Anda di halaman 1dari 17

ANGKA PENGANGGURAN YANG MASIH TINGGI DI

INDONESIA

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan diampu oleh Dosen : Nur Innayah Ganjarjati, M.A

Disusun oleh :

Nuriko Setiyo Utomo (PG07230004)

Muhammad Yakfi Raihan (MP07230010)

Lu Lu Uzakiyyatul Lail (PG07230008)

Thiya Sumarni (PG07230011)

Afifah Salma Mayyadah (MP07230002)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH TUNAS BANGSA

BANJARNEGARA

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur tidak henti-hentinya

penulis panjatkan kepada Allah SWT karena makalah yang berjudul “Angka

Pengangguran Yang Masih Tinggi Di Indonesia” ini telah selesai. Makalah ini

disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani,

Olahrga dan Kesehatan.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis sangat

menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,

meskipun demikian penulis meyakini bahwa makalah ini insyaAllah akan

memberikan manfaat untuk semua kalangan.

Akhir kata guna penyempurnaan makalah ini kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis nantikan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................................... 1

1. Latar Belakang.................................................................................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah......................................................................................................................................... 2

3. Tujuan Makalah.............................................................................................................................................. 3

BAB IIl PEMBAHASAN......................................................................................................................................... 4

1. Pengertian Pengangguran....................................................................................................................... 4

2. Macam-Macam Pengangguran.......................................................................................................... 5

3. Penyebab Pengangguran dan Akibat Buruk yang Di Timbulkan

Pengangguran................................................................................................................................................... 6

4. Keadaan Pengangguran Di Indonesia.......................................................................................... 8

5. Upaya Untuk Mengatasi Pengangguran.................................................................................... 9

BAB III PENUTUP................................................................................................................................................... 12

Simpulan............................................................................................................................................................................. 12

Daftar Pustaka................................................................................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan, Indonesia dihadapkan pada

kenyataan bahwa lapangan kerja yang tersedia masih terbatas jika

dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang tercipta. Hal tersebut

menyebabkan terjadinya pengangguran. Yang menjadi masalah serius, di

hampir seluruh wilayah Indonesia. Menurut Arsyad (Dalam Subandi,

2011:14), beberapa masalah ketenagakerjaaan yang dapat berdampak pada

pengangguran diantaranya, adalah: pertama, penawaran tenaga kerja yang

tidak sesuai dengan kebutuhan atau kualifikasi dalam pasar tenaga kerja,

meski permintaannya ada (mismatch). Kedua, permasalahan upah tenaga

kerja yang secara langsung dan tidak langsung berpengaruh pada tingkat

pengangguran. Ketiga, adanya inflasi yang mendorong perusahaan

melakukan efisiensi dengan mendorong penguranga ntenaga kerja.

Keempat, keterbatasan kemampuan pertumbuhan ekonomi dalam

menciptakan kesempatan kerja, sehingga adanya pertambahan tenaga kerja

baru, tidak dapat diserap oleh pertambahan lapangan pekerjaan.

Di seluruh daerah di Indonesia pada saat ini memiliki permasalahan

yang serius dalam hal ketenagakerjaan. Sebagai negara berkembang yang

mempunyai jumlah industri yang cukup memadai diseluruh daerah di

Indonesia, namun di daerah-daerah Indonesia masih banyak memiliki

jumlah pengangguran yang masih tinggi juga.

Tingkat Pendidikan merupakan salah satu variabel yang

1
mempengaruhi pengangguran, pendidikan merupakan salah satu modal

dasar manusia yang harus dipenuhi untuk mencapai pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan. Semakin tingginya tamatan pendidikan

seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan kerja (the working

capacity) atau produktivitas seseorang dalam bekerja. Pendidikan yang

diselesaikan oleh seseorang merupakan persyaratan teknis yang sangat

berpengaruh terhadap pencapaian kesempatan kerja sehingga dapat

mengurangi pengangguran.

Pendidikan mencerminkan tingkat kepandaian (kualitas) atau

pencapaian pendidikan formal dari penduduk suatu negara. Pendidikan

berdampak positif bagi pembangunan, Semakin tinggi pendidikan

penduduk, kontribusi dalam kegiatan perekonomian juga semakin tinggi

ditunjukan oleh besaran TPAK yang meningkat seiring dengan

meningkatnya pendidikan (BPS, 2008:4). Semakin tingginya tamatan

pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan kerja (the

working capacity) atau produktivitas seseorang dalam bekerja. Pendidikan

formal merupakan persyaratan teknis yang dipersyaratkan pemberi kerja

untuk mengisi lowongan kerja sehingga pendidikan menjadi faktor penting

bagi masyarakat agar dapat bekerja dan dapat mengurangi tingkat

pengangguran.

2. Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian Pengangguran?

b. Apa Macam-Macam Pengangguran?

c. Apa Penyebab Pengangguran dan Akibat Buruk yang Di Timbulkan

Pengangguran?

2
d. Apa Keadaan Pengangguran Di Indonesia?

e. Apa Upaya Untuk Mengatasi Pengangguran?

3. Tujuan Makalah

a. Menjelaskan Pengertian Pengangguran

b. Menjelaskan Macam-Macam Pengangguran

c. Menjelaskan Penyebab Pengangguran dan Akibat Buruk yang Di

Timbulkan Pengangguran

d. Menjelaskan Keadaan Pengangguran Di Indonesia

e. Menjelaskan Upaya Untuk Mengatasi Pengangguran

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengangguran

Pengangguran adalah seseorang yang ingin bekerja tapi belum

mendapatkan pekerjaan dan tidak berperan dalam proses produksi barang

dan jasa (Mankiw, 2006:131). Menurut teori Keynes yang menyatakan bahwa

pengangguran yang terjadi di masyarakat di sebabkan adanya kekurangan

permintaan umum terhadap barang dan jasa, sehingga tingkat upah yang

tidak fleksibel dalam pasar tenaga kerja.

Artinya, dalam keadaan perekonomian yang tidak berkembang,

permintaan akan barang dan jasa dalam masyarakat menurun yang

mengakibatkan produksi perusahaan juga menurun dan banyak tenaga

kerja tidak terpakai yang menimbulkan pengangguran. Selanjutnya, dengan

turunnya produksi seharusnya diikuti dengan turunnya tingkat upah, tetapi

karena tingkat upah yang tidak fleksibel menyebabkan peningkatan

pengangguran, inilah penyebab pengangguran karena defisiensi permintaan

agregat.

Pada mulanya Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan

pengangguran terbuka sebagai penduduk berusia 15 tahun keatas yang

dalam kondisi tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Kegiatan

mencari pekerjaan dapat dilakukan oleh mereka yang sama sekali belum

pernah bekerja atau mereka yang pernah bekerja karena suatu hal berhenti

atau diberhentikan.

Tingkat pengangguran adalah persentase orang–orang yang ingin

4
bekerja tetapi tidak mempunyai pekerjaan (Mankiw, 2006:159). Menurut

Afrida (2003:135). Sedangkan Menurut Sukirno (2010:14), pengangguran

adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi oleh segolongan tenaga kerja,

yang telah berusaha mencari pekerjaan, tetapi belum memperolehnya.

Tenaga kerja adalah seluruh penduduk dalam usia kerja berusia 15

tahun atau lebih yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa.

Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan kriteria penduduk berusia 10

tahun ke atas sebagai kelompok tenaga kerja. (Kusumawardani, 2012:15).

Namun tidak semua penduduk yang mampu bekerja ini benar-benar mau

bekerja. Mereka yang mau bekerja dinamakan angkatan kerja. Tenaga kerja

yang tidak termasuk angkatan kerja disebut bukan angkatan kerja, yaitu

mencakup mereka yang bersekolah, mengurus rumah tangga, penerima

pendapatan, dan lain-lain.

2. Macam-Macam Pengangguran

Pengangguran dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan

beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Mulyadi Subri (2003:60-

61) macam-macam pengangguran antara lain:

1. Pengangguran terbuka (open unemployment): bagian dari angkatan kerja

yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan.

2. Setengah menganggur (underemployment): perbedaan antara jumlah

pekerjaan yang betul dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya dengan

jumlah pekerjaan yang secara normal mampu dan ingin

dikerjakannya.Setengah menganggur yang kentara (visible

underemployment): jika seseorang bekerja tidak tetap (part time) diluar

keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari

biasanya.

5
4. Setengah menganggur yang tidak kentara (invisible underemployment):

jika seseorang bekerja secara penuh (full time) tetapi pekerjaannya itu

dianggap tidak mencukupi, karena pendapatannya yang terlalu rendah atau

pekerjaan tersebut tidak memungkinkan ia untuk mengembangkan seluruh

keahliannya.

5. Pengangguran tidak kentara (disnguised unemployment): Dalam

angkatan kerja mereka dimasukkan dalam kegiatan bekerja, tetapi

sebetulnya mereka adalah pengangguran jika dilihat dari segi

produktivitasnya.

6. Pengangguran friksional: pengangguran yang terjadi akibat pindahnya

seseorang dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan akibatnya harus

mempunyai tenggang waktu dan berstatus sebagai penganggur sebelum

mendapatkan pekerjaan yang lain tersebut.

7. Pengangguran struktural: pengangguran yang disebabkan karena

ketidakcocokan antara struktur para pencari kerja sehubungan dengan

keterampilan, bidang keahlian, maupun daerah lokasinya dengan struktur

permintaan tenaga kerja yang belum terisi.

3. Penyebab Pengangguran dan Akibat Buruk yang Di Timbulkan

Pengangguran

A. Penyebab Pengangguran

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pengangguran,

diantaranya:

1. Lapangan kerja terbatas

Jumlah lapangan kerja terbatas Sedangkan para pencari kerja nya

lebih banyak sehingga sebagian dari pencari kerja tersebut tidak dapat

6
mendapatkan pekerjaan yang

2. Perkembangan teknologi

Perkembangan teknologi terkadang membuat tenaga manusia

tergeser sehingga tergantikan oleh teknologi, perkembangan teknologi

membuat sebagian orang kehilangan pekerjaan, tenaga manusia digantikan

oleh mesin misalkan penemuan traktor yang ada pada sektor pertanian

membuat tenaga kerja manusia untuk membajak sudah mulai berkurang.

3. Pemutusan hubungan kerja atau PHK

PHK merupakan satu kondisi ketika seseorang terpaksa

diberhentikan bekerja dari perusahaannya, penyebabnya Karena

perusahaan merugi atau penurunan aktivitas produksi sehingga

perusahaan terpaksa tidak mempekerjakan sebagian karyawannya.

4. Pendidikan yang rendah dan tidak berkualitas

Pendidikan yang tidak berkualitas membuat para pekerja memiliki

keterampilan yang buruk sehingga mereka tidak dapat mendapatkan

pekerjaan sesuai dengan harapan mereka.

B. Akibat Adanya Pengangguran

Ada beberapa hal yang terjadi ketika pengangguran di suatu negara sangat tinggi,

diantaranya :

1. Terjadi masalah sosial dan kriminalitas. Mereka yang menganggur tetap

membutuhkan makan dan membutuhkan penghasilan. Karena mereka

tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan terkadang

mereka harus terpaksa melakukan tindakan kriminal.

2. Pengangguran bisa menjadi beban negara. Ketika masyarakatnya

7
menganggur negara terpaksa harus menanggung beban sosialnya, negara

mengeluarkan berbagai program agar mereka yang menganggur segera bisa

mendapatkan pekerjaan.

3. Pengangguran dapat mengurangi nilai pendapatan perkapita sebuah

negara. Pendapatan per kapita merupakan pendapatan rata-rata rakyatnya,

jika sebagian besar rakyatnya menganggur maka pendapatan rata-rata

rakyatnya rendah.

4. Pengangguran dapat menyebabkan masalah kesehatan. psikologis mereka

yang menganggur akan cenderung terkena tekanan stress ataupun depresi

sehingga berujung pada aspek kesehatan dan psikologis.

5. Rendahnya produktivitas. Mereka yang menganggur tidak dapat

beraktivitas, tidak dapat menghasilkan apapun yang bernilai ekonomi

sehingga produktivitas negara menjadi rendah.

4. Keadaan Pengangguran Di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data Februari 2023 masih ada 7,99 juta

pengangguran di Indonesia. Angka ini 5,45 persen dari total angkatan kerja

per tahun sebesar 146,62 juta tenaga kerja. Meski masih banyak

pengangguran, namun menurut BPS angka ini lebih baik dari jumlah

pengangguran tahun 2022. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS

Edy Mahmud mengatakan tingkat pengangguran terbuka pada periode ini

turun 5,68 persen dibandingkan tahun lalu. Tercatat, jumlah pengangguran

terbuka pada 2022 kemarin mencapai 8,42 juta orang. Secara jenis kelamis,

pengangguran terbanyak ada pada laki-laki sebesar 5,83 persen dan

perempuan sebanyak 4,86 persen. Hal ini sejalan dengan angkatan kerja

yang masih didominasi oleh laki-laki. Berdasarkan wilayah, pengangguran

8
di perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Pengangguran di

perkotaan tercatat sebanyak 7,11 persen dan di pedesaan 3,42 persen. Secara

rinci, jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sebanyak 211,59 juta orang

per Februari 2023. Dari jumlah tersebut, 146,62 juta orang masuk dalam

angkatan kerja dan 64,97 juta orang bukan angkatan kerja. Dari 146,62 juta

angkatan kerja tersebut, sebanyak 7,99 juta orang pengangguran dan 138,63

juta orang bekerja. Untuk orang yang bekerja terdiri dari 92,16 juta orang

pekerja penuh, 36,88 juta orang pekerja paruh waktu, dan 9,59 juta orang

setengah pengangguran.

5. Upaya Untuk Mengatasi Pengangguran

Berikut cara mengatasi pengangguran yang bisa dilakukan:

1. Memperluas lapangan kerja

Menambah lapangan kerja bisa dilakukan oleh siapa pun. Beberapa

perusahaan pun menyerap tenaga kerja dengan mengajaknya sebagai mitra.

Sebut saja aplikasi ojek online atau ekspedisi pengiriman.

2. Membuka peredaran modal

Kamu sebagai pemilik modal juga bisa membantu mengatasi pengangguran.

Caranya dengan membuka bisnis untuk menyerap tenaga kerja.

3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat

Penyuluhan bisa membantu banyak masyarakat mendapatkan informasi

yang bermanfaat. Pasalnya, masih banyak orang yang hanya memiliki

pengetahuan tentang satu jenis pekerjaan saja. Dengan begitu, banyak orang

9
yang terbuka untuk mencoba melamar pekerjaan di bidang lain.

4. Memberikan pelatihan

Banyak dari masyarakat belum memiliki skill set yang dibutuhkan dalam

dunia kerja saat ini. Untuk membuat mereka lebih dilirik, tentunya perlu

ada pihak yang membantu memberikan pelatihan dalam banyak bidang.

Pelatihan ini pun perlu terjangkau untuk mereka yang membutuhkan.

5.Menghubungkan perusahaan dengan pencari kerja

Para pencari kerja ini perlu diberi tahu tentang lowongan yang ada di sebuah

perusahaan. Karena itu, perlu diperbanyak pameran-pameran lowongan

pekerjaan di tempat yang terjangkau oleh masyarakat. Hal ini bisa

membantu memudahkan pencari kerja terhubung dengan perusahaan.

6. Meningkatkan kegiatan ekonomi informal

Ekonomi informal bisa menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak

orang yang memiliki skill set minim. Sebut saja mitra ojek online,

pengantaran makanan, atau jasa ekspedisi pengantaran paket. Jasa-jasa

tersebut bisa menyerap banyak tenaga kerja di masyarakat.

7. Mendorong investasi modal

Pemerintah bisa membuka peluang bagi para pemilik modal untuk

menanamkan modalnya di Indonesia. Hal ini akan membantu terbentuknya

perusahaan-perusahaan baru yang bisa menyerap tenaga kerja. Di sisi lain,

pemilik modal individu juga bisa mempercayakan modalnya ke orang yang

tepat untuk diolah menjadi sebuah usaha yang membuka lapangan

pekerjaan.

10
8. Meningkatkan transmigrasi

Padatnya masyarakat di kota besar membuat tingginya persaingan yang

terjadi. Pemerintah bisa memberikan program transmigrasi yang membuat

penyebaran masyarakat lebih merata. Dengan begitu, lapangan pekerjaan di

desa-desa pun bisa terisi.

9. Membuka penganekaragaman ekonomi

Cara ini bisa menjaring para pengangguran musiman agar bisa terus bekerja

sepanjang tahun. Mereka bisa bercocok tanam saat musim panen tiba dan

menjadi pemandu wisata pada musim libur. Caranya dengan membuat

keanekaragaman ekonomi dalam sebuah daerah.

10. Meningkatkan mutu pendidikan

Cara mengatasi pengangguran yang paling efektif adalah mulai dari

dasarnya. Pemerintah perlu membangun mutu pendidikan yang baik

dengan memberikan pelatihan untuk para guru. Pendidikan pun perlu

diberikan secara merata bahkan sampai ke pedalaman supaya bisa

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

11
BAB III

PENUTUP

Simpulan

 Pengangguran adalah seseorang yang ingin bekerja tapi belum

mendapatkan pekerjaan dan tidak berperan dalam proses produksi barang

dan jasa (Mankiw, 2006:131). Menurut teori Keynes yang menyatakan

bahwa pengangguran yang terjadi di masyarakat di sebabkan adanya

kekurangan permintaan umum terhadap barang dan jasa, sehingga tingkat

upah yang tidak fleksibel dalam pasar tenaga kerja.

 Macam-macam pengangguran

1. Pengangguran terbuka

2. Setengah menganggur (underemployment)

3. Setengah menganggur yang kentara (visible underemployment)

4. Setengah menganggur yang tidak kentara (invisible

underemployment)

5. Pengangguran tidak kentara (disnguised unemployment)

6. Pengangguran friksional.

7. Pengangguran struktural.

 Sebab akibat adanya pengangguran

A. Penyebab Pengangguran

1. Lapangan kerja terbatas

12
2. Perkembangan teknologi

3. Pemutusan hubungan kerja

4. Pendidikan yang rendah dan tidak berkualitas

B. Akibat Adanya pengangguran

1. Terjadi masalah sosial dan kriminalitas tinggi

2. Bertambahnya beban negara

3. Mengurangi nilai pendapatan perkapita negara

4. Meningkatnya masalah kesehatan dan psikologis

5. SDM yang rendah produktivitas

 Keadaan pengangguran di Indonesia

Masih banyak pengangguran di Indonesia dan kebanyakan laki-laki,

namun menurut BPS angka ini lebih baik dari jumlah pengangguran tahun

2022.

 Upaya untuk mengatasi pengangguran:

1. Memperluas lapangan kerja

2. Membuka peredaran modal

3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat

4. Memberikan pelatihan

5. Menghubungkan perusahaan dengan pencari kerja

6. Meningkatkan kegiatan ekonomi informal

7. Mendorong investasi modal

8. Meningkatkan transmigrasi

9. Membuka penganekaragaman ekonomi

10. Meningkatkan mutu pendidikan

13
Daftar Pustaka

Afrida. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Agustina, Mustika. (2010). Analisis tingkat pengangguran dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya di Kota Semarang.

Sukidzo, Peran pengusaha Dalam Mengatasi Pengangguran Di Indonesia,

jurnal ekonomi, No 1, Volume 1, agustus 2005

Sa’diyah, C. & Argo, D. P. 2009. Ekonomi 2. Jakarta: Remaja Rosdakarya

Badan pusat statistik

14

Anda mungkin juga menyukai