan kebijakan ekonomi, khususnya kebijakan moneter.

c. Bank Indonesia:
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral negara Republik Indonesia.Didirikan pada tahun
1953 dengan mengubah status De Javasche Bank N.V. (yang dinasionalisasi di tahun
1951) menjadi bank sentral Indonesia.Dasar hukum pendirian BI adalah Undang-
Undang Nomor 11/1953.
BI mengalami perubahan kedudukan dan fungsi pokoknya, yang merupakan konsekuensi dari
perkembangan sejarah, politik dan ekonomi di Indonesia.

Perkembangan status dan fungsi pokok Bank Indonesia

Wujud independensi itu terlihat dalam dua hal, yaitu:


1) Aspek kepemimpinan dan kewenangan BI,
2) Hubungan keuangan dengan pemerintah.

d.  Lembaga Keuangan Bukan Perbankan (Non Banking Financial Institution):

Sebagai lembaga keuangan yang tidak diizinkan menghimpun dana dalam bentuk tabungan,
maka kegiatan penghimpunan dana yang dilakukan LKBB adalah mengeluarkan kertas
berharga dan menyalurkannya untuk membiayai kegiatan investasi dan atau konsumsi
individu perusahaan. Beberapa LKBB yang umumnya terdapat di dalam suatu
perekonomian adalah perusahaan asuransi, lembaga dana pensiun, perusahaan investasi,
perusahaan pembiayaan, dan pegadaian.
1)   Perusahaan Asuransi
Produk jasa yang ditawarkan perusahaan asuransi adalah perlindungan finansial untuk
menghadapi berbagai hal yang kurang menguntungkan, misalnya kecelakaan, sakit
keras bahkan kematian. Perusahaan asuransi merupakan sumber dana jangka panjang yang
amat potensial bagi sektor swasta.

2)   Lembaga Dana Pensiun


lembaga ini menawarkan jasa berupa persiapan dana pensiun. Bagi pegawai perusahaan
swasta, jasa dana pensiun dapat memberikan ketenangan dan jaminan hari tua, sehingga
dapat meningkatkan produktivitas pekerja. Lembaga dana pensiun juga merupakan sumber
dana potensial bagi dunia usaha.
  
3)   Perusahaan Investasi
Produk yang ditawarkan perusahaan investasi adalah diversifikasi (divercification).Yang
dimaksud dengan diversifikasi adalah peningkatan kemampuan membeli atau memiliki
berbagai jenis atau tipe aset finansial.

4)   Perusahaan Pembiayaan


LKBB umumnya mengumpulkan dana dari individu/organisasi dalam jumlah-jumlah kecil,
kemudian menyalurkannya dalam bentuk pinjaman berskala besar. Tetapi lembaga
pembiayaan melakukan hal yang sebaliknya, karena meminjam dalam bentuk pinjaman
skala besar, kemudian menyalurkannya dalam bentuk pinjaman kecil-kecil kepada individu
atau unit usaha kecil.

5)   Pegadaian
Pegadaian merupakan lembaga perkreditan berdasarkan hukum gadai.Lembaga ini awalnya
berkembang di Italia yang kemudian menyebar ke wilayah-wilayah Eropa lainnya.Praktik
pegadaian di Indonesia dirintis oleh orang Belanda melalui VOC.
Lembaga pegadaian pada prinsipnya memberi bantuan keuangan dengan jaminan aset
peminjam, yang diserahkan kepada lembaga pegadaian.Aset tsb akan dikembalikan bila
peminjam telah melunasi utang berikut bunganya.
Besarnya pinjaman yang dapat diberikan sekitar 80-89% dari nilai perkiraan (nilai taksir) aset
yang digadaikan.Peminjam dapat melunasi utangnya setiap saat, tanpa harus menunggu
jatuh tempo.
Karena prosedur peminjamannya sangat sederhana, mudah dan cepat, pegadaian di Indonesia
termasuk sumber dana yang banyak diminati masyarakat, terutama masyarakat golongan
ekonomi menengah ke bawah.

3. LEMBAGA KEUANGAN INFORMAL:


Lembaga keuangan informal adalah lembaga yang menjalankan fungsi lembaga keuangan
namun tidak berlandaskan kekuatan hukum.Di Indonesia lembaga-lembaga ini terutama
beroperasi di pedesaan atau masyarakat kelompok bawah.Umumnya prosedur dan
perjanjian peminjaman amat cepat, sederhana, dan berdasarkan perjanjian lisan atau tertulis
yang sederhana.
Bentuk-bentuk usaha lembaga keuangan informal yang ada di Indonesia antara lainriba dan
ijon. Usaha riba adalah usaha memberi pinjaman dengan mengenakan bunga yang sangat
tinggi, sehingga sering disebut sebagai lintah darat atau rentenir.
Praktik ijon terjadi di kalangan petani, di mana pemodal memberikan dana kepada petani,
dengan syarat hasilnya nantinya harus dijual kepada pemodal. Yang menjadi persoalan
dalampraktik ijon adalah seringkali harga jual hasil petani sangat rendah dibanding harga
pasar yang berlaku.

Disatu sisi keberadaan lembaga keuangan informal ini amat menolong, krn menjangkau
kelompok masyarakat yg tidak memiliki akses ke lembaga keuangan formal. Disisi lain
biaya modal yg dibebankan kpd peminjam sangat tinggi. Misalnya, jika melalui perbankan
masyarakat dpt memperoleh pinjaman dgn bunga sekitar 2-3%per bulan, melalui riba
beban bunga yg dipinjamkan lebih besar dari 5% per bulan.
   
Sebenarnya ada juga lembaga keuangan informal yang tidak menjerat namun umumnya kurang
ekonomis untuk digunakan sebagai sumber dana usaha, yaitu lembaga arisan. Biasanya
tujuan pelaksanaan arisan bukan semata-mata finansial, namun juga tujuan sosial.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

Melalui Undang-undang No.24 Tahun 2004 telah terbentuk Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS), satu lembaga yg menjamin simpanan nasabah bank.LPS merupakan lembaga yg
independen, transparan, dan akuntabel dlm melaksanakan tugas dan wewenangnya, serta
bertanggung jawab kpd presiden. Dengan adanya lembaga ini maka setiap bank yg
menjalankan usahanya di Indonesia diwajibkan utk menjadi peserta dn membayar premi
penjaminan.

LPS menpunyai fungsi:

1.     Menjamin simpanan nasabah penyimpan.


2.     Turut aktif dlm memeliihara stabilitas sistem perbankan sesuai dgn kewenangannya.

Dalam menjalankan fungsi tsb, LPS bertugas melaksanakan penanganan dan penyelesaian
bank gagal (bank resolution).
Dalam melaksanakan tugas diatas, LPS mempunyai kewenangan antara lain menetapkan dan
memungut premi pinjaman dan kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi peserta.
Besarnya kontribusi kepesertaan setiap bank sbg peserta penjaminan adalah 0,01% (satu
per seribu) dan modal sendiri (ekuitas) bank pada akhir tahun fiskal sebelumnya atau dari
modal disetor bagi bank baru. Sedangkan premi utk setiap periode ditetapkan sama utk
setiap bank, yg besarnya 0,01% (satu per seribu) dari rata-rata saldo bulanan total
simpanan dalam satu per periode. LPS menjamin simpanan nasabah bank dlm bentuk
giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dgn itu., dimana nilai simpanan yg dijamin utk setiap nasabah pd satu bank direncanakan
paling banyak Rp.100juta.
Dengan demikian, dlm hal bank dicabut izin usahanya (dibekukan), maka LPS wajib membayar
klaim penjaminan kpd nasabah penyimpan. Dalam hal nasabah penyimpan pd saat yg
bersamaan mempunyai kewajiban kpd bank, maka pembayaran klaim penjaminan
dilakukan setelah kewajiban nasabah penyimpan kpd bank terlebih dahulu diperhitungkan.
LPS ini beroperasi efektif mulai 22 September 2005. Dgn dimulainya operasi LPS ini
berakibat peta resiko dan aliran dana perbankan akan mengalami perubahan yg cukup
signifikan. Bank-bank kecil tentu akan semakin sulit bersaing memperoleh dana
masyarakat. Masyarakat akan mulai belajar menganalisisresiko bank secara cermat.
Selama ini program penjaminan tsb dilakukan oleh pemerintah yg mulai dilaksanakan 26
Januari 1998 berdasarkan Keppres No.26 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap
Kewajiban Pembayaran Bank Umum. Program itu dilakukan dlm suasana kekacauan
sektor keuangan dan perbankan sbg akibat dari dilikuidasinya 16 bank pd 1
November 1997. Pada saat itu kurs rupiah terjun bebas dlm waktu yg sangat singkat, dari
Rp.3.960,00per US$ (Desember 1997) menjadi Rp.12.900,00 per US$ (minggu ketiga
1998).

Saat itu beberapa bank (terutama bank swasta) mengalami pelarian dana yg luar biasa shg
mengancam likuiditasnya. Hal ini menyebabkan Bank Indonesia harus menambah fasilitas
Bantuan Likuiditas BI (BLBI) sebesar Rp.45,46triliun hanya pd bln Januari 1998 tsb. 
BAB 3
PENUTUPAN

KESIMPULAN:

Secara kesimpulan, uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat
untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan
jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.Lembaga
keuangan dapat diartikan sebagai sebuah lembaga atau badan usaha yang menawarkan jasa
dalam bidang keuangan. Di mana lembaga ini nantinya akan bergerak dengan cara untuk
menghimpun dana dari masyarakat. Selain menghimpun juga akan menyalurkan dana
tersebut untuk proyek pembangunan. Sehingga nantinya bisa mendapatkan sebuah
keuntungan yang berupa bunga atau persentase.

SARAN :

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnyamembangun sangat saya harapkan

Anda mungkin juga menyukai