Anda di halaman 1dari 26

PENGANGGURAN DI INDONESIA

Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Kelulusan Mata

Kuliah Sosiologi

Oleh :

NINDHI GISELLA

01 01 19 256

Kelas GH

Dosen Mata Kuliah :

Sapto Handoyo DP, S.H. , M.H.

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang atas izinNya lah Saya dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

yang kita nanti – nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Dalam makalah ini Saya akan menjelaskan perihal salah satu

masalah di masyarakat, yaitu pengangguran. Pengangguran tidak hanya

terjadi di Indonesia saja, tetapi masalah pengangguran ini sudah menjadi

bagian dari hampir seluruh Negara di dunia. Namun, pada kesempatan

kali ini Saya akan khusus membahas perihal pengangguran di Indonesia

berikut upaya dan penyebabnya.

Saya mengetahui bahwa hasil makalah saya masi jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, Saya mohon maaf apabila masih terdapat

kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, karena sesungguhnya

kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun

yang membacanya. Terima kasih.

Bogor, 20 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
BAB I............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................2
C. Maksud danTujuan Penulisan.....................................................2
BAB II...........................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................3
A. Pengertian Pengangguran...........................................................3
B. Jenis – Jenis Pengangguran Di Indonesia.................................5
a. Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya....................5
b. Pengangguran menurut jam kerja..............................................7
C. Penyebab Terjadinya Pengangguran.........................................8
D. Tingkat Pengangguran Di Indonesia........................................10
E. Dasar Hukum Mengenai Penciptaan Lapangan Kerja................12
BAB III........................................................................................................15
ANALISIS...................................................................................................15
A. Faktor Terjadinya Pengangguran.............................................15
1. Tidak sebanding penawaran dengan permintaan pekerja...........15
2. Turunnya pengeluaran total dan output........................................15
3. Perkembangan teknologi..............................................................16
4. Waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan.......................16
B. Upaya Pemerintah Dalam Menanggulangi Pengangguran....16
BAB IV........................................................................................................21
PENUTUP..................................................................................................21
A. Kesimpulan..................................................................................21
B. Saran............................................................................................21

DAFTAR ISI

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengangguran sudah menjadi masalah pokok bagi bangsa

dan negara ini. Disadari atau tidak, pengangguran dapat

berdampak langsung kepada masalah sosial lainnya seperti

meningkatnya angka kemiskinan, kriminalitas, dan masalah -

masalah sosial – politik lainnya. Permasalahan tenaga kerja ini

semakin lama semakin besar dan kompleks seiring dengan

berjalannya waktu. Jumlah angkatan kerja yang semakin besar

serta arus migrasi yang terus mengalir juga memperburuk keadaan

pengangguran di Indonesia.

Pengangguran dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti

lebih sedikitnya jumlah lapangan kerja dibandingkan dengan jumlah

pencari kerja yang ada, kurang efektinya penyebaran informasi

yang diberikan oleh pasar kerja, dan kompetensi para pencari yang

tidak sesuai dengan kualifikasi perusahaan tertentu,

Pemutusan hubungan kerja pun menjadi salah satu

penyebab utama banyaknya pengangguran di Indonesia. Hal ini

dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti perusahaan yang

mengalami kebangkrutan akibat krisis ekonomi atau bahkan

1
mengalami hambatan dalam kegiatan ekspor impor, dan masih

banyak lagi.

B. Identifikasi Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan pengangguran ?

2) Apa saja penyebab dari pengangguran ?

3) Apa saja jenis – jenis pengangguran ?

4) Bagaimana tingkat pengangguran di Indonesia ?

5) Adakah dasar hukum yang membahas terkait masalah

pengangguran ?

6) Apa saja upaya pemerintah dalam mengatasi masalah

pengangguran ?

C. Maksud danTujuan Penulisan

1) Untuk mengatahui pengertian dari pengangguran.

2) Untuk mengetahui penyebab dari pengangguran.

3) Untuk mengetahui jenis – jenis pengangguran

4) Untuk mengetahui tingkat pengangguran di Indonesia.

5) Untuk mengetahui dasar hukum yang membahas terkait

masalah pengangguran.

6) Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi

masalah pengangguran.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengangguran

Sebelum membahas pengertian dari pengangguran,

alangkah baiknya bila kita mngetahui terlebih dahulu apa yang

dimaksud dengan tenaga kerja, angkatan kerja, dan usia pekerja di

Indonesia.

Tenaga kerja adalah penduduk yang berada dalam usia

kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2

disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu

melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik

untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan,

baik sedang bekerja maupun yang sementara tidak sedang bekerja

karena suatu sebab, seperti petani yang menunggu panen ataupun

karyawan yang sedang sakit.

Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja adalah usia

yang telah mencapai ketentuan dan diharapkan dapat mendapat

pekerjaan, serta memiliki pendapatan. Kisaran usia pekerja di

Indonesia adalah antara 15 – 64 tahun.

3
Pengangguran atau tunakarya adalah istilah untuk orang

yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja

kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang

sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja

atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan

kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran

seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan

adanya pengangguran, produktivitas dan

pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat

menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-

masalah sosial lainnya

Menurut Nanga, pengangguran merupakan suatu keadaan

di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja

tidak mempunyai pekerjaan dan juga secara aktif tidak sedang

mencari pekerjaan.

Adapun Sukirno mengungkapkan, bahwa pengangguran

adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif

mencari pekerjaan akan tetapi belum memperolehnya.

Kemudian, Survei Angkatan Kerja Nasional ( SARKENAS)

menyatakan bahwa :

4
Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja

kurang dari 35 jam per minggu yang masih mencari pekerjaanatau

yang masih bersedia menerima perkerjaan lain.

Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja

kurang dari 35 jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan

tidak bersedia menerima pekerjaan lain.

B. Jenis – Jenis Pengangguran Di Indonesia

a. Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya

1)  Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment)

Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang

disebabkan oleh naik-turunnya kehidupan perekonomian

(siklus ekonomi).

2) Pengangguran struktural (Struktural Unemployment)

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang

disebabkan oleh ketidaksesuaian kualifikasi tenaga kerja

dengan tenaga kerja yang tersedia. Latar balakang dari

ketidaksesuaian ini adalah perubahan struktur ekonomi

dalam jangka panjang.

3) Pengangguran friksional (Frictional Unemployment)

atau Pengangguran sukarela

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang muncul

akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan

pencari kerja (pergantian pekerjaan atau pergeseran tenaga

5
kerja). Pengangguran ini muncul dari kemauan tenaga kerja

yang bersangkutan. Ia menganggur untuk sementara waktu

dalam rangka mencari pekerjaan yang lebih baik,

menantang dan menunjang karirnya.

4) Pengangguran musiman

Pengangguran musiman adalah pengangguran yang

muncul akibat pergantian musim, seperti dari musim tanam

ke musim panen.

5) Pengangguran teknologi

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang

muncul akibat dari terkikisnya jumlah tenaga kerja oleh

tenaga mesin – mesin.

6) Pengangguran siklus

Pengangguran siklus adalah pengangguran yang

disebabkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian akibat

kecilnya angka permintaan masyarakat (agrerat demand).

Contoh : suatu saat perekonomian suatu negara mengalami

masa pertumbuhan (menaik).Di saat lain, mengalami resesi

(menurun) atau bahkan depresi.Pada saat krisis ekonomi,

daya beli masyarakat menurun sehingga tingkat permintaan

terhadap barang dan jasa juga menurun.Turunnya

permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa

produsen untuk menurunkan kegiatan produksi.Produsen

6
melakukan ini antara lain dengan cara mengurangi

pemakaian faktor produksi, termasuk tenaga kerja.

b. Pengangguran menurut jam kerja

1) Pengangguran Terselubung (Disguissed

Unemployment)

Pengangguran terselubung terjadi apabila tenaga kerja tidak

berkerja secara optimal. Misalnya seorang lulusan S1

Pendidikan bekerja sebagai pegawai bank. Dia tidak

melaksanakan pekerjaan sebagai pegawai bank dengan

baik sehingga mengurangi proses kerja. Pengangguran

terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyaknya

tenaga kerja yang dipakai untk mengerjakan suatu

pekerjaan melebihi batas optimalnya. Misalnya sebuah

perusahaan memperkerjakan 10 karyawan untuk

menangani pemasaran padahal hanya dengan

memperkerjakan 7 karyawan pun tugas tersebut dapat

tertangani dengan baik. Maka 3 orang diaktakan sebagai

pengangguran terselubung.

2)  Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)

Pengangguran terbuka adalah situasi dimana orang sama

sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan.

Pengangguran terbuka bisa disebabkan karena lapangan

kerja yang tidak tersedia, ketidakcocokan antara

7
kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan serta

keinginan untuk tidak bekerja.

3) Setengah Menganggur (Under Unemployment) 

Setengah Menganggur adalah tenaga kerja yang tidak

bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan

pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini

merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam

selama seminggu.

C. Penyebab Terjadinya Pengangguran

Berikut adalah hal – hal yang dapat menjadi penyebab dari

pengangguran :

1) Tidak seimbangnya jumlah tenaga kerja dengan lapangan

pekerjaan yang tersedia

Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini populasi di Indonesia

sedang banyak - banyaknya. Sehingga, tidak heran jika

lapangan pekerjaan yang ada tidak bisa menampung

keseluruhan dari para pencari kerja meskipun di luar sana

banyak orang – orang yang berpotensi dibidangnya tetapi

belum mendapatkan kesempatan tersebut.

2) Kemajuan teknologi

Teknologi berkembang dengan sangat cepat dan memberikan

banyak keuntungan bagi banyak orang. Namun, adapula sisi

negatif dari kemajuan teknologi ini, seperti berkurangnya

8
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, karena peran mereka

sudah dapat digantikan oleh mesin - mesin canggih di luar

sana.

3) Harapan yang tinggi untuk calon pekerja

Setiap perusahaan pasti menginginkan tenaga kerja yang

terampil dan berpengalaman. Namun jika tidak ada yang sesuai

saat seleksi yang ketat berlangsung, banyak dari mereka yang

justru tidak menerima tenaga kerja sama sekali.

4) Kurangnya pendidikan

Semakin tinggi gelar dan derajat seseorang, maka akan

semakin mudah dia mendapatkan pekerjaan, sehingga jika ada

seseorang yang tingkat pendidikannya rendah, biasanya dia

akan menjadi buruh kasar saja, apalagi jika seseorang itu tidak

memiliki jiwa usaha.

5) Persaingan pasar global

Saat ini, di Indonesia sudah ada banyak perusahaan asing

yang didirikan, namun mereka lebih memilih menggunakan

tenaga kerja dari negara lain dibandingkan tenaga kerja dari

Indonesia. Alasannya karena keterampilan juga kemampuan

tenaga kerja lokal masih tidak sesuai dengan persyaratan

mereka.

9
6) Budaya pilih – pilih pekerjaan

Kebanyakan pengangguran di Indonesia adalah pengangguran

terbuka dimana salah satu penyebabnya adalah karena mereka

mencari pekerjaan yang benar - benar mereka inginkan.

7) Pemalas

Selain karena memilih – milih pekerjaan, malas juga menjadi

salah satu penyebab dari pengangguran, dimana mereka

bahkan merasa malas untuk melamar pekerjaan atau

melakukan pekerjaan itu sendiri.

D. Tingkat Pengangguran Di Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2019 ada di

angka 5,01 persen dari tingkat partisipasi angkatan kerja

Indonesia. Angka ini membaik dibanding posisi Februari 2018

yakni 5,13 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan tren angka TPT pada

Februari setiap tahunnya menunjukkan penurunan. Pada Februari

2019, jumlah pengangguran berkurang sebanyak 50 ribu orang

dari 6,87 juta orang pada Februari 2018 menjadi 6,82 juta orang.

Meski demikian, angka pengangguran terbuka di kota yang

sebesar 6,3 persen masih lebih tinggi dibanding desa yakni 3,45

10
persen.

“Kami setiap tahun menerbitkan dua kali angka

pengangguran, yakni Februari dan Agustus. Tapi kami tak

membandingkan angka saat ini dengan Agustus tahun lalu karena

ada faktor musiman seperti masa panen yang tentu berpengaruh

ke serapan tenaga kerja," jelas Suhariyanto, Senin (6/5).

Angka sebesar 5,01 persen ini sejatinya menunjukkan

kualitas penyerapan lapangan kerja yang baik. Sebab, penurunan

angka pengangguran ini terjadi di tengah tingkat partisipasi

angkatan kerja yang juga meningkat. BPS mencatat, tingkat

partisipasi angkatan kerja Februari 2019 di angka 136,18 juta

orang atau tumbuh 1,67 persen dibanding tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari sektornya, sektor perdagangan menyerap

tenaga kerja terbanyak dalam setahun belakangan dengan jumlah

920 ribu orang, yang disusul oleh sektor akomodasi makan dan

minum dengan jumlah 700 ribu orang.

Hanya saja, pekerja sektor pertanian ternyata berkurang 590

ribu dalam setahun. Meski demikian, Suhariyanto bilang ini

merupakan hal yang wajar, mengingat pekerja di sektor pertanian

memang rentan bergeser ke sektor lainnya.

11
“Tapi kalau melihat angka-angka tersebut, pemerintah

sebaiknya menggerakkan ekonomi di sektor perdagangan dan

pertanian agar penyerapan tenaga kerja lebih baik ke depan,"

imbuh Suhariyanto.

Ia melanjutkan, angka TPT ini masih menyisakan masalah

fundamental tersendiri, yakni lulusan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) yang masih mendominasi angka pengangguran. Data BPS

mengatakan, 8,92 persen dari total tingkat partisipasi angkatan

kerja adalah pengangguran lulusan SMK. Kemudian, 7,92 persen

dari total tingkat partisipasi angkatan kerja adalah pengangguran

lulusan diploma.

“Hal ini memang harus menjadi perhatian pemerintah yang

serius karena ini mengulangi tren-tren sebelumnya," pungkas

Suhariyanto.

E. Dasar Hukum Mengenai Penciptaan Lapangan Kerja

Masalah pengangguran tentu saja tidak akan lepas dari yang

namanya lapangan pekerjaan, sebab keterbatasan lapangan

pekerjaan itulah yang menjadi salah satu penyebab dari

pengangguran. Perihal penciptaan lapangan kerja pun sudah

diatur sedemikian rupa dalam serangkaian Undang – Undang yang

12
telah dibuat demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dan

tentu saja pelaksanaannya lah yang paling penting.

Dengan semakin banyaknya pengangguran , diharapkan

pemerintah dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai

dengan jumlah pengangguran di Indonesia. Hal ini dikarenakan

setiap warga memiliki hak untuk mendapatkan pekerjaan dan

penghidupan yang layak sebagaimana disebutkan dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat (2).

Kemudian dalam Pasal 9 Ayat (1) UU Nomor 39 Tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia, juga menyebutkan bahwa setiap orang

berhak untuk hidup, dan mempertahankan hidup dan meningkatkan

taraf kehidupannya.

Selain itu, dalam Pasal 11 UU Nomor 39 Tahun 1999

tentang HAM, menyebutkan setiap orang berhak atas pemenuhan

kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan atau meningkatkan taraf

kehidupan yang layak bagi setiap warga Indonesia, pemerintah

wajib menciptakan lapangan pekerjaan untuk seluruh warga

Indonesia.

Pernyataan ini sesuai dengan kewajiban pemerintah atas

pemenuhan hak-hak warga Indonesia, sebagaimana telah

13
disebutkan dalam Pasal 71 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang

HAM yang menyatakan bahwa pemerintah wajib dan bertanggung

jawab menghormati,melindungi, menegakkan, dan memajukan hak

asasi manusia yang diatur dalam undang-undang ini, peraturan

perundang-undangan lain dan hukum internasional tentang hak

asasi manusia yang diterima oleh negara Republik Indonesia.

Penciptaan lapangan kerja ini tak hanya melibatkan

kepentingan tenaga kerja, melainkan juga menjadi kewajiban

pemerintah dengan cara melakukan perluasan kesempatan kerja

ataupun penempatan kerja untuk para pencari kerja.

Penjelasan mengenai pengertian dari penempatan kerja

sesuai dengan Permenakertrans Nomor  07/Men/IV/2008 tentang

Penempatan Tenaga Kerja adalah proses pelayanan kepada

pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan dan pemberi kerja

dalam pengisian lowongan kerja sesuai dengan bakat, minat, dan

kemampuan.

Dengan demikian, diharapkan akan ada peningkatan jumlah

lapangan kerja agar para pengangguran di Indonesia dapat

mendapatkan kesempatan untuk menyalurkan kemampuannya.

14
BAB III

ANALISIS

A. Faktor Terjadinya Pengangguran

Adapun faktor penyebab terjadinya pengangguran adalah

sebagai berikut :

1. Tidak sebanding penawaran dengan permintaan pekerja

Ketidaksebandingan ini dapat terjadi karena permintaan

terhadap tenaga kerja meningkat. Sedangkan permintaan untuk

jenis lainnya menurun dan penawaran tidak cukup mampu

untuk menyelesaikannya.

2. Turunnya pengeluaran total dan output

Jika pengeluaran total dan output menurun, maka

permintaan terhadap tenaga kerja sangat rendah. Ini sama

halnya dengan meningkatnya jumlah pengangguran. Hal ini

terjadi karena kemampuan ekonomi suatu negara lebih rendah

dari kemampuan yang seharusnya dicapai.

Ketika siklus perekonomian sedang mengalami penurunan,

maka para pencari kerja dipaksa untuk menganggur karena

15
terlalu banyaknya tenaga kerja yang ingin bekerja, namun

pekerjaan tersebut tidak tersedia.

3. Perkembangan teknologi

Teknologi selalu berkembang seiring berjalannya waktu,

dan ini membutuhkan tenaga kerja yang mampu

menyesuaikan dengan perkembngan teknologi tersebut.

Sebagian besar pekerjaan banyak menggunakan teknologi

modern sehingga membutuhkan operator lebih sedikit dan

menyebabkan jumlah tenaga kerja berkurang.

4. Waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan

Para pekerja memiliki prefensi dan keahlian yang

berbeda, mencari pekerjaan yang tepat membutuhkan usaha

dan waktu. Hal ini cenderung mengurangi tingkat perolehan

kerja.

B. Upaya Pemerintah Dalam Menanggulangi Pengangguran

1) Menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya

Terjadinya masalah pengangguran disebabkan karena

tidak seimbangnya perbandingan antara lapangan

pekerjaan dan tenaga kerja. Oleh karena itu salah satu

upaya yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan

menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

16
Menurut ahli ekonomi yaitu Prof. Soemitro

Djoyohadikoesoemo berpendapat bahwa mempeluas

kesempatan kerja dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu yang pertama dengan cara mengembangkan

industri padat karya dan yang kedua dengan

menyelenggaraka proyek pekerjaan umum. Cara yang

pertama yaitu dengan mengembangkan industri,

pengembangan industri dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan modal asing dan juga modal dalam

negeri. Dan cara kedua yaitu dengan menyelenggarakan

proyek pekerjaan umum contohnya seperti proyek dalam

pembuatan jalan tol. Selain itu cara lain pemerintah

untuk membuka kesempatan kerja yaitu dengan

mengirimkan tenaga kerja yang ada di Indonesia untuk

bekerja di luar negeri dengan melalui departemen

tenaga kerja ataupun melalui jasa tenaga kerja.

2) Meningkatkan kualitas tenaga kerja

Salah satu faktor kenapa tingkat pengangguran di

Indonesia masih tinggi yaitu keterampilan atau kinerja

setiap tenaga kerja. Oleh karena itu sangat perlu

seorang pengangguran meningkatkan kualitas tenaga

kerjanya agar tingkat pengangguran berkurang. Adapun

cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas

17
tenaga kerja yaitu dengan cara latihan untuk

pengembangan profesionalisme tenaga kerja, selain itu

dengan mencoba latihan magang di tempat kerja, dan

cara yang sangat ampuh untuk meningkatkan kualitas

tenaga kerja yaitu dengan meningkatkan kualitas

pendidikan masyarakat setempat dan juga

menyesuaikan bakat yang dimiliki masyarakat dengan

usaha baik itu melalui pendidikan formal, kursus,

ataupun lain-lain.

3) Mengadakan proyek magang bagi calon tenaga kerja

Salah satu cara pemerintah untuk mengurangi

penganggura yaitu dengan mengadakan suatu proyek

magang bagi calon tenaga kerja. Dengan adanya

pelatihan pada magang maka calon tenaga kerja akan

menjadi lebih terampil dan akan membantu mengatasi

masalah pengangguran. Selain itu dengan cara

mengadakan berbagai pelatihan sesuai dengan

kebutuhan masing-masing para pencari kerja.

4) Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja

Upaya pemerintah yang keempat untuk mengatasi

masalah pengangguran yaitu dengan meningkatkan

kesejahteraan tenaga kerja. Adapun cara yang dapat

dlakukan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga

18
kerja yaitu dengan cara mengikutikan semua pekerja

kepada asuransi jaminan sosial, menyarankan setiap

perusahaan untuk dapat meningkatkan keselamatan

kerja, mewajibkan setiap perusahaan yang ada untuk

dapat memenuhi hak tenaga kerja, dan cara terakhir

yaitu dengan menetapkan adanya upah minimum

regional.

5) Pengembangan sektor informal

Upaya Pemerintah dalam mengatasi pengangguran

yaitu dengan mengembangkan usaha pada sektor

informal. Sektor informal biasanya banyak ditemukan di

negara-negara berkembang. Indonesia merupakan salah

satu negara berkembang sehingga dengan

mengambangkan setor informal akan membantu dalam

mengatasi masalah pengangguran. Sektor informal

sangat cocok digunakan untuk upaya pengangguran

sebab pada sektor informal untuk bekerja pada sektor

informal tidak harus memiliki pendidikan yang tinggi.

Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat membuat

beberapa perusahaan pada sektor formal mengalami

kendala dalam menyediakan kesempatan kerja. Akan

tetapi ada beberapa negara berkembang yang

berpendapat bahwa sektor informal ini merupakan

19
sebuah lambang dari keterbelakangan suatu negara.

Akan tetapi jika kita berpikir optimis maka dengan

adanya sektor ini sangat membantu dalam mengatasi

pengangguran.

20
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengangguran atau tunakarya adalah istilah untuk orang

yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja

kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang

sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang

layak.pengangguran dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti

kurangnya ketersediaan lapangan kerja.

Pemerintah telah berupaya untuk menangani kasus

pengangguran ini dengan berbagai kebijakan dan Undang –

Undang yang ada sehingga diharapkan kedepannya aka nada

perkembangan yang positif dari fenomena pengangguran ini.

B. Saran

Pemerintah memiliki peran yang besar dalam masalah

pengangguran ini. Oleh karena itu, alangkah baiknya bila

segala kebijakan yang ada dapat dilakukan dengan

semaksimal mungkin. Selain pemerintah, tentu masyarakat pun

harus mulai memupuk kesadaran bahwasanya mencari

pekerjaan di zaman ini tidaklah mudah, sehingga mereka harus

21
berusaha lebih keras baik dari segi pendidikan ataupun

kreativitas dalam menghadapi persaingan dunia kerja saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran

https://zenaoke.wordpress.com/2012/04/17/makalah-pengangguran/

https://salamadian.com/pengertian-jenis-jenis-pengangguran/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja

https://ngurahobelixs.blogspot.com/2016/06/makalah-pengangguran-di-

indonesia.html#

https://www.gurugeografi.id/2018/03/pengertian-pengangguran-

terbuka.html

https://solidaritas.net/pemerintah-wajib-ciptakan-lapangan-pekerjaan/

https://salamadian.com/pengertian-jenis-jenis-pengangguran/

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190506124326-532-

392272/jumlah-pengangguran-februari-2019-turun-jadi-682-juta-orang

https://www.akuntansilengkap.com/ekonomi/dampak-dan-faktor-

penyebab-terjadinya-pengangguran/

22
https://rumahradhen.wordpress.com/2018/04/03/upaya-pemerintah-dalam-

mengatasi-masalah-pengangguran/

23

Anda mungkin juga menyukai