Disusun oleh
Kelompok 4 :
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................1
KATA PENGANTAR .................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3
A.. Latar Belakang ................................................................................... 3
B. Rumusan masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan ................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5
B. Definisi Pengangguran ........................................................................ 5
B. Teori Pengangguran ............................................................................ 6
C. Jenis-jenis Pengangguran ................................................................... 8
D. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Pengangguran ...... 10
E. Penyebab Pengangguran ................................................................... 11
F. Dampak pengangguran ..................................................................... 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 15
A. KESIMPULAN.................................................................................. 15
B. SARAN ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
menjadi tinggi jika tidak diiringi dengan pertumbuhan lapangan kerja. Pada 26
tahun terakhir tingkat pengangguran di Indonesia tercatat mengalami trend yang
berfluktuatif, yang mana pada 1990-an tingkat pengangguran relatif lebih kecil
karena beradapada angka 2 persen, namun terus meningkat setiap tahunnya dan
berfluktuasi setelah mencapai tingkat tertinggi pada tahun 2005 yang mencapai
11 persenhingga pada tahun 2015 tingkat pengangguran terbuka tercatat
sebanyak 5,99persen (BPS).
B. Rumusan masalah
1. Apakah definisi dari pengangguran?
2. Apa saja jenis jenis pengangguran?
3. Apa saja faktor faktor yang menyebabkan pengangguran?
4. Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pengangguran.
2. Untuk mengetahui jenis jenis dari pengangguran.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor penyebab pengangguran.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi pengangguran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengangguran
5
Menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya Menurut Payman J. Simanjuntak
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang
tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu
sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan (Payman J.
Simanjuntak).
B. Teori Pengangguran
1. Teori Klasik Teori Klasik menjelaskan pandangan bahwa
pengangguran dapat dicegah melalui sisi penawaran dan mekanisme
herga di pasar bebas supaya menjamin terciptanya permintaan yang
akan menyerap semua penawaran. Menurut pandangan klasik,
pengangguran terjadi karena mis-alokasi sumber daya yang bersifat
sementara karena kemudian dapat diatas dengan mekanisme harga
(Gilarso, 2004). Jadi dalam Teori Klasik jika terjadi kelebihan
penawaran tenaga kerja maka upah akan turun dan hal tersebut
mengakibatkan produksi perusahaan menjadi turun. Sehingga
permintaan tenaga akan terus meningkat karena perusahaan mampu
melakukan perluasan produksi akibat keuntungan yang diperoleh dari
rendahnya biaya tadi. Peningkatan tenaga kerja selanjutnya mampu
menyerap kelebihan tenaga kerja yang ada di pasar, apabila harga
relative stabil (Tohar, 2000).
6
2. Teori Keynes Dalam menanggapi masalah pengangguran Teori Keynes
mengatakan hal yang berlawanan dengan Teori Klasik, menurut Teori
Keynes sesungguhnya masalah pengangguran terjadi akibat permintaan
agregat yang rendah. Sehingga terhambatnya pertumbuhan ekonomi
bukan disebabkan oleh rendahnya produksi akan tetapi 16 rendahnya
konsumsi. Menurut Keynes, hal ini tidak dapat dilimpahkan ke
mekanisme pasar bebas. Ketika tenaga kerja meningkat, upah akan
turun hal ini akan merugikan bukan menguntungkan, karena penurunan
upah berarti menurunkan daya beli masyarakat terhadap barangbarang.
Akhirnya produsen akan mengalami kerugian dan tidak dapat menyerap
tenaga kerja. Keynes menganjurkan adanya campur tangan pemerintah
dalam mempertahakan tingkat permintaan agregat agar sektor
pariwisata dapat menciptakan lapangan pekerjaan (Soesastro, dkk,
2005). Perlu dicermati bahwa pemerintah hanya bertugas untuk
menjaga tingkat permintaan agregat, sementara penyedia lapangan
kerja adalah sektor wisata. Hal ini memiliki tujuan mempertahankan
pendapatan masyarakat agar daya beli masyarakat terjaga. Sehingga
tidak memperparah resesi serta diharapkan mampu mengatasi
pengangguran akibat resesi.
3. Teori Kependudukan dari Malthus Teori Malthus ini menyatakan
penduduk cenderung bertumbuh secara tak terbatas hingga mencapai
batas persediaan makanan, dalam hal ini menimbulkan manusia saling
bersaing dalam menjamin kelangsungan hidupnya dengan cara mencari
sumber makanan, dengan persaingan ini maka aka nada sebagian
manusia yang tersisih serta tidak mampu lagi memperoleh bahan
makanan. Pada masyarakat modern diartikan bahwa semakin pesatnya
jumlah penduduk akan 17 menghasilkan tenaga kerja yang semakin
banyak pula, namun hal ini tidak diimbangi dengan kesempatan kerja
yang ada. Karena jumlah kesempatan yang sedikit itulah maka manusia
7
saling bersaing dalam memperoleh pekerjaan dan yang tersisih dalam
persaingan tersebut menjadi golongan penganggur.
4. Teori Sosiologi Ekonomi No-Marxian Berawal dari analisis Marxian
pada awal abad 20 tentang struktur dan proses ekonomi yang dapat
dibayangkan sebagai sistem kapitalisme kompetitif. Industri kapitalis
yang ada pada zaman itu tergolong masih kecil dan belum ada satupun
yang memegang perekonomian dan mengendalikan pasar. Namun
Marxian yakin pada suatu saat apabila kapitalisme sudah muncul
dengan demikian pesatnya maka akan memunculkan kompetisi antar
industri yang menjadi semakin pesat dan kemudian menghasilkan
sistem monopoli dari industri yang paling kuat dalam persaingan
tersebut. Dengan munculnya monopoli modal ini maka aka nada satu
perusahaan besar yang akan mengendalikan perusahaan-perusahaan
lain dalam perekonomian kapitalis. Maka dapat kita telaah lagi bahwa
dengan adanya pergantian antara sistem kapitalis kompetitif menjadi
kearah sistem kapitalis monopoli, maka akan terdapat sebagian
perusahaan yang masih tidak mampu bersaing dan menjadi terpuruk.
Apabila semua proses produksi dan pemasaran semua terpengaruh oleh
sebuah perusahaan raksasa saja, 18 maka akan mengakitbatkan
perusahaan kecil menjadi sangat sulit dan hal pemasaran, bisa saja
perusahaan kecil tersebut mengalami kebangkrutan dan tidak lagi
mampu beroperasi lagi, maka para pekerja yang semula bekerja dalam
perusahaan tersebut menjadi tidak mempunyai pekerjaan lagi.
Kemudian akhirnya pekerja tersebut menjadi pengangguran.
C. Jenis-jenis Pengangguran
8
a) Pengangguran Normal atau Friksional Pengangguran yang
berlaku pada tingkat kesempatan kerja penuh. Kesempatan kerja
penuh adalah keadaan dimana sekitar 95 persen dari angkatan
kerja dalam suatu waktu sepenuhnya bekerja. Pengangguran
sebanyak 5 persen inilah yang dinamakan sebagai pengangguran
alamiah. Para penganggur ini bukan karena tidak mendapatkan
pekerjaan, tetapi karena sedang mencari kerja yang lebih baik
atau lebih sesuai dengan keinginannya.
b) Pengangguran Struktural Pengangguran struktural merupakan
pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan struktur
dalam perekonomian.
c) Pengangguran Konjungtur Pengangguran yang disebabkan oleh
kelebihan pengangguran alamiah dan berlaku sebagai akibat
pengurangan dalam permintaan agregat. Penurunan permintaaan
agregat mengakibatkan perusahaan mengurangi jumlah pekerja
atau gulung tikar, sehingga muncul pengangguran konjungtur.
d) Pengangguran teknologi Pengangguran yang ditimbulkan oleh
penggunaan mesin dan kemajuan tekhnologi lainnya.
9
b) Pengangguran Tersembunyi Keadaan dimana suatu jenis kegiatan
ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi
dari yang diperlukan
c) Pengangguran Musiman Keadaan pengangguran pada masa-masa
tertentu dalam satu tahun. Penganguran ini biasanya terjadi di
sektor pertanian. Petani akan mengganggur saat menunggu masa
tanam dan saat jeda antara musim tanam dan musim panen
d) Setengah Menganggur Keadaan dimana seseorang bekerja
dibawah jam kerja normal. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),
di Indonesia jam kerja normal adalah 35 jam seminggu, jadi
pekerja yang bekerja di bawah 35 jam seminggu termasuk dalam
golongan setengah menganggur.
10
2. Keterampilan dan Pendidikan Rendah Pihak badan usaha tidak akan
menerima seseorang yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang
rendah karena tidak akan meningkatkan produktifitas kerja dan hasil
produksi.
3. Kemajuan Teknologi Saat ini sudah banyak pabrik yang hanya
membutuhkan sedikit pekerja karena kebanyakan posisinya sudah
digantikan oleh mesin. Selain biaya lebih murah, menggunakan mesin
juga membuat pekerjaan lebih cepat.
4. Persaingan Pasar Global Saat ini di Indonesia sudah ada banyak
perusahaan asing yang didirikan, namun mereka lebih memilih
menggunakan tenaga kerja dari negara lain dibandingkan tenaga kerja
dari dalam negeri.
E. Penyebab Pengangguran
11
4. Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan
pekerjaan di kota , dan sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.
5. Masih belum maksimal nya upaya pemerintah dalam
memberikan pelatihan untuk meningkatkan softskill
6. Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang
membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari
peluang kerja.
F. Dampak pengangguran
12
mencari pekerjaan, maka banyak orang melakukan tindak
kejahatan seperti mencuri,merampok, dan lain – lain untuk
memenuhi kehidupan mereka.
3. Ditinjau dari segi mental, dengan banyaknya penganguran
maka rendahnya kepercayaan diri , keputusan asa, dan akan
menimbulkan depresi.
4. Ditinjau dari segi politik maka akan banyaknya demonstrasi
yang terjadi. Yang akan membuat dunia politik menjadi tidak
stabil, banyaknya demosntrasi para serikat kerja karena
banyaknya pengangguran yang terjadi.
5. Ditinjau dari segi keamanan, banyaknya pengangguran
membuat para pengangur melakukan tindak kejahatan demi
menghidupi perekonomiannya, seperti merampok, mencuri,
menjual narkoba, tindakan penipuan.
6. Banyaknya pengangguran juga dapat meningkatkan Pekerja
Seks komersial dikalangan muda, karena demi menghidupi
ekonominya.
7. Banyaknya dampak pengangguran yang timbul, menjadi
tanggung jawab pemerintah dan masyarakat untuk segera
menanggulangi jumlah pengangguran yang terjadi. Pemerintah
harus meningkatkan kegiatan ekonomi di Indonesia. Setiap
daerah harus mampu mandiri dalam meningkat laju
perekonomiannya
Pertumbuhan Tingkat
Kemiskinan di
Tahun Ekonomi Pengangguran
Indonesia (%)
(%) Terbuka (%)
13
2001 3.76 4.35 20.73
2002 3.80 4.90 20.34
2003 4.78 4.81 19.52
2004 5.83 5.72 19.10
2005 5.84 8.51 22.51
2006 6.02 8.19 20.23
2007 6.11 6.79 19.98
2008 5.94 6.42 18.51
2009 5.02 5.08 16.68
2010 6.67 4.25 15.26
2011 7.22 4.16 14.23
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, berkerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau orang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan
yang layak. Pengangguran terjadi disebabkan antala lain, yaitu karena
jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu
juga kurang efektifnya informansi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi
kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD
1945 dengan partisipasi semua masyarakat indonesia. Lebih tegas lagi
jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Ketidakmerataan pendapatan keryawan, pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di
indonesia. Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh
pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang
dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran
bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang
multidimensi pula.
B. SARAN
Untuk mengurangi tingkat pengangguran. Maka harus ada peran
pemerintah. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa
terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten
15
tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.
Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada
masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya. Masing-masing untul mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan
kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga, harus ikut
berpatisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi
di indonesia
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bps.go.id
http://www.isi-indonesia.org
17