Anda di halaman 1dari 10

KEBIJAKAN KETENAGAKERJAAN

MAKALAH
Sebagai tugas kelompok diskusi pada Mata Kuliah
Ekonomi SDM dan Ketenagakerjaan 04

Disusun Oleh :
Yayu Marsena : 2106101030019
Rifani : 2106101030010
Dea Tri Ananda : 21061010300

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Ekonomi SDM dan Ketenagakerjaan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “Kebijakan Ketenagakerjaan” dapat diselesaikan
karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang Kebijakan
Ketenagakerjaan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan,
khususnya kami sendiri sebagai penyusun. Selain itu, kami juga berharap agar
pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada
bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
kami memohon maaf. Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga
makalah tentang satuan pendidikan kersama ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penyusun

Banda Aceh, 15 Februari 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengertian kebijakan ketenagakerjaan..........................................................3
2.2 Apa itu pengangguran...................................................................................3
2.3 Dampak dari pengangguran dilingkungan social, ekonomi dan individu......4
2.4 Bagaimana cara mengatasi pengangguran.....................................................5
2.5 Sistem upah yang berlaku di Indonesia..........................................................5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, menjadikan
negara ini negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia. Masalah
ketenagakerjaan Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup
memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengangguran dan setengah
pengangguran yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata.
Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan. Terlebih
para negara-negara yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia.
Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, dan kemiskinan Indonesia sudah
menjadi masalah pokok bangsa ini dan membutuhkan penanganan segera supaya
tidak semakin membelit dan menghalangi langkah Indonesia untuk menjadi
negara yang lebih maju.
Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan
pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan
masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan
sosial dan kriminal dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Permasalahan pengangguran dan setengah pengangguran ini merupakan persoalan
serius karena dapat menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat
kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal. Untuk itu perlu
adanya upaya untuk menanggulangi masalah ketenagakerjaan yang berkaitan
dengan banyaknya jumlah pengangguran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu ketenagakerjaan
2. Menjelaskan apa itu pengangguran
3. Apa dampak dari pengangguran dilingkungan social,ekonomi dan individu
4. Bagaimana cara mengatasi pengangguran
5. Menyebutkan dan menjelaskan sistem upah yang berlaku di Indonesia

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui apa itu ketenagakerjaan
2. Mengetahui apa itu pengangguran
3. Mengetahui dampak dari pengangguran dilingkungan social, ekonomi dan
individu
4. Mengetahui bagaimana cara mengatasi pengangguran
5. Mengetahui sistem upah yang berlaku di Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kebijakan ketenagakerjaan


Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan menyatakan, “Ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, sesudah masa
kerja.“ Paket Undang-undang ketenagakerjaan ini sendiri terdiri dari tiga undang-
undang, yang meliputi UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU No.
21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, dan UU No. 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang dibahas lengkap pada
buku Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Penjelasannya.
Menurut ketentuan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan beserta
peraturan pelaksanaannya, dari peraturan pemerintah, peraturan menteri, hingga
keputusan-keputusan menteri yang terkait, dapat ditarik kesimpulan adanya
beberapa pengertian ketenagakerjaan, sebagai berikut Ketenagakerjaan adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum,
selama, dan setelah selesainya masa hubungan kerja, Tenaga kerja adalah objek,
yaitu setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang
atau jasa, untuk kebutuhan sendiri dan orang lain, Pekerja atau buruh adalah setiap
orang yang bekerja untuk orang lain dengan menerima upah berupa uang atau
imbalan dalam bentuk lain dan Pemberi kerja adalah orang perseorangan atau
badan hukum yang memperkerjakan orang lain dengan membayar upah atau
imbalan dalam bentuk lain.

2.2 Apa itu pengangguran


Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi
waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti
mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti
mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas
masih banyak istilah arti definisi pengangguran diantaranya:
Definisi pengangguran menurut Sadono Sukirno pengangguran adalah suatu
keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Definisi pengangguran menurut Payman J. Simanjuntak pengangguran
adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama
sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan
dan berusaha memperoleh pekerjaan. Definisi pengangguran berdasarkan istilah
umum dari pusat dan latihan tenaga kerja.

2
2.3 Dampak dari pengangguran dilingkungan social, ekonomi dan individu
Fenomena pengangguran yang dibiarkan secara terus-menerus akan
menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi dan sosial.
Dampaknya adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan Konsumsi Berkurang Kegiatan konsumsi berkurang, karena barang
yang diperlukan konsumen tidak terpenuhi oleh produsen. Jika produsen tidak
mampu memproduksi suatu barang, akan menyebabkan tidak terpenuhinya
kebutuhan masyarakat.
2. Kegiatan Produksi Terhambat Kegiatan produksi terhambat, karena
menurunnya jumlah dan kualitas output yang dihasilkan, sehingga dapat
menurunkan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita. Jika pendapatan per
kapita turun, tingkat kesejahteraan masyarakat juga ikut menurun.
3. Kegiatan Distribusi Tidak Lancar Kegiatan distribusi kurang lancar, karena
rendahnya jumlah dan kualitas output yang dihasilkan oleh suatu perusahaan,
sehingga barang tersebut tidak laku di pasaran, baik dalam negeri maupun luar
negeri. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menjadi rendah.
4. Banyaknya Biaya yang Harus Dipikul Pengangguran mengharuskan
masyarakat memikul biaya tertentu, seperti:
- Biaya perawatan pasien yang depresi karena menganggur.
- Biaya keamanan.
- Biaya pengobatan akibat meningkatnya tindak kriminalitas yang dilakukan oleh
penganggur.
- Biaya pemulihan dan renovasi beberapa tempat akibat demonstrasi dan
kerusuhan yang dipicu oleh ketidakpuasan dan kecemburuan sosial para
penganggur.
5. Menurunkan Penerimaan Negara Orang yang menganggur tidak memiliki
penghasilan. Artinya, semakin banyak orang yang menganggur, semakin turun
pula penerimaan negara yang diperoleh dari pajak penghasilan.
6. Menurunkan Tingkat Keterampilan Seseorang Adanya fenomena menganggur,
menyebabkan tingkat keterampilan seseorang akan menurun. Semakin lama
menganggur, semakin menurun pula tingkat keterampilan seseorang.

3
2.4 Bagaimana cara mengatasi pengangguran
1. Menyelenggarakan bursa pasar kerja Bursa tenaga kerja merupakan
penyampaian informasi kepada masyarakat luas terkait lowongan kerja. Informasi
tersebut disebarkan langsung oleh perusahaan-perusahaan maupun pihak-pihak
yang membutuhkan tenaga kerja. Tujuan dari bursa kerja yaitu agar terjadinya
komunikasi yang baik antara perusahaan dan pencari kerja di sebuah tempat
secara langsung. Selama ini banyak informasi lowongan kerja yang tidak
tersampaikan kepada masyarakat sehingga umumnya hanya bisa diakses oleh
golongan tertentu.
2. Menggalakkan kegiatan ekonomi informal Salah satu caranya dengan
mengembangkan industri rumah tangga di banyak tempat sehingga menyerap
tenaga kerja. Dalam upaya pengembangan sektor informal tersebut diperlukan
keberpihakan dari Pemda setempat.
3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja Salah satu langkah terbaik sebagai
cara menurunkan angka pengangguran dan dapat bersaing dengan negara lain
adalah dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan bersertifikasi
internasional.
4. Meningkatkan mutu pendidikan Pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan
akan mendorong meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan
memungkinkannya untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih luas.
5. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja Pusat-pusat latihan kerja mesti didirikan
demi melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi yang tersedia.
Dengan begitu, SDM yang akan bekerja memiliki pengalaman dan sertifikat
bahwa dia bisa bekerja di bidang tertentu.

2.5 Sistem upah yang berlaku di Indonesia


Di Indonesia sendiri terdapat berbagai sistem upah yang berbeda-beda
tergantung proses bisnis, regulasi dan kondisi perusahaan.
Apa saja sistem tersebut?
1. Sistem Upah Berdasarkan Waktu. Dilihat dari namanya, sistem yang satu ini
menggunakan satuan waktu seperti hitungan jam, mingguan, harian, dan bulanan.
Contohnya adalah gaji bulanan yang diterima karyawan secara teratur setiap
bulan. Jika karyawan melakukan lembur di luar jam kerja, maka upah lemburnya
pun dihitung menggunakan sistem berdasarkan waktu. Akan tetapi, sistem
berdasarkan waktu juga bisa diterapkan kepada pekerja lepas harian yang bekerja
sesuai dengan shift tertentu.
2. Sistem Upah Borongan. Sistem upah borongan ditetapkan atas perjanjian antara
perusahaan dan karyawan di awal sebelum pekerjaan dimulai. Upah yang
diberikan berdasarkan volume dan merupakan upah keseluruhan dari awal hingga

4
selesai pekerjaan. Jadi, tidak ada penambahan upah diluar kesepakatan. Contoh
yang paling mudah ditemui dalam sistem borongan adalah pembayaran upah
proyek bangunan.
3. Sistem Upah Hasil. Sistem berdasarkan hasil biasanya ditetapkan dalam
industri kecil dan menengah. Jadi, perusahaan akan memberikan upah berdasarkan
jumlah barang atau hasil yang dihasilkan karyawan. Itu artinya, setiap karyawan
akan mendapatkan besaran upah yang berbeda karena produktivitas dan
kemampuannya pun berbeda pula. Namun, tidak jarang sistem berdasarkan hasil
juga digunakan dalam mempekerjakan pekerja lepas. Upah yang diterima pekerja
lepas ditetapkan berdasarkan hasil yang dihasilkan pekerja tersebut.
4. Sistem Upah Bonus Sistem upah bonus adalah sistem khusus yang ditetapkan
pada saat tertentu. Misalkan ketika karyawan berhasil mencapai prestasi kerja di
penilaian kinerja akhir tahun. Sebagai apresiasi, perusahaan akan memberikan
bonus kepada karyawan. Sama halnya dengan sistem berdasarkan hasil, sistem
bonus juga berlaku berbeda untuk setiap karyawan. Semua tergantung dengan
pencapaian tiap karyawan.
5. Sistem Upah Berkala. Sistem berkala adalah sistem yang ditetapkan atas
kemajuan dan kemunduran perusahaan. Jika perusahaan mengalami kemajuan,
maka upah karyawan ikut meningkat. Namun, jika perusahaan mengalami
kemunduran, maka upah yang diterima karyawan juga akan menurun. Hal ini
perlu dibicarakan antara karyawan dan perusahaan di awal perjanjian kerja agar
tidak terjadi perselisihan di kemudian hari.

5
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondisi ketengakerjaan di Indonesia amatlah kurang dari harapan.
Banyaknya jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh
kurangnya peningkatan terhadap mutu tenaga kerja sehingga mereka tidak
mempunyai skill atau keterampilan yang dibutuhkan oleh tenaga kerja. Adapun
cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara latihan kerja, pemagangan dan
perbaikan gizi.
Pemerintah dalam rangka mewujudkan penghasilan yang layak bagi pekerja,
perlu menetapkan upah minimum. Penetapan upah minimum itu antara lain
dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan kesejahteraan pekerja, tanpa
mengabaikan peningkatan produktivitas dan kemajuan perusahaan serta
perkembangan perekonomian pada umumnya.
Adapun cara untuk mengatasi masalah ketenagakerjan di Indonesia dapat
melalui investasi, perbaikan daya saing, peningjatan fleksibilitas tenaga kerja,
peningkatan keahlian pekerja dan yang paling penting adalah terlaksananya
hokum ketenagakerjaan yang beraku.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan , maka penulis memaparkan
saran :
Pemerintah diharapkan untuk mengatur lebih rinci point-point yang terdapat
dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan, seperti beda hak dan kewajiban yang diperoleh pekerja waktu
tertentu, agar lebih menjamin perlindungan hukum dalam mendapat hak-hak yang
seharusnya dapat pekerja terima dari pengusaha tempatnya bekerja, seperti cuti
tahunan dan kompensasi yang seharusnya diterima pekerja kerena pemutusan
hubungan kerja secara sepihak.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://karyatulisilmiah.com/makalah-pengangguran-di-indonesia/
https://www.academia.edu/17441331/
MAKALAH_EKONOMI_KETENAGAKERJAAN
https://disnakertrans.bantenprov.go.id/Berita/topic/306
https://kumparan.com/kabar-harian/dampak-pengangguran-terhadap-kehidupan-
ekonomi-dan-sosial-1xMw58twm7J
https://www.linovhr.com/sistem-upah/amp/

Anda mungkin juga menyukai