Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS AKUNTANSI UNTUK LIABILITAS PADA LAPORAN

KEUANGAN TAHUNAN PT SAMSUNG TAHUN 2019 - 2022


Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah II
Dosen Pengampu: Ika Putri Larasati, S.E., Mcom, Ak.

Oleh:
Fathurohman 210422621306
Fawwaz Dio Aufaraya 210422621358
Febi Triya Laksmiyati 210422621255
Febriana 210422621209
Ferdiana Ambarwati 210422621312
Nelli Desianti 220431614162

MAHASISWA DEPARTEMEN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022/2023
1. Analisis provisi yang dimiliki oleh PT Samsung
A. Provisi yang dimiliki oleh samsung diantaranya sebagai berikut:
1) Warranty
2) Royalty expenses 
3) Long-term incentives

B. Jika ditinjau dari PSAK 57 paragraf 14 maka:


1) Warranty diakui sebagai provisi karena:
a) Merupakan kewajiban perusahaan atas peristiwa masa lalu karena PT
Samsung melakukan penjualan yang menimbulkan garansi atau jaminan
atas produk yang dijual;
b) Akan menimbulkan arus sumber daya keluar untuk penyelesaian
kewajiban, karena jika ada kerusakan pada produk maka konsumen akan
mengklaim garansi tersebut kepada PT Samsung;
c) Diukur secara andal, PT Samsung mengestimasi berdasarkan pengalaman
masa lalu.

2) Royalty expenses diakui sebagai provisi karena:


a) Merupakan kewajiban perusahaan atas peristiwa masa lalu karena PT
Samsung melakukan negosiasi dengan pihak lawan;
b) Akan menimbulkan arus sumber daya keluar untuk penyelesaian
kewajiban, karena jika PT Samsung kalah maka harus membayar kepada
pihak lawan;
c) Diukur secara andal, PT Samsung mengestimasi berdasarkan penyelesaian
negosiasi yang diukur dengan andal oleh ahli atau pihak manajemen.

3) Long-term incentives diakui sebagai provisi karena:


a) Merupakan kewajiban perusahaan atas peristiwa masa lalu karena PT
Samsung memiliki rencana insentif jangka panjang untuk para
eksekutifnya berdasarkan kriteria kinerja manajemen tiga tahun;
b) Akan menimbulkan arus sumber daya keluar untuk penyelesaian
kewajiban, karena akan ada karyawan yang mengklaim intensif tersebut;
c) Diukur secara andal, PT Samsung mengestimasi berdasarkan estimasi
biaya insentif untuk periode yang masih harus dibayar.
2. Analisis tren naik turun pada provisi atas garansi PT Samsung dari tahun 2019
hingga 2021
PT Samsung mengakui garansi atas produk yang dijual. Provisi untuk garansi
berdasarkan estimasi terbaik dari pengalaman masa lalu, dari jumlah yang diperlukan
untuk menyelesaikan klaim di masa depan. Penetapan tersebut sesuai dengan PSAK
No. 57 paragraf 14 yaitu estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut
dapat dibuat.
Nilai provisi atas garansi dari tahun 2019 sampai 2021 yang diungkapkan pada
catatan atas laporan keuangan PT Samsung memiliki tren fluktuatif. Tren tersebut
disebabkan oleh penjualan yang dilakukan oleh PT Samsung sebagaimana tercantum
dalam laporan keuangan PT Samsung tahun 2019 sampai 2021. 
Pada tabel berikut menunjukkan rincian pelaporan provisi atas garansi dan
penjualan PT Samsung tahun 2019 sampai 2021.
Tabel 1 Perbandingan Garansi dan Penjualan

Tahun Garansi Penjualan

2019 ₩ 1,791,007 ₩ 30,957,776

2020 1,765,882 30,474,830

2021 1,978,294 31,557,504

3. Analisis Kontijensi pada Laporan Keuangan PT Samsung


PT Samsung memiliki kontinjensi. Hal ini sesuai dengan PSAK 57 paragraf 27
yang menjelaskan bahwa kewajiban kontinjensi adalah kewajiban potensial yang
timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau
tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa yang akan datang yang tidak
sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau kewajiban kini yang timbul sebagai
akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena: (i) tidak terdapat kemungkinan
besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis untuk
menyelesaikan kewajibannya; atau (ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur
secara andal.
Kontinjensi pada PT Samsung diungkapkan dalam catatan laporan keuangan
PT Samsung tahun 2019, 2020, dan 2021 bahwa PT Samsung terdapat suatu
kewajiban dari peristiwa masa lalu yang keberadaannya hanya dapat di indentifikasi
melalui terjadinya peristiwa masa depan yang tak pasti dan atau ada kewajiban kini
bahwa kemungkinan pada arus keluar sumber daya ekonomi tidak pasti atau jumlah
sumber daya ekonomi yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini tidak
dapat diestimasi secara wajar.

4. Analisis Contract Liability pada Laporan Keuangan PT Samsung


Menurut Weygandt et al. (2020), contract liability atau kewajiban kontraktual
adalah kewajiban perusahaan untuk mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan
jika menerima dana dari pelanggan sesuai dengan kewajiban kontraktualnya.
Biasanya disebut juga sebagai pendapatan penjualan di muka, pendapatan layanan
yang diterima, atau nama akun lain yang sesuai. Sedangkan menurut IFRS 15,
contract liability merupakan kewajiban entitas untuk mengalihkan barang atau jasa
kepada pelanggan dan entitas telah menerima imbalan (jumlah yang harus dibayar)
dari pelanggan (Internal Accounting Standard Board (IASB), 2018b).
Pada laporan keuangan PT samsung terdapat contract liability karena adanya
kewajiban yang timbul ketika PT Samsung telah menerima pembayaran dari
pelanggan, akan tetapi PT Samsung belum menyelesaikan kewajibannya sesuai
dengan kontrak yang ada. 
Perusahaan memiliki kewajiban untuk menyelesaikan contract yang berkaitan
dengan pemberian manfaat kepada pelanggan. Hal ini berkaitan dengan accrual basis
yang diterapkan oleh PT Samsung.
Tabel 2 Contract Liability

2019 2020 2021

9,240,401 11,902,130 13,235,108

Berdasarkan tabel diatas dinyatakan bahwa contract liability pada laporan


keuangan PT Samsung diungkapkan di catatan atas laporan keuangan. Pada laporan
keuangan PT Samsung tahun 2019, 2020, dan 2021 perusahaan telah mengakui
contract liabilities terkait dengan pelanggan meliputi uang muka diterima dari
pelanggan, biaya yang masih harus dibayar, dan kewajiban lancar lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2013). PSAK No. 57 Tentang Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan
Aset Kontijensi- edisi revisi 2013. Jakarta: Penerbit Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.
Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2020). Intermediate Accounting: IFRS
Edition 4th Edition. John Wiley & Sons.
Internal Accounting Standard Board (IASB). (2018b). IFRS 15 Revenue from Contracts with
Customers. https://www.ifrs.org/issued-standards/list-of-standards/ifrs-15-revenue-from-
contracts-with-customers/
Report, I. A. (2019). Consolidated Financialn Steatment of Samsung Electronic CO.,LTD.and
its Subsidiaries Index to Financial Steatments. International Tbk: PT.SAMSUNG.
Report, I. A. (2020). Consolidated Financialn Steatment of Samsung Electronic CO.,LTD.
and its Subsidiaries Index to Financial Steatments. International Tbk: PT.SAMSUNG.
Report, I. A. (2021). Consolidated Financialn Steatment of Samsung Electronic CO.,LTD.and
its Subsidiaries Index to Financial Steatments. International Tbk: PT.SAMSUNG.

Anda mungkin juga menyukai